Anda di halaman 1dari 24

PENERAPAN METODE SNOWBALL THROWING DALAM PENINGKATAN

HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN


EKONOMI XI IPS

PROPOSAL

Oleh :
NAMA: ACHMAD HERJUAN RAMADHAN
NPM: 20210036

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjadi tolok ukur kualitas diri
seseorang. Pendidikan dipandang sebagai cara yang paling tepat untuk
membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, karena dengan
pendidikan, manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
karakter diri, sehingga memiliki pola pikir yang sistematis, rasional, dan
bersikap kritis terhadap masalah yang dihadapi. Melalui proses pendidikan
inilah masyarakat Indonesia akan memiliki bekal untuk siap bersaing
menghadapi berbagai tantangan dari dunia luar, serta mampu bersaing di era
globalisasi seperti saat ini. Segala potensi yang dimiliki akan dikembangakan
dengan dibekali berbagai kecakapan dan softskill.
Salah satu upaya untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik ialah
guru harus menjalankan perannya dengan optimal. Peran guru dalam
pendekatan humanistik adalah sebagai fasilitator belajar. Peran guru sebagai
fasilitator berarti guru membantu siswa untuk belajar. Menurut Gagne dalam
Sagala (2010: 13), belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya. Perubahan perilaku tersebut meliputi tiga ranah belajar
yakni ranah kognitif (pengetahuan), afektif (nilai dan sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Dalam kegiatan pembelajaran, guru sebagai fasilitator harus
mampu mengondisikan siswa dan lingkungan supaya siswa mampu belajar dan
mendapatkan perubahan tingkah laku dari ketiga ranah tersebut sebab ketiga
ranah tersebut merupakan pembentuk kepribadian individu
Upaya-upaya dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan juga telah
dilakukan khususnya pada proses pembelajaran, diantaranya ialah
meningkatkan kualitas para pendidik, perbaikan kurikulum, meningkatkan
sarana prasarana belajar, dan pengembangan model pembelajaran. Salah satu
dari upaya-upaya tersebut yang merupakan tahap yang paling awal
dilakukannya perbaikan adalah kurikulum. Menurut Pasal 1 UU Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan isi, dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Tidak semua siswa mampu mencapai ketiga ranah tersebut. Sebagian
besar siswa hanya mampu mencapai prestasi belajar pada ranah kognitif
(pengetahuan). Mereka belum mampu mencapai ranah afektif (nilai dan sikap)
dan psikomotorik (keterampilan). Ketidakmampuan siswa dalam mencapai tiga
ranah belajar merupakan bentuk ketidakoptimalan guru menjalankan perannya
sebagai fasilitator yang seharusnya membantu siswa dalam belajar
Untuk mengatasi permasalahan di atas, salah satunya dapat diatasi
dengan menerapkan model pembelajaran Snowball Throwing. Snowball
Throwing dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menggunakan
bola pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola kemudian
dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota kelompok. Snowball
Throwing merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Dalam Snowball Throwing, guru
berusaha memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
keterampilan menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh.
Guru juga memberikan pengalaman kepada siswa melalui pembelajaran
terpadu dengan menggunakan proses yang saling berkaitan dalam situasi dan
konteks komunikasi alamiah baik sosial, sains, hitungan, dan lingkungan
pergaulan.
Melalui metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru sebagai
sarana membentuk pola berpikir siswa untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran. Transfer ilmu yang dilakukan kepada siswa lebih variatif,
menarik dan menyenangkan. Kendala sebagian guru di Indonesia adalah
menciptakan suasana yang kondusif dalam proses belajar siswa. Banyak guru
yang sulit menarik perhatian siswa dan mendorong siswa untuk berlibat dalam
proses pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh penerapan metode yang
kurang tepat oleh guru. Metode mengajar guru yang kurang baik akan
mempengaruhi belajar siswa yang kurang baik pula.

Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan model pembelajaran yang


dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing. Model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya dengan pantauan guru siswa bela-jar dalam kelompok dan
saling bekerja sama untuk menguasai materi pelajaran

Penggunaan metode pembelajaran snowball throwing melibatkan siswa


untuk membuat pertanyaan yang akan dilemparkan kepada kelompok lain
untuk menjawab pertanyaan tersebut dan pembelajaran menjadi lebih menarik.
Maka dari hasil observasi tersebut maka peneliti memutuskan untuk melakukan
penelitian di SMA dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI XI IPS.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas permasalahan yang
dikaji dalam penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Snowball
Throwing Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi XI
IPS

C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan Model
Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Peningkatan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Ekonomi XI IPS

D. KEGUNAAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model penerapan
model pembelajaran Snowball Throwing terhadap Peningkatan Hasil Belajar
Pada Mata Pelajaran Ekonomi XI IPS
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, guru, siswa
dan sekolah
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang pendidikan yang nantinya akan berguna ketika menjadi
seorang guru serta menambah wawasan bagi penulis tentang metode
belajar yang menarik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dikarenakan metode
pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa untuk berperan aktif
dalam pembelajaran di kelas
3. Bagi Guru
Memberikan variasi kepada guru mengenai metode pembelajaran dengan
menggunakan metode Snowball Throwing untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar mata pelajaran Ekonomi.
4. Bagi Sekolah
Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMA
melalui penerapan metode pembelajaran yang lebih variatif dan
menyenangkan.

E. ASUMSI PENELITIAN
Penelitian ini yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini mencakup 2
variabel yaitu peningkatan hasil belajar dan model pembelajaran snowball
throwing hasil belajar adalah perubahan perilaku dan kemampuan secara
keseluruhan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar, yang wujudnya berupa
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman
dan bukan hanya salah satu aspek potensi saja.
Setelah suatu proses belajar berakhir, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses
pembelajaran.
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas
XI IPS Melalui Penerapan Metode Snowball Throwing.
2. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI
IPS Melalui Penerapan Metode Snowball Throwing.

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Penelitian pembelajaran ini dalam ruang lingkup sebagai berikut
1. Jenis penelitian adalah tindak kelas
2. Metode penelitian adalah penelitian tindak kelas
3. Objek penelitian mencakup 2 variabel yaitu peningkatan hasil belajar dan
model pembelajaran Snowball Throwing hasil belajar
4. Tempat penelitian dilakukan di kelas XI IPS
5. Waktu penelitian di semester genap 2022/2023
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoritis
1. Strategi Pembelajaran Snowball Throwing
Pembelajaran Snowball Throwing menurut asal katanya berarti
melempar bola salju dapat diartikan sebagai strategi pembelajaran dengan
menggunakan pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk bola
kemudian dilemparkan secara bergilir diantara sesama siswa pada kelompok
lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Strategi Snowball Throwing ini dalam pembelajaran matematika salah
satunya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep
matematika karena melibatkan siswa untuk berkreatifitas membuat soal
matematika dan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh teman dengan
sebaik-baiknya.
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing merupakan
pembelajaran yang dapat digunakan untuk memberikan konsep pemahaman
materi yang sulit kepada siswa serta dapat digunakan untuk mengetahui sejauh
mana pengetahuan dan kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut.
Strategi Snowball Throwing merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif
yang dalam penerapannya semua siswa terlibat aktif. Pembelajaran Snowball
Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain,
dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Tujuan pembelajaran Snowball Throwing yaitu melatih siswa untuk
mendengarkan pendapat orang lain, melatih kreatifitas dan imajinasi siswa
dalam membuat pertanyaan, serta memacu siswa untuk berkerjasama, saling
membantu serta aktif dalam pembelajaran. Adapun kelebihan strategi Snowball
Throwing adalah melatih kesiapan siswa, saling memberikan pengetahuan, dan
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih
tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut
kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan pertanyaan yang
menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola
kertas lalu dilemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas
lalu membuka dan menjawab pertanyaan nya.
Strategi Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik
bertanya yang menitiberatkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang
dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola
salju ( Snowball Throwing ) yang berisi pertanyaan kepada sesama teman.
Strategi yang dikemas dalam sebuah permainan ini membutuhkan kemampuan
yang sangat sederhana yang bisa dilakukan oleh hampir setiap siswa dalam
mengemukakan pertanyaan sesuai dengan materi yang dipelajarinya.
Strategi Snowball Throwing adalah strategi yang digunakan untuk
memperdalam satu topik. Strategi bisa dilakukan oleh beberapa kelompok yang
terdiri dari lima sampai dengan delapan orang yang memiliki kemampuan
merumuskan pertanyaan yang ditulis dalam sebuah kertas yang menyerupai
bola.
B. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran snowball throwing
1. Kelebihan Model snowball throwing
a. Suasana pembelajaran menyenangkan karena siswa seperti bermain
dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.
b. Siswa mendapat kesempatan untuk menggembangkan kemampuan berfikir
karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa
lain.
c. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak
tahu soal yang di buat temannya seperti apa
d. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
e. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung
dalam praktik.
f. Pembelajaran menjadi lebih aktif.
g. Ketiga aspek kognitif, efektif, dan psikomotor dapat tercapai.
2. Kekurangan model snowball throwing
a. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi
sehingga apa yang dikuasi siswa hanya sedikit, hal ini dapat dilihat dari
soal yang dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah
dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.
b. Ketika kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tertentu
menjadi penghambat lagi anggota lain untuk memahami materi sehingga
diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi
pelajaran.
c. Tidak ada kuis individu maupun menjelaskan penghargaan kelompok
sehingga siswa saat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama.
akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan
pemberian kuis individu dan penghargaan kelompok.
d. Memerlukan waktu yang panjang.
e. Murid yang nakal cenderung berbuat onar.
f. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.
C. Langkah-langkah strategi Snowball Throwing
Menurut Trianto, langkah-langkah strategi Snowball Throwing adalah
sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan meteri yang di sajikan.
2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masingmasing ketua
untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masingmasing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa di berikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan yang menyangkut materi yang sudah di jelaskan
oleh ketua kelompok.
5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan di
lempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit.
6) Setelah siswa mendapatkan satu bola atau satu pertanyaan, lalu diberikan
kesempatan kepada siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7) Guru memberikan kesimpulan.
8) Evaluasi
9) Penutup.
D. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam
pembelajaran, karena dengan memahami konsep siswa dapat mengembangkan
kemampuannya dalam setiap materi pelajaran. Pemahaman konsep terdiri dari dua
kata yaitu pemahaman dan konsep. Menurut Gusniwati pemahaman konsep adalah
suatu kemampuan menemukan ide abstrak dalam matematika untuk
mengklasifikasikan objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah
kemudian dituangkan kedalam contoh dan bukan contoh, sehingga seseorang
dapat memahami suatu konsep dengan jelas. Sedangkan menurut Yunuka
pemahaman konsep adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak yang
ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian ciri khusus, hakikat
dan inti/isi dari matematika dan kemampuan dalam memilih prosedur tepat dalam
menyelesaikan masalah.
Menurut Bloom dalam pembelajaran pemahaman diartikan sebagai suatu
kemampuan menangkap makna suatu bahan ajar. Hal itu dapat diperlihatkan
dengan cara mengintreprestasi dan menatakan kembali dalam bentuk lain atau
menerjemahkan bahan dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Dan menurut
pendapat lain yaitu Herman, pemahaman adalah kemampuan untuk menjelaskan
suatu situasi atau tindakan. Sementara itu, suatu konsep adalah suatu kelas atau
kategori stimuli yang memiliki ciri-ciri umum.Stimuli adalah objek-objek atau orang-
orang.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman konsep Keberhasilan
siswa dalam mempelajari matematika di pengaruhi oleh beberapa faktor. Ngalim
Purwanto mengungkapkan bahwa berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung pada
bermacam-macam faktor. Adapun faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu :
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut factor individual,
yang termasuk kedalam faktor individual antara factor kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial, yan termasuk dalam
faktor sosial antara lain faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan
dan kesempatan yang tersedia serta motivasi social.
Jadi, berdasarkan pendapat pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa
pemahaman konsep itu dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu : pemahaman
tingkat rendah, yaitu pemahaman seseorang untuk menghapal, menggunakan
rumus dan berfokus melakukan perhitungan. Pemahaman tingkat tinggi, yaitu
kemampuan pemahaman seseorang menggunakan suatu aturan dengan
mengembangkan ide, fakta atau prosedur matematika yang di pahami sepenuhnya
secara sadar.
Pemahaman konsep adalah kemampuan yang berkenaan dengan
memahami ide-ide matematika yang menyeluruh dan fungsional.
1. Indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu :
a) Menyatakan ulang konsep yang dipelajari.
b) Mengaplikasikan objek menurut sifatnya.
c) Memberikan contoh atau kontra contoh dari konsep
d) Menyajikan konsep dalam berbagai representasi matematis.
e) Menggunakan prosedur dan operasi tertentu
2. Hubungan antara pemahaman konsep dengan penerapan strategi Snowball
Throwing.
Penerapan strategi Snowball Throwing ini akan menghidupkan
diskusi antar kelompok dan interaksi antar siswa dari kelompok yang berbeda
yang memungkinkan terjadinya saling sharing pengetahuan dan pengalaman
dalam upaya menyelesaiakan permasalahan yang mungkin timbul dalam
diskusi yang berlangsung secara lebih interaktif dan menyenangkan.
Model pembelajaran Snowball Throwing atau yang juga sering dikenal
dengan Snowball Fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali
dari game fisik di mana sekumpulan salju dilempar dengan maksud memukul
orang lain. Dalam konteks pembelajaran Snowball Throwing diterapkan dengan
melemparkan segumpalan kertas untuk menunjuk siswa yang diharuskan
menjawab soal dari guru.
Tanpa konsep, belajar akan sangat terhambat. Hanya dengan bantuan
konsep dapat dijalannkan pendidikan formal. Dengan beberapa contoh anak
dapat memahami suatu konsep yang kemudian dapat digunakannya dalam
situasi yang tidak terbatas banyaknya dalam pengalamannya selama hidup. Ia
tidak terikat lagi oleh stimulus tertentu dan ia dapat belajar dengan perantaraan
instruksi verbal yang disajikan secara lisan atau tertulis. Ia dapat berkomunikasi
dengan perantaraan konsep yang menimbulkan konsep yang sama dengan
pendengarnya
Strategi Snowball Throwing ini dapat memberikan kesempatan kepada
teman dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan secara sistematis.
Disampaing itu dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan
pertanyaan dengan tuntutan pertanyaan kepada teman yang lain maupun guru.
Juga melatih siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya
dengan baik. Dapat pula merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai
dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut. Keterlibatan
aktif siswa memungkinkan kemampuan intelektual siswa tersebut berkembang,
sehingga siswa dapat mengingat suatu prinsip atau konsep, mengembangkan
bakat dan lain-lain.
Melalui strategi Snowball Throwing siswa juga mengalami peningkatan
pemahaman, sebab dengan berkelompok akan menghasilkan perbedaan
pemahaman sehingga mereka menemukan suatu penjelasan lebih mendalam.
Selain itu pada saat pelemparan bola kertas yang berisi pertanyaan mereka
juga akan mendapatkan pemahaman yang lebih sempurna, sehingga dapat
dipastikan semua siswa akan mengalami peningkatan pada belajarnya.

E. Penelitian yang Relevan


Berdasarkan studi pendahuluan yang telah penulis lakukan di
perpusatakaan yang ada, termasuk di perpustakaan UIN Suska Riau, penulis
menemukan data penelitian relevan sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan
oleh Diyan Tunggal Safitri, S.Pd yang meneliti tentang “ Strategi pembelajaran
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar matematika.” Melalui
rumusan masalahnya bagaimana strategi pembelajaran Snowball Throwing untuk
meningkatkan hasil belajar matematika. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang saya lakukan yaitu sama-sama menggunakan strategi snowball
throwing.

F. Kerangka Berfikir
Proses belajar mengajar merupakan peranan yang sangat penting dalam
pencapaian tujuan. Kemudian, dalam proses belajar mengajar tersebut guru
mempunyai tugas utama dalam penyelenggaraan pembelajaran, terutama dalam
memilih strategi pembelajaran. Karena dengan pemilihan strategi yang tepat siswa
akan lebih mengikuti proses pembelajaran. Selama ini proses pembelajaran di
kelas masih di dominasi oleh strategi ekspositori, seperti dengan menggunakan
metode ceramah dan Tanya jawab yang cendrung terbatas pada aspek mengingat
seperti menyebutkan, merunjuk, atau menghafal sehingga siswa yang kurang di
libatkan pada proses pembelajaran

G. Indikator Keberhasilan
1. Indikator keberhasilan kinerja
a. Indikator aktivitas guru
Adapun indikator aktivitas guru dalam strategi Snowball Throwing adalah
sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
katua untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3) Guru memerintahkan masing-masing ketua kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh
guru kepada temannya.
4) Guru memberikan masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut
materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari satu
siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit.
6) Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan siswa diberikan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam bola secara
bergantian.

b. Aktivitas siswa
Adapun indikator aktivitas siswa dalam strategi pembelajaran Snowball
Throwing adalah :
1) Siswa dalam kondisi siap belajar
2) Siswa membentuk kelompok sesuai dengan petunjuk dari guru
3) Siswa menerima penjelasan dari ketua kelompok
4) Siswa menerima satu kertas untuk menuliskan satu pertanyaan
5) Siswa menerima kertas yang berisi pertanyaan tersebut, dibentuk
seperti bola dan dilempar dari satu peserta didik selama 15 menit
6) Siswa mendapat satu bola atau satu pertanyaan, siswa diberi waktu
untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam bola tersebut secara
bergantian.
c. Indikator Pemahaman Konsep
Indikator keberhasilan tentang pemahaman konsep siswa sebagai berikut :
1) Menyatakan ulang sebuah konsep.
2) Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu.
3) Memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk refresentasi matematis.
5) Menggunakan prosedur dan operasi tertentu.

H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas dipaparkan, maka peneliti dapat merumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut : penerapan metode snowball throwing dalam
peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi XI IPS
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah praktis di dalam kelas untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan
menemukan model pembelajaran inovatif untuk memecahkan masalah yang
dialami oleh pendiddik dan peserta didik (Saur Tampubolon, 2013: 19). Jenis
penelitan tindakan kelas ini dipilih karena penelitian tindakan kelas merupakan
salah satu teknik agar pembelajaran yang dikelola peneliti selalu mengalami
peningkatan melalui perbaikan secara terus menerus. Peningkatan hasil
belajar siswa dikarenakan pada penelitian tindakan kelas terdapat proses
refleksi diri (self reflection) yakni upaya menganalisis untuk menemukan
kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Proses perbaikan dilakukan melalui perencanaan dan pengimplementasian
dalam proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah
disusun.
2. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam bentuk tahapan siklus pengulangan
hingga mencapai hasil yang terbaik. Masing-masing siklus terdiri dari
beberapa komponen, antara lain perencanaan, pelaksanaan tindakan dan 37
observasi, serta refleksi. Langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada
gambar alur penelitian model Kemmis & Taggart di bawah ini.
Gambar 1. Alur Penelitian Model Kemmis & Taggart
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Secara rinci kegiatan pada
masing-masing siklus akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Siklus I
Siklus I terdiri dari tahap perencanaan (planning), tahap
tindakan/pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observation), dan
tahap refleksi.
1) Tahap Perencanaan (planning)
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
kegiatannya disusun sesuai dengan metode pembelajaran
snowball throwing.
b) Menyiapkan materi pelajaran yang akan diajarkan.
c) Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar observasi
aktivitas belajar, soal post test, dan angket. Angket yang
diberikan kepada siswa berupa angket aktivitas belajar siswa
terhadap mata pelajaran ekonomi sebelum dan sesudah
penerapan metode snowball throwing.
2) Tindakan/pelaksanaan (action)
a) Sebelum penerapan metode snowball throwing, peneliti
melakukan observasi terhadap siswa untuk mengetahui hasil
belajar ekonomi.
b) Kegiatan pembelajaran diusahakan sesuai alur/tahapan dalam
penggunaan metode snowball throwing.
c) Selama proses pembelajaran peneliti mengamati aktivitas belajar
yang dilakukan di kelas dan mencatat ke dalam lembar observasi
aktivitas belajar.
d) Pada siklus ini terdapat tiga kegiatan pembelajaran berupa
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
3) Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah proses pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti di mana peneliti mengamati situasi penelitian.
Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang
berhubungan dengan suatu kondisi tempat, interaksi sosial, proses
belajar mengajar, dan tingkah laku individu/kelompok. Pengamatan
yang dilakukan peneliti disini untuk mengetahui : (a) aktivitas belajar
siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, data kemajuan hasil
belajar siswa. Observasi terhadap proses tindakan ini dilaksanakan
untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang dilakukan
sebagai acuan orientasi pada masa yang akan datang. Pengamatan
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan.
4) Refleksi (reflection)
Refleksi ini merupakan tahap terakhir siklus I di mana terdapat upaya
evaluasi yang dilakukan terkait dengan penelitian tindakan kelas yang
telah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan
kemudian dilakukan analisis dan refleksi. Guru bersama peneliti
melakukan refleksi melalui analisis terhadap tindakan yang sudah
dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, peneliti bersama guru
menyusun rencana pemecahan masalah untuk memperbaiki kegiatan
yang belum maksimal pada siklus I
b. Siklus II
Siklus II disusun setelah siklus I telah selesai dilaksanakan, siklus II ini
dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada proses pembelajaran
siklus I. Tahap-tahapan siklus II sama dengan tahap-tahapan pada siklus
I yang meliputi perencanaan (planning), tahap tindakan/pelaksanaan
(action), tahap pengamatan (observation), dan tahap refleksi
B. Tahapan Perencanaan Penelitian
Tahap penelitian ini dimulai dengan kegiatan pendahuluan (pra penelitian) yang
akan dilanjutkan dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada
siklus I, peneliti akan dilanjutkan dengan siklus II dan seterusnya.
Adapun ahapan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut:
Tahapan penelitian kegiatan penelitian
1. Meminta izin kepada kepala sekolah
2. Mengurus surat izin penelitian
3. Menentukan kelas penelitian
4. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian
5. Sosialisasi pembelajaran PAI dengan menggunakan metode Snowball
Throwing
a. Tahap Penelitian Siklus I
1) Tahap perencanaan
a) Menyiapkan kelas penelitian
b) Membuat Rencana pelaksanaan paembelajaran (RPP)
c) Menyiapkan materi sholat jamak dan qasar untuk 2 kali pertemuan
d) Menyiapkan alat peraga, seperti buku pedoman sholat
e) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi
belajar,lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan tes siklus I
f) Menyiapkan alat dokumentasi
2) Tahap tindakan melaksanakan kegiatan
a) Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran melalui metode Snowball
b) Throwing
c) Membagi siswa menjadi 4 kelompok
d) Mengamati kegiatan pembelajaran
e) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar dari temannya
f) Memberi angket motivasi belajar
g) Dokumentasi
3) Tahap pengamatan
Tahap ini bersamaan dengan tahap pelaksanaan yang berupa observasi
terhadap siswa, mencatat semua hal yang tejadi selama proses
pembelajaran.
4) Refleksi
Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I yang
akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya.
b. Tahap penelitian siklus II
Berdasarkan refleksi dari siklus II, maka menentukan kegiatan siklus II sebagai
beikut:
1) Tahap perencanaan
a) Menyiapkan kelas penelitian
b) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
c) Menyiapkan materi ajar untuk 3 kali petemuan
d) Menyiapkan alat peraga
e) Menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari angket motivasi
f) belajar dan lembar observasi
g) Menyiapkan alat dokumentasi
2) Tahap tindakan
a) Memberikan pengarahan dan bimbingan lebih ekstra kepada siswa
b) yang masih mengalami kesulitan dalam belajar dan masih memiliki
c) motivasi yang rendah
d) Membagi siswa menjadi 4 kelompok
e) Mengamati kegiatan pembelajaran
f) Siswa menjawab bola pertanyaan yang dilempar oleh temannya
g) Memberi angket motivasi belajar kepada siswa
h) Dokumentasi
3) Tahap pengamatan
Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan.
4) Tahap refleksi
Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan yang akan
dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya
C. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber untuk memberikan informasi terkait
data-data dan hal-hal yang dibutuhkan oleh peneliti terhadap penelitian yang
sedang dilaksanakannya.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS (kelas eksperimen dan
kelas kontrol)
D. Definisi Operasional
1. Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Metode Snowball Throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali
dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk
mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat
pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke
siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang
diperoleh. Metode snowball trowing ini menuntut siswa untuk aktif dan
tanggap setiap kali mendapatkan pertanyaan maupun membuat pertanyaan.
2. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar ekonomi adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
siswa untuk memperoleh ilmu dalam bidang ekonomi. Penelitian ini
menggunakan metode snowball throwing untuk merangsang siswa lebih aktif
dan berkompetisi dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas. Aktivitas
belajar ekonomi di kelas meliputi : (a) siswa memperhatikan guru saat
menerangkan pembelajaran (visual activities), (b) siswa memberikan
pertanyaan kepada siswa atau guru tentang materi (oral activities), (c) siswa
mendengarkan penjelasan dari guru maupun jawaban dari teman (listening
activities), (d) siswa mencatat materi pelajaran yang telah dijelaskan (writing
activities), (e) siswa berdiskusi kelompok (mental activities), (f) siswa
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran (emotional).
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolok ukur seberapa besar tingkat keberhasilan siswa
setelah melalui proses belajar di kelas. Hasil belajar mencangkup bidang
kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar ekonomi dalam penelitian ini
yang diukur adalah aspek kognitif pada masing-masing individu. Pada
penelitian ini hasil belajar dapat diukur dengan pemberian soal tes untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
Hasil belajar siswa diukur dengan soal post test atau setelah melalui siklus
dua siklus.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk
memperoleh data dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan beberapa
cara dalam pengumpulan data, diantaranya:
1. Observasi
Observasi digunakan untuk pengambilan data secara langsung di lapangan.
Pengambilan data ini digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil dari
penerapan metode pembelajaran snowball throwing terhadap aktivitas dan
hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA N 1 Temon. Jenis observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis observasi partisipan, karena
peneliti terlibat langsung di lapangan dan data yang sebenarnya tentang
kondisi di lapangan dapat dibuktikan secara pasti kebenarannya. Menurut
Nana (2004: 85) observasi partisipan adalah pengamat harus melibatkan diri
atau ikut serta dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh individu atau kelompok
yang diamati. Kelebihan observasi partisipan adalah pengamat dapat lebih
menghayati, merasakan dan mengalami sendiri seperti individu yang sempat
diamatinya. Dengan demikian, hasil pengamatan akan lebih berarti, lebih
objektif, sebab dapat dilaporkan sebagaimana adanya seperti yang terlihat
oleh pengamat.
2. Dokumentasi
Teknik pengambilan data dengan dokumentasi dalam penelitian ini berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar penilaian aktivitas siswa,
daftar hadir siswa, daftar kelompok siswa, dan foto-foto kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan metode pengambilan data berupa catatan-
catatan yang dibuat ketika proses penelitian berlangsung. Catatan lapangan
digunakan untuk mendapatkan data dalam mengetahui proses pembelajaran
di kelas selama penelitian berlangsung.
F. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Instrumen lembar observasi berisi indikator-indikator dari aktivitas belajar siswa
yang diamati pada saat kegiatan penelitian berlangsung. Aspek yang akan
diamati dalam penelitian ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan
aktivitas belajar ekonomi, yaitu
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mencatat segala
kejadian selama penerapan metode pembelajaran snowball throwing saat
pembelajaran ekonomi berlangsung. Kejadian-kejadian dilapangan yang
mendukung penelitian dicatat menggunakan instrumen ini.
3. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa khususnya aspek kognitif.
Peneliti menggunakan melalui tahapan post test pada setiap siklus untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar ekonomi. Peneliti membuat post test
yang dilakukan selesai pembelajaran menggunakan metode snowball trowing.
Hasil post test pada siklus kedua akan dibandingkan dengan hasil post test
siklus pertama untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar
siswa.

G. Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data yang
diperoleh akan dianalisis dan dipersentase yaitu data kuantitatif dari hasil
observasi keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa XI IPS 1. Hasil
perolehan data ini akan dianalisis pada setiap siklus, agar dapat diketahui ada
atau tidaknya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dengan
penerapan metode snowball trowing ini. Teknik analisis data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Teknik analisis presentase keaktifan siswa
% = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 100%
Tabel 1. Kategori Aktivitas Belajar Siswa

Indeks Keaktifan Siswa Kategori


(%)
0 – 25 Rendah

26 – 50 Kurang
51 – 75 Sedang

76 – 100 Tinggi

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2008: 156)


2. Teknik analisis data hasil belajar ekonomi
a. Dihitung nilai rata-rata (nilai post test)
X = Σ𝑋𝑁 X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah seluruh skor
N = Banyak subjek (Sutrisno Hadi, 2004: 13)
b. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa
% ketuntasan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%

H. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila dalam penggunaan metode
snowball throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peneliti
merumuskan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dengan menggunakan metode snowball trowing ini berhasil apabila


ada peningkatan aktivitas belajar ekonomi dalam kegiatan pembelajaran di
kelas dari siklus satu ke siklus dua. Tujuan pembelajaran dengan metode ini
dapat dikatakan berhasil dan berkualitas apabila aktivitas belajar siswa mampu
mencapai minimal 75% siswa aktif saat pembelajaran di kelas.

2. Penelitian dengan menggunakan metode snowball trowing ini berhasil dan


berkualitas apabila ada peningkatan hasil belajar dan mencapai tingkat
keberhasilan siswa dengan minimal 75% siswa mencapai KKM yang telah
ditentukan oleh sekolah sebesar 75 pada kompetensi dasar sistem upah dan
pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai