Anda di halaman 1dari 14

menggunakan kaki.

Melalui manipulasi
PENDAHULUAN terhadap benda-benda maka siswa
Pembelajaran keterampilan mampu melakukan kontak fisik yang
gerak di sekolah Menengah Pertama sebenarnya dengan obyek yaitu dengan
(SMP) bertujuan agar siswa dapat bola pada saat menggiring bola.
menguasai keterampilan dalam berbagai Dalam mengajarkan
cabang olahraga salah satunya pada kemampuan gerak dasar tersebut, maka
permainan sepak bola. Permainan sepak dalam proses pembelajaran gerak dasar
bola merupakan permainan beregu yang menggiring bola diperlukan
dimainkan di lapangan rumput dengan pengembangan dan penerapan gaya
menggunakan bola oleh dua regu yang mengajar yang tepat, yang mana pada
saling berhadapan dengan masing- dasarnya bertujuan untuk menciptakan
masing regu terdiri dari sebelas pemain kondisi pembelajaran yang
dengan tujuan untuk memasukkan bola memungkinkan siswa dapat belajar
ke gawang lawan sebanyak- banyaknya secara efektif, aktif dan menyenangkan
dan berusaha mempertahankan gawang sehingga siswa dapat memiliki
sendiri dari serangan lawan agar tidak penguasaan kemampuan gerak dasar
kemasukkan bola. menggiring bola pada permainan
Salah satu kemampuan bermain sepak bola. Untuk dapat mewujudkan
sepak bola yaitu kemampuan maksud tersebut, maka dalam proses
menggiring bola. Menggiring bola pembelajaran sepak bola diperlukan
merupakan salah satu teknik dasar inovasi dan keterampilan guru dalam
yang peran penting dalam permainan menerapkan gaya mengajar yang
sepak bola. Kemampuan menggiring variatif yang tidak hanya monoton pada
bola dapat diartikan sebagai suatu salah satu metode, model ataupun gaya
teknik dalam membawa bola. Agar mengajar namun guru harus lebih
memiliki kemampuan menggiring bola inovatif dan kreaktif dalam memilih
tersebut, maka dalam proses gaya mengajar yang tepat sesuai
pembelajaran sepak bola di sekolah guru dengan kondisi, materi dan
harus mampu mengenalkan dan karakteristik siswa, apabila hal ini
mengajarkan terlebih dahulu mampu diterapkan oleh guru dalam
kemampuan gerak. proses pembelajaran permainan sepak
Kemampuan gerak yang perlu bola maka dapat meningkatkan
ditingkatkan pada siswa di Sekolah kemampuan gerak dasar menggiring
Menengah Pertama yaitu kemampuan bola pada permainan sepakbola.
gerak dasar yang merupakan pola Salah satu gaya mengajar yang
gerakan yang mendasari suatu dirasa tepat yaitu gaya mengajar
gerakan mulai dari kemampuan latihan. Dimana gaya mengajar latihan,
gerak yang sederhanahingga siswa diberikan waktu untuk
kemampuan gerak yang lebih melaksanakan tugas secara perorangan
kompleks. Gerak dasar merupakan sedangkan guru memberi umpan
gerak yang perkembangannya sejalan balik kepada seluruh siswa secara
dengan pertumbuhan dan tingkat perorangan dan gaya mengajar ini pun
kematangan. Gerak dasar merupakan dapan memberikan keuntungan bagi
pola gerak yang menjadi dasar untuk siswa salah satunya adalah dapat
suatu ketangkasan yang lebih kompleks, mengembangkan rasa tanggung jawab
khususnya terhadap kemampuan gerak dalam diri siswa dan sangat sesuai
dasar menggiring bola pada permainan untuk pembelajaran dalam penguasaan
sepak bola. kemampuan gerak dasar menggiring
Gerak dasar menggiring bola bola pada permainan sepak bola.
pada permainan sepak bola merupakan Gaya mengajar latihan
salah satu gerak manipulatif karena merupakan suatu gaya mengajar dengan
pengalihan kekuatan terhadap obyek- memberikan latihan-latihan terhadap
obyek melalui bola dengan apa yang akan dipelajari oleh siswa
khususnya mengenai materi menggiring Berdasarkan
bola pada permainan sepak bola permasalahan yang terjadi di atas, untuk
sehingga siswa memperoleh menciptakan pembelajaran gerak dasar
penguasaan kemampuan gerak dasar menggiring bola dengan punggung kaki
yang baik. Dimana gaya mengajar pada permainan sepak bola siswa
latihan mempunyai kelebihan dalam hal Kelas X SMA Negeri 3 Tondano
pengetahuan siswa menjadi lebih luas yang efektif, kreaktif dan
melalui latihan yang berulang-ulang menyenangkan, maka peran guru
terhadap materi gerak dasar menggiring sebagai perencana pengajaran dan
bola pada permainan sepak bola. pengelola proses pembelajaran harus
Dalam perencanaan pelajaran bekerja lebih keras guna tercapainya
dengan menerapkan gaya mengajar tujuan pembelajaran, salah satunya
latihan hal yang terpenting adalah melalui penerapan gaya mengajar
lembaran tugas dan kartu tugas, dimana latihan dalam proses pembelajaran
fungsi dari kartu tugas adalah gerak dasar menggiring bola pada
membantu siswa untuk mengingat permainan sepak bola.
tugasnya, mengurangi pengulangan
penjelasan dari guru, mengajar siswa Kemampuan Gerak Dasar
bagaimana mengikuti tanggung jawab Menggiring Bola
tertulis untuk menyelesaikan tugas- Gerak dasar adalah gerak yang
tugas, mengurangi kesempatan siswa perkembangannya sejalan dengan
mengabaikan peragaan dan penjelasan pertumbuhan dan tingkat kematangan.
dari guru dan meningkatkan tanggung Gerak dasar merupakan pola gerak yang
jawab siswa serta guru dapat menjadi dasar untuk ketangkasan yang
memusatkan perhatian siswa kepada lebih kompleks. Menurut Rusli dalam
keterangan dilembaran tugas dan Wibowo bahwa: “Ada tiga gerakan
mengarahkan perhatian pada tugas yang dasar yang melekat pada individu yaitu:
harus dilakukan. Apabila hal ini mampu (1) gerak lokomotor, gerak
diterapkan dengan baik oleh guru nonlokomotor, dan gerak manipulative.”
dalam proses pembelajaran sepak bola Keterampilan gerak merupakan
maka dapat meningkatkan kemampuan perwujudan dari kualitas koordinasidan
gerak dasar menggiring bola pada kontrol atas bagian yang terlibat dalam
permainan sepak bola pada siswa di kegiatan. Sedangkan menurut
SMA Negeri 3 Tondano. Abdulkadir Ateng bahwa: “Perilaku
Akan tetapi kenyataan yang gerak dapat dibagi menjadi tiga
ditemukan berdasarkan hasil observasi kategori yaitu: yang pertama dan paling
awal bahwa kurangnya penguasaan dasar dari kategori gerak mengacu pada
kemampuan gerak dasar menggiring stabilisasi atau gerakan nonlokomotor;
bola pada permainan sepak bola siswa kedua adalah gerakan lokomosi dan
Kelas X SMA Negeri 3 Tondano, ketiga adalah gerakan
kurangnya pengulangan melakukan manipulatif.”Kemampuan gerak yang
gerak dasar menggiring bola, hal ini perlu ditingkatkan pada siswa adalah
disebabkan oleh waktu yang terbatas kemampuan gerak dasar, yaitu suatu
pada saat pembelajaran materi sepak pola gerakan yang mendasari suatu
bola di sekolah. Permasalahan lain yang gerakan mulai dari kemampuan gerak
ditemukan yaitu belum diketahuinya yang sederhana hingga kemampuan
gaya mengajar yang dapat gerak yang kompleks. Pada dasarnya
meningkatkan kemampuan menggiring gerak dasar manusia adalah jalan, lari,
bola, dan kurangnya inovasi dalam lompat, dan lempar. Semua
penerapan gaya mengajar dalam kemampuan tersebut harus dimiliki
pembelajaran gerak dasar menggiring dengan baik, agar memiliki landasan
bola pada permainan sepak bola seperti untuk mengembangkan kemampuan
gaya mengajar latihan. gerak yang lebih kompleks.
Kemampuan tersebut menurut keterampilan yang menggerakan
beberapa ahli mempunyai pengertian individu dalam suatu ruang atau
yang sama dengan kemampuan gerak dari tempat ke tempat lain, gerak
(motor ability), yang berarti keadaan lokomotor terdiri dari jalan, lari,
dari seseorang untuk menampilkan lompat, lempar dll.
berbagai variasi kemampuan gerak. (2) Keterampilan non-lokomotor
Menurut Samsudin bahwa: “Gerak dalam istilah lain disebut
(motor) sebagai istilah umum untuk keterampilan stabilitas, yaitu
berbagai bentuk perilaku gerak gerakan yang dilakukan
manusia, sedangkan psikomotor dengan meminimalisasi atau
digunakan untuk mempelajari tanpa bergerak dari tempatnya
perkembangan gerak pada manusia.” atau landasan, sebagai contoh
Jadi gerak (motor) ruang lingkupnya meliukkan badan, mengayunkan
lebih luas dari pada psikomotorik. anggota badan, membungkuk
Meskipun secara umum sinonim dll.
digunakan dengan istilah motor (gerak). (3) Keterampilan manipulatif, ada
Kemampuan gerak dasar dua klasifikasi dalam
merupakan kemampuan yang biasa keterampilan manipulatif yaitu
siswa lakukan guna meningkatkan receptive dan propulsive,
kualitas hidup. Kemampuan gerak keterampilan receptive adalah
dasar dibagi menjadi tiga kategori keterampilan menerima suatu
yaitu: (1) Keterampilan lokomotor: objek menangkap, trapping
kemampuan seseorang untuk bergerak (menerima dan mengontrol bola)
atau memindahkan titik berat badan dan dll, sedangkan keterampilan
posisi badannya dari satu tempat ke propulsive ditandai dengan
tempat lainnya; (2) Keterampilan penerapan gaya terhadap suatu
manipulatif: keterampilan objek seperti melempar dan
manipulatif hanya dapat memukul dll.”
dilaksanakan bila seseorang mampu Gerak dasar menggiring bola
menggunkan anggota badannya dengan pada permainan sepak bola
koordinasi yang baik. Keterampilan merupakan salah satu gerak
manipulatif lebih banyak melibatkan manipulatif karena pengalihan
tangan dan kaki, tetapi bagian lain dari kekuatan terhadap obyek-obyek
tubuh juga dapat digunakan; dan (3) melalui bola dengan menggunakan
Keterampilan non lokomotor: kegiatan kaki. Melalui manipulasi terhadap
gerak yang dilakukan di tempat tanpa benda-benda maka anak mampu
ada ruang gerak yang memadai. melakukan kontak fisik yang
Kemampuan non lokomotor terdiri dari sebenarnya dengan obyek-obyek di
menekuk, dan meregang, melipat dan dunianya. Dalam teknik menggiring
memutar, melingkar, melambungkan, bola, ada beberapa hal yang sifatnya
dll. mendasar dan menjadi gerak dasar yaitu
Pada dasarnya kemampauan posisi awal menggiring bola, gerakan
gerak dasar dapat di klasifikasikan ke menggiring bola, dan akhir gerakan
dalam 3 kategori yaitu: lokomotor, menggiring bola.
nonlokomotor, dan manipulatif. Ketiga Berorientasi dari tujuan
klasifikasi tersebut merupakan gerakan menggiring bola, maka dapat dibedakan
yang mendasari aktifitas fisik yang beberapa cara menggiring bola:
kompleks. Adapun tiga kategori menggiring bola dengan kura-kura kaki
tersebut menurut Samsudin meliputi: bagian dalam, menggiring bola dengan
(1) Keterampilan lokomotor kura-kura kaki bagian luar, menggiring
merupakan gerakan yang sangat bola dengan kura-kura kaki bagian atas
penting bagi transportasi atau punggung kaki. Dari ketiga cara
manusia. Keterampilan tersebut menggiring bola tersebut, penulis
di indentifikasi sebagai memilih menggiring bola
menggunakan kura-kura kaki bagian bagian yaitu: 1) Posisi awal menggiring
atas atau punggung kaki dalam bola dengan punggung kaki yakni (a)
penelitian. Diawali sikap berdiri menghadap arah
Gerak dasar menggiring bola gerakan, pandangan ke depan; (b) Sikap
merupakan salah satu keterampilan kedua lengan di samping badan rileks,
gerak dalam permainan sepak bola pergelangan kaki diputar ke luar dan
yang berfungsi untuk menguasai bola. dikunci; 2) Gerakan menggiring bola
Menggiring bola dilakukan dengan dengan punggung kaki yakni (a)
cara membawa bola menggunakan Dorong bola dengan punggung kaki ke
kaki, baik di daerah sendiri maupun arah depan dengan posisi kaki agak
daerah lawan. Menggiring bola dapat dibuka ke depan bersamaan kaki
dilakukan dengan punggung kaki tumpu ikut bergerak; (b) Bola
bagian dalam maupun bagian luar. bergerak ke depan bergulir di tanah;
“Analisis kemampuan gerak dan 3) Akhir gerakan yakni (a)
dasar menggiring bola dengan Hentikan bola dengan telapak kaki
punggung kaki bagian dalam dengan pada bagian atas bola; (b) Tumpuan
urutan gerakan sebagai berikut: berat badan berada pada kaki yang
(1) Berdiri posisi melangkah (kaki tidak digunakan menggiring bola; dan
kanan di depan), berat tubuh (c) Pandangan ke depan.
bertumpuh pada kaki belakang (kaki
kiri) dengan lutut agak ditekuk.
(2) Letakkan bola di depan dan
kedua lengan menjaga
keseimbangan.
(3) Dorong bola ke depan secara
perlahan menggunakan punggung
kaki bagian dalam.
(4) Usahakan kedua kaki selalu dekat
dengan bola dan sesuaikan irama
langkah dengan bola.”
“Sedangkan analisis
keterampilan gerak dasar menggiring Gambar 2.1 Menggiring Bola dengan
bola Punggung Kaki
dengan punggung kaki bagian luar Pengertian Sepak Bola
dengan gerakan sebagai berikut: Permainan sepak bola
merupakan permainan beregu yang
(1) Berdiri posisi melangkah (kaki dimainkan di lapangan rumput dengan
kanan di depan), berat tubuh menggunakan bola oleh dua regu yang
bertumpuh pada kaki belakang (kaki saling berhadapan dengan masing-
kiri) dengan lutut agak ditekuk. masing regu terdiri dari sebelas pemain
(2) Letakkan bola di depan dan dengan tujuan untuk memasukkan bola
kedua lengan menjaga ke gawang lawan sebanyak-banyaknya
keseimbangan. dan berusaha mempertahankan gawang
(3) Dorong bola ke depan secara sendiri dari serangan lawan agar tidak
perlahan menggunakan punggung kemasukkan bola. Menurut Luxbacher
kaki bagian luar. bahwa: “Permainan sepak bola
(4) Usahakan kedua kaki selalu dekat dimainkan oleh dua tim yang masing-
dengan bola dan sesuaikan irama masing beranggotakan 11 orang.
langkah dengan bola.” Masing-masing tim mempertahankan
gawang dan berusaha menjebol gawang
lawan.” Sedangkan Muhajir
Gerak dasar menggiring bola
menyatakan bahwa: “Sepak bola adalah
dengan punggung kaki pada
suatu permainan yang dilakukan dengan
permainan sepak bola terbagi atas tiga
jalan menyepak, yang mempunyai
tujuan untuk memasukan bola ke kerja sama ini juga disesuaikan dengan
gawang lawan dengan mempertahankan tugas dan fungsi setiap pemain pada
gawang tersebut agar tidak kemasukkan umumnya terdapat dalam sistem
bola.” permainan”.
Menurut Rohim bahwa: “Sepak
bola adalah permainan menantang Berdasarkan definisi yang
secara fisik dan mental, kita harus dikemukakan oleh ahli di atas maka
melakukan gerakan yang terampil di penulis menarik kesimpulan bahwa
bawah kondisi permainan yang sepak bola merupakan permainan yang
waktunya terbatas, fisik dan mental membutuhkan kemampuan fisik dalam
yang lelah sambil menghadapi lawan, memperebutkan bola yang dimainkan di
kita harus berlari beberapa mil dalam lapangan rumput oleh dua regu masing-
satu pertandingan, dalam permainan ini masing terdiri dari sebelas pemain yang
kita harus memahami teknik permainan saling berhadapan dengan tujuan untuk
individu, kelompok dan beregu untuk memasukkan bola ke gawang lawan
menentukan penampilan kita di sebanyak mungkin dan juga berusaha
lapangan.” untuk mempertahankan gawang
Menurut Haryanta dan sujatmiko sendiri dari serangan lawan
bahwa: “Sepak bola adalah sehingga tidak kemasukkan bola.
permainan bola besar yang dimainkan
oleh dua tim dengan masing-masing Menggiring Bola dengan Punggung
beranggotakan sebelas orang”. Kaki
Tujuannya adalah agar pemain Teknik yang digunakan dalam
memasukkan bola sebanyak- bermain sepak bola terdapat dua cara
banyaknya ke gawang lawannya yaitu teknik badan (lari, lompat, dan
dan berusaha menjaga gawangnya gerak tipu) dan teknik bola (menendang,
sendiri, agar tidak kemasukan. Suatu menggiring, menyundul, mengumpan,
regu dinyatakan menang apabila regu menahan dll). Menurut Sukatamsi
tersebut dapat memasukkan bola bahwa: “Untuk dapat mencapai suatu
sebanyak-banyaknya kegawang kemampuan keterampilan bermain
lawan, dan apabila sama maka sepak bola yang baik terdapat beberapa
permainan dinyatakan seri/draw. faktor yang harus dikuasai yaitu: 1)
Tujuan lain dari sepak bola adalah menendang bola, 2) menggiring bola, 3)
mendidik anak-anak kelak menjadi menahan bola, 4) merebut bola 5)
anak yang cerdas, terampil, jujur dan menyundul bola.”13
sportif serta dalam diri anak akan Salah satu kemampuan bermain
tumbuh dan berkembang semangat sepak bola yaitu kemampuan
persaingan, kerja sama, interaki sosial, menggiring bola. Menggiring bola
dan pendidikan moral. merupakan salah satu teknik dasar yang
Muhajir mengemukakan peran penting dalam permainan sepak
bahwa: “Sepak bola merupakan bola. Kemampuan menggiring bola
permainan beregu, yang terdiri atas 11 dapat diartikan sebagai suatu teknik
orang, yang dalam permainan ini sangat dalam membawa bola. Hal itu jelaskan
diutamakan kerjasama atau oleh Csanadi Arpad bahwa “Menggiring
kekompakan antar pemain beregu bola adalah mengulirkan bola terus
untuk memenangkan pertandingan”. menerus di tanah sambil lari.”
Selanjutnya dia juga menjelaskan Selanjutnya menurut Hughes Charles
bahwa: “Menggiring bola adalah kemampuan
“Untuk menjalin kerjasama yang baik seseorang pemain penyerang menguasai
juga diperlukan pengertian antar satu bola untuk melewati lawan.” 15
pemain dengan pemain lainnya, yang Dikatakan pula oleh Soedjono bahwa:
berlaku dalam berbagai situasi baik itu “Menggiring bola adalah membawa
menyerang maupun dalam keadaan
bertahan. Demikian pula pengertian
bola dengan kaki untuk melewati dicapai; dapat mengawasi situasi
lawan.” pemain pada waktu menggiring bola.”
Menggiring bola merupakan Berorientasi dari tujuan
salah satu teknik dasar yang memiliki menggiring bola, maka dapat
peran penting dalam permainan dibedakan
sepak bola. Menurut Danny Mielke beberapa cara menggiring bola: (1)
bahwa: “Dribbling (menggiring) adalah Menggiring bola dengan kura-kura kaki
keterampilan dasar dalam sepak bola bagian dalam; (2) Menggiring bola
karena semua pemain harus mampu dengan kura-kura kaki bagian luar; dan
menguasai bola saat sedang bergerak, (c) Menggiring bola dengan kura-kura
berdiri atau bersiap saat melakukan kaki bagian atas atau punggung kaki.
operan atau tembakan”. Sedangkan Dari ketiga cara menggiring bola
menurut Robert Koger bahwa: tersebut, penulis memilih menggiring
“Menggiring bola (dribbling)adalah bola menggunakan kura-kura kaki
metode menggerakkan bola dari satu bagian atas atau punggung kaki.
titik ke titik lain di lapangan dengan Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan kaki.” mengembangkan teknik menggiring
Berdasarkan batasan yang bola dengan menggunakan punggung
dikemukakan oleh para ahli di atas kaki. Menurut Rahayu dan Mustabshirin
tidak menunjukkan adanya perbedaan bahwa: “menggiring bola dengan
pengertian menggiring bola. Dimana punggung kaki langkah geraknya adalah
menggiring bola merupakan suatu sebagai berikut: (a) bola didorong ke
kemampuan menguasai bola dengan depan dengan punggung kaki; (b) ujung
kaki oleh pemain sambil lari untuk kaki yang mendorong bola
melewati lawan ataui membuka daerah menghadap ke tanah; (c) ketika
pertahanan lawan. berlari, kaki melangkah pendek; (d)
Kegunaan kemampuan jarak bola tetap dalam penguasaan
menggiring bola sangat besar untuk pemain; dan (e) posisi badan berada di
membantu penyerangan untuk antara bola dan lawan.”
menembus pertahanan lawan.
Menggiring bola berguna untuk Untuk dapat mewujudkan
mengontrol bola dan menguasainya penguasaan kemampuan gerak dasar
sampai seorang rekan satu tim bebas menggiring bola pada permainan sepak
dan memberikannya dalam posisi yang bola maka dalam proses pembelajaran
lebih baik. Sedangkan menurut sepak bola diperlukan inovasi
Engkos Kosasih bahwa: “Tujuan keterampilan guru dalam menerapkan
menggiring bola adalah: gaya mengajar yang variatif dengan
1. Melewati lawan tidak monoton pada salah satu metode,
2. Menerobos benteng pertahanan lawan model ataupun gaya mengajar namun
3.Mempermudah rekan kesebelasan guru harus lebih inovatif dan kreaktif
atau diri sendiri untuk membuat dalam memilih gaya mengajar yang
serangan atau mengukur strategi tepat sesuai dengan kondisi, materi dan
4. Menguasai permainan.”19 karakteristik siswa, apabila hal ini
mampu diterapkan oleh guru dalam
Menurut Sarumpaet bahwa: proses pembelajaran permainan sepak
“Untuk dapat menggiring bola dengan bola maka dapat meningkatkan
baik perlu diketahui prinsip-prinsip penguasaan kemampuan gerak dasar
menggiring bola diantaranya adalah: menggiring bola pada permainan
bola harus dikuasai sepenuhnya berarti sepakbola.
tidak dapat dirampas lawan; dapat Salah satu gaya mengajar yang
menggunakan seluruh bagian kaki dirasa tepat adalah gaya mengajar
sesuai dengan tujuan yang ingin latihan. Dimana gaya mengajar latihan,
siswa diberikan waktu untuk
melaksanakan tugas secara perorangan
sedangkan guru memberi umpan balik yang diterapkan pada pendidikan
kepada seluruh siswa secara perorangan jasmani, karena memiliki keunggulan
dan gaya mengajar ini pun dapan sebagai berikut : (1) guru akan
memberikan keuntungan bagi siswa mempunyai peluang untuk mengajar
salah satunya adalah dapat dalam jumlah siswa yang banyak
mengembangkan rasa tanggung jawab sekaligus, (2) siswa belajar untuk bisa
dalam diri siswa dan sangat sesuai bekerja secara mandiri, (3) siswa
untuk pembelajaran dalam penguasaan mempelajari konsekuensi atas
kemampuan gerak dasar menggiring keputusan yang mereka buat sesuai
bola pada permainan sepak bola. dengan ketentuan yang ada, (4) siswa
Gaya Mengajar Latihan belajar mengenai keterbatasan waktu,
Gaya mengajar latihan (5) siswa bisa belajar mengenai sasaran
merupakan suatu model mengajar yang yang harus dicapai dengan
diterapkan oleh guru dengan melaksanakan tugas-tugas tertentu, (6)
memberikan kesempatan kepada siswa siswa memiliki kesempatan untuk
untuk lebih berperan dalam proses meningkatkan interaksi individual
pembelajaran dan siswa dapat membuat dengan setiap siswa.
keputusan-keputusan tentang Ciri utama dari gaya latihan
pelaksanaan pengajaran selama adalah selama pertemuan berlangsung
pertemuan dan guru memberikan tugas ada beberapa keputusan yang
dan umpan balik kepada siswa. dipindahkan dari guru kepada siswa.
Menurut Rahantoknam bahwa: “Gaya Pemindahan tersebut memberi peranan
latihan adalah beberapa keputusan dan perangkat tanggung jawab baru
dalam pertemuan digeser dari guru ke kepada siswa. Setiap siswa
murid. Pergeseran keputusan ini mempunyai kesempatan untuk
memberikan peranan kepada siswa menentukan cara membuat keputusan
dan perangkat tanggung jawab yang sendiri, dengan tetap memperhatikan
baru.” Selanjutnya Rahantoknam ketentuan yang ada, mengenai : (1)
mengatakan bahwa sasaran gaya sikap (postur), (2) tempat, (3) urutan
Latihan berbeda dari sasaran gaya pelaksanaan tugas, (4) waktu untuk
perintah dalam hubungannya dengan memulai tugas, (5) kecepatan dan
perilaku guru dan peranan siswa. irama, (6) waktu berhenti, (7) waktu
Sasaran hubungan dengan penampilan sela diantara tugas-tugas, (8)
tugas adalah: “(1) Latihan tugas-tugas memprakarsai pertanyaan-pertanyaan.
yang diberikan sebagaimana yang telah Pengajaran dengan gaya
diperagakan dan dijelaskan; (2) latihan didesain untuk meningkatkanv
Memperagakan tugas yang diberikan; keterampilan dan kemampuan siswa
(3) Waktu latihan berhubungan dengan cara menugaskan siswa
dengan kecakapan penampilan; dan (4) untuk melakukan banyak latihan
Mempunyai pengalaman dan berulang-ulang. Dengan pengulangan
pengetahuan akan hasil (umpan kegiatan tersebut diharapkan adanya
balik) yang diberikan dalam berbagai peningkatan kekuatan fisik serta
bentuk.” keterampilan dan kemampuan siswa
Wiryaman mengatakan bahwa: yang terlibat. Selain pengulangan
“Gaya latihan merupakan suatu gerakan, tidak kalah pentingnya adalah
gaya mengajar dengan memberikan pemberian umpan balik yang tepat
latihan-latihan terhadap apa yang akan mengenai penampilan yang telah
dipelajari siswa sehingga dilakukan oleh siswa. Untuk lebih
memperoleh suatu keterampilan jelasnya pemahaman tentang sasaran
tertentu.” gaya mengajar latihan, anatomi gaya
latihan, peranan guru dan siswa serta
Gaya mengajar latihan implikasi dan perencanaan pelajaran
merupakan salah satu model pengajaran gaya latihan ini berhubungan dengan
tugas dan peranan siswa.
2) Pemberian umpan balik dari
Sebelum diadakan pertemuan guru kepada siswa dilakukan
semua keputusan berada di tangan secara perorangan juga.
guru (prapertemuan), selama c. Peranan Guru dan Siswa
pertemuan berlangsung beralih kepada Peranan guru sedikit berhubungan
siswa (pertemuan) dan sesudah dari gaya perintah menjadi gaya latihan:
pertemuan keputusaan kepada guru 1) Memberikan kesempatan kepada
(pasca pertemuan). siswa untuk melaksanakan
sendiri (belajar sendiri)
Sesuai dengan anatomi tersebut 2) Memberikan umpan balik secara
di atas, maka peran guru dan siswa pribadi kepada tiap siswa.
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sebelum pertemuan (G): Guru 3) Meningkatkan interaksi antara
menjelaskan disain lembar tugas yang siswa.
berisi apa yang harus dilakukan siswa
dan bagaimana cara melakukannya, 4) Memberi kesempatan kepada
dengan berfokus pada tugas.Guru tiap siswa mennyesuaikan diri
menjelaskan desain lembar tugas dengan peranan yang baru.
kemampuan gerak dasar menggiring Peranan siswa membuat
bola dengan punggung kaki pada keputusan selama pertemuan mengenai
permainan sepak bola yang sudah sikap (postur), tempat dan waktu untuk
dipersiapkan, yang harus diisi oleh memulai tugas, kecepatan dan irama,
siswa dan cara bagaimana waktu istirahat dan membuat
melakukannya dengan berpedoman pertanyaan- pertanyaan.
pada tugas.
Selama pertemuan berlangsung
(S): (1) siswa menerima tugas, (2) siswa
membuat keputusan mengenai: Implikasi Gaya Latihan
sikap/postur, tempat, urutan 1) Satu-satunya keputusan siswa
pelaksanaan tugas, waktu untuk dalam gaya perintah adalah untuk.
memulai tugas, waktu berhenti, Bergerak sesuai dengan petunjuk.
kecepatan dan irama, waktu sela Dalam aspek-aspek gaya latihan
diantara tugas-tugas, memprakarsai siswa harus; mengenal harapan –
pertanyaan-pertanyaan. Sedangkan guru harapan latihan, menerima
hanya mengawasi pelaksanaan tugas pemberian tugas dan membuat
oleh siswa, dan mengamati kesulitan keputusan sambil menjalankan
ataupun kendala yang dihadapi oleh tugas serta menerima umpan balik.
siswa. 2) Sekarang disediakan waktu bagi
Pasca pertemuan (G): Guru siswa untuk; kapan mulai, kapan
memberi umpan balik kepada seluruh berhenti, waktu sela antara tugas-
siswa. Esensi dari pengajaran dengan tugas.
gaya latihan adalah: (1) materi
pelajaran diberikan secara utuh dengan 3) Siklus kegiatannya adalah:
penjelasan langsung maupun melalui penyampaian tugas oleh guru
lembar tugas, (2) latihan yang diberikan (penjelasan, peragaan,
secara perorangan, (3) umpan balik pelaksanaan tugas oleh siswa
yang diberikan oleh guru secara pengamatan dan penilaian oleh
perorangan kepada setiap siswa. guru (umpan balik).
b. Kunci gaya latihan 4) Peranan baru siswa, keputusan-
1) Siswa melaksanakan tugas secara keputusan dan peranan guru
perorangan. harus dijelaskan kepada kelas:
(a) Karena perubahan dari perintah
ke latihan, maka siswa perlu
memainkan peranan mereka dan bagaimana melakukannya,
diyakinkan oleh guru. dengan berpatokan pada tugas.
(b) Perubahan menimbulkan (b) Merinci tugas-tugas khusus.
ketegangan dan kadang-kadang (c) Menyatukan tugas siswa.
ketidakpastian, jadi harus (d) Memgarahkan bagi pelaksanaan
diuasahakan agar siswa merasa tugas siswa.
enak dengan tanggung jawab (e) Kriteria yang didasarkan atas
baru mereka. hasil yang dapat diketahui dan
(c) Mungkin perlu mulai gaya dilihat oleh siswa.
latihan dengan memakai satu Dalam pengajaran gaya
tugas saja dan menambah waktu latihan, peran guru adalah
untuk siswa mngambil keputusan memberikan umpan balik kepada
sambil beberapa jam pelajaran. semua siswa, baik mereka yang telah
Dengan demikian mereka berhasil melaksanakan tugas dengan
berkesempatan menyesuaikan sebaik-baiknya, maupun yang belum.
diri dengan perasaan baru Atas dasar pendapat dan penjelasan di
mereka. atas, gaya mengajar latihan adalah gaya
yang ditandai dengan adanya
Perencanaan Pelajaran Gaya Latihan pergeseran pengambilan beberapa
Lembaran tugas dan kartu keputusan dari guru kepada siswa
tugas meningkatkan efisiensi gaya selama proses belajar mengajar
latihan. Ini dapat di desain untuk dapat penguasaan kemampuan gerak dasar
ditempelkan pada dinding atau dibuat menggiring bola pada permainan sepak
untuk masing-masing siswa. Fungsi bola. Perpindahan tersebut memberi
kartu tugas adalah: peran dan tanggung jawab kepada siswa
1) Membantu siswa untuk mengingat untuk menentukan cara dan membuat
tugasnya (apa yang harus dilakukan keputusan sendiri dengan tetap
dan bagaimana melakukannya). memperhatikan ketentuan yang ada.
2) Mengurangi pengulangan Berdasarkan uraian di atas maka
penjelasan oleh guru. keuntungan menggunakan gaya
3) Mengajar siswa bagaimana mengajar latihan dalam mengajarkan
mengikuti tanggung jawab tertulis penguasaan kemampuan gerak dasar
untuk menyelesaikan tugas-tugas. menggiring bola pada permainan sepak
4) Untuk mencatat kemajuan siswa bola adalah: 1) Materi pelajaran
atau untuk penilaian dan disajikan bagian perbagian secara
penjenjangan. berurutan. 2) Setiap bagian materi
5) Mengurangi kesempatan siswa diajarkan terlebih dahulu diperagakan
mengabaikan peragaan dan oleh guru dalam melakukannya
penjelasan, dan kemudian guru sehingga memudahkan siswa untuk
harus menyisihkan waktu lagi untuk belajar. 3) Pengajaran dapat dilakukan
mengulangi penejelasan yang secara kelompok mencakup banyak
telah diberikan. Menipulasi siswa siswa sekaligus. 4) Waktu
secara sedemikian mengurangi dipergunakan dalam belajar akan lebih
interksi guru: (a) Meningkatkan efisien walaupun materi pembelajaran
tanggung jawab siswa (b) Guru diajarkan dalam jumlah yang banyak.
memusatkan perhatian siswa 5) Memupuk rasa kebersamaan dalam
kepada keterangan dilembaran belajar sehingga akan meningkatkan
tugas dan mengarahakan perhatian motivasi belajar siswa. 6) Umpan balik
pada tugas yang harus dilakukan. dilakukan secara kelompok.
6) Desain Lembaran Tugas: Penerapan gaya mengajar
(a) Berisi keterangan yang latihan dalam proses pembelajaran
diperlukan mengenai apa gerak dasar menggiring bola pada
yang harus dilakukan dan permainan sepak bola dapat
meningkatkan kemampuan siswa untuk pada penelitian ini menunjukkan bahwa
dapat melaksanakan tugasnya sendiri- penerapan gaya mengajar latihan dapat
sendiri dengan maksud dapat memberikan pengaruh terhadap
meningkatkan interaksi individu di kemampuan gerak dasar menggiring
setiap siswa. Sedangkan pendidik dalam bola pada permainan sepak bola pada
hal ini guru, dalam proses belajar siswa SMA Negeri 3 Tondano.
mengajar dengan menerapkan gaya
mengajar latihan mulai dari pra Metode
pertemuan, pertemuan dan pasca Penelitian ini bertujuan untuk
pertemuan di mana di dalamnya diisi mengetahui pengaruh gaya mengajar
dengan persiapan-persiapan dan latihan terhadap peningkatan
merencanakan dan menjelaskan tentang kemampuan gerak dasar menggiring
gaya latihan serta guru melihat bola dalam permainan sepak bola pada
penampilan siswa dalam siswa SMA Negeri 3 Tondano. Metode
mengumpulkan tugas- tugas yang yang digunakan dalam penelitian ini
dilakukan oleh siswa secara adalah metode eksperimen dengan
keseluruhan. rancangan penelitian yang dipakai
Menurut Wiryaman bahwa: adalah pre-test and poss- test
“Gaya mengajar latihan mempunyai randomized control group design.
keuntungan untuk meningkatkan Instrument penelitian yang digunakan
pengetahuan siswa menjadi lebih luas adalah “tes gerak dasar menggiring
melalui latihan yang berulang-ulang.“ 26 bola”(evaluasi proses gerak) dalam
Dengan adanya penerapan gaya permainan sepak bola,
mengajar latihan ini maka dapat Dalam penelitian ini melibatkan dua
memberikan pemahaman kepada siswa kelompok yakni kelompok eksperimen
agar dapat melaksanakan tugas sesuai yang diajar dengan menggunakan gaya
dengan apa yang diberikan oleh guru. mengajar latihan sebanyak 10 sampel
Penyajian materi pembelajaran dan kelompok kontrol yang tidak di
permainan sepak bola khususnya gerak berikan perlakuan sebanyak 10 sampel.
dasar menggiring bola pada permainan Dengan
sepak bola melalui bentuk latihan, baik
itu melalui latihan-latihan maupun Teknik Analisa Data
melalui interaksi antara guru dan siswa
memungkinkan terjadinya perubahan Sebelum dilakukan uji – t,
tingkah laku dalam didahului dengan uji persyaratan
kemampuan gerak dasar menggiring analisis yaitu: uji homogenitas varians
bola pada permainan sepak bola. dengan menggunakan uji varians besar
banding varians kecil dan uji
pengaruh gaya mengajar normalitas data dengan menggunakan
latihan terhadap hasil belajar uji Lilliefors. Langkah- langkah
menggiring bola dalam permainan pengujian persyaratan analisis yaitu
sepak bola pada siswa putera SMK sebagai berikut:
Kriste n 1 Selanjutnya untuk menguji hipotesis
Tomo hon. dalam penelitian ini digunakan
Berda statistik uji t dengan taraf nyata α = 0,05
sarkan dengan rumus sebagai berikut:
bebera pa
hasil Keterangan :
peneli tian
sejeni s X1 = Rata-rata kemampuan gerak
terdahulu bahwa gaya mengajar latihan dasar menggiring bola pada
sangat efektif diterapkan pada permainan sepak bola siswa
masing-masing variabel terikat yang kelompok eksperimen
diteliti oleh peneliti terdahulu, sehingga
X 2 = Rata-rata kemampuan gerak gaya mengajar latihan memberi
dasar menggiring bola pada pengaruh terhadap peningkatan gerak
permainan sepak bola siswa dasar menggiring bola dalam
kelompok kontrol permainan sepak bola pada siswa
2 SMA Negeri 3 Tondano. Untuk
S = Standar deviasi
menguji hipotesa tersebut berarti
membandingkan rata-rata peningkatan
n1 = Jumlah sampel kelompok gerak dasar menggiring bola dalam
eksperimen permainan sepak bola kelompok
eksperimen yang mendapat perlakuan
n2 = Jumlah sampel kelompok control dengan gaya latihan yang diberikan
Hipotesa Statistiknya: selama satu bulan dengan peningkatan
gerak dasar menggiring bola dalam
permainan sepak bola kelompok
kontrol yang tidak mendapatkan
Kriteria Pengujian: perlakuan, maka rumus yang sesuai
untuk itu adalah uji -t
Terima H0 jika : t0 ≤ tt (α = 0.05 ; Dari perhitungan pengujian hipotesa
dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 10 – 2 = penelitian diperoleh t hitung senilai
18) Tolak H0 jika : t0 > tt (α = 8.42Berdasarkan tabel distribusi t pada
0.05 ; dk = n1 + n2 – 2 = 10 + 10 – ∝ 0,05 dengan derajat kebebasan n1 +
2 = 18). n2-2 = 10 + 10 –2 = 18. maka diperoleh
ttabel senilai 2.101. Jadi thitung lebih besar
Analisis Data dari ttabel, yaitu thitung =8.42 > ttabel =
2.101. Berdasarkan kriteria pengujian
Untuk menguji apakah penerapan jika thitung lebih besar dari ttabel (thitung > 𝑡
gaya mengajar latihan berpengaruh tabel ) maka Ho ditolak yang berarti
terhadap peningkatan kemampuan HA diterima. Dengan demikian
gerak dasar menggiring bola dalam kesimpulan pengujian adalah rata-rata
permainan sepak bola, digunakan peningkatan kemampuan gerak dasar
analisis dengan teknik statistik uji menggiring bola dalam
beda. Untuk mengetahui tehnik permainan sepak bola kelompok
analisa statistik yang tepat, maka eksperimen yang diajar dengan
terlebih dahulu diawali dengan menggunakan gaya mengajar latihan
pengujian persyaratan analisis yang lebih baik dari rata-rata peningkatan
harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan kemampuan gerak dasar menggiring
homogenitas. Untuk analisis uji bola dalam permainan sepak bola
normalitas data menggunakan uji kelompok kontrol yang tidak
Lilliefors dan homogenitas varians mendapatkan perlakuan.
dengan menggunakan uji varians besar Pembahasan hasil Penelitian
berbanding varians kecil. Gaya mengajar latihan
merupakan suatu gaya mengajar dengan
Berdasarkan pengujian
memberikan latihan-latihan terhadap
persyaratan analisis yakni pengujian
apa yang akan di pelajari oleh siswa
normalitas data dan pengujian
khususnya mengenai materi gerak dasar
homogenitas varians, ternyata
menggiring bola dalam permainan
memenuhi syarat yakni popuasi
sepak bola sehingga siswa menguasai
normal dan homogen, dengan demikian
keterampilan gerak dasar menggiring
pengujian hipotesa penelitian dapat
bola dengan baik. Dimana gaya
dilanjutkan dengan uji parametrik.
mengajar latihan mempunyai kelebihan
bahwa pengetahuan siswa menjadi
Pengujian Hipotesa Penelitian
lebih luas melalui latihan yang
Hipotesa yang akan diuji
berulang-ulang terhadap materi
dalam penelitian ini adalah Penerapan
keterampilan gerak dasar menggiring Berdasarkan hasil pengujian
bola dalam permainan sepak bola. hipotesis dengan menggunakan statistik
Dalam perencanaan pelajaran uji t tersebut, maka hasil penelitian ini
dengan menerapkan gaya mengajar dapat disimpulkan bahwa terdapat
latihan hal yang terpenting adalah pengaruh penerapan gaya mengajar
lembaran tugas dan kartu tugas, dimana latihan terhadap peningkatan
fungsi dari kartu tugas adalah kemampuan gerak dasar menggiring
membantu siswa untuk mengingat bola dalam permainan sepak bola pada
tugasnya, mengurangi pengulangan siswa SMA Negeri 3 Tondano.
penjelasan dari guru, mengajar siswa Kesimpulan
bagaimana mengikuti tanggung jawab Berdasarkan hasil penelitian
tertulis untuk menyelesaikan tugas- dan pembahasan yang telah di
tugas, dan meningkatkan tanggung kemukakan sebelumnya ,maka dapatlah
jawab siswa serta guru dalam ditarik beberapa kesimpulan yaitu
memusatkan perhatian siswa kepada sebagai berikut:
keterangan dilembaran tugas dan Hasil pengujian hipotesa
mengarahkan perhatian pada tugas yang penelitian diperoleh thitung senilai 8.42
harus dilakukan. Berdasarkan tabel distribusi t pada ∝
Dengan adanya penerapan gaya 0,05 dengan derajat kebebasan n1 + n2-2
mengajar latihan dalam proses =10 + 10 – 2 = 18 maka diperoleh ttabel
pembelajaran keterampilan gerak dasar senilai 2.101 Jadi thitung lebih besar dari
menggiring bola dalam permainan ttabel, yaitu thitung = 8.42 > ttabel = 2.101.
sepak bola dapat memberikan Berdasarkan kriteria pengujian jika
kesempatan bagi siswa untuk thitung lebih besar dari ttabel (thitung >𝑡 tabel
melaksanakan tugas sesuai dengan apa ) maka Ho ditolak yang berarti HA
yang diberikan oleh guru. Penyajian diterima.
pembelajaran dalam bentuk latihan
keterampilan, melalui interaksi antara Dengan demikian kesimpulan
guru dengan siswa memungkinkan penelitian ini adalah Terdapat pengaruh
terjadinya perubahan tingkah laku dan yang signifikan penerapan gaya
keterampilan gerak dasar menggiring mengajar latihan terhadap peningkatan
bola. kemampuan gerak dasar menggiring
Dalam penelitian ini hasil bola dalam permainan sepak bola pada
analisis statistik dengan menggunakan siswa siswa SMA Negeri 3 Tondano.
statistik uji t, diperoleh thitung senilai
8.42. Berdasarkan tabel distribusi t
pada ∝ 0,05 dengan derajat kebebasan
n1 + n2 – 2 =10 +10 – 2 = 18 maka
Saran
diperoleh ttabel senilai 2.101 Jadi thitung
lebih besar dari ttabel, yaitu thitung =
Bertolak dari hasil kesimpulan
8.42 > ttabel = 2.101. Berdasarkan
di atas, maka ada beberapa saran yang
kriteria pengujian jika thitung lebih besar
di kemukakan yaitu:
dari ttabel (thitung > 𝑡 tabel ) maka Ho
1. Bagi guru Penjasorkes dalam proses
ditolak yang berarti HA diterima. Hasil
belajar mengajar ketrampilan
analisis tersebut membuktikan bahwa
menggiring bola dalam permainan
terdapat perbedaan yang signifikan
sepak bola atau ketrampilan
dari kedua kelompok. Dimana rata-rata
motorik lainnya dapat menerapkan
peningkatan kemampuan gerak dasar
menggiring bola dalam permainan gaya mengajar latihan.
sepak bola kelompok yang diajarkan 2. Menjadi bahan masukan bagi
dengan gaya mengajar latihan lebih mahasiswa FIK UNIMA program
baik dibandingkan dengan kelompok studi Penjas, bahwa penerapan gaya
control. mengajar latihan dapat
meningkatkan hasil belajar gerak
dasar menggiring bola dalam Kosasih Engkos. Olahraga Teknik dan
permainan sepak bola. . Program Latihan. Akademika
3. Menjadi bahan masukan pada Presindo.Jakarta. 1985.
proses pembelajaran pendidikan Mielke Danny. Dasar-Dasar Sepak
jasmani olahraga dan kesehatan Bola. Cara Yang Lebih Baik
khususnya dalam cabang olagraga Untuk mempelajarinya. Pakar
permainan sepak bola di berbagai Raya. Bandung. 2009.
satuan dan jenjang pendidikan Mosston Mussca, Teaching Physical
bahwa gaya mengajar latihan sangat Education, Macmillan College
baik untuk digunakan dalam upaya PublishingCompany Inc New
untuk meningkatkan ketrampilan York. 1994.
motorik. Muhajir, Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan , Untuk
DAFTAR PUSTAKA SMA Kelas XII, Jilid 3 Erlangga,
Jakarta. 2002.
Ary Donald, Cheser Luchy Cheser Muhajir, Pendidikan Jasmani
Jacobs and Asghar Razavieh, Olahraga dan Kesehatan , Untuk
Pengantar Penelitian da l a m SMP KelasVII, Jilid 1 Yudistira,
Pendidikan, Terjemahan Arief Jakarta. 2007.
Furchan, Usaha Nasional, Nurhasan. Tes dan Pengukuran dalam
Surabaya, 1982. Pendidikan Jasmani: Prinsip -
Ateng Abdulkadir. Asas dan Prinsip dan Penerapannya.
Landasan Pendidikan Jasmani.
Direktorat Jenderal Olahraga.
Departemen Pendidikan dan
Depdiknas. 2001.
Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Proyek Rahantoknam, E. Strategi
Pembinaan Tenaga Instruksional dalam Pendidikan
Kependidikan. 1992. Olaharaga, FPS IKIP Jakarta.
Csanadi Arpad. Soccer. Corvina press. 1998.
Rahayu Indriati agung dan M. Azhar
Budapest. 1972.
Mustabshirin. Pendidikan
Charles Hughes. Soccer Tactics and
Jasmani, Olahraga, dan
Skill. British Broadcasting
Kesehatan Untuk SMK/MAK
Coporation. London. 1980.
Kelas X. Kurikulum 2013 KI-
Haryanta Agung Tri dan Eko
KD2018. Erlangga. Jakarta. 2018.
Sujatmiko, Kamus Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Rohim Abdul. Dasar-Dasar Sepak Bola.
Kesehatan. PT. Aksarra Sinergi Aneka Ilmu. Demak. 2008.
Media. Surakarta. 2012.
Luxbacher. A. Joseph. Sepak Bola Edisi
Kedua. Rajawali. Jakarta. 2011.
Samsudin. Pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Ruata Christian N,. Pengaruh Gaya
PrenadaMedia Group. Jakarta. Mengajar Latihan Terhadap Hasil
2008. Belajar Menggiring Bola Dalam
Kementrian Pendidikan dan Permainan Sepak Bola Pada Siswa
Kebudayaan Republik Indonesia, Putera SMK Kristen 1 Tomohon.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Jurnal Vini Vidi Vici. Vol 2, No 1
Kesehatan. Kurikulum 2013 untuk (2014) Ilmu Keolahragaan. 2014.
SMA/MA SMK/MAK. 2014. Diakses melalui:
Koger Robert. Latihan Dasar Andal http://portalgaruda.fti.unissula.ac.id.
Sepak Bola Remaja . Saka Mitra Sarumpaet, A. Permainan Bola Besar.
Kompetensi.Klaten. 2007. Depdikbud. Padang. 1992.
Siregar Syofian. Statistika
Deskriptif Untuk Penelitian
Dilengkapi Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS Versi 17. Rineka
Cipta. Jakarta. 2011.
Soejono. Sepakbola: Taktik dan
Kerjasama.. PT. Badan Penerbit
KedaulatanRakyat. Yogyakarta.
1985.Sudjana, Metode Statistik Edisi
IV. Tarsito Bandung, 1986.
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, danR&D. Alfabeta,
Bandung. 2011.
Sukatamsi. Teknik Dasar Bermain
Sepak Bola. Surabaya. 1988.
Wibowo, D.H.S. Sulistianta, H.
Peningkatan Gerak Dasar Passing
Permainan Sepak Bola Dengan Alat
Modifikasi dan Alat Bantu. Jupe
(Jurnal Penjaskesrek). 2014. 2
(4).Wiryaman Sri Anita, Strategi
dan Metode Belajar Mengajar.
Dikjen. Dikti.Universitas Terbuka.
1992.
Workala Ricky. Pengaruh Penerapan
Metode Latihan Progresif
Terdistribusi (Distributed
Progressive) Terhadap
Keterampilan Menggiring Bola
Dalam Permainan Sepak Bola Pada
Siswa SMA Negeri 2 Tondano.
Jurnal Vini Vidi Vici. Vol 2, No 1
(2014) Ilmu Keolahragaan. 2014.
Diakses melalui:
http://portalgaruda.fti.unissula.ac.id

Anda mungkin juga menyukai