Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

IDENTIFIKASI BAKAT OLAHRAGA MELALUI SPORT SEARCH


PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS SURAKARTA
TAHUN 2016/2017

Ananda Putra Tamtama1, Slamet Widodo 2


1,2
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: anandaputra@yahoo.com

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) potensi kebakatan
olahraga kelas VII SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta. (2) identifikasi
bakat cabang olahraga siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Program Khusus
Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan analisis
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VII SMP
Muhammadiyah Program Khusus Surakarta yang berjumlah 60 siswa, teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, sehingga jumlah sampel
yang digunakan sebanyak 60 siswa. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berupa
tes bakat yang terdiri dari 10 butir tes sport search, yaitu tinggi badan, tinggi duduk,
berat badan, rentang lengan, lempar tangkap bola tenis, lempar bola basket, loncat
tegak, lari kelincahan, lari cepat 40 meter dan lari multi tahap. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program software sport search dan
modifikasi sport search. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan: (1) potensi kebakatan
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta kategori potensi
olahraga 2 siswa atau 3,33%, cukup potensi olahraga 15 siswa atau 25,00% dan kurang
potensi olahraga sebanyak 31 siswa atau 51,67%, tidak potensial olahraga sebanyak 12
siswa atau 20,00%, (2) identifikasi bakat cabang olahraga siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Program Khusus Surakarta memiliki kategori potensi yang baik ada 2
(dua) cabang olahraga yaitu lari cepat 1 siswa (1,66%), dan cabang olahraga sepeda
gunung 1 siswa (1,66%). Sedangkan siswa yang memiliki kategori cukup potensi ada 8
(delapan) cabang olahraga yaitu lompat tinggi 5 siswa (8,33%), lari cepat 3 siswa (5%),
bolavoli, sepeda gunung, menyelam, lari jarak menengah dan panahan masing-masing 1
siswa (5=8,3%), tenis meja 2 siswa (3,33%).

Kata Kunci: Identifikasi Bakat, Sport Search.

PENDAHULUAN Beberapa faktor yang mempengaruhi


Olahraga merupakan suatu dalam olahraga prestasi diantaranya
aktivitas yang melibatkan fisik, gerak adalah program latihan yang menunjang
aturan-aturan tertentu dan prinsip-prinsip dan potensi atau bakat yang dimiliki oleh
yang mengarah tercapainya tujuan yang atlet itu sendiri.
dikehendaki. Olahraga mempunyai Sampai saat ini dalam pencapaian
beberapa tujuan diantaranya untuk prestasi khususnya dalam bidang
mendapatkan kesenangan, mendapatkan olahraga masih banyak cabang-cabang
kesehatan bagi tubuh dan juga dapat olahraga yang belum mencapai hasil
sebagai sarana dalam meraih prestasi. secara optimal dan selalu mendapatkan

20
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

hambatan-hambatan, salah satu tua sangat berkompetensi dan


hambatan tersebut adalah sulitnya berpengaruh terhadap perkembangan dan
menemukan atlet-atlet yang berbakat, kematangan anak didik. Namun
walaupun bakat tidak berpengaruh secara kenyataannya di lapangan masih banyak
mutlak, namun bakat juga mempunyai para pendidik dan orang tua yang belum
peranan yang besar dalam meraih memperhatikan perkembangan prestasi
prestasi. Salah satu upaya untuk yang dimiliki oleh anak. Hal ini
mendapatkan atlet-atlet yang berbakat, berdampak kurang baik bagi
diantaranya adalah melakukan perkembangan olahraganya di kemudian
pemanduan bakat sejak usia dini. Anak- hari.
anak merupakan sasaran yang tepat dan Sekolah Menengah Pertama
strategis untuk dilakukan pemanduan Muhammadiyah Program Khusus
bakat bagi perkembangan olahraga. Hal Surakarta yang memiliki jumlah siswa
ini disebabkan pada anak-anak yang 173 siswa yang terbagi dalam 3 kelas
berusia muda masih belum banyak dari kelas 7, 8 dan 9 yang masing-masing
pengaruh-pengaruh negatif yang kelas memiliki 2 paralel. Sekolah SMP
memungkinkan menjadi faktor-faktor Muhammadiyah Program Khusus
penghambat dalam usaha pengembangan memiliki potensi akademik yang sangat
potensi olahraganya. Furqon (2002: 1) maju, namun dari segi olahraga belum
menyatakan bahwa Pembinaan olahraga menunjukkan prestasi yang optimal,
sebaiknya dimulai sejak anak usia dini walaupun di SMP Muhammadiyah
sehingga tidak terjadi keterlambatan dan Program Khusus ini memiliki fasilitas
selalu berkesinambungan, akan tetapi berbagai bidang olahraga, dari lapangan
harus mempertimbangkan kondisi anak futsal, basket, dan gor bulutangkis. SMP
atau disesuaikan dengan dunia anak- Muhammadiyah Program Khusus saat ini
memiliki kegiatan ekstrakurikuler dalam
Pernyataan-pernyataan di atas bidang olahraga, diantaranya adalah
dapat ditarik kesimpulan bahwa sebelum pencak silat, bulutangkis, basket, tenis
melangkah ke pembinaan prestasi perlu dan futsal, di mana untuk pencak silat
diupayakan proses-proses pencarian waktu pelaksanaannya pada setiap hari
bakat. Oleh sebab itu di dalam olahraga Jumat yaitu mulai pukul 14.00-16.00
adalah penting untuk menemukan anak- WIB, sedangkan untuk olahraga
anak yang berbakat yaitu untuk memilih bulutangkis, basket, tenis dan futsal
atlet-atlet pada usia muda dengan dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul
memperhatikan mereka secara terus 07.00-09.00 WIB.
menerus dan mendorong mereka untuk Dari berbagai kegiatan
mencapai tingkatan prestasi yang tinggi. ekstrakurikuler olahraga tersebut, jenis
Usia Sekolah Menengah Pertama olahraga yang mendapatkan prestasi
merupakan masa-masa yang sangat adalah olahraga futsal dan tenis, yaitu
menentukan di dalam kemungkinan tim futsal SMP Muhammadiyah Program
pencapaian prestasi di kemudian hari, Khusus pernah menjadi juara pada
karena pada masa ini anak-anak masih kejuraaan Asa Foundation Tahun 2014,
mempunyai waktu yang cukup panjang. yang merupakan organiasi dari Amerika
Pada usia ini para pendidik serta orang yang dilaksanakan di SMA Negeri 6

21
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

Surakarta. Sedangkan untuk olahraga cabang olahraga tidak berdasarkan


tenis, para siswa di SMP pengidentifikasian bakat, tetapi siswa
Muhammadiyah Program Khusus pernah menekuni salah satu cabang olahraga
mendapat juara Popda Tingkat Kota hanya berdasarkan pengaruh dari
Tahun 2015, tetapi pada tingkat provinsi lingkungan sekitar, pengaruh teman
tim tenis tidak lolos. bermain dan dorongan orang tua. Oleh
Berdasarkan gambaran mengenai karena itu atas rekomendasi dari guru
pembinaan olahraga yang dilaksanakan olahraga maka dianjurkan untuk
di SMP Muhammadiyah Program melakukan penelitian identifikasi bakat
Khusus tersebut menunjukkan bahwa anak melalui sport search, sehingga
pembinaan olahraga melalui kegiatan dapat dijadikan pedoman dalam
ekstrakurikuler belum dilaksanakan mengembangkan bakat olahraga siswa
secara optimal, sebab selama ini siswa sesuai potensi yang dimilikinya.
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bertolak dari latar belakang yang
didasarkan atas dasar minat dan dikembangkan di atas, maka perlu
pengaruh dari teman-temannya, diadakan penelitian atau pemanduan
sedangkan keikutsertaan siswa dalam bakat olahraga pada siswa Sekolah
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Menengah Pertama Muhammadiyah
berdasarkan identifikasi bakat belum Program Khusus Surakarta. Dalam
pernah dilakukan oleh pihak SMP kesempatan ini peneliti mengangkat
Muhammadiyah Program Khusus,
sehingga hal tersebut berdampak Melalui Sport Search pada Siswa Kelas
terhadap prestasi olahraga yang dicapai VII SMP Muhammadiyah Program
oleh siswa belum optimal. Khusus Surakarta Tahun Pelajaran
Berdasarkan kenyataan yang
terjadi di SMP Muhammadiyah Program
Khusus Surakarta, peneliti memiliki METODE PENELITIAN
keinginan untuk mengadakan penelitian Penelitian ini menggunakan desain
tentang identifikasi bakat olahraga siswa penelitian deskriptif dengan analisis
SMP Muhammadiyah Program Khusus kuantitatif, yakni penelitian yang
melalui sport search. Program dilakukan untuk menggambarkan gejala,
pengidentifikasian bakat pada siswa fenomena atau peristiwa tertentu.
sangat diperlukan sebelum melakukan Penelitian diskriptif adalah penelitian
suatu proses latihan yang berorientasi yang dilakukan untuk mengetahui nilai
untuk mencapai prestasi yang tinggi. variabel mandiri, baik satu variabel atau
Proses pengidentifikasian bakat lebih (independent) tanpa membuat
dilakukan untuk menentukan anak perbandingan atau menghubungkan
berpotensi pada salah satu cabang dengan variabel yang lain (Sugiyono,
olahraga, sesuai dengan talent yang 2011: 10). Dalam penelitian ini bertujuan
dimiliki oleh siswa. Alasan penelitian untuk mengidentifikasi bakat siswa kelas
mengenai identifikasi bakat, karena VII SMP Muhammadiyah Program
kenyataan yang terjadi di SMP Khusus Surakarta melalui sport search.
Muhammadiyah Program Khusus,
banyak siswa menekuni salah satu

22
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

HASIL PENELITIAN Hasil tes pertama segera


1. Deskripsi Data dikumpulkan untuk dianalisis oleh
Hasil penelitian yang disajikan petugas (Tim Pemandu Bakat) di sekolah
adalah hasil dari analisis yang telah masing-masing. Tahap II ini bertujuan
dilakukan terhadap data dari tiap variabel untuk mengetahui gambaran (profil)
penelitian. Data dari variabel yang potensi siswa sehingga dapat
diambil dalam penelitian ini adalah data diidentifikasi bakat olahraga mereka. Tes
keberbakatan yang terdiri dari sepuluh yang digunakan terdiri dari 10 butir tes
(10) macam item tes yaitu: tinggi badan, untuk mengukur bentuk ukuran tubuh
tinggi duduk, berat badan, rentang (antropometri) dan kemampuan fisik.
lengan, tes lempar tangkap bola tenis, Siswa terbaik dari hasil tes tahap pertama
lempar bola basket, loncat tegak, lari yang memenuhi bagian kriteria,
kelincahan, lari 40 meter dan lari kemudian disalurkan sesuai dengan
multitahap (MFT). Berikut ini disajikan kemampuan dan rekomendasi cabang
data hasil Identifikasi Bakat Olahraga olahraga masing-masing. Tes ini dapat
Siswa-Siswi Kelas VII SMP dilakukan di pusat-pusat pembinaan
Muhammadiyah Program Khusus Kota olahraga di tingkat dasar.
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 c. Tahap III
sebagai berikut: Tahap analisis data, setelah semua
Berdasarkan hasil tes data diperoleh, maka dilanjutkan
keberbakatan dengan sport search siswa pengolahan data atau analisis data. Untuk
putra dan putri SMP Muhammadiyah mengetahui tingkat keberbakatan siswa
Program Khusus Surakarta sebanyak 60 data di olah dengan menggunakan teknik
siswa, ternyata yang memiliki potensi modifikasi sport search dengan
atau berbakat olahraga hanya 3,33% rangkaian pengolahan data.
siswa, dan yang memiliki cukup potensi
atau cukup berbakat olahraga ada 3. Hasil Uji Hipotesis
25,00% siswa, kurang potensi 51,67% Adapun hasil penyusunan
dan tidak berpotensi 20,00%. klasifikasi tingkat kepotensian pada
Berdasarkan hasil tes keberbakatan siswa-siswi SMP Muhammadiyah
dengan sport search pada Siswa Kelas Program Khusus Surakarta Tahun
VII SMP Muhammadiyah Program Pelajaran 2016/2017 yang telah
Khusus Surakarta Tahun Pelajaran dilaksanakan dalam penelitian ini adalah
2016/2017 ternyata yang memiliki sebagai berikut:
potensi atau berbakat olahraga hanya 2 Tabel. Klasifikasi Tes Keberbakatan
siswa. pada Siswa-Siswi Kelas VII SMP
Muhammadiyah Program Khusus
2. Hasil Uji Persyaratan Analisis SurakartaTahun 2016/2017
a. Tahap I Jumlah Jumlah Siswa
Pemilihan SMP Muhammadiyah NO Nilai Klasifikasi
Siswa (%)
Program Khusus Surakarta dan ijin Sangat
1 27 30 0 0,00%
penelitian, pada tahap ini peneliti Potensial
memilih sekolah yang dipandang 2 23 26 Potensial 2 3,33%
memenuhi kriteria dan pertimbangan Cukup
3 19 22 15 25,00%
tertentu, serta menentukan waktu yang Potensial
Kurang
sesuai untuk diadakan penelitian 4 15 18
Potensial
31 51,67%
penelusuran pemanduan bakat. Tidak
b. Tahap II 5 < 15 12 20,00%
Potensial

23
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

1. Potensi kebakatan siswa kelas VII


Dari hasil analisis di atas, berikut SMP Muhammadiyah Program
ini disajikan data hasil identifikasi bakat Khusus Surakarta kategori potensi
olahraga pada siswa-siswi kelas VII SMP olahraga 2 siswa atau 3,33%, cukup
Muhammadiyah Program Khusus potensi olahraga 15 siswa atau
Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017 25,00% dan kurang potensi olahraga
sebagai berikut: sebanyak 31 siswa atau 51,67%,
tidak potensial olahraga sebanyak 12
Tabel. Hasil Identifikasi Bakat Olahraga siswa atau 20,00%.
pada Siswa-Siswi Kelas VII SMP 2. Identifikasi bakat cabang olahraga
Muhammadiyah Program Khusus siswa kelas VII SMP
Surakarta Tahun Pelajaran Muhammadiyah Program Khusus
2016/2017 Surakarta memiliki kategori potensi
Cabang Jumlah yang baik ada 2 (dua) cabang
No Kategori %
Olahraga Siswa
olahraga yaitu lari cepat 1 siswa
Cukup Potensi 5 8,33%
1
Lompat tinggi
Kurang Potensi 13 23 21,66% (1,66%), dan cabang olahraga sepeda
(High Jump)
Tidak Potensi 5 8,33% gunung 1 siswa (1,66%). Sedangkan
Potensi 1 1,66%
Lari cepat
Cukup Potensi 3 5,00% siswa yang memiliki kategori cukup
2 (Sprint 8
Running)
Kurang Potensi 3 5,00% potensi ada 8 (delapan) cabang
Tidak Potensi 1 1,66%
Cukup Potensi 1 1,66% olahraga yaitu lompat tinggi 5 siswa
Bolavoli
3
(Volleyball)
Kurang Potensi 4 8 6,66% (8,33%), lari cepat 3 siswa (5%),
Tidak Potensi 3 5,00%
Potensi 1 1,66% bolavoli, sepeda gunung, menyelam,
Sepeda
4 Gunung
Cukup Potensi 1
5
1,66% lari jarak menengah dan panahan
Kurang Potensi 2 3,33%
(Downhill)
Tidak Potensi 1 1,66% masing-masing 1 siswa (5 = 8,3%),
Menyelam
Cukup Potensi 1 1,66% tenis meja 2 siswa (3,33%).
5 Kurang Potensi 2 4 3,33%
(Diving)
Tidak Potensi 1 1,66%
Lompat jauh Implikasi
& jangkit
6
(Long and
Kurang Potensi 3 3 5,00% Berdasarkan hasil simpulan
Triple Jump) keberbakatan siswa-siswi VII SMP
Tenis meja
7 (Table Cukup Potensi 2 2 3,33% Muhammadiyah Program Khusus
Tennis) Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017
8 Trampolining Kurang Potensi 2 2 3,33%
Lari Jarak
yang telah diketahui di atas maka
9
Menengah Cukup Potensi 1
2
1,66% berimplikasi pada pemilihan, pembinaan
(Distance Tidak Potensi 1 1,66%
Running)
dan pengembangan siswa pada cabang-
10
Panahan
Cukup Potensi 1 1 1,66% cabang olahraga yang diutamakan pada
(Archery)
Bolabasket olahraga yang memiliki tingkat
11 Kurang Potensi 1 1 1,66%
(Basket Ball) keberbakatan paling dominan.
Atletik Jalan
12
(walking)
Kurang Potensi 1 1 1,66% Cabang olahraga yang paling
dominan di kelas VII SMP
Muhammadiyah Program Khusus
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017
SARAN berdasarkan prioritas adalah: (1) atletik,
Simpulan (2) bolavoli, (3) sepeda gunung, (4)
Berdasarkan hasil analisis data menyelam, (5) tenis meja.
yang telah dilakukan siswa-siswi kelas
VII SMP Muhammadiyah Program Saran
Khusus Surakarta Tahun Pelajaran 1. Untuk Sekolah SMP Muhammadiyah
2016/2017 maka diperoleh simpulan Program Khusus Surakarta Tahun
sebagai berikut :

24
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

Pelajaran 2016/2017 sebelum


dilakukan pembinaan dan pelatihan Depdiknas. 2000. Pendidikan Jasmani.
secara berkesinambungan, metode Jakarta: Balai Pustaka.
pemanduan bakat dengan sport
search perlu diadakan secara Djoko Pekik Irianto. 2002. Dasar
periodik. Kepelatihan. Yogyakarta: FIK
2. Dari hasil tes keberbakatan yang UNY. Fakultas Ilmu Keolahragaan.
dilakukan dapat diketahui bahwa Universitas Negeri Yogyakarta.
cabang olahraga atletik memiliki
hasil yang tertinggi, maka untuk Fathoni. 2012. Psikologi Perkembangan
SMP Muhammadiyah Program (Perkembangan Peserta Didik).
Khusus Surakarta perlu mengadakan Bandung: Pustaka Setia.
pemilihan, pembinaan dan
pengembangan siswa pada cabang Furqon H. M. 2002. Pemanduan Bakat
olahraga atletik. Olahraga Modifikasi Sport Search.
3. Perlu diadakan pembinaan olahraga JPOK UNS.
usia dini oleh guru dan orangtua
dengan memperhatikan faktor-faktor _________. 2006. Pemanduan Bakat
bakat dan potensi yang Olahraga Modifikasi Sport Search.
mempengaruhi prestasi olahraga. JPOK UNS.
4. Mengingat kondisi yang ada di SMP
Muhammadiyah Program Khusus Hadisasmita, Yusuf & Syarifuddin, Aip.
Surakarta maka perlu adanya 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar.
perhatian dan kerjasama yang baik Jakarta: Depdikbud Direktorat
antara yayasan terkait mengenai Jendral Perguruan Tinggi.
pendanaan dalam pelaksanaan tes
keberbakatan dengan metode sport Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-
search. Aspek Psikologis dalam Coaching.
5. Kurangnya dukungan orang tua akan Bandung. CV. Tambak Kusuma.
adanya potensi yang ada pada
anaknya untuk dibinakan sesuai _______. 1993. Prinsip-Prinsip
dengan potensi, mengingat di SMP Pelatihan. Jakarta: Pusat
Muhammadiyah Program Khusus Pendidikan dan Penataran.
Surakarta banyaknya pelatih olahraga
yang berkompeten di bidangnya. Kosasih, Engkos. 1980. Olahraga Teknik
dan Program Latihan. Bandung:
DAFTAR PUSTAKA CV. Akademika Pressindo.

Abdullah, Arma. 1998. Olahraga untuk M. Furqon. 2002. Teori Umum Latihan
Perguruan Tinggi. Yogyakarta: PT (J. Nossek. Terjemahan). Lagos:
Sastra Hudaya. Pan Afrikan Press LTD.

Bompa O Tudor. 1990. Theory and Mulyono. 1992. Metode Penelitian


Methodology of Training The Key Pendidikan. Jakarta: Gunung
to Athletic Performance. Agung.
Departement of Physical Education
York University Toronto Antorio Purwodarminto. 1996. Kamus Umum
Canada. Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

25
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 10 Nomor 1 Februari 2017

Pustaka. Syarifuddin dan Muhadi. 1992.


Pendidikan Jasmani dan
Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.
Dasar. Surakarta: UNS Press.
Tohar. 2000. Olahraga Pilihan.
Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Semarang: IKIP Semarang.
Surakarta. UNS Press.
Wiryosantoso, Ratal. 1984. Teori
Sugiyono. 2011. Memahami Penelitian Pengajaran Olahraga Sekolah. Padang.
Kualitatif. Bandung. Alfabeta. FPOK. IKIP.

26

Anda mungkin juga menyukai