Anda di halaman 1dari 8

Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557

Vol. 17, No. 1, Januari 2016

MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP


BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW

Siti Munasih
SDN 01 Kalimojosari Kabupaten Pekalongan

Abstrak
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui penerapan Model
Pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw dapat meningkatkan kreatifitas siswa dalam materi gerak
dasar lempar tangkap bola lunak Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw.
Asal sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu Sumber data primer dan
Sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes, observasi dan
dokumentasi. Validasi data yang digunakan yaitu triangulasi. Analisis data menggunakan diskriptif
komparatif dengan cara membandingkan hasil data kuantitatif dan kualitatif pada pra siklus, siklus
I dan siklus II. Hasil penelitian yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw terdapat
peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik peningkatan kemampuan lempar
tangkap bola lunak maupun nilai ketuntasan hasil belajar.

©2016 Didaktikum

Kata Kunci: Gerak Dasar Lempar Tangkap Bola Lunak, Pembelajaran Kooperatif Tehnik Jigsaw

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran yang efektif diciptakan agar prestasi belajar yang dicapai siswa lebih
optimal, maka diperlukan usaha dari guru untuk memotivasi seluruh siswa untuk belajar dan saling
membantu satu sama lain, menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat
memahami ide, konsep, dan keterampilan yang diberikan. Proses pembelajaran olahraga kelas II SDN
01 Kalimojosari Kecamatan Doro dalam materi lempar tangkap bola pada permainan kasti kurang
berhasil banyak anak takut dalam menangkap bola terbukti dalam proses pembelajaran bola dibiarkan
lewat begitu saja disaat ada bola datang. Di Sekolah Dasar metode mengajar yang digunakan
cenderung bersifat konvensional. Oleh karena itu, diperlukan adanya inovasi, modifikasi model
pembelajaran dalam pemilihan dan penguasaan strategi mengajar yang tepat serta penguasaan
keterampilan dasar mengajar merupakan suatu alternatif dalam usaha meningkatkan mutu
pengajaran di sekolah.
Dari hasil pengamatan oleh peneliti saat melakukan pembelajaran penjasorkes pada siswa
kelas II SD Negeri 01 Kalimojosari Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan semester 2 tahun
pelajaran 2014/2015. Dari hasil ulangan ketrampilan olahraga yang peneliti lakukan hanya 7 orang
dari 20 siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas (35%), 13 siswa lainnya memperoleh nilai dibawah
70 (65%), atau ketrampilan dalam lempar tangkap bola baru mencapai 35%. Kondisi ini tentunya

MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP


BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 56
Siti Munasih
sangat memprihatinkan, sehingga perlu segera dicari solusinya agar proses pembelajaran berhasil dan
olahraga materi Lempar tangkap bola kasti meningkat.
Belum berhasilnya proses pembelajaran olahraga pada materi lempar tangkap bola pada
permainan kasti perlu ditemukan cara terbaik dalam pembelajaran guna menyampaikan konsep
kepada peserta didik, pembelajaran tersebut belum menunjukkan proses pembelajaran yang efektif.
Siswa masih kesulitan mampraktikkan melempar dan menangkap bola dalam permainan kasti seperti
yang diinstruksikan guru, siswa belum mampu memahami secara benar gerak dasar dari melempar
bola, baik melalui penjelasan secara verbal maupun unjuk kerja yang telah dicontohkan. Seperti apa
posisi badan, kemudian posisi tangan maupun gerakan tangan dan kaki, maupun koordinasi gerak
tubuh yang lain. Dalam melakukan lemparan dalam permainan kasti belum mampu dilakukan
dengan sempurna oleh siswa. Dampaknya proses pembelajaran olahraga materi lempar tangkap bola
kasti sering kurang berhasil dan belum mencapai KKM yang ditetapkan.
Dari latar belakang tersebut, perlu ditemukan cara terbaik dalam memecahkan konsep
ketrampilan, kemampuan dalam melempar dan menangkap bola permaianan kasti. Target yang harus
dicapai peserta didik kelas II dalam mata pelajaran olahraga materi lempar tangkap bola sesuai
dengan Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SBKM) yang telah ditetapkan adalah perolehan nilai
70. Target tersebut belum tercapai sebab dari 20 peserta didik, 13 anak belum memenuhi nilai yang
ditetapkan sebagai indikator keberhasilannya, sehingga perlu ditingkatkan.
Penulis mencoba memperbaiki pembelajaran olahraga dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw untuk meningkatkan kreatifitas gerak dasar lempar tangkap
bola lunak di SD Negeri 01 Kalimojosari Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan khususnya pada
siswa kelas II semeser 2 tahun pelajaran 2014/2015. Tindakan dilakukan dalam 2 siklus, siklus 1
dilakukan dalam kelompok asal lalu menjadi kelompok ahli, sedangkan siklus 2 dilakukan dalam
kelompok asal lalu kelompok ahli ditambah alat peraga papan sasaran.
Tujuan umum dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar olahraga bagi peserta didik. Sedangkan tujuan
khususnya adalah: a) untuk memperbaiki proses pembelajaran olahraga bagi peserta didik; b) untuk
meningkatkan hasil belajar olahraga bagi peserta didik. c) untuk memperbaiki proses pembelajaran
olahraga dan meningkatkan hasil belajar olahraga bagi peserta didik kelas II SDN 01 Kalimojosari
Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan pada semester 2 Tahun pelajaran 2014/2015.
Menurut Rusli Lutan (dalam Sugiyanto: 2010) bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap,
pertama tahap orientasi, yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap pemantapan gerak melalui
latihan berdasarkan informasi yang diperoleh. Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu keterampilan itu dapat
dilakukan secara otomatis. Menurut Schmidt (dalam Dwi Ardi Susilo: 2013) mengatakan bahwa
belajar gerak adalah suatu proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah
pada terjadinya perubahan-perubahan yang relative permanen dalam kemampuan seseorang. Belajar
gerak mempunyai peranan penting dalam pendidikan jasmani yang melibatkan domain psikomotor
yaitu dalam upaya mencapai tujuan: (1) Mengembangkan ketrampilan gerak tubuh; (2) Menguasai
pola-pola gerak ketrampilan olahraga; (3) Mengekspresikan pola-pola perilaku personal dan
interpersonal yang baik di dalam pertandingan dan tari.
Pada dasarnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar (Aip Syarifuddin
dan Muhadi dalam Dwi Ardi Susilo: 2013). Bentuk gerakan dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-
murid sekolah dasar. Rusli Lutan (dalam Dwi Ardi Susilo: 2013) menyatakan bahwa kemampuan
gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga. Melalui aktivitas bermain, sangatlah
tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di sekolah dasar, karena pada dasarnya
dunia anak-anak adalah bermain. Untuk itulah penulis pada kesempatan ini akan mencoba
menyajikan pembelajaran lempar tangkap kasbol (kasti bola lunak) untuk anak-anak kelas II di
sekolah dasar menggunakan sasaran papan dalam permainan.
MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP
BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 57
Siti Munasih
Dalam pembelajaran model jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa kelompok, satu kelompok
ada 4 sampai 10 siswa (kelompok asal). Setelah melakukan tugas dari guru/ terpilihlah anak yang
trampil dalam melakukan tugas dikelompokkan menjadi kelompok ahli, mendemontrasikan
dihadapan siswa yang lain. Pembelaran kooperatif model jigsaw merupakan gabungan model
intraksional dan filsafat mengajar yang mengembangkan kerjasama antar peserta didik sendiri dan
belajar dari teman (Killen dalam Ahmad Surya: 2012)
Struktur kerja mengacu pada organisasi kerja dalam kelompok yang tercermin salah satunya
dalam pembagian kerja (peran dan tanggung jawab anggota kelompok). Strutur ini dapat dilihat
adanya saling ketergantunggan dan kontribusi serta partisipasi yang merata. Mencapai tujuan
merupakan semangat peserta didik untuk bekerja sama. Strutur penghargaan mengacu pada prestasi
kelompok, prestasi kelompok merupakan keberhasilan bersama anggota kelompok, bukan ditentukan
oleh seorang tertentu.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kooperatif model jigsaw. Kegiatan belajar
diharapkan siswa akan lebih aktif secara individu maupun kelompok, karena seluruh siswa akan aktif
dalam kegiatan ini.

METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari bulan Februari
sampai dengan bulan April 2015. Kegiatan dalam penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal,
penyiapan instrumen, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan penyusunan laporan
penelitian. Penelitian dilaksanakan di SD N 01 Kalimojosari. Subjek penelitian tindakan kelas ini
adalah seluruh siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Asal sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu (1) Sumber data
primer adalah sumber data yang berasal dari subyek penelitian, yaitu data yang berhubungan dengan
siswa yang diteliti; (2) Sumber data sekunder yaitu sumber data yang bukan berasal dari subyek
penelitian, sumber data ini bisa berasal dari teman subyek atau berasal dari teman sejawat peneliti
yang ikut menilai selama proses pembelajaran berlangsung. Dilihat dari bentuknya data yang penulis
gunakan dibedakan menjadi 2 yaitu: (1) Data Kuantitatif, adalah data yang berbentuk angka, dalam
penelitian ini data yang berbentuk angka dapat dilihat pada dokumen daftar nilai dari masing-masing
siklus, mulai dari kondisi awal sampai siklus 2; (2) Data Kualitatif, adalah data yang berbentuk bukan
angka, data ini diperoleh dari pengamatan selama proses pembelajaran, obyek berupa keaktifan siswa.
Banyaknya sumber data dalam penelitian ini ada 3, yaitu: (1) Data kondisi awal: yaitu data
yang telah peneliti miliki setelah melaksanakan pembelajaran pertama, asil dari data kondisi awal
berupa rekap daftar nilai, sedangkan proses pembelajarannya berupa rekap daftar personal siswa
kondisi awal; (2) Data Siklus I: data siklus pertama diperoleh setelah peneliti melaksanakan perbaikan
pembelajaran siklus pertama, untuk data hasil pembelajaran siklus I berupa daftar nilai siklus I dan
data proses pembelajarannya berupa rekap hasil pengamatan siklus I; (3) Data Siklus II: data siklus
kedua dapat diperoleh setelah penulis melaksanakan penelitian pada pembelajaran siklus kedua,
untuk data hasil pembelajaran siklus II berupa daftar nilai siklus II dan data proses pembelajarannya
berupa rekap hasil pengamatan siklus II.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1) Tes; adalah serentetan perintah kegiatan lempar tangkap atau latihan lempar sasaran yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, dan intelegensi kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto: 2010). Dilakukan sebelum dan sesudah
tindakan dilaksanakan.
2) Observasi; adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala yang diteliti. Dalam
hal ini yang diamati adalah minat mengikuti pembelajaran dan cara penerapan konsep,

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas


58
Vol. 17. No. 1. (2016)
penggunaan alat perga dan semangat mengikuti pembelajaran. Observasi dilakukan dengan
maksud untuk dapat mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh, baik faktor yang mendukung
maupun yang menghambat peningkatan dalam hasil belajar pada.
3) Dokumentasi; yaitu berupa dokumen data yang sebelum penelitian telah dimiliki siswa dari
pembelajaran sebelumnya. Data dokumentasi ini berupa rekap daftar nilai pada kondisi awal dan
data personal siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dokumentasi juga
berupa foto proses pembelajaran yang diambil pada saat pembelajaran berlangsung.
Untuk alat pengumpulan data antara lain:
1) Tes Ketrampilan; yaitu tes yang digunakan untuk mencari data hasil pembelajaran
pada siklus pertama dan siklus kedua.
2) Lembar pengamatan proses pembelajaran; alat ini digunakan pada proses
pembelajaran siklus pertama dan siklus kedua.
3) Dokumen daftar nilai; dokumen ini merupakan alat pengumpulan data pada kondisi
awal.
Untuk mendapatkan data secara valid, maka penelitian ini menggunakan triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu. Data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi
sumber berarti peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil kuesioner. Adapun
triangulasi metode dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk
mendapatkan data yang sejenis, yaitu dengan observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran
penggunaan metode kooperatif model jigsaw lempar tangkap bola lunak.
Analisis data pada penelitian ini penulis sesuaikan dengan metode dan jenis data yang telah
penulis kumpulkan. Analisis data yang berupa angka menggunakan data Kuantitatif dengan
menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar kondisi awal, hasil belajar
siklus I, dan hasil belajar setelah siklus II kemudian di refleksi. Untuk kegiatan refleksi mencakup
kegiatan menarik kesimpulan, membuat ulasan berdasarkan simpulan. Untuk menentukan nilai rata-
rata kelas yaitu nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa
sehingga diperoleh rata-ratanya.
Data yang diperoleh melalui observasi/ wawancara menggunakan data Kualitataif yaitu
menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus
dengan membandingkan proses pembelajaran kondisi awal, membandingkan proses pembelajaran
siklus I dan siklus II, serta membandingkan proses pembelajaran kondisi awal dan kondisi akhir.
Penelitiaan tindakan Kelas ini menggunakan 2 Prosedur tindakan, yaitu: Siklus I dan Siklus
II yang masing-masing siklus menerapkan metode kooperatif model jigsaw dengan lempar tangkap
bola lunak, hanya pelaksanaannya berbeda pada siklus I dilaksanakan dengan kelompok besar guru
sering melakukan gerakan siswa kurang mempraktekkan sedangkan pada siklus II siswa dilibatkan
langsung melakukan lempar tangkap bola lunak dalam kelompok kecil diberi tambahan papan
sasaran. Prosedur tindakan dari masing-masing siklus diuraikan di bawah ini:

Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Permasalahan diidentifikasi melalui pengambilan data hasil ketrampilan dan pengamatan
aktivitas belajar siswa. Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan modifikasi alat meliputi
rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan. Menyusun alat evaluasi untuk
mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi psikomotorik. Menyiapkan lembar observasi untuk
mengamati ketrampilan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan:
MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP
BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 59
Siti Munasih
Membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a. Guru mengelompokan siswa satu kelompok
10 anak sesuai urut absen. Guru melakukan motivasi. Menjelaskan tujuan pembelajaran
b) Kegiatan Inti:
Tahap pertama, semua anak didik berada dalam kelompok asal (satu kelompok 10 anak),
sesuai urut absen,guru memberikan informasi awal tentang lempar tangkap bola lunak dengan
kelompok besar. Guru memberikan penjelasan teknik cara lempar bola berhadapan dengan
teman,cara kelompok besar menggunakan bola lunak. Guru memberikan penjelasan teknik
menangkap bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik melempar bola
dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik menangkap bola dengan teman
menggunakan bola lunak. Siswa memperagakan contoh yang diberikan guru.
c) Penutup:
Guru mengamati lempar tangkap bola lunak. Guru mengumpulkan hasil pengamatan lempar
tangkap bola lunak. Guru menganalisis data hasil pengamatan.
3. Tahap Pengamatan
Adalah suatu kegiatan mengamati jalannya pelaksanaan tindakan untuk memantau sejauh
mana efektifitas tindakan pembelajaran dengan penerapan lempar tangkap dengan alat bantu bola
lunak. Pengumpulan data pada tahap ini meliputi data nilai hasil belajar siswa
4. Tahap Refleksi
Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus ke – 1.
Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam
siklus I dengan guru maupun observer.

Siklus II
1. Tahap perencanaan
a) Merancang tindakan siklus II.
b) Merancang skenario pembelajaran dengan penerapan modifikasi bola lunak dan papan
sasaran, meliputi rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan.
c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi
psikomotorik.
d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan
guru mitra atau observer secara kolaborasi untuk mengamati kegiatan secara keseluruhan.
e) Merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan siklus I.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Kegiatan Pendahuluan
Membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a. Guru membagi kelompok siswa satu
kelompok 4 anak. Guru melakukan motivasi. Menjelaskan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Tahap pertama, semua anak didik berada dalam kelompok asal(satu kelompok 4 anak), guru
memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran lempar tangkap bola lunak dengan alat
bantu papan sasaran, dengan kelompok kecil. Guru memberikan penjelasan teknik cara lempar bola
lunak dengan papan sasaran dan tepat mengenahi sasaran. Guru memberikan penjelasan teknik
melempar bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memberikan penjelasan teknik
menangkap bola dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik melempar bola
dengan teman menggunakan bola lunak. Guru memperagakan teknik menangkap bola dengan teman
menggunakan bola lunak.
c) Penutup

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas


60
Vol. 17. No. 1. (2016)
Guru mengamati lempar tangkap kasbol (kasti bola lunak). Guru mengumpulkan hasil
pengamatan lempar tangkap kasbol. Guru menganalisis data hasil pengamatan.
3. Tahap Pengamatan
Pengamatan adalah suatu kegiatan mengamati jalannya pelaksanaan tindakan untuk
memantau sejauh mana efektifitas tindakan pembelajaran dengan penerapan lempar tangkap dengan
alat bantu papan sasaran dan bola lunak.
Pengumpulan data pada tahap ini meliputi data nilai hasil belajar siswa : a) guru mengamati
lempar tangkap kasbol bola lunak; b) guru mengumpulkan hasil pengamatan lempar tangkap kasbol;
c) guru menganalisis data hasil pengamatan.
4. Tahap Refleksi
a) Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus ke –II.
b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan.
c) Mengumpulkan data dan membuat kesimpulan hasil pelaksanaan tindakan klus I dan siklus II
bersama teman sejawat.
d) Menyusun laporan hasil tindakan perbaikan pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa


Hasil penelitian ini berupa deskripsi peningkatan hasil belajar siswa. Deskripsi peningkatan
hasil belajar siswa dari prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Peningkatan Prosentase Ketuntasan Siswa


Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 35% 60% 80%
Tidak Tuntas 65% 40% 20%
Rata-rata Kelas 64,6 66,85 70,7

Peningkatan Prosentase Ketuntasan Siswa

100 80
70,7
80 6564,6 60 66,85 Tuntas (%)
60 35 40
40 20 Tidak Tuntas (%)
20 Rata-rata Kelas
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Berdasarkan tabel 1 hasil belajar siswa secara umum mengalami peningkatan. Prosentase
siswa yang tuntas pada prasiklus yaitu 35%, tidak tuntas 65%, dan rata-rata kelas 64,6. Setelah
tindakan siklus I prosentase siswa yang tuntas meningkat yaitu menjadi 60%, tidak tuntas 40%, dan
rata-rata kelas 66,85. Kemudian kembali mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80%, tidak
tuntas 20%, dan rata-rata kelas 70,7.

Peningkatan Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran


Peningkatan proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.

MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP


BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 61
Siti Munasih
Tabel 2. Peningkatan Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran
Skala Penilaian
No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Minat siswa ketika melakukan tindakan v v
2 Motivasisiswaselama mengikuti proses pembelajaran v v
3 Kesungguh-sungguhan siswa v v
4 Keseriusan siswa melakukan kegiatan v v
5 Keaktifan selama pembelajaran v v
6 Kehangatan suasana pembelajaran v v
7 Kelancarab langkah-langkah pembelajaran v v
8 Ketertipan siswa selama pembelelajaran berlangsung v v
9 Ketepatan selesainya proses pembelajaran v v
10 Antusias siswa dalam pembelajaran v v
Jumlah skor tiap butir 29 35

Prosentase = ∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


∑𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x100%
Jumlah Skor Tiap Butir pada siklus I yaitu 29, dan pada siklus II adalah 35
Siklus I = 35
40
x 100% = 87,5%
Siklus II = 29
40
x 100% = 72,5%

Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui hasil prosentase siklus I sebesar 72,5%, masih ada
aspek-aspek yang mendapat kriteria kurang baik diantaranya memotivasi siswa, pengelolaan
pembelajaran, antusias siswa. Ketiga aspek yang mendapat nilai kurang baik diatas merupakan
kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan
dilakukan pada siklus II. Kemudian pada siklus II tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar yang dilaksanakan oleh kolaborator (peneliti) mendapat penilaian baik dari
pengamat. Ini terbukti dengan hasil prosentase 87,5%.

Pembahasan Tiap dan Antar Siklus


Tindakan

Tabel 3. Pembahasan Tindakan Antar Siklus


Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Dalam pembelajaran guru belum Dalam pembelajaran Penjas Dalam pembelajaran Penjas
menggunakan alat peraga materi gerak dasar lempar materi gerak dasar lempar
tangkap bola menggunakan tangkap bola menggunakan alat
alat peraga “bola lunak” peraga “Papan sasaran dan bola
(secara kelompok besar satu lunak” (secara kelompok kecil/
kelompok 10 anak ) 4 anak)

Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas


62
Vol. 17. No. 1. (2016)
Proses Pembelajaran

Tabel 4. Pembahasan Proses Pembelajaran Antar Siklus


Siklus 2/ Refleksi dari kondisi
Kondisi Awal Siklus I
Kondisi akhir awal ke kondisi akhir
Peserta didik masih Peserta didik yang pasif Peserta didik aktif Dari kondisi awal ke
banyak yang kurang makin berkurang. Masih dalam pembelajaran. kondisi akhir terdapat
aktif dalam pembela ada 2 Peserta didik yang Masih ada 1 Peserta peningkatan
Jaran tidak melakukan gerakan. didik yang duduk- keaktifan peserta
Dalam belajar nampak duduk. Dalam belajar didik dalam proses
antusias dan berminat nampak senang, pembelajaran Olah
mengikuti proses antusias dan berminat raga
pembelajaran mengikuti proses
pembelajaran

Hasil Belajar

Tabel 5. Pembahasan Hasil Belajar Antar Siklus


Siklus 2/ Refleksi dari kondisi awal
Kondisi Awal Siklus I
Kondisi akhir ke kondisi akhir
Uji kompetensi Uji kompetensi pada Uji kompetensi pada Dari kondisi awal ke
pada kondisi awal Siklus 1 nilai terendah Siklus 2 nilai terendah kondisi akhir terdapat
nilai terendah 60 61 nilai tertinggi 71 64 nilai tertinggi 75 peningkatan hasil belajar
nilai tertinggi 70 nilai rerata 66,85 nilai rerata 70,7 dari rata-rata 64,6
nilai rerata 64,6 menjadi 70,7 meningkat
sebesar 45%

SIMPULAN

Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Meningkatkan kreatifitas gerak dasar lempar
tangkap bola lunak melalui pembelajaran kooperatif tehnik jigsaw terdapat peningkatan dari kondisi
awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan lempar tangkap bola lunak maupun
nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan gerak dasar lempar tangkap bola lunak pada kondisi awal
yang tuntas 7, siklus I 12 dan siklus II 16, sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar
9. Nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal (35%), siklus I (60%) dan siklus II (80%).

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Surya. 2012. Dasar- dasar Pendidikan di SD. Jakarta: UT.


Ardi Susilo, Dwi. 2013. Skipsi Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bola Kasti Menggunakan Permainan Kasbol
pada Siswa Kelas IV SD N Margadana Kota Tegal Tahun Pelajaran 2012-2013. Semarang: UNNES.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara: Dirpop TK & SD BUSP.
Sugiyanto. 2010. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: UT.

MENINGKATKAN KREATIFITAS GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP


BOLA LUNAK MELALUI PEMBELAJARAN JIGSAW 63
Siti Munasih

Anda mungkin juga menyukai