Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT

DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL


BELAJAR PASSING ATAS PADA BOLA VOLI
(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VII SMP Citra Bangsa)

FATMA EKA FATIMASE


9903821039
LATAR BELAKANG 2

MASALAH
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran penjas antara lain: faktor guru, faktor siswa, faktor materi
pembelajaran, faktor alat dan fasilitas olahraga, metode pembelajaran, jumlah siswa yang terlalu banyak, serta alokasi waktu yang kurang.
Faktor-faktor tersebut merupakan suatu sistem yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Berdasarkan hasil
observasi dalam pembelajaran pada siswa kelas VII peneliti mendapatkan beberapa permasalahan yang mendasar dan ada juga masalah
kecil akan tetapi berdampak besar terhadap perkembangan peserta didik. Adapun permasalahannya diantara sebagai berikut:
1. Peserta Didik
a. Sebagian peserta didik mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar passing atas permainan bola voli.
b. Peserta didik belum dapat melakukan gerak dasar passing atas permainan bola voli dengan baik dan benar.
c. Mayoritas peserta didik tidak tahu bagaimana langkah-langkah yang benar dalam gerak dasar passing atas permainan bola voli.
d. Peserta didik kurang memahami teori dasar tentang permainan bola voli dan masih bingung bagaimana sikap awal, pelaksanaan dan
sikap akhir.
e. Peserta didik kurang kerjasama, sportivitas dan kedisiplinan pada saat pembelajaran.
3

2. Guru
a. Kurangnya persiapan rencana pelaksanaan pembelajaran, tidak adanya penerapan metode terhadap materi yang
diberikan khususnya materi passing atas, sehingga peserta didik cenderung cepat bosan.
b. Guru tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat sehingga siswa kurang memahami materi.
c. Guru kurang memberikan bimbingan pada pesera didik yang mengalami kesulitan.
d. Kurang kondusifnya kondisi kelas atau lapangan, banyak siswa yang masih bercanda saat guru menjelaskan inti
pembelajaran.
4

FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah, maka fokus penelitian ini adalah


meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing atas peserta didik dengan
menerapkan model pembelajaran NHT.
5

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut, maka masalah dalam penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran NHT dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar passing atas peserta didik pada permainan bola voli?
2. Apakah aktivas dan hasil belajar passing atas permainan bola voli dapat ditingkatkan
dengan penerapan model pembelajaran NHT?
6

KERANGKA TEORITIK

1. Pendidikan Jasmani
Yusmar (2017, hal. 143) Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan
berolahraga, untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan prestasi
akademik yang tinggi.
Pendidikan jasmani adalah pendidikan dari jasmani dan perlu diberikan di lembaga pendidikan
karena aktivitas jasmani yang berbentuk latihan memberikan manfaat bagi peserta didik dalam bentuk
kesegaran jasmani dan pemeliharaan kesehatan. Tujuan pendidikan dapat digolongkan dalam tiga ranah
atau domain yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Sugihartono, dkk : 2012).
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah rangkaian aktivitas yang diberikan kepada
peserta didik untuk pemeliharaan kesehatan serta dapat membangun peserta didik untuk menghasilkan
prestasi akademik yang tinggi.
7

2. Permainan Bola Voli


Permainan bola voli merupakan permainan beregu menggunakan bola besar yang di mainkan oleh
dua regu saling berhadapan, masing-masing regu enam orang. Setiap regu di perbolehkan memainkan
bola didaerah pertahanannya sebanyak-banyaknya tiga kali pukulan, permainan bola voli adalah
permainan yang berbentuk memukul bola di atas net satu jaring, dengan masuk dapat menjatuhkan bola
didalam petak lawan untuk mencari kemenangan dalam permainan, memantulkan bola ke udara harus
mengunakan bagian tubuh yang mana saja, asalkan dengan pantulan yang sempurna saja (tidak ganda),
keterampilan gerak dalam permainan bola voli adalah keterampilan gerak servis (tangan bawah dan
tangan atas) passing atas dan passing bawah, smash dan block/bendungan (tunggal dan berkawan)
(Sumaryoto dkk: 2014).
Permainan bola voli adalah suatu permainan yang menggunakan bola untuk dipantulkan (di-
volley) di udara hilir mudik di atas net (jaring), dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak
daerah lapangan lawan dalam rangka mencari kemenangan. Mem-volley atau memantulkan bola ke
udara dapat mempergunakan seluruh anggota atau bagian tubuh dari ujung kaki sampai ke kepala
dengan pantulan sempurna (Yusmar, 2017).
3. Passing 8
Ahmad (2007, hlm.22) mengemukakan passing merupakan sebuah
upaya yang dilakukan oleh seorang pemain dengan menggunakan suatu
teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang sedang dimainkan kepada
teman dalam satu timnya untuk di mainkan dilapangan sendiri. Yusmar
(2017) Passing dalam permainan bola voli adalah usaha seseorang pemain
bola voli dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola yang
dimainkan kepada teman seregunya. Passing terdiri dari passing bawah dan
passing atas.
Passing atas merupakan cara memainkan bola di atas depan dahi dengan menggunakan kedua jari tangan. Pasing atas
ini biasanya di gunakan untuk memainkan bola yang datang baik dari lawan maupun dari kawan seregu yang
memiliki ciri melambung dan kecepatan yang mudah diprediksi. Pada saat akan melakukan passing maka segeralah
menyiapkan diri dan tangan di angkat ke atas dahi. Jari jari tangan diregangkan sedikit satu dengan yang lain dan
kedua ibu jari membentuk sudut 90 derajat. Dan sikap pada perkenaan bola pada jari adalah diruas kedua dan ruas
pertama ibu jari. Pada saat itu diikuti gerakan pergelangan tangan kearah depan atas. Sikap akhir, lengan lurus dan
sebagai gerakan lanjutan diikuti dengan badan dan langkah kakin kedepan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik.
4. Pembelajaran NHT (Number Head Together) 9
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan menjadi beberapa tipe,
salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head
Together (NHT). model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk melibatkan
lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang mencakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman terhadap isi pelajaran tersebut (Darmika
dkk, 2014).
Model pembelajaran NHT dapat memberikan variasi dalam pembelajaran dimana siswa tidak hanya belajar di
dalam kelompok namun berkesempatan hadir di depan kelas sebagai individu yang mewakili kelompok. Adapun
tahapan-tahapan dalam pembelajan tipe NHT antara lain yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama,
dan menjawab (Nurhadi, dkk., 2004: 67, dan Trianto, 2007: 62 ).
Sari, dkk (2021) Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah: (1) setiap siswa menjadi siap
semua dalam pembelajaran, (2) adanya interaksi antar siswa melalui diskusi kelompok dalam menyelesaikan masalah,
(3) siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai, dan (3) tidak ada dominasi dalam kelompok, karena
setiap siswa mendapat kesempatan mengembangkan kemampuannya baik dalam berdiskusi, dan bertanya.
10

TUJUAN
PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil


belajar passing atas pada permainan bola voli dengan menggunakan
model pembelajaran NHT
11

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data yang valid
dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan melalui cara tertentu dengan ciri
pengetahuan, sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, mengantisipasi dan
memecahkan masalah dalam bidang pendidikan. Jika berbicara tentang metode penelitian,
metode yang digunakan peneliti ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan aturan-aturan tertentu untuk memperoleh informasi yang bermanfaat
dan bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu praktek pembelajaran
(Nurgiansah et al., 2021).
12

PROSEDUR
PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
Spiral Kemmis dan Mc. Taggart. Dari gambar
disamping dapat terlihat bahwa dalam penelitian
tindakan kelas ini yang diawali dengan perencanaan
(planning) yaitu rencana tindakan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau
perubahan perilaku sebagai solusi; pelaksanaan (action)
yaitu sesuatu yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai
upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan yang
diinginkan; pengamatan yaitu aktifitas mengamati
proses dan hasil dari suatu tindakan yang akan
dilakukan; dan melakukan refleksi yaitu suatu kegiatan
yang mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
dari suatu tindakan.
13

TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai