Anda di halaman 1dari 136

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS DALAM

PERMAINAN BOLAVOLI MELALUI MEDIA


PEMBELAJARAN BAN BEKAS PADA
SISWA KELAS X.A SMA CITRA MULIA MAKASSAR

i
ABSTRAK

DINI PARAMITA SARI, 2019. Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas dalam
Permainan Bolavoli Melalui Media Pembelajaran Ban Bekas Pada Siswa Kelas
X.A SMA Citra Mulia Makassar (Dibimbing oleh Suhardianto dan Agus Ismail)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hasil belajar passing atas
dalam permainan bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas di SMA Citra
Mulia Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yang
bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi
yang dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan dalam tiap siklus. Variabel dalam
penelitian ini adalah Hasil Belajar passing Atas melalui media ban bekas. Subyek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.A di SMA Citra Mulia Makassar yang
berjumlah 22 Siswa. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Pada penelitian ini, untuk pengumpulan data digunakan instrumen
penelitian yang terdiri dari 3 aspek penilain, yakni : Afektif, Kognitif, dan
Psikomotorik. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif
kuantitatif yang berupa persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan tabel hasil belajar passing atas pada siswa kelas X.A SMA Citra
Mulia Makassar menunjukkan bahwa jumlah siswa yang tuntas pada siklus I
adalah 9 orang dengan persentase 41%, sedangkan jumlah siswa yang tuntas pada
siklus II adalah 22 orang dengan persentase 100%.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Ban bekas, Passing Atas, Bolavoli


1

BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar belakang

Guru merupakan pelaksana pembelajaran dan sumber bagi murid dalam

pembelajaran pendidikan jasmani yang harus bisa menciptakan kondisi belajar

yang dapat merangsang murid agar belajar efektif. Guru pendidikan jasmani

secara sadar akan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan

kurikulum dan harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Agar tujuan

pendidikan jasmani dapat tercapai dengan baik, maka guru harus mampu

menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan variatif serta menyenangkan.

Permainan bolavoli merupakan permainan beregu yang dalam satu regu

permainannya satu sama lain harus saling mendukung dan bahu-membahu

membentuk regu yang kompak. Permainan ini pun sudah masuk dalam ranah

kurikulum pendidikan sebagai salah satu materi pelajaran dalam pendidikan

jasmani.Permainan bolavoli perlu adanya penguasaan teknik dasar yang menjadi

dasar untuk mengembangkan kualitas yang tinggi dalam permainan bolavoli.

Adapun teknik dasar permainan bolavoli,yaitu : Servis atas, Servis bawah,

Passing bawah, Passing atas, Smash, Bendungan (blok). Dari keenam teknik dasar

yang telah di sebutkan, teknik dasar passing atassebuah teknik dalam olahraga

bolavoli yang dilakukan untuk menerima, menahan, dan mengendalikan bola

servis atau bola serangan dari tim lawan, berpengaruh penting dalam menciptakan

poin terutama dalam melakukan smash.

1
2

SMA Citra Mulia Makassar merupakan salah satu sekolah swasta yang

berada di Jl. Batua Raya VII No.21 (Kampus AIGI/AKPARI Makassar),

Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.Bolavoli

disekolah ini banyak di gemari oleh siswa dan sudah menjadi permainan rutin

dikalah waktu istirahat diluar mata pelajaran penjaskes.

Pembelajaran yang sebelumnya guru menerapkan pembelajaran dengan

model game, dimana model pembelajaran game tersebut kurang efektif dalam

meningkatkan pembelajaran passing atas.

Tabel 1.1 Data Awal Passing atas Bolavoli pada siswa kelas X.

KKM Kriteria Frekuensi Presentase


≥ 75 Tuntas 7 32%
≤ 74 Tidak Tuntas 15 68%
Sumber I: Daftar Nilai Guru

Hasil pengamatan langsung penulis hari Rabu tanggal 2 Januari 2019

terdapat 22 siswa yang berada di kelas X SMA Citra Mulia ini hanya 7 siswa

dengan presentase 32% siswa tuntas, dan 15 siswa dengan presentase 68% yang

tidak tuntas pelajaran bolavoli passing atas, dari hasil KKM yang di capai oleh

siswa tersebut.

Terkait dengan media/alat bantu pembelajaran, bolavoli yang dipergunakan

pada pembelajaran sudah sesuai dengan standar Namun, dalam modivikasi alat

bantu belum ada sehingga siswa merasa kurang antusias. Terkait dengan strategi

dan pengelolaan kelas pada saat pembelajaran, pemberian contoh gerakan passing

atas oleh guru dilakukan secara global, sehingga siswa merasa kesulitan dalam

menerima materi yang telah diberikan oleh guru. Terkait dengan proses

pembelajaran pada saat praktek masih banyak siswa yang kurang memperhatikan
3

sikap-sikap yang benar dalam melakukan passing atas sehingga menyebabkan

dorongan bolanya kurang sempurna/tidak terarah.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berinisiatif meningkatkan hasil

belajar passing atas dalam permainan bolavoli, melalui media pembelajaran ban

bekas, yang dimana ban tersebut dibuat sebagai titik sasaran pada saat passing

atasyangdiberikan. Ban bekas ini juga digunakan sebagai daya tarik untuk

meningkatkankeaktifan siswa pada saat proses pelaksanaan pembelajaran, karena

sebelumnya hal ini belum pernah diberikan, tentu saja kegiatan yang diberikan

suasananya akan terlihat berbeda. Dengan penerapan ini siswa kelas X SMA Citra

Mulia Makassar dapat menguasai teknik passing atas.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) melalui media pembelajaran ban bekas dengan judul “Peningkatan

Hasill Belajar Passing Atas dalam Permainan Bolavoli Melalui Media

Pembelajaran Ban Bekas pada Siswa Kelas X SMA Citra Mulia Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penulis ini adalah

apakah melalui media pembelajaran ban bekas dapat meningkatkan hasil belajar

Passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Citra Mulia Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar Passing atas dalam permainan bolavoli melalui media

ban bekas pada siswa SMA Citra Mulia.


4

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh melalui hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Siswa

a) Kompetensi siswa dalam permainan bolavoli dapat dicapai.

b) Hasil belajar siswa SMA Citra Mulia dalam permainan bolavoli dapat

meningkat.

c) Media pembelajaran ban bekas dapat dikembangkan atau diterapkan

pada siswa di kelas yang lain.

2. Bagi Guru Penjas

a) Adanya inovasi metode pembelajaran penjas dari dan oleh guru yang

menitik beratkan pada penggunaan media pembelajaran khususnya

media ban bekas.

b) Merupakan bentuk pengabdian guru dalam turut serta mencerdaskan

kehidupan bangsa melalui profesi yang ditekuninya.

c) Dengan adanya penelitian ini maka terjalin kerja sama atau kolaborasi

sesama guru penjas.

3. Bagi Sekolah

a) Diperoleh panduan inovatif pembelajaran penjasorkes melalui media

ban bekas yang diharapkan dapat digunakan untuk kelas lainya di SMA

Citra Mulia Makassar.

b) Diharapkan dapat meningkatkan kriteria ketuntasan minimum (KKM)

pada pelajaran penjasorkes di SMA Citra Mulia Makassar.


5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR,
DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Nana Sudjana (2017: 28) mengatakan bahwa

“Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya


perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti berubah
pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya,
keterampilannya, kecakapan, dan kemampuannya, daya reaksinya, daya
penerimaannya, dan aspek-aspek lain pada individu”

Selanjutnya menurut Purwanto (2016: 43) mengatakan bahwa

Belajar adalah proses untuk membuat perubahan dalam diri mahasiswa

dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan

perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Kemudian menurut Dahar dalam Purwanto (2016: 41) mengatakan

bahwa Belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati melalui

kaitan antara stimulus dan respons menurut prinsip yang mekanistik.

Serta menurut Abdul Haling dalam Suhardianto (2015: 64)

mengatakan bahwa

“pengertian belajar sebagai berikut: (1). Belajar itu merupakan suatu


kegiatan yang disadari dan mempunyai tujuan, (2). Proses belajar itu
mengakibatkan perubahan tingkah laku, dan perubahan itu disebabkan
oleh pengalaman-pengalaman atau latihan-latihan, dan bukan disebabkan
oleh pertumbuhan atau kematangan, dan (3). Perubahan tingkah laku
dalam belajar sifatnya menetap”

5
6

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu aktivitas proses perubahan diri individu yang

berlangsung dalam interaksi yang menghasilkan pengetahuan dan

pemahaman yang disadari.

b. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto dalam Suhardianto (2015:54) mengatakan bahwa


faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan ekstern.
1.) Faktor Internal
a) Faktor Jasmaniah terdiri dari: faktor kesehatan dan cacat tubuh
b) Faktor Psikologis terdiri dari: faktor intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan
2.) Faktor Eksternal
a) Faktor keluarga yang terdiri dari: cara orangtua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua
b) Faktor sekolah terdiri-dari: metode mengajar, kurikulum (relasi
guru dengan murid, relasi murid dengan murid, disiplin)
c) Faktor masyarakat terdiri dari: kegiatan murid, teman bergaul,
bentuk kehidupan masyarakat.

c. Pengertian Pembelajaran

Menurut Diaz Carlos dalam Mohamad Syarif Sumantri (2016: 6)

mengatakan bahwa Pengertian Pembelajaran (instruction) merupakan

akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning).

Kemudian menurut Syaiful Sagala dalam Mohamad Syarif

Sumantri (2016: 6) mengatakan bahwa pembelajaran merupakan

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sedangkan

belajar dilakukan oleh pihak peserta didik.


7

Selanjutnya menurut Sugiyar dkk dalam Mohamad Syarif Sumantri

(2016: 6) mengatakan bahwa Pembelajaran sebagai suatu sistem yang

bertujuan, perlu direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang

berlaku.

Serta dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Tentang sistem

pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

Pembelajaran adalah suatu usaha proses interaksi antara pendidik dan

peserta didik secara terprogram untuk membuat belajar secara aktif yang

berpatokan pada sumber belajar.

d. Kriteria Pembelajaran Yang Berhasil

Menurut Zain dalam Wahyu Rahmatulah (2018: 19) mengatakan


bahwa
“setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar.
Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat mana prestasi (hasil)
belajar yang telah dicapaisehubungan dengan inilah keberhasilan proses
mengajar itu dibagi atas beberapa tingkat atau taraf.”

Zain membagi tingkat keberhasilan proses belajar mengajar sebagai

berikut :

a. Istimewa/maksimal adalahapabila seluruh bahan pelajaran yang


diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa.
b. Baik sekali/optimal adalahapabila sebagian besar ( 76 % s.d.
99% ) bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh
siswa
c. Baik/minimal adalahapabila bahan pelajaran yang diajarkan
hanya 60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa.
d. Kurang adalah apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang
dari 60% dikuasai oleh siswa.
8

e. Hasil Belajar

Menurut Purwanto dalam Suhardianto (2015: 65), mengatakan

bahwa

“Hasil belajar adalah perubahan perilaku murid akibat belajar.


Perubahan perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas
sejumlah bahan yang diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang ditetapkan.Hasil
itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun
Psikomotorik.”

Kemudian menurut Winkel dalam Purwanto (2016: 45)

mengatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

Selanjutnya menurut Gagne dalam Purwanto (2016: 42)

mengatakan bahwa

“Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang


kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan
skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru
baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori.”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan tingkat keberhasilan murid dalam mencapai

penguasaan materi pelajaran disekolah sehingga mengalami perubahan

perilaku.

f. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor

utama, yakni faktor dari dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari

luar diri siswa atau faktor lingkungan.Faktor kemampuan siswa besar

sekali besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang


9

dicapai.Seperti yang dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa

di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%

dipengaruhi oleh lingkungan.

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada

faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, serta faktor pisik dan

psikis.

2. Pengertian Bolavoli

Menurut Muhajir (2013: 16) mengatakan bahwa Bolavoli adalah

suatu cabang olahraga dengan ciri gerakan mem-volley bola di udara

hilir mudik melalui net dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak

lapangan lawan sebanyak mungkin.

Kemudian menurut Nukhrawi Nawir, dkk (2013: 1) mengatakan

bahwa Olahraga bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga yang

sudah berkembang di masyarakat luas, baik di klub-klub, kantor-kantor,

desa-desa, maupun sekolah-sekolah

Selanjutnya menurut Suharno HP dalam Nukhrawi Nawir dkk

(2013: 2) mengatakan bahwa Bolavoli adalah permainan beregu yang

dalam satu regu permainannya satu sama lain harus saling mendukung

dan bahu-membahu membentuk regu yang kompak.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Bolavoli

merupakan olahraga yang dimainkan mulai dari anak-anak hingga orang


10

dewasa yang terdiri dari dua tim yang saling berlawanan yang masing-

masing tiap tim berusaha untuk membuat poin di daerah lawan.

3. Teknik Dasar Bolavoli

Menurut Suharno, HP dalam Nukhrawi Nawir, dkk (2013: 27)

mengatakan bahwa

“Teknik adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan


pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan
tugas yang pasti dalam cabang olahraga (khususnya cabang permainan
bolavoli). Teknik dikatakan baik apabila dari segi anatomis/fisiologis
mekanik dan mental terpenuhi secara benar persyaratannya.Apabila
diterapkan pencapaian prestasi maksimal untuk menganalisa gerakan
teknik, umumnya para guru atau pelatih akan dapat mengoreksi dan
memperbaiki”.

Kemudiann menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi dalam

Nukhrawi Nawir, dkk (2013: 29) mengatakan bahwa Teknik dasar

permainan bolavoli merupakan permainan untuk melakukan bentuk-

bentuk gerakan yang berhubungan dengan permainan bolavoli.

Selanjutnya menurut Agus Margono, dkk dalam Nukhrawi Nawir,

dkk (2013: 28) mengatakan bahwa teknik dasar dalam permainan

bolavoli terdiri dari teknik pass atas, teknik pass bawah, teknik servis,

teknik smash atau serangan dan teknik block atau bendungan.

a. Teknik Servis

Teknik dasar pertama yang dikenal dalam permainan bolavoli

adalah teknik melakukan servis. Secara sederhana, teknik servis pada

bolavoli adalah pemain berdiri dibelakang garis belakang lapangan,

melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah

lapangan atau area lawan.


11

Servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari daerah garis

belakang lapangan melampaui net ke daerah lawan. Teknik servis terbagi

dalam permainan bolavoli terbagi tiga, yaitu :

1. Underhand Serve (Servis bawah)

Underhand Serve adalah melakukan servis atau memukul

bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area pinggang

pemain.

Servis bawah adalah cara melakukan pukulan permukaan

dari petak servis dengan memukul bola dengan tangan dari bawah

sebagai usaha menghidupkan bola dalam permainan. Servis bawah

merupakan servis yang dilakukan dengan tangan bawah, siku

diluruskan dan ayunan tangan dari belakang ke depan melalui

samping badan, salah satunya tangan memegang bola dan bola

tersebut dilambungkan baru dipukul.

Gambar 2.1 Servis bawah


(Sumber: Nukhrawi Nawir, dkk. 2013: 35)

2. Overhand Serve (Servis Atas)

Menurut Aip Syarifuddin dalam Nukhrawi Nawir, dkk

(2013: 36) mengatakan bahwa Servis atas adalah cara melakukan


12

pukulan permulaan dari bawah servis dengan memukul bola dari

atas kepala sebagai usaha menghidupkan bola ke dalam permainan.

Servis atas banyak variasinya, bola dapat dilambungkan

dengan dengan satu tangan atau dua tangan, tinggi lambungan bola

tergantung dari maksud pukulan dan kesenangan pribadi.

Gambar 2.2 Servis atas


(sumber: Nukhrawi Nawir, dkk. 2013: 36)

3. Jump Serve

Teknik Jump serve ini adalah salah satu jenis teknik servis

yang paling populer dan paling banyak digunakan dikalangan tim

bolavoli tingkat perguruan tinggi maupun profesional.

Teknik melakukan Jump Servis, yaitu :

a) Sikap permulaan :

Berdiri di daerah servis dekat garis belakang menghadap net,

kedua tangan memegang bola

b) Gerak pelaksanaan :

lambungkan bola setinggi kurang lebih tiga meter agak didepan

badan, kemudian badan merendah dengan menekuk lutut untuk

melakukan awalan melompat setinggi mungkin kemudian bola


13

dipukul setinggi mungkin seperti gerakan smash. Lecutkan

pergelangan tangan secepat-cepatnya sehingga menghasilkan

top spin yang tinggi agar bola secepat mungkin turun kedaerah

lapangan lawan

c) Gerak lanjutan :

setelah melakukan pukulan dengan meraih bola setinggi-

tingginya pada saat melayang diudara, langsung mendarat di

dalam lapangan dan segera mengambil posisi siap untuk

menerima pengembalian bola atau serangan lawan.Jenis servis

ini membutuhkan tenaga yang besar.

Gamba 2.3 Servis Lompat


(sumber: Nukhrawi Nawir, dkk.2013: 39)

Tujuan melakukan servis adalah semaksimal mungkin mengarahkan

dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong atau terlihat lemah,

sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan.

Menurut Dieter Beutelstahl (2015:11) mengatakan bahwa


14

beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh serve pada saat melakukan
servis jenis ini, antara lain :
 Pergerakan yang tidak ritmis. Ini terjadi kalau si pemain ragu-ragu
 Stance (sikap serve pada waktu hendak memukul bola, baik sikap
tubuh, kaki, ataupun lengan ) yang salah.
 Lengan bermain kurang terayun, sehingga daya kekuatannya pun
berkurang.
 Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol.
 Kurang memperhatikan bola.

b. Teknik Passing

Teknik passing merupakan langkah awal yang akan menentukan

kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan.

Teknik passing dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1) Passing bawah (Underarm Pass)

Passing bawah merupakan teknik dasar bolavoli. Teknik ini

digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola

setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantul dari

net.

Tahap-tahap melakukan passing bawah,yaitu :

a) Persiapan :

(1) Bergerak kearah bola dan atur posisi tubuh

(2) Genggam jari tangan

(3) Kedua tungkai merenggang santai, bahu terbuka lebar

(4) Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah

(5) Bentuk landasan dengan lengan

(6) Ibu jari sejajar, siku terkunci

(7) Lengan sejajar paha, punggung lurus


15

(8) Pandangan kearah bola

b) Pelaksanaan

(1) Terima bola didepan badan

(2) Kaki sedikit diulurkan, lengan jangan diayunkan

(3) Alihkan berat badan ke depan

(4) Pukul bola jauh dari badan, gerakkan landasan ke sasaran

(5) Pinggul bergerak ke depan

(6) Perhatikan saat bola menyentuh lengan

c) Gerakan lanjutan

(1) Jari tangan tetap digenggam, siku tetap terkunci

(2) Landasan mengikuti bola ke sasaran

(3) Lengan sejajar di bawah bahu

(4) Pindahkan berat badan kearah sasaran

(5) Perhatikan bola bergerak ke sasaran

Gambar 2.4 Passing bawah


(sumber: buku Permainan Bola Voli )

2) Passing atas (Overhand Pass)

Passing atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas

kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas diambil
16

dengan jari-jari tangan di atas, agak didepan kepala. Cara melakukan

passing atas, yaitu :

a) Tahap persiapan

(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua lutut di

rendahkan hingga berat badan bertumpu pada kedua ujung kaki

(2) Kedua lengan didepan badan dengan kedua telapak tangan dan

jari-jari renggang, sehingga membentuk seperti mangkuk di

depan atas muka (wajah)

b) Tahap gerakan

(1) Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola

bersamaan dengan kedua lutut dan pinggang naik serta tumit

terangkat

(2) Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah atas

wajah

(3) Perkenaan bola tepat mengenai jari-jari tangan

(4) Arah bola hasil passing membentuk parabola (melengkung)

c) Tahap akhir

(1) Tumit terangkat dari lantai

(2) Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus ke atas

(3) Pandangan mata mengikuti arah gerakan bola


17

Gambar 2.5 Passing atas


(sumber: Buku Permainan Bola Voli )

Menurut Dieter Beutelstahl (2015: 24) mengatakan bahwa

Kesalahan umum pada semua jenis volley:


 Tubuh tidak diarahkan sesuai dengan arah tujuan bola. Dengan
kata lain, volleynya kurang cermat!
 Bola dimainkan pada saat tubuh bergerak. Dengan kata lain,
volley kurang cermat karena gerakan tubuh pemain.
 Kaki kurang lurus.
 Lengan kurang lurus.
 Pergelangan tangan terlalu kaku. Dengan katablain, volley
kurang terkontrol.
 Jari-jari terlalu kaku dan lurus. Dengan kata lain, bola berputar
di udara sesudah di volley.
 Ibu jari dijulurkan kedepan. Dengan kata lain, bola akan
menyimpang ke kiri atau ke kanan.
 Kedua tangan terlalu jauh yang satu dengan yang lain. Dengan
kata lain, bola akan menyelinap di antara kedua tangan.
 Gerakan-gerakan kaki, bagian bawah tubuh dan lengan yang
kurang terkoordinasi dengan baik.
 Timing yang kurang baik sehingga kontak dengan bola terlalu
cepat dan sudah terlambat.

c. Teknik Smash

Smash merupakan teknik yang selalu digunakan untuk menyerang

dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan.


18

Secara umum, proses melakukan smash dibagi ke dalam empat fase.

Keempat fase tersebut adalah sebagai beriku:

1) FaseLari

Fase lari merupakan tahap awal sebelum pemain melakukan

smash. Pada fase ini, pemain akan lari menghampiri arah bola yang

akan meluncur turunpada fase ini akan menentukan apakah seorang

pemain mampu menjangkau bola yang diumpan atau tidak.

2) Fase Melompat

Pada fase ini, pemain harus menggunakan tumpuan kaki yang

terkuat saat melompat. Karena dengan tumpuan kaki yang terkuat,

akan membantu mencapai lompatan yang optimal.

3) Fase Memukul

Fase ini merupakan saat dimana bola datang dan dilakukan

proses pemukulan bola. Saat memukul bola, dilakukan dengan telapak

tangan membuka dan sedikit mengarah ke bawah.

4) Fase Mendarat

Setelah memukul, badan akan meluncur kebawah. Saat

mendarat, badan ditekuk sedikit ke depan dan gunakan kedua kaki

sebagai tumpuan. Saat mendarat, posisi kaki sedikit ditekuk sebagai

cara untuk mendapatkan keseimbangan.


19

Gambar 2.6 Smash


(sumber: Buku Permainan Bola Voli)

d. Teknik blok (membendung)

Menurut Aip Syarifuuddin (2013: 54) mengatakan bahwa

Membendung (bloking) adalah bentuk gerakan seseorang atau beberapa

orang pemain yang berada didekat net/pemain depan. Tujuan untuk

menutupi atau membendung datangnya bola dari lapangan lawan,

caranya dengan menjulurkan kedua tangan ke atas dengan ketinggian

yang kanan lebih tinggi dari tepian atau bibir net. Teknik ini digunakan

untuk menahan serangan yang dilakukan oleh tim lawan.

Blocking ini bisa dilakukan oleh satu orang, dua orang, atau tiga

orang secara bersamaan.Teknik blocking ini bisa dibedakan menjadi

empat jenis keempat jenis teknik blocking ini adalah sebagai berikut.

1) Block berdiri

2) Block sesudah run up

3) Block pasif

4) Block aktif
20

Gambar 2.7 Block


(sumber: Buku Permainan Bola Voli)
4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Sadiman, dkk dalam I Gde Wawan Sudatha dan I

Made Tegeh (2015: 2) mengatakan bahwa Kata “media” berasal dari

bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang

secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Selanjutnya menurut Zainal Aqib (2013: 50) mengatakan bahwa

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dan merangsang terjadinya proses belajar

pada si pembelajar (siswa).

Kemudian menurut I Gede Wawan Sudatha dan I Made Tegeh

(2015: 9) mengatakan bahwa

“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat


digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran) sehingga
dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan pembelajar
(siswa) dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
21

tertentu. Media pembelajaran merupakan unsur atau komponen sistem


pembelajaran, maka media pembelajaran merupakan bagian integral
dari pembelajaran”

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan

dapat merangsang perasaan, fikiran, dan kemauan peserta didik

sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta

didik.

b. Media belajar dan sumber belajar

1) Media belajar merupakan bagian dari sumber belajar.

2) Sumber belajar dapat berupa; pesan, orang, bahan, alat, teknik,

dan lingkungan

3) Media belajar merupakan kombinasi antara alat (hardware) dan

bahan (software)

4) Guru hanya merupakan salah satu jenis sumber belajar yang

berupa “orang”

5) Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media

sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu

kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Karena memang

gurulah yang menghendakinya untuk membantu tugas guru

dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang

diberikan oleh guru kepada siswa. Guru sadar bahwa tanpa

bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan


22

dipahami oleh setiap siswa, terutama bahan pelajaran yang

rumit atau kompleks.

6) Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi mempermudah

jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Jadi dalam

penggunaan alat bantu harus memperhatikan dan

mempertimbangkan tujuan.

c. Manfaat umum media Pembelajaran

1) Menyeragamkan penyampaian materi

2) Pembelajaran lebih jelas dan menarik

3) Proses pembelajaran lebih interaksi

4) Efisiensi waktu dan tenaga

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar

6) Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

7) Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi

belajar

8) Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih produktif

d. Manfaat masing-masing Media

1) Memperjelas penyajian pesan (tidak verbalis)

2) Mengatasi keterbatasan ruang,waktu, dan daya indra

3) Objek besar/kecil

4) Gerak bisa cepat/lambat

5) Kejadian masa lalu, objek yang kompleks

6) Konsep bisa luas/sempit


23

7) Mengatasi sikap pasif peserta

8) Meciptakan persamaan pengalaman dan persepsi peserta yang

heterogen

e. Media Ban Bekas

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam Irna Istiyana (2013: 262)

mengatakan bahwa

“Ban adalah lingkar dari karet yang dipasang melingkar pada roda.
Bekas adalah sesuatu yang sudah pernah dipakai. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan ban bekas adalah ban luar sepeda motor yang
sudah tidak layak pakai atau tidak dapat digunakan lagi”

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mencoba menggunakan

ban bekas yang dijadikan sasaran untuk meningkatkan akurasi

dorongan bola Passing atas. Akurasi tersebut merupakan tingkat

ketepatan sasaran pada ban bekas yang digunakan,sehingga dalam hal

ini diharapkan pada saat melakukan passing atas yang sebenarnya

siswa mampu mengarahkan bola tepat pada sasaran.

Gambar 2.8 Media ban bekas


(Sumber: dokumentasi pribadi)
24

Ban bekas yang digunakan dimodifikasi sesuai kebutuhan disaat

pembelajaran, dimana ban tersebut dibuat sebagai titik sasaran pada

saat melakukan passing atas yang diberikan.

Adapun ban bekas yang peniliti digunakan yaitu ban bekas dari

motor matic dengan ukuran metric 90 / 90 – 14 M/C 46 P

Keterangan :

90, menunjukkan lebar ban dalam (mm)

90, menunjukkan persentase rasionya: 90 persentase lebar ban dari

tingginya.

14, menunjukkan diameter pelek dalam satuan inch

46 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari

( load index / LI )

P menunjukkan batas kecepatan pemakaian.

f. Pelaksanaan Media Pembelajaran Ban Bekas

1) Model Pembelajaran Individu

a) Media digantung setinggi ± 2M

b) Siswa satu persatu berdiri tepat di bawah lingkaran

ban sambil memegang bola

c) Setelah mendengar aba-aba dari sumpritan siswa

melaksanakan passing atas selama 1 menit

d) Dorongan bola yang dilakukan harus terarah dan

melewati lingkaran ban tersebut. Jika bola keluar


25

dari lingkaran maka siswa tersebut mengulanginya

sampai waktu yang ditentukan selesai.

2M

Gambar 2.9 Tahap pelaksanaan Individu


(sumber: Gambar Pribadi)

2.) Model Pembelajaran Berpasangan

a) siswa masing-masing mencari pasangan

b) siswa berbaris sesuai dengan pasangannya

c) guru membagi tiap pasangan diantara media ada yang

menempati sebelah kiri dan ada juga menempati sebelah

kanan.

d) siswa berdiri tepat didepan media, salah satu pasangan

memegang bola.

e) setelah mendengar aba-aba sumpritan, siswa melakukan

passing atas selama 1 menit melewati media tersebut,

pasangan yang berada di sebelah berusaha untuk meraih


26

bola dan melakukan passing atas untuk dikembalikan ke

pasangan lainnya.

f) dorongan bola harus terarah membentuk parabola serta

melewati lingkaran ban.

Ket:bola

Arah jalannya bola Arah perpindahan

Gambar 2.10 Tahap Pelaksanaan Berpasangan


(Sumber: Gambar Pribadi)

3.) Model pembelajaran Kelompok

a) Siswa berbaris di samping tiang

b) 5 siswa maju di depan media.

c) 4 siswa membentuk persegi dan 1 siswa berada di tengah.


27

d) Siswa lainnya membentuk barisan di belakang siswa

yang memegang bola.

e.) Setelah aba-aba supritan, siswa mengoper bola ke siswa

lainnya dengan gerakan passing atas.

f) Permainan dilakukan selama 10 menit.

g) Jika bola telah masuk melewati lingkaran ban maka

permainan diulang kembali dilakukan secara bergantian.

Ket:bola Arah bola


Arah perpindahan
Gambar 2.11 Tahap Pelaksanaan Berkelompok
(sumber: Gambar Pribadi)
28

g. Manfaat Media Ban Bekas

Media ban bekas memiliki beberapa manfaat yang penting dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari ban bekas yang

digunakan:

a) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan. Karena dengan media

ban bekas ini siswa dapat dengan mudah menerima materi

pembelajaran khususya materi passing atas bolavoli.

b) Waktu pembelajaran bisa menjadi lebih efektif. Hal ini

dikarenakan dalam pembelajaran passing atas bagi pemula

biasanya arah bola akan kemana-mana sehingga waktu banyak

digunakan untuk mengambil bola. Jadi diharapkan dengan media

ban bekas ini waktu pembelajaran lebih efektif.

c) Proses instruksional menjadi lebih menarik. Hal ini dikarenakan

dilakukan dengan langsung menggunakan media. Berbeda jika

dilakukan tanpa menggunakan media, proses intruksional pasti

kurang menarik perhatian siswa

d) Siswa dapat dengan mudah menemukan perkenaan bola yang

tepat. Dari beberapa manfaat yang dimiliki media ban bekas dalam

proses pembelajaran passing atas tersebut diharapkan siswa dapat

dengan mudah menguasai materi sehingga hasil belajar passing

atas bolavoli dapat meningkat.


29

5. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Wina Sanjaya (2015: 26) mengatakan bahwa

“PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran yang di dalam


kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut”
Selanjutnya menurut Mia Kusumawati (2015: 121) mengatakan

bahwa

“Penelitian Tindakan Kelas merupakan hasil dari perkembangan


dari penelitian tindakan (Action research). Penelitian tindakan adalah
penelitian yang dilakukan di dalam pembelajaran tentunya
pembelajaran penjas dengan bantuan orang lain dalam tim atau sebagai
bagian dari suatu “komunitas praktek” untuk memperbaiki cara mereka
mengatasi masalah dan memecahkan masalah”.
“Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang
diprakarsai untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar
di kelas secara langsung. Dengan kata lain, PTK dibuat dengan tujuan
untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu proses belajar mengajar di
kelas namun apabila PTK Penjas tidak harus di kelas karena
pembelajaran penjas lebih sering dilakukan di luar kelas (lapangan),
serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah
pembelajaran di sekolah”
Kemudian menurut Kristiyanto dalam Iskandar dan Yulianingsih

(2015: 163) mengatakan bahwa

“Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat


reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dan
tindakan-tindakan guru atau calon guru Pendidikan Jasmani dalam
melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi dimana praktik-
praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani tersebut dilakukan, dimulai
dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk
setiap siklusnya”
30

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas merupakan suatu proses pengkajian masalah pembelajaran melalui

refleksi diri yang dilakukan untuk memecahkan masalah dengan cara

melakukan berbagai tindakan yang terencana.

b. Tujuan PTK

Menurut Grundy dan Kemmis dalam Wina Sanjaya (2015: 30) tujuan

penelitian tindakan meliputi tiga hal, yakni peningkatan praktik,

pengembangan profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik

berlangsung.

1) Peningkatan Praktik

Dalam pelaksanaaannya guru terlibat secara langsung dari mulai

merancang sampai melaksanakan PTK itu sendiri, terlepas dari siapa

yang melaksanakan PTK itu.

2) Pengembangan Profesional

Melalui PTK guru akan selalu berupaya meningkatkan

kemampuannya dalam pengelolaan proses pembelajaran. Guru akan

selalu dituntut untuk mencoba hal-hal yang dianggap baru dengan

mempertimbangkan pengaruh perubahan dan perkembangan sosial.

3) Peningkatan Situasi Tempat Praktik Berlangsung

Borg (1986) dalam Wina Sanjaya (2015: 33) menyebutkan

bahwa

“tugas utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan


guru yang berangkat dari adanya kebutuhan untuk menanggulangi
berbagai permasalahan pembelajaran yang bersifat actual di dalam
31

kelasnya atau di sekolahnya sendiri dengan atau tanpa adanya


program latihan secara khusus”

Sesuai dengan tujuan PTK di atas, maka PTK memilki

karakteristik sebagai berikut :

1) Tujuan utama PTK adalah peningkatan kualitas proses hasil

belajar.

2) Masalah yang dikaji dalam PTK adalah masalah yang bersifat

praktis .

3) Fokus utama penelitian adalah proses pembelajaran.

4) Tanggung jawab pelaksanaan dan hasil PTK ada pada guru

sebagai praktisi.

5) PTK dilaksanakan sesuai dengan program pembelajaran yang

sedang berjalan, artinya pelaksanaan PTK tidak di-setting secara

khusus untuk kepentingan penelitian semata.

B. Kerangka pikir

Berdasarkan kajian pustaka diatas sejalan dengan masalah yang

telah dirumuskan, maka dapat disusun kerangka berfikir sebagai berikut:

Permasalahan umum dalam pembelajaran Penjaskes di SMA

Citra Mulia Makassar adalah guru belum menerapkan media

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli

dengan durasi waktu yang terbatas dalam kegiatan belajar mengajar.

Kondisi awal sebelum penelitian yaitu proses pembelajaran

passing atas bolavoli yang belum berjalan secara efektif. Hal ini
32

disebabkan oleh faktor kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam

mengelola pengajaran. Akibatnya siswa kurang antusias dan cepat bosan

dalam mengikuti proses pembelajaran, tingkat kesegaran jasmani rendah

dan hasil belajar mata pelajaran penjas juga rendah karena minimnya

aktivitas gerak dalam proses pembelajaran.

Ban bekas merupakan salah satu alat atau media pembelajaran

yang dapat diterapkan dalam pembelajaran penjas khususnya dalam

materi passing atas bolavoli.

Penggunaan media pembelajaran akan membuat siswa lebih

tertarik dalam melakukan aktivitas belajar, hal ini akan berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa, dengan ini hasil belajar siswa juga akan

meningkat.

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dikemukakan kerangka

berfikir bahwa keberhasilan pembelajaran passing atas bolavoli

ditentukan melalui penggunaan media ban bekas.

Alur kerangka pikir dalam penelitian ini secara skematis dapat

dilihat pada skema dibawah ini:


33

Pembelajaran bolavoli di

SMA Citra Mulia Makassar

Kondisi awal

Hasil belajar Passing atas bolavoli siswa masih belum


efektif dilihat dari persentase hanya 7 siswa kategori
tuntas dengan persentase 32% dan 15 siswa kategori
tidak tuntas dengan persentase 68%.
Solusi

Peningkatan Hasill Belajar Passing Atas dalam Permainan


Bolavoli Melalui Media Pembelajaran Ban Bekas pada
Siswa Kelas X.A SMA Citra Mulia

Diterapkan guna meningkatkan


hasil belajar siswa dalam
pembelajaran

Kondisi akhir

Media ban bekas hasil belajar


siswa meningkat 70% - 90%

Gambar 2.12 Kerangka pikir


(Sumber: Gambar Pribadi)
34

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah dengan

menggunakan media ban bekas dapat meningkatkan hasil

belajarpassing atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMA Citra

Mulia Makassar.
35

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research) yang bersifat deskriptif.Menurut Nawawi

(1987) dalam Iskandar dan Yulianingsih (2015: 163) mengatakan bahwa

metode deskriptif prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-

fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Selanjutnya menururt Darmadi dalam Iskandar dan Yulianingsih (2015:

163) mengatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian

yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan

apa adanya.

Kemudian menurut Grundy dan Kemmis dalam Wina Sanjaya (2015:

30) mengatakan bahwa tujuan penelitian tindakan meliputi tiga hal, yakni

peningkatan praktik, pengembangan, professional, dan peningkatan situasi

tempat praktik berlangsung.

Serta menurut Wina Sanjaya (2015: 49) mengatakan bahwa banyak

model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan

melaksanakan penelitian tindakan kelas. Kita dapat memilih salah satu model

sesuai dengan kondisi dan situasi yang ada.

35
36

Pada penelitian tindakan kelas ini Peneliti akan mengambil penelitian

model Kurt Lewin yang menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus dilakukan

dalam proses penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi.

B. Fokus Penelitian

Adapun fokus penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar

passing atas dalam permainan bolavoli dengan menggunakan media ban

bekas pada kelas X.A SMA Citra Mulia Makassar.

C. Tempat dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan

mengambil lokasi di SMA Citra Mulia Makassar Jl. Batua Raya VII

No.21 (Kampus AIGI/AKPARI Makassar), Kecamatan Manggala,

Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan ini peneliti mengambil sampel

Cluster sampling (berdasarkan kelas) yang menjadi subjek penelitian

adalah siswa kelas X.A yang terdiri dari 22 siswa dengan jumlah siswa

perempuan 11 orang dan siswa laki-laki 11 orang.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian

tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah

kegiatan belajar yang diberikan tindakan, secara sengaja dimunculkan dalam


37

sebuah kelas, bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas tersebut.

Sebenarnya ada beberapa ahli yang menggunakan model penelitian

tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat

empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, (4) refleksi.adapun model dan penjelasan untuk masing-masing

tahap adalah sebagai berikut.


Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Perencanaan

Pengamatan/observasi

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan/observasi

Siklus III

Gambar 3.1Siklus Penelitian


Sumber: Mia Kusumawati (2015:123)

Alur penelitian tindakan kelas ini dilaksankan melalui siklus

kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

1. Siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan termasuk tes siklus

2. Siklus II dilaksanakan selama dua kali pertemuan dan tes siklus.


38

jika pada siklus I dan II belum mengalami peningkatan maka

berlanjut ke siklus III dan IV. Namun, jika pada siklus ke empat

belum mengalami peningkatan maka diadakan pengayaan.

Gambar diatas terlihat jelas alur aktivitas dalam penelitian tindakan

yang diawali dengan :

1. Siklus I

Siklus I Pertemuan 1

a. Perencanaan (planning)

1) merencanakan setelah menemukan masalah yang terjadi pada

pembelajaran (RPP), instrument yang digunakan dalam siklus

PTK dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran

bolavoli dan lembar aktivitas murid.

2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar

permainan bolavoli khususnya passing atas melalui media ban

bekas.

b. Penerapan Tindakan (action) yaitu melaksanakan solusi yang sudah

peneliti rancang. Kegiatan ini sebagai berikut:

1) Penyampaian tujuan dan motivasi

2) Penyajian materi pembelajaran

Mempersiapkan media yang akan digunakan.

3) Kegiatan melakukan passing atas


39

Guru sebagai contoh melaksanakan passing atas bolavoli dengan

menggunakan media pembelajaran ban bekas. Guru menerapkan

3 model pembelajaran melalui media ban bekas, yakni : model

pembelajaran individu, berpasangan, dan berkelompok.

4) Pemberian kuis dan evaluasi.

c. Kegiatan Observasi, yaitu mengamati dan mengobservasi proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui

seberapa besar keberhasilan yang sudah terjadi. Antara lain yaitu :

1) Peneliti memperhatikan keseluruhan murid untuk mengetahui

siapa yang hadir dan siapa yang tidak hadir.

2) Pemantauan keaktifan murid pada saat pembelajaran

berlangsung berdasarkan format yang telah disediakan.

3) Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari

hasil pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses

yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati oleh

peneliti.

d. Refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat melakukan

tindakan yang selajutnya.

Siklus I Pertemuan 2

a. Perencanaan (planning)

1) Mempersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran

bolavoli dan lembar aktivitas murid.


40

2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar

permainan bolavoli khususnya passing atas melalui media ban bekas

yang telah dilakukan pada pertemuan pertama

b. Penerapan Tindakan (action) yaitu melaksanakan solusi yang sudah

peneliti rancang. Kegiatan ini sebagai berikut:

1) Penyampaian tujuan dan motivasi

2) Penyajian materi pembelajaran

Mempersiapkan media yang akan digunakan.

3) Kegiatan melakukan passing atas

Guru menerapkan 3 model pembelajaran melalui media ban

bekas, yakni : model pembelajaran individu, berpasangan, dan

berkelompok.

4) Pemberian kuis dan evaluasi.

c. Kegiatan Observasi, yaitu mengamati dan mengobservasi proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui

seberapa besar keberhasilan yang sudah terjadi. Antara lain yaitu :

1) Peneliti memperhatikan keseluruhan murid untuk mengetahui

siapa yang hadir dan siapa yang tidak hadir.

2) Pemantauan keaktifan murid pada saat pembelajaran berlangsung

berdasarkan format yang telah disediakan.

3) Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari

hasil pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses


41

yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati oleh

peneliti.

d. Refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat melakukan

tindakan yang selajutnya.

Siklus I Pertemuan 3

Pada pertemuan ke-3 ini peneliti melakukan tes untuk mengetahui

peningkatan keterampilan passingatas dengan menerapkan media ban

bekas dalam melakukan passing atas pada permainan bolavoli.

Siklus I pertemuan ke-3 ini diharapkan keterampilan passing

atas siswa dalam permainan bolavoli dapat lebih meningkat dari

sebelumnya dan kemudian dapat ditarik kesimpulan.

a. Perencanaan (planning)

1) merencanakan setelah menemukan masalah yang terjadi pada

pembelajaran (RPP), instrument yang digunakan dalam siklus

PTK dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga

dipersiapkan lembar observasi pengelolaan pembelajaran

bolavoli melalui media ban bekas dan lembar aktivitas murid.

2) Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar

permainan bolavoli khususnya passing atas melalui media ban

bekas.

b. Penerapan Tindakan (Action), yaitu melaksanakan solusi yang sudah

peneliti rancang. Kegiatan itu sebagai berikut:

Peneliti mempersiapkan murid untuk mengikuti tes penilaian, yakni :


42

a) Penilain Kognitif

b) Penilaian Afektif

c) Penilaian Psikomotor

c. Kegiatan Observasi, yaitu mengamati dan mengobservasi proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk dapat mengetahui

seberapa besar keberhasilan yang sudah terjadi. Antara lain yaitu :

1) Peneliti memperhatikan keseluruhan murid untuk mengetahui

siapa yang hadir dan siapa yang tidak hadir.

2) Pemantauan keaktifan murid pada saat pembelajaran

berlangsung berdasarkan format yang telah disediakan.

3) Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data dari

hasil pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses

yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati

oleh peneliti.

4) Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan

waktu mengulang dan dinilai, apabila belum mencapai target

nilai yang telah ditentukan yaitu minimal 75% siswa

memiliki nilai 75. Dilanjut dari hasil siklus II.

d. Refleksi (reflection) yaitu tindakan evaluasi untuk dapat melakukan

tindakan yang selanjutnya. Dengan tindakan refleksi peneliti akan

dapat merancang tindakan – tindakan yang selanjutnya guna lebih

meningkatkan proses pembelajaran sampai dengan target yang

telah ditentukan. Jika hasil refleksi menunjukan perlunya dilakukan


43

perbaikan atas tindakan, maka rencana tindakan yang telah akan

dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan dengan cara

memperbaiki atau mengomptimalkan dari suatu tindakan

selanjutnya. Demikian seterusnyan sampai masalah yang diteliti

dapat dipecahkan secara optimal.

2. Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Peneliti

mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran di siklus I dan merefleksi

kembali hal-hal apa atau tindakan penelitian selanjutnya, sehingga dapat

terjadi peningkatan hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli

melalui media ban bekas dari siklus I ke siklus II. Tindakan-tindakan

yang akan peneliti lakukan adalah:

a. Memperbaiki dan melaksanakan langkah-langkah melakukan

passing atas melalui media ban bekas dengan baik.

b. Mengevaluasi hasil dan proses pembelajaran.

c. Memberikan motivasi disetiap langkah-langkah pembelajaran

d. Membuat lembar observasi.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data dengan Observasi

(Pengamatan)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa, tes dan

dokumentasi dikarenakan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Tes, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman

murid terhadap pembelajaran Penjaskes. Tes dilakukan pada akhir


44

penelitian setelah dilakukan serangkaian tindakan. Tes ini meliputi tes

tertulis dimana siswa akan diberikan soal.

2. Dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data yang

diperlukan selama penelitian berlangsung sebagai bahan acuan

penarikan kesimpulan hasil penelitian nantinya dan sebagai tanda bukti

pelaksanaan penelitian.

3. Observasi, dilakukan untuk mengamati suatu proses atau objek dengan

maksud merasakan dan memahami pengetahuan serta gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya guna mendapatkan informasi yang

dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

F. Instrumen Penelitian

1. Penilaian sikap

Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul

pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan

selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan

disiplin.

Keterangan:

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap

peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang

diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1.


45

RUBRIK PENILAIAN

SIKAP DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Tabel 3.1 Penilaian Afektif


Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode

N0 Nama Siswa Dinilai Skor Sikap Nilai

BS JJ TJ DS

1.

2.

3.

4.

5. Dst...

Keterangan:

 BS: Bekerja Sama

 JJ: Jujur

 TJ: Tanggung Jawab

 DS: Disiplin

Catatan:

a. Aspek Perilaku dinilai dengan Kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang
46

b. Skor Maksimal = Jumlah sikap yang dinilai X Jumlah Kriteria = 4 x

100 = 400

Jumlah skor yang


c. Skor Sikap X 100
= diperoleh Jumlah sikap

yang dinilai
d. Kode Nilai / Predikat

75,01 – 100 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Penilaian Pengetahuan

Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep

gerak passing bawah dalam permainan bolavoli.

Tabel 3.2 Penilaian Kognitif


No Pertanyaan Kriteria Perskoran Jumlah
1 2 3 4
1. Jelaskan pengertian bola voli menurut Anda !

2. Jelaskan Rangkaian gerakan passing Atas

dalam permainan Bolavoli !

3. Jelaskan sikap awal kaki, tangan, dan

pandangan ketika melakukan teknik dasar

passing atas pada permainan bola voli !

4. Jelaskan sikap akhir kaki, tangan, dan

pandangan ketika akan melakukan teknik dasar

passing atas pada permainan bolavoli !


47

5. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap awal dalam

melakukan passing atas pada permainan

bolavoli !

6. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap akhir

dalam melakukan passing atas pada permainan

bolavoli !

7 Sebutkan teknik dasar dalam permainan

bolavoli !

Keterangan:

1. Skor 4: Jika peserta didik mampu menjelaskan tiga indikator (kaki,

tangan, dan pandangan)

2. Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua indikator.

3. Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan salah satu indikator.

4. Skor 1: Jika peserta didik tidak satupun pertanyaan di atas mampu

dijelaskan

Keterangan:

Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang

nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai Kognitif = X 100
Jumlah skor maksimal

3. Tes Unjuk Kerja (Keterampilan)

1). Lembar pengamatan penilaian Proses


48

Lakukan gerakan passing atas

Keterangan: Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian,

dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

RUBRIK PENILAIAN PASSING ATAS (Bolavoli)

Tabel 3.3 Penilaian Gerak Proses Psikomotor


No Dimens Indikator Deskripsi Gerak Nilai
i 4 3 2 1
1 Sikap 1. Kaki - kaki merenggang dengan santai
Awal - Lutut ditekuk dalam posisi rendah
- Salah satu kaki didepan
2. Tangan - Jari tangan dibuka
- Kedua lengan didepan badan
- Kedua telapak tangan dan jari-jari
renggang (membentuk seperti
mangkuk) diatas muka
3. Badan dan -Punggung di rendahkan
Pandangan -posisi badan relax
Mata -Pandangan ke depan
2. 1. Kaki -Kaki bergerak kearah datangnya
bola
P -Kaki sedikit diulurkan
e -lutut diluruskan
l 2. Tangan -Dorongkan kedua lengan
a menyongsong arah datangnya bola
k -arah datangnya bola tepat ditengah-
s tengah atas wajah
a -perkenaan bola tepat mengenai jari-
n jari tangan
a 3. Badan dan -berat badan dialihkan keatas
a Pandangan -pinggul dan lutut naik
n Mata -pandangan mata mengikuti arah
datangnya bola
3. Sikap 1. Kaki -salah satu kaki melangkah kedepan
Akhir -lutut diluruskan
-kedua kaki
2. Tangan -jari tangan di buka
-kedua lengan lurus keatas
-landasan mengikuti bola kesasaran
3. Badan -badan diluruskan
dan Pandangan -perhatikan bola kearah media
Mata -pandangan fokus ke media
49

Keterangan :
1. Peserta mendapatkan nilai 4, apabila tiga indikator yang dilakukan

benar.

2. Peserta mendapatkan nilai 3 apabila dua indikatot yang dilakukan

benar

3. Peserta mendapatkan nilai 2, apabila satu indikator yang dilakukan

benar.

4. Peserta mendapatkan nilai 1, apabila tidak ada satu indikator pun yang

dilakukan benar

5. Nilai maksimal adalah 36

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 70
Jumlah skor maksimal

2.) Lembar pengamatan penilaian hasil gerak spesifik passing atas dalam

permainan bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas

Penilaian hasil produk gerak spesifik passing atas dilakukan selama 30 detik

dengan cara :

a. Mula-mula siswa berdiri tepat dibawah media sambil memegang bola

b. Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” siswa mulai

mempaassingkan bola hingga melewati lingkaran ban tersebut

c. Petugas menghitung ulangan/pantulan bola yang dapat dilakukan oleh

siswa
50

d. Jumlah ulangan/pantulan bola yang dilakukan dengan benar memenuhi

persyaratan dihitung untuk diberikan skor.

Konversi jumlah ulangan dengan skor

Tabel 3.4 Penilaian Hasil Gerak Spesifik

Perolehan Nilai
Predikat Nilai Klasifikasi Nilai
Putra Putri

..... ≥ 20 kali ..... ≥ 15 kali 86 - 100 Sangat Baik

17 – 19 kali 12 – 14 kali 71 – 85 Baik

14 – 16 kali 9 – 11 kali 56 -70 Cukup

...... ≤ 13 kali ......≤ 8 kali ....... ≤ 55 Kurang

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 30
Jumlah skor maksimal

Pengolahan skor keterampilan proses dan skor keterampilan hasil keterampilan

gerak menjadi skor akhir.

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai dengan

tujuan akhir dari pembelajaran ( contoh 70% untuk skor keterampilan

proses keterampilan gerak, dan 30% untuk skor keterampilan hasil gerak ),

maka skor akhir keterampilan gerak adalah:

Skor akhir :

(Skor penilaian proses x 70%) + ( Skor hasil gerak x 30%)

Keterangan :

a. Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 80 – 100


51

b. Mendapat nilai Baik, jika skor antara = 75 – 79


c. Mendapat nilai Cukup, jika skor antara = 70 – 74
d. Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 65 – 69
e. Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara =Kurang dari 65

G. Teknik Analisis Data

Berikut ini merupakan uraian tentang analisis data yang digunakan

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif

berupa hasil belajar, dianalisis dengan mengunakan teknik analisis deskriptif

dengan mengunakan ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Dengan

demikian nilai ketuntasan belajar murid diperoleh melalui rumus sebagai

berikut:

a. Pengamatan sikap (afektif) :

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal

ii. Tes siklus (Kognitif)

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 100
Jumlah skor maksimal

iii.Tes kerja keterampilan (pisikomotor):

Skor akhir :

(Skor penilaian proses x 70%) + ( Skor hasil gerak x 30%)


52

Nilai akhir yang diperoleh peserta didik:

Nilai tes kognitif + Nilai tes afektif + Nilai tes psikomotor 3

Sumber : Departemen Pendidikan Nasional Badan Peneliti dan

PengembanganPusat kurikulum 2010

Perhitungan ketuntasan belajar dengan mengunakan rumus diatas

harus sesuai dengan memperhatikan kreteria ketuntasan minimal (KKM)

yang ditetapkan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada

sampel murid dalam penelitian yaitu murid kelas X.A SMA Citra Mulia

Makassar. Selanjutnya dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan

tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal Siswa kelas X.A SMA Citra Mulia

Makassar

Kriteria Ketuntasan Kategori


≥ 75 Tuntas
≤ 74 Tidak Tuntas

Berdasarkan tabel diatas, maka pengelompokan tingkat ketuntasan

belajar peserta didik memahami materi penjasorkes dalam kategori tuntas

atau tidak tuntas didasarkan pada acuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditentukan SMA Citra Mulia Makassar.

a. Seseorang peserta didik dikatakan tuntas dalam pelajaran penjasorkes

jika nilai yang diperoleh minimal 75,00.

b. Seseorang peserta didik dikatakan tidak tuntas dalam pelajaran


53

penjasorkes jika tidak diperoleh tidak mencapai atau kurang dari

75,00.

Apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah

diajarkan pada siswa, nilai yang dicapai tidak memenuhi KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan.Maka diadakan pengayaan

terhadap peserta didik.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah terjadinya

peningkatan hasil belajar passing atas melalui media ban bekas siswa kelas

X.A SMA Citra Mulia Makassar.

Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan

oleh pihak sekolah, standar ketuntasan minimal untuk tiap siswa yaitu nilai

75, dan mencapai tuntas secara klasikal 80% dari jumlah siswa kelas X SMA

Citra Mulia Makassar.


54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran data penelitian umum yang

akan ditampilkan dalam bentuk tabel rangkuman. Dalam hal ini akan diuraikan

hasil penelitian yang dilanjutkan pembahasan dari hasil tersebut. Hasil yang

diperoleh untuk memberikan jawaban terhadap masalah penelitian yang

dikemukakan memerlukan dua siklus penelitian. Hasil dari kedua siklus tersebut

akan diuraikan sebegai berikut:

A. Hasil Penelitian

1. Data awal hasil belajar passing atas siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar.

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas terlebih dahulu penelitian

melakukan observasi awal untuk mengetahui keadaan yang terjadi dikelas

untuk memberikan tindakan yang akan diberikan kepada peneliti. Berikut

data awal yang di dapat peneliti pada kelas XI.A SMA Citra Mulia Makassar.

Tabel 4.1 Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Siswa Kelas XI.A SMA Citra Mulia
Makassar

KKM Kriteria Frekuensi Presentase


≥ 75 Tuntas 7 32%
≤ 74 Tidak Tuntas 15 68%
Sumber: Analisis Data Hasil Belajar Siswa

54
55

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa prensentase ketuntas hasil

belajar passing atas siswa adalah 32% tuntas dari jumlah frekuensi 7 dan

68% tidak tuntas dari jumlah frekuensi 15.

Jadi data awal hasil belajar passing atas siswa kelas XI.A SMA Citra

Mulia Makassar. Dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

80
70
60
50
40 tuntas
30 tidak tuntas
20
10
0
0-7475-100

Gambar 4.1. Diagram batang persentase data awal hasil belajar passing atas

Berdasarkan gambaran persentase data awal hasil belajar passing atas

dikelas XI.A SMA Citra Mulia Makassar, sebelum dilakukan tindakan dapat

dijelaskan bahwa dari jumlah keseluruhan siswa, belum ada peningkatan hasil

belajar passing atas yang benar dengan nilai 68% dari 15 siswa yang

dinyatakan belum tuntas dan yang dinyatakan tuntas dengan nilai persentase

32% dari 7 siswa.

Data awal diatas dapat dijelaskan bahwa data tersebut belum mencapai

kriteria nilai minimal yang baik, oleh karena itu perlu adanya tindakan yang

diberikan pada hasil belajar passing atas siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar, yaitu melalui media ban bekas. Dimana penelitian tidakan kelas ini

akan dilakukan sebanyak dua siklus dan apabila disiklus pertama masih ada
56

siswa yang belum tuntas atau nilai yang di capai masih di bawah 75 menurut

KKM, maka akan dilanjutkan di siklus kedua Yang terdiri dari tahapan

perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

2. Siklus 1

Tahap penelitian tindakan kelas pada siklus 1 dalam hasil belajar passing

atas melalui media ban bekas dalam meningkatkan hasil belajar passing atas

kelas XI.A SMA Citra Mulia Makassar, yang terdiri dari empat tahap : a)

perencanaan, b) pelaksanaan, c) observasi, d) refleksi. Keempat tahap tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sarana dan

prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, membuat tes

penilaian hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli berdasarkan

materi yang diajarkan melalui media ban bekas. hasil perencanaan yang

dilakukan pada tindakan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tahap penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus I

berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan, dengan perincian yaitu dua kali

pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes

hasil belajar passing atas permainan bolavoli melalui media ban bekas.

Setiap pertemuan berlangsung (3x45 menit). Kegiatan yang dilakukan setiap


57

tahap pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir.

1) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal dilaksanakan selama 20 menit dan dilakukan

dalam proses pembelajaran passing atas dalam permainan bolavoli

melalui media ban bekas pada siklus I yaitu : 1. Berbaris dilapangan, 2.

Berdoa sebelum memulai pelajaran, 3. Mengecek kehadiran siswa, 4.

Menegur siswa yang belum berpakaian lengkap, 5. Menginformasikan

permainan yang digunakan dalam pembelajaran, 6. Melakukan kegiatan

pemanasan yang berorientasi pada kegiatan inti, 7. Guru membagi siswa

kedalam kelompok secara acak sesuai jenis permainan yang digunakan

dalam pembelajaran.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti dilaksanakan selama 100 menit, guru

memperkenalkan materi pelajaran (bahan ajar) mengenai passing atas

dalam permainan bolavoli dengan melalui media ban bekas. Kemudian

guru memperkenalkan media yang akan digunakan serta

menginstruksikan kepada siswa berkumpul menjadi satu. Setelah semua

siswa berkumpul kemudian guru memberikan contoh kepada siswa

passing atas dalam pembelajaran yang dilakukan. Dengan mengunakan

tiga model pembelajaran selama 100 menit, model pembelajaran

berpasangan berdurasi 33 menit, model pembelajaran berkelompok

berdurasi 33 menit, dan model pembelajaran individu berdurasi 34 menit.


58

Model pembelajaran berpasangan yang dilakukan adalah berhadapan dan

saling melambungkan bola melewati lingkaran ban yang telah digantung

dengan menggunakan jari-jari secara bergantian dengan pasangan. dan

model pembelajaran yang kedua yaitu model pembelajaran kelompok

yang dilakukan adalah 4 siswa membentuk persegi yang bertugas untuk

mengoper bola sedangkan 1 siswa bertugas untuk memasukkan bola

melewati lingkaran ban, dan siswa yang belum mendapat giliran berbaris

di samping tiang. Model pembelajaran ketiga yaitu model pembelajaran

individu yang dilakukan adalah siswa berdiri tepat di bawah lingkaran

ban sambil memegang bola, kemudian melemparkannya tepat pada

lingkaran ban dengan posisi passing atas. Pembelajaran ini dilakukan

secara bergantian. Pada saat melakukan aktivitas pembelajaran siswa

masih ada yang susah diatur dan saling menganggu, siswa juga masi

ragu-ragu dalam melakukan gerakan. Setelah guru menegur siswa dan

memberikan motivasi kapada siswa yang kurang bersungguh-sungguh

serta ragu melakukan gerakan dalam proses pembelajaran, guru

menginstruksikan untuk melanjutkan pembelajaran.

3) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir dilaksanakan selama 15 menit, adapun

kegiatan yang dilakukan siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan

dari guru tentang materi yang telah dilakukan /diajarkan. Kemudian guru

menyimpulkan materi bersama siswa serta mengemukakan materi yang


59

telah diajarkan pada pertemuan berikutnya. Selain itu guru memberikan

pesan-pesan moral maupun motivasi kepada siswa.

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, pada observasi terhadap

hasil belajar siswa dalam mengikuti pelajaran penjaskes dengan materi

passing atas pada permainan bolavoli melalui media ban bekas yaitu tampak

bahwa pada kegiatan awal siswa sangat antusias dalam mengikuti

pemanasan dan peregangan, namun masuk pada pembelajaran inti perhatian

siswa dalam pembelajaran masih kurang fokus diakibatkan karena siswa

cenderung memperhatikan aktivitas diluar yang menganggu jalannya

pembelajaran.

d. Hasil penelitian pada siklus 1

Kegiatan yang telah dilakukan pada siklus pertama adalah

penyajian materi passing atas melalui media ban bekas sebanyak 2 kali

pertemuan materi pembelajaran dan untuk pertemuan ketiga yaitu penilaian,

pengambilan hasil tes kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hasil

penelitian pada siklus pertama, maka persentase ketuntasan belajar siswa

dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


60

Tabel 4.2. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Passing Atas siswa kelas XI.A
SMA Citra Mulia Makassar.

kriteria Kategori frekuensi Presentase


ketuntasan
≥75 Tuntas 9 41%

≤74 Tidak Tuntas 13 59%

Jumlah 22 100%
Sumber : Analisis data hasil belajar siswa siklus I

Pada tabel diatas menunjukkan presentase ketuntasan hasil belajar

passing atas melalaui media ban bekas siswa pada siklus pertama adalah 41%

yang tuntas dari jumlah frekuensi 9 dan 59% tidak tuntas dari jumlah

frekuensi 13.

Jadi hasil belajar passing atas siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar dengan melalui media ban bekas pada siswa mencapai persentase

tuntas 41% dan yang tidak tuntas mencapai 59% dapat diliat diagram batang

skor nilai persentase pada siklus I berikut ini :

70
60
50
40
tuntas
30
tidak tuntas
20
10
0
0-74 75-100

Gambar 4.2. Diagram batang skor nilai persentase siklus I


61

Berdasarkan diagram batang skor nilai persentase pada siklus 1 diatas,

tampak bahwa dari 22 sampel penelitian, terdapat % siswa yang tidak tuntas

dengan frekuensi 13 dan % siswa yang tuntas dengan frekuensi 9.

e. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I,

siswa mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yang telah dirumuskan

sebelumnya. Sebagai bentuk refleksi yang menjadi pertimbangan dalam

melakukan revisi tindakan pada siklus kedua yaitu :

1) Siswa belum terlalu memahami sikap awal,pelaksanaan,dan akhir

teknik dasar passing atas.

2) Kesempatan siswa melakukan gerak passing atas masih kurang

3) Dalam proses pembelajaran siswa masih kurang bersungguh-sungguh

dan tidak memperhatikan penjelasan guru.

4) Siswa masih ragu-ragu dalam melakukan gerakan dalam proses

pembelajaran mengakibatkan gerakan yang dilakukan kurang

maksimal.

3. Siklus II

Tahap penelitian tindakan kelas pada siklus II dalam meningkatkan hasil

belajar Passing atas dalam permainan bolavoli melalui media ban bekas kelas

XI.A SMA Citra Mulia Makassar, yang terdiri dari 4 tahap yaitu : a.

perencanaan, b. pelaksanaan, c. observasi, d. refleksi. Keempat tahap tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut :


62

a. Perencanaan

Perencanaan pada siklus kedua sebagai langkah awal dalam penelitian

tindakan kelas ini dengan berdasarkan pada refleksi dari siklus pertama

sehingga merumuskan rencana tindakan pada siklus kedua. Yaitu

mempersiapkan segala sesuatunya dalam rangka pelaksanaan tindakan demi

perbaikan atas apa yang telah dilakukan disiklus pertama, meliputi :

penyusunan rencana pembelajaran (RPP) siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar melalui media ban bekas dengan melihat kekurangan-kekurangan

yang terjadi pada siklus pertama dan menambahkan permainan yang lebih

menarik lagi dari siklus pertama, menyiapkan media yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran, membuat tes penilaian hasil belajar passing atas

dalam permainan bolavoli berdasarkan materi yang diajarkan melalui media

ban bekas. hasil perencanaan yang dilakukan pada tindakan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tahap penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus II

berlangsung sebanyak tiga kali pertemuan, dengan perincian yaitu dua kali

pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk tes hasil

belajar passing atas dalam permainan bolavoli melalui media ban bekas. Setiap

pertemuan berlangsung 3 jam pelajaran (3x45 menit). Kegiatan yang dilakukan

pada tahap pelaksanaan tindakan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir.
63

1) Kegiatan awal

Pada kegiatan awal dilakukan 20 menit dan dilakukan dalam proses

pembelajaran passing atas dalam permainan bolavoli melalui media ban

bekas pada siklus II yaitu : a). berbaris dilapangan, 2). Berdoa sebelum

memulai pelajaran, 3). Mengecek kehadiran siswa, 4). Menegur siswa

yang belum memakai pakaian lengkap (olahraga), 5). Menginformasikan

pembelajaran yang akan dilakukan, 6).melakukan kegiatan pemanasan

yang berorientasi pada kegiatan inti, 7). Guru melakukan presepsi sebagai

penilaian awal, 8). Guru membagi siswa kedalam kelompok secara acak

sesuai model pembelajaran yang dilaksanakan dalam pembelajaran.

2) Kegiatan inti

Pada kegiatan inti, guru memperkenalkan kembali materi

pembelajaran (bahan ajar) mengenai passing atas dalam permainan

bolavoli sesuai dengan seperti yang dilaksanakan pada siklus 1. Kemudian

guru menginstruksikan kepada siswa berkumpul dengan teman

kelompoknya. Setelah semua siswa berkumpul kemudian guru

memberikan contoh kepada murid cara passing dalam permainan yang

akan dilakukan. Dengan mengunakan model pembelajaran kelompok pada

siklus dua ini di terapkan dua model pembelajaran beserta dengan games.

Dua model pembelajaran itu yakni, model pembelajaran individu dan

model pembelajaran kelompok. Kedua model pembelajaran ini

berlangsung selama 45 menit diluar waktu games. Model pembelajaran

pertama yakni model pembelajaran individu berdurasi 25 menit yang


64

dilakukan adalah melambungkan bola hingga melewati lingkaran ban

berwarna dengan passing atas secara bergantian. Selanjutnya model

pembelajaran kedua yakni model pembelajaran kelompok berdurasi 20

menit, tiap kelompok melakukan passing atas dengan durasi 5 menit yang

dilakukan adalah tiap kelompok menunjuk salah satu orang teman

kelompok yang bertugas untuk memasukkan bola ke lingkaran ban

berwarna, selanjutnya teman kelompok yang lain berbaris berpasangan

kemudian melakukan passing atas dengan mengoper ke teman lainnya

hingga sampai ke teman yang bertugas memasukkan bola. Model

pembelajaran ini dilakukan secara bergantian. Kemudian yang ketiga

yakni game. Pada saat melakukan aktivitas pembelajaran passing atas

melalui media ban bekas pada siklus kedua ini tampak siswa sudah tidak

merasa bosan lagi dan tampak lebih semangat karena media yang

digunakan sudah dimodivikasi dengan warna dan jarak ketinggian

mediapun sudah di kurangi. Serta banyaknya games yang dimainkan

sehingga siswa tampak lebih semangat dan sudah tidak lagi ragu-ragu

dalam melakukan gerakan passing atas.

3) Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir dilaksanakan selama 15 menit, kegiatan yang

dilakukan adalah siswa dikumpulkan mendengarkan penjelasan dari guru

tentang materi yang telah dilakukan/diajarkan. Kemudian guru

menyimpulkan materi bersama siswa serta mengemukakan materi yang

akan diajarkan pada pertemuan berikutnya. Selain itu guru melakukan


65

refleksi kesalahan kesalahan gerakan dalam proses pembelajaran siswa.

Selain itu guru memberikan pesan pesan moral kepada siswa.

c. Observasi

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, maka hasil observasi

terhadap aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran penjaskes

dengan materi passing atas melalui media ban bekas, setelah masuk di siklus

ke II siswa lebih semangat dan memperhatikan apa yang di instruksikan guru

pada saat pembelajaran berlangsung. Kesalahan yang terjadi pada siklus

pertama siswa sudah memperbaiki dan mampu meningkatkan hasil belajar

passing atas dengan baik.

Hal ini siswa sudah terlihat lebih bersemangat untuk mengikuti

pembelajaran passing atas dalam permainan bolavoli dengan adanya

penggunaan media ban bekas.

d. Hasil penelitian pada siklus II

Kegiatan yang telah dilakukan pada siklus kedua adalah penyajian

materi passing atas melalui media ban bekas. Pada pembelajaran bolavoli

sebanyak 3 kali pertemuan dan di pertemuan ketiga pengambilan hasil atau tes

, yang dinilai mulai dari kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil

penelitian pada siklus kedua dapat di lihat persentase ketuntasan hasil belajar

passing atas dalam permainan bolavoli siswa kelas XI.A melalui media ban

bekas di bawah ini :


66

Tabel 4.3. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas XI.A SMA
Citra Mulia Makassar

Kriteria ketuntasan Kategori Frekuensi Presentasi

≥75 Tuntas 22 100%


≤74 Tidak Tuntas 0 0%

Pada tabel datas menunjukkan persentase ketuntasan hasil belajar

siswa pada siklus kedua 100% tuntas dari jumlah frekuensi 22 siswa dan 0%

tidak tuntas dari jumlah frekuensi 0 siswa.

Jadi, dapat meningkatkan Hasil belajar passing atas pada siswa kelas

XI.A SMA Citra Mulia Makassar melalui media ban bekas pada siklus II

persentase ketuntasan mencapai 100% dapat dilhat pada diagram batang skor

nilai persentase pada siklus II berikut ini :

120
100
80
60 tidak tuntas

40 tuntas

20
0
0 -7475 - 100
Gambar 4.3. Diagram Batang Skor Nilai Persentase Pada siklus II

Berdasarkan diagram batang skor nilai persentase pada siklus II

diatas, tampak bahwa dari 22 sampel penelitian, terdapat 0% siswa yang tidak

tuntas dan 100% siswa yang tuntas.


67

e. Refleksi

Refleksi pada siklus II, guru melaksanakan perbaikan pembelajaran

untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada siklus I

upaya yang dilakukan pada siswa mengalami peningkatan, berdasarkan hasil

pengamatan sebagai berikut:

a. Sudah tidak ada lagi ditemukan siswa yang bermain-main bahkan cerita

dengan temanya saat pembelajaran berlangsung serta sudah tidak

ditemukan lagi siswa yang menganggu temannya sendiri

b. Dalam proses pembelajaran siswa sudah bersungguh-sungguh dan

memperhatikan penjelasan guru.

c. Siswa sudah tidak ragu-ragu lagi melakukan gerakan passing atas dalam

proses pembelajaran sehingga mengakibatkan gerakan yang dilakukan

bisa maksimal.

d. Siswa sudah tidak bosan lagi dalam melakukan gerakan passing atas.

4. Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Untuk lebih mengetahui perbandingan hasil belajar passing atas dalam

permainan bolavoli melalui media ban bekas siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar, pada siklus I dan II dapat diliat pada tabel dibawah ini :
68

Tabel 4.4. Perbandingan Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
dan II

Siklus I Siklus II
No Nilai Kategori Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
% %

1 ≥ 75,00 Tuntas 9 41% 22 100%

Tidak
2 ≤ 74, 00 13 59% 0 0%
Tuntas
JUMLAH 22 100% 22 100%

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perbandinganya distribusi frekuensi dan

kategori ketuntasan peningkatan hasil belajar Passing atas dalam permainan

bolavoli melalui media ban bekas pada siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar pada siklus I dan siklus ke II pada tabel berikut :

120

100

80

60 tuntas
tidak tuntas
40

20

0
siklus I siklus II

Gambar 4.4. Diagram batang perbandingan persentase hasil belajar


passing atas siklus I dan siklus II siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia
Makassar.

Dari gambar 4.4, terlihat bahwa dari 22 siswa kelas XI.A SMA Citra

Mulia Makassar yang menjadi sampel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
69

a. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengaplikasikan gerakan

passing atas melalui media ban bekas untuk kategori tuntas sebesar 41%

pada siklus I, kemudian pada siklus kedua meningkat menjadi 100% untuk

materi passing atas permainan bolavoli.

b. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa setelah mengaplikasikan gerakan

passing atas melalui media ban bekas untuk kategori tidak tuntas sebesar

59% pada siklus I , kemudian menurun menjadi 0% pada siklus II

Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa yang berada dalam

kategori tuntas mengalami peningkatan yakni, 41% pada saat siklus I proses

ketuntasan terjadi dalam dalam 2 kali pertemuan proses dan pelaksanaan

dengan materi yang diberikan, dan pada siklus II mengalami ketuntasan 100%

dengan pelaksanaan proses penelitian yang hampir sama dengan siklus

pertama tetapi pada siklus II ada beberapa model pembelajaran dan games

yang di tambahkan, serta media yang digunakan dimodifikasi dengan warna

dan jarak ketinggian media pun dikurangi agar siswa lebih bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran passing atas dengan senang hati tanpa ada paksa guru.

Penelitian ini menunjukkan peningkatan ketuntasan kelas secara klasikal pada

siklus II sebanyak 100% dan mencapai ketuntasan secara individu dengan nilai

peserta didik berada pada kategori baik.

Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

tentang meningkatkan hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli

melalui media pembelajaran ban bekas pada siswa kelas XI.A SMA Citra

Mulia Makassar, dengan tingkat pencapaian nilai rata-rata setiap siswa 80


70

dengan standar KKM 75 dan nilai ketuntasan seluruh siswa 100% pada siklus

II, sehingga tidak perlu lagi dilanjutkan di siklus berikutnya.

B. Pembahasan hasil penelitian

Menurut Sadiman, dkk dalam I Gde Wawan dan I Made Tegeh (2015:

2) mengatakan bahwa Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan

bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau

pengantar”. Dengan demikian, media merupakan penyalur informasi belajar

atau penyalur pesan.

Selanjutnya menurut Miarso dalam I Gde Wawan dan I Made Tegeh

mengatakan bahwa Media belajar segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

merangsang pikiran, pikiran, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Kemudian menurut Zainal Aqib (2016: 50) mengatakan bahwa Media

belajar merupakan bagian dari sumber belajar. Sumber belajar itu dapat berupa

pesan, orang, bahan, alat, tehnik, dan lingkungan. Media belajar merupakan

kombinasi antara alat (hardware) dan bahan ( software).

Dalam proses belajar mengajar media mempunyai arti yang sangat

penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara

untuk menyampaian informasi. Kerumitan bahan yang akan disampaikan

kepada siswa dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat

mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau

kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan


71

kehadiran media. Dengan demikian siswa lebih mudah mencerna bahan

daripada tanpa bantuan media.

Media sebagai suatu komponen sistem pembelajaran, mempunyai

fungsi dan peran yang sangat vital bagi kelangsungan pembelajaran. Itu berarti

bahwa media memiliki posisi yang strategis sebagai bagian integral dari

pembelajaran. Integral dalam konteks ini mengandung pengertian bahwa

media itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran. Tanpa

adanya media, maka pembelajaran tidak akan pernah terjadi.

Sebagai alat dalam pembelajaran, media mempunyai fungsi sebagai

komponen yang dimuati pesan pembelajaran untuk disampaikan kepada

pembelajar serta mempermudah jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.

Jadi dalam penggunaan media harus memperhatikan dan mempertimbangkan

tujuan.

Berdasarkan refleksi dari analisa data yang terkumpul maka hasil

penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa pada pemberian media

pembelajaran ban bekas dapat meningkatkan hasil belajar passing atas dalam

permainan bolavoli. Hal tersebut dapat dilihat pada data hasil pengamatan,

penilaian passing atas siswa dalam proses pembelajaran bolavoli berikut ini:

1. Siklus I

Pada siklus I tindakan dalam proses peningkatan hasil belajar passing

atas dalam permainan bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas siswa

kelas XI.A Citra Mulia Makassar, Kecamatan Mangala, kota Makassar Tahun

Pelajaran 2019/2020 sudah tepat. Pada siklus pertama peneliti menggunakan 3


72

model pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya siswa merasa senang dan

gembira dengan tidak melupakan sasaran yang ingin dicapai, yaitu siswa dapat

melakukan proses teknik passing atas pada permainan bolavoli. Namun masih

ada beberapa siswa yang kurang aktif. Hal ini dibuktikan dari beberapa aspek

penilaian,yaitu :

penilaian kogniif : masih ada siswa yang hanya menjawab soal dengan

seadanya dan tidak sesuai dengan jawaban yang benar.

Penilaian Afektif : kedisiplin, kejujuran, serta tanggung jawab siswa

masih sangat kurang dilihat pada saat awal pembelajaran beberapa siswa masih

tinggal di dalam kelas sedangkan guru sudah berada dilapangan, pada proses

pelaksanaan pembelajaran beberapa siswa masih ada yang main-main dan

berteduh di bawah pohon, pada akhir pembelajaran masih ada siswa yang

berbicara sedangkan guru di depan menjelaskan.

Penilaian Psikomotor : saat melakukan passing atas beberapa siswa posisi

jari-jari tidak membentuk mangkuk, kedua lutut tidak di rendahkan, serta

pandangan mata tidak mengikuti arah gerakan bola kemudian dorongan

bolanya masih belum terarah sehingga hasil penilaian hasil belajar passing atas

siswa kelas XI.A masih ada 13 siswa yang mendapat di bawah nilai 75. maka

peneliti melanjutkan pada siklus II.

2. Siklus II

Pada siklus II proses pembelajaran peningkatan hasil belajar passing atas

dalam permainan bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas siswa kelas

XI.A SMA Citra Mulia Mukassar, Kecamatan Mangala, Kota Makassar Tahun
73

Pelajaran 2019/2020, sudah lebih baik lagi dan cukup memuaskan. Tindakan

yang diberikan pada siklus II ini dengan menambah beberapa model

pembelajaran beserta games dan media yang diberi warna, serta mengurangi

ketinggian jarak media. Tujuan pembelajaran tersebut adalah memberikan rasa

senang dan ketertarikan dalam melakukan teknik passing atas dengan benar.

Dapat dilihat dari beberapa aspek penilaian,yaitu :

penilaian kogniif : siswa menjawab soal dengan benar

Penilaian Afektif : kebersamaan, kedisiplin, kejujuran, serta tanggung

jawab siswa sudah sangat baik dan meningkat dilihat pada saat awal

pembelajaran sudah tidak ada lagi siswa yang tinggal di dalam kelas jika waktu

jam pelajaran penjas dimulai, dan pada saat proses pembelajaran siswa yang

sudah paham melakukan passing atas dengan benar membantu siswa yang lain

yang belum paham. Dan pada akhir pembelajaran siswa fokus terhadap guru

yang menjelaskan.

Penilaian Psikomotor : saat melakukan passing atas siswa sudah sangat

paham dengan cara melakukan passing atas yang benar. Pada siklus II ini

gerakan dan teknik passing atas siswa kelas XI.A sudah semakin baik, dan

dorongan bolanya sudah terarah melewati lingkaran ban hal ini dapat

dibuktikan pada hasil rata-rata penilaian ketepatan passing atas siswa kelas

XI.A, yaitu 22 siswa sudah mencapai nilai di atas 75 dan tidak ada siswa yang

belum mencapai di atas nilai 75.


74

Selain memberikan penilaian pada siswa, guru juga memberikan tes

kepada siswa mengenai proses peningkatan hasil belajar passing atas dalam

permainan bolavoli melalui media ban bekas.

Dari dua penjelasan kegiatan tiap siklus, yaitu siklus I dan II,

menunjukkan bahwa hasil observasi dan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran permainan bolavoli, khususnya hasil belajar passing atas selalu

ada peningkatan yang baik, serta pemberian motivasi dari guru dalam proses

pembelajaran membuat siswa menjadi termotivasi untuk dapat meningkatkan

penguasaan teknik passing atas. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti dan

kolaborator sepakat bahwa proses pembelajaran peningkatan hasil belajar

passing atas dalam permainan bolavoli melalui media pembelajararn ban bekas

dapat dijadikan salah satu pembelajaran permainan bolavoli untuk kelas XI.A

SMA Citra Mulia Makassar, Kecamatan Mangala, Kota Makassar Tahun

Pelajaran 2019/2020.
75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI.A SMA Citra Mulia

Makassar Tahun Ajaran 2019/2020 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap

siklus terdiri atas empat tahapan yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpensi, dan (4) analisis dan refleksi.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah

digunakan pada BAB IV diperoleh simpulan bahwa :

Pembelajaran bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas, dapat

meningkatkan hasil belajar passing atas pada siswa kelas XI.A SMA Citra

Mulia Makassar Tahun Ajaran 2019/2020. Dari hasil analisis yang diperoleh

terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. Hasil belajar passing atas pada

siklus I dalam kategori tuntas adalah 41% jumlah siswa yang tuntas adalah 9

siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan persentase hasil belajar passing atas

siswa dalam kategori tuntas sebesar 100% dengan jumlah siswa yang tuntas

adalah 22 siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa melalui

media pembelajaran ban bekas dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran penjaskes khususnya pada materi passing atas dalam

permainan bolavoli. Oleh karena itu penulis memberikan saran sebagai

berikut:

75
76

1. Bagi Guru Penjaskes :

Pada saat proses pembelajaran, guru penjaskes SMA diharapkan

menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan media agar siswa

tidak jenuh atau merasa bosan dalam menerima/mengikuti pelajaran

penjaskes, serta memperegakan tugas gerak secara berulang supaya siswa

lebih jelas memahami tugas gerak yang diberikan, serta memberikan

feedback.

2. Bagi siswa :

Harus fokus pada pembelajaran yang sedang dipelajari.

3. Bagi sekolah :

Agar menyediakan atau memperbaharui sarana pembelajaran olahraga,

jangan hanya memperbaharui sarana pembelajaran lainnya. Perlunya

diperbanyak referensi atau buku-buku pendidikan khususnya metode

pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.


77

DAFTAR PUSTAKA

Aqib Zainal. 2016. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual


( Inovatif ). Bandung. Penerbit Yrama Widya.

Beutelstahl Dieter. 2015. Belajar Bermain Bolavoli. Bandung, Penerbit CV.


Pionir Jaya.

Iskandar, dkk. 2015. Peningkatan Keterampilan Passing Atas dalam Permaioan


Bolavoli Melalui Metode Bermain siswa Kelas VII SMP Negeri 3
Sungai Ambawang Kab. Kubu Raya. Jurnal Pendidikan Olahraga
Vol.4. Pontianak: Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, jl. Ampera Pontianak.

Istiyana Irna, dkk. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok
Melalui Ban Bekas Bola Plastik.Jurnal Pendidkan Olahraga dan
Kesehatan.Semarang: Penjaskesrek FKIP Universitas Negeri
Semarang.

Kusumawati, Mia. 2015. Penelitian Pendidikan Penjasorkes. Bandung. Alfabeta


Muhajir. 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMA dan
MA Kelas X. Erlangga.

Nawir Nukhrawi, dkk. 2013. Permainan Bolavoli. Makassar.DIKTAT Pendidikan


Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Negeri Makassar.

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Rahmatullah, Wahyu. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli


Melalui Media Bola Gantung.Makassar.STKIP Mega Rezky
Makassar.

Sanjaya, Wina. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Prenadamedia Group.

Sumantri, Mohamad Syarif. 2016. Strategi Pembelajaran Teori dan Praktik di


Tingkan Pendidikan Dasar.Depok.PT Rajagrafindo Persada.

Sudatha, I Gede Wawan, dkk.2015. Desain edi


Multim Pembelajaran.Yogyakarta.Media Akademi. a

Sudjana, Nana. 2017. Dasar-DAsar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar


Baru Algensindo.

Suhardianto.2015. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Chest Pass dalam


Permainan Bola Basket Melalui Permainan Lempar Tangkap Bola
78

Murid Kelas VI SD Negeri Panaikang 1. Jurnal Penjaskesrek Volume


1, No. 1. Makassar: STKIP Mega Rezky.
105

RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SMA Citra Mulia Makassar


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil )
Materi Pokok : Teknik Dasar Bola voli
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif, dan pro-

aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam serta dalam menenmpatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3.Memahami, menerapkan, menganalisi pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan

mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.


106

B. Tujuan:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:

1. Membiasakan berdoa sebelum melakukan aktivitas

2. Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.

3. Menunjukkan sikap tanggung jawab

4. Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran .

5. Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar dalam permainan bolavoli

6. Menjelaskan cara melakukan passing atas dengan melalui media

pembelajaran ban bekas dalam pemainan bolavoli

7. Menjelaskan berbagai kegunaan media pembelajaran ban bekas dalam

melakukan teknik dasar passing atas pada permainan boavoli.

8. Melakukan teknik dasar passing atas pada permainan bolavoli.

9. Melakukan beberapa model pembelajaran melalui media ban bekas teknik

dasar permainan bolavoli

10. Mempraktekkan teknik dasar passing atas bolavoli melalui media

pembelajaran ban bekas.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator:

1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya

sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

1.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain:

2.1.1. Menghargai teman dan lawan

2.1.2. Menerima kekalahan


107

2.1.3. Mentaati peraturan permainan

2.2 Bertanggung jawab

2.2.1 Menjaga dan menggunakan peralatan pembelajaran sesuai dengan

penggunaannya

2.2.2 Mengembalikan peralatan pembelajaran ketempat yang telah

disediakan

2.2.3 Menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain dalam beraktivitas.

2.2.4 Menjaga ketertiban lingkungan sekitar

2.3 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik:

2.3.1 Mengikuti kegiatan sesuai waktu yang ditentukan

2.3.2 Mengikuti semua proses pembelajaran

3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerakan passing bawah

Bola voli untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

4.1 Mempraktikkan permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

1. Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar permainan bolavoli

4.1.1 Melakukan berbagai teknik dasar permainan bolavoli ( passing atas )

2. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar passing atas pada permainan

bolavoli

4.1.2 Melakukan teknik dasar pasing atas permainan bolavoli

3. Menjelaskan langkah-langkah melakukan teknik dasar pasing atas

permainan bolavoli

4.1.3 Mempraktekkan teknik dasar passing atas bolavoli dalam permainan

sederhana
108

D. Materi Pembelajaran :

1. Passing atas bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas

Teknik passing merupakan langkah awal yang akan menentukan kemampuan

sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan.

1) Passing atas (Overhand Pass)

Passing atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas

kepala dengan jari-jari tangan.Bola yang datang dari atas diambil dengan

jari-jari tangan di atas, agak didepan kepala. Cara melakukan passing

atas, yaitu :

a) Tahap persiapan

(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu,kedua lutut di

rendahkan hingga berat badan bertumpu pada kedua ujung kaki

(2) Kedua lengan didepan badan dengan kedua telapak tanagn dan

jari-jari renggang, sehingga membentuk seperti mangkuk di

depan atas muka (wajah)

b) Tahap gerakan

(1) Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola

bersamaan dengan kedua lutut dan pinggang naik serta tumit

terangkat

(2) Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah atas

wajah

(3) Perkenaan bola tepat mengenai jari-jari tangan


109

(4) Arah bola hasil passing membentuk parabola (melengkung)

c) Tahap akhir

(1) Tumit terangkat dari lantai

(2) Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus ke atas

(3) Pandangan mata mengikuti arah gerakan bola

Gambar.1 Passing atas


(sumber: Buku Permainan Bola Voli )

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan dapat merangsang perasaan, fikiran, dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri peserta didik.

a. Manfaat umum media Pembelajaran

1) Menyeragamkan penyampaian materi

2) Pembelajaran lebih jelas dan menarik

3) Proses pembelajaran lebih interaksi

4) Efisiensi waktu dan tenaga


110

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar

6) Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

7) Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi

belajar

8) Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih produktif

b. Media Ban Bekas

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam Irna Istiyana (2013: 262)

mengatakan bahwa

“Ban adalah lingkar dari karet yang dipasang melingkar pada roda.
Bekas adalah sesuatu yang sudah pernah dipakai. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan ban bekas adalah ban luar sepeda motor yang
sudah tidak layak pakai atau tidak dapat digunakan lagi”

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mencoba menggunakan

ban bekas yang dijadikan sasaran untuk meningkatkan akurasi

dorongan bola Passing atas. Akurasi tersebut merupakan tingkat

ketepatan sasaran pada ban bekas yang digunakan,sehingga dalam hal

ini diharapkan pada saat melakukan passing atas yang sebenarnya

siswa mampu mengarahkan bola tepat pada sasaran.


111

Gambar 2. Media ban bekas


(Sumber: dokumentasi pribadi)
Ban bekas yang digunakan dimodifikasi sesuai kebutuhan disaat

pembelajaran, dimana ban tersebut dibuat sebagai titik sasaran pada

saat melakukan passing atasyang diberikan.

Adapun ban bekas yang peniliti digunakan yaitu ban bekas dari

motor maticdengan ukuran metric 90 / 90 – 14 M/C 46 P

Keterangan :

90, menunjukkan lebar ban dalam (mm)

90, menunjukkan persentase rasionya: 90 persentase lebar ban dari

tingginya.

14, menunjukkan diameter pelek dalam satuan inch

46 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari

( load index / LI )

P menunjukkan batas kecepatan pemakaian.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan: CTL (Contextual Teaching and Learning)


112

2. Ceramah, Problem Solving, dan Tugas

F. Kegiatan Pembelajaran.

1. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

 Berbaris, berdoa, absensi

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

 Persiapan fisik dan mental.

2. Kegiatan Inti

1) Model Pembelajaran Individu

a) Media digantung setinggi ± 2M

b) Siswa satu persatu berdiri tepat di bawah lingkaran ban

sambil memegang bola

c) Setelah mendengar aba-aba dari sumpritan siswa

melaksanakan passing atas selama 1 menit

d) Dorongan bola yang dilakukan harus terarah dan melewati

lingkaran ban tersebut. Jika bola keluar dari lingkaran maka

siswa tersebut mengulanginya sampai waktu yang

ditentukan selesai.
113

2M

Gambar.3 Model Pembelajaran Individu


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2.) Model Pembelajaran Berpasangan

a) siswa masing-masing mencari pasangan

b) siswa berbaris sesuai dengan pasangannya

c) guru membagi tiap pasangan diantara media ada yang

menempati sebelah kiri dan ada juga menempati sebelah

kanan.

d) siswa berdiri tepat didepan media, salah satu pasangan

memegang bola.

e) setelah mendengar aba-aba sumpritan, siswa melakukan

passing atas selama 1 menit melewati media tersebut,

pasangan yang berada di sebelah berusaha untuk meraih


114

bola dan melakukan passing atas untuk dikembalikan ke

pasangan lainnya.

f) dorongan bola harus terarah membentuk parabola serta

melewati lingkaran ban.

Ket: bola

Arah jalannya bola

Arah perpindahan

Gambar. 4 Model Pembelajaran Berpasangan


(Sumber : Dokumentasi pribadi )

3.) Model pembelajaran Kelompok

a) Siswa berbaris di samping tiang

b) 5 siswa maju di depan media.

c) 4 siswa membentuk persegi dan 1 siswa berada di tengah.

d) Siswa lainnya membentuk barisan di belakang siswa

yang memegang bola.


115

e.) Setelah aba-aba supritan, siswa mengoper bola ke siswa

lainnya dengan gerakan passing atas.

f) Permainan dilakukan selama 10 menit.

g) Jika bola telah masuk melewati lingkaran ban maka

permainan diulang kembali dilakukan secara bergantian.

Ket: bola

Arah bola

Arah perpindahan

Gambar.5 Model Pembelajaran Berkelompok


3. Kegiatan Penutup (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

 Pendinginan.

 Evaluasi proses pembelajaran dengan memberikan tes lisan atau

tertulis tentang materi passing atas


116

 Melakukan refleksi oleh guru dengan melibatkan peserta didik

tentang materi passing atas

 Memberikan umpan balik dan penugasan pada peserta didik

 Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran, dan berdoa

G. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat

 Lapangan, Bolavoli, Tali, Tiang, Ban bekas, Sumpritan

2. Sumber Belajar

 Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013

 Buku Referensi lain yang sesuai

H. Penilaian

1. Penilaian sikap

Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul

pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan

selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung jawab, sportif, dan

disiplin.

Keterangan:

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap

peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang

diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1.


117

RUBRIK PENILAIAN

SIKAP DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Aspek Perilaku Jumlah Skor Kode

N0 Nama Siswa yang Dinilai Skor Sikap Nilai

BS JJ TJ DS

1.

2.

3.

4.

5. Dst...

Keterangan:

 BS: Bekerja Sama

 JJ: Jujur

 TJ: Tanggung Jawab

 DS: Disiplin

Catatan:

a. Aspek Perilaku dinilai dengan Kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

b. Skor Maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x Jumlah Kriteria = 4 x 100 = 400
118

Jumlah skor yang


c. Skor Sikap X 100
= diperoleh Jumlah sikap

yang dinilai
d. Kode Nilai / Predikat

75,01 – 100 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Penilaian Pengetahuan

Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep

gerak passing bawah dalam permainan bolavoli.

No Pertanyaan Kriteria Perskoran Jumlah


1 2 3 4
1. Jelaskan pengertian bola voli menurut Anda !
2. Jelaskan Rangkaian gerakan passing Atas
dalam permainan Bolavoli !
3. Jelaskan sikap awal kaki, tangan, dan
pandangan ketika melakukan teknik dasar
passing atas pada permainan bola voli !
4. Jelaskan sikap akhir kaki, tangan, dan
pandangan ketika akan melakukan teknik dasar
passing atas pada permainan bolavoli !
5. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap awal dalam
melakukan passing atas pada permainan
bolavoli !
6. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap akhir
dalam melakukan passing atas pada permainan
bolavoli !
7 Sebutkan teknik dasar dalam permainan
bolavoli !

Keterangan:

1. Skor 4: Jika peserta didik mampu menjelaskan tiga indikator (kaki,

tangan, dan pandangan)


119

2. Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua indikator.

3. Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan salah satu indikator.

4. Skor 1: Jika peserta didik tidak satupun pertanyaan di atas mampu

dijelaskan

Keterangan:

Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang

nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai Kognitif = X 100
Jumlah skor maksimal

3. Tes Unjuk Kerja (Keterampilan)

1). Lembar pengamatan nilai proses gerak

penilaian proses passing atas dalam bolavoli melalui media ban bekas.

Keterangan: Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian,

dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

RUBRIK PENILAIAN PASSING ATAS (Bolavoli)

No Dimensi Indikator Deskripsi Gerak Nilai


4 3 2 1
1 Sikap Awal 1. Kaki - kaki merenggang dengan santai
- Lutut ditekuk dalam posisi rendah
- Salah satu kaki didepan
2. Tangan - Jari tangan dibuka
- Kedua lengan didepan badan
- Kedua telapak tangan dan jari-jari
renggang (membentuk seperti
mangkuk) diatas muka
3. Badan -Punggung di rendahkan
dan -posisi badan relax
Pandangan -Pandangan ke depan
120

Mata
2. Pelaksanaan 1. Kaki -Kaki bergerak kearah datangnya
bola
-Kaki sedikit diulurkan
-lutut diluruskan
2. Tangan -Dorongkan kedua lengan
menyongsong arah datangnya bola
-arah datangnya bola tepat ditengah-
tengah atas wajah
-perkenaan bola tepat mengenai jari-
jari tangan
3. Badan -berat badan dialihkan keatas
dan -pinggul dan lutut naik
Pandangan -pandangan mata mengikuti arah
Mata datangnya bola
3. Sikap Akhir 1. Kaki -salah satu kaki melangkah kedepan
-lutut diluruskan
-kedua kaki
2. Tangan -jari tangan di buka
-kedua lengan lurus keatas
-landasan mengikuti bola kesasaran
3. Badan -badan diluruskan
dan -perhatikan bola kearah media
Pandangan -pandangan fokus ke media
Mata

Keterangan :

1. Peserta mendapatkan nilai 4, apabila tiga indikator yang dilakukan


benar.
2. Peserta mendapatkan nilai 3 apabila dua indikatot yang dilakukan
benar
3. Peserta mendapatkan nilai 2, apabila satu indikator yang dilakukan
benar.
4. Peserta mendapatkan nilai 1, apabila tidak ada satu indikator pun
yang dilakukan benar
5. Nilai maksimal adalah 36

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 70
Jumlah skor maksimal
121

2). Lembar Pengamatan penilaian hasil gerak spesifik passing atas dalam
permainan bola voli melalui media pembelajaran ban bekas.
Penilaian hasil produk gerak spesifik passing atas dilakukan selama 30 detik

dengan cara :

a. Mula-mula siswa berdiri tepat dibawah media sambil memegang bola

b. Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” siswa mulai

mempaassingkan bola hingga melewati lingkaran ban tersebut

c. Petugas menghitung ulangan/pantulan bola yang dapat dilakukan oleh

siswa

d. Jumlah ulangan/pantulan bola yang dilakukan dengan benar memenuhi

persyaratan dihitung untuk diberikan skor.

Konversi jumlah ulangan dengan skor

Perolehan Nilai
Predikat Nilai Klasifikasi Nilai
Putra Putri

..... ≥ 20 kali ..... ≥ 15 kali 86 - 100 Sangat Baik

17 – 19 kali 12 – 14 kali 71 – 85 Baik

14 – 16 kali 9 – 11 kali 56 -70 Cukup

...... ≤ 13 kali ......≤ 8 kali ....... ≤ 55 Kurang

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 30
Jumlah skor maksimal

Pengolahan skor keterampilan proses dan skor keterampilan hasil

keterampilan gerak menjadi skor akhir.


122

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai

dengan tujuan akhir dari pembelajaran ( contoh 70% untuk skor

keterampilan proses keterampilan gerak, dan 30% untuk skor

keterampilan hasil gerak ), maka skor akhir keterampilan gerak

adalah:

Skor akhir :

(Skor penilaian proses x 70%) + ( Skor hasil gerak x 30%)

Mengetahui, Makassar, 1 Mei 2019

Guru Mata Pelajaran Penjaskes Peneliti

Wahyu Rahmatullah, S.Pd Dini Paramita Sari


123

Lampiran 22 : RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SMA Citra Mulia Makassar


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil )
Materi Pokok : Teknik Dasar Bola voli
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti :

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif, dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menenmpatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisi pengetahuan faktual, konseptual, dan

prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri

dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.


124

B. Tujuan:

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat:

1. Membiasakan berdoa sebelum melakukan aktivitas

2. Menunjukkan sikap sportif dalam bermain.

3. Menunjukkan sikap tanggung jawab

4. Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran .

5. Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar dalam permainan bolavoli

6. Menjelaskan cara melakukan passing atas dengan melalui media

pembelajaran ban

bekas dalam pemainan bolavoli

7. Menjelaskan berbagai kegunaan media pembelajaran ban bekas dalam

melakukan teknik dasar passing atas pada permainan boavoli.

8. Melakukan teknik dasar passing atas pada permainan bolavoli.

9. Melakukan beberapa model pembelajaran melalui media ban bekas teknik

dasar permainan bolavoli

10. Mempraktekkan teknik dasar passing atas bolavoli melalui media

pembelajaran ban bekas.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator:

1.1. Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya

sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai

1.1.1 Berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran

2.1 Berperilaku sportif dalam bermain:

2.1.1. Menghargai teman dan lawan


125

2.1.2. Menerima kekalahan

2.1.3. Mentaati peraturan permainan

2.2 Bertanggung jawab

2.2.1 Menjaga dan menggunakan peralatan pembelajaran sesuai dengan

penggunaannya

2.2.2 Mengembalikan peralatan pembelajaran ketempat yang telah

disediakan

2.2.3 Menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain dalam beraktivitas.

2.2.4 Menjaga ketertiban lingkungan sekitar

2.3 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik:

2.3.1 Mengikuti kegiatan sesuai waktu yang ditentukan

2.3.2 Mengikuti semua proses pembelajaran

3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerakan passing bawah

Bola voli untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

4.1 Mempraktikkan permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

1. Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar permainan bolavoli

4.1.1 Melakukan berbagai teknik dasar permainan bolavoli

( passing atas )

2. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar passing atas pada permainan

bolavoli

4.1.2 Melakukan teknik dasar pasing atas permainan bolavoli

3. Menjelaskan langkah-langkah melakukan teknik dasar pasing atas

permainan bolavoli
126

4.1.3 Mempraktekkan teknik dasar passing atas bolavoli dalam

permainan sederhana

D. Materi Pembelajaran :

1. Passing atas bolavoli melalui media pembelajaran ban bekas

Teknik passing merupakan langkah awal yang akan menentukan kemampuan

sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan.

1) Passing atas (Overhand Pass)

Passing atas adalah cara pengambilan bola atau mengoper dari atas

kepala dengan jari-jari tangan.Bola yang datang dari atas diambil dengan

jari-jari tangan di atas, agak didepan kepala. Adapun fungsi Passing Atas

dalam permainan bolavoli yaitu mengoper bola ke arah teman dan

sebagai umpan untuk melakukan smash.

Cara melakukan passing atas, yaitu :

a) Tahap persiapan

(1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu,kedua lutut di

rendahkan hingga berat badan bertumpu pada kedua ujung kaki

(2) Kedua lengan didepan badan dengan kedua telapak tanagn dan

jari-jari renggang, sehingga membentuk seperti mangkuk di

depan atas muka (wajah)

b) Tahap gerakan

(1) Dorongkan kedua lengan menyongsong arah datangnya bola

bersamaan dengan kedua lutut dan pinggang naik serta tumit


127

terangkat

(2) Usahakan arah datangnya bola tepat di tengah-tengah atas

wajah

(3) Perkenaan bola tepat mengenai jari-jari tangan

(4) Arah bola hasil passing membentuk parabola (melengkung)

c) Tahap akhir

(1) Tumit terangkat dari lantai

(2) Pinggul dan lutut naik serta kedua lengan lurus ke atas

(3) Pandangan mata mengikuti arah gerakan bola

Gambar.1 Passing atas


(sumber: Buku Permainan Bola Voli )

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyalurkan pesan dapat merangsang perasaan, fikiran, dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar

pada diri peserta didik.


128

a. Manfaat umum media Pembelajaran

1) Menyeragamkan penyampaian materi

2) Pembelajaran lebih jelas dan menarik

3) Proses pembelajaran lebih interaksi

4) Efisiensi waktu dan tenaga

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar

6) Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja

7) Menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi

belajar

8) Meningkatkan peran guru ke arah yang lebih produktif

b. Media Ban Bekas

Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam Irna Istiyana (2013: 262)

mengatakan bahwa

“Ban adalah lingkar dari karet yang dipasang melingkar pada roda.
Bekas adalah sesuatu yang sudah pernah dipakai. Dalam penelitian ini
yang dimaksud dengan ban bekas adalah ban luar sepeda motor yang
sudah tidak layak pakai atau tidak dapat digunakan lagi”

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti mencoba menggunakan

ban bekas yang dijadikan sasaran untuk meningkatkan akurasi

dorongan bola Passing atas. Akurasi tersebut merupakan tingkat

ketepatan sasaran pada ban bekas yang digunakan,sehingga dalam hal

ini diharapkan pada saat melakukan passing atas yang sebenarnya

siswa mampu mengarahkan bola tepat pada sasaran.


129

Ban bekas yang digunakan dimodifikasi sesuai kebutuhan disaat


pembelajaran, dimana ban tersebut dibuat sebagai titik sasaran pada
saat melakukan passing atasyang diberikan.

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan: CTL (Contextual Teaching and Learning)

2. Ceramah, Problem Solving, dan Tugas

F. Kegiatan Pembelajaran.

1. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)

 Berbaris, berdoa, absensi

 Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu

 Persiapan fisik dan mental.

2. Kegiatan Inti (100 menit)

1) Model Pembelajaran Individu

a) Media digantung setinggi ± 1,5M

b) Siswa satu persatu berdiri tepat di bawah lingkaran ban

sambil memegang bola.

c) Tiap siswa mendapat melakukan passing atas selama 1

menit.

d) Setelah mendengar aba-aba dari sumpritan siswa

melaksanakan passing atas dengan bola hingga melewati

lingkaran ban. Setelah bola yang telah di passing turun

maka di tangkap kemudian dipassing lagi ke atas.


130

e) Dorongan bola yang dilakukan harus terarah dan melewati

lingkaran ban tersebut. Jika bola keluar dari lingkaran maka

siswa tersebut mengulanginya sampai waktu yang

ditentukan selesai.

1,5 M

Gambar.2 Model Pembelajaran Individu


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

2.) Model pembelajaran Kelompok

a) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

b) tiap kelompok menunjuk satu orang teman kelompok

yang bertugas untuk memasukkan bola ke lingkaran ban

c) teman kelompok lainnya membentuk barisan di dalam

lapangan saling berhadapan.

d.) Setelah aba-aba supritan, siswa mengoper bola ke siswa

lainnya dengan gerakan passing atas.

f) tiap kelompok mendapat durasi bermain selama 5 menit.


131

g) Jika bola telah masuk melewati lingkaran ban maka

permainan diulang kembali dilakukan secara bergantian.

Ket: bola

Arah bola

Arah perpindahan

Gambar.3 Model Pembelajaran Kelompok


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

3.) Games

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

 Pendinginan.

 Evaluasi proses pembelajaran dengan memberikan tes lisan atau

tertulis tentang materi passing atas

 Melakukan refleksi oleh guru dengan melibatkan peserta didik

tentang materi passing atas


132

 Memberikan umpan balik dan penugasan pada peserta didik

 Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran, dan berdoa

G. Alat dan Sumber Belajar

1. Alat

 Lapangan, Bolavoli, Tali, Tiang, Ban bekas, Sumpritan

2. Sumber Belajar

 Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013

 Buku Referensi lain yang sesuai

H. Penilaian

1. Penilaian sikap

Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul

pada saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas maupun di lapangan.

Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran, yaitu bertanggung

jawab, jujur, sportif, disiplin, dan bekerjasama.

Keterangan:

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap

peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang

diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) mendapat nilai 1.


133

RUBRIK PENILAIAN

SIKAP DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode

N0 Nama Siswa Dinilai Skor Sikap Nilai

BS JJ TJ DS

1.
2.
3.
4.
5. Dst...
Keterangan:

 BS: Bekerja Sama

 JJ: Jujur

 TJ: Tanggung Jawab

 DS: Disiplin

Catatan:

a. Aspek Perilaku dinilai dengan Kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

b. Skor Maksimal = Jumlah sikap yang dinilai x Jumlah Kriteria = 4 x 100 = 400

Jumlah skor yang


c. Skor Sikap X 100
= diperoleh Jumlah sikap

yang dinilai
d. Kode Nilai / Predikat

75,01 – 100 = Sangat Baik (SB)


134

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Penilaian Pengetahuan

Jawab secara lisan atau tulisan, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep

gerak passing bawah dalam permainan bolavoli.

No Pertanyaan Kriteria Perskoran Jumlah


1 2 3 4
1. Jelaskan pengertian bola voli menurut Anda !
2. Bagaimana cara melakukan passing atas yang
benar ?
3. Jelaskan pengertian teknik dasar passing atas
dalam permainan bolavoli !
4. Mengapa dalam melakukan passing atas
perkenaan bola harus tepat mengenai jari-jari
tangan ? jelaskan !
5. Sebutkan fungsi passing atas dalam permainan
bolavoli ?
6. Apa nama media yang digunakan pada
pembelajaran bola voli pada siklus 2 ?
7 Sebutkan teknik dasar dalam permainan
bolavoli !

Keterangan:

1. Skor 4: Jika peserta didik mampu menjelaskan secara detail dan

benar semua indikator.

2. Skor 3: Jika peserta didik mampu menjelaskan dua indikator.

3. Skor 2: Jika peserta didik mampu menjelaskan salah satu indikator.

4. Skor 1: Jika peserta didik tidak satupun pertanyaan di atas mampu

dijelaskan.
135

Keterangan:

Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang

nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai Kognitif = X 100
Jumlah skor maksimal

3. Tes Unjuk Kerja (Keterampilan)

1). Lembar Penialaian Proses Gerak Psikomotor

Lakukan teknik dasar passing bawah

Keterangan: Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian,

dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

RUBRIK PENILAIAN PASSING ATAS (Bolavoli)

No Dimensi Indikator Deskripsi Gerak Nilai


4 3 2 1
1 Sikap Awal 1. Kaki - kaki merenggang dengan santai
- Lutut ditekuk dalam posisi rendah
- Salah satu kaki didepan
2. Tangan - Jari tangan dibuka
- Kedua lengan didepan badan
- Kedua telapak tangan dan jari-jari
renggang (membentuk seperti
mangkuk) diatas muka
3. Badan -Punggung di rendahkan
dan -posisi badan relax
Pandangan -Pandangan ke depan
Mata
2. Pelaksanaan 1. Kaki -Kaki bergerak kearah datangnya
bola
-Kaki sedikit diulurkan
-lutut diluruskan
2. Tangan -Dorongkan kedua lengan
menyongsong arah datangnya bola
-arah datangnya bola tepat ditengah-
tengah atas wajah
-perkenaan bola tepat mengenai jari-
jari tangan
136

3. Badan -berat badan dialihkan keatas


dan -pinggul dan lutut naik
Pandangan -pandangan mata mengikuti arah
Mata datangnya bola
3. Sikap Akhir 1. Kaki -salah satu kaki melangkah kedepan
-lutut diluruskan
-kedua kaki
2. Tangan -jari tangan di buka
-kedua lengan lurus keatas
-landasan mengikuti bola kesasaran
3. Badan -badan diluruskan
dan -perhatikan bola kearah media
Pandangan -pandangan fokus ke media
Mata

Keterangan :

1. Peserta mendapatkan nilai 4, apabila tiga indikator yang dilakukan

benar.

2. Peserta mendapatkan nilai 3 apabila dua indikatot yang dilakukan

benar

3. Peserta mendapatkan nilai 2, apabila satu indikator yang dilakukan

benar.

4. Peserta mendapatkan nilai 1, apabila tidak ada satu indikator pun

yang dilakukan benar

5. Nilai maksimal adalah 36

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 70
Jumlah skor maksimal

2). Lembar Pengamatan penilaian hasil gerak spesifik passing atas dalam

permainan bola voli melalui media pembelajaran ban bekas.


137

Penilaian hasil produk gerak spesifik passing atas dilakukan selama 1 menit

dengan

cara :

a. Mula-mula siswa berdiri tepat dibawah media sambil memegang bola

b. Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” siswa mulai

mempaassingkan bola hingga melewati lingkaran ban tersebut

c. Petugas menghitung ulangan/pantulan bola yang dapat dilakukan oleh

siswa

d. Jumlah ulangan/pantulan bola yang dilakukan dengan benar memenuhi

persyaratan dihitung untuk diberikan skor.

Konversi jumlah ulangan dengan skor

Perolehan Nilai
Predikat Nilai Klasifikasi Nilai
Putra Putri

..... ≥ 20 kali ..... ≥ 15 kali 86 - 100 Sangat Baik

17 – 19 kali 12 – 14 kali 71 – 85 Baik

14 – 16 kali 9 – 11 kali 56 -70 Cukup

...... ≤ 13 kali ......≤ 8 kali ....... ≤ 55 Kurang

Jumlah skor diperoleh


Nilai = X 30
Jumlah skor maksimal

Pengolahan skor keterampilan proses dan skor keterampilan hasil

keterampilan gerak menjadi skor akhir.

Untuk memperoleh skor akhir, perlu diberikan pembobotan sesuai

dengan tujuan akhir dari pembelajaran ( contoh 70% untuk skor


138

keterampilan proses keterampilan gerak, dan 30% untuk skor

keterampilan hasil gerak ), maka skor akhir keterampilan gerak

adalah:

Skor akhir :

(Skor penilaian proses x 70%) + ( Skor hasil gerak x 30%)

Mengetahui, Makassar, 1 Mei 2019

Guru Mata Pelajaran Penjaskes Peneliti

Wahyu Rahmatullah, S.Pd Dini Paramita Sari


139

Lampiran 23 : Absen Kelas XI.A SMA Citra Mulia Makassar


79

Lampiran 1 : Data Awal Passing Atas Kelas XI.A

DATA AWAL PASSING ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS XI.A SMA CITRA MULIA
MAKASSAR

Data Awal Nilai


No Nama L/P Jumlah Keterangan
Kognitif Afektif psikomotor Akhir
1 Afriana Cembes P 75 70 69 214 71 tidak tuntas
2 Andi Asrah L 77 75 70 222 74 tidak tuntas
3 Andika Badrawijaya L 70 75 80 225 75 tuntas
4 Andini Saputri P 75 78 69 222 74 tidak tuntas
5 Dedi Muhtar L 75 76 72 223 74 tidak tuntas
6 Fatmawati P 79 76 70 225 75 tuntas
7 Fitriani P 75 76 72 223 74 tidak tuntas
8 Intan P 80 72 70 222 74 tidak tuntas
9 Lili Hariani P 78 76 69 223 74 tidak tuntas
10 Mersiana Jelima P 75 78 69 222 74 tidak tuntas
11 Miftahul Khair L 77 77 72 226 75 tuntas
12 Miswandi L 70 75 75 220 73 tidak tuntas
13 Muh. Alfian L 68 77 77 222 74 tidak tuntas
14 Muh. Ashan L 82 77 75 234 78 tuntas
15 Muhammad Fajriansyah L 76 80 83 239 80 tuntas
16 Nurhalisah P 76 78 69 223 74 tidak tuntas
17 Rani Handayani S P 75 77 68 220 73 tidak tuntas
18 Sapril L 75 75 73 223 74 tidak tuntas
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 80 75 68 223 74 tidak tuntas
20 Supriadi L 77 75 78 230 77 tuntas
21 Syarifuddin L 77 75 80 232 77 tuntas
22 Wanda P 78 75 69 222 74 tidak tuntas
Jumlah 1645
Rata-rata 75
Nilai Maksimum 80
Nilai Minimum 71
%Lulus 32%
%Tidak Lulus 68%
80

Lampiran 2 : Nilai Hasil Belajar Siklus I

NILAI HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS XI.A SMA CITRA MULIA
MAKASSAR SIKLUS I

Siklus I Nilai
No Nama L/P Jumlah Ket
Kognitif Afektif psikomotor Akhir
1 Afriana Cembes P 79 69 58 206 69 Tidak Tuntas
2 Andi Asrah L 82 69 75 226 75 Tuntas
3 Andika Badrawijaya L 82 81 81 244 81 Tuntas
4 Andini Saputri P 79 69 70 218 73 Tidak Tuntas
5 Dedi Muhtar L 82 81 74 237 79 Tuntas
6 Fatmawati P 79 63 52 194 65 Tidak Tuntas
7 Fitriani P 82 69 64 215 72 Tidak Tuntas
8 Intan P 71 69 64 204 68 Tidak Tuntas
9 Lili Hariani P 71 69 70 210 70 Tidak Tuntas
10 Mersiana Jelima P 75 63 57 195 65 Tidak Tuntas
11 Miftahul Khair L 75 75 58 208 69 Tidak Tuntas
12 Miswandi L 75 81 80 236 79 tuntas
13 Muh. Alfian L 75 81 80 236 79 Tuntas
14 Muh. Ashan L 82 63 74 219 73 Tidak Tuntas
15 Muhammad Fajriansyah L 82 81 81 244 81 Tuntas
16 Nurhalisah P 79 69 58 206 69 Tidak Tuntas
17 Rani Handayani S P 82 69 64 215 72 Tidak Tuntas
18 Sapril L 71 81 79 231 77 Tuntas
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 82 69 64 215 72 Tidak Tuntas
20 Supriadi L 75 75 79 229 76 Tuntas
21 Syarifuddin L 71 75 80 226 75 Tuntas
22 Wanda P 75 75 64 214 71 Tidak Tuntas
Jumlah 1609
Rata-rata 73
Nilai Maksimum 81
Nilai Minimum 65
%Lulus 41%
%Tidak Lulus 59%
81

Lampiran 3 : Nilai Hasil Belajar Siklus II

NILAI HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI SISWA KELAS XI.A


SMA CITRA MULIA MAKASSAR
SIKLUS II

Siklus II
No Nama L/P Jumlah Nilai Keterangan
Kognitif Afektif psiko
1 Afriana Cembes P 93 81 76 250 83 tuntas
2 Andi Asrah L 96 88 84 268 89 tuntas
3 Andika Badrawijaya L 96 88 91 275 92 tuntas
4 Andini Saputri P 96 81 74 251 84 tuntas
5 Dedi Muhtar L 89 88 84 261 87 tuntas
6 Fatmawati P 93 81 79 253 84 tuntas
7 Fitriani P 96 88 74 258 86 tuntas
8 Intan P 96 88 79 263 88 tuntas
9 Lili Hariani P 89 88 79 256 85 tuntas
10 Mersiana Jelima P 93 88 78 259 86 tuntas
11 Miftahul Khair L 96 88 79 263 88 tuntas
12 Miswandi L 96 88 84 268 89 tuntas
13 Muh. Alfian L 93 88 91 272 91 tuntas
14 Muh. Ashan L 93 88 80 261 87 tuntas
15 Muhammad Fajriansyah L 96 94 92 282 94 tuntas
16 Nurhalisah P 93 81 79 253 84 tuntas
17 Rani Handayani S P 96 88 79 263 88 tuntas
18 Sapril L 96 88 86 270 90 tuntas
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 93 88 77 258 86 tuntas
20 Supriadi L 96 88 90 274 91 tuntas
21 Syarifuddin L 96 88 90 274 91 tuntas
22 Wanda P 96 81 84 261 87 tuntas
Jumlah 1933
Rata-rata 88
Nilai Maksimum 94
Nilai Minium 83
%Lulus 100%
%Tidak Lulus 0%
82

Lampiran 4 : Nilai Kognitif Siklus I

NILAI KOGNITIF SIKLUS I

SOAL
No Nama L/P Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1 Afriana Cembes P 4 3 3 2 3 3 4 22 79
2 Andi Asrah L 4 3 3 3 3 3 4 23 82
3 Andika Badrawijaya L 3 3 2 3 4 4 4 23 82
4 Andini Saputri P 3 3 4 4 2 2 4 22 79
5 Dedi Muhtar L 4 3 4 3 3 3 3 23 82
6 Fatmawati P 3 3 4 3 3 3 3 22 79
7 Fitriani P 4 4 3 3 2 3 4 23 82
8 Intan P 3 3 4 3 2 2 3 20 71
9 Lili Hariani P 3 3 3 2 2 3 4 20 71
10 Mersiana Jelima P 3 3 3 2 3 3 4 21 75
11 Miftahul Khair L 3 3 3 2 3 3 4 21 75
12 Miswandi L 4 3 2 2 3 3 4 21 75
13 Muh. Alfian L 4 3 2 3 3 2 4 21 75
14 Muh. Ashan L 3 4 3 3 3 3 4 23 82
15 Muhammad Fajriansyah L 3 3 4 2 3 4 4 23 82
16 Nurhalisah P 4 3 3 2 3 3 4 22 79
17 Rani Handayani S P 4 4 3 2 3 3 4 23 82
18 Sapril L 4 3 2 2 2 3 4 20 71
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 4 4 3 3 3 3 3 23 82
20 Supriadi L 4 3 3 2 2 3 4 21 75
21 Syarifuddin L 3 3 3 2 3 2 4 20 71
22 Wanda P 3 4 3 2 3 3 3 21 75
83

Lampiran 5 : Nilai Afektif Siklus I

NILAI AFEKTIF SIKLUS I


Afektif
No Nama L/P Tanggung Jumlah Nilai
Bekerjasama Jujur Jawab Disiplin
1 Afriana Cembes P 2 3 3 3 11 69
2 Andi Asrah L 3 2 3 3 11 69
3 Andika Badrawijaya L 4 3 3 3 13 81
4 Andini Saputri P 3 3 2 3 11 69
5 Dedi Muhtar L 3 3 3 4 13 81
6 Fatmawati P 3 3 2 2 10 63
7 Fitriani P 3 3 3 2 11 69
8 Intan P 3 3 2 3 11 69
9 Lili Hariani P 2 3 3 3 11 69
10 Mersiana Jelima P 2 3 3 2 10 63
11 Miftahul Khair L 3 3 3 3 12 75
12 Miswandi L 3 3 3 4 13 81
13 Muh. Alfian L 3 3 3 4 13 81
14 Muh. Ashan L 3 2 3 2 10 63
15 Muhammad Fajriansyah L 4 3 3 3 13 81
16 Nurhalisah P 3 3 3 2 11 69
17 Rani Handayani S P 3 3 3 2 11 69
18 Sapril L 4 3 3 3 13 81
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 3 3 2 3 11 69
20 Supriadi L 3 3 3 3 12 75
21 Syarifuddin L 3 3 3 3 12 75
22 Wanda P 3 3 3 3 12 75
84

Lampiran 6 : Nilai Proses Gerak Psikomotor Siklus I

NILAI PROSES GERAK PSIKOMOTOR SIKLUS I

Psikomotor
Nilai
NO Nama L/P Sikap Sikap Jumlah Skor diperoleh/skor
Pelaksanaan
Awal Akhir maksimal X 70

1 Afriana Cembes P 3 2 2 7 41
2 Andi Asrah L 4 3 2 9 53
3 Andika Badrawijaya L 4 3 3 10 58
4 Andini Saputri P 3 3 3 9 53
5 Dedi Muhtar L 3 3 3 9 53
6 Fatmawati P 2 2 2 6 35
7 Fitriani P 3 3 2 8 47
8 Intan P 3 2 3 8 47
9 Lili Hariani P 3 3 3 9 53
10 Mersiana Jelima P 2 3 2 7 41
11 Miftahul Khair L 3 2 2 7 41
12 Miswandi L 4 3 3 10 58
13 Muh. Alfian L 4 3 3 10 58
14 Muh. Ashan L 3 3 3 9 53
15 Muhammad Fajriansyah L 3 3 4 10 58
16 Nurhalisah P 2 2 3 7 41
17 Rani Handayani S P 3 3 2 8 47
18 Sapril L 3 3 4 10 58
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 3 3 2 8 47
20 Supriadi L 4 3 3 10 58
21 Syarifuddin L 4 3 3 10 58
22 Wanda P 3 3 2 8 47
85

Lampiran 7 : Nilai Hasil Gerak Psikomotor Siklus I

NILAI HASIL GERAK SPESIFIK PSIKOMOTOR SIKLUS I

Nilai
Perolehan Klasifikasi Skor
No Nama P/L Predikat Nilai
Nilai Nilai diperoleh/skor
maksimal X 30

1 Afriana Cembes P 8 kali 55 kurang 17


2 Andi Asrah L 17 kali 73 baik 22
3 Andika Badrawijaya L 18 kali 75 baik 23
4 Andini Saputri P 9 kali 56 cukup 17
5 Dedi Muhtar L 16 kali 70 cukup 21
6 Fatmawati P 8 kali 55 kurang 17
7 Fitriani P 9 kali 56 cukup 17
8 Intan P 8 kali 55 kurang 17
9 Lili Hariani P 9 kali 56 cukup 17
10 Mersiana Jelima P 6 kali 54 kurang 16
11 Miftahul Khair L 14 kali 56 cukup 17
12 Miswandi L 17 kali 73 baik 22
13 Muh. Alfian L 17 kali 73 baik 22
14 Muh. Ashan L 16 kali 70 cukup 21
15 Muhammad Fajriansyah L 18 kali 75 baik 23
16 Nurhalisah P 9 kali 56 cukup 17
17 Rani Handayani S P 10 kali 58 cukup 17
18 Sapril L 17 kali 71 baik 21
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 10 kali 58 cukup 17
20 Supriadi L 16 kali 70 cukup 21
21 Syarifuddin L 17 kali 73 baik 22
22 Wanda P 10 kali 58 cukup 17
86

Lampiran 8 : Nilai Keseluruhan Psikomotor Siklus I

NILAI AKHIR PSIKOMOTOR

No Nama P/L Nilai Proses Gerak Nilai Hasil Gerak Spesifik Jumlah
1 Afriana Cembes P 41 17 58
2 Andi Asrah L 53 22 75
3 Andika Badrawijaya L 58 23 81
4 Andini Saputri P 53 17 70
5 Dedi Muhtar L 53 21 74
6 Fatmawati P 35 17 52
7 Fitriani P 47 17 64
8 Intan P 47 17 64
9 Lili Hariani P 53 17 70
10 Mersiana Jelima P 41 16 57
11 Miftahul Khair L 41 17 58
12 Miswandi L 58 22 80
13 Muh. Alfian L 58 22 80
14 Muh. Ashan L 53 21 74
15 Muhammad Fajriansyah L 58 23 81
16 Nurhalisah P 41 17 58
17 Rani Handayani S P 47 17 64
18 Sapril L 58 21 79
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 47 17 64
20 Supriadi L 58 21 79
21 Syarifuddin L 58 22 80
22 Wanda P 47 17 64
87

Lampiran 9 : Rekapitulasi Siklus I

REKAPITULASI SIKLUS I

PENILAIAN J
PSIKOMOTOR AFEKTIF KOGNITIF U
No Nama Nilai Proses + Nilai yang Nilai yang M Nilai
Nilai Hasil diperoleh/skor diperoleh/skor L Akhir
maksimal x 100 maksimal x 100 A
H
1. Afriana Cembes 41 + 17 = 58 11/16 x 100 = 69 22/28 x 100 = 79 206 69
2 Andi Asrah 53 + 22 = 75 11/16 x 100 = 69 23/28 x 100 = 82 226 75
3 Andika Badrawijaya 58 + 23 = 81 13/16 x 100 = 81 23/28 x 100 = 82 244 81
4 Andini Saputri 53 + 17 = 70 11/16 x 100 = 69 22/28 x 100 = 79 218 73
5 Dedi Muhtar 53 + 21 = 74 13/16 x 100 = 81 23/28 x 100 = 82 237 79
6 Fatmawati 35 + 17 = 52 10/16 x 100 = 63 22/28 x 100 = 79 194 65
7 Fitriani 47 + 17 = 64 11/16 x 100 = 69 23/28 x 100 = 82 215 72
8 Intan 47 + 17 = 64 11/16 x 100 = 69 20/28 x 100 = 71 204 68
9 Lili Hariani 53 + 17 = 70 11/16 x 100 = 69 20/28 x 100 = 71 210 70
10 Mersiana Jelima 41 + 16 = 57 10/16 x 100 = 63 21/28 x 100 = 75 195 65
11 Miftahul Khair 41 + 17 = 58 12/16 x 100 = 75 21/28 x 100 = 75 208 69
12 Miswandi 58 + 22 = 80 13/16 x 100 = 81 21/28 x 100 = 75 236 79
13 Muh. Alfian 58 + 22 = 80 13/16 x 100 = 81 21/28 x 100 = 75 236 79
14 Muh. Ashan 53 + 21 = 74 10/16 x 100 = 63 23/28 x 100 = 82 219 73
15 Muhammad Fajriansyah 58 + 23 = 81 13/16 x 100 = 81 23/28 x 100 = 82 244 81
16 Nurhalisah 41 + 17 = 58 11/16 x 100 = 69 22/28 x 100 = 79 206 69
17 Rani Handayani S 47 + 17 = 64 11/16 x 100 = 69 23/28 x 100 = 82 215 72
18 Sapril 58 + 21 = 79 13/16 x 100 = 81 20/28 x 100 = 71 231 77
19 Sri Rahayu Lestari Zain 47 + 17 = 64 11/16 x 100 = 69 23/28 x 100 = 82 215 72
20 Supriadi 58 + 21 = 79 12/16 x 100 = 75 21/28 x 100 = 75 229 76
21 Syarifuddin 58 + 22 = 80 12/16 x 100 = 75 20/28 x 100 = 71 226 75
22 Wanda 47 + 17 = 64 12/16 x 100 = 75 21/28 x 100 = 75 214 71
Jumlah 1609
Rata-rata 73
Nilai Maksimum 81
Nilai Minimum 65
88

Lampiran 10 : Nilai Kognitif Siklus II

NILAI KOGNITIF SIKLUS II

Soal
No Nama L/P Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1 Afriana Cembes P 4 3 4 3 4 4 4 26 93
2 Andi Asrah L 4 3 4 4 4 4 4 27 96
3 Andika Badrawijaya L 4 4 3 4 4 4 4 27 96
4 Andini Saputri P 3 4 4 4 4 4 4 27 96
5 Dedi Muhtar L 4 3 4 3 4 4 3 25 89
6 Fatmawati P 4 3 4 4 4 4 3 26 93
7 Fitriani P 3 4 4 4 4 4 4 27 96
8 Intan P 3 4 4 4 4 4 4 27 96
9 Lili Hariani P 4 3 3 3 4 4 4 25 89
10 Mersiana Jelima P 4 3 4 3 4 4 4 26 93
11 Miftahul Khair L 4 4 3 4 4 4 4 27 96
12 Miswandi L 4 4 3 4 4 4 4 27 96
13 Muh. Alfian L 4 3 4 3 4 4 4 26 93
14 Muh. Ashan L 4 4 3 3 4 4 4 26 93
15 Muhammad Fajriansyah L 4 3 4 4 4 4 4 27 96
16 Nurhalisah P 3 3 4 4 4 4 4 26 93
17 Rani Handayani S P 4 4 3 4 4 4 4 27 96
18 Sapril L 4 3 4 4 4 4 4 27 96
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 4 4 4 3 4 4 3 26 93
20 Supriadi L 4 4 4 3 4 4 4 27 96
21 Syarifuddin L 4 4 4 3 4 4 4 27 96
22 Wanda P 4 4 4 4 4 4 3 27 96
89

Lampiran 11 : Nilai Afektif Siklus II

NILAI AFEKTIF SIKLUS II


Afektif
No Nama L/P Tanggung Jumlah Nilai
Bekerjasama Jujur Disiplin
Jawab
1 Afriana Cembes P 4 3 3 3 13 81
2 Andi Asrah L 4 3 3 4 14 88
3 Andika Badrawijaya L 4 3 3 4 14 88
4 Andini Saputri P 3 3 4 3 13 81
5 Dedi Muhtar L 4 3 4 3 14 88
6 Fatmawati P 3 3 3 4 13 81
7 Fitriani P 4 4 3 3 14 88
8 Intan P 4 3 4 3 14 88
9 Lili Hariani P 4 3 4 3 14 88
10 Mersiana Jelima P 3 3 4 4 14 88
11 Miftahul Khair L 4 3 3 4 14 88
12 Miswandi L 4 4 3 3 14 88
13 Muh. Alfian L 4 3 3 4 14 88
14 Muh. Ashan L 4 3 3 4 14 88
15 Muhammad Fajriansyah L 4 4 3 4 15 94
16 Nurhalisah P 4 3 3 3 13 81
17 Rani Handayani S P 4 4 3 3 14 88
18 Sapril L 4 3 3 4 14 88
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 3 3 4 4 14 88
20 Supriadi L 4 4 3 3 14 88
21 Syarifuddin L 4 3 4 3 14 88
22 Wanda P 3 3 3 4 13 81
90

Lampiran 12 : Nilai Proses Psikomotor Siklus II

NILAI PROSES GERAK PSIKOMOTOR SIKLUS II

Psikomotor Nilai
Skor
NO Nama L/P Sikap Sikap Jumlah
Pelaksanaan diperoleh/skor
Awal Akhir maksimal X 70
1 Afriana Cembes P 3 3 3 9 53
2 Andi Asrah L 4 3 3 10 58
3 Andika Badrawijaya L 4 3 4 11 64
4 Andini Saputri P 3 3 3 9 53
5 Dedi Muhtar L 4 3 3 10 58
6 Fatmawati P 4 3 3 10 58
7 Fitriani P 3 3 3 9 53
8 Intan P 4 3 3 10 58
9 Lili Hariani P 3 3 3 9 53
10 Mersiana Jelima P 4 3 3 10 58
11 Miftahul Khair L 3 3 3 9 53
12 Miswandi L 4 3 3 10 58
13 Muh. Alfian L 4 4 3 11 64
14 Muh. Ashan L 3 3 3 9 53
15 Muhammad Fajriansyah L 4 3 4 11 64
16 Nurhalisah P 4 2 3 9 53
17 Rani Handayani S P 3 3 3 9 53
18 Sapril L 3 3 4 10 58
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 3 3 3 9 53
20 Supriadi L 4 3 4 11 64
21 Syarifuddin L 4 3 4 11 64
22 Wanda P 4 3 3 10 58
91

Lampiran 13 : Nilai Hasil Gerak Psikomotor Siklus II

NILAI HASIL GERAK SPESIFIK SIKLUS II

Nilai
Perolehan Skor
No Nama P/L Predikat Nilai Klasifikasi Nilai diperoleh/skor
Nilai
maksimal X
30

1 Afriana Cembes P 13 kali 75 baik 23


2 Andi Asrah L 22 kali 88 sangat baik 26
3 Andika Badrawijaya L 24 kali 90 sangat baik 27
4 Andini Saputri P 12 kali 71 baik 21
5 Dedi Muhtar L 19 kali 85 baik 26
6 Fatmawati P 11 kali 70 cukup 21
7 Fitriani P 12 kali 71 baik 21
8 Intan P 11 kali 70 cukup 21
9 Lili Hariani P 15 kali 86 sangat baik 26
10 Mersiana Jelima P 10 kali 65 cukup 20
11 Miftahul Khair L 19 kali 85 baik 26
12 Miswandi L 23 kali 88 sangat baik 26
13 Muh. Alfian L 24 kali 90 sangat baik 27
14 Muh. Ashan L 24 kali 90 sangat baik 27
15 Muhammad Fajriansyah L 28 kali 94 sangat baik 28
16 Nurhalisah P 15 kali 86 sangat baik 26
17 Rani Handayani S P 16 kali 88 sangat baik 26
18 Sapril L 25 kali 92 sangat baik 28
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 13 kali 80 baik 24
20 Supriadi L 20 kali 86 sangat baik 26
21 Syarifuddin L 22 kali 88 sangat baik 26
22 Wanda P 16 kali 88 sangat baik 26
92

Lampiran 14 : Nilai Keseluruhan Psikomotor Siklus II

NILAI AKHIR PSIKOMOTOR SIKLUS II

No Nama P/L Nilai Proses Gerak Nilai Hasil Gerak Jumlah


1 Afriana Cembes P 53 23 76
2 Andi Asrah L 58 26 84
3 Andika Badrawijaya L 64 27 91
4 Andini Saputri P 53 21 74
5 Dedi Muhtar L 58 26 84
6 Fatmawati P 58 21 79
7 Fitriani P 53 21 74
8 Intan P 58 21 79
9 Lili Hariani P 53 26 79
10 Mersiana Jelima P 58 20 78
11 Miftahul Khair L 53 26 79
12 Miswandi L 58 26 84
13 Muh. Alfian L 64 27 91
14 Muh. Ashan L 53 27 80
15 Muhammad Fajriansyah L 64 28 92
16 Nurhalisah P 53 26 79
17 Rani Handayani S P 53 26 79
18 Sapril L 58 28 86
19 Sri Rahayu Lestari Zain P 53 24 77
20 Supriadi L 64 26 90
21 Syarifuddin L 64 26 90
22 Wanda P 58 26 84
93

Lampiran 15 : Rekapitulasi Siklus II

REKAPITULASI SIKLUS II

PENILAIAN J
PSIKOMOTOR AFEKTIF KOGNITIF U
No Nama Nilai Proses Nilai yang Nilai yang M Nilai
Gerak + Nilai diperoleh/skor diperoleh/skor L Akhir
Hasil Gerak maksimal x 100 maksimal x 100 A
H
1. Afriana Cembes 53 + 23 = 76 13/16 x 100 = 81 26/28 x 100 = 93 250 83
2 Andi Asrah 58 + 26 = 84 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 268 89
3 Andika Badrawijaya 64 + 27 = 91 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 275 92
4 Andini Saputri 53 + 21 = 74 13/16 x 100 = 81 27/28 x 100 = 96 251 84
5 Dedi Muhtar 58 + 26 = 84 14/16 x 100 = 88 25/28 x 100 = 89 261 87
6 Fatmawati 58 + 21 = 79 13/16 x 100 = 81 26/28 x 100 = 93 253 84
7 Fitriani 53 + 21 = 74 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 258 86
8 Intan 58 + 21 = 79 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 263 88
9 Lili Hariani 53 + 26 = 79 14/16 x 100 = 88 25/28 x 100 = 89 256 85
10 Mersiana Jelima 58 + 20 = 78 14/16 x 100 = 88 26/28 x 100 = 93 259 86
11 Miftahul Khair 53 + 26 = 79 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 263 88
12 Miswandi 58 + 26 = 84 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 268 89
13 Muh. Alfian 64 + 27 = 91 14/16 x 100 = 88 26/28 x 100 = 93 272 91
14 Muh. Ashan 53 + 27 = 80 14/16 x 100 = 88 26/28 x 100 = 93 261 87
15 Muhammad Fajriansyah 64 + 28 = 92 15/16 x 100 = 94 27/28 x 100 = 96 282 94
16 Nurhalisah 53 + 26 = 79 13/16 x 100 = 81 26/28 x 100 = 93 253 84
17 Rani Handayani S 53 + 26 = 79 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 263 88
18 Sapril 58 + 28 = 86 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 270 90
19 Sri Rahayu Lestari Zain 53 + 24 = 77 14/16 x 100 = 88 26/28 x 100 = 93 258 86
20 Supriadi 64 + 26 = 90 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 274 91
21 Syarifuddin 64 + 26 = 90 14/16 x 100 = 88 27/28 x 100 = 96 274 91
22 Wanda 58 + 26 = 84 13/16 x 100 = 81 27/28 x 100 = 96 261 87
Jumlah 1933
Rata-rata 88
Nilai Maksimum 94
Nilai Minimum 83
94

Lampiran 16 : Lembar Tes Kognitif Siklus I

SOAL TES KOGNITIF PERMAINAN BOLA VOLI KELAS XI.A


SMA Citra Mulia Makassar
SIKLUS I

NAMA :
KELAS :
SOAL

1. Jelaskan pengertian bolavoli menurut Anda !


2. Jelaskan rangkaian gerakan passing atas dalam permainan bolavoli !
3. Jelaskan sikap awal kaki, tangan, dan pandangan ketika melakukan teknik dasar passing
atas pada permainan bolavoli !
4. Jelaskan sikap akhir kaki, tangan, dan pandangan ketika akan melakukan teknik dasar
passing atas pada permainan bola voli !
5. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap awal dalam melakukan passing atas dalam permainan
bolavoli !
6. Jelaskan kesalahan-kesalahan sikap akhir dalam melakukan passing atas pada permainan
bolavoli !
7. Sebutkan teknik dasar dalam permainan bolavoli !
95
Lampiran 17 : Lembar Tes Kognitif Siklus II

SOAL TES KOGNITIF PERMAINAN BOLA VOLI KELAS XI.A


SMA Citra Mulia Makassar
SIKLUS II

NAMA :
KELAS :
SOAL

1. Jelaskan pengertian bolavoli menurut Anda !


2. Bagaimana cara melakukan gerakan passing atas yang benar ?
3. Jelaskan pengertian teknik dasar passing atas dalam permainan bolavoli !
4. Mengapa dalam melakukan passing atas perkenaan bola harus tepat mengenai jari-jari
tangan ?Jelaskan !
5. Sebutkan fungsi passing atas dalam permainan bolavoli?
6. Apa nama media yang digunakan pada pembelajaran bolavoli pada siklus 2 ?
7. Sebutkan teknik dasar dalam permainan bolavoli !
96

Lampiran 18 : Lembar Penilaian Afektif

LEMBAR KRITERIA PENILAIAN AFEKTIF

SIKLUS I DAN SIKLUS II

Aspek Perilaku yang Dinilai


No Nama Tanggung Jumlah
Bekerjasama Jujur Disiplin
Jawab
1 Afriana Cembes
2 Andi Asrah
3 Andika Badrawijaya
4 Andini Saputri
5 Dedi Muhtar
6 Fatmawati
7 Fitriani
8 Intan
9 Lili Hariani
10 Mersiana Jelima
11 Miftahul Khair
12 Miswandi
13 Muh. Alfian
14 Muh. Ashan
15 Muhammad Fajriansyah
16 Nurhalisah
17 Rani Handayani S
18 Sapril
19 Sri Rahayu Lestari Zain
20 Supriadi
21 Syarifuddin
22 Wanda
97

Lampiran 19 : Lembar Penilain Proses Gerak Psikomotor

LEMBAR KRITERIA PENILAIAN PROSES GERAK PSIKOMOTOR

SIKLUS I DAN SIKLUS II

PASSING ATAS
No Nama Jumlah
Sikap Awal Pelaksanaan Sikap Akhir
1 Afriana Cembes
2 Andi Asrah
3 Andika Badrawijaya
4 Andini Saputri
5 Dedi Muhtar
6 Fatmawati
7 Fitriani
8 Intan
9 Lili Hariani
10 Mersiana Jelima
11 Miftahul Khair
12 Miswandi
13 Muh. Alfian
14 Muh. Ashan
15 Muhammad Fajriansyah
16 Nurhalisah
17 Rani Handayani S
18 Sapril
19 Sri Rahayu Lestari Zain
20 Supriadi
21 Syarifuddin
22 Wanda
ampiran 20 : Lembar Penilaian Hasil Gerak Spesifik

LEMBAR KRITERIA PENILAIAN HASIL GERAK SPESIFIK

SIKLUS I DAN SIKLUS II

No Nama P/L Perolehan Nilai Predikat Nilai


1 Afriana Cembes P kali
2 Andi Asrah L kali
3 Andika Badrawijaya L kali
4 Andini Saputri P kali
5 Dedi Muhtar L kali
6 Fatmawati P kali
7 Fitriani P kali
8 Intan P kali
9 Lili Hariani P kali
10 Mersiana Jelima P kali
11 Miftahul Khair L kali
12 Miswandi L kali
13 Muh. Alfian L kali
14 Muh. Ashan L kali
15 Muhammad Fajriansyah L kali
16 Nurhalisah P kali
17 Rani Handayani S P kali
18 Sapril L kali
19 Sri Rahayu Lestari Zain P kali
20 Supriadi L kali
21 Syarifuddin L kali
22 Wanda P kali

Anda mungkin juga menyukai