Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

PENELITIAN PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN PENJAGA GAWANG DENGAN


MENINGKATKAN GERAKAN REFLEKA, INTERSAFE DAN GOOLKEEPING DALAM
OLAHRAGA PERMAINAN SEPAK BOLA

MATA KULIAH : BIOMEKANIKA

Dosen Pengampu : Dr. HARIADI, M.Kes

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD HAFIZH AKBARI 6193111003

CRISTOVEL PURBA 6193111002

YOGA FIRDAUS BANGUN 6193111017

KELAS : PJKR III-B

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVRSITAS NEGERI MEDAN


I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. JUDUL PROGRAM

Judul program penelitian ini adalah “Penelitian Pengembangan Variasi


Latihan Penjaga Gawang dengan Meningkatkan Gerakan Refleks, Intersafe dan
Goolkeeping Dalam Olahraga Permainan Sepak Bola DIMAS ALFASAH”. Penelitian
ini berguna untuk pelatih,pemain dan lain sebagainya

1.2. LATAR BELAKANG

Olahraga mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam


kehidupan modern sekarang ini manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan-kegiatan
olahraga. Olahraga mengajarkan pada seseorang akan kedisiplinan, jiwa sportivitas,
tidak mudah menyerah, mempunyai jiwa kompetitif yang tinggi, semangat bekerja
sama, mengerti akan adanya aturan, dan berani mengambil keputusan. Pendek kata,
olahraga akan membentuk manusia dengan kepribadian yang sehat jasmani dan rohani.
Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang paling digemari di segala
lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai dewasa terutama laki-laki.
Banyak laki-laki yang menyalurkan hobinya dengan bermain sepak bola. Anak laki-laki
secara psikologis akan lebih tertarik pada permainan ynag memerlukan berbagai jenis
gerakan karena sebagian besar anak laki-laki selalu mempertontonkan keterampilan
geraknya dalam berbagai situasi. Sepak bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
masing beranggotakan sebelas orang (Nusufi, 2012). Para pemain sepak bola
membutuhkan unsur-unsur kemampuan fisik yang dapat memberikan pengaruh
terhadap keterampilan pemain sepak bola. Kualitas keterampilan teknik dasar bermain
setiap permainan tidak lepas dari faktor-faktor kondisi fisik, yaitu kecepatan, ketepatan,
kekuatan, kelenturan, kelincahan, keseimbangan, daya tahan, koordinasi, dan reaksi.
Sembilan komponen ini berhubungan dengan kualitas suatu teknik dalam sepak bola
dari menggiring bola, menghentikan bola, menyundul bola, dan melempar bola (Jazi,
2014).
II

Terdapat banyak metode latihan untuk meningkatkan keseimbangan, diantaranya


adalah Core Stability Exercise. Daerah core adalah letak atau tempat dari pusat
perkenaan gaya gravitasi dan tempat dari awal semua gerakan. Efisiensi dari pada core
dimaksud untuk memelihara hubungan pemanjangan normal dari fungsi agonis dan
antagonis yang mana akan meningkatkan hubungan dari kedua kekuatan pada daerah
pada daerah lumbopelvic hip compleks (Kibler, 2006).
Pada tanggal 20 Agustus 2018, peneliti melakukan observasi ke club Sepak Bola di
Kota L Pakam. Club sepak bola pertama yang peneliti observasi adalah PSDS ( Persatuan
Sepak Bola Deli Serdang ). PSDS merupakan suatu pilihan untuk berlatih atlet Sepak
Bola atau bola kaki di L. Pakam. PSDS merupakan club yang yang sudah banyak
mendapatkan prestasi dari tahun 80 – an hingga sekarang ini, club ini dilatih oleh
pelatih-pelatih berlisensi Level 1 AFC (Asian Football Confederation) dan Level 1
Nasional yang berpengalaman. Pada saat peneliti melakukan observasi dan saat itu
sedang melakukan game bahwa kipper dari club PSDS bermain dengan intersafe yang
bagus dan memiliki gool keeping yang bagus juga, setelah peneliti wawancara kepada
pelatih, ternyata kiper tersebut memiliki jam terbang bermain yang cukup banyak
dalam artian sudah memiliki pengalaman yang banyak dan luas, pelatih mengatakan
bahwa kiper dari club PSDS itu pernah menjadi kiper di persebaya junior pada tahun
2017. Namun pada tanggal 16 oktober 2017 kiper tersebut harus balik ke kampungnya
di karenakan kontrak pada saat itu sudah habis.
Pada tanggal 26 September 2018, observasi yang kedua dilakukan di Stadion
BAHAROEDIN SIREGAR di L. Pakam ketika pertandingan persahabatan di L. Pakam,
pertandingan antara SUPRA PACIFIK FC vs PSDS . Di pertandingan ini peneliti
mengamati tidak adanya variasi penyerangan dari club Supra Pacifik. Ball posesion yang
dipegang saat itu oleh PSDS, karena penyerangan yang tercipta oleh club supra pacifik
pun selalu gagal karena memang club Supra Pacifik memiliki metode penyerangan yang
monoton dari pemain gelandang yang selalu memberikan long pass kepada teman
temannya. Padahal pelmain bertahan dari PSDS memiliki bek pertahanan yang tinggi.
Namun pertahanan dari club PSDS bias dipatahkan dengan serangan dari striker supra
pasifik yang memiliki lari yang kencang menshooting bola ke gawang club PSDS namun
shootingan tersebut bisa di tangkap dengan mudah oleh kiper PSDS itu yang bernama
DIMAS ALFASAH. Peneliti melakukan wawancara kepada pelatih, tentang variasi
latihan penjaga gawang yang handal dengan menggunakan variasi yang kembvangkan
III

di club ini. Maka dari itu peneliti kembali meneliti Penelitian Pengembangan Variasi
Latihan Penjaga Gawang Dalam Olahraga Permainan Sepak Bola DIMAS ALFASAH
1.3. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah model pengembangan Variasi Latihan Penjagaan Gawang Dalam
Olahraga Permainan Sepak Bola DIMAS ALFASAH

1.4. TUJUAN PROGRAM

Adapun dari tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
variasi latihan penjaga gawang yang handal dalam permaianan sepak bola seperti
Dimas Alfasah

1.5. MANFAAT PROGRAM

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, antara lain:
1. Kepada pelatih kiper PSDS dapat menambah ilmu buat variasi latihan yang lebih
objektif dan bervariasi dalam proses pemberian program latihan guna menambah
kemampuan menjaga gawang yang baik yang memiliki intersafe yang bagus serta
memiliki gool keeping yang baik
2. Kepada kiper sepak bolal dapat menambah ilmu untuk menambah kemampuan
menagkap bola dan memiliki intersafe yang baik.
3. Kepada peneliti dapat menjadi pilihan yang tepat dalam mengaplikasikan
kemampuan dan pengetahuan yang diperoleh selama menjalani perkuliahan serta
menambah pengetahuan mengenai variasi latihan penjagaan gawang yang melatih
intersafe yang baik dan gool keeping yang baik.
IV

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hakikat Sepak Bola


Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang
menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh dua regu yang
saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain. Tujuan
permainan ini dimainkan adalah untuk memasukkan bola kegawang lawan
sebanyakbanyaknya dan berusaha mempertahankan gawang sendiri dari serangan
lawan. Ada pun karakteristik yang menjadi ciri khas permainan ini adalah memainkan
bola dengan menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali lengan. Menurut muhajir
(2007:22), “Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak,
yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dengan
mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola”. Menurut Luxbacher
(2008: 2) menyatakan bahwa pertandingan sepakbola dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 11 orang. Masing-masing tim mempertahankan gawang
dan berusaha menjebol gawang lawan. Didalam memainkan bola setiap pemain
dibolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang
diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan lengan. Sepakbola hampir seluruhnya
menggunakan kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan
anggota tubuh manapun. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola ke
gawang lawan sebanyak mungkin dengan pengertian pula berusaha sekuat tenaga agar
gawangnya terhindar dari kebobolan penyerang lawan. Pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa sepakbola adalah permainan antara dua (2) regu yang masing-
masing regu terdiri dari 11 orang dan dimainkan dengan kaki, kecuali penjaga gawang,
boleh menggunakan tangan dan lengan. Setiap tim berusaha untuk memasukkan bola ke
gawang lawan sebanyak-banyaknya dan menjaga gawangnya dari kemasukan bola oleh
serangan lawan dan permainan ini dilakukan selama 2x45 menit. Permainan sepakbola
dimainkan oleh dua tim yang setiap tim terdiri dari 11 pemain. Dari 11 pemain tersebut
dibagi menjadi beberapa posisi utama yang memiliki tugas masing-masing. Posisi
tersebut adalah pemain belakang, pemain tengah, pemain depan dan penjaga gawang.
Menurut Agus Salim (2008: 38), format kesebelasan dari masing-masing tim terdiri atas
V

pemain bertahan, pemain tengah, dan pemain penyerang. Setiap posisi pemain memiliki
peran dan fungsi yang berbeda-beda. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembagian
posisi pemain dalam sepakbola dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu pemain
belakang atau pemain bertahan (defender), pemain tengah (midfielder), dan pemain
depan atau pemain penyerang (striker).

2.2. Hakikat Latihan


Latihan ialah upaya sadar yang dilakukan secara berkelanjutan dan sistematis
untuk meningkatkan kemampuan fungsional raga yang sesuai dengan tuntutan
penampilan cabang olahraga itu, untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang
olahraga itu baik pada aspek kemampuan dasar (latihan fisik) maupun pada aspek
kemampuan keterampilannya (latihan teknik).
Menurut Imran Akhmad (2013:2) latihan adalah proses yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menambah jumlah beban untuk meningkatkan
kinerja olahragawan dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan. Latihan juga
merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas fungsional organ-organ tubuh serta
psikis pelakunya. Oleh sebab itu latihan yang dilakukan harus disusun dan dilakukan
secara tepat dan benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Apta Mylsidayu dan Febi Kurniawan (2015:46) pada prinsipnya latihan
merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik yaitu untuk meningkatkan
kualitas fisik, kemampuan fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih.
Idealnya, seorang pelatih dituntut memiliki pengalaman dan pengetahuan pada cabang
olahraga yang digelutinnya. Sebab dalam proses berlatih melatih diperlukan berbagai
pengetahuan pendukung agar latihan dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan dari uraian beberapa pendapat diatas tersebut dapat disimpulkan
bahwa latihan adalah sebuah proses bukanlah instan dimana dilakukan secara
berjenjang dan sistematis yang dilakukan tidak hanya satu atau dua kali saja melainkan
berulang-ulang. Pengulangan yang dilakukan dengan mempertimbangkan kenaikan
beban secara bertahap hingga pada titik optimal.

2.3. Hakikat Penjaga Gawang


Hakikatnya kiper memiliki memiliki beberapa tugas dalam permainan sepak bola
yakni :
VI

1. menjaga gawang dari kebobolan


2. sebagai tembok pertahanan terakhir bagi tim
3. sebagai pemain yang mencegah gol dari tendangan penalti
4. menjadi pemain yang mengkomando pemain yang menghadang pemain lawan
saat eksekusi tendangan bebas.

Penjaga gawang adalah satu-satunya pemain di tim yang dapat menggunakan


tangan dan lengannya untuk menangkap, melempar dan menyelamatkan bola, tetapi
hanya di dalam area penalti mereka sendiri. Penjaga gawang diharuskan memakai
jersey dengan warna yang berbeda, terpisah dari warna jersey wasit dan warna jersey
reguler tim mana pun, sehingga wasit dapat dengan mudah mengidentifikasinya. Tidak
ada persyaratan khusus lainnya, namun penjaga gawang biasanya diperbolehkan
memakai alat pelindung tambahan seperti pakaian berbantal. Kebanyakan penjaga
gawang juga memakai sarung tangan untuk melindungi tangan mereka dan
meningkatkan cengkeraman bola. Seperti setiap pemain di lapangan, mereka
diharuskan memakai pelindung tulang kering.

Penjaga gawang diperbolehkan menangkap bola, dan juga diperbolehkan


meninju atau menangkis bola menjauh dari gawang. Kiper umumnya memiliki
keuntungan yang signifikan pada bola yang tinggi di udara, karena dia dapat
mengangkat tangan dan memainkan bola sebelum penyerang dapat mencoba
melakukan sundulan. Saat kiper mengambil bola, mereka diperbolehkan menendang
atau melempar, atau meletakkannya di tanah dan memainkannya dengan
kakinya. Hukum resmi Permainan menetapkan bahwa setelah penjaga gawang
mengambil bola, dia harus mendistribusikannya kembali dalam waktu enam
detik. Namun, wasit sering menggunakan kebijaksanaan mereka selama penjaga
gawang tidak dengan jelas berusaha membuang waktu. Meskipun penjaga gawang pada
umumnya diperbolehkan untuk menggunakan tangan mereka di area kotak penalti,
mereka tidak diperbolehkan menggunakan tangan mereka pada bola yang telah dengan
sengaja ditendang oleh rekan setimnya (tidak harus mundur). Dalam situasi seperti itu,
penjaga gawang dapat memainkan bola dengan kaki mereka, tetapi tidak dapat
mengangkat bola. Aturan ini hanya berlaku untuk bola yang ditendang. Bola yang
disundul atau tidak ditendang dapat diambil oleh penjaga gawang tanpa
penalti. Pelanggaran terhadap aturan ini mengakibatkan tim lawan melakukan
VII

tendangan tidak langsung. Wasit memiliki keleluasaan dalam melakukan panggilan


ini. Misalnya, bola yang hanya dibelokkan oleh rekan satu tim masih dapat diambil oleh
penjaga gawang. Aturan "back-pass" telah diikuti di sepak bola internasional dan di
sebagian besar liga profesional dan amatir sejak awal 1990-an, tetapi liga untuk pemain
yang lebih muda mungkin memilih untuk tidak menerapkan aturan tersebut. Aturan
back pass tercantum dalam Law 12 of the Laws of the Game. Karena penjaga gawang
biasanya merupakan satu-satunya pemain tim yang dapat melihat seluruh lapangan,
mereka sering bertindak sebagai pengatur tim saat bertahan, seperti pada tendangan
bebas atau tendangan sudut. Ini berarti penjaga gawang harus bersuara keras, dengan
suara yang dapat menembus area pertahanan lapangan. Pada gilirannya, para pemain di
tim mereka harus dapat mendengarkan dan menanggapi arahan yang dipanggil kepada
mereka.

2.4. Konsep Pengembangan Model


Sugiyono (2015:407) menyatakan bahwa metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk.
Borg dan Gall (dalam Sugiyono, 2015:9) menyatakan bahwa penelitian dan
pengembangan (Research and Development) merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan
dalam pendidikan dan pembelajaran. Penelitian dan pengembangan merupakan
jembatan antara penelitian dasar (basic research) dengan penelitian terapan (appiled
research), dimana penelitian dasar bertujuan untuk “ to discover new knowledge about
fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan
pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan. Walaupun ada kalanya penelitian
terapan juga untuk mengembangkan produk. Penelitian dan pengembangan bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.
Sukmadinata (2012:164) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru
atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.
Penelitian pengembangan merupakan suatu siklus yang diawali dari adanya suatu
kebutuhan dan membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu.
VIII

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat diuraikan dan disimpulkan


bahwa pengembangan model yang berbasis pada penelitian dan pengembangan
(Research and Development) merupakan suatu proses untuk mengembangkan produk
dan memvalidasikannya yang mana langkah-langkah dalam proses tersebut mengacu
pada siklus penelitian dan pengembangan
IX

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Model Pengembangan


Penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan produk yang berupa bentuk variasi latihan penyerangan dengan
menggunakan metode latihan kiper dalam olahraga sepak bola. Sugiyono metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut supaya
berfungsi di masyarakat luas. Menurut Sukmadinata (2012:164) suatu proses atau
langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada dan dapat di pertanggung jawabkan.

3.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Baharoedin Siregar.

3.3. Sampel Uji Coba

Penyusunan sampel uji coba pada penelitian ini dengan dua tahap (uji coba
kelompok kecil) dan (uji kelompok besar) ditujukan pada atlet sebagai berikut.

1. Pada uji coba tahap I (uji coba kelompok kecil) penelitian melibatkan 24 subjek
penelitian.
2. Pada uji coba tahap II (uji coba kelompok besar) penelitian melibatkan 48 subjek
penelitian.
3.4. Pendekatan dan Metode Penelitian
Model yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian yang mencakup
mengembangkan produk, untuk menguji keefektifan produk yang sangat baik untuk
tujuan yang diinginkan. Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan ini adalah
pengembangan variasi latihan penyerangan dengan menggunakan target pivot dalam
olahraga futsal, sehingga dapat membantu pelatih membuat tambahan program latihan
penyerangannya.
X

BAB IV

Langkah-Langkah Pengembangan Model

4.1. Penelitian Pendahuluan


Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan analisis kebutuhan, dan
hasil wawancara dengan pelatih mengatakan memang variasi latihan penjaga gawang
( kiper ) dengan dalam olahraga sepak bola sangat-sangat dibutuhkan untuk
menciptakan bibit bibit baru di club Psds pada saat ada seleksi pemain junior baru
ataupun senior untuk jangka waktu kedepannya.. Maka dapat disimpulkan bahwa perlu
adanya pengembangan variasi latihan penjaga gawang dengan memiliki kemampuan
gool keeping dan intersafe yang baik.

4.2. Perencanaan Pengembangan Model


Penelitian ini menggunakan metode Penelitian dan Pengembangan (Research
and Development) dari Borg dan Gall, model ini dipilih karena menurut Ardhana
dijelaskan bahwa prosedur yang dikembangkan Borg dan Gall lebih lengkap karena
memiliki dua tujuan utama yaitu : (1) mengembangkan produk dan (2) menguji
keefektifan produk dalam mencapai tujuan yang akan dicapainya. Berdasarkan
pendapat tersebut maka pada konteks penelitian ini, hanya diambil langkah tahap yang
relevan untuk memberikan pengembangan variasi latihan penjaga gawang dengan
memiliki kemampuan gool keeping dan intersafe yang baik.
XI

BAB V

Desain Produk Draft Awal

5.1. Draft Model

Latihan Penjaga Gawang meningkatkan reflek, intersafe dan gool keeping dalam
Olahraga Sepak BolaDraft ini merupakan sebuah bentuk model latihan penjaga
gawang meningkatkan reflek, intersafe, dan gool keeping dengan 5 bentuk variasi,
berikut adalah bentuk variasi yang di teliti pada pengembangan variasi latihan penjaga
gawang yang meningkatkan gerakan reflek, intersafe dan gool keeping sebagai berikut :

o Menangkap bola dengan tepat Menangkap bola dengan tepat dan aman akan
mencegah terjadinya rebound. Latihan seperti ini hanya bisa dilakukan dengan
melibatkan orang lain untuk menendang bola kea rah Anda. Kemudian posisi
tangan pastikan menyerupai huruf "W", itu dilakukan agar posisi tangan selalu
siap untuk  menangkap bola dengan tepat. Setelah tertangkap, bola letakan di
dada dengan posisi memeluk
o Memanfaatkan gerak kaki Untuk berlatih dengan melibatkan gerakan kaki yang
lebih banyak, penjaga gawang harus memanfaatkan segala sesuatu yang bisa
membuat latihan berhasil.
Antara lain dengan menyiapkan lima bola yang diletakan dengan jarak sekitar
satu kaki, Penjaga gawang dapat melakukan lompatan kecil di atas bola. Setelah
selesai melakukan lompatan-lompatan kecil, Anda segera menjatuhkan diri
XII

menuju bola yang ada di sudut. Dan lakukanlah itu secara berulang dengan
berganti-ganti posisi.
o Sudut pandang Selalu keberhasilan kiper adalah dengan fokus membaca arah
bola, entah itu dari tendangan langsung, sepak pojok, tendangan bebas, atau
bahkan saat berhadapan langsung dengan lawan, Anda harus tahu cara membaca
arah bola. Latihan untuk menghasilkan fokus yang baik dalam membaca arah
bola dapat dilakukan dengan dua orang atau lebih. Penendang akan melakukan
tendangan menuju penjaga gawang secara acak, guna melatih kemampuan
insting ke berbagai sudut.

o Bermain Lempar Tangkap Latihan ini bisa anda lakukan sendiri dengan hanya
menggunakan bola tenis. Berdiri dengan menghadap tembok dengan jarak 2
hingga 3 meter. Lempar dengan keras bola tenis tersebut ke tembok, sehingga
menghasilkan juga pantulan yang keras dan cepat pula. Lakukan dengan
meemparnya dari berbagai sudut lemparan.dan juga jika anda ingin lebih
bervariatfif, mintalah bantuan seorang teman untuk melempar bola, agar bola
sulit ditebak, sehingga bisa meningkatkan refleks dari gerakan mata, tangan dan
tubuh.
o Menjatuhkan diri. Salah satu hal yang paling penting bagi seorang kiper adalah
keterampilan menjatuhkan diri. Dengan teknik yang benar, peluangnya cedera
akan jauh lebih sedikit. Keterampilan menjatuhkan diri dapat diasah dengan
meletakkan bola 5 meter di depan gawang, masih dalam kotak penalti. Setelah
itu letakkan tangan Anda di tiang jauh, ambil dua langkah ke samping dan
jatuhkan diri ke arah bola. Ini akan membuat Anda dalam posisi menyerang ke
arah bola dan belajar untuk menjatuhkan diri dengan benar. Ketika Anda merasa
nyaman dengan gerakan ini, tambahkan bola lagi untuk Anda lompati, dan
berbagai variasi penyelamatan bola lainnya. Setelah satu sisi nyaman, beralih ke
sisi lain dan jatuhkan diri dengan cara lain.
XIII

BAB VI
HASIL PENELITIAN

Pengembangan variasi latihan penjaga gawang dengan memiliki kemampuan gool


keeping dan intersafe yang baik ini telah tertulis dalam naskah yang menyajikan bentuk
variasi latihan penjaga gawang dalam permainan sepak bola.
Tujuan pengembangan variasi latihan penjaga gawang untuk menciptakan bibit
bibit baru di club Psds pada saat ada seleksi pemain junior baru ataupun senior untuk
jangka waktu kedepannya
Analisis Kebutuhan dan Temuan Lapangan
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan temuan lapangan maka selanjutnya
dideskripsikan dan dianalisis sehingga diperoleh suatu rumusan hasil data yang telah
dikumpulkan. Hasil analisis dan temuan lapangan yang diperoleh peneliti adalah
sebagai berikut :

Tabel 4
Hasil Analisis Kebutuhan dan Temuan Lapangan

No. Pertanyaan Jawaban


1. Apakah anda pernah Kalau untuk menjadi penjaga
melakukan latihan penjaga gawang saya tidak pernah
gawang khusus ?
2. Apakah dibutuhkan variasi Sangat butuh
baru untuk latihan penjagaan
gawang yang melatih
intersafe dan gool keeping
yang baik?
3. Apakah desain produk draft Belum pernah
awal yang peneliti buat
sudah pernah dilakukan
dalam latihan?

4. Bagaimana cara Jika ingin menjadi kiper yang


meningkatkan kemampuan handal seorang kiper harus banyak
penjaga gawang yang berlatih gerakan refleks
XIV

No. Pertanyaan Jawaban


memiliki intersafe yang baik?
6. Berikan tanggapan anda Cukup bagus, cukup kreatif, karena
tentang variasi latihan disitu seorang kiper akan
penjaga gawang dengan meningkatkan gerakan refleknya
meningkatkan intersafe dan dan setelah gerakan refleknya
gool keeping pada kiper? meningkat kiper akan memiliki
kemampuan intersafe dan gool
keeping yang baik.

Hasil wawancara yang diperoleh dari pelatih Sepak Bola bahwa mereka akan
meningkatkan pengembangan variasi latihan penjaga gawang dengan meningkatkan
kemampuan intersafe dan gool keeping yang baik. Berdasarkan analisis kebutuhan
maka peneliti ingin mengembangkan variasi latihan penjaga gawang dengan
meningkatkan kemampuan intersafe dan gool keeping dalam olahraga sepak bola untuk
mempermudah pelatih-pelatih menambah kemampuan reflek dan intersafe dan gool
keeping pada .

Tabel 5
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Persentase
No Nama Model Keterangan
(%)
1 Variasi Latihan 1 71 Cukup Valid Digunakan
2 Variasi Latihan 2 75 Cukup Valid Digunakan
3 Variasi Latihan 3 92 Valid Digunakan
4 Variasi Latihan 4 88 Valid Digunakan
5 Variasi Latihan 5 88 Valid Digunakan

BIAYA

4. 1 Anggaran Biaya

Anggaran Biaya Pengeluaran


Air Mineral Rp.600.000,00
XV

Pocari Sweat Rp.600.000,00


Peralatan Penunjang Rp.1000.000,00
Biaya Lapangan Rp.600.000,00
Pelatih Tim Rp.600.000,00
Puding Pemain Rp.700.000,00
Transportasi Rp.800.000,00
Dokumentasi Rp.700.000,00
Laporan Rp.700.000,00
Lain-Lain Rp.700.000,00
Jumlah Rp.8000.000,00

Dengan ini adalah anggaran biaya “Penelitian Pengembangan Variasi Latihan


Penyerangan Dengan Menggunakan Target Pivot Dalam Olahraga Futsal Doli
Parhansyah Rambe”

Anda mungkin juga menyukai