Anda di halaman 1dari 22

RESUME DAN ANALISIS ARTIKEL

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS


Mata Kuliah : BK Anak Berbakat
Dosen Pengampu : Inayatul Khafidhoh M.Pd

Disusun oleh :
Anita Rahayu (2011010012)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2022
RESUME DAN ANALISIS ARTIKEL IDENTIFIKASI KEBERBAKATAN
OLAHRAGA METODE AUSTRALIAN SPORT SEARCH PADA ANAK
SEKOLAH DASAR
Oleh Muhamad Syafei , Didik Rilastiyo Budi , Mohammad Nanang Himawan Kusuma ,
dan Arfin Deri Listiandi
RESUME ARTIKEL
Pendahuluan
Minimnya pengetahuan dan pemahaman dari pembina, pelatih dan instruktur olahraga
dalam menghasilkan atlet potensial, dapat berpengaruh pada tidak meningkatnya dan
bahkan penurunan prestasi olahraga di tingkat daerah, nasional serta
Internasional. Faktor-faktor yang dianggap kurang penting, namum pada
perkembangannya dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk prestasi atlet
di masa depan, salah satu faktor tersebut yaitu pola dan proses pembinaan prestasi
olahraga melalui identifikasi keberbakatan olahraga terhadap anak usia
dini. Kusuma, Syafei, & Budi menjelaskan bahwa bakat merupakan faktor utama yang
lebih menentukan keberhasilan atlet untuk mencapai puncak prestasi di bidang
olahraga. Identifikasi keberbakatan kini telah banyak dikembangkan dibeberapa
negara. Meskipun metode yang dikembangkan berbeda-beda, tujuan mereka adalah
sama untuk menjaring bibit-bibit atlet berbakat yang diprediksi akan dapat bersaing
dan berprestasi di masa yang akan datang. Lawrence dipaparkan alasan pengembangan
program identifikasian keberbakatan, bahwa: Identifikasi keberbakatan dirasakan oleh
banyak pemerintah sebagai sarana untuk memanfaatkan bakat olahraga bangsa, untuk
membawa kesuksesan masa depan di arena internasional. Meskipun metode yang
digunakan berbeda beda, akan tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
menemukan atlet berbakat dan potensial secara efektif dan efisien untuk
dimaksimalkan melalui pembinaan dengan menggunakan program latihan khusus
sesuai dengan kecabangan olahraga yang sesuai untuk pencapaian prestasi puncak di
masa datang. Berdasarkan penjelasan di atas maka identifikasi keberbakatan olahraga
penting untuk dilaksanakan, akan tetapi pada praktek di lapangan, program
identifikasi keberbakatan belum banyak diterapkan. Proses pemanduan bakat olahraga
perlu dilakukan dari usia sedini mungkin, sehingga bakat bakat calon atlet dapat
ditemukan dengan tepat, sehingga terhindar dari kesalahan dalam pemilihan cabang
olahraga. Mengenai hal tersebut, Hidayatullah & Sapta menjelaskan pembinaan
olahraga prestasi sebaiknya dimulai dari usia dini, sehingga mengurangi terjadinya
kesalahan dan harus dilakukan secara berkesinambungan, namun tetap
mempertimbangkan kondisi perkembangan anak. Lebih lanjut Arifin et
al. menjelaskan siswa Sekolah Dasar adalah sumber aset untuk memperoleh calon atlet
potensial dan berbakat. Sehingga sangat tepat apabila proses identifikasi keberbakatan
olahraga dilakukan mulai dari tingkat Sekolah Dasar.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif ex-postfacto. Pada penelitian
Identifikasi Keberbakatan Olahraga Populasi adalah siswa kelas V Sekolah Dasar di
Kabupaten Banyumas. Sugiyono menjelaskan bahwa metode ex-postfacto merupakan
jenis penelitian yang tidak mempunyai kontrol langsung terhadap variabel. Pada
penelitian Identifikasi Keberbakatan Olahraga Populasi adalah siswa kelas V Sekolah
Dasar di Kabupaten Banyumas.
Hasil
Hasil dari pengolahan dan analisis data identifikasi keberbakatan olahraga anak
Sekolah Dasar di Kabupaten Banyumas menggunakan metode Australian Sport Search
terdapat pada tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1 Hasil Keberbakatan Olahraga pada Anak Sekolah Dasar di Kabupaten
Banyumas

Bedasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa dari 100 anak Sekolah Dasar yang
diteliti tingkat keberbakatan olahraga, sebanyak 43 % anak memiliki bakat yang
potensil untuk dikembangkan di tahap berikutnya, dan sebanyak 57 % anak kurang
atau tidak memiliki bakat yang baik dibidang olahraga. Hasil keberbakatan olahraga
pada anak Sekolah Dasar di Kabupaten Banyumas juga menunjukan keberagaman
jenis cabang olahraga yang dimiliki oleh anak.
Pembahasan
Data tersebut menunjukan bahwa anak usia Sekolah Dasar di Kabupaten Banyumas
memiliki bakat yang cukup baik di bidang olahraga, walaupun dari hasil penelitian
menunjukan bahwa jumlah anak yang kurang berbakat di bidang olahraga lebih
banyak dibandingkan anak yang berbakat. Hal ini dapat terjadi karena berbagai
faktor, salah satunya yaitu belum diterapkannya program pembinaan olahraga jangka
panjang yang tepat dan diimbangi dengan penerapan identifikasi bakat olahraga sejak
dini. Ratno & Nidyatama menjelaskan pembinaan olahraga untuk menghasilkan atlet
yang berprestasi memerlukan waktu yang panjang serta didukung dengan metode
melatih yang tepat. Oleh karrena itu, program identifikasi bakat olahraga harus
dilakukan sejak dini sehingga dapat dilatih sesuai kemampuan yang dimiliki. Dengan
melakukan rutinitas yang terprogram serta disesuaikan dengan pertumbuhan dan
Perkembangan anak, akan membuat anak terhindar dari berbagai macam penyakit
kurang bergerak . Tipe atau jenis aktivitas yang dapat diberikan kepada anak usia
sekolah dasar 7-12 tahun yaitu keterampilan gerak multilateral dan keterampilan gerak
dasar . Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar harus menerapkan konsep
multilateral pada materi yang diajarkan kepada siswa, dengan keterampilan gerak
dasar yang bervariasi maka anak dapat melakukan berbagai keterampilan olahraga
dengan gerakan yang lebih kompleks . Dalam Canadian Sport Centre dipaparkan hasil
penelitian yang menunjukan bahwa anak-anak dan orang dewasa akan aktif dan
bahkan mencpai prestasi puncak pada olahraga apabila pembinaan olahraga disesuai
dengan tahapan pertumbuhan dan perkembnagan. Gallahue et al. menjelaskan bahwa
sarana bermain juga memfasilitasi pertumbuhan kognitif dan afektif pada anak-anak
dan melalui media bermain, anak-anak prasekolah mengembangkan berbagai gerak
fundamental anak diantaranya stabilitas, lokomotor dan kemampuan
manipulatif. Berdasarkan data penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa anak
Sekolah Dasar di Kabupaten Banyumas memiliki potensi di berbagai cabang
olahraga, baik cabang olahraga sepak bola, bola basket, bola tangan, bola
voli, softball/baseball, atletik maupun beladiri. Hal ini menunjukan potensi yang
cukup baik untuk perkembangan olahrga di Kabupaten Banyumas, karena dengan
teridentifikasinya bakat olahraga pada anak secara tepat, maka pada tahap
perkembangan selanjutnya anak tersebut dapat diarahkan sesuai cabang olahraga yang
menjadi bakatnya.
Kesimpulan
Hasil identifikasi keberbakatan olahraga anak Sekolah Dasar di Kabupaten Banyumas
memiliki tingkat yang cukup baik, ini terbukti dengan jumlah anak yang berbakat yaitu
sebanyak 43 anak. Berdasarkan hasil analisis keberbakatan olahraga dengan metode
Australian Sport Search, anak Sekolah Dasar sebagian besar memiliki bakat olahraga
di cabang olahraga sepak bola, beladiri dan atletik. Hasil tersebut menunjukan bahwa
Kabupaten Banyumas memiliki potensi yang baik untuk mengembangkan ketiga
cabang olahraga tersebut sebagai cabang olahraga unggulan di Kabupaten
Banyumas, untuk dapat berprestasi tinggi di berbagai level kejuaraan, baik
daerah, provinsi, nasional maupun internasional. Dengan teridentifikasinya bakat-
bakat olahraga pada anak Sekolah Dasar secara lebih dini, diharapkan guru, pelatih
dan praktisi olahraga dapat menerapkan program pemanduan bakat olahraga untuk
meningkatkan kualitas olahraga di Kabupaten Banyumas karena anak-anak usia dini
telah teridentifikasi keberbakatan olahrga yang dimilikinya, tahap selanjutnya yaitu
memberikan pola latihan yang sesuai untuk mendukung perkembangan bakat yang
maksimal.
ANALISIS ARTIKEL

1. Judul (Title)
Dalam judul artikel ini yang berjudul “Identifikasi Keberbakatan Olahraga Metode
Australian Sport Search Pada Anak Sekolah Dasar” judul tersebut sudah
mencerminkan isi artikel karena sesuai dengan kupasan teori-teori yang relevan yang
ada di dalam artikel tersebut, jumlah kata pada judul jurnal ini sebanyak 11 kata dan
tidak menggunakan kata klise karena judulnya sudah sangat jelas.

2. Penulis (Author)
Artikel jurnal ini ditulis oleh 4 orang penulis yaitu yang bernama “Muhamad Syafei ,
Didik Rilastiyo Budi , Mohammad Nanang Himawan Kusuma , Arfin Deri Listiandi”.
Penulisan nama penulis pada artikel jurnal ini sudah benar karena nama dituliskan
tanpa menggunakan gelar.
3. Korespodensi (Affiliation)
Dalam artikel ini nama penulis di lengkapi dengan alamat korespodensi seperti adanya
e-mail (muh.syafeimaulana.unsoed@gmail.com, didik.rilastiyo.budi@unsoed.ac.id,
anangkusuma@yahoo.com, arfinderilistiandi@gmail.com,) terdapat nama lembaga
pendidikan penulis artikel (Prodi Penjas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas
Jenderal Soedirman, Indonesia).
4. Abstrak (Abstract)

 Pada bagian abstrak artikel ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi tulisan dari
latar belakang, pendekatan / metode, hasil dan simpulan penting.
 Abstrak diatas terdiri dari satu paragraf dan terdiri dari 164 kata.
 Tidak ada singkatan, kutipan, tabel, gambar dan merk dagang.
 Abstrak menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah di pahami.
 Abstrak ditulis dengan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

5. Kata Kunci (Keywords)

Kata Kunci : Keberbakatan Olahraga, Australian Sport Search, Anak Sekolah Dasar
 Dalam artikel ini sudah terdapat kata kunci.
 Kata kunci di tulis dengan dua bahas yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
 Kata kunci terdiri dari tiga istilah yang di bahas di dalam artikel.
 Istilah “Keberbakatan Olahraga, Australian Sport Search, Anak Sekolah Dasar”
terdapat pada judul.
 Istilah yang digunakan pada kata kunci mengacu pada keberbakatan olahraga
Anak Sekolah Dasar.
 Menurut pendapat saya istilah yang digunakan pada kata kunci sudah cukup dan
bagus untuk menambah pengetahuan pambaca.
6. Pendahuluan (Introduction)

 Bagian pendahuluan telah berisi paparan tentang masalah dan ruang lingkup
 Masalah : Minimnya pengetahuan dan pemahaman dari pembina, pelatih dan
instruktur olahraga dalam menghasilkan atlet potensial, dapat berpengaruh pada
tidak meningkatnya dan bahkan penurunan prestasi olahraga di tingkat daerah,
nasional serta Internasional.
 Ruang lingkup : Sekolah Dasar Kabupaten Banyumas.
 Bagian pendahuluan telah berisi paparan hasil kajian pustaka tentang
“Keberbakatan Olahraga Pada Anak Sekolah Dasar”.
 Bagian pendahuluan telah berisi argumentasi kenapa penilitian ini perlu dilakukan :
Bakat merupakan faktor penting dalam pencapaian prestasi olahraga,
sehingga pada proses perkembangannya harus dilakukan berbagai tes
keberbakatan untuk dapat melihat bakat dominan yang dimiliki oleh calon
atlet. Indentifikasi keberbakatan olahraga tidak bisa lagi hanya
mengandalkan pengamatan dan penilaian subjektif dari pelatih, akan tetapi
harus dilakukan dengan cara tes melalui seleksi yang menunjang untuk dapat
melihat bakat calon atlet.
 Bagian pendahuluan telah berisi rumusan masalah atau tujuan penilitian atau
hipotesis yang terpadu dalam paragraf-paragraf.
 Menurut pendapat saya bagian pendahuluan sudah cukup bagus. Bagian
pendahuluan sudah ada paparan hasil yang diharapkan dari penilitan yang di
laksanakan.

7. Metode Penelitian (Research Methods)

 Penelitian ini menggunakan metode deskriptif ex-postfacto. Sugiyono (2016)


menjelaskan bahwa metode ex-postfacto merupakan jenis penelitian yang tidak
mempunyai kontrol langsung terhadap variabel.
 Proses pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan teknik observasi atau
pengamatan langsung di lapangan. Ali (2011) menjelaskan bahwa observasi adalah
proses pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara cermat dan
teliti. Pada penelitian ini, pengamatan yang dilakukan yaitu melakukan pengamatan
keterampilan yang dilakukan oleh sampel dengan menggunakan istrumen tes
keberbakatan olahraga metode Australian Sport Search.
 Setelah data diperoleh melalui observasi barulah data tersebut diolah dan dianalisis
menggunakan teknik statistik untuk memperoleh data hasil penelitian.
 Menurut pendapat saya pada bagian metode penelitian telah berisi paparan tentang
prosedur penilitian secara jelas dan di tulis secara naratif.
8. Hasil Riset (Result)
 Hasil dari penelitian ini di gambarkan dalam bentuk Tabel dan Grafik, menunjukan
bahwa dari 100 anak Sekolah Dasar yang diteliti tingkat keberbakatan olahraga,
sebanyak 43 % anak memiliki bakat yang potensil untuk dikembangkan di tahap
berikutnya, dan sebanyak 57 % anak kurang atau tidak memiliki bakat yang baik
dibidang olahraga.
9. Pembahasan (Discussion)

 Implikasi hasil penilitian telah di kemukakan dibagian pembahasan “Apabila


keberbakatan anak dapat diidentifikasi secara dini, pada tahap spesifikasi cabang olahraga
maka guru, pelatih maupun lembaga terkait dapat mengarahkan anak tersebut dengan
tepat dan hasil prestasi olahrga di Kabupaten Banyumas dapat meningkat karena memiliki
banyak atlet-atlet muda potensial sesuai cabang olahraga yang telah teridentifikasi sejak
din”.
 Pada bagian pembahasan ini terdapat hasil analisis yang telah di bandingkan
dengan temuan penelitian sebelumnya yang sejenis
10. Simpulan (Conclussion)

 .Simpulan di tulis dengan ringkas dan jelas


 Tidak terdapat kelemahan dan kelebihan pada bagian kesimpulan
 Tidak mengandung sesuatu yang baru dalam bidang yang di teliti
11. Daftar Pustaka (References)
 Pada bagian daftar pustaka sudah memuat semua publikasi yang di referensi
langsung
 Referensi penuliasn artikel hanya berasal dari 16 sumber
 Penulis telah konsisten dalam menggunakan satu gaya sitasi yaitu gaya APA
(American Psychological Association).
RESUME DAN ANALISIS ARTIKEL A REVIEW OF THE USE OF ICT
TECHNIQUES FOR TEACHING GIFTED STUDENTS
Oleh Rabee Alqahtani1; Mohammed Alqahtani2

RESUME ARTIKEL
1. Introduction (Pendahuluan)
Asosiasi Nasional untuk Anak Berbakat, AS mendefinisikan siswa berbakat sebagai
mereka, «dengan bakat dan bakat melakukan—atau memiliki kemampuan untuk
melakukan—pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain pada
usia, pengalaman, dan lingkungan yang sama dalam satu atau lebih domain.» . Anak
berbakat dapat berasal dari suku, ras, jenis kelamin, budaya atau status sosial ekonomi
apapun. Mengidentifikasi keberbakatan itu sendiri dan bidang di mana mereka
dikaruniai adalah titik awal penggunaan alat dan metode pendidikan khusus untuk
mereka. NAGC telah menggambarkan beberapa praktek mengidentifikasi anak
berbakat di tingkat kabupaten di Amerika Serikat. Prosesnya terdiri dari nominasi
sendiri. Seberapa cepat dan seberapa baik ini dilakukan dapat dinilai. Studi kasus
terperinci dari setiap siswa yang dipilih untuk memastikan bahwa keberbakatan adalah
proses terakhir. Proses serupa juga ada di negara dan organisasi lain. Namun, juga
telah dikemukakan bahwa program terpisah untuk anak-anak berbakat bertentangan
dengan prinsip pemerataan dalam pendidikan, yang mengatur pendidikan inklusif.

2. Methodology (Metodologi)

200 makalah pertama dipilih berdasarkan relevansi, dan dari jumlah tersebut, 29
makalah dipilih untuk ditinjau. Makalah terpilih dipilih berdasarkan relevansinya
dengan tujuan penelitian ini.

3. Results and Discussion (Hasil dan Pembahasan)

Metode Identifikasi Anak Berbakat

Pendidikan anak berbakat merupakan tantangan penting karena mereka perlu


diperlakukan pada tingkat yang lebih tinggi daripada siswa pada umumnya. Institusi
elit pendidikan tinggi hanya memilih siswa berbakat dengan nilai akademik yang baik
dan dengan demikian hanya mendidik anak-anak berbakat di tahap remaja
akhir. Siswa-siswa ini berkontribusi terhadap PDB nasional secara tidak proporsional.

Sesuai Pendidikan Anak Berbakat dan Peran TIK di dalamnya

Dengan demikian, pendidikan yang tepat merupakan masalah penting dalam kasus
anak-anak berbakat. Salah satu cara yang efektif untuk memberikan pendidikan yang
sesuai untuk anak-anak berbakat mungkin penggunaan alat dan teknik
TIK. Pembelajaran seluler, ruang kelas digital, dan diskusi online adalah beberapa
cara yang diperiksa dalam hal ini. Salah satu keuntungan menggunakan TIK untuk
mengajar anak-anak berbakat adalah memberikan kesempatan bagi mereka untuk
mengembangkan dan melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Model Pendidikan yang Tepat untuk Anak Berbakat Menggunakan TIK

Ketika menggunakan TIK sebagai metode pendidikan yang tepat untuk anak-anak
berbakat, metode untuk mengintegrasikan dengan seluruh sistem
pendidikan, termasuk faktor-faktornya, perlu dipertimbangkan. Model penggunaan
TIK yang efektif untuk mengajar siswa berbakat dibahas oleh Bakar . Ini adalah
metode inovatif yang menggunakan integrasi teknologi informasi dan
komunikasi . Alat TIK yang berbeda seperti surat elektronik, aplikasi media sosial dan
portal pembelajaran online diintegrasikan sebagai platform untuk mengajar siswa
berbakat. Setidaknya pada tahap prasekolah, integrasi perlu mempertimbangkan
interaksi dengan rekan mereka yang kurang berbakat, orang tua, dan lainnya sebagai
faktor kurang berprestasi. Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan yang terdiri dari
pedoman pendidikan, TIK dan pembelajaran mungkin bisa membantu, menurut
temuan penelitian Belanda oleh Mooij . Penggunaan robotika mungkin merupakan
pendekatan yang sangat baik untuk meningkatkan kreativitas di antara anak-anak
berbakat. Upaya tersebut membuktikan bahwa anak berbakat adalah pembelajar cepat
yang kreatif, produktif, fokus, berorientasi pada tugas, pembelajar yang lebih
termotivasi dan mandiri serta menyukai kolaborasi dengan anak berbakat lainnya yang
memiliki minat dan keterampilan yang sama. Penggunaan TIK ditemukan sangat
cocok untuk anak-anak berbakat yang terletak di daerah pedesaan yang tidak dapat
diakses atau ketika sekolah mereka tidak memiliki program lanjutan yang memadai
atau mereka yang tidak cocok dengan gaya pendidikan sekolah biasa atau siswa yang
tinggal di rumah. Pendidikan jarak jauh memiliki keunggulan dalam memberikan
kursus yang sesuai untuk anak-anak berbakat tanpa memilikinya untuk mensegmentasi
mereka dari teman sebayanya atau lingkungan sekolah biasa. Keinginan untuk
mempercepat pendidikan mereka dan belajar untuk kredit tambahan pada kursus yang
tidak ditawarkan di institusi mereka dapat bertindak sebagai poin motivasi. Contoh
yang baik dalam menggabungkan m-learning dengan rencana pelajaran dan gamifikasi
diberikan oleh del Carmen Trillo-Luque, Quintero-Ordoñez, Fuentes-Gómez, dan
Dauder . Mereka menggunakan Lesson Plan oleh Symbaloo EDU, gamification, dan
m-learning dengan Escape Room sebagai alternatif pengajaran untuk mengajar bahasa
Inggris sebagai bahasa kedua bagi anak-anak berbakat yang sesuai dengan kecepatan
belajar mereka yang lebih cepat. Pendidikan anak-anak berbakat tidak perlu dan tidak
boleh terbatas pada mata pelajaran matematika, sains, atau teknik komputer yang
sangat teknis. Desain instruksional lain yang dikembangkan oleh Avcu dan Er efektif
pada kemampuan berpikir komputasional dan berpikir kreatif siswa berbakat tetapi
tidak pada self-efficacy pemrograman mereka. Metode pengajaran terkait TIK yang
digunakan untuk anak berbakat dalam studi Karpova, Shtefan, Kovalska, Ionova, dan
Luparenko terdiri dari memfasilitasi pendidikan jarak jauh online dan penggunaan
komputer dan perangkat lunak untuk jaringan dan penerapan alat TIK baru untuk
aplikasi pembelajaran. Dengan demikian, dukungan organisasi penting untuk
mencapai keberhasilan yang diinginkan dengan penggunaan TIK untuk mendidik anak
berbakat. Dalam sebuah studi eksperimental, Önal dan Önal mengamati bahwa
kegiatan pengajaran astronomi yang didukung Augmented Reality secara positif
memengaruhi pencapaian astronomi dan minat pada astronomi siswa berbakat. AR
dan Virtual Reality tampaknya menjadi metode TIK yang sangat menjanjikan untuk
mendidik anak berbakat. Namun, tidak ada pekerjaan menggunakan VR yang
diperoleh dalam pencarian literatur untuk ulasan ini. Di kelas ESL siswa berbakat, TIK
digunakan untuk proyek yang diberikan kepada mereka untuk menyiapkan panduan
perjalanan sebagai komponen praktis dari program 'Bepergian dengan Kami'. Sumber
daya TIK digunakan di kelas untuk keterlibatan siswa yang lebih baik, interaksi
dinamis di antara mereka dan pengembangan keterampilan TIK dan pembelajaran
berbasis masalah .
Fasilitasi Teknik TIK untuk Mengajar Anak Berbakat

Dalam konteks negara berkembang yang bertujuan untuk mencapai Tujuan


Pembangunan Milenium PBB untuk menghilangkan kemiskinan, memastikan
pertumbuhan yang berkelanjutan dan kesetaraan sosial, pendidikan anak perempuan
berbakat mengarah pada pengurangan pernikahan anak, peningkatan tingkat
keberhasilan kehamilan dan persalinan, keluarga berencana , kemandirian dan
pemberdayaan perempuan, keberlanjutan sosial dan lebih banyak pekerjaan untuk
perempuan (Garba & Bisallah, 2016). Untuk keberhasilan penggunaan TIK untuk
mengajar anak-anak berbakat di sekolah, fasilitas TIK harus tersedia, karena
ketersediaan dan penggunaan alat TIK terbukti berkorelasi saat mengajar anak-anak
sekolah dasar berbakat oleh Ahmed dan Bakhiet (2021). Oleh karena itu, menyediakan
semua fasilitas TIK yang dibutuhkan di sekolah merupakan hal yang sangat penting.
Kebutuhan akan dukungan organisasi juga disorot sebelumnya. Para penulis telah
memeriksa ketersediaan dan penggunaan daftar alat TIK yang hampir lengkap dalam
survei.

Pelatihan Guru untuk Mengajar Anak Berbakat

Untuk menggunakan metode TIK untuk mengajar, guru anak berbakat perlu memiliki
keahlian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membekali para guru
untuk menggunakan intervensi yang efektif untuk anak-anak berbakat bahkan di kelas
umum mereka. Hal ini ditekankan oleh NAGC. Para penulis telah membuat daftar
item yang akan disertakan dalam standar ini dengan mengadaptasi daftar saat ini
sendiri. Mempertimbangkan keahlian terpisah yang dibutuhkan guru dalam mata
pelajaran terpisah, kebutuhan untuk melatih guru sains untuk mengajar mata pelajaran
sains kepada siswa berbakat ditekankan oleh Trnova, Trna, dan Skrabankova . Rincian
program dengan contoh-contoh telah dijelaskan oleh penulis. Keterampilan mengajar
dalam mata pelajaran terpisah sesuai untuk menghadapi perbedaan kemampuan anak
berbakat. Kemungkinan penggunaan ponsel yang difasilitasi penggunaan TIK untuk
mengakses anak-anak berbakat yang berada di pedesaan dan daerah terpencil lainnya
dibahas di atas.
Beberapa Faktor dan Tantangan

Meskipun terpisah TIK-enabled metode mengajar siswa berbakat untuk potensi penuh
kemampuan mereka mungkin tampak menguntungkan, ada banyak faktor dan
tantangan yang mempengaruhi keberhasilannya. Beberapa di antaranya dibahas di
bawah ini. Akan lebih menguntungkan jika keberbakatan diidentifikasi pada anak usia
dini itu sendiri. Kecanduan ini ternyata berhubungan negatif dengan kualitas hidup
mereka, menurut temuan survei oleh Yalcin, Guvener, dan Kasa . Self-regulation dan
self-efficacy akan membantu anak berbakat untuk memisahkan apa yang relevan
dengan pembelajaran mereka dari yang tidak relevan. Esensi regulasi diri dan self-
efficacy siswa berbakat matematis ketika mereka menggunakan pembelajaran online
ditunjukkan oleh Fung, Yuen, dan Yuen . Keberhasilan program ini menciptakan
kesadaran yang lebih besar terhadap program di sekolah, menarik lebih banyak siswa
berbakat ke dalam program, meningkatkan kinerja siswa peserta. Beberapa tantangan
sehubungan dengan kesiapan guru dan pelatihan mereka, memastikan partisipasi aktif
siswa berbakat dalam merancang dan melaksanakan program yang dimaksudkan untuk
mereka, dan fasilitasi tingkat sekolah juga dibahas.

4. Conclusion (Kesimpulan)

Kecenderungan penelitian dalam penggunaan TIK dalam mengajar anak-anak


berbakat terdiri dari diversifikasi dan pengayaan pengalaman, memanfaatkannya
untuk pembelajaran online untuk memperluas pilihan akademik dan pengalaman serta
keuntungan dalam penggunaan berbagai bentuk teknologi berbasis TIK untuk
perkembangan sosial dan emosional.
ANALISIS ARTIKEL

1. Judul (Title)
Dalam judul artikel ini yang berjudul “A Review of the Use of ICT Techniques for
Teaching Gifted Students (Tinjauan Penggunaan Teknik TIK untuk Mengajar Siswa
Berbakat)” judul tersebut sudah mencerminkan isi artikel karena sesuai dengan
kupasan teori-teori yang relevan yang ada di dalam artikel tersebut, jumlah kata pada
judul jurnal ini sebanyak 12 kata dan tidak menggunakan kata klise karena judulnya
sudah sangat jelas.

2. Penulis (Author)
Artikel jurnal ini ditulis oleh 2 orang penulis yaitu yang bernama “Rabee Alqahtani1;
Mohammed Alqahtani2”. Penulisan nama penulis pada artikel jurnal ini sudah benar
karena nama dituliskan tanpa menggunakan gelar.
3. Korespodensi (Affiliation)
Dalam artikel ini nama penulis di lengkapi dengan alamat korespodensi seperti adanya
e-mail (rabee3_1983@hotmail.com,) terdapat nama lembaga pendidikan penulis
artikel (1University of Wollongong, Australia & 2University of Bisha, Kingdom of
Saudi Arabia.).
4. Abstrak (Abstract)

 Pada bagian abstrak artikel ini terdapat penjelasan singkat mengenai isi tulisan dari
latar belakang, pendekatan / metode, hasil dan simpulan penting.
 Abstrak diatas terdiri dari satu paragraf dan terdiri dari 199 kata.
 Tidak ada singkatan, kutipan, tabel, gambar dan merk dagang.
 Abstrak menggunakan bahasa yang jelas sehingga mudah di pahami.
 Abstrak ditulis dengan satu bahasa yaitu Bahasa Inggris.

5. Kata Kunci (Keywords)

Kata Kunci : Gifted Education, ICT, Teaching, Pedagogy.


 Dalam artikel ini sudah terdapat kata kunci.
 Kata kunci di tulis dengan satu bahasa yaitu Bahasa Inggris.
 Kata kunci terdiri dari empat istilah yang di bahas di dalam artikel.
 Istilah “Gifted Education, ICT, Teaching, Pedagogy” terdapat pada judul.
 Istilah yang digunakan pada kata kunci mengacu pada TIK, Pendidikan berbakat
Menurut pendapat saya istilah yang digunakan pada kata kunci sudah cukup dan
bagus untuk menambah pengetahuan pambaca.
6. Pendahuluan (Introduction)
 Bagian pendahuluan telah berisi paparan tentang masalah dan ruang lingkup
 Masalah : AS mendefinisikan siswa berbakat sebagai mereka, «dengan bakat dan
bakat melakukan atau memiliki kemampuan untuk melakukan pada tingkat yang
lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain pada usia, pengalaman, dan
lingkungan yang sama dalam satu atau lebih domain.
 Ruang lingkup : USA (United States America)
 Bagian pendahuluan telah berisi paparan hasil kajian pustaka tentang “Penggunaan
Teknik TIK untuk Mengajar Siswa Berbakat”.
Bagian pendahuluan telah berisi argumentasi kenapa penilitian ini perlu dilakukan :
Anak berbakat dapat berasal dari suku, ras, jenis kelamin, budaya atau status
sosial ekonomi apapun.
7. Metodology (metodologi)
 200 makalah pertama dipilih berdasarkan relevansi, dan dari jumlah tersebut, 29
makalah dipilih untuk ditinjau. Makalah terpilih dipilih berdasarkan relevansinya
dengan tujuan penelitian ini

8. Results and Discussion (Hasil dan Pembahasan)


 Metode Identifikasi Anak Berbakat
 Sesuai Pendidikan Anak Berbakat dan Peran TIK di dalamnya
 Model Pendidikan yang Tepat untuk Anak Berbakat Menggunakan TIK
 Fasilitasi Teknik TIK untuk Mengajar Anak Berbakat
 Pelatihan Guru untuk Mengajar Anak Berbakat
 Beberapa Faktor dan Tantangan

9. Conclusion (Kesimpulan)
 Simpulan di tulis dengan ringkas dan jelas
 Tidak terdapat kelemahan dan kelebihan pada bagian kesimpulan
 Tidak mengandung sesuatu yang baru dalam bidang yang di teliti
10. References (Referensi)

 Pada bagian daftar pustaka sudah memuat semua publikasi yang di referensi
langsung
 Referensi penuliasn artikel hanya berasal dari 32 sumber
 Penulis telah konsisten dalam menggunakan satu gaya sitasi yaitu gaya APA
(American Psychological Association).

Anda mungkin juga menyukai