PENDAHULUAN
kesehatan
jasmani
merupakan
aspek
penting
guna
merupakan
suatu
kelebihan
yang
dapat
memudahkan
Bagaimana
peningkatan
prestasi
penguasaan
dasar-dasar
2.
Mengetahui
pengaruh
motivasi
belajar
dasar-dasar
bermain
2.
3.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
belajar.
Sedangkan
belajar
adalah
berusaha
memperoleh
bahwa
seseorang
pembelajaran
yang
dengan
adalah
proses
pengelolaan
sengaja
dilakukan
sehingga
pembelajaran
adalah
proses
yang
disengaja
yang
cara
demonstrasi
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
2.
3.
Adapun
aspek
yang
penting
dalam
menggunakan
Metode
Demonstrasi adalah:
1.
2.
oleh
aktivitas
di
mana
siswa
sendiri
dapat
ikut
memperhatikan.
3.
4.
5.
6.
Sebaiknya
dalam
mendemonstrasikan
metode
demonstrasi
pembelajaran adalah :
yang
harus
dilakukan
dalam
1. Mempersiapkan
alat
bantu
yang
akan
digunakan
dalam
pembelajaran
2. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan
3. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan
peniruan dari siswa
4. Penguatan (diskusi, tanya jawab, dan atau latihan) terhadap hasil
demonstrasi
5. Kesimpulan
Kemampuan guru yang perlu diperhatikan dalam menunjang
keberhasilan demonstrasi di antaranya :
1. Mampu secara proses tentang topik yang dipraktekkan
2. Mampu mengelola kelas, menguasai siswa secara menyeluruh
3. Mampu menggunakan alat bantu yang digunakan
4. Mampu melaksanakan penilaian proses
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk
menunjang demonstrasi, diantaranya adalah :
1. Siswa memiliki motivasi, perhatian dan minat terhadap topik yang
didemonstrasikan
2. Memahami tentang tujuan/maksud yang akan didemonstrasikan.
3. Mampu mengamati proses yang dilakukan oleh guru
4. Mampu mengidentifikasi kondisi dan alat yang digunakan dalam
demonstrasi.
C.
yang
dimiliki
seorang
pemain
berpengaruh
terhadap
Menendang Bola
Pemain sepak bola harus mampu melakukan gerakan menendang
bola dengan baik dan benar sesuai dengan fungsi atau bagian kaki yang
akan digunakan. Pada dasarnya cara menendang bola dapat dibedakan
menjadi empat yaitu:
a.
sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Posisi badan harus dengan bola. Salah satu kaki menumpu di
samping bola dengan ujung kaki mengarah ke depan serta
10
sebagai berikut:
a) Sikap permulaan
Pemain berdiri agak ke belakang di samping bola dengan jarak
kaki tumpu lebih kurang sekepal tangan. Kemudian gerak kaki
tendang ke belakang harus dengan bola. Pandangan kearah
tendangan.
b) Gerakan
Mengayun dan menggerakkan kaki, tendangan bola sekuatkuatnya ke depan dengan menggunakan punggung kaki.
c) Sikap akhir
Sikap akhir dari tendangan diikuti dengan gerak lanjut kaki
tendang dan diikuti oleh anggota tubuh lainnya.
2.
Menggiring Bola
11
yaitu
menggiring
bola
b.
12
Mengontrol Bola
Mengontrol bola adalah suatu upaya untuk meguasai bola sebelum
bola dihentikan oleh kaki. Dalam upaya mengontrol bola pemain harus
dalam kondisi siap dengan pengamanan yang tepat agar dapat
menguasai bola sepenuhnya. Setelah bola tersebut terkontrol dengan
baik, bola baru dihentikan.
4.
Menghentikan Bola
Menghentikan bola depan dilakukan dengan cara :
a. Menghentikan bola dengan telapak kaki
Sebelum menghentikan bola dengan telapak kaki pemain
terlebih dahulu mengontrol bola dan mendekati bola yang
sedang bergerak. Bola tersebut dihentikan dengan telapak kaki,
dengan cara menyongsong bola yang datang, kemudian telapak
kaki ditarik ke belakang bersamaan dengan datangnya bola.
b. Menghentikan bola dengan punggung kaki
Pada umumnya menghentikan bola dengan punggung kaki
dilakukan jika bola jauh dari udara.
13
14
Menyundul Bola
Menyundul bola adalah upaya yang dilakukan untuk mengambil bola
b.
Sikap permulaan
15
Gerakan
Bola
kira-kira
satu
meter
didepan
kepala
dengan
16
4. Dapat berpura-pura tidak aktif, seperti kelelahan atau seakanakan tidak berminat, sehingga lawan lengah, lalu mengambil
kesempatan tersebut.
Berlari ke tempat kosong dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.
Setiap bentuk mengandung makna. Bentuk-bentuk berlari ke tempat
kososng sebagai berikut:
1. Bergerak kearah teman yang membawa bola
2. Berlari menjauhi daerah bola dengan maksud untuk dapat
menerima operan jauh.
3. Pemain penyerang depan bergerak mundur, berlari telah
melepaskan diri dari kawalan fisik lawan, untuk dapat menerima
operan
4. Pemain yang berlari dengan kencang kearah pertahanan lawan
dan menuju kearah tengan lapangan, merupakan ciri dari
serangan balik.
5. Mengikuti teman yang membawa bola juga berarti siap untuk
membantu dan memperkuat penyerangan. Sering dilakukan
dalam daerah pertahanan sendiri atau di lapangan tengah.
D.
kepada temannya akan melakukan gerakan dengan bola, baik itu berupa
berlari dengan bola atau gerakan menggiring bola. Terdapat sedikit
perbedaan antara berlari dengan bola dan menggiring bola. Berlari
dengan bola selalu dalam jangkauan. Langkah konstan dan tidak terlalu
17
18
19
diminta tidak perlu lawan dapat ditinggalkan. Dari pada pikir seperti
inilah datangnya kemungkinan-kemungkinan dalam sepak bola
modern dimana pemain belakang justru dapat ikut menyerang
bahkan mencetak gol.
2.
3.
Penjagaan Gabungan
Penjagaan gabungan adalah cara penjagaan terpadu antara satu
lawan dengan penjagaan daerah. Artinya stiap pemain menjaga
lawan tertentu, akan tetapi jika lawan tersebut tiba-tiba menukar
posisinya dengan pemain lawan. Maka jagaanya dapat diserahkan
kepada teman lain dan segala menjaga pemain lainnya.
Dengan kata lain tidak perlu mengikuti lawan yang harus dijaganya
terus-menerus. Untuk pelaksanaan
ini
tentu
saja
diperlukan
20
(3) melatih kerja sama yang baik bagian atau unit tertentu, maupun
tim secara keseluruhan dan (4) meningkatkan kualitas fisik.
Teknik dasar yang telah dipelajari seperti menggiring bola, mengoper
bola, cara menerima bola, menembak dan sebagainya diterapkan
lagi dalam bentuk latihan bermain. Dalam hal ini kita dihadapkan
dengan situasi permainan yang sebenarnya. Artinya dalam mengolah
bola akan senantiasa berhadapan dengan lawan inilah yang menjadi
tujuan latihan. Apabila siswa telah mampu menguasai situasi
tersebut, maka dapat dikatakan telah menguasai teknik sepak bola
sebenarnya. Maksudnya siswa tidak saja menguasai teknik sepak
bola konteks latihan teknik tetapi telah menguasai teknik sepak bola
dalam situasi permainan atau pertandingan sesungguhnya.
Selanjutnya berbagai strategi teknik bermain, gerakan tertentu, tidak
akan dapat dikuasai tanpa penerapan di lapangan, terutama dalam
situasi permainan. Hal tersbut dilatih dalam bentuk-bentuk latihan
bermain dnegan tugas-tugas yang ditentukan, sesuai dngan aspekaspek seperti yang dikemukakan di atas. Bersamaan dengan melatih
unsur-unsur tersebut terbina pula kerjasama antara pemain dalam
unit-unit tertentu menurut tugas masing-masing.
Dengan latihan bermain siswa dilatih penguasaan segi teknik,
menerapkan teknik, strategi dan gerakan tertentu serta melatih
kerjasama. Siswa juga dalam waktu yang bersamaan memelihara
bahkan dengan penekanan khusus dapat meningkatkan kondisi fisik
yang sesuai degan tuntutan permainan sepak bola.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian tindakan
kelas atau saat penelitian tindakan kelas ini dilangsungkan. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun 2011, mulai
tanggal 12 september sampai dengan 23 September 2011, dengan rincian
persiklus :
3.
a. Siklus I
: 12 September 2011
b. Siklus II
: 19 September 2011
Subyek penelitian
22
praktek
pembelajaran
secara
berkesinambungan,
23
membuat rencana
hasil
atau
dampak
dari
ditetapkannya
metode
demonstrasi.
3.
dari
tindakan
yang
dilakukan
berdasarkan
lembar
24
kemampuan
guru
dalam
mengelola
pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
4. Angket Motivasi Terhadap Metode demonstrasi
Angket ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa-siswa
tersebut menyenangi model pembelajaran yang ditawarkan
peneliti.
5. Tes praktek
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman
materi yang diajarkan. Tes praktek ini diberikan setiap akhir
putaran siklus.
6. Lembar observasi penilaian kinerja siswa ranah psikomotor
7. Lembar observasi penilaian kinerja siswa ranah afektif.
25
1. Tes praktek
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut
dirumuskan :
X
X
N
Dimana :
X
= Nilai rata-rata
= Jumlah siswa
2. Ketuntasan belajar
Berdasarkan
petunjuk
pelaksanaan
belajar
mengajar
menghitung
persentase
ketuntasan
digunakan rumus :
P
Siswayangtuntas x100%
siswa
Dimana :
P
Siswayangtuntas
26
belajar
3. Lembar observasi
Lembar observasi pengolahan metode penampilan dan
eksperimen, untuk menghitung lembar observasi pengolahan
metode penampilan dan eksperimen digunakan rumus :
X
N1 N 2
2
Dimana :
N1 = pengamatan siklus 1
N2 = pengamatan siklus 2
4. Menghitung persentase angket digunakan rumus :
P
Z
n
dimana P = Persentase
Z = Alternatif jawaban (A,B,C,D)
N = Jumlah responden
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang
terdiri dari rencana pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan
lembar observasi pengelolahan pembelajaran metode demostrasi
dan lembar observasi aktivitas siswa.
b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 12 September 2011 di kelas IV dengan
jumlah siswa 26 siswa. Proses belajar mengajar mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan
(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar
mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses
28
29
Penilaian
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
3
3
kegiatan
I
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman
II
III
2. Memberikan evaluasi
Pengelolaan Waktu
Antusiasme Kelas
3
2
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
3
33
Jumlah
30
31
Nilai
70
70
65
75
70
70
65
80
75
70
80
65
70
70
70
70
70
65
65
80
80
70
80
80
70
65
71.54
20
76.92
32
2. Siklus II
a.
Tahap perencanaan
Pada
tahap
ini
peneliti
mempersiapkan
perangkat
pada
siklus
II.
Pengamatan
(observasi)
dilaksanakan
33
No
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
I
2. Memberikan evaluasi
Pengelolaan Waktu
Antusiasme Kelas
4
3
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
4
40
Jumlah
penilaian
yang
cukup
baik
dari
pengamat.
34
Nilai
75
75
70
80
75
75
70
85
75
70
90
65
70
80
75
75
70
70
65
90
90
75
85
85
75
70
76.15
24
92.31
35
peningkatan
kemampuan
guru
dalam
menerapkan
Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan
baik dan yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi. Dari datadata yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa
aspek
yang
belum
sempurna,
tetapi
persentasae
Refisi Pelaksanaan
36
perlu
adalah
yang
diberikan
pada
siswa
setelah
siswa
Jumlah Siswa
10
10
6
Persentase
38.46 %
38.46 %
23.08 %
37
No
Kepuasan
1 Sangat Menarik
2 Biasa saja
3 Kurang Menarik
Jumlah Siswa
20
4
2
Persentase
76.92 %
15.38 %
7.69 %
saja.
Berdasarkan
jumlah
rata-rata
dalam
persen
4.2 Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan metode demonstrasi memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
semakin baik pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan
guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, dan II).
38
Nilai
Siklus I Siklus II
70
75
70
75
65
70
75
80
70
75
70
75
65
70
80
85
75
75
70
70
80
90
65
65
70
70
70
80
70
75
70
75
70
70
65
70
65
65
80
90
80
90
70
75
80
85
80
85
70
75
65
70
71.54
76.15
20
24
76.92
92.31
Nama
1 Razu B.S
2 Wandi W
3 Ari Suhada
4 Chaerani C.L
5 Feri Gunawan
6 Heru M
7 M. Fajar
8 M. Irwan F
9 M. Rizal F
10 M. Rizky
11 Nanda S
12 Fitri Y
13 Riska
14 Taufik
15 Tita J
16 Wulan Ramdona
17 Wulan sari
18 Widya T. A
19 Wilda A
20 Yogi S
21 Rendy
22 Dina M
23 Dede F
24 Angkit
25 Regita M.S
26 Siti A
Nilai Rata-rata
Jumlah Siswa Tuntas
Persentase Ketuntasan Belajar
Peningkatan
Nilai
5
5
5
5
5
5
5
5
0
0
10
0
0
10
5
5
0
5
0
10
10
5
5
5
5
5
4.62
4
15.38
39
siswa
terhadap
pembelajaran
dengan
metode
demonstrasi
Rekapitulasi angket tentang kepuasan siswa terhadap materi
pembelajaran dengan metode demonstrasi pada siklus I dan II
dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Kepuasan siswa terhadap pembelajaran
Jumlah siswa
Siklus I
Siklus II
1
Sangat Menarik
10
20
2
Biasa saja
10
4
3
Kurang Menarik
6
2
Respon siswa terhadap model pembelajaran
No
Kepuasan
40
metode
demonstrasi pada siklus I adalah biasa saja dengan jumlah ratarata dalam persen menunjukkan bahwa tingkat ketertarikasn siswa
pada pembelajaran dengan pilihan sangat menarik dan biasa saja
sebesar 38,46% (10 siswa) dan yang kurang menarik sebesar
23,08% (6 siswa). Terjadi peningkatan kepuasaan siswa pada siklus
II setelah perbaikan pembelajaran pada siklus I adalah sangat
menarik. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan
bahwa tingkat ketertarikasn siswa pada pembelajaran dengan
pilihan sangat menarik 76,92% (20 siswa), yang biasa saja 15,38%
(4 siswa) dan yang menyatakan kurang menarik 7,69% (2 orang).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
41
5.1
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua
2.
Penerapan
pengelolaan
pembelajaran
metode
demonstrasi
5.2
Saran
Saran-saran untuk lebih meningkatkan pengelolaan pembelajaran
42
2.
pengetahuan
baru,
memperoleh
konsep
dan
Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikanperbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
45
Nama Guru :
Mata pelajaran :
Hari/tanggal :
Sub Konsep
Pukul
Ya
Penilaian
Tidak 1 2 3 4
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah
kegiatan bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan
3. Membimbing siswa mendiskusikan
I
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada
siswa untuk mempresentasikan hasil
kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman
2. Memberikan evaluasi
II Pengelolaan Waktu
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
Keterangan :
1. Kurang baik
2. Cukup baik
3. Baik
Pengamat
4. Sangat baik
46
()
Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Metode Demonstrasi
Siklus II
Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata pelajaran :
Hari/tanggal :
Sub Konsep
Pukul
Ya
Penilaian
Tidak 1 2 3 4
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah
kegiatan bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan
kegiatan
3. Membimbing siswa mendiskusikan
I
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada
siswa untuk mempresentasikan hasil
kegiatan belajar mengajar
5. Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat
rangkuman
2. Memberikan evaluasi
II Pengelolaan Waktu
III Antusiasme Kelas
1. Siswa Antusias
2. Guru Antusias
Keterangan :
1. Kurang baik
2. Cukup baik
3. Baik
Pengamat
4. Sangat baik
47
()
Angket Motivasi Terhadap Model Pembelajaran Metode Demonstrasi
Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan
pendapat anda
2. Jawablah dengan jujur, karena objektivitas kejujuran anda sangat
membantu kami
3. Tulislah jawaban anda pada tepat yang tersedia dengan kode pilihan
di bawah ini
A. Sangat Menarik
C. Kurang Menarik
B. Biasa saja
Jawaban
1. Pembelajaran melalui demonstrasi merupakan pembelajaran
yang baru buat saya dan bagi saya
2. Dengan pembelajaran seperti ini, saya lebih / tidak mudah
memahami materi yang diberikan guru dan
3. Dengan pembelajaran ini, saya mendapat/tidak mendapat
sesuatu pengalaman yang baru dan .
4. Belajar dengan pembelajaran seperti ini membuat saya
sangat/tidak berminat dan bersemangat untuk belajar Penjas
dan
5. Pembelajaran ini memungkinkan saya untuk belajar lebih aktif
dan ..
6. Dengan pembelajaran ini saya termotivasi/tidak untuk belajar
lebih giat dan .
7.Bagi saya belajar dengan melalui demonstrasi ..
8.Saya . dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan di
lapangan
9.Belajar dengan metode demonstrasi lebih mudah memecahkan
masalah daripada belajar dengan metode ceramah
10.Saya . dengan kegiatan demonstrasi yang disertai dngan
praktik langsung
48
OLEH
.
NIP..
49
..
Nip
..
Unit kerja
Judul
Mengatahui
Ketua PD PGRI II
Kepala
Kota ..
Kota..
NIP:
NIP
50
i
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
Lampiran 1.1 Aspek yang dinilai pada siklus I dan II ........................
58
59
61
64
65
66
vii
51
68