Siti Munasih
SDN 01 Kalimojosari Kabupaten Pekalongan
Abstrak
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui penerapan Model
Pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam materi gerak
dasar lempar tangkap bola lunak Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw.
Asal sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu Sumber data primer dan
Sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes, observasi dan
dokumentasi. Validasi data yang digunakan yaitu triangulasi. Analisis data menggunakan diskriptif
komparatif dengan cara membandingkan hasil data kuantitatif dan kualitatif pada pra siklus, siklus
I dan siklus II. Hasil penelitian yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw terdapat
peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik peningkatan kemampuan lempar
tangkap bola lunak maupun nilai ketuntasan hasil belajar.
©2016 Didaktikum
Kata Kunci: Gerak Dasar Lempar Tangkap Bola Lunak, Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw
PENDAHULUAN
Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang dicapai siswa lebih
optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi seluruh siswa untuk belajar dan saling
membantu satu sama lain, menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat
memahami ide, konsep, dan keterampilan yang diberikan. Proses pembelajaran olahraga kelas II SDN
01 Kalimojosari Kecamatan Doro dalam materi lempar tangkap bola pada permainan kasti kurang
berhasil banyak anak takut dalam menangkap bola terbukti dalam proses pembelajaran bola dibiarkan
lewat begitu saja disaat ada bola datang. Di Sekolah Dasar metode mengajar yang digunakan
cenderung bersifat konvensional. Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi, modifikasi model
pembelajaran dalam pemilihan dan penguasaan strategi mengajar yang tepat serta penguasaan
keterampilan dasar mengajar merupakan suatu alternatif dalam usaha meningkatkan mutu
pengajaran di sekolah.
Dari hasil pengamatan oleh peneliti saat melakukan pembelajaran penjasorkes pada siswa
kelas II SD Negeri 01 Kalimojosari Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Dari hasil ulangan ketrampilan olahraga yang peneliti lakukan hanya 7 orang
dari 20 siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas (35%), 13 siswa lainnya memperoleh nilai dibawah
70 (65%), atau ketrampilan dalam lempar tangkap bola baru mencapai 35%. Kondisi ini tentunya
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Februari
sampai dengan bulan April 2015. Kegiatan dalam penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal,
penyiapan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan penyusunan laporan
penelitian. Penelitian dilaksanakan di SD N 01 Kalimojosari. Subjek penelitian tindakan kelas ini
adalah seluruh siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Asal sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu (1) Sumber data
primer adalah sumber data yang berasal dari subyek penelitian, yaitu data yang berhubungan dengan
siswa yang diteliti; (2) Sumber data sekunder yaitu sumber data yang bukan berasal dari subyek
penelitian, sumber data ini bisa berasal dari teman subyek atau berasal dari teman sejawat peneliti
yang ikut menilai selama proses pembelajaran berlangsung. Dilihat dari bentuknya data yang penulis
gunakan dibedakan menjadi 2 yaitu: (1) Data Kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka, dalam
penelitian ini data yang berbentuk angka dapat dilihat pada dokumen daftar nilai dari masing-masing
siklus, mulai dari kondisi awal sampai siklus 2; (2) Data Kualitatif, adalah data yang berbentuk bukan
angka, data ini diperoleh dari pengamatan selama proses pembelajaran, obyek berupa keaktifan siswa.
Banyaknya sumber data dalam penelitian ini ada 3, yaitu: (1) Data kondisi awal: yaitu data
yang telah peneliti miliki setelah melaksanakan pembelajaran pertama, asil dari data kondisi awal
berupa rekap daftar nilai, sedangkan proses pembelajarannya berupa rekap daftar personal siswa
kondisi awal; (2) Data Siklus I: data siklus pertama diperoleh setelah peneliti melaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus pertama, untuk data hasil pembelajaran siklus I berupa daftar nilai siklus I dan
data proses pembelajarannya berupa rekap hasil pengamatan siklus I; (3) Data Siklus II: data siklus
kedua dapat diperoleh setelah penulis melaksanakan penelitian pada pembelajaran siklus kedua,
untuk data hasil pembelajaran siklus II berupa daftar nilai siklus II dan data proses pembelajarannya
berupa rekap hasil pengamatan siklus II.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1) Tes; adalah serentetan perintah kegiatan lempar tangkap atau latihan lempar sasaran yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, dan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto: 2010). Dilakukan sebelum dan sesudah
tindakan dilaksanakan.
2) Observasi; adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang diteliti. Dalam
hal ini yang diamati adalah minat mengikuti pembelajaran dan cara penerapan konsep,
Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Permasalahan diidentifikasi melalui pengambilan data hasil ketrampilan dan pengamatan
aktivitas belajar siswa. Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan modifikasi alat meliputi
rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan. Menyusun alat evaluasi untuk
mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi psikomotorik. Menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati ketrampilan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan:
MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP
BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 59
Siti Munasih
Membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a. Guru mengelompokan siswa satu kelompok
10 anak sesuai urut absen. Guru melakukan motivasi. Menjelaskan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti:
Tahap pertama, semua anak didik berada dalam kelompok asal (satu kelompok 10 anak),
sesuai urut absen,guru memberikan informasi awal tentang lempar tangkap bola lunak dengan
kelompok besar. Guru memberikan penjelasan teknik cara lempar bola berhadapan dengan
teman,cara kelompok besar menggunakan bola lunak. Guru memberikan penjelasan teknik
menangkap bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik melempar bola
dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik menangkap bola dengan teman
menggunakan bola lunak. Siswa memperagakan contoh yang diberikan guru.
c) Penutup:
Guru mengamati lempar tangkap bola lunak. Guru mengumpulkan hasil pengamatan lempar
tangkap bola lunak. Guru menganalisis data hasil pengamatan.
3. Tahap Pengamatan
Adalah suatu kegiatan mengamati jalannya pelaksanaan tindakan untuk memantau sejauh
mana efektifitas tindakan pembelajaran dengan penerapan lempar tangkap dengan alat bantu bola
lunak. Pengumpulan data pada tahap ini meliputi data nilai hasil belajar siswa
4. Tahap Refleksi
Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus ke – 1.
Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam
siklus I dengan guru maupun observer.
Siklus II
1. Tahap perencanaan
a) Merancang tindakan siklus II.
b) Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan modifikasi bola lunak dan papan
sasaran, meliputi rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan.
c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi
psikomotorik.
d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan
guru mitra atau observer secara kolaborasi untuk mengamati kegiatan secara keseluruhan.
e) Merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan siklus I.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a. Guru membagi kelompok siswa satu
kelompok 4 anak. Guru melakukan motivasi. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Tahap pertama, semua anak didik berada dalam kelompok asal(satu kelompok 4 anak), guru
memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran lempar tangkap bola lunak dengan alat
bantu papan sasaran, dengan kelompok kecil. Guru memberikan penjelasan teknik cara lempar bola
lunak dengan papan sasaran dan tepat mengenahi sasaran. Guru memberikan penjelasan teknik
melempar bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memberikan penjelasan teknik
menangkap bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik melempar bola
dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik menangkap bola dengan teman
menggunakan bola lunak.
c) Penutup
100 80
70,7
80 6564,6 60 66,85 Tuntas (%)
60 35 40
40 20 Tidak Tuntas (%)
20 Rata-rata Kelas
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Berdasarkan tabel 1 hasil belajar siswa secara umum mengalami peningkatan. Prosentase
siswa yang tuntas pada prasiklus yaitu 35%, tidak tuntas 65%, dan rata-rata kelas 64,6. Setelah
tindakan siklus I prosentase siswa yang tuntas meningkat yaitu menjadi 60%, tidak tuntas 40%, dan
rata-rata kelas 66,85. Kemudian kembali mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80%, tidak
tuntas 20%, dan rata-rata kelas 70,7.
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui hasil prosentase siklus I sebesar 72,5%, masih ada
aspek-aspek yang mendapat kriteria kurang baik diantaranya memotivasi siswa, pengelolaan
pembelajaran, antusias siswa. Ketiga aspek yang mendapat nilai kurang baik diatas merupakan
kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan
dilakukan pada siklus II. Kemudian pada siklus II tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan oleh kolaborator (peneliti) mendapat penilaian baik dari
pengamat. Ini terbukti dengan hasil prosentase 87,5%.
Hasil Belajar
SIMPULAN
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Meningkatkan kreatifitas gerak dasar lempar
tangkap bola lunak melalui pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw terdapat peningkatan dari kondisi
awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan lempar tangkap bola lunak maupun
nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan gerak dasar lempar tangkap bola lunak pada kondisi awal
yang tuntas 7, siklus I 12 dan siklus II 16, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar
9. Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (35%), siklus I (60%) dan siklus II (80%).
DAFTAR PUSTAKA