Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

ANALISIS PENGUASAAN TEORI BELAJAR


DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN GURU
DI SDN 1 NAGARASARI

Fajar Nugraha1, Geri Syahril Sidik2, Dina Ferisa3


Universitas Perjuangan Tasikmalaya
Email : fajar.ngrha@gmail.com1, geri.syahril.unper@gmail.com2,

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi penguasaan seorang guru dalam memahami teori belajar dan
mampu menerapkan berbagai prinsip pembelajaran yang mendidik untuk menjadikan
pembelajaran yang efektif dan efisien. Pemenuhan tersebut berkaitan dengan kompetensi
pedagogik guru. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota
Tasikmalaya. Perancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif yang terdiri dari pengungumpulan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis
kompetensi pedagogik guru. Sampel pada penelitian ini adalah 3 orang guru yang diambil
berdasarkan persyaratan minimal pangkat/golongan IIIB dan memiliki sertifikat sebagai guru
profesional. Untuk mengukur kompetensi pedagogik menggunakan lembar kusioner, penilaian
teman sejawat, dan wawancara kepada kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rekapitulasi persentase guru SDN 1 Nagarasari mengenai penguasaan teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran memperoleh skor 87 dengan kriteria sangat tinggi.
Kata Kunci : kompetensi pedagogik, teori belajar, prinsip pembelajaran

PENDAHULUAN tergantung pada peran guru.


Peran guru pada era Permendiknas nomor 16 tahun 2007
otonomi sekolah semakin penting tentang Standar Kualifikasi
karena kemajuan pendidikan berada Akademik dan Kompetensi Guru
ditangan para guru. Figur guru dinyatakan bahwa terdapat empat
menjadi sorotan strategis dalam kompetensi utama yang harus
pendidikan karena guru terkait dimiliki guru. Keempat kompetensi
dengan komponen manapun dalam tersebut meliputi kompetensi
sistem pendidikan. Guru pedagogik, kepribadian, sosial, dan
juga sangat menentukan keberhasila profesional.
n peserta didik, terutama dalam Guru memiliki kedudukan
kaitannya dengan proses belajar sebagai tenaga profesional pada
mengajar. jenjang pendidikan dasar,
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan menengah, dan
perubahan dan pendidikan anak usia dini pada jalur
pembaharuan pendidikan pendidikan formal yang diangkat

101
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

sesuai dengan peraturan perundang- sudah dijelaskan di atas dengan


undangan (UU RI No.14 Tahun menguasa kompetensi pedagogik
2005 Pasal 2). Kedudukan guru guru diharapkan lebih kompeten dan
sebagai tenaga profesional bertujuan mampu menciptakan lingkungan
melaksanakan sistem pendidikan belajar yang efektif.
nasional dan mewujudkan tujuan Berpijak pada latar belakang
pendidikan nasional yaitu tersebut, peneliti akan menganalisis
berkembangnya potensi siswa agar hal yang berkaitan dengan
menjadi manusia yang beriman dan kompetensi pedagogik guru sekolah
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha dasar mengenai pemahaman guru
Esa, berakhlak mulia, sehat, dalam menguasai teori belajar dan
berilmu, cakap, kretaif, mandiri, prinsip-prinsip pembelajaran yang
serta menjadi warga negara yang mendidik. Adapun fokus masalah
demokratis dan bertanggung jawab. dalam penelitian ini adalah analisis
Sejalan dengan tantangan kompetensi pedagogik guru tentang
kehidupan global, peran dan penguasaan karakteristik siswa
tanggung jawab guru pada masa dengan subfokus masalah dijabarkan
mendatang akan semakin kompleks, sebagai berikut.
sehingga menuntut guru untuk 1. Memahami berbagai teori
senantiasa melakukan berbagai belajar dan prinsip-prinsip
peningkatan dna penyesuaian pembelajaran yang mendidik
penguasaan kompetensinya. Guru terkait dengan lima mata
diharuskan lebih dinamis dan kratif pelajaran SD/MI.
dalam mengembangkan proses 2. Menerapkan berbagai
pembelajaran siswa. Guru sebagai pendekatan, strategi, metode,
salah satu komponen dari tugas dan teknik pembelajaran yang
utama dalam mendidik dan mendidik secara kreatif dalam
mengajar akn efektif mengelola lima mata pelajaran SD/MI.
kelas dengan baik. Guru dalam 3. Menerapkan pendekatan
melaksanakan tugas kinerjanya pembelajaran tematis, khususnya
dipengaruhi oleh motivasi kerja. di kelas-kelas awal SD/MI.
Dari keempat kompetensi yang

102
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

TINJAUAN PUSTAKA secara umum dikelompokkan


Belajar merupakan suatu menjadi empat aliran diantaranya
proses yang ditandai dengan adanya behavioristik, kognitivistik,
perubahan pada diri seseorang baik humanistik dan sibernetik.
itu berasal dari pengalaman ataupun Behavioristik memandang
berupa latihan. Pemahaman terhadap bahwa pengetahuan adalah objektif,
proses belajar terkait erat dengan pasti, dan tetap, serta tidak berubah.
pembelajaran. Pembelajaran Behaviorostik berpusatpada stimulus
merupakan sebuah proses dengan dan respon dengan syarat adanya
adanya peningkatan perubahan unsur dorongan (drive), rangsangan
tingkah laku yang terjadi. Sesuai (stimulus), respon dan penguatan
dengan empat fokus orientasi yang (reinforcement). Pengetahuan telah
berbeda berikut ini (Smith, 2009:36) tersetruktur dengan rapi. Berbeda
orientasi behavioris terhadap halnya dengan konstruktivistik yang
pembelajaran, orientasi kognitif memandang bahwa pengetahuan
terhadap pembelajaran, orientasi tidak objektif, bersifat temporer,
humanistik terhadap pembelajaran, selalu berubah-ulah, dan tidak
dan orientasi sosial/situasional menentu (Smith, 2009:201). Teori
terhadap pembelajaran. konstruktivistik menyatakn bahwa
Pada hakikatnya siswa menemukan sendiri dan
penyelenggaraan dalam sebuah mentrasnformasikan informasin
pembelajaran diselenggarakan kompleks, mengecek informasi baru
disesuaikan dengan tingkat dengan aturan-aturan lama dna
perkembangan yang dimiliki anak. merevisinya. Teori teori belajar
Berkaitan dengan teori dan prinsip humanistik lebih mengedepankan sisi
pembelajaran. Teori berhubungan humanis manusia dan tidka menuntut
dengan penjelasan umum tentang jangka waktu pembelajar mencapai
berbagai pengamatan yang dibuat pemahaman yang diinginkan. Proses
seiring dengan berjalannya waktu belajar mendapat pemaknaan yang
(Smith, 2009:76). Teori juga besar. Teori belajar sibernetik
diartikan sebagai penjelasan atau merupakan perkembangan teori yang
predikasi perilaku. Teori belajar menitikberatkan pada teknologi dan

103
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

informasi. Sebuah informasi akan sebagainya. Sahetapy dan Syarif


dipelajari melallui proses belajar (2014) dalam sebuah penelitian yang
yang berbeda/yang lain dilakukan menyatakan bahwa
(Suprihatiningrum, 2013:34).s selain strategi pembelajaran kooperatif
itu, salah satu teori Piaget berpengaruh terhadap motivasi
(Dworetzky, 1990) menyebutkan berprestasi siswa. Strategi
bahwa manusia secara genetik serupa pembelajaran dapat memaksimalkan
dan berbagi banyak pengalaman prestasi siswa sehingga siswa
lingkungan yang sama, mereka dapat memiliki rasa keberhasilan, dan
diharapkan untuk menunjukkan dapat menumbuhkan kepercayaan
keseragaman yang cukup besar diri anak dalam perkembangan
dalam perkembangan kognitif siswa. Berikutnya penelitian yang
mereka. dilakukan oleh Situmeang dan
Berhubungan dengan Hamid (2015) menghasilkan bahwa
penerapan berbagai pendekatan, strategi belajar bukan hanya dapat
strategi, metode, dan teknik meningkatkan motivasi belajar akan
pembelajaran erat kaitannya dengan tetapi dapat meningkatkan hasil
proses belajar mengajar di sekolah. belajar siswa.
Strategi belajar mengacu pada Dasar utama pengembangan
perilaku dan proses berpikir yang model pembelajaran tematik adalah
digunakan oleh siswa yang untuk memcahkan maslah dan
memengaruhi apa yang dipelajari, membuat keputusan dalam
termasuk proses memori dan menghasilkan pembelajaran yang
metakogniti Nur (dalam berkualitas. Kovalik & Olsen
Suprihatiningrum, 2013:48). (1994:1) menjelaskan bahwa model
Beragam informasi mengenai jenis pembelajaran tematik didesain
pendekatan pembelajaran berdasarkan tiga prinsip umum.
diantaranya pembelajaran kooperatif, Pertama, hasil penelitian terhadap
pembelajaran berbasis masalah, otak manusia menjadi dasar bagi
pembelajaran langsung, semua keputusan yang digunakan
pembelajaran penemuan, untuk mengembangkan kemampuan
pembelajaran terpadu dan guru dan siswa dalam hal

104
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

pembelajaran yang dirancang dilaksanakan melalui pendekatan


berdasarkan kemampuan otak tematik sedangkan pada Kelas IV
manusia dengan mengupayakan s.d. VI dilaksanakan melalui
pengoptimalan kinerja otak kanan pendekatan mata pelajaran”.
dan kiri. Kedua, strategi atau
kemampuan guru untuk mengarang METODE PENELITIAN
musik merupakan perpaduan antara Penelitian ini menggunakan
seni dan pengetahuan yang akhirnya pendekatan kuantitatif dengan
guru dapat memadukan berbagai metode deskriptif kualitatif.
disiplin ilmu pengetahuan. Ketiga, Pengumpulan data pada penelitian
kurikulum ikembangkan pada level ini menggunakan lembar kuesioner,
kelas oleh guru, dari pengetahuan penilaian teman sejawat, observasi,
dan pemahaman di kelas dapat studi dokumentasi, dan wawancara.
membawa siswa pada pemahaman Penelitian ini dilakukan di SDN 1
dalam kehidupannya. Pembelajaran Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota
di kelas hendaknya mengarakan Tasikmalaya. Subjek penelitiannya
siswa pada kebermaknaan dalam yaitu 3 guru kelas yang telah
setiap aktivitas belajarnya. memiliki sertifikat sebagai guru
Pembelajaran tematik diartikan profesional dengan minimal
sebagai pendekatan pembelajaran pangkat/golongan 3B. Adapun
yang mngintegrasikan berbagai penjabaran instrumen yang
kompetensi dari berebagai mata digunakan untuk mengumpulkan
pelajaran dari berbagai mata sejumlah data adalah sebagai
pelajaran ke dalam tema dengan berikut.
proses pembelajaran yang bermakna
disesuaikan dengan perkembangan
siswa (Akbar, 2016:17).
Pembelajaran tematik ini digunakan
di kelas rendah tingkat sekolah dasar.
Sesuai dengan Depdiknas (2006:8)
yang menyatakan bahwa
“Pembelajaran pada Kelas I s.d. III

105
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

Tabel 1.1 Aspek yang Dinilai, HASIL PENELITIAN DAN


Instrumen, Data yang diperoleh, dan PEMBAHASAN HASIL
Responden PENELITIAN
ASPEK INSTRU- DATA RESPON- Hasil penemuan dari pengolahan
YANG MEN YANG DEN
DINILAI DIAMATI data penelitian dijelaskan secara
Menguasai 1. Kuesioner 1. Pemaha- 1. Guru
teori belajar 2. Lembar man 2. Guru
dan prinsip- Observasi/ terhadap Teman
deskripsi berdasarkan susunan
prinsip Pengama- teori Sejawat
pembelajar- tan belajar pertanyaan penelitian. Pembahasan
an yang Penilaian dan
mendidik. 3. Lembar prinsip – keseluruhan merupakan jawaban
Pedoman prinsip
Wawan- pembela- terhadap rumusan masalah yang
cara jaran.
2. Penerap-
an
diajukan. Berikut hasil disertai
berbagai
pendekat pembahasan penelitian yang
an,
strategi, dipaparkan berdasarkan temuan hasil
metode,
dan penelitian. Pemilihan subjek guru
teknik
pembelaj
aran.
kelas yang telah memiliki sertifikat
3. Penerap-
an sebagai guru profesional dengan
pende-
katan minimal pangkat/golongan IIIB.
pembela-
jaran Pemilihan guru yang menjadi subjek
tematik.
Penelitian ini menggunakan pada penelitian dari jumlah 16 orang
teknik analisis data yang guru kelas yang memenuhi
dikemukakan oleh Miles dan persyaratan minimal
Huberman (Sugiyono, 2012) pangkat/golongan IIIB berjumlah 3
meliputi (1) mereduksi data, (2) orang. Guru yang menjadi subjek
menyajikan data, (3) menarik penelitian berasal dari kelas I, II, dan
kesimpulan. Data yang didapat V. Selain itu ketiga guru tersebut
dianalisis berdasarkan instrumen sudah memiliki sertifikat sebagai
penelitian yang akan menjawab guru professional. Untuk
setiap rumusan masalah. Kemudian menghindari adanya kesan yang
ditarik kesimpulan dari hasil kurang baik terhadap subjek
penelitian dan disandingkan dengan penelitian, maka setiap subjek utama
teori-teori yang mendukung. akan diberi inisial EN, PK dan PS.
Pada aspek penguasaan teori
belajar dan prinsip-prinsip

106
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

pembelajaran yang mendidik Tabel 1.2


Hasil Rekapitulasi Aspek Variabel
diturunkan menjadi tiga indikator
2 Indikator Kompetensi 1
kompetensi, diantaranya (a)
Skor Skor
memahami berbagai teori belajar dan No Responden
Perolehan Maksimal
%

1. PK 31 40 77
prinsip-prinsip pembelajaran yang
2. PS 35 40 87
mendidik terkait dengan lima mata
3. EN 35 40 87
pelajaran SD/MI; (b) menerapkan
Jumlah Rata-Rata 84
berbagai pendekatan, strategi,
Sangat
Kriteria
Tinggi
metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif dalam
Berdasarkan Tabel 4.6
lima mata pelajaran SD/MI; dan (c)
diketahui pada rekapitulasi dari
menerapkan pendekatan
indikator kompetensi satu mengenai
pembelajaran tematis, khususnya di
pemahaman guru terhadap berbagai
kelas-kelas awal SD/MI.
teori belajar dan prinsip-prinsip
Indikator pertama diturunkan pembelajaran yang mendidik terkait
menjadi 10 sub-indikator berkaitan dengan lima mata pelajaran SD/MI
dengan memahami berbagai teori dengan nilai hasil rata-rata 84 dan
belajar dan prinsip-prinsip berada para kriteria sangat tinggi.
pembelajaran yang mendidik terkait Hasil analisis data diperjelas
dengan lima mata pelajaran SD/MI. berdasarkan hasil kuesioner semi
Berikut hasil rekapitulasi indikator terbuka seperti berikut. Beberapa
kompetensi (IK-2) disajikan pada teman sejawat mengungkapkan
Tabel 1.2 berikut ini. penilaian sebagai berikut terhadap
ketiga responden.

1) Pada saat diskusi dengan PK


saya bertanya mengenai cara
meningkatkan melalui tim
tutor sebaya yang sering
dilakukan PK dalam proses
pembelajaran. Selain itu
dalam hal pengelolaan waktu
dalam kegiatan tersebut
menjadi lebih efektif dan
efisien. Beliau dengan senang

107
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

hati memberikan saran dan dengan guru, keinginna untuk


pendapat menjelaskan
berprestasi dalam tim atau kelompok,
bagaimana cara
menggunakan tutor sebaya dan memiliki kelas yang kondusif
dengan alokasi waktu yang sehingga pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien.
2) Kalau saya lihat, PK itu dekat bermakna. Hal itu diperkuat dengan
sekali dengan anak-anak. komentar dari kepala sekolah
Menurut saya itu akan
mempermudah siswa dalam
berkaitan dengan pemahaman guru
belajar baik secara tim atau terhadap berbagai teori belajar dan
tutor sebaya. Kegiatan yang
prinsip-prinsip pembelajaran yang
dilaksanakan PK biasanya
dengan pengalaman ke luar mendidik terkait dengan lima mata
kelas. Anak0anak terlihat pelajaran SD/MI.
asyik dalam belajar.
3) Kalau EN ketika mengajar T5: Menurut Ibu, bagaimana cara
memiliki salah satu guru di SDN 1 Nagarasari
keunggulan salah satunya khususnya guru (PK, PS, dan
berkaitan dengan kelas yang EN) dalam memahami
kondusif, meskipun EN berbagai teori belajar dan
memegang kelas rendah yang prinsip-prinsip pembelajaran
notabenenya masih masa yang mendidik terkait
peralihan. EN mampu agar dengan lima mata pelajaran
kelas terlihat kondusif tidak SD/MI.
gaduh seperti pada umumnya. J5: berkaitan dengan hal itu, saya
Saya juga lebih banyak rasa PK, PS, maupun EN
belajar dengan EN. memiliki cara tersendiri
ketika berbagai teori belajar
Data nomor 1-3 menunjukkan ataupun prinsip belajar yang
bahwa ketiga responden baik PK, PS, mereka ketahui dan
diaplikasikan dalam kegiatan
maupun EN pemahaman terhadap
belajar mengajar. Kalau EN
berbagai teori belajar dan prinsip- saya lihat memberikan
pengalamn bermakna dan
prinsip pembelajaran yang mendidik
kelas terlihat kondusif
terkait dengan lima mata pelajaran meskipun berada di wilayah
SD/MI sudah cukup baik. Hal itu kelas rendah. Untuk kelas
PS, anak-anak terlihat diajak
membuat para siswa asyik dalam keluar kelas untuk
belajar. Kegiatan yang dilakukan menambah suasana baru
siswa. Berbeda dengan PK,
oleh ketiga responden tersebut
beliau itu terlihar rapi dan
diterima baik oleh siswa. Hal itu sesuai dengan prosedur. Dan
dilihat berdasarkan kedekatan siswa aklau saya lihat leih banyak

108
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

kegiatan berkelompok
meskipun sekali-kali terlihat Tabel 1.3
mengajak anak untuk keluar Hasil Rekapitulasi Aspek Variabel
kelas. Skor Skor
No. Responden %
Berdasarkan hasil kutipan Perolehan Maksimal
1. PK 56 88 64
wawancara di atas, diketahui bahwa
2. PS 62 88 70
dalam memahami berbagai teori
3. EN 61 88 68
belajar dan prinsip-prinsip
Jumlah Rata-Rata 67
pembelajaran yang mendidik, ketiga
Kriteria Tinggi
responden memiliki cara tersendiri 2 Indikator Kompetensi 2
dalam mengaplikasikan teori belajar
Berdasarkan Tabel 1.3
dengan menerapkan beberapa
diketahui pada rekapitulasi dari
pembelajaran yang bermakna untuk
indikator kompetensi dua mengenai
anak. Pengemasan materi bukan
cara menerapkan berbagai
berati dari berbagai sumber buku
pendekatan, strategi, metode, dan
tetapi lingkungan dijadikan sebagai
teknik pembelajaran yang mendidik
pengalaman berkmakna untuk anak
secara kreatif dalam lima mata
dalam merefleksikan kegiatan beajar
pelajaran SD/MI dengan jumlah rata-
berdasarkan materi yang diterima.
rata 67 dan berada pada kriteria
Berikutnya penjelasan tinggi. Hasil analisis data diperjelas
mengenai indikator kedua yang berdasarkan hasil kuesioner semi
diturunkan menjadi 17 sub-indikator terbuka seperti berikut. Beberapa
berkaitan dengan menerapkan teman sejawat mengungkapkan
berbagai pendekatan, strategi, penilaian sebagai berikut.
metode, dan teknik pembelajaran
1) Pernah waktu itu saya
yang mendidik secara kreatif dalam mencoba diskusi dengan PK
lima mata pelajaran SD/MI. Berikut mengenai strategi belajar
siswa yang dianggap sulit
hasil rekapitulasi aspek variabel 2
konsentrasi dalam hal
indikator kompetensi (IK-2) belajar. Beliau dengan detil
disajikan pada Tabel 1.3 berikut ini. menjelaskan cara yang
dilakukan untuk anak yang
sulit berkonsentrasi belajar.
2) PS bisa dikatakan rajin ya
dalam mengikuti beberapa
seminar, workshop dan juga

109
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

mengikuti alur startegi belajar yang


3) pekatihan-pelatihan. Saya
dilakukan. Hal itu diperkuat dengan
rasa, beliau sangat
memahami strategi belajar komentar dari kepala sekolah
yang disesuaikan dengan berkaitan dengan pemahaman guru
karakteristik siswa. Itu dilihat
berdasarkan pengalaman terhadap menerapkan berbagai
ketika berkunjung di kelas pendekatan, strategi, metode, dan
yang ia ampu.
4) Beliau ini adalah orang yang
teknik pembelajaran yang mendidik
amat sangat perhatian secara kreatif dalam lima mata
dengan siswa. Sikap lembut
pelajaran SD/MI.
dna penyayang tampak pada
beliau ini. Jika dilihat dalam
T6: Menurut Ibu, bagaimana cara
proses belajar mengajar,
guru di SDN 1 Nagarasari
beliau memiliki strategi
khususnya guru (PK, PS, dan
khusus bagi anak yang belum
EN) dalam memahami
bisa baca dan menulis. Setiap
menerapkan berbagai
pulang sekolah ada beberapa
pendekatan, strategi, metode,
siswa yang ia tuntun untuk
dan teknik pembelajaran
bisa baca dan nulis.
yang mendidik secara kreatif
dalam lima mata pelajaran
Data nomor 1-3 menunjukkan
SD/MI?
bahwa ketiga responden baik PK, PS, J6: Alhamdulillah kalau untuk
semua guru yang mengajar
maupun EN pemahaman terhadap
di sini jika ada kegiatan
cara menerapkan berbagai workshop, pelatihan ataupun
pendekatan, strategi, metode, dan seminar diikuti dengan
penuh semangat. Kegiatan
teknik pembelajaran yang mendidik tersebut salah satunya dapat
secara kreatif dalam lima mata mendukung sisi akademis
guru berkaitan dengan
pelajaran SD/MI sudah cukup baik.
pendidikan dan salah
Hal itu membuat para siswa dalam satunya berkaitan dengan
kegiatan belajar tidak monoton, pemahaman guru mengenai
teori belajar dan prinsip
dikarenakan guru yang mengajar pembelajaran.
disesuaikan dengan strategi
Ketika supervisi
pembelajaran yang disesuaikan. pembelajaran yang saya
Selain itu guru berusaha dan lakukan, pemahaman guru
mengenai hal tersebut
memastikan semua siswa
ditunjukkan dengan adanya
mendapatkan kesempatan yang sama pemilihan strategi belajar
dalam proses pembelajaran dengan

110
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

pendekatan pembelajaran tematis,


khususnya di kelas-kelas awal
menarik untuk para siswa.
Rancangan pembelajaran SD/MI. Berikut hasil rekapitulasi
yang mereka buat aspek variabel 2 indikator
mengindikasikan bahwa
pemahaman terhadap hal kompetensi (IK-3) disajikan pada
tersebut sudah dipahami dan Tabel 1.4 berikut ini.
dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil kutipan Tabel 1.4
wawancara di atas, diketahui bahwa Hasil Rekapitulasi Aspek Variabel
2 Indikator Kompetensi 3
dalam menerapkan berbagai
Skor Skor
pendekatan, strategi, metode, dan No. Responden
Perolehan Maksimal
%

1. PK 14 16 87
teknik pembelajaran yang mendidik
2. PS 15 16 94
secara kreatif dalam lima mata
3. EN 15 16 94
pelajaran SD/MI, ketiga responden
Jumlah Rata-Rata 92
sudah menggunakan strategi belajar
Kriteria Baik
yang disesuaikan dengan siswa. Berdasarkan Tabel 1.4 diketahui
pemilihan strategi belajar menarik pada rekapitulasi dari indikator
untuk para siswa. Rancangan kompetensi tiga mengenai cara
pembelajaran yang dilaksanakan menerapkan pendekatan
responden pada saat proses belajar pembelajaran tematis, khususnya di
mengajar mengindikasikan bahwa kelas-kelas awal SD/MI jumlah nilai
pemahaman terhadap hal tersebut rata-rata 92 dan berada pada kriteria
sudah dipahami dan dilaksanakan tinggi. Hasil analisis data diperjelas
dengan baik. Beragam jenis berdasarkan hasil kuesioner semi
workshop, pelatihan ataupun seminar terbuka seperti berikut. Beberapa
diikuti agar tercipta pemahaman guru teman sejawat mengungkapkan
untuk mendukung proses penilaian sebagai berikut.
pembelajaran.
1) Beliau itu orangnya cekatan,
Berikutnya penjelasan ketika dihubungkan dengan
pembelajaran tematik, beliau
mengenai indikator ketiga yang
mungkin orang yang tepat
diturunkan menjadi 4 sub-indikator dan bisa mengaplisaikan
berkaitan dengan menerapkan pembelajaran tematik. Saya
pernah suatu kali melihat PK

111
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

mengajak anak keluar kelas,


kemudian mengunjungi kebun Data nomor 1-3 menunjukkan
sekolah. Kegiatan yang
bahwa ketiga responden baik PK, PS,
mereka lakukan saya sempat
tanyakan ke PK bahwa salah maupun EN pemahaman mengenai
satu kegiatan yang dilakukan cara menerapkan pendekatan
berhubungan dengan
pendekatan saintifik yang pembelajaran tematis, khususnya di
dilakukan. lingkungan kelas-kelas awal SD/MI. Dari
membantu terlaksananya
beberapa cara yang dilakukan guru
pembelajaran tematik. Beliau
menuturkan seperti itu. dapat diketahui bagaimana cara guru
2) Kalau untuk PS karena masih
mengaplikasikan kegiatan
dalam percobaan untuk
menggunakan pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan
tematik, PS saya rasa pendekatan tematik pada siswa. EN
mencoba dengan banyak
memberikan siswa tempat dengan media yang kreatif, PS
untuk berkreativitas lebih dengan pemberian eksperimen dan
banyak. Itu dilihat
PK dengan diajaknya siswa keluar
berdasarkan salah satu
kegiatan yang dilakukan anak kelas sehingga menjadikan
dengan mealkukan
pembelajaran lebih bermakna.
eksperimen diserta
pembuatan laporan. Saya Komentar lain yang dapat diperkuat
lihat laporan dipajang di mengenai kemampuan guru dalam
sudut pajang karya siswa di
kelas. menerapkan pendekatan
3) Beliau ini cocok sekali pembelajaran tematis, khususnya di
menurut saya jika
kelas-kelas awal SD/MI sebagai
pemberlakuan pembelajaran
tematik pada EN. Di samping berikut.
memiliki hati lembut, ketiak
mengajar anak-anak T7: Sesuai dengan pemberlakuan
tersentuh dengam berbagai kurikulum 2013. Mungkin
cerita yang disuguhkan. sebelum kurikulum 2013 ini,
Terutama ketika anak-anak dalam KTSP 2006 juga
pulang sekolah, mereka sudah diusung mengenai
mendengar cerita yang adanya pengaplikasian
isisnya dihubungkan dnegan pendekatan tematik dalam
pendidikan karakter. Selain proses pembelajaran.
itu EN memberlakukan Bagaimana menurut ibu jika
pendekatan saintifik yang dihubungkan dengan
diusung. Itu dilihat ketika EN pemahaman ketiga
membawa media menarik responden dalam memahami
yang dibuat.

112
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

pendekatan pembelajaran yang berbeda namun tertuju pada inti


tematik di sekolah dasar?
dari karakteristik pembelajaran
T7: Dalam hal ini pendalaman
mengenai pembelajaran teamtik. Hal itu tentu akan
tematik perlu ditekankan berpengaruh pada siswa yang belajar
pada inti dari pembelajaran
tematik tersebut. dengan menggunakan pembelajaran
Pembelajaran tematik tematik. Penyajian yan dilakukan
dikatakan sebagai
pembelajaran yang
ketiga responden memiliki ciri yang
mengintegrasikan berbagai berbeda. EN dengan permainan
kompetensi dari berbagai
menarik agar pembelajaran lebih
mata pelajaran ke dalam
tema dengan proses menyenangkan sedangkan PS dan
pembelajaran bermakna. PK lebih cenderung mengaplikasikan
Dari ketiga responden baik
PK, PS, dan EN sudah dalam bentuk pemahaman langsung
terlihat aplikasi dari dari alam.
pembelajaran tematik
tersebut. Hal tersebut Hasil persentase dari tiap
terlihat pada pembelajaran
yang dilakukan, diantaranya indikator kompetensi yang
memberikan pengalaman diditunjukkan pada tabel untuk
langsung. Pada saat proses
indikator kompetensi berada pada
pembelajaran siswa
dihadapkan pada kehidupan rentang sangat tinggi. Berikut secara
sehari-hari. Pada saat ringkat tertuang pada Tabel 1.5
supervisi lanjutan, PK dan
PS sedang melaksanakan mengenai rekapitulasi persentase
pembelajaran di luar kelas. guru SDN 1 Nagarasari berdasarkan
Siswa berinteraksi langsung
dengan alam. Kalau Bu EN aspek variabel dua berkaitan dengan
lebih menakankan penguasaan teori belajar dan prinsip-
pembelajaran dengan
prinsip pembelajaran yang mendidik
permainan sehingga terlihat
menyenangkan untuk anak.
Berdasarkan hasil kutipan
wawancara di atas, diketahui bahwa
dalam memahami cara menerapkan
pendekatan pembelajaran tematis.
Ketiga responden memiliki cara
tersendiri dalam mengaplikasikan
pembelajaran tematik dengan cara

113
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

Sangat
Jumlah Rata-Rata 87
Tinggi

Berdasarkan Tabel 1.6 diketahui dari


Tabel 1.5
Rekapitulasi Persentase Guru SDN ketiga responden terdiri atas, PK, PS,
1 Nagarasari Berdasarkan dan EN berada pada kriteria sangat
Penguasaan Teori Belajar dan tinggi. Total keseluruhan jumlah
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
rata-rata dari ketiga responden yang
yang Mendidik
Nama Skor Skor
tertulis berada pada rentang baik
No % Kualifikasi
Guru Perolehan Maksimal
dengan nilai 87. Perolehan nilai
Sangat
1. PK 101 124 81
Tinggi dilihat berdasarkan penguasaan teori
Sangat
2. PS 112 124 90
Tinggi
belajar dan prinsip-prinsip
Sangat
3. EN 111 124 89
Tinggi
pembelajaran yang mendidik.
Sangat
Jumlah Rata-Rata 87
Tinggi

Berdasarkan Tabel 1.5 diketahui dari PEMBAHASAN


ketiga responden terdiri atas, PK, PS, Pemahaman terhadap teori
dan EN berada pada kriteria sangat belajar ini dipandang penting
tinggi. Total keseluruhan jumlah dikarenakan pembelajaran
rata-rata dari ketiga responden yang hakikatnya diselenggarakan pendidik
tertulis berada pada rentang baik disesuaikan dengan tingkat
dengan nilai 87. Perolehan nilai perkembangan yang dimiliki anak.
dilihat berdasarkan skor perolehan Salah satu teori Piaget (Dworetzky,
nilai berada pada kriteria sangat 1990) dalam teori belajar yang
tinggi penguasaan teori belajar dan dijelaskan berkaitan erat dengan
prinsip-prinsip pembelajaran yang tingkat perkembangan intelektual
mendidik. siswa mulai dari tahap
Tabel 1.6 sensorimotorik, praoperasional,
Rekapitulasi Persentase Guru SDN
1 Nagarasari Berdasarkan operasional kongkrit, dan
Penguasaan Teori Belajar dan operasional formal. Piaget percaya
Prinsip-Prinsip Pembelajaran
yang Mendidik bahwa manusia secara genetik serupa

Nama
Skor
Skor Kualifi-
dan berbagi banyak pengalaman
No Peroleha %
Guru Maksimal kasi
n
lingkungan yang sama, mereka dapat
Sangat
1. PK 101 124 81
Tinggi diharapkan untuk menunjukkan
Sangat
2. PS 112 124 90
Tinggi keseragaman yang cukup besar
Sangat
3. EN 111 124 89
Tinggi dalam perkembangan kognitif

114
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

mereka. Bahkan, menurutnya, tahap terhadap motivasi berprestasi siswa.


perkembangan kognitif diprediksi Hal itu menandakan bahwa startegi
akan terjadi selama tahap tertentu pembelajaran yang digunakan dapat
dari kehidupan seorang anak. Semua memaksimalkan prestasi siswa
perkembangan kognitif anak menurut sehingga siswa memiliki rasa
Piaget akan melalui proses atau keberhasilan, dan dapat
tahapan pada perkembangan kognitif menumbuhkan kepercayaan diri anak
(Dworetzky, 1990:242). Hal tersebut dalam perkembangan siswa. Selain
mengisyaratkan bahwa pentingnya itu penelitian yang dilakukan oleh
seorang guru dalam memahami teori- Situmeang dan Hamid (2015)
tepri belajar yang mendidik bagi menghasilkan bahwa strategi belajar
anak. Berhubungan dengan hal bukan hanya dapat meningkatkan
tersebut teori belajar perlu dipahami motivasi belahar tetapi dapat
oleh seorang pendidik. Salah satu meningkatkan haisl belajar siswa.
penelitian menyatakan bahwa dalam Berkaitan dengan penerapan
penerapan teori belajar behavioritik pendekatan pembelajaran tematik
dalam proses pembelajaran lebih khususnya di kelas awal ditandai
memfokuskan untuk dengan dasar utama pengembangan
mengambangkan tingkah laku siswa model pembelajaran tematik yaitu
ke arah yang lebih baik. Teori belajar untuk memecahkan masalah dan
behavioristik memberikan pengaruh membuat keputusan dalam
besar terhadap pengembangan teori mebgahislkan pembealjaran yang
pendidikan dan pembelajaran berkualitas. Kovalik & Olsen
(Nahar, 2016). (1994:1) menjelaskan bahwa model
Berhubungan dengan pembelajaran tematik didesain
penerapan berbagai pendekatan, berdasarkan tiga prinsip umum.
strategi, metode, dan teknik Pertama, hasil penelitian terhadap
pembelajaran erat kaitannya dengan otak manusia menjadi dasar bagi
proses belajar mengajar di sekolah. semua keputusan yang digunakan
Sahetapy dan Syarif (2014) untuk mengembangkan kemampuan
menyatakan bahwa strategi guru dan siswa dalam hal
pembelajaran kooperatif berpengaruh pembelajaran yang dirancang

115
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

berdasarkan kemampuan otak s.d. VI dilaksanakan melalui


manusia dengan mengupayakan pendekatan mata pelajaran”.
pengoptimalan kinerja otak kanan Hasil penelitian yang
dan kiri. Kedua, strategi atau pembelajaran tematik yang
kemampuan guru untuk mengarang berhubungan dengan impelmentasi
musik merupakan perpaduan antara penataan iklim pembelajaran tematik
seni dan pengetahuan yang akhirnya di sekolah dasar yang dilakukan oleh
guru dapat memadukan berbagai Widodo terhadap iklim pembelajaran
disiplin ilmu pengetahuan. Ketiga, tematik. Pemaknaan siswa tersebut
kurikulum ikembangkan pada level menunjukkan bahwa iklim
kelas oleh guru, dari pengetahuan pembelajaran tematik yang dihayati
dan pemahaman di kelas dapat siswa yaitu pembelajaran menjadi
membawa siswa pada pemahaman bermakna, nyaman, dan
dalam kehidupannya. Pembelajaran menyenangkan. Pertama, iklim
di kelas hendaknya mengarakan pembelajaran tematik yang bermakna
siswa pada kebermaknaan dalam dihayati siswa berdasarkan
setiap aktivitas belajarnya. pengorganisasian tema, muatan, dan
Sudah dari tahun 2004 materi pembelajaran yang padu;
setelahpembekuan kurikulum 2004 penyusunan bahan ajar yang praktis
Kurikulum berbasis Kompetensi dan menarik; penggunaan
dijabarkan kurikulum KTSP pendekatan saintifik; penggunaan
(Kurikulum Tingkat Satuan kalimat poster yang sederhana;
Pendidikan) mengenai penerapan keterampilan mengajar guru; dan
penggunaan pembelajaran tematik. penerapan asesmen autentik. Kedua,
Pembelajaran tematik ini digunakan iklim pembelajaran tematik yang
di kelas rendah tingkat sekolah dasar. nyaman dihayati siswa berdasarkan
Sesuai dengan Depdiknas (2006:8) kelas yang bersih; pencahayaan kelas
yang menyatakan bahwa yang baik; suhu ruang yang nyaman
“Pembelajaran pada Kelas I s.d. III (berkisar 25º-28ºC); penataan dan
dilaksanakan melalui pendekatan ergonomi tempat duduk; penggunaan
tematik sedangkan pada Kelas IV musik instrumental; tingkat
kebisingan kelas yang rendah; tata

116
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

tertib kelas; dan penataan komunitas penguasaan teori belajar dan prinsip-
belajar (siswa-guru-orang tua) yang prinsip pembelajaran secara umum
mendukung proses pembelajaran. berada pada kriteria sangat tinggi
Ketiga, iklim pembelajaran tematik dengan nilai 87. diketahui dari ketiga
yang menyenangkan dihayati siswa responden terdiri atas, PK, PS, dan
berdasarkan penggunaan pendekatan EN berada pada kriteria sangat
saintifik, pembelajaran dengan tinggi. Perolehan nilai dilihat
selingan humor, dan metode belajar berdasarkan skor perolehan nilai
kelompok (Sa’dun dkk, 2017) berada pada kriteria sangat tinggi
penguasaan teori belajar dan prinsip-
SIMPULAN prinsip pembelajaran yang mendidik.
Berdasarkan hasil dan Indikator kompetensi pada aspek
analisis data penelitian dapat variabel pertama terdiri atas (a)
disimpulkan bahwa kompetensi memahami berbagai teori belajar dan
pedagodik guru SDN 1 Nagarasari prinsip-prinsip pembelajaran yang
Kelurahan Cipedes Kota mendidik terkait dengan lima mata
Tasikmalaya dengan sampel guru pelajaran SD/MI; (b) menerapkan
kelas yang memenuhi persyaratan berbagai pendekatan, strategi,
minimal pangkat/golongan IIIB metode, dan teknik pembelajaran
sertifikat sebagai guru profesional yang mendidik secara kreatif dalam
dari unsur-unsur kompetensi lima mata pelajaran SD/MI; dan (c)
pedadogik dengan 3 aspek varibel menerapkan pendekatan
yaitu penguasaan karakteristik siswa pembelajaran tematis, khususnya di
dari aspek fisik, moral, sosial, kelas-kelas awal SD/MI.
kultural, emosional, dan intelektual;
penguasaan teori belajar dan prinsip- DAFTAR RUJUKAN
prinsip pembelajaran; dan Akbar, Sa’dun dkk. 2016.
Implementasi Pembelajaran
kemampuan guru dalam
Tematik di Sekolah Dasar.
mengembangkan kurikulum terkait Bandung: Rosda Karya
Departemen Pendidikan Nasional.
mata pelajaran yang diampu dapat
(2007). Model Pembelajaran
dideskripsikan bahwa kompetensi Tematik Kelas Awal SD.
Jakarta: BSNP
pedagogik aspek variabel

117
Jurnal Forum Didaktik Vol 1 No 2 Edisi September 2017 ISSN 2548-8198

Dworetzky, J. P. 1990. Introduction Sugiono, 2009. Penelitian


To Child Development. Mn. Pendidikan. Bandung:
Minnesota: West Publishing Alfabeta.
Company. Smith, Mark K, dkk,. 2009. Teori
Khofiatun., Akbar, S., Ramli, M,. Pembelajaran dan
(2016). Peran Kompetensi Pengajaran. Yogyakarta:
Pedagogik Guru Dalam Mirza.
Pembelajaran Tematik Di Suprihatiningrum, Jamil. 2013.
Sekolah Dasar. Universitas Strategi Pembelajaran Teori
Negeri Malang Jurnal dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pendidikan Vol. 1 No. 5. Ar-Ruz Media.
Kovalik, Susan & Olsen, Karen.
1987. ITI: The Model
Integrated Thematic
Instruction. Kent, WA: Books
for Educator.
Nahar, Novi I. 2016. Penerapan
Teori Belajar Behavioristik
Dalam Proses Pembelajaran.
Jurnal Nusantara (Jurnal
Ilmu Pengetahuan Sosial)
Vol.1 Desember 2016
Sa’ud, Udin Saefudin dkk. 2006.
Pembelajaran Terpadu.
Bandung: UPI Press
Sahetapy, Lisa M dan Syarif S. 2014.
Pengaruh Strategi
Pembelajaran Kooperatif
dana Motivasi Berprestasi
Terhadap Hasil Belajar
Matematika.Jurnal
Pendidikan Usia Dini. Vol.1.
Edisi April 2014.
Situmeang dan Hamid. 2015.
Pengaruh Strategi
Pembelajaran dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Memahami
Bahan Bangunan Pada Siswa
Kelas X Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 2 Medan. Jurnal
Education Building. Vo.1.
No.1. Juni 2015
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.

118

Anda mungkin juga menyukai