PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
(sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat
seimbang seperti yang dikatakan Rusli Lutan (2001:1) bahwa PJOK adalah proses
Guru PJOK dituntut megajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan
1
2
Hasil obsevasi yang dilakukan pada tanggal 7 pebruari 2018 di SMP Negeri
4 Sukasada khususnya pada materi teknik dasar passing bawah bola voli
ditemukan bahwa siswa belum sepenuhnya mampu menerapkan tugas gerak yang
yaitu 70. Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat dari data
hasil belajar ulangan harian dari keseluruhan kelas dengan jumlah 163 siswa, yang
nilainya tuntas hanya sebanyak 31 orang (19,01%) dan siswa yang tidak tuntas
khususnya materi passing bola voli pada siswa dikatakan belum berhasil untuk
kooperatif adalah: (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama proses belajar
terjadi tatap muka antar teman, (3) saling mendengarkan pendapat di antara
anggota kelompok, (4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar
pendapat, (7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, dan (8) siswa aktif. NHT
NHT guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT yaitu: fase I
penomoran, dalam fase ini guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau
3
sehingga setiap siswa dalam tim tersebut memiliki nomor yang berbeda. Fase II
pertanyaan tersebut bisa dalam bentuk kalimat tanya atau bentuk arahan. Fase III
itu, dan meyakinkan setiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. Fase
Penelitian yang berkaitan hasil analisis data yang telah diteliti antara lain
peningkatan hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing bawah) pada
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 dan penelitian
signifikan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas VII
Together terhadap Hasil Belajar passing Bola Voli pada Siswa Kelas VII SMP
guru.
informasi.
4. Pengetahuan awal siswa yang lebih akan mempengaruhi hasil belajar yang
7. Hasil belajar passing bola voli siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada
1. 3 PEMBATASAN MASALAH
ini. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan
hasil belajar teknik dasar passing bola voli melalui model pembelajaran kooperatif
tipe NHT pada siswa kelas VII SMP N 4 Sukasada tahun ajaran 2017/2018.
5
teliti dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran
kooperatif Tipe NHT terhadap hasil belajar passing bola voli pada siswa kelas
1. 5 TUJUAN PENELITIAN
hasil belajar passing bola voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada.
kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran teknik dasar passing bola voli
b. Hasil penelitian akan dapat digunakan sebagai salah satu cara dalam
khususnya pada pembelajaran bola voli (passing bawah dan passing atas).
a. Bagi siswa
1. Membantu siswa untuk menguasai materi bola voli (passing bawah dan
passing atas).
a. Bagi Guru
PJOK.
b. Bagi Peneliti
c. Bagi Sekolah
KAJIAN TEORI
proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”. “Hasil
pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur dengan segera atau
secara langsung, sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar siswa yang
tampak secara tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar” (Dimyati dan
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 26), “siswa yang belajar berarti
7
8
akibat belajar, antara lain: a) ranah kognitif, b) ranah afektif, dan c) ranah
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif terdiri dari enam jenisperilaku antara lain sebagai berikut.
yang dipelajari.
b. Ranah Afektif
memperhatikan.
c. Ranah Psikomotor
contoh.
keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien dan tepat.
murah, menarik dan masal yang kini semakin digemari oleh seluruh lapisan
masyarakat. Permainan ini mudah untuk dipelajari baik cara bermainnya, teknik
cukup sederhana tetapi dengan koordinasi gerak yang benar, aturan permainannya
tidak sangat rumit, dan tentu saja karena permainan tersebut enak ditonton. Di
samping itu biaya peralatannya tidak terlalu mahal. Permainan bola voli sebagai
salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan telah tersirat dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diikuti oleh semua siswa. Prinsip dari
bermain bola voli adalah “satu regu (enam orang) paling banyak dapat memainkan
bola di lapangan sendiri tiga kali, dengan peraturan setiap pemain tidak
(Budhiarta, 2008:6).
2008: 17)
1. Permainan bola voli menggunakan bola sebagai alat, sedangkan secara efektif
tangan, pergelangan tangan). Permaian bola voli ini dapat berlangsung atau
dapat dilakukan secara monovoli, yaitu memukul atau memainkan bola kian
kemari sewaktu bola masih di udara agar bola jangan sampai menyentuh lantai.
merupakan modal dasar dalam permainan bola voli. Setiap individu yang
11
satu set 25 poin kalau terjadi deuce (jus) harus mencari dua selisih nilai,
6. Tiap regu hanya bisa memainkan bola sebanyak tiga kali pukulan.
Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak
mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan
koordinasi gerak yang benar benar bisa diandalkan untuk melakukan semua
tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Dalam permainan bola voli ada beberapa
bentuk teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bola
voli terdiri atas servis, passing (passing atas dan passing bawah), block dan smash
(Budhiarta, 2008)
1. Servis
Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir
pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis
12
Ada beberapa servis dalam permainan bola voli, di antaranya servis tangan
bawah (underhand service), servis tangan samping (side hand service), servis atas
kepala (over head service), servis mengambang (floating service), service topspin,
1. Passing
tertentu untuk mengoper bola yang dimainkannya kepada teman seregunya untuk
terdiri dari passing atas dan passing bawah merupakan keterampilan yang paling
2. Blocking
menghadang bola dari arah lawan, dilakukan di depan atau dekat jaring oleh
seorang pemain atau lebih pemain depan. Jika ditinjau dari teknik gerakan, block
block relatife kecil karena arah bola smash yang akan di block dikendalikan oleh
sikap awalan, bergerak dan menolak, posisi lengan di udara, mendarat. Keempat
tahapan tersebut perlu dipelajari dengan benar karena akan menjadi fondamen
13
2006:20). Block dapat dilakukan dengan pergerakan tangan aktif (saat melakukan
block tangan digerakkan ke kanan maupun ke kiri) atau juga pasif (tangan pemain
hanya dijulurkan ke atas tanpa digerakkan). Block dapat dilakukan oleh satu, dua
3. Smash
Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola
dalam melakukan smash, maka harus menguasai empat konsep dasar smash yaitu:
2006:20). Seluruh gerakan smash dalam permainan bola voli harus dilakukan
secara berurutan dari awalan sampai dengan mendarat dan tidak boleh terputus-
putus. Keterampilan teknik smash dasar merupakan yang paling sulit dari
Macam macam teknik smash pada permainan bola voli (Budhiarta, 2008:
54)
b. Straight smash
a. Strong smash
b. Lob
c. Drive
14
a. Open smash
b. Quick smash
c. Semi smash
d. Push smash
Dalam penelitian ini teknik dasar yang akan diteliti adalah teknik dasar
passingdalam permainan bola voli. Passing merupakan teknik dasar yang paling
penting dalam permainan bola voli. Oleh karena itu dalam belajar keterampilan
bola voli, yang pertama harus dikuasai adalah teknik dasar passing. Teknik dasar
passing dalam permainan bola voli ada dua yaitu passing atas dan passing bawah.
b) Passing Bawah
Passing bawah merupakan cara terbaik untuk menerima service dan spike
yang keras, di samping itu, passing bawah dipergunakan dalam hal menerima bola
yang jatuh hampir diluar jangkauan pemain. Memainkan bola dengan sisi dalam
c. Untuk pengambilan bola setelah terjadi block atau bola dari pantulan net
permainan
lapangan permainan
Dalam suatu permainan yang dinamis, bola dimainkan secara cepat dan tak
terduga arahnya. Sehingga untuk menguasai bola agar tetap berada dalam
hanya untuk menyelamatkan bola agar tetap dalam permainan. Teknik passing
bawah adakalanya harus dilakukan dengan satu tangan, yang mana posisi bola
tidak memunggkinkan untuk di passing dengan dua tangan. Hal ini biasanya bola
jatuh jauh dari pemain baik di samping atau di depan. Berikut akan dikemukakan
beberapa teknik passing bawah dengan satu tangan, (1) passing bawah dengan
satu tangan sambil menjatuhkan diri ke samping, teknik ini dilakukan dilakukan
dijangkau dengan satu tangan, (2) passing bawah dengan satu tangan sambil
menjatuhkan diri ke depan, teknik ini dilakukan dengan teknik menjangkau bola
ke depan atau dengan diving, karena bola akan jatuh jauh di depan pemain dan
1. Sikap awal
b) Berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan
suatu keseimbangan labil agar dapat lebih mudah dan lebih cepat bergerak ke
segala arah.
2. Sikap Pelaksanaan
a) Ayunkan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada persendian
b) Perkenaan bola pada bagian proksimal dari lengan, di atas dari pergelangan
tangan.
c) Pada waktu lengan membentuk sudut sekitar 45º dengan badan, lengan
d) Koordinasikan gerak tangan, lengan, badan, lutut dan kaki secara serempak
3. Sikap akhir
b. Ayunan lengan ke depan untuk passing bawah ke depan tidak melebihi sudut
Gambar 2.1
Teknik Dasar Passing Bawah Bola Voli
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, dengan model: I wayan andi suandika, dibuat
pada minggu, 18 Februari 2018 diLapangan Bola Voli Undiksha)
c) Passing Atas
terpenting, dan harus dikuasai oleh setiap pemain. Dengan melakukan passing
atas maka bola yang dimainkan akan terarah baik dan sering memenuhi
pemain yang berada dekat net (set-uper). Cara ini juga berlaku dalam memberikan
umpan kepada spiker yang akan melancarkan serangan. Cara melakukan teknik
passing atas adalah jari-jari terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk
hampir saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk hingga
tangan berada di muka setinggi hidung. Sudut antara sikut dan badan ± 45º. Bola
1. Sikap awal
a) Kedua kaki berdiri dibuka selebar bahu, berat badan menumpu pada telapak
2. Sikap Pelaksanaan
a) Tepat pada saat bola berada di atas dan sedikit di depan dahi lengan
b) Perkenaan bola pada permukaan jari-jari ruas pertama dan kedua, yang
dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah.
diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul dengan
baik.
d) Koordinasi gerak tangan, lengan, badan, lutut dan kaki secara serempak
3. Sikap akhir
depan.
Gambar 2.2
Teknik Dasar Passing Atas Bola Voli
(Sumber: Dokumentasi pribadi, dengan model: I wayan andi suandika, dibuat
pada minggu, 18 Februari 2018 diLapangan Bola Voli Undiksha)
(2009:17). Pembelajaran adalah “suatu sistem yang diterapkan, yang terdiri atas
berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen
suatu proses belajar dan mengajar yang merupakan interaksi peserta didik dengan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
perubahan holistik baik dalam hal fisik, mental, serta emosional” (Husdarta,
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai
atas, dapat ditegaskan PJOK adalah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
yang dimiliki anak yakni aspek organis, perseptual, pengetahuan, sosial dan
diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
lengkap tanpa adanya pembelajaran PJOK, karena gerak sebagai aktivitas jasmani
adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara
Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah
sebagai berikut: (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan inti, dan (c) kegiatan
penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
22
2) Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan
b. Kegiatan Inti
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik
pendidikan. Dalam kurikulum baru yaitu K13 setiap kegiatan inti dalam
1) Mengamati
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
23
2) Menanya
peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dan
pertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik.
tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari
dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih dalam bertanya
maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi
dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
3) Mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang
lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul
sejumlah informasi.
4) Mengasosiasi
keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan.
5) Mengkomunikasikan Hasil
pola. Hal tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
4. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
berikutnya.
akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, efektif dan efisien. Trianto
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang
implikasinya pada tingkat operasional dikelas” (Suprijono 2009 :45-46). Isi yang
pembelajaran.
teaching. Penyebutan itu mengacu pada gaya mengajar di mana guru terlibat aktif
dalam mengusung isi pelajaran kepada peserta didik dan mengajarkanya secara
Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan
oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar
pembelajaran teknik dasar passing bola voli siswa kelas VII SMP Negeri 4
kooperatif.
pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat lima unsur dasar dalam
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat saling
bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan
guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi semacam itu memungkinkan para
siswa dapat saling menjadi sumber belajar sehingga sumber belajar lebih
bervariasi.
c. Keterampilan-keterampilan Kolaboratif
tidak hanya untuk sukses di luar sekolah dengan teman dan keluarga, tetapi juga
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa akan terdapat keterampilan yang sama
digunakan, waktu hendaknya direncanakan paling tidak sekali untuk para siswa
Satu hal yang paling umum bagi siswa bekerja dalam kelompok adalah
bahwa beberapa anggota kelompok akan mengakhiri semua pekerjaan dan semua
kelompok mereka.
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang siswa yang memiliki tingkat
setiap anggota saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu materi
aktivitas lainnya dengan tujuan untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi.
menurut Arends (dalam Nurhadidkk, 2004: 64) yaitu: 1) Tipe student teams
Tipe ini dipandang sebagai yang paling sederhana dan paling langsung dari
mengajarkan informasi akademis baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui
penyajian verbal maupun tertulis. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi
tiap kelompok memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik
maupun kemampuannya.
b. Tipe Jigsaw
Tipe Jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya 5-6 orang
siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari
suatu bagian dari sekian akademik tersebut. Para anggota dari berbagai tim
berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang
sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan
tersebut.
Tipe GI menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam
kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat
terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari,
keseluruhan.
d. Tipe Struktural
dengan maksud agar menjadi alternatif dari berbagai struktur kelas yang lebih
1. Think-Pair-Share (TPS)
siswa. Strategi TPS ini berkembang dari penelitian belajar kooperatifdan waktu
tunggu. Model pembelajaran ini pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman
dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends dalam Trianto
(1997) menyatakan bahwa TPSmerupakan suatu cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Model pembelajaran TPS terbagi dalam tiga
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap kelas tradisional. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan
pada tahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi
32
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
struktural kelas tradisional. Menurut Nurhadi dkk (2004: 67), sebagai pengganti
a. Langkah 1 : Penomoran
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang
beranggotakan 3-5 orang dan memberikan mereka nomor sehingga setiap siswa
tersebut.
Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.
33
(dalam Nurhadi, dkk 2004:63-64), sebagai mana yang telah diuraikan berikut:
10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih
baik.
12. Meningkatkan perasaan penuh makna mengenai arah dan tujuan hidup.
perspektif.
20. Dapat menjadi acuan bagi perkembangan keperibadian yang sehat dan
terintegrasi.
yang dikembangkan oleh Spencer Kagan dengan melibatkan para siswa dalam
belajar saling mendorong dan membimbing satu sama lain, memiliki tanggung
kelompok dan keterampilan sosial. Struktual tim beranggotakan 3-5 orang tiap
Tabel 2.2
Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
yang signifikan terhadap hasil belajar passing bola voli pada siswa kelas VII
signifikan 0,05.
belajar passing bawah bola voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sukasada
NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar chest pass bola
basketpada siswa kelas X SMKN 10 Surabaya dengan nilai thitung 18,58 >ttabel 1,69.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti kepada guru
kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada selama ini proses pembelajaran yang diberikan
guru masih bersifat konvensional/tradisional. Hal ini dapat dilihat dari proses
pembelajaran yang masih dilakukan secara klasikal atau kelompok besar, dimana
Peranan guru juga masih dominan dalam proses pembelajaran yaitu guru
Untuk mengatasi hal itu maka diperlukan suatu model pembelajaran yang
dapat memperagakan proses gerak dengan baik dan benar yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum. Maka dari itu peneliti mencoba melakukan suatu penelitian
permainan bola voli ini atau metode penyampaian materi yang mampu
untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri terkait pemahaman materi yang
bertanggung jawab, partisipasi, aktif, dan mampu bekerja sama. Sehingga dapat
Gambar 2.3
Kerangka berpikir
teknik dasar passing bola voli pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada
tahunajaran 2017/2108.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat :
2. Waktu :
Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan april hingga mei 2018 sampai
selesainya penelitian.
kemungkinan saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu atau
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
39
40
tahun ajaran 2017/2018. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik
dasar passing bola voli pada siswa kelompok eksperimen sedangkan kelompok
posttest control group the same subject design,seperti pada gambar 08 berikut:
X
T1 T2
P R S 1
T1 T2
O
1
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
Keterangan:
P : Populasi
S : Sampel
T1 : Tes Awal (pretest)
T2 : Tes Akhir (posttest)
X : kelompok Eksperimen menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT
O : Kelompok Kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional (ceramah, demonstrasi, pemberian tugas)
sampel yang akan diambil, “Populasi adalah keseluruhan atau himpunan objek
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa-
siswi kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada tahun pelajaran 2017/2018 yang terdiri
dari 5 kelas yaitu: VII A 32 orang, VII B 32 orang, VII C 32 orang, VII D 32
Tersedia daftar (list) dari semua unit populasi, berikut nomor urut dari semua unit
populasi. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan bantuan atau melalui lotre
Tabel 3.1
Sampel Penelitian pada Masing-masing Perlakuan
Jumlah Siswa
No Kelas Sampel Metode Pembelajaran
(orang)
1 VII B Kooperatif tipe NHT 32
2 VII D Konvensional 32
Jumlah Total 64
Tabel 3.2
Rancangan Perlakuan Kelompok Eksperimen
Tabel 3.3
Rancangan Perlakuan Kelompok Kontrol (Model Pembelajaran
Konvensional)
Pada penelitian ini, data yang diperoleh adalah berdasarkan hasil penilaian
asesmen teknik dasar passing bola voli (passing atas dan passing bawah) yang
diisi oleh 2 orang evaluator dari guru PJOK SMP Negeri 4 Sukasada. Prosedur
posttest setelah perlakuan. Tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan
1. Penilaian aspek kognitif teknik dasar passing bola voli (passing atas dan
lembar pengamatan.
siswa dalam melakukan teknik dasar passing bola voli (passing atas dan
passing bawah).
1) Definisi Konseptual
rancangan penelitian ini, adalah hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam
proses kegiatan belajar mengajar dengan teknik dasar passing bola voli. Hasil
belajar siswa dapat berupa apa yang diperoleh siswa setelah proses belajar
2) Definisi Operasional
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar
teknik dasar passing bola voli menggunakan passing atas dan passing bawah pada
aspek kognitif, dan psikomotor yang diperoleh siswa melalui tes akhir (posttest)
1. Definisi Konseptual
untuk bertanggung jawab pada dirinya sendiri terkait pemahaman materi yang
diajarkan.
2. Definisi Operasional
kecil, dimana siswa kelas VII B yang terdiri dari 32 siswa akan dibagi menjadi 8
Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan peneliti, instrumen yang
akan digunakan adalah asesmen teknik dasar passing bola voli pantulan. Data
sesuai dengan aspek yang diamati dalam pembelajaran teknik dasar passing bola
voli. Adapun bentuk lembar observasi dan asesmen yang digunakan yaitu sebagai
berikut:
Penilaian aspek kognitif teknik dasar passing bola voli dilaksanakan dengan cara
Tabel 3.4
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Keterampilan Bola Voli Aspek Kognitif
Kompetensi Nomor
Materi Indikator Aspek Jumlah
Dasar Butir
1. Teknik Melakukan Teknik C2, .11,
Dasar Dasar Passing bola C1, 12,
Passing voli C1, 14,
Bola Voli C1, 15, 7
C1, 17,
C1, 18,
C1, 19.
2. Teknik Melakukan C3, 1,
Dasar Teknik Dasar C3, 2,
Teknik Dasar Passing Passing Atas Bola C3, 3,
Passing Bola Atas Bola Voli C3, 4,
Voli Voli C3, 5, 9
C3, 6,
C3, 10,
C3, 16,
C3 20.
3. Tenik Melakukan C3, 7,
Dasar Teknik Dasar C3, 8,
Passing Passing Bawah C3, 9, 4
Bawah Bola Voli C3 13
Bola Voli
Jumlah 20
Tabel 3.5
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Keterampilan Bola Voli Aspek Psikomotor
Skor
No Indikator Deskripsi
1 2 3
Penilaian aspek kognitif teknik dasar passing bola voli dilaksanakan dengan
Tabel 3.6
Asesmen Penilaian Aspek Kognitif Teknik Dasar Passing Bola Voli Passing
Atas dan Passing Bawah
Tabel 3.7
Format Lembar Penilaian Aspek Kognitif Teknik Dasar Passing Bola Voli
Pertanyaan ke-
Jumlah
No Nama Soal 1 Soal 2 Soal 3 Skor
a b c b b c a b c
1
2
49
3
Dst
Pertanyaan ke-
Jumlah
No Nama Soal 4 Soal 5 Soal 6 Skor
a b c a b c a b c
1
2
3
Dst
Keterangan :
1. Pada kriteria terpenuhi beri tanda centang (√) yang berarti skor 1.
2. Pada kriteria tidak terpenuhi dikosongkan.
3. Jumlah skor maksimal : 9
a. Pertanyaan Ke-1 : 3
b. Pertanyaan Ke-2 : 3
c. Pertanyaan Ke-3 : 3
d. Pertanyaan Ke-4 : 3
e. Pertanyaan Ke-5 : 3
f. Pertanyaan Ke-6 : 3
Jumlah :18
Tabel 3.8
Format Asesmen Hasil Belajar Teknik Dasar Passing bola voli (Passing Atas)
Tabel 3.9
Format Asesmen Hasil Belajar Teknik Dasar Passing Bola Voli (Passing
Bawah)
Tabel 3.10
Format Rekapitulasi Lembar Penilaian Aspek Praktik Teknik Dasar
Passing Bola Voli
Jumlah skor
Jumlah skor
aspek praktik
aspek praktik Total Nilai
No Nama passing Ket.
passing atas skor Praktik
bawah
1
2
3
Dst
Keterangan:
a. Passin gatas :9
b. Passing bawah :9
Jumlah : 18
Tabel 3.11
Deskriptor Penilaian Passing Atas Bola Voli
Tabel 3.12
Deskriptor Penilaian Passing Bawah Bola Voli
1. Pengertian Validitas
Suatu tes dapat dilakukan memiliki validitas yang tinggi jika tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepatdan akurat
sesuai dengan maksud digunakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes
“Validitas merupakan taraf sejauh mana perangkat tes itu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Makin tinggi kesahihan suatu tes itu dapat dikatakan semakin
mengenai sasaran, menunjuk apa yang seharusnya diukur”. (Dantes, 2012: 125)
53
a. Jenis-jenis Validitas
1) Face Validitas
2) Content Validity
3) Contruct Validity
4) Predictive Validity
5) Concurrent Validity
Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi yaitu
meminta pendapat pakar yang melakukan validitas kesesuaian isi materi. Kriteria
b. Perngitungan Reliabilitas
2. Validitas isi
Untuk mengetahui validitas isi tes hasil belajar teknik dasar passing bawah
dan passing atas pada bola voli digunakan penilaian rater atau dengan teknik
moderator. Dua orang ahli dalam menentukan validitas tampilan diminta sebagai
rater untuk menentukan validitas isi instrumen hasil belajar keterampilan passing
bawah dan passing atas pada bola voli. “Hasil penilaian dari dua orang rater
dalam tabulasi silang (2x2) yang terdiri dari empat kolom sebagai berikut.”
Tabel 3.13
Tabulasi Silang
Penilai 1
Kurang Relevan Sangat Relevan
(skor 1-2) (skor 3-4)
Kurang
Relevan A B
(skor 1-2)
Penilai 2
Sangat
Relevan C D
(skor 3-4)
VI/VK = D
A+B+C+D
Keterangan:
A = Sel yang menunjukkan ketidaks etujuan antara kedua penilaian.
B dan C = Sel menunjukkan perbedaan pandangan antara ahli pertama dan
penilaian kedua.
D = Sel yang menunjukan persetujuan yang valid antara kedua
peneliti.
Tabel :3.14
Hasil Uji Validitas Isi
No Aspek Peneliti Uji Validitas Keterangan
1 Pengetahuan 0,9 Validitas isi sangat tinggi
Keterampilan 1 Validitas isi sangat tinggi
3 a. Passing Bawah
b. Passing Atas 1 Validitas isi sangat tinggi
55
Sukasada berada pada kategori validitas isi sangat tinggi (0,80– 1,00).
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan oleh satu orang
evaluator guru penjasorkes SMP Negeri 4 Sukasada dengan pretest dan posttest.
Adapun aspek yang dinilai terbatas pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai berikut
a. Aspek Kognitif
b. Aspek Psikomotor
kerja passing bawah dan passing atas bola voli sesuai dengan lembar hasil
psikomotor tekhnik dasar passing bawah dan passing atas bola voli adalah sebagai
berikut.
56
siswa.
2) Siswa melakukan passing bola voli (passing bawah dan passing atas)
secara berpasangan.
3) Guru mengamati gerakan teknik dasar passing yang dilakukan oleh siswa.
4) Guru mengisi formata asesmen hasil belajar teknik dasar passing bola voli
diperoleh perlu diuji normalitas dan homogenitasnya. Analisi data pada penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka uji
sampel besar maupun sampel kecil dan berupa data interval. Hipotesis statistika
data hasil belajar passing bola voli siswa berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
data hasil belajar passing bola voli siswa berasal dari populasi yang
Uji normalitas untuk hasil belajar passing bola voli siswa digunakan uji
Kolgomorov Smirnov pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilai signifikansi lebih
besar nilainya dari atau sama dengan 0,05maka yang menyatakan bahwa data
hasil belajar siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
dan model pembelajaran konvensional memiliki varian yang sama atau tidak. Uji
bahwa perbedaan yang terjadi pada uji hipotesis memang benar akibat adanya
angka signifikansi yang diperoleh lebih besar dari atau sama dengan 0,05 maka
data memiliki varian yang sama (homogen). Sedangkan jika angka signifikasi
yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka varian sampel tidak sama (tidak
homogen).
58
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus polled varians. Rumus uji-t dengan
rumus polled varians digunakan bila jumlah anggota sampel sama n1=n2 dan varians
X1 X 2
t
(n1 1) s1 (n 2 1) s 2
2 2
1 1
n1 n 2 2 n1 n 2
(Sugiyono, 2016:273)
Keterangan :
dengan hasil belajar passing bola voli siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
59
dengan hasil belajar passing bola voli siswa yang dibelajarkan dengan
pembelajaran konvensional.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan pada dua kelompok, yaitu
Negeri 4 Sukasada. Data berupa nilai diperoleh dari pretest dan posttest.
Tabel 4.1
Rangkuman Data Hasil Belajar Bola Voli (Passing Bawah dan Passing Atas)
60
61
Histogram
Gambar 4.1
Data Gain Score Kelompok Eksperimen
(Disertai Curva Normal)
Histogram
Gambar 4.2
Data Gain Score Kelompok Kontrol
(Disertai Curva Normal)
62
Berdasarkan Tabel 4.1 tentang hasil belajar bola voli (passing bawah dan
passing atas) kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan jumlah masing
eksperimen adalah 73,75 sedangkan kelompok kontrol 65,46. Rata- rata gain
score untuk kelompok eksperimen sebesar 0,389 dan rata-rata Gain score untuk
digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov pada signifikansi 0,05. Jika sig> 0,05 data
berdistribusi normal, sebaliknya jika sig< 0,05 data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.00 for
Tabel 4.2
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pada uji Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05, dengan rincian signifikansi
63
varians antar kelompok dilakukan dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows
Dengan kriteria pengujian yang digunakan adalah terima Ho jika nilai sig>
0,05 dimana data memiliki varians yang sama apabila angka signifikansi yang
Tabel 4.3
Uji Homogenitas Varians Test of Homogeneity of Variances
Berdasarkan Tabel 4.3, hasil uji Levene’s menunjukkan bahwa untuk hasil
belajar bola voli (passing bawah dan passing atas) dengan taraf signifikansi 0,301
64
lebih besar dari 0,05. sehingga dapat disimpulkan bahwa variansi pada setiap
prasyarat terhadap sebaran data yang meliputi uji normalitas sebaran data dan uji
homogenitas varians. Berikut ini diuraikan mengenai hasil pengujian uji hipotesis
menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar bola voli pada siswa yang
Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows.
Hasil analisis dengan uji independent sample Test disajikan pada Tabel
4.4:
Tabel 4.4
Lavene’s Test
Equaliti of t-test for Equality of Means
Variances
95 % Confidence
Sig (2- Mean Std. Error Interval of the
F Siq t df Difference
tailed) Difference Difference
Lower Upper
Equal
Variances 1.089 301 3.560 62 001 8.281 2.631 3.631 12.931
Assumed
Hasil ini dijadikan dasar dalam mengambil keputusan. Adapun keputusan yang
diambil adalah tolak Ho dan terima Ha. Hasil ini menyatakan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar bola voli (passing bawah dan passing atas) antara siswa
model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada siswa yang
belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe
ini berarti model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpengaruh terhadap hasil
menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Struktual tim
dan siswa sebagai penerima informasi. Situasi kelas sebagian besar masih
berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, serta pengguanaan model
tentang materi bola voli (passing bawah dan passing atas) di dalam mengikuti
66
pelajaran. Aktivitas siswa yang lebih positif dalam menelaah materi suatu
pelajaran pada kegiatan belajar menjadi salah satu faktor yang membuat rata-rata
skor yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen lebih besar daripada rata-
rata skor yang diperoleh siswa pada kelompok kontrol. Hal ini sejalan dengan
terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar passing bola voli (passing
bawah) pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 dan
berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa
dilakukan dengan model ceramah oleh guru dalam penyampaian materi kemudian
siswa untuk dapat memahami dan mempraktikan gerakan dengan benar. Namun
menyebabkan pembelajaran berpusat pada guru dan masih banyak siswa yang
67
menyeluruh dalam proses belajar mengajar atau hanya siswa yang memiliki
kemampuan lebih saja yang mau aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
pemahaman dan keterampilan siswa dalam melakukan teknik passing bola voli
menjadi terhambat dan tidak merata. Hal ini berbeda dengan pembelajaran pada
setiap anggota di dalam kelompoknya diberikan nomor per orang yang akan
digunakan guru menunjuk salah satu siswa pada masing-masing kelompok untuk
jawab pada seluruh anggota kelompok untuk memahami materi yang diajarkan
mendapat respon yang lebih baik dari siswa sehingga rata-rata skor siswa di
kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor siswa pada kelompok
kontrol.
kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran passing bola voli berpengaruh positif
terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bahwa
terdapat perbedaan hasil belajar passing bola voli antara siswa yang dibelajarkan
4.5 Implikasi
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa hasil belajar passing bola voli
NHT lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberikan model
kooperatif salah satu nya adalah pembelajaran kooperatif tipe NHT, disamping itu
Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat berimplikasi pada beberapa hal sebagai
berikut.
Pertama, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar passing bola
voli pada kelompok perlakuan yang diberikan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang diberikan
meningkatkan kualitas dan hasil belajar passing bola voli dapat dilakukan dengan
membuat siswa kurang dapat mengembangkan pola berfikirnya karena hanya guru
69
yang aktif dalam proses pembelajaran. Implikasinya adalah guru harus dapat
memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik, salah
PENUTUP
5.1 Rangkuman
Materi bola voli merupakan salah satu materi yang diajarkan kepada
kelas VII E SMP Negeri 4 Sukasada. Melalui materi ini diharapkan siswa dapat
mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar yang diperoleh dari nilai
ulangan harian materi bola besar (bola voli) pada kelas VII SMP Negeri 4
Sukasad dengan jumlah 374 siswa yang nilainya tuntas hanya sebanyak 94 orang
(25,13%) dan siswa yang tidak tuntas berjumlah orang (74,87%), sehingga dapat
disimpulkan pembelajaran PJOK materi passing bola voli pada siswa dikatakan
Terhadap Hasil Belajar PJOK Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada
randomized pre test-post test control group the same subjec design dimana diawal
diberikan perlakuan sebanyak dua kali, selanjutnya peneliti memberikan post test
70
71
NHT lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang diberikan model
pembelajaran konvensional.
5.2 Simpulan
signifikan (p<0,05) terhadap peningkatan hasil belajar teknik dasar passing bola
voli (passing bawah) pada siswa kelas VII SMP Negeri 4 Sukasada tahun
pelajaran 2017/2018.
5.3 Saran
beberapa saran untuk proses pembelajaran dan penelitian lebih lanjut sebagai
berikut.
1. Bagi guru PJOK, model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat dijadikan
2. Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing bola voli
kooperatif tipe NHT diharapkan peneliti lain untuk mencoba pada pokok
3. Penelitian ini hanya mengukur ada atau tidaknya pengaruh dari model
pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar teknik dasar passing
72
bola voli tanpa meneliti lebih jauh arah pengaruh yang diberikan. Di waktu
mendatang dapat dilakukan suatu penelitian untuk meneliti sejauh mana arah
DAFTAR RUJUKAN
Budhiarta, I Made Danu. 2008. Teori Praktik Permainan Bola Voli dan Bola Voli
Pantai. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunadi, 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar Penjasorkes Melalui Materi Bola Voli Pada Siswa Kelas
VIII Di SMP Negeri 5 Singaraja Tahun Ajaran 2016/2017. Tersedia
pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJP. (diakses pada
tanggal 10 Juni 2018).
Keterangan:
L (Laki-laki) : 18
P (Perempuan) : 14
Jumlah : 32
Kls :B
82
JENIS
NO NAMA SISWA KODE
KELAMIN
1 Gede Sukarena L K1
2 Kadek Mariani P K2
3 Kadek Mahendra Setia. P L K3
4 Kadek Sumaryasa L K4
5 Kadek Redita L K5
6 Kadek Agus Putra Widiasa L K6
7 Kadek Riantini P K7
8 Kadek Restawan L K8
9 Komang Lia Dewi Antari P K9
10 Komang Agus Supriadi L K10
11 Komang Novin Rina. P P K11
12 Ketut Martini P K12
13 Ketut Sukerena Yasa L K13
14 Ketut Susila Marga Yasa L K14
15 Ketut Nori Astuti P K15
16 Luh Taman Yuliastini P K16
17 Luh Putu Herlina P K17
18 Luh Sariyani P K18
19 Luh Sriasih P K19
20 Luh Nyeneng Arini P K20
21 Luh Shinta Pradnyani P K21
22 Made Pasek L K22
23 Made Bilan Merta. A L K23
24 Nyoman Wahyudi L K24
25 Putu Krisna L K25
26 Putu Eka Sudarsini P K26
27 Putu Silvano Bagiada L K27
28 Putu Darmawan L K28
29 Putu agus widiyasa L K29
30 Putu Lia Darmayanti P K30
31 Putu Merta Aprilia. A P K31
32 Putu Ayu Sukerti P K32
Keterangan:
L (Laki-laki) : 16
P (Perempuan) : 16
Jumlah : 32
Kls :D
82
A. Tujuan Pembelajaran
3.1 Siswa mampu memahami konsep variasi gerak spesifik dalam berbagai
permainan bola besar sederhana dan atau tradisional
4.1 Siswa dapat mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam berbagai
permainan bola besar sederhana dan atau tradisional
C. Materi Pembelajaran
Permainan bola voli termasuk jenis permainan yang mudah, meriah, murah,
menarik dan masal yang kini semakin digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.
Permainan ini mudah untuk dipelajari baik cara bermainnya, teknik dasarnya,
maupun peraturannya. Permainan bola voli menjadi salah satu permainan yang
digemari karena permainannya relatif ringan , teknik tekniknya cukup sederhana
tetapi dengan koordinasi gerak yang benar, aturan permainannya tidak sangat
rumit, dan tentu saja karena permainan tersebut enak ditonton. Di samping itu
83
biaya peralatannya tidak terlalu mahal. Permainan bola voli sebagai salah satu alat
untuk mencapai tujuan pendidikan telah tersirat dalam mata pelajaran pendidikan
jasmani yang wajib diikuti oleh semua siswa. Prinsip dari bermain bola voli
adalah “satu regu (enam orang) paling banyak dapat memainkan bola di lapangan
sendiri tiga kali, dengan peraturan setiap pemain tidak diperbolehkan memainkan
bola di udara dua kali berturut-turut.
F. Sumber Belajar
1. Buku guru dan siswa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ( PJOK
2014)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Fase Langkah-langkah pembelajaran Waktu
Pesiapan Persiapan Guru sebelum melakukan
pembelajaran penjasorkes
1. Menyiapkan perangkat pembelajaran
(Silabus, RPP, lembar presensi, lembar
pengamatan, dan instrumen penilaian)
2. Menyiapkan peralatan (kun, stopwatch,
peluit)
Pembelajaran Pendahuluan
Fase I: 1. Menyiapkan peserta didik dalam barisan 15 Menit
bersap (semua peserta didik dapat melihat
Menyampaikan
guru).
tujuan dan
2. Memimpin doa untuk keselamatan dalam
Memotivasi siswa.
pembelajaran dan bermanfaat.
3. Mengecek kehadiran semua peserta didik
dan menanyakan kesehatan mereka secara
umum.
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
5. Memotivasi siswa dengan menjelaskan
manfaat olahraga Passing Atas dan Passing
bawah bola basket
6. Melakukan pemanasan statis dan dinamis
serta dalam bentuk bermain aksi reaksi,
penguluran, pelemasan, penguatan
diutamakan untuk otot-otot yang akan
banyak digunakan untuk melakukan
aktivitas gerak lari jarak pendek.
Pembelajaran Inti
Fase II: 1. Guru menyajikan materi teknik dasar 20
Menyajikan
86
H. Penilaian
Keterangan
1. Skor total apabila semua jawaban benar adalah 9.
2. Nilai peserta didik menggunakan rumus:
Keterangan
3. Skor total apabila semua jawaban benar adalah 9.
4. Nilai peserta didik menggunakan rumus:
Dst.
1. Kedua kaki berdiri dibuka selebar bahu, berat badan menumpu pada telapak
kaki bagian depan.
2. Lutut ditekuk 45o dengan badan merendah, dengan kedua tangan diangkat
lebih tinggi dari dahi.
3. Jari-jari tangan terbuka lebar membentuk cekungan seperti setengah
lingkaran atau menyerupai mangkuk.
B. Tahap gerakan/pelaksanaan passing atas permainan bola Voli.
1. Tepat pada saat bola berada di atas dan sedikit di depan dahi lengan
diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong.
91
2. Perkenaan bola pada permukaan jari-jari ruas pertama dan kedua, yang
dominan mendorong bola adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah.
3. Pada waktu perkenaan dengan bola, jari-jari agak ditegangkan, kemudian
diikuti dengan gerakan pergelangan tangan agar bola dapat memantul
dengan baik.
C. Tahap akhir gerakan passing atas permainan bola voli
1. Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan lengan ke
depan atas sebagai suatu gerakan lanjutan.
2. Memindahkan berat badan ke depan dengan melangkahkan kaki belakang
ke depan.
3. Pandangan mengikuti arah bola.
Instrumn Penilaian Aspek Keterampilan
Penilaian teknik dasar passing
atas permainan bola Voli
Nama siswa 1 2 3 Skor
No
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Dst.
Keterangan :
1. Beri tanda centang (√) jika indikator dapat dilakukan dengan baik.
2. Kosongkan jika indikator tidak dapat dilakukan.
3. Skor maksimal 9.
4. Nilai peserta didik menggunakan rumus:
5. Bola dipegang dengan kedua tangan di depan dada siku agak ditekuk dan
dibuka.
6. Pandangan ke arah sasaran.
B. Tahap gerakan/pelaksanaan passing bawah permainan bola Voli
1. Ayunkan kedua lengan ke arah bola, dengan sumbu gerak pada persendian
bahu dan siku betul-betul dalam keadaan lurus.
2. Perkenaan bola pada bagian proksimal dari lengan, di atas dari pergelangan
tangan.
3. Pada waktu lengan membentuk sudut sekitar 45º dengan badan, lengan
diayunkan dan diangkat hampir lurus.
C. Tahap akhir gerakan passing bawah permainan bola voli :
5. Setelah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan
untuk mengambil posisi siap kembali.
6. Ayunan lengan ke depan untuk passi ng bawah ke depan tidak melebihi
sudut 45º dengan bahu depan.
7. Pandangan mengikuti arah bola..
Dst.
Keterangan :
1. Beri tanda centang (√) jika indikator dapat dilakukan dengan baik.
2. Kosongkan jika indikator tidak dapat dilakukan.
3. Skor maksimal 9.
4. Nilai peserta didik menggunakan rumus:
93
Mengetahui/ Menyetujui,
Kepala Sekolah SMPN 4 Sukasada
B. TujuanPembelajaran
1. Melaluipembelajarantekningpassing atasdanpassing bawahpermainan bola
volipesertadidikmampumempraktekanketerampilangerakpassing bola
voliuntukmenghasilkankoordinasigerak yang baik.
2. Melaluipembelajaranvariasidankombinasipermainan bola
volipesertadidikmampumenganalisiskombinasiketerampilangerakbolavoliuntukmengh
asilkankoordinasigerak yang baik.
95
3. Melaluipembelajaranvariasidankombinasipermainan bola
volipesertadidikmampumempraktikkanvariasiketerampilanbolavolidengankoordinasig
erak yang baik.
4. Melaluipembelajaranvariasidankombinasipermainan bola
volipesertadidikmampumempraktikkankombinasiketerampilanbolavolidengankoordin
asigerak yang baik
D. MateriPembelajaran
a. Fakta
Bola voliadalahsalahsatucontohpermainan bola besar
b. Konsep
Sejarahperkembangan bola voli, Pengertian bola voli, saranadanprasaranapermainan
bola voli
c. Prinsip
-
d. Prosedur
1. Passing atasdanbawahbergerakmaju-mundurdankekiri-
kanandapatdilakukansebagaiberikut:
Gambar 01.passingatasdanbawahsecaraberpasangan
96
E. Model Pembelajaran
98
F. Media Pembelajaran
1. Media : Gambarpassing bolavoli
2. Sarana : Stopwatch, peluitdan bola voli
3. Prasarana : Lapangandatar/lapanganvoli
G. SumberBelajar
KementerianPendidikandanKebudayaan. 2014. Buku Guru PendidikanJasmani, Olahraga,
danKesehatan SMA/MA,SMK/MA Kelas X. Cetakan Ke-1. Jakarta:
PusatKurikulumdanperbukuan, Balitbang..
H. Langkah-langkahPembelajaran
Tabel 01
Langkah-LangkahPembelajaran
No Fase Langkah-Langkah
1 PersiapanAwal Persiapan
3 KegiatanPenutup Pendinginan
Sebagaitindaklanjutdari proses pembelajaran guru
memberikantugasberupabelajar di
rumahtentangteknikdasaryang telahdipelajari.
Berdoa
99
I. Penilaian
LampiranPenilaian
1. PenilaianKompetensiSikap
A. PetunjukUmum
1. Instrumeninidiisioleh guru yang mengajarpesertadidik yang dinilai.
B. PetunjukPengisian
Berdasarkan pengamatan guru selama pembelajaran, nilailah sikap setiap peserta didik
dengan memberi skor 3, 2, atau 1 pada lembar observasi dengan ketentuan sebagai
berikut:
3 = sangatbaik
2 = baik
1 = cukup
C. LembarObservasi
LEMBAR OBSERVASI
Kelas :VII
Semester : Ganjil
TahunPelajaran : 2017/2018
Periode Pengamatan :
Butir Nilai : Selaluberusaha secara maksimal dan tawakaldenganhasilakhir.
1. PenilaianKompetensiPengetahuan
A. PetunjukUmum
1. Instrumenpenilaiankompetensipengetahuanberupasoal objektif
2. Instrumeninidiisiolehpesertadidik.
100
B. PetunjukPengisian
Kerjakansoalobjektif berikut denganbenar!
2. PenilaianKompetensiKeterampilan
A. PetunjukUmum
1. Instrumenpenilaiankompetensiketerampilaniniberupalembarobservasi.
2. Instrumeninidiisioleh guru yang mengajar, pesertadidik yang dinilai.
B. LembarObservasi
Tabel 08
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Keterampilan Bola Voli Aspek Keterampilan
Tabel 09
Format AsesmenHasilBelajarTeknikDasarPassing bola voli
(PassingAtas)
3. Jumlahskormaksimal = 9
Tabel10
Format AsesmenHasilBelajarTeknikDasarPassingBola Voli
(PassingBawah)
SikapPelaksa SikapAkh
SikapAwal
naan ir NilaiPra
No Nama Skor ktik
a b c a b c a b c
1
2
3
Dst
Keterangan:
1. Pada criteria terpenuhi beri tanda (√) yang berarti skor 1
2. Pada criteria tidakterpenuhidikosongkan
3. Jumlahskormaksimal = 9
Tabel 11
Format Rekapitulasi Lembar Penilaian Aspek Praktik Teknik Dasar
PassingBola Voli
Tot
Jumlahskoraspekpraktikp Jumlahskoraspekpraktikpas
N Na al NilaiPra Ke
assingatas singbawah
o ma sko ktik t.
r
1
2
3
D
st
Keterangan:
a. Passingatas :9
b. Passingbawah :9
Jumlah : 18
RumuspenilaianPraktik :
N3 = Jumlahskoryangdiperoleh x 100
Jumlahskormaksimal
I WayanAndiSuandika
Nim. 1416011026
104
RIWAYAT PENELITI
Karangasem, Bali.
Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 2 Kertabuana dan kemudian
melanjutkan di SMPN 2 Sidemen dan lulus pada tahun 2011. Dilanjutkan pada tahun
Singaraja Bali. Pada akhir semester akhir 2018, peneliti telah menyelesaikan tugas
Head Together terhadap Hasil Belajar passing Bola Voli pada Siswa Kelas VII SMP