PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dan pendidikan jasmani di lembaga-lembaga pendidikan
di antaranya ialah untuk meningkatkan kemanipuan murid melalui aktivitas
jasmani yang diaplikasikan melalui cabang-cabang olahraga yang sudah
bernasyarakat di lingkungan suatu lembaga pendidikan atau sekolah yang
bersangkutan. Pada kenyataan masyarakat sangat banyak mengharapkan
peningkatan kemampuan peserta didik terutama dalam cabang olahraga.
Cabang olahraga permainan bola voli merupakan suatu cabang olahraga
yang sangat niemasyarakat, oleh karena itu, keterampilan bermain bola voli
merupakan suatu keharusan setelah melihat tuntutan yang sangat besar dari
masyarakat. Permainan bola voli sudah dikenal secara menyeluruh bahkan
berkembang dengan pesat baik di Indonesia maupun di dunia. Pada saat ini
olahraga bola voli bukan hanya merupakan olahraga rekreasi tetapi sudah
merupakan olahraga prestasi. Seperti yang dikemukakan oleh Suharno (1982i0).
bahwa: Bola voli pada sekarang ini tidak hanya merupakan olahraga rekreasi
lagi. melainkan telah menjadi olahraga prestasi sehingga menuntut kualitas
prestasi setinggi-tingginya. Karena ada tuntutan prestasi yang tinggi dan semakin
herkembaugnya
pemiainan
bola
voli
maka
akan
mengalami
beberapa
perkembangan baik secara teknik maupun taktik. Selain itu juga perlu dicari cara
latihan yang efektif dan efesicn, lerutania untuk memilih dan menyusun metode
latihan yang baik, terutama untuk penguasaan teknik dasar yang sempurna
sehingga prestasi yang diharapkan dapat tercapai (Yunus: 1992:5)
Usaha pcnguasaan teknik dasar pada anak-anak sedini mungkin ini
disebabkan anak lebih rnudah menyerap dibandingkan orang dewasa. Permainan
bola voli memerlukan waktu pembinan yang cukup lama dan awal sampai
menjadi pemain yang diperlukan vaktu antara 6-8 tahun (Depdiknas. 2001:49).
Oleh karena itu, dalam rangka pembinaan mencari pemain masa depan olahraga
bola voli dimasukkan dalam kurikulum Sekolah Dasar yang merupakan salah satu
dan sekian cabang olahraga permainan yang di laksanakan sekolah-sekolah dasar.
Dewasa ini hanyak pembina maupun guru melatih olahraga permainan
bola voli pada anak-anak pada usia anak SD termasuk kegiatan Yang dilakukan di
luar jam pelajaran yaitu pada ekstrakurikuler. Salah satu pembina atau guru
sekolah yang melatih atau mengajarkan olahraga permainan bola voli adalah
peneliti sendiri yang mengajarkarm di Sekolah Dasar Negeri 02 Lantula Jaya.
Sebagai guru. peneliti merasa berkewajiban mengetahui sejauh maria presatasi
yang dicapai oleh anak didik terutama dalam pembelajaran bola voli khususnya
dalam bermain bola voli, sekaligus sebagai evaluasi hasil latihan yang selama ini
di alihkan. Dalam bermain bola voli banyak teknik yang harus dikuasai
diantaranya servis, pasing, smash, dan blok.
Berdasarkan pengarnatan peneliti di SDN 02 Lantula Jaya khususnya pada
siswa kelas V bahwa siswa masih kurang baik dalam penguasaan teknik bermain
dalam bola voli terutama pada teknik passing bawah. Hal itu dapat dilihat pada
saat siswa bermain bola voli di lapangan sering kali bola yang dipasing tidak tepat
mengarah ke toser atau pengumpan bahkan yang sering terjadi adalah bola
keliling lapangan dan sulit diambil lagi untuk dimainkan. Padahal passing bawah
dalam permainan bola voli adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang
pemain bola voli apabila ingin menang dalam suatu periandingan. Suatu tim tidak
akan menang apabila penguasaan pasing bawah tidak dikuasai oleh pemain dalam
tim tersebut.
Selain pengamatan di atas, peneliti juga melihat bahwa siswa masih kaku
dalam melakukan passing bawah dan siswa selalu ingin main di lapangan dan
kurang memperhatikan penjelasan dan guru. Untuk itu peneliti melihat perlu
adanya perubahan metode yang kiranya dapat meningkatkan kemampuan bermain
bola voli siswa khususnya pada penguasaan passing bawah. Apabila kemampuan
passing bawah siswa baik maka kemampuan dalam bermain bola voli akan baik
pula walaupun ada teknik dasar yang lain yang merupakan faktor penentu
kemenangan. Peneliti disini hanya memfokuskan pada passing bawah karena
passing bawah merupakan teknik dasar yang paling dominan dalam bola voli
dengan metode pembelajaran penjelajahan gerak.
Metode pembelajaran penjelajahan gerak dikenai dengan istilah gaya
penjelajahan dapat digunakan secara efektif untuk anak-anak pada tingkal sekolah
dasar (Winamo, 2004:5 1). Metode ini dilaksanakan dengan cara siswa diberikan
kesempatan untuk mengekplorasikan kemampuannya dalam melakukan passing
bawah kemudian setelah selesai pembelajaran baru di evaluasi. Sehingga judul
dalam penelitian ini adalah Meningkatkan Kemampuan Passing Bawah Pada
Permainan Bola Voli Melalui Metode Penjelajahan. Gerak pada Siswa Kelas V
SDN 02 Lantula Jaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah Apakah melalui metode pembelajaran penjelajahan
gerak dapat meningkatkan kernampuan pasing hawah dalam permainan bola voli
pada siswa kelas V SDN 02 Lantula Jaya.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah Untuk mengetahui peningkatan kemampuan passing bawah dalam
permainan bola voli melalui metode pembelajaran penjelajahan gerak pada siswa
kelas V SDN 02 Lantula Jaya.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1) Untuk Siswa
Melatih siswa agar mampu mengamati melakukan keterampilan bermain bola
voli dengan baik dan benar khususnya keterampilan passing bawah dan
melatih siswa agar dapat melakukan teknik hermain bola voli dengan
baik/benar.
2) Untuk Guru
Dapat memberi input bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan dan dapat digunakan sebagai informasi bagi
guru pendidikan jasmani & kesehatan di SD mengenai metode pembelajaran
penjelajahan gerak.
3) Untuk Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar pendidikan jasmani.
E. Batasan Istilah
1. Passing bawah adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam suatu
titik tertentu yang dilakukan dengan cara memasing bola dengan kedua lengan
dan perkenaan bola diantara pergelangan siku sebagai awal untuk menyusun
pola serangan kepada lawan (Muhajir, 2004:36).
2. Metode pembelajaran penjelajahan gerak tau yang lebih dikenal dengan istilah
gaya penjelajahan (exploration style) yaitu suatu metode yang menitik
beratkan pada proses eksplorasi sehingga memberikan keuntungan bagi anak
untuk tumbuh dan berkembang dalam upaya menunjukkan kemampuan dan
bakatnya, karena karakteristik anak-anak pada usia 10-13 tahun yang suka
bermain, bei-lomba, berkelompok, dan melakukan keija sarna, Annarino
(dalarn Winarno, 2004:52).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Bola Voli
Pada dasarnya prinsip bola voli adalah memantulkan bola agar jangan
sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan; sebanyak-banyaknya tiga
sentuhan dalam lapangan sendiri, dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu
diseberangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin. Sesuai
dengan prinsipnya, maka permainan bola voli dapat dikategorikan sebagai
kelompok keterampilan manipulasi (Mamun dan Subroto, 2001:43).
Permainan bola voli adalah memperagakan teknik dan taktik memainkan
hola di lapangan untuk meraih kemenngan dalam setiap pertandingan (Muhajir,
2004:34). Teknik dasar memainkan bola voli yang harus ditingkatkan
keterampilannya adalah passing, smash atau spike, servis dan bendungan (block).
Servis adalah tindakan mernukul bola oleh seorang pemain belakang yang
dilakukan dan daerah servis langsung ke lapangan lawan (Muhajir. 2004:34).
Passing dalam permainan bola voli adalah usaha atau upaya seorang pemain bola
voli dengan cara menggunakan suatu tekoik tertentu yang lujuannya adaiah untuk
mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk
dirnainkan di lapangan sendini (Muhajir, 2004:36). Smash adalah tindakan
memukul bola ke lapangan lawan, sehingga boua hergerak melewati atas jaring
dan mengakibatkan pihak lawan sulit rnengembalikannya (Muhajir, 2004:37).
Bendungan (block) adalah suatu teknik menahan serangan yang dilakukan oleh
setiap pemain. Sedangkan menurut Tim Bina Karya Guru (2000:94) block adalah
usaha membendung serangan lawan di depan net.
B. Keterampilan
aspek
tersebut. Aspek-aspek
kebugaran
yang
berkaitan
dengan
Sedangkan
Davis
(dalam
Winarno.
2004:21;
mendefinisikan
atau tugas tersebut biasa dikenal dengan istilah keterampilan. Keterampilan dalam
konteks belajar dan penampilan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori; (1)
keterampilan digunakan untuk melakukan suatu tindakan atau tugas dan (2)
keterampilan yang merupakan kualitas dan sebuah penampilan (kurang
terampilan) (Zaichkowsky dalam Winarno, 2004:22).
Berdasarkan pendapat di depan, maka untuk memperoleh keterampilan,
termasuk juga keterampilan bermain bola voli dipenlukan suatu usaha maksimai
(latihan), dengan latihan yang dilakukan secara terstruktur, kontinyu, berjenjang.
dan berkelanjutan, diharapkan akan mampu diperoleh keterampilan yang di
inginkan.
C. Teknik Dasar Permainan Bola Voli
Teknik adalah cara melakukan atau melaksanakan sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu secara efisien dan efektif (Muhajir, 2004:34). Teknik dalam
permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien
dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu
hasil yang optimal. Namun pada hakekatnya permainan bola voli bermaksud
menyeharluaskan kemahiran bermain kepada setiap orang yang meminatinya.
Tujuan dan permainan adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh
menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dan
lawan Setiap tim dapat memainkan liga pantulan untuk mengembalikan bola (di
luar perkenaan blok). Bola dinyatakan dalam permainan setelah bola dipukul oleh
pelaku servis melewati atas net ke daerah lawan. Permainan dilanjutkan hingga
bola menyentuh lantai, bola keluar atau satu tim gagal mengembailkan bola
secara sempurna (PBVSI, 2005:1)
Menurut Suharno (1982:15) syarat penting, dalam penguasaan teknik
dasar bola voli mengingat hal-hal sehagai herikut:
1) Hukuman terhadap pelanggaran permainan yang berhubungan dengan
kesalahan dalam melakukan teknik.
2) Karena tempat yang terpisah antara regu satu dengan regu yang lain sehingga
tidak terjadi sentuhan hadan dengan pemain yang lawan lain, maka
pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik akan lebih seksama.
3) Banyak unsur-unsur yang mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan
teknik, antara lain: membawa bola, menyendok bola, mendorong bola,
mengangkat bola, pukulan rangkap. dan bola bertahan.
4) Permainan bola voli adalah pcrmainan yang cepat, yang artinya bahwa waktu
untuk memainkan hola sangat terbatas sehingga penguasaan teknik yang tidak
sempurna akan mengakibatkan terjadi kesalahan-kesalahan yang lebih besar
lagi.
5) Penggunaan taktik-taktik yang tinggi haiya dimungkinkan kalau penguasaan
teknik dasar dalam permainan bola voli sudah cukup sempurna.
Dalam permainan bola voli. Untuk yang memenangkan sebuah reli
memperoleh satu angka (rally point system). Apabila tim yang sedang menerirna
servis memenangkan rally akan memperoleh satu angka dan berhak untuk
melakukan servis berikutnya, serta para pemainnya melakukan pergeseran satu
posisi searah jarum jam Dalam memainkannya bola yang dimainkan
diperbolehkan menggunakan seluruh anggota hadan dengan ketentuan yang
berlaku sesuai peraturan permainan (PBVSI 2005:1).
Seperti yang dikemukakan oleh Suharno (1982:4). pada prinsipnva
permainan tersebut adalah bola voli melewati net atau jaring dengan
menggunakan seluruh anggota badan dengan syarat pantulan bersih dan setiap
pemain berusaha secepat mungkin menjatuhkan bola di lapangan lawan untuk
mencari kemenangan bertanding Saat dimulai permainan tersehut posisi servis
10
11
12
pemain bola voli diharapkan tinggi dan tipe atletis. (3) dimiliki bakat untuk
bermain bola voli. meliputi ketepatan fisik cepat dipelajari teknik- teknik dan
taktik, (4) dimiliki potensi sikap mental yang baik antara lain sosial, disiplin,
berkemauan keras, kreatif, tekun dan bertanggungjawab.
Peraturan permainan bola voli yang diujiankan adalah sesuai dengan
peraturan internasional yang disusun oleh Leo Rolex pengurus pusat, PBVSI edisi
2001 bahwa permainan bola voli adalah olahraga beregu, dimainkan dua regu di
setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dan pertandingan adalah
melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lawan dan
mencegah dengan upaya agar bola yang sama (dilewatkan) tidak tersentuh lantai
dalam lapangan sendiri. Regu dapat dimainkan tiga kali pantulan untuk
dikembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan bendungan).
Bola dinyatakan dalam permainan dengan satu rally, pukulan bola oleh
sever melewati di atas net ke daerah lawan. Peramainan bola di udara (rally)
berlangsung secara teratur sampai bola tersebut tersentuh lantai atau bola keluar
atau satu regu mengembalikan bola secara sempurna. Dalam permainan bola voli
hanya regu yang menang satu rally permainan diperoleh satu angka, hingga salah
satu regu menang dalam pertandingan dengan terlebih dahulu dikumpulkan
minimal dua puluh lima angka dan untuk set penentuan lima belas angka.
D. Teknik Passing Bawah
Pada prinsipnva, passing bawah hampir sama dengan passing atas, hanya
sikap tangan yang berbeda (Tim Bina Karya Guru, 2000:92). Adapun cara
melakukan passing bawah adalah sibagai berikut.
13
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
14
olahraga
di
perkumpulan-perkumpulan
(club)
dan
kegiatan
ekstrakurikuler lebih tepat digunakan pendekatan yang berpusat pada siswa. Lebih
15
lanjut dinyatakan bahwa kedua gaya mengajar tersebut tidak saling exclusive
keduanya dapat saling overlopping (Bucher dalam Winanio 2004:40).
Menurut aliran psikologi behavioristik, keberhasilan belajar sangat
dipengaruhi oieh kondisi lingkungan. Lingkungan yang kondusif akan menunjang
keherhasilan belajar. Konsep tersebut selaras dengan karakteristik belajar motorik
schagai suatu proses. Untuk memperoleh hasil belajar motorik yang baik maka
kondisi lingkungan harus dirancang sedemikian rupa sehingga akan tercipta
kondisi pembelajaran yang mampu menurnbuhkan minat dan merangsang
kemampuan anak untuk belajar lebih giat, sehingga hasil yang diperoleh akan
optimal.
F. Metode Pembelajaran Penjelajahan Gerak
Metode pembelajaran penjelajahan gerak dikenal dengan istilah gaya
penjelajahan (exploration slyle) dapat digunakan secara cfektif untuk anak-anak
pada tingkat sekolah dasar. Proses eksplorasi ini memberikan keuntungan
menumbuhkan minat anak untuk melakukan eksplorasi dan eksperimen (Gabbard
dalam Winarno, 2004:5). Lebih lanjut dikemukakan bahwa gaya mengajar ini
lebih terbuka dan memberikan peluang bagi anak untuk herkembang dibanding
dengan gaya penemuan terpimpin dan pemecahan masalah.
Metode pembelajaran penjelajahan gerak dapat diterapkan untuk
pembelajaran bola voli di SD menurut Annarino selaras dengan karakteristik
anak-anak usia 10-13 tahun yang suka bermain berlomba berkelompok dan
melakukan kerja sama (sosialisasi) (Annarino daam Winarno, 2004:52). Dengan
16
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dilihat dari jenis penelitiannya, penelitian ini tergolong penelitian tindakan
kelas (PTK) Pendekatan Penelitian yang seringkali digunakan dalam PTK adalah
penelitian kualitatif, sebab dalam melakukan tindakan kepada subjek penelitian
yang sangat diutamakan adalah mengungkap makna, yakni makna dan proses
pembelajaran sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa melalui tindakan
yani dilakukan.
B. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Tindakan Kelas PTK).
1. Desain atan Model Penelitian
Penclitian tindakan Kelas ini memakai desain penelitian dan Kemmis dan
Mc Taggart (dalam depdiknas, 2003: 19).
Keterangan:
0 = Refleksi awal
1 = Reneana tindakan siklus I
2 = Tindakan pada siklus I
3 = Observasi pada siklus I
4 = Refleksi pada siklus I
5 = Rencana tindakan siklus [I
6 = Tindakan pada siklus II
7 = Observasi pada siklus II
8 = Refleksi pada siklus II
a = Siklus I
b = Siklus II
Gambar Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(Adaptsi dari Kemmis dan Mc. Taggart dalam Depdiknas, 2003:19)
18
2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 02 Lantula Jaya berjumlah
16 orang siswa yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 7 orang perempuan SDN 02
Lantula jaya merupakan sekolah dimana tempat peneliti mengajar.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus, dengan setiap siklus terdiri
atas empat tahapan yang dilakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk
siswa dan lembar observasi untuk guru (peneliti).
b) Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP)
c) Menyiapkan media pembelajaran sumber belajar yaitu bola voli, net,
sempritan dan lapangan.
d) Peneliti mengajar siswa sekaligus sebagai pengobservasi pembelajaran siswa
dan teman guru satunya sebagai pengobservasi peneliti.
2) Pelaksanaan Tindakan
a. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran teknik dasar passing bawah
dalam permainan bola voli.
b. Guru memberi contoh gerakan teknik dasar passing bawah dalam permainan
bola voli.
c. Guru mengelompokkan siswa menjadi dua kelompok
d. Guru menyuruh siswa untuk melakukan gerakan passing bawah tiap-tiap
kelompok
e. Guru menyuruh setiap siswa untuk melakukan gerakan passing bawah dalam
permainan bola voli
3) Observasi Tindakan
Lembar observasi siswa digunakan untuk mengobservasi pelaksanaan
pembelajaran passing bawah yang dilakukan oleh peneliti dan lembar
19
observasi kegiatan guru (peneliti) dipegang oleh teman sejawat (guru) di SDN
02 Lantula Jaya merupakan guru Penjaskes juga.
4) Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan setiap akhir pertemuan selama siklus I. Tahap
ini merupakan tahap mengobservasi secara rinci segala hal yang terjadi di
lapangan. Hasil refleksi selama siklus I tersebut digunakan peneliti sebagai
dasar rencana perbaikan tindakan pada siklus II.
D. Jenis dan Tehnik Pengumpuian Data
a) Jenis Data
Data penelitian terdiri atas data kuantitatif dan data kualitatif Data kuantitatif
berupa skor/nilai keterampilan passing bawah, sedangkan data kuantitatif
berupa deskripsi atau gambaran yang dijabarkan dalam kata-kata atau kalimat.
b) Tehnik pengumpulan data
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan pelajaran berlangsung. Pelaksanaan
observasi yang telah disiapkan oleh peneliti dilakukan untuk mengetahui
bagaimana aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran passing bawah
yang dibuat dalam bentuk format observasi.
2. Catatan lapangan
Catatan lapangan dilakukan selama
tindakan
atau
kegiatan
pengamatan.
Observer mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran dalam
20
Jumlah siswatuntas
x 100
Jumlah siswa peserta tes
= 90-100
Baik (B)
= 75-89
= 60-74
= 40-59
21
= 0-39.
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada ujung kaki bagian depan
Rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu jari
sejajar
2. Posisi lengan
Dorongkan kedua lengan kearah datangnya bola bersamaan kedua lutut
dan pinggul naik serta tumit terangkat dan lantai
Usahakan arab datangnya bola tepat di tengah-tengah badan
3. Posisi badan dan pandangan
Badan condong ke depan
Pandangan mengikuti arah gerakan bola
4. Posisi kaki pada saat melakukan passing hawah
Turnit terangkat dan lantai
Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Dalam pelaksanaan pembelajaran passing bawah, peneliti menemukan halhal yang berkaitan dengan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa
antara lain:
1) Penyusunan kegiatan guru dan siswa sudah sesuai dan dapat dipertahankan
dalam penyusunan rencana-rencana pembelajaran selanjutnya.
2) Indikator pembelajaran yang telah dirumuskan sesuai dengan kompetensi
dasar belajar yang diinginkan.
3) Pengorganisasian materi media dan sumber belajar sudah menunjang motivasi
dan minat siswa, mempermudah kegiatan belajar dan mendukung pencapaian
hasil belajar.
4) Penilaian pembelajaran tersebut tidak hanya diukur berdasarkan pada basil
beiajar kernampuan passing bawah, tetapi juga dilihat dan segi keterlibatan
dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
23
Nama
1
Ananda Riskawati
2
Bella Natasya
3
Beni Irawan
4
Della Nurkhadijah
5
Devi Wardiyani
6
Diki Prayogi
7
Dwi Permana
8
Eko Agung Saputra
9
Elen Stevani
10 Figur Rahmadani
11 Fiki Arisandi
12 Galang S Yahya
13 Kd Martayoga
14 Ketut Radiani
15 Ketut Ardika
16 Ketut Ariyasana
Jumlah
L
/
P
P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
L
L
L
P
L
L
Indikator
2
3
Jml
Nilai
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
43
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
39
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
39
12
10
12
10
10
12
10
10
9
9
8
12
8
9
12
8
95
75
63
75
63
63
75
63
63
56
56
50
75
50
56
75
50
62,8
9
Rata-Rata Kelas
Persentase Ketuntasan
b. Pelaksanaan
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
40
Ketuntasan
T
TT
T
TT
T
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
TT
T
TT
TT
T
5
TT
11
31%
69%
Pelaksanaan siklus ini didampingi oleh teman sejawat. Pembelajaran ini dibagi
dalam tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan Awal
a) Formasi barisan
b) Absensi
c) Pemanasan
2) Kegiatan inti
Peneliti menjelaskan dan mendemonstrasikan cara melakukan passing bawah
dengan indikator:
24
a) Posisi awal
Berdiri dengan kedua kaki di buka selebar bahu dan kedua lutut
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada ujung kaki bagian
depan
Rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu
jari sejajar
b) Posisi lengan
Dorongkan kedua lengan kearah datangnya bola bersamaan kedua hitut
dan pinggui naik serta tumit terangkat dan antar
Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah badan
c) Posisi badan dan pandangan
Badan condong kedepan
Pandangan mengikuti arah gerakan bola
d) Posisi kaki pada saat melakukan pasing bawah
Tumit terangkat dari lantai
Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus
Setelah peneliti selesai memberikan contoh cara melakukan passing bawah
maka siswa diberikan kesempatan untuk melakukan praktek kemudian peneliti
mengawasi dan mengevaluasi prakick passing bawah yang sedang berlangsung
sehingga siswa dapat melakukan gerakan passing bawah dengan baik dan benar
sesuai indikator yang telah ditetapkan.
3) Kegiatan Akhir
Formasi barisan
Guru mengevaluasi kembali gerakan siswa yang belum sempurna serta
memberikan motivasi kepada siswa untuk melakukan gerakan passing
bawah dengan lebih baik lagi.
Pendinginan
c. Observasi
25
26
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Tabel 4.2 Hasil Tes Awal Kemampuan Passing Rawah dalam Permainan
Bola Voli pada Siswa Kelas V SDN 02 Lantula Jaya (Siklus I)
L
Indikator
Ketuntasan
Nama
/
1
2
3
4 Jml Nilai
T
TT
P
Ananda Riskawati
P 4
3
4
3 14
88
T
Bella Natasya
P 3
3
3
3 12
75
T
Beni Irawan
L 3
4
3
3 13
81
T
Della Nurkhadijah
P 3
3
2
3 11
69
TT
Devi Wardiyani
P 3
3
3
3 12
75
T
Diki Prayogi
L 3
4
3
3 13
81
T
Dwi Permana
L 3
3
3
3 12
75
T
Eko Agung Saputra L 3
3
2
3 11
69
TT
Elen Stevani
P 3
3
3
3 12
75
T
Figur Rahmadani
P 3
3
3
3 12
75
T
Fiki Arisandi
L 3
2
3
2 10
63
TT
Galang S Yahya
L 3
4
3
3 13
81
T
Kd Martayoga
L 3
2
3
2 10
63
TT
Ketut Radiani
P 3
3
2
2 10
63
TT
Ketut Ardika
L 3
3
4
3 13
81
T
Ketut Ariyasana
L 3
2
3
2 10
63
TT
27
Jumlah
49 48 47 44 95 1175
10
6
Rata-Rata Kelas
Persentase Ketuntasan
63% 38%
Perolehan tes kemampuan passing bawah yang dilakukan pada akhir
siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar klasikal sebesar 63% yang berarti
bahwa hasil belajar siswa belum memenuhi ketuntasan hasil belajar secara
klasikal dan 80% dan hasil belajar secara individu sebesar 75 sebagaimana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini menuntut guru untuk melakukan peruhahanperubahan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada siklus
berikutnya (siklus II).
e. Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengamatan guru dan hasil belajar yang
diperoleh siswa pada siklus I diperoleh hal-hal sebagai berikut:
1) Keherhasilan guru dan siswa:
Guru memperhatikan, mengamati dan merasakan adanya kekurangan yang
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung dimana besarnya kemauan guru
untuk mengoreksi dan memperbaiki proses pelaksanaan pembelajaran pada setiap
pertemuan.
Siswa merasa tertantang dan temotivasi untuk melakakan teknik passing
bawah melalui metode pembelajaran penjelajahan gerak yang dilakukan dalam
suasana yang menimbulkan semangat dan antusias mengikuti proses pembelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
2) Kendala yang dihadapi guru dan siswa:
Memperhatikan hasil belajar siswa (siklus I) menunjukkan bahwa rata-rata
hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes kemampuan passing bawah melalui
28
29
untuk
menunjukkan
proses
pembelajaran
berlangsung
secara
kondusif,
keterarnpilan
telah
30
sesuai
dan
menghasilkan
proses
31
12 Galang S Yahya
13 Kd Martayoga
14 Ketut Radiani
15 Ketut Ardika
16 Ketut Ariyasana
Jumlah
Rata-Rata Kelas
L
L
P
L
L
3
3
3
4
3
54
4
2
3
3
3
54
3
3
3
4
3
51
4
3
3
3
3
49
14
11
12
14
12
95
88
69
75
88
75
1300
81,2
5
T
TT
T
T
T
14
Persentase Ketuntasan
88% 13%
Bertitik tolak dan hasil pengamatan guru dan hasil belajar siswa yang
diperoleh pada siklus II tersebut, maka hasil dan tahap relleksi ini menghasilkan
sebagai berikut:
1) Guru dapat mencermati dan menganalisa kekurangan-kekurangan yang telah
dialami selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2) Metode pembelajaran penjelajahan gerak yang cukup membuat siswa
termotivasi
dan terkonsentrasi
untuk
bergerak
sehingga
penguasaan
32
direndahkan hingga berat badan tertumpu pada ujung kaki bagian depan
Rapatkan dan luruskan kedua lengan di depan badan hingga kedua ibu jari
sejajar
b. Posisi lengan
Dorongkan kedua lengan kearah datangnya bola bersamaan kedua lutut
dan pinggul naik serta tumit terangkat dan lantai
Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah badan
c. Posisi badan dan pandangan
Badan condong ke depan
Pandangan mengikuti arah gerakan bola
d. Posisi kaki pada saat melakukan passing bawah
Tumit terangkat dari lantai
Pinggul dan lutut naik serta kedua lengar lurus
Berdasarkan informasi data yang diperoleh dan tabel observasi awal dapat
dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan passing bawah
dalam permainan bola voli pada observasi awal sebelum pemberian
tindakan melalui metode pembelajaran penjelajahan gerak, sebanyak 5
siswa tuntas atau sebesar 31% dengan nilai ketuntasan individu sebesar 75.
serta II siswa atau sebesar 69% tidak tuntas. Perolehan nilai ini masih jauh
33
dari harapan, hal ini menuntut peneliti untuk berbuat lebih baik lagi dalam
upaya meningkatkan hasil beiajar siswa sampai mencapai ketuntasan
kiasikal sebesar 80%.
Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dipaparkan, maka peneliti
telah mendapat gambaran tentang kemampuan passing bawah dalam
permainan bola voli pada siswa kelas V SDN 02 Lantula Jaya yang masih
sangat kurang dan akan ditingkatkan lagi oleh guru sebagai peneliti
dengan menerapkan metode pembelajaran penjelajahan gerak.
2. Pembahasan Siklus I
Berdasarkan informasi data yang diperoleh dan tabel siklus dapat
dijelaskan bahwa kernampuan siswa dalam melakukan passing bawah dalam
permainan bola voli pada siklus I setelah diberi tindakan melalui metode
pembelajaran penjelajahan gerak hasilnya mengalami peningkatan yakni
sebanyak 10 siswa tuntas atau sebesar 63% serta sebanyak 6 siswa atau
sebesar 38% tidak tuntas. Perolehan nilai ini belum memenuhi kriteria
penilaian yang diharapkan yaitu jika sebanyak 80% atau lebih siswa telah
tuntas secara klasikal. Dengan hasil belajar atau daya serap individu sebesar
75. Jika dilihat dari nilai yang telah diperoleh maka dalam siklus I ini hanya
10 siswa yang tuntas. Maka dibutuhkan minimal 20% lagi atau sebanyak 2
siswa yang harus tuntas. Sehingga memenuhi standar penilaian yaitu sebesar
80%.
Dari hasil analisis data tersebut di atas, maka pemberian tindakan akan
dilanjutkan kembali pada siklus berikutnya, karena indikator kinerja yang
telah ditetapkan sebelumnya belum tercapai melalui pelaksanaan siklus I.
Adapun indikator kinerjanya adalah jika 80% dan jumlah siswa yang diberi
34
tindakan pada kemampuan passing bawah telah tuntas secara klasikal dengan
nilai ketuntasan hasil belajar individu minimal 75. Sedangkan dan observasi
awal dan siklus I yang telah dipaparkan sebelumnya. peneliti telah mendapat
gambaran tentang kernampuan passing bawah siswa kelas V SDN 02 Lantula
Jaya yang akan ditingkatkan lagi oleh peneliti dengan menerapkan metode
pembelajaran penjelajahan gerak.
3. Pembahasan Siklus II
Berdasarkan informasi data dan tabel siklus II dapat dijelaskan bahwa
kemampuan siswa melakukan passing bawah dalam permainan bola voli pada
siklus II setelah diberi tindakan melalui metode pembelajaran penjelajahan
gerak hasilnya mengalami peningkatan lagi dan siklus I yaitu sebanyak 10
siswa tuntas, kes siklus II naik menjadi 14 siswa tuntas atau sebesar 88% dan
sebanyak 2 siswa tidak tuntas atau sebesar 12%.
Dari hasil analisis data tersebut diatas jika dilihat hasil yang telah
diperoleh dan observasi awal siswa yang telah tuntas hanya sebesar 31%, ke
siklus I naik menjadi 63%, dan siklus II naik lagi menjadi sebesar 88%. Maka
total persentase peningkatan yang telah dicapai dan observasi awal sampai
siklus II adalah sebesar 57%. Pemberian tindakan dapat dihentikan, karena
ketuntasan yang diharapkan telah tercapai yakni dengan perolehan nilai
ketuntasan klasikal sebesar 88% dan ketuntasan individu rata-rata sebesar 81,
25. Perolehan nilai ini telah melebihi dan standar penilaian ketuntasan yang
telah ditetapkan sebelumnya, yaitu siswa dikatakan telah tuntas jika dalam
suatu kelas tersebut mencapai ketuntasan 80% atau lebih, dengan daya serap
individu minimal 75.
35
BAB V
PENUTUP
36
A. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemberian tindakan pada siklus I telah memberikan peningkatan pada kemampuan
passing bawah dalam permainan bola voli melalui metode pembelajaran
penjelajahan gerak, yang ditandai dengan peningkatakan persentase ketuntasan
klasikal sebesar 31% menja di persentase ketuntasan klasikal sebesar 63% pada
siklus I. akan tetapi peningkatan ini belum mencapai indikator yang ditetapkan
dan pada siklus II dilanjutkan lagi dengan pemberian tindakan rnelalui metode
penjelajahan gerak maka peningkatan kembali terjadi pada kemampuan passing
bawah dalam permainan bola voli siswa kelas V SDN 02 Lantula Jaya dengan
perolehan persentase ketuntasan klasikal sebesar 88%.
B. Saran-Saran
Dari kesimpulan di atas, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Aktivitas siswa selama pembelajaran tampak lebih efektif sejak dan tindakan I
hingga tindakan II, hal itu dikarenakan siswa merasa senang terhadap metode
pembelajaran penjelajahan gerak dalam pembelajaran passing bawah dalam
permainan bola voli.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ateng, A. 1993. Pendidikan Olahraga. Jakarta: 1KW Jakarta.
38
Lampiran 1
Observasi awal kemampuan passing bawah
Dalam bola voli pada siswa kelas V SDN 02 Lantula Jaya
39
N
o
Nama
1
Ananda Riskawati
2
Bella Natasya
3
Beni Irawan
4
Della Nurkhadijah
5
Devi Wardiyani
6
Diki Prayogi
7
Dwi Permana
8
Eko Agung Saputra
9
Elen Stevani
10 Figur Rahmadani
11 Fiki Arisandi
12 Galang S Yahya
13 Kd Martayoga
14 Ketut Radiani
15 Ketut Ardika
16 Ketut Ariyasana
Jumlah
L
/
P
P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
L
L
L
P
L
L
Indikator
2
3
Jml
Nilai
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
2
43
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
39
3
2
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
39
12
10
12
10
10
12
10
10
9
9
8
12
8
9
12
8
95
75
63
75
63
63
75
63
63
56
56
50
75
50
56
75
50
62,8
9
Rata-Rata Kelas
Persentase Ketuntasan
Nilai =
jumlah
Nilai maksimal
Nilai =
12
16
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
40
Ketuntasan
T
TT
T
TT
T
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
TT
T
TT
TT
T
5
TT
11
31%
69%
x 100%
x 10 = 75
Mustika, S.Pd
Nip. 19671014 199403 2 007
Lampiran 2
40
: Penjaskes
: Bola Voli
: Passing Bawah
:V
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
Mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan olahraga dengan baik dan nilainilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mempraktikkan teknik dasar salah salu permainan dan olahraga beregu bola besar
dengan baik dan nilai kerjasama, percaya diri, keberanian menghargai lawan,
tersedia tempat dan peralatan
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan passing bawah dalam pcrmainan boia voli dengan
benar
2. Dapat melakukan pembelajaran berpasangan dan dengan peraturan yang
sederhana
B. Materi Pembelajaran
Permainan bola voli
Passing bawah
Bermain dengan mengunakan peraturan sederhana
C. Metode
Ceramah
Demonstrasi
Bagian dan keseluruhan
Penugasan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal
Formasi barisan
Absensi
Pemanasan
Kegiatan Inti
41
Mustika, S.Pd
NIP. 19741014 199803 2 007
Lampiran 3
Hasil Kemampuan Passing Bawah Dalam Permainan
Bola Voli Pada Siswa Kelas V SDN 02 Lantula Jaya (Siklus I)
N
o
Nama
L
/
P
Indikator
2
3
42
Jml
Nilai
Ketuntasan
T
TT
1
Ananda Riskawati
2
Bella Natasya
3
Beni Irawan
4
Della Nurkhadijah
5
Devi Wardiyani
6
Diki Prayogi
7
Dwi Permana
8
Eko Agung Saputra
9
Elen Stevani
10 Figur Rahmadani
11 Fiki Arisandi
12 Galang S Yahya
13 Kd Martayoga
14 Ketut Radiani
15 Ketut Ardika
16 Ketut Ariyasana
Jumlah
Rata-Rata Kelas
Persentase Ketuntasan
Nilai =
jumlah
Nilai maksimal
Nilai =
14
16
P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
L
L
L
P
L
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
49
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
2
4
2
3
3
2
48
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
47
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
44
14
12
13
11
12
13
12
11
12
12
10
13
10
10
13
10
95
88
75
81
69
75
81
75
69
75
75
63
81
63
63
81
63
1175
T
T
T
TT
T
T
T
TT
T
T
TT
T
TT
TT
T
10
TT
6
63%
38%
x 100%
x 100 = 88
Mustika, S.Pd
Nip. 19671014 199403 2 007
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata Pelajaran
Materi Pokok
: Penjaskes
: Bola Voli
43
Sub Materi
Kelas
Alokasi Waktu
: Passing Bawah
:V
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
Mempraktikkan berbagai teknik dasar permainan olahraga dengan baik, dan nilainilai yang terkandung di dalamnya.
Kompetensi Dasar
Mernpraktikkan teknik dasar salah satu permainan dan olahraga beregu bola besar
dengan baik dan nilai kerjasama, percaya diri, keberanian menghargai lawan,
tersedia tempat dan peralatan.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan passing bawah dalam permainan bola voli dengan
benar
2. Dapat melakukan pembelajaran berpasangan dan dengan peraturan yang
sederhana
B. Materi Pembelajaran
Permainan bola voli
Passing bawah
Beimain dengan mengunakan peraturan sederhana
C. Metode pembelajaran
Ceramah
Demonstrasi
Bagian dan keseluruhan
Penugasan
D. Langkah-Langkah kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
Keharmonisan
Absensi
Pemanasan
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan dan medemosntrasikan cara melakukan passing bawah
dengan indikator
44
Bola
Lapangan terbuka
Buku referensi
Mengetahui
Kepala SDN 02 Lantula Jaya
Mustika, S.Pd
NIP. 19741014 199803 2 007
Lampiran 5
Hasil Kemampuan Passing Bawah Dalam Permainan
Bola Voli Pada Siswa Kelas V SDN 02 Lantula Jaya (Siklus II)
N
o
Nama
L
/
Indikator
2
3
45
Jml
4
Nilai
Ketuntasan
T
TT
1
Ananda Riskawati
2
Bella Natasya
3
Beni Irawan
4
Della Nurkhadijah
5
Devi Wardiyani
6
Diki Prayogi
7
Dwi Permana
8
Eko Agung Saputra
9
Elen Stevani
10 Figur Rahmadani
11 Fiki Arisandi
12 Galang S Yahya
13 Kd Martayoga
14 Ketut Radiani
15 Ketut Ardika
16 Ketut Ariyasana
Jumlah
Rata-Rata Kelas
P
P
P
L
P
P
L
L
L
P
P
L
L
L
P
L
L
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
54
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
3
3
3
54
Persentase Ketuntasan
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
51
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
49
15
13
14
12
14
14
13
12
13
14
11
14
11
12
14
12
95
94
81
88
75
88
88
81
75
81
88
69
88
69
75
88
75
1300
81,2
5
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
TT
T
T
T
14
88%
13%
Contoh
Nilai Firmanya =
15
16
x 100 = 94
Mustika, S.Pd
Nip. 19671014 199403 2 007
46