Anda di halaman 1dari 21

Dwijaloka Vol I No.

1, Maret 2020

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN


SEBAGAI ALTERNATIF MENGATASI
PERMASALAHAN MOTIVASI DAN
KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MATERI
HAK DAN KEWAJIBAN ASASI MANUSIA
BAGI SISWA KELAS XI TKJ-2 SMK NEGERI 2
SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
SETYO BUDI ERNAWATI
SMK Negeri 2 Sragen
setyoernabudiwati@gmail.com

First received: 21 February 2020


Final proof received: 25 Maret 2020

Abstract
Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses meningkatkan motivasi
belajar, prestasi belajar pengetahuan, ketrampilan dan prilaku siswa kelas XI TKJ 2 di
SMK Negeri 2 Sragen dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran ( Role
Play) pada pelajaran materi hak dan kewajiban asasi manusia. PTK ini dilakukan dua
siklus, terjadi perubahan perilaku belajar dari motivasi belajar meningkat, Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada peningkatan pencapaian prosentase rata-rata pelajaran materi
hak dan kewajiban asasi manusia ketrampilan 85,52 %, nilai pengetahuan 84,19% dari 31
peserta didik. Pencapaian rata –rata motivasi belajar peserta didik 88.32%, Berdasarkan
hasil penelitian, maka peneliti merekomendasikan bahwa model Bermain Peran ( Role
Play).

Kata kunci : Bermain Peran (Role Play), motivasi belajar

PENDAHULUAN mengembangkan bahan pelajaran dengan


Peran guru yang sangat penting di- baik, dan meningkatkan kemampuan sis-
dalam menentukan kualitas dan kuantitas wa untuk memperhatikan dalam proses
pengajaran yang dilaksanakan, oleh sebab pembelajaran dan menguasai tujuan-tujuan
itu guru seharusnya memikirkan dan mem- yang ingin dicapai.
buat perencanaan secara seksama dalam Bermain peran (role play) adalah cara
upaya peningkatan hasil belajar siswa dan penguasaan bahan- bahan pelajaran mela-
memperbaiki kualitas mengajarnya. Pe- lui pengembangan imajinasi dan pengha-
ran guru sebagai pengelola proses belajar yatan siswa. Pengembangan dan penghaya-
mengajar bertindak selaku fasilitator yang tan imajinasi tersebut dilakukan oleh siswa
berusaha menciptakan suasana pelajaran dengan memerankan sebagai tokoh hidup
Mekanika Teknik yang efektif, sehingga atau benda mati. Metode ini banyak me-
memungkinkan proses belajar mengajar, libatkan siswa dan membuat mereka se-
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 67

nang belajar. Metode pembelajaran ini juga kelas, ternyata hasilnya kurang menyenang-
memiliki nilai tambah, yaitu dapat menja- kan, yaitu nilai terendah 44,00 nilai terting-
min partisipasi seluruh siswa dan memberi gi 78,00. Nilai rata-rata kelas 64,65 dan ke-
kesempatan dalam bekerja sama hingga tuntasan klasikal 64,51% dari 31 siswa.
berhasil, sehingga akan menimbulkan ke- Sedangkan nilai rata-rata ketrampi-
san. (Prastowo, 2013 : 94) lan dengan indicator , 1 ). nilai rata –rata
Dengan terkait permasalahan pada kemampuan siswa kerjasama kelompok
mata pelajaran PPKn ,materi kemampuan 66,67. 2). Nilai rata-rata kemampuan sis-
memahami hak dan kewajiban asasi ma- wa mengerjakan tugas kelompok 68,43,
nusia, Pada hakikatnya banyak siswa yang 3). Nilai rata kemampuan siswa mengerja-
menganggap belajar adalah aktifitas yang kan tugas mandiri 68,67, 4). Nilai rata-rata
tidak menyenangkan, duduk berjam - kompotensi ketrampilan mencapai 67,92.
jam dengan mencurahkan perhatian dan Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai rata-
pikiran pada suatu pokok bahasan mau- rata ketrampilan juga masih rendah.
pun yang sedang dihadapi di meja belajar. Permasalahan-permasalahan dalam
Kegiatan itu hampir dirasakan sebagai pembelajaran tersebut dapat diatasi dengan
beban dari pada upaya aktif untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
memperdalam ilmu. Mereka tidak mene- (PTK) yang menguji tindakkan suatu pen-
mukan kesadaran untuk mengerjakan tugas dekatan pembelajaran yang sesuai dengan
-tugas sekolah. Banyak diantara siswa yang karakteristik mata diklat yang diajarkan.
menganggap mengikuti pelajaran tidak le- Salah satu pendekatan yang layak ditindak-
bih sekedar rutinitas untuk mengisi daftar lanjuti adalah pendekatan konstruktivisme.
absensi, mencari nilai, melewati jalan yang Pendekatan ini akan memberikan kesem-
ditempuh tanpa diiringi kesadaran untuk patan kepada siswa untuk lebih aktif dan
menambah wawasan atau mengasah kete- kreatif dalam menemukan ide-ide, konsep-
rampilan peserta didik. konsep baru berdasarkan pengalaman dan
Motivasi adalah perubahan energy penemuannya sendiri.
dalam diri seseorang yang ditandai dengan Rumusan masalah dalam penelitian
timbulnya perasaan dan reaksi untuk men- ini adalah: 1). Bagaimana Proses Mening-
capai tujuan . begitu juga motif adalah daya katkan model bermain peran (rule play)
dalam diri seseorang yang mendorongnya dapat meningkatkan motivasi belajar Ma-
untuk melakukan sesuatu atau keadaan se- teri Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Bagi
seorang atau organism yang menyebabkan Siswa Kelas XI TKJ 2 Semester Gasal SMK
kesiapan untuk memulai serangkaian ting- Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2019 /
kah laku atas perbuatan (Achmadi, 2014). 2020? 2). Bagaimana Penerapan model ber-
Di dalam kurikulum 2013 merupakan main peran (rule play ) dapat meningkatkan
kurikulum berbasis kompetensi yang me- prestasi belajar Materi Hak dan Kewajiban
nekankan pembelajaran berbasis aktifitas Asasi Manusia Bagi Siswa Kelas XI TKJ 2
yang bertujuan memfasilitasi siswa mempe- Semester Gasal SMK Negeri 2 Sragen Ta-
roleh sikap, pengetahuan, dan ketrampilan, hun Pelajaran 2019/2020?
hal ini berimplikasi pada penilaian yang ha- Tujuan penelitian ini adalah untuk :
rus meliputi pengetahuan dan ketrampilan 1). Mendiskripsikan Proses Meningkatkan
baik selama proses maupun akhir periode peningkatan motivasi belajar melalui model
pembelajaran. Ketika diadakan tes awal se- bermain peran (rule play) dapat mening-
bagai barometer untuk penelitian tindakan katkan motivasi belajar pada Kemampu-
68
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

an Memahami Materi Hak dan Kewajiban tivasi belajar adalah dorongan internal dan
Asasi Manusia Bagi Siswa Kelas XI TKJ 2 eksternal pada siswa-siswa yang sedang be-
Semester Gasal SMK Negeri 2 Sragen Ta- lajar untuk mengadakan perubahan tingkah
hun Pelajaran 2019/2020. peningkatan mo- laku. Sedangkan dalam Hamdu et al. (2011),
tivasi belajar melalui model bermain peran Motivasi belajar yang dimiliki siswa dalam seti-
ap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk
(role play) dapat meningkatkan motivasi
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
belajar pada Kemampuan Memahami Ma- pelajaran tertentu (Nashar, 2004:11). Siswa yang
teri Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Bagi bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan
Siswa Kelas XI TKJ 2 Semester Gasal SMK akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula,
Negeri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2019/ artinya semakin tinggi motivasinya, semakin
2020. 2). Mendiskripsikan Meningkatkan intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka
peningkatan prestasi belajar melalui model semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya.
bermain peran (role play ) pada Materi Hak Uno (2010: 23) menyebutkan moti-
dan Kewajiban Asasi Manusia Bagi Siswa vasi belajar mempunyai peranan besar da-
Kelas XI TKJ 2 Semester Gasal SMK Ne- lam keberhasilan seseorang dengan bebe-
geri 2 Sragen Tahun Pelajaran 2019 / 2020 rapa indikator atau unsur yang mendukung.
Diharapkan penelitian ini dapat di- Adapun indikator tersebut adalah sebagai
manfaatkan sebagai panduan guru dalam berikut:1). Adanya hasrat dan keinginan
pembelajaran model bermain peran ( rule untuk berhasil.2). Adanya dorongan dan
play). Bisa memberikan motivasi dan kebutuhan dalam belajar. 3). Adanya hara-
pengalaman baru bagi peserta didik untuk pan dan cita-cita masa depan. 4). Adanya
meningkatkan motivasi belajar dan pres- penghargaan dalam belajar.5). Adanya
tasi belajar, dan dapat memberikan masu- keinginan yang menarik dalam belajar. 6).
kan pada sekolah untuk meningkatkan hasil Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
belajar melalui model model pembelajaran Dalam hal ini, dapat disimpulkan
yang inovatif. bahwa pada dasarnya ada dua faktor uta-
Motivasi merupakan sesuatu yang ma yang mempengaruhi motivasi belajar
penting untuk kelangsungan kegiatan be- yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrin-
lajar dan hasil belajar siswa. Motivasi bela- sik. Faktor instrinsik yaitu yang berasal
jar didefinisikan sebagai keseluruhan daya dari diri siswa yang berupa hasrat, keingi-
penggerak dalam diri siswa yang menim- nan, dorongan untuk belajar dan harapan
bulkan kegiatan belajar dan mem- beri arah akan cita-cita dari siswa tersebut. Sedang-
pada kegiatan belajar untuk mencapai tuju- kan faktor ekstrinsik yaitu berasal dari luar
an. Di dalam motivasi terkan- dung adanya siswa yang berkaitan dengan proses bela-
keinginan yang mengaktifkan, menggerak- jar mengajar meliputi sikap guru di dalam
kan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap mengajar, sikap guru di dalam menghadapi
dan perilaku individu belajar. Pembelajaran perilaku siswa yang memiliki karakteristik,
yang menyenang- kan mampu meningkat- jenis kelamin, latar belakang dan prestasi
kan motivasi belajar siswa. Peningkatan siswa yang berbeda-beda. Selain itu, pe-
motivasi belajar siswa diharapkan mampu milihan materi, metode, dan media pem-
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal belajaran serta kondisi lingkungan sekolah
tersebut menjadikan motivasi sebagai salah juga mempengaruhi motivasi belajar siswa.
satu variabel yang menarik untuk diteliti Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
(Uno,2006 dalam Rohmawati, 2013). metode make a match merupakan salah satu
Menurut Uno (2010:23), hakikat mo- faktor ekstrinsik dalam meningkatkan mo-
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 69

tivasi belajar PPKn siswa. perbuatan”. Hasil belajar adalah hasil yang
Sedangkan belajar merupakan suatu diperoleh siswa setelah mengikuti suatu
pengalaman yang diperoleh berkat adanya materi tertentu pada mata pelajaran yang
interaksi antara individu dengan lingkun- berupa data kualitatif maupun kuantitatif.
gannya (Uno, 2010: 22). Belajar juga dapat Hasil belajar merupakan hal yang da-
dikatakan sebagai suatu proses yang dilaku- pat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa
kan seseorang untuk memperoleh suatu dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil bela-
perubahan tingkah laku yang baru secara jar merupakan tingkat perkembangan men-
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya tal yang lebih baik bila dibandingkan pada
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan- saat sebelum belajar. Tingkat perkemban-
nya (Slameto, 2003: 2). Oleh karena itu, gan mental tersebut terwujud pada jenis-
motivasi sangat diperlukan dalam proses jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomo-
belajar sebab seseorang yang tidak memi- tor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
liki motivasi dalam belajar maka tidak akan merupakan saat terselesikannya bahan pe-
mungkin melakukan aktivitas belajar. lajaran
Pendapat serupa dikemukan oleh Karakter dalam bermain peran (role
Sudjana (2011: 28) “Belajar bukan meng- playing) merupakan sebuah konsep yang
hafal dan mengingat, belajar adalah suatu merujuk pada cerita, dia dianggap hidup,
proses yang ditandai dengan adanya pe- maka proses penciptaan dan pembentu-
rubahan pada diri seseorang”. Perubahan kannya tidak terbatas pada kekuatan visu-
sebagai hasil proses belajar dapat ditun- al, ada pembentuk lain yang penting untuk
jukkan dalam berbagai bentuk seperti be- dikonstruksi, meliputi identitas, eksistensi,
rubah pengetahuannya, pemahamannya, dan realitas. Sebagai bagian dari bentuk
sikap dan tingkah lakunya, keterampilan- representasi simulasi, tokoh merupakan
nya, kecakapan dan kemampuannya, daya sebuah konsep karakter yang dikonstruksi,
reaksinya, daya penerimaanya dan lain-lain dimanipulasi, dan direproduksi. Penggam-
aspek yang ada pada individu. baran kualitas perwujudannya melibatkan
Skinner (Sagala, 2010:14) berpan- konsep pembentukkan kepribadian/ per-
dangan bahwa belajar adalah suatu proses watakan (arketipe), peristiwa (narasi), ruang
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku dan waktu (simulakrum).
yang berlangsung secara progresif. Pada Berikut adalah definisi metode ber-
saat orang belajar, maka responnya menjadi main peran (role playing) menurut para ahli :
lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar Sapriya (2007:110) mengemukakan
maka responnya menurun. Dalam belajar dalam bukunya bahwa: “Role playing atau
ditemukan adanya hal berikut:1).Kesem- bermain peran adalah metode pembelaja-
patan terjadinya peristiwa yang menimbul- ran sebagai bagaian dari simulasi yang di-
kan respons belajar.2).Respons si pelajar.3). arahkan untuk mengkreasi berbagai peris-
Konsekuensi yang bersifat menggunakan tiwa perubahan sosial budaya, mengkreasi
respons tersebut, baik konsekuensinya se- peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-
bagai hadiah maupun teguran atau huku- kejadian yang mungkin muncul pada masa
man yang akan datang”.
Menurut Sudjana (2011: 45) menge- Menurut Wahab (2009: 109) menge-
mukakan bahwa “Hasil Belajar adalah sua- mukakan dalam bukunya bahwa “Bermain
tu akibat dari proses belajar dengan meng- peran (role palying) adalah berakting sesuai
gunakan alat pengukuran yaitu berupa ter dengan peran yang telah ditentukan ter-
70
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

lebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu historis misalnya mengungkapkan kem-


seperti menghidupkan kembali suasana bali perjuangan para pahlawan kemerde-
historis misalnya mengungkapkan kem- kaan, atau mengungkapkan kemungkinan
bali perjuangan para pahlawan kemerde- keadaan yang akan datang.
kaan, atau mengungkapkan kemungkinan Sedangkan menurut Ahmadi (2011:
keadaan yang akan datang. 54) Bermain Peran (role playing) “adalah
Sedangkan menurut Ahmadi (2011: suatu cara penguasaan bahan-bahan pela-
54) Bermain Peran (role playing) “adalah jaran melalui pengembangan imajinasi dan
suatu cara penguasaan bahan-bahan pe- penghayatan siswa”. Pengembangan imaji-
lajaran melalui pengembangan imajinasi nasi dan penghayatan dilakukan siswa den-
dan penghayatan siswa”. Pengembangan gan memerankannya sebagai tokoh hidup
imajinasi dan penghayatan dilakukan sis- atau benda mati.
wa dengan memerankannya sebagai tokoh Menurut Sudjana (2011: 85) petunjuk
hidup atau benda matiKarakter dalam ber- menggunakan bermain peran (role playing)
main peran (role playing) merupakan sebu- adalah sebagai berikut: 1). Tetapkan dahulu
ah konsep yang merujuk pada cerita, dia masalah-masalah social yang menarik per-
dianggap hidup, maka proses penciptaan hatian siswa untuk dibahas. 2). Ceritakan
dan pembentukannya tidak terbatas pada kepada kelas mengenai isi dari masalah-
kekuatan visual, ada pembentuk lain yang maslah dalam konteks cerita tersebut.3).
penting untuk dikonstruksi, meliputi iden- Tetapkan siswa yang dapat atau yang
titas, eksistensi, dan realitas. Sebagai bagi- bersedia untuk memainkan peranannya di
an dari bentuk representasi simulasi, tokoh depan kelas. 4). Jelaskan kepada pendengar
merupakan sebuah konsep karakter yang mengenai peranan mereka pada waktu role
dikonstruksi, dimanipulasi, dan direpro- playing sedang berlangsung. 5). Beri kesem-
duksi. Penggambaran kualitas perwujudan- patan kepada para pelaku untuk berunding
nya melibatkan konsep pembentukkan ke- beberapa menit sebelum mereka memain-
pribadian/ perwatakan (arketipe), peristiwa kan perannya.
(narasi), ruang dan waktu (simulakrum). Dari pembahasann deskripsi teori
Berikut adalah definisi metode ber- di atas dapat dirumuskan hipotesis tinda-
main peran (role playing) menurut para ahli : kan sebagai berikut: 1).Penerapan metode
Sapriya (2007: 110) mengemukakan bermain peran (rule play ) dapat mening-
dalam bukunya bahwa: “Role playing atau katkan motivasi dan prestasi belajar pada
bermain peran adalah metode pembelaja- Materi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
ran sebagai bagaian dari simulasi yang di- Bagi Siswa Kelas XI TKJ 2 Semester Gasal
arahkan untuk mengkreasi berbagai peris- SMK Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2019
tiwa perubahan sosial budaya, mengkreasi / 2020.
peristiwa-peristiwa aktual atau kejadian-
kejadian yang mungkin muncul pada masa METODE PENELITIAN
yang akan datang”. Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini
Menurut Wahab (2009: 109) menge- direncanakan selama 5 bulan pada semester
mukakan dalam bukunya bahwa “Bermain gasal tahun pelajaran 2019/2020. Rencana
peran (role palying) adalah berakting sesuai kegiatan dimulai dari bulan Juli 2019 sam-
dengan peran yang telah ditentukan ter- pai dengan Nopember 2019. Uraian kegia-
lebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu tan adalah sebagai berikut :a).Pada tanggal
seperti menghidupkan kembali suasana 22 s.d 26 Juli 2019 proses perijinan kepada
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 71

Kepala SMK Negeri 2 Sragen. b).Tanggal nya dapat berbentuk pedoman lembar ob-
15 Juli s.d 29 juli 2019 melakukan analisis servasi dan lembar catatan harian. Dalam
awal/pra siklus. c).Siklus I direncanakan se- penelitian ini pemeriksaan keabsaan data
bagai berikut : Pertemuan pertama jumad, dilakukan dengan triangulasi , pengecekan
9 Agustus 2019 jam ke 2 -3 dan pertemuan dengan teman sejawat , analisis terhadap
kedua jumad 16 Agustus 2019 jam ke 2 – kasus kasus negatif dan menggunakan
3, d). Siklus II direncanakan sebagai berikut refrensi yang akurat. Analisis data dalam
: Pertemuan pertama jumad , 23 Agustus penelitian ini disajikan dalam bentuk ana-
2019 jam ke 2 – 3 dan pertemuan kedua lisis kualitatif dengan metode pemaparan
jumad, 30 Agustus 2019 jam ke 2 – 3.. secara deskriptip kompeatif, yakni men-
Subyek penelitian ini adalah Kelas XI diskripsikan semua temuan dalam peneli-
TKJ-2 SMK Negeri 2 Sragen Kabupaten tian disertai dengan data-data kuantitatif
Sragen Semester Gasal Tahun Pelajaran yang dianalisis secara sederhana.
2019/2020 dengan jumlah 31 siswa sebagai Indicator keberhasilan perlu ditentu-
penerima tindakan, sedang subyek pelaku kan sebelum pelaksanaan penelitian sebab
tindakan adalah guru PPKn. Sedangkan merupakan tolok ukur dari keberhasilan
obyek penelitian ini adalah penerapan me- tindakan yang telah direncanakan dan ber-
tode Role Play ( Bermain Peran ) untuk me- guna untuk penentuan langkah selanjutnya,
ningkatkan motivasi dan hasil materi Hak adapun indicator keberhasilan dalam pene-
dan Kewajiban Asasi Manusia litian ini adalah:1).Rata-rata persentase mo-
Sumber data dalam pelaksanaan pen- tivasi belajar minimal 80 %, 2). Nilai rata
elitian tindakan kelas adalah sebagai beri- –rata kelas (≥ 75 ), 3). Jika kurikulum 2013
kut : 1). Dokumentasi daftar nilai angkatan nilai rata-rata kelas kompetensi ketrampilan
tahun-tahun sebelumnya.. 2). Seluruh siswa minimal (≥ 65 ).4). Jumlah siswa tuntas be-
kelas XI TKJ 2 sebagai subjek utama pen- lajar secara klasikal (≥ 85 ).
elitian, peneliti dan mitra kolaborasi seba- Secara umum penelitian tindakan ke-
gai informan. 3). Dokumentasi dan arsip las bertujuan untuk : (a). Memperbaiki dan
berkaitan dengan proses tindakan berupa meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta
lembar observasi hasil penilaian kognitif. kualitas pembelajaran.(b).Meningkatkan la-
4). Perekaman dengan menggunakan ka- yanan professional dalam konteks pembe-
mera untuk mengetahui proses pembelaja- lajaran, khususnya layanan kepada peserta
ran mata pelajaran PPKn dengan metode didik sehingga tercipta layanan prima.(c).
Bermain Peran (Role Play). Memberikan kesempatan kepada guru be-
Teknik yang digunakan untuk men- rimprovisiasi dalam melakukan tindakan
gumpulkan data berbentuk tes dan non tes pembelajaran yang direncanakan secara te-
. tes yang digunakan untuk mengetahui ke- pat waktu dan sasarannya. (d).Memberikan
mampuan materi hak dan kewajiban asasi kesempatan kepada guru mengembangkan
manusia. Teknik nontes berupa observasi sikap ilmiah, terbuka, dan jujur dalam pem-
dengan lembar observasi dan catatan ha- belajaran.
rian digunakan untuk menilai motivasi be- Hopkins dalam Aqib (2006:127),
lajar dan perubahan tingkah laku peserta menggambarkan akar pelaksanaan PTK
didik selama kegiatan dilakukan. dalam bentuk spiral tindakan sebagai
Alat pengumpulan berupa butir soal beirkut :Ada beberapa model yang da-
tes ini mengerjakan soal materi hak dan ke- pat diterapkan dalam PTK diantaranya
wajiban asasi manusia . teknik non tes alat- adalah Model Kurt Lewin, Kemmis dan
72
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

Mc.Taggert, John Eliot tetapi yang sering kurang optimal. Hal ini menyebabkan ha-
dan paling dikenal adalah model Kemmis sil belajar rendah, yaitu siswa yang tuntas
dan Mc.Taggert seperti dibawah ini, ada- belajar hanya 59,37% dengan rata-rata nilai
pun PTK yang dimaksud menggambarkan 60,34 dan suasana kelas gaduh yang dise-
adanya empat tahap seperti sudah digam- babkan siswa kurang serius disebabkan si-
barkan dalam bentuk spiral tindakan ke- kap siswa selama mengikuti pembelajaran
las diatas :Tahap 1: menyusun rancangan , banyak siswa yang tidak memperhatikan
tindakan (perencanaan), yang menjelaskan penjelasan guru, kurang merespons per-
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh tanyaan yang diberikan guru dalam aper-
siapa dan bagaimana tindakan tersebut di- sepsi, membuat suasana kurang kondusif,
laksanakan. Tahap 2: pelaksanaan tindakan ada yang mengantuk dan bahkan ada be-
yaitu implementasi atau penerapan isi ran- berapa siswa yang berbicara dengan teman
cangan didalam kancah yaitu tindakan ke- sebangku serta motivasi belajar sangat ren-
las.Tahap 3: pengamatan yaitu pengamatan dah. Disamping itu guru masih mengajar
oleh pengamat. Tahap 4: refleksi atau pan- dengan metode ceramah dan kurang varia-
tulan yaitu kegiatan-kegiatan untuk menge- si dalam menggunakan metode dan media
mukakan apa yang sudah terjadi. pembelajaran. Selanjutnya ketika dilakukan
Secara keseluruhan empat tahapan tes awal berbentuk uraian , setelah dikorek-
dalam PTK ini membentuk suatu siklus. si hasilnya kurang memuaskan dan diketa-
Siklus ini kemudian diikuti oleh siklus- hui nilai siswa adalah sebagai berikut:
siklus lain secara berkesinambungan seper- Tabel 1 nilai kondisi awal .
ti sebuah spiral . Namun sebelum keempat No Uraian Tes Awal
tahapan itu berlangsung biasanya diawali 1 Nilai Terendah 44,00
oleh suatu tahapan pra PTK yeng melipu- 2 Nilai Tertinggi 78,00
ti : identifikasi masalah, analisis masalah, 3 Nilai Rata-rata Kelas 64,65
rumusan masalah, dan rumusan hipotesis
4 Ketuntasan 64,51
tindakan.
Dari data table 1 yang tercantum dia-
HASIL PENELITIAN DAN
tas menunjukkan bahwa nilai prestasi pe-
PEMBAHASANNYA
serta didik pada materi hak dan kewajiban
Hasil Penelitian
asasi manusia masih dalam kategori kurang
Deskripsi Pembelajaran Prasiklus.
dan masih jauh dari standart ketuntasan
Sebelum diterapkan metode Role Play (
yang telah ditentukan oleh peneliti ini, yai-
Bermain Peran ), pada pra tindakan dalam
tu sebesar 65 untuk ketrampilan ,65 untuk
pembelajaran guru masih menggunakan
nilai pengetahuan sesuai dengan KKM, se-
metode tradisional, yaitu ceramah, mem-
hingga perlu ditingkatkan. Dari data nilai
berikan contoh, memberikan kesempatan
diatas menjadikan dasar bagi peneliti un-
bertanya secara klasikal, dan member tu-
tuk melakukan perbaikan dengan melak-
gas baik kelompok maupun tugas individu.
sanakan pembelajaran dengan model ber-
Sehingga muncul permasalahan kurangnya
main peran.
keaktifan siswa dalam kegiatan pembela-
jaran dan pencapaian hasil belajar yang
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 73

Gambar.3. Guru mata


Gambar 1. Keadaan suasana Gambar 2. Guru mata pela- pelajaran PPKn masih
kelas pada saat prasiklus, jaran PPKn mengatur siswa emperingatkan ,siswa ada
kegiatan siswa masih belum yang belum menyesuaikan beberapa yang belum men-
kondusif diri saat mau dimulai pela- empati tempat duduknya
jaran. sesuai dengan tempatnya
masing masing

Deskripsi Pembelajaran Siklus 1 rupa tes ulangan harian


Dalam pelaksanaan tindakan siklus I
terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu siklus Pelaksanaan Tindakan
I pertemuan pertama hari Selasa tanggal 9 Pertemuan pertama
Agustus 2019, pertemuan kedua hari Selasa Pelaksanaan tindakan siklus I perte-
16 Agustus 2019. Adapun tahapan yang ha- muan pertama dilaksanakan pada hari Ju-
rus dilalui adalah tahap perencanaan, tahap mad tanggal 9 Agustus 2019 selama 2 X
pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap 45 menit yang disesuaikan dengan jadwal
refleksi yang diuraikan sebagai berikut: pelajaran jam ke 2 - 3 dikelas XI TKJ-2 .
Sejak awal guru telah mempersiapkan lang-
Perencanaan Tindakan Pembelajaran kah-langkah dalam pembelajaran sebagai
dan Penilaian. berikut:
Tahap perencanaan tindakan pada 1. Kegiatan Awal
pertemuan pertama meliputi beberapa ke- a. Pembukaan terdiri : 1). Katakanlah
giatan, yaitu menyusun rencana pelaksa- pada siswa apa yang akan mereka pelajari
naan pembelajaran ( RPP) untuk materi dan mengapa hal itu penting. Timbulkan
Hak dan Kewajiban Asasi Manusia, 3.11. rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi
menjelaskan kasus pelanggaran HAM, yang menimbulkan teka-teki, masalah kehi-
3.1.2. mencontohkan kasus –kasus pe- dupan nyata, atau cara lain . 2).Guru meny-
langgaran HAM, 3.1.3. mengklasifikasi- uruh siswa bekerja dalam kelompok untuk
kan kasus- kasus pelanggaran HAM, 4.1.1. menemukan konsep atau merangsang kein-
mendeskripsikan kasus kasus pelanggaran ginan mereka pada pelajaran tersebut.3).
HAM, 4.1.2. mensimulasikan kasus ka- Ulangi secara singkat ketrampilan atau in-
sus pelanggaran HAM. 4.1.3. menyajikan formasi yang merupakan syarat mutlak
pemajuan dan perlindungan HAM, 4.1.4. b. Pengembangan terdiri: 1). Kem-
menerapkan pemajuan dan perlindungan bangkan materi pembelajaran sesuai den-
HAM. Membuat instrument penelitian gan apa yang akan dipelajari siswa dalam
terdiri dari instrument untuk mengukur kelompok.2). Role Play ( Bermain Pe-
keaktifan siswa dalam pembelajaran beru- ran ) menekankan bahwa belajar adalah
pa lembar observasi siswa dan instrument memahami makna dan bukan hafalan..
evaluasi untuk mengetahui hasil siswa be- 3).Mengontrol pemahaman siswa sesering
74
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

mungkin dengan memberikan pertanyaan- 3). Bagikan lembar kegiatan siswa


pertanyaan.. 4).Memberi penjelasan men- 4). Serahkanlah pada siswa untuk be-
gapa jawaban pertanyaan tersebut benar kerja sama dalam pasangan, bertiga, atau
atau salah Memberi penjelasan mengapa satu kelompok utuh, tergantung pada tuju-
jawaban pertanyaan tersebut benar atau sa- an yang sedang dipelajari. Jika mengerjakan
lah. 5). Beralih pada konsep yang lain, jika soal, masing-masing siswa harus menger-
siswa telah memahami pokok masalahnya. jakan soalnya sendirian dan kemudian di-
2. Kegiatan Inti cocokkan dengan temannya. Jika salah satu
a). Menyuruh semua siswa mengerja- tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan,
kan soal atas pertanyaan yang diberikan. teman satu kelompoknya bertanggung ja-
b). Memanggil siswa secara acak un- wab menjelaskannya. Jika siswa mengerja-
tuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal kan pertanyaan dengan jawaban pendek,
ini bertujuan supaya semua siswa selalu siap maka mereka lebih sering bertanya, dan
dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. kemudian antara teman saling bergantian
c). Pemberian tugas kelas tidak boleh memegang lembar kegiatan dan berusaha
menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya menjawab pertanyaan itu.
siswa mengerjakan satu atau dua masalah 5). Tekanan pada siswa bahwa mereka
(soal) dan langsung diberikan umpan balik. belum selesai belajar sampai mereka yakin
Selama belajar kelompok, tugas ang- teman-teman satu kelompok dapat menca-
gota kelompok adalah menguasai materi pai nilai 100 pada kuis. Pastikan siswa men-
yang diberikan guru dan membantu teman gerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk
satu kelompok untuk menguasai materi belajar tidak hanya untuk diisi dan diserah-
tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang kan. Jadi, penting bagi siswa agar mem-
dapat digunakan untuk melatih keterampi- punyai lembar kegiatan untuk mengecek
lan yang sedang diajarkan untuk mengeva- diri mereka dan teman-teman sekelompok
luasi diri mereka dan teman satu kelompok. mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan
Pada saat pertama kali menggunakan siswa bahwa jika mereka mempunyai perta-
Role Play ( Bermain Peran ) guru perlu nyaan, mereka seharusnya menanakan te-
mengamati kegiatan pembelajaran secara man- teman sekelompok sebelum bertanya
seksama. Guru juga perlu memberi bantu- guru.
an dengan cara memperjelas perintah, me- 6). Sementara siswa bekerja dalam ke-
review konsep atau menjawab pertanyaan lompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru
itu. Selain itu guru juga melakukan bim- sebaiknya memuji kelompok yang semua
bingan kepada siswa yang mengalami ke- anggotanya bekerja dengan baik, yang ang-
sulitan pada saat kegiatan belajar kelompok gotanya duduk dalam kelompoknya, untuk
berlangsung. Selanjutnya langkah-langkah mendengarkan bagaimana anggota yang
guru sebagai berikut: lain bekerja
1).Mintalah anggota kelompok memind- 3. Kegiatan Akhir
ahkan meja/bangku mereka bersama-sama Kuis dikerjakan oleh siswa secara
dan pindah ke meja kelompok. mandiri. Hal ini bertujuan untuk menun-
2).Berikan waktu kurang lebih 10 menit un- jukkan apa saja yang telah diperoleh sis-
tuk memilih nama kelompok. Kelompok wa selama belajar dalam kelompok. Hasil
manapun yang tidak dapat menyepakati kuis digunakan sebagai nilai perkembangan
nama kelompok pada saat itu boleh me- individu dan disumbangkan dalam nilai
milih kemudian. perkembangan kelompok. Nilai perkem-
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 75

Berdasarkan hasil observasi terha- a). Kemampuan siswa kerjasama den-


dap proses pembelajaran pertemuan kedua gan kelompok.rata rata petemuan 1 sebesar
pada siklus I diperoleh hasil observasi 68,19dan pertemuan ke 2 sebesar 72,32
kompetensi ketrampilan siswa dalam pem- dengan predikat Baik.
belajaran sebagai berikut : b). Kemampuan siswa mengerjakan

Gambar 4. Situasi pelak- Gambar 5. Guru mata Gambar 6. Suasana


sanaan kegiatan pembela- pelajaran mengobservasi kelompok 1 saat diskusi
jaran pada siklus 1 pada kegiatan diskusi siswa pada pada siklus 1 paertemuan
pertemuan 1 pertemua pertama pertama

bangan kelompok diperoleh dari nilai per- muan 1 dan 2 siklus 1


kembangan individu tiap anggota kelom-
pok No Aspek yang P e r t e - Per te-
Pelaksanaan tindakan siklus I perte- Diamati muan 1 muan 2
muan pertama dilaksanakan pada hari Ju- 1 Kemampuan 68,19 72,32
mad tanggal 9 agustus 2019 selama 2 X 45 siswa kerjasa-
menit yang disesuaikan dengan jadwal pela- ma dengan
jaran jam ke 2 - 3 dikelas XI TKJ-2 . Sejak kelompok.
awal guru telah mempersiapkan langkah- 2 K e m a m - 69,52 72,45
langkah dalam pembelajaran. puan siswa
mengerjakan
Pertemuan kedua tugas kelom-
Dalam pelaksanaan pertemuan kedua pok .
ini, langkah-langkah pembelajaran sama 3 K e m a m - 70,03 74,03
dengan pertemuan , yaitu 1). Perencanaan; puan siswa
2). Pelaksanaan; 3) observasi; dan 4) reflek- mengerjakan
si. tugas mandiri
Penilaian kognitif
Rata-rata 69,31 72,94
Kompetensi ketrampilan pertemuan
1dan 2
Tabel 2 kompetensi ketrampilan perte-
76
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

tugas kelompok rata rata pertemuan ke 1 74,04 Dengan predikat baik.


sebesar 69,52 dan pertemuan ke 2 sebesar d). Rata –rata observasi kompetensi
72,45 Dengan predikat baik ketrampilan pertemuan ke 1 sebesar 69,31
c). Kemampuan siswa mengerja- dan pertemuan ke 2 sebesar 72,94 predikat
kan tugas mandiri rata-rata pertemuan ke baik.
1 sebesar 70,03 dan pertemuan ke 2 sebesar

Sikap
Tabel 3. Obsevasi sikap

No Nilai A B C D E
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 A
2 B 10 32% 20 64,5% 15 48,4% 5 16,1% 6 19,4%
3 C 21 67,7% 11 35,5% 16 51,6% 26 83,9% 25 80,^%
4 D
Keterangan nilai terendah 60, nilai tertinggi 82, nilai
A : integritas , B : Religius, C : Nasionalis, D rata-rata kelas 73,29 sedangkan ketuntasan
: Mandiri, E : Gotong royong. mencapai 74,19%. Berdasarkan hasil bela-
Berdasarkan hasil observasi sikap jar siswa , mendapat beberapa kelemahan
siswa selama pembelajaran diperoleh ha- siswa selama pembelajaran berlangsung.
sil untuk nilai integritas B mencapai 10 Adapun kekurangan pada kaktifan karena
siswa atau 32 % dan nilai C mencapai 21 siswa tampak kurang serius , malas.
siswa atau 67,7 %, dan nilai relegius nilai B Observasi
mencapai 20 siswa atau 64,5 %. Dan nilai C Data observasi motivasi belajar
mencapai 11 siswa atau 35,5%, nilai nasio- siswa
nalis B mencapai 15 siswa atau 48,4% , dan Data observasi yang diperoleh pada
nilai C mencapai 16 siswa atau 51,6%, nilai saat proses pembelajaran menggunakan
mandiri B mencapai 5 siswa atau 16,1% , metode
nilai C mencapai 26 siswa atau 83,9%, ni- Berdasarkan observasi terhadap pro-
lai gotong royong B mencapai 6 siswa atau ses pembelajaran , diperoleh gambaran
19,4% , nilai C mencapai 25 siswa atau 80% motivasi belajar yang diperoleh dari pen-
Sehingga perlu perhatian terhadap sikap gamatan aktivitas siswa selama mengikuti
siswa dalam pembelajaran pembelajaran:
Nilai Belajar siswa Tabel 4 : Hasil obdervasi motivasi be-
Berdasarkan hasil tes tertulis pada lajar siswa siklus I
16 agustus 2019 dapat diketahui bahwa
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 77

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Siklus I


∑ %
1 Siswa merespon apersepsi guru 20 64,55
2 Siswa tenang dan teratur mengikuti pem- 22 70,96
belajaran
3 Siswa bertanya materi yang belum jelas 20 64,55
4 Siswa aktif terlibat diskusi 22 70,96
5 Siswa aktif menanggapi presentasi pe- 22 70,96
kerjaan teman.
Rata-rata Presentase motivasi belajar 21 67.74
siswa

Berdasarkan hasil observasi terha- Rendahnya hasil tes tersebut menunjukan


dap proses pembelajaran pertemuan kedua indikasi belum baiknya hasil belajar siswa
pada siklus I diperoleh hasil observasi ak- yang dapat dilihat dari skor rata-rata hasil
tivitas siswa dalam pembelajaran sebagai siswa yang hanya 21 atau 67.74% sehingga
berikut : a). siswa merespon apersepsi guru perlu ditingkatkan.
berjumlah 20 siswa atau 64,55 %. b).siswa Agar dapat meningkatkan hasil be-
tenang dan teratur mengikuti pembelajaran lajar siswa , maka sebelum melaksana-
berjumlah 22 siswa atau 70,96 %. c).siswa kan siklus II perlu direfleksi seluruh hasil
bertanya materi yang belum jelas berjum- praktek siklus I, kelemahan yang menonjol
lah 20 siswa atau 64,55 %. d). siswa aktif pada siklus I antara lain :a).Guru kurang
terlibat diskusi mencapai 22 siswa atau cakap menyampaikan apersepsi dan tujuan
70,96%. e). siswa aktif menanggapi pre- pembelajaran.b).Guru kurang cakap me-
sentasi pekerjaan teman mencapai 22 siswa motivasi siswa.c). Guru kurang member
atau 70,96%. kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
f). rata –rata keaktifan siswa da- d). Guru belum memberikan kesem-
lam pembelajaran mencapai 22 siswa atau patan siswa menyimpulkan materi.Berdas-
70,96%. arkan hasil refleksi siklus I tersebut maka
3). Observasi kopetensi ketrampilan perlu dilakukan langkah perbaikan dalam
siswa pembelajaran siklus II sebagai berikut :a).
Analisis dan Refleksi Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan
Berdasarkan hasil observasi , dipero- pembelajaran lebih jelas.b). guru harus le-
leh temuan secara keseluruhan hasil belajar bih aktif memotivasi siswa.c). Guru mene-
siswa masuk dalam kriteria baik, sedangkan gur siswa yang kurang memperhatikan .d).
dari hasil tes diperoleh tingkat ketuntasan Guru harus memberikan kesempatan siswa
klasikal 74,19 dan nilai rata-rata siklus I menyimpulkan materi
sebesar 72,94, hasil ini menunjukkan te- Deskripsi Pembelajaran Siklus 2.
lah terjadi peningkatan dibanding kondisi Dalam pelaksanaan tindakan siklus II
awal, namun masih belum mencapai indi- terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu siklus
cator keberhasilan yang ditentukan, karena II pertemuan pertama hari Jumad tanggal
hasil tes siswa masih rendah yaitu tingkat 23 Agustus 2019, pertemuan kedua hari
ketuntasan klasikal masih di bawah 85 %. Jumad 30 Agustus 2019. Adapun tahapan
78
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

yang harus dilalui adalah tahap perenca- mahami makna dan bukan hafalan.c).
naan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, Mengontrol pemahaman siswa sesering
dan tahap refleksi yang diuraikan sebagai mungkin dengan memberikan pertanyaan-
berikut:. pertanyaan.d). Memberi penjelasan men-
Perencanaan Tindakan Pembelajaran gapa jawaban pertanyaan tersebut benar
dan Penilaian. atau salah Memberi penjelasan mengapa
Tahap perencanaan tindakan pada jawaban pertanyaan tersebut benar atau
pertemuan pertama meliputi beberapa salah.e). Beralih pada konsep yang lain, jika
kegiatan, yaitu menyusun rencana pelak- siswa telah memahamipokok masalahnya.
sanaan pembelajaran ( RPP) untuk mate- 2). Kegiatan Inti
ri Sistem Persamaan Linier Dua Variabel, a. Latihan Terbimbing terdiri: a).
membuat instrument penelitian terdiri dari Menyuruh semua siswa mengerjakan soal
instrument untuk mengukur keaktifan sis- atas pertanyaan yang diberikan.b). Me-
wa dalam pembelajaran berupa lembar ob- manggil siswa secara acak untuk menjawab
servasi siswa dan instrument evaluasi untuk atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan
mengetahui hasil siswa berupa tes ulangan supaya semua siswa selalu siap dan mem-
harian. persiapkan diri sebaik mungkin.c). Pembe-
Pelaksanaan Tindakan rian tugas kelas tidak boleh menyita waktu
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II yang terlalu lama. Sebaiknya siswa menger-
terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu siklus jakan satu atau dua masalah (soal) dan lang-
II pertemuan pertama hari Jumad tanggal sung diberikan umpan balik.
23 Agustus 2019, pertemuan kedua hari b. Belajar Kelompok
Jumad 30 Agustus 2019. Adapun tahapan Selama belajar kelompok, tugas ang-
yang harus dilalui adalah tahap perenca- gota kelompok adalah menguasai materi
naan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, yang diberikan guru dan membantu teman
dan tahap refleksi yang diuraikan sebagai satu kelompok untuk menguasai materi
berikut: tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang
1). Kegiatan Awal dapat digunakan untuk melatih keterampi-
a. Pembukaan yang terdiri : a). Ka- lan yang sedang diajarkan untuk mengeva-
takanlah pada siswa apa yang akan mere- luasi diri mereka dan teman satu kelompok.
ka pelajari dan mengapa hal itu penting. Pada saat pertama kali menggunakan
Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan Role Play ( Bermain Peran), guru perlu
demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, mengamati kegiatan pembelajaran secara
masalah kehidupan nyata, atau cara lain. seksama. Guru juga perlu memberi bantu-
b).Guru menyuruh siswa bekerja dalam an dengan cara memperjelas perintah, me-
kelompok untuk menemukan konsep atau review konsep atau menjawab pertanyaan
merangsang keinginan mereka pada pelaja- itu. Selain itu guru juga melakukan bim-
ran tersebut. c).Ulangi secara singkat kete- bingan kepada siswa yang mengalami ke-
rampilan atau informasi yang merupakan sulitan pada saat kegiatan belajar kelompok
syarat mutlak berlangsung. Selanjutnya langkah-langkah
b. Pengembangan terdiri : a). Kem- guru sebagai berikut:a).Mintalah anggo-
bangkan materi pembelajaran sesuai den- ta kelompok memindahkan meja/bangku
gan apa yang akan dipelajari siswa dalam mereka bersama-sama dan pindah ke meja
kelompok.b). Role Play ( Bermain Peran kelompok.b).Berikan waktu kurang lebih
) menekankan bahwa belajar adalah me- 10 menit untuk memilih nama kelompok.
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 79

Kelompok manapun yang tidak dapat me- man- teman sekelompok sebelum bertanya
nyepakati nama kelompok pada saat itu bo- guru.f). Sementara siswa bekerja dalam ke-
leh memilih kemudian.c). Bagikan lembar lompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru
kegiatan siswa. d). Serahkanlah pada siswa sebaiknya memuji kelompok yang semua
untuk bekerja sama dalam pasangan, ber- anggotanya bekerja dengan baik, yang ang-
tiga, atau satu kelompok utuh, tergantung gotanya duduk dalam kelompoknya, untuk
pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mendengarkan bagaimana anggota yang
mengerjakan soal, masing-masing siswa lain bekerja
harus mengerjakan soalnya sendirian dan 3). Kegiatan Akhir
kemudian dicocokkan dengan temannya. Kuis dikerjakan oleh siswa secara
Jika salah satu tidak dapat mengerjakan mandiri. Hal ini bertujuan untuk menun-
suatu pertanyaan, teman satu kelompoknya jukkan apa saja yang telah diperoleh sis-
bertangguang jawab menjelaskannya. Jika wa selama belajar dalam kelompok. Hasil
siswa mengerjakan pertanyaan dengan ja- kuis digunakan sebagai nilai perkembangan
waban pendek, maka mereka lebih sering individu dan disumbangkan dalam nilai
bertanya, dan kemudian antara teman sa- perkembangan kelompok. Nilai perkem-
ling bergantian memegang lembar kegiatan bangan kelompok diperoleh dari nilai per-
dan berusaha menjawab pertanyaan itu.e). kembangan individu tiap anggota kelom-
Tekanan pada siswa bahwa mereka belum pok.
selesai belajar sampai mereka yakin teman- Pertemuan ketiga.
teman satu kelompok dapat mencapai ni- Pelaksanaan tindakan siklus II perte-
lai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti muan pertama dilaksanakan pada hari Sela-
bahwa lembar kegiatan tersebut untuk be- sa tanggal 23 agustus 2019 selama 2 X 45
lajar tidak hanya untuk diisi dan diserah- menit yang disesuaikan dengan jadwal pela-
kan. Jadi, penting bagi siswa agar mem- jaran jam ke 2 - 3 dikelas XI TKJ-2.
punyai lembar kegiatan untuk mengecek .
diri mereka dan teman-teman sekelompok Pertemuan keempat
mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan Pelaksanaan tindakan berdasarkan
siswa bahwa jika mereka mempunyai perta- RPP yang telah disusun berdasarkan RPP
nyaan, mereka seharusnya menanakan te- yang telah disusun pada tahap perenca-

Gambar 10. Suasana saat Gambar 11. Disaat salah Gambar 12. Disaat guru
diskusi pada kelompok 5 satu kelompok yang maju menerangan ada antusias
pada siklus 2 pertemuan mempresentasikan dari siswa untuk menanggapi
pertama hasil diskusi dari kelompok lain yang
presentasi.
80
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

naan . pada siklus 2 pelaksanaan tindakan mata pelajaran Mekanika Teknik pada
dilakukan dalam 2 kali pertemuan . perte- kompetensi menerapkan cara menyusun
muan keempat pada hari Rabu tanggal 20 gaya dalam struktur bangunan pada materi
Febuari 2019. Pada KD menerapkan cara menyusun gaya yang tidak kongruen pada
menyusun gaya dalam struktur bangunan kelas X BKP 2 di SMK Negeri 2 Sragen.
, pada materi menyusun gaya yang tidak Penilaian kognitif.
kongruen. Dengan menggunakan model Nilai kompetensi ketrampilan siklus 2
pembelajaran problem based learning (PBL).
Dari hasil observasi dan nilai guru Berdasarkan hasil observasi terha-

Gambar 13. Guru men- Gambar 14. Pengua- Gambar. 15. Bermain
gobservasi jalannya per- saan materi dan penji- peran dari kelompok-
mainan peran dari ke- waan dari elompok 2 5dalam emainkan peran
lompok 1, dengan dikuti dalam bermain peran. sangat menjiwai materi.
oleh guru mata pelajaran dengan dikuti oleh guru
dalam mengobservasi mata pelajaran dalam
jalannya proses pembela- mengobservasi jalannya
jaran dengan model ber- proses pembelajaran
main peran dengan model bermain
peran.

dap proses pembelajaran pertemuan kedua c). Kemampuan siswa mengerjakan


pada siklus II diperoleh hasil observasi tugas mandiri rata-rata pertemuan ke 3
kompetensi ketrampilan siswa dalam pem- sebesar 83,58dan pertemuan ke 4 sebesar
belajaran sebagai berikut : 88,32 . Dengan predikat sangat baik.
a). Kemampuan siswa kerjasama d). Rata –rata observasi kompeten-
dengan kelompok.rata rata pertemuan ke 3 si ketrampilan pertemuan ke 3 sebesar
sebesar 81,03 dan pertemuan ke 4 sebesar 82,18dan pertemuan ke 4 sebesar 86,01
85,52 dengan predikat Baik. atau predikat sangat baik.
b). Kemampuan siswa mengerjakan Sikap
tugas kelompok rata ratapertemuan ke 3se- Berdasarkan hasil observasi sikap
besar 81,94 dan pertemuan ke 4 sebesar siswa selama pembelajaran diperoleh ha-
84,19. Dengan predikat sangat baik sil untuk nilai integritas A mencapai 10
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 81

Tabel 5 kompetensi ketrampilan suklus 2

No Aspek Yang Diamati Pertemuan 3 Pertemuan 4


1 Kemampuan siswa kerjasama dengan 81,03 85,52
kelompok.
2 Kemampuan siswa mengerjakan tu- 81,94 84,19
gas kelompok .
3 Kemampuan siswa mengerjakan tu- 83,58 88,32
gas mandiri
Rata-rata kompetensi ketrampilan 82,18 86,01

siswa atau 32 % dan nilai B mencapai 21 lai gotong royong A mencapai 6 siswa atau
siswa atau 67,7 %, dan nilai relegius nilai A 19,4% , nilai B mencapai 25 siswa atau 80%
mencapai 20 siswa atau 64,5 %. Dan nilai B Sehingga perlu perhatian terhadap sikap
mencapai 11 siswa atau 35,5%, nilai nasio- siswa dalam pembelajaran.
nalis A mencapai 15 siswa atau 48,4% , dan Nilai Belajar siswa.
nilai A mencapai 16 siswa atau 51,6%, nilai Berdasarkan hasil tes tertulis pada 30
mandiri A mencapai 5 siswa atau 16,1% , agustus 2019 dapat diketahui bahwa nilai
nilai B mencapai 26 siswa atau 83,9%, ni- terendah 78 nilai tertinggi 100, sedangkan
Tabel 6. Obsevasi sikap

No Nilai A B C D E
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
1 A 10 32% 20 64,5% 20 64,5% 20 64,5% 6 19,4%
2 B 21 67,7% 11 35,5% 11 35,5% 11 35,5% 25 80,6%
3 C
4 D
Keterangan
A : integritas , B : Religius, C : Nasionalis, D KKM 65. pada mata pelajaran PPKn pada
: Mandiri, E : Gotong royong. materi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia.
ketuntasan mencapai 100 %. Berdasarkan
hasil belajar siswa , siswa selama pembe- Observasi
lajaran berlangsung. Sudah kelihatan aktif Data observasi Motivasi belajar siswa
dalam proses pembelajaran, disaat diada- siklus 2
kan tes terulis semua siswa sudah tuntas Berdasarkan hasil observasi terhadap pros-
karena nilai terendah dalam penilaian tes es pembelajaran pertemuan kedua pada
pada siklus II ini adalah 78. Sedangkan nilai siklus II diperoleh hasil observasi aktivitas
siswa dalam pembelajaran sebagai berikut :
82
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

Table 7: Hasil obdervasi Motivasi belajar siswa siklus 2

No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Siklus 2


∑ %
1 Siswa merespon apersepsi guru 28 90,32
2 Siswa tenang dan teratur mengikuti pembelajaran 28 90,32
3 Siswa bertanya materi yang belum jelas 29 93,54
4 Siswa aktif terlibat diskusi 30 96,77
5 Siswa aktif menanggapi presentasi pekerjaan te- 28 90,32
man.
Rata-rata Presentase keaktifan siswa 28 90,32

a). siswa merespon apersepsi guru berjum- pat dilihat dari skor ketuntasan hasil siswa
lah 28 siswa atau 87,50 %. yang hanya 31 atau 100 % pada siklus 1 dan
b).siswa tenang dan teratur mengikuti pem- terjadi peningkatan pada siklus 2 skor ke-
belajaran berjumlah 28 siswa atau 90,32%. tuntasan hasil siswa 100% sehingga sudah
c).siswa bertanya materi yang belum jelas memenuhi tingkat tarjet ketuntasan klasikal
berjumlah 29 siswa atau 93,54 %. 85 %.
d). siswa aktif terlibat diskusi mencapai 30
siswa atau 96,77%. Pembahasan Hasil Penelitian.
e). siswa aktif menanggapi presentasi pe- Dibawah ini pembahasan hasil pen-
kerjaan teman mencapai 28siswa atau 90,32 elitian berdasarkan paparan pelaksanaan
%. pembelajaran melalui metode pembela-
f). rata –rata keaktifan siswa dalam pembe- jaran bermain peran (role play) ternyata
lajaran mencapai 28 siswa atau 90,32 %. dapat meningkatkan motivasi belajar, nilai
rata-rata kompetensi ketrampilan siswa, si-
Analisis dan Refleksi kap dalam belajar siswa dan hasil belajar
Berdasarkan hasil observasi , dipero- siswa yang diuraikan Paparan mengenai ha-
leh temuan secara keseluruhan hasil belajar sil siklus I dan siklus II kemudian dibukti-
siswa masuk dalam criteria baik, sedangkan kan dengan peningkatan:
dari hasil tes diperoleh tingkat ketuntasan Peningkatan motivasi belajar
klasikal 88,32% dan nilai rata-rata siklus Di bawah ini peningkatan motivasi
II sebesar 100, hasil ini menunjukkan te- belajar siswa , hasil observasi terhadap mo-
lah terjadi peningkatan disbanding kondisi tivasi belajar pada siklus I dan siklus II da-
awal, dan siklus I, sudah mencapai indi- pat diuraikan pada table 8.
cator keberhasilan yang ditentukan, karena Berdasarkan hasil observasi terha-
hasil tes siswa sudah memenui yaitu tingkat dap proses pembelajaran pertemuan kedua
ketuntasan klasikal masih di bawah 85 %. pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil
Dari hasil tes tersebut menunjukan observasi motivasi belajar siswa dalam
indikasi baiknya hasil belajar siswa yang da- pembelajaran sebagai berikut :
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 83

Tabel 8 : Peningkatan motivasi belajar siswa


No Aspek Pengamatan Siklus I Siklus II Peningkatan
1 Siswa merespon apersepsi guru 64,55% 90,32% 15,63%.

2 Siswa tenang dan teratur mengikuti 70,96% 90,32% 15,83%


pembelajaran
3 Siswa bertanya materi yang belum 64,55% 93,54% 25,61%
jelas
4 Siswa aktif terlibat diskusi 70,96% 96,77% 21,88%

5 Siswa aktif menanggapi presentasi 70,96% 90,32% 9,38%.


pekerjaan teman.
6 Rata-rata Presentase minat belajar 67,74% 90,32% 17,00%
siswa
a). siswa merespon apersepsi guru sebesar 70,96% pada siklus II sebesar 87,50
berjumlah pada siklus I sebesar 64,55% %. Terjadi peningkatan sebesar 19,35%
pada siklus II sebesar 90,32 %.terjadi pe- c).siswa bertanya materi yang be-
ningkatan sebesar 25,80 %. lum jelas berjumlah pada siklus I sebesar
b).siswa tenang dan teratur men- 64,55% pada siklus II sebesar 96,77 %.ter-
gikuti pembelajaran berjumlah pada siklus I jadi peningkatan sebesar 32,25%
Tabel 9. Peningkatan kopetensi ketrampilan siswa

No Aspek yang diamati Siklus I Siklus II


Rata2 predikat Rata2 predikat
1 Kemampuan siswa ker- 78,32 Baik 85,52 Baik
jasama dengan kelom-
pok.
2 Kemampuan siswa 72,45 Baik 84,19 Baik
mengerjakan tugas ke-
lompok .
3 Kemampuan siswa 74,06 Baik 88,32 Baik
mengerjakan tugas man-
diri
Rata-rata kopetensi ket- 74,94 Baik 86,01 Baik
rampilan siswa
d). siswa aktif terlibat diskusi men- pembelajaran mencapai pada siklus I sebe-
capai pada siklus I sebesar 71,87 % , pada sar 67,74% pada siklus II sebesar 90,32 %
siklus II sebesar 93,75%.terjadi peningka- terjadi peningkatan sebesar 22,58%.
tan sebesar 21,88% Peningkatan kopetensi Ketrampilan
e). siswa aktif menanggapi presenta- Dibawah peningkatan kompetensi
si pekerjaan teman mencapaiada siklus I se- ketrampilan siswa, hasil observasi terhadap
besar 81,25% , pada siklus II sebesar 90,32 kopetensi ketrampilan siswa pada siklus I
%.terjadi peningkatan 6,45%. dan siklus II dapat diuraikan sebagai beri-
f). rata –rata keaktifan siswa dalam kut:
84
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

ta-rata 88,32 Dengan predikat baik.terjadi


Berdasarkan dari data tabel diatas da- peningkatan sebesar 14,26
pat disimpulkan sebagai berikut: d). Rata –rata observasi kompeten-
a). Kemampuan siswa kerjasama den- si ketrampilan pada siklus I sebesar 72,94
gan kelompok pada siklus I rata –rata 78,32 dengan predikat cukup pada siklus II sebe-
dengan predikat baik pada siklus II .rata sar 86,01 atau predikat baik.terjadi pe-
rata 85,52 dengan predikat Baik terjadi pe- ningkatan sebesar 13,07
ningkatan sebesar 7,2 Peningkatan nilai Belajar .
b). Kemampuan siswa mengerja- Dibawah peningkatan hasil bela-
kan tugas kelompok pada siklus I rata-rata jar siswa, pada siklus I dan siklus II dapat
72,45 dengan predikat cukup pada siklus II diuraikan sebagai berikut:
rata rata 84,19 Dengan predikat baik terjadi
peningkatan sebesar 11,74 Berdasarkan hasil tes tertulis pada 16
c). Kemampuan siswa mengerjakan agustus 2019 dapat diketahui bahwa nilai
tugas mandiri, pada siklus I rata –rata 74,06 terendah 60, nilai tertinggi 82,nilai rata-ra-
dengan predikat cukup pada siklus II ra- ta 73,29 sedangkan ketuntasan mencapai
Tabel 10 : Nilai Belajar siswa Hak dan Kewajiban asasi manusia..

No Uraian Tes Awal Siklus I Siklus II


1 Nilai terendah 44,00 60,00 78,00
2 Nilai tertinggi 78,00 82,00 100
3 Nilai Rata-rata Kelas 64,65 73,29 88,32
4 Ketuntasan 64,51 74,19 100

74,19%. Berdasarkan hasil belajar siswa , siswa pada siklus I selama pembelajaran di-
mendapat beberapa kelemahan siswa sela- peroleh hasil Berdasarkan hasil observasi
ma pembelajaran berlangsung. Adapun ke- sikap siswa selama pembelajaran diperoleh
kurangan pada kaktifan karena siswa tam- hasil untuk nilai integritas B mencapai 10
pak kurang serius , malas. siswa atau 32 % dan nilai C mencapai 21
Berdasarkan hasil tes tertulis pada 30 siswa atau 67,7 %, dan nilai relegius nilai B
agustus 2019 dapat diketahui bahwa nilai mencapai 20 siswa atau 64,5 %. Dan nilai C
terendah 78 nilai tertinggi 100, sedangkan mencapai 11 siswa atau 35,5%, nilai nasio-
ketuntasan mencapai 100 %. Berdasarkan nalis B mencapai 15 siswa atau 48,4% , dan
hasil belajar siswa , siswa selama pembe- nilai C mencapai 16 siswa atau 51,6%, nilai
lajaran berlangsung. Sudah kelihatan aktif mandiri B mencapai 5 siswa atau 16,1% ,
dalam proses pembelajaran, disaat diada- nilai C mencapai 26 siswa atau 83,9%, ni-
kan tes terulis semua siswa sudah tuntas lai gotong royong B mencapai 6 siswa atau
karena nilai terendah dalam penilaian tes 19,4% , nilai C mencapai 25 siswa atau 80%
pada siklus II ini adalah 78. Sedangkan nilai Sehingga perlu perhatian terhadap sikap
KKM 65. pada mata pelajaran PPKn pada siswa dalam pembelajaran.
materi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia. Berdasarkan hasil observasi sikap
siswa pada silkus II selama pembelajaran
Sikap diperoleh hasil Berdasarkan hasil observasi
Berdasarkan hasil observasi sikap sikap siswa selama pembelajaran diperoleh
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020 85

hasil untuk nilai integritas A mencapai 10 ningkatan 2 atau 6,45%.


siswa atau 32 % dan nilai B mencapai 21 f). rata –rata keaktifan siswa dalam
siswa atau 67,7 %, dan nilai relegius nilai A pembelajaran mencapai pada siklus I sebe-
mencapai 20 siswa atau 64,5 %. Dan nilai B sar 21 atau 67,74% pada siklus II sebesar
mencapai 11 siswa atau 35,5%, nilai nasio- 28 siswa atau 90,32 % terjadi peningkatan
nalis A mencapai 15 siswa atau 48,4% , dan sebesar 7 atau 22,58%
nilai A mencapai 16 siswa atau 51,6%, nilai
mandiri A mencapai 5 siswa atau 16,1% , Peningkatan kompetensi Ketrampilan
nilai B mencapai 26 siswa atau 83,9%, ni- a). Kemampuan siswa kerjasama den-
lai gotong royong A mencapai 6 siswa atau gan kelompok pada siklus I rata –rata 78,32
19,4% , nilai B mencapai 25 siswa atau 80% atau 78,32% dengan predikat baik pada
Sehingga perlu perhatian terhadap sikap siklus II .rata rata 85,52 atau 85,52 % den-
siswa dalam pembelajaran gan predikat Baik terjadi peningkatan.
b). Kemampuan siswa mengerja-
PENUTUP kan tugas kelompok pada siklus I rata-rata
Simpulan 72,45 atau 72,45% dengan predikat cukup
Berdasarkan analisis dan interpres- pada siklus II rata rata 84,19 atau 84,19 %.
tasi yang dilakukan maka penulis dapat Dengan predikat baik
mengambil beberapa kesimpulan dari hasil c). Kemampuan siswa mengerja-
penelitian, kesimpulannya adalah sebagai kan tugas mandiri, pada siklus I rata –rata
berikut: 74,06 atau 74,06% dengan predikat cukup
Peningkatan Motivasi Belajar siswa pada siklus II rata-rata 88,32 atau 88,32 %.
a). siswa merespon apersepsi guru Dengan predikat baik.terjadi peningkatan
berjumlah pada siklus I sebesar 20 atau d). Rata –rata observasi kompeten-
sebesar 64,55% pada siklus II sebesar 28 si ketrampilan pada siklus I sebesar 72,94
siswa atau 90,32 %.terjadi peningkatan se- atau 72,94% dengan predikat cukup pada
besar 8 sebesar 25,80 %. siklus II sebesar 86,01 atau 86,01%.atau
b).siswa tenang dan teratur mengikuti predikat baik.terjadi peningkatanPening-
pembelajaran berjumlah pada siklus I sebe- katan nilai belajar.
sar 22 atau 70,96% pada siklus II sebesar Peningkatan Nilai belajar
28 siswa atau 87,50 %. Terjadi peningkatan Berdasarkan hasil tes tertulis pada 16
sebesar 6 atau 19,35% agustus 2019 dapat diketahui bahwa nilai
c).siswa bertanya materi yang belum terendah 60, nilai tertinggi 82,nilai rata-
jelas berjumlah pada siklus I sebesar 20 rata 73,29 sedangkan ketuntasan menca-
atau 64,55% pada siklus II sebesar 30 sis- pai 74,19%. Berdasarkan hasil belajar siswa
wa atau 96,77 %.terjadi peningkatan sebe- Berdasarkan hasil belajar siswa , mendapat
sar 10 atau 32,25% beberapa kelemahan siswa selama pembe-
d). siswa aktif terlibat diskusi menca- lajaran berlangsung. Adapun kekurangan
pai pada siklus I sebesar 23 atau 71,87 % , pada kaktifan karena siswa tampak kurang
pada siklus II sebesar 30 siswa atau 93,75%. serius , malas.
terjadi peningkatan sebesar 7 atau 21,88% Berdasarkan hasil tes tertulis pada
e). siswa aktif menanggapi presen- 30 agustus 2019 dapat diketahui bahwa
tasi pekerjaan teman mencapaipada siklus nilai terendah 78 nilai tertinggi 100, nilai
I sebesar 26 atau 81,25% , pada siklus II rata rata kelas 88,32 sedangkan ketuntasan
sebesar 28 siswa atau 90,32 %.terjadi pe- mencapai 100 %. Berdasarkan hasil belajar
86
Dwijaloka Vol I No. 1, Maret 2020

siswa , siswa selama pembelajaran berlang- lajar Siswa Kelas X MAN Sukoharjo
sung. Sudah kelihatan aktif dalam proses Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal
pembelajaran, disaat diadakan tes terulis Teknologi Pendidikan dan Pembelaja-
semua siswa sudah tuntas karena nilai te- ran, 2(1).
rendah dalam penilaian tes pada siklus II Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar.
ini adalah 75. Sedangkan nilai KKM 65. Bandung: Bumi Aksara.
pada mata pelajaran matematika pada ma- Hamdu, G., & Agustina, L. (2011). Penga-
teri persamaan linier dua variable ruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Pestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar
Saran (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas
Dari paparan diatas demi terseleng- IV SDN Tarumanagara Kecamatan
garanya suatu pembelajaran dikelas yang Tawang Kota Tasikmalaya). penelitian-
lebih baik di kelas XI TKJ 2 di SMK Ne- pendidikan, 302.
geri 2 Sragen , maka diperlukan saran saran Jamil, S. (2013). Strategi Pembelajaran:
. dalam penelitian ini penulis memberikan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-
saran sebagai berikut : Ruzz Media.
Pembelajaran PPKn pada umum- Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan
nya dapat menggunakan metode Role Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press.
Play(Bermain Peran) sebagai salah satu al- Rahmaniar, E., Saptasari, M., & Handayani,
ternative dalam proses penyampaian pem- N. (2014). Penerapan Model Prob-
belajaran di kelas. lem Based Learning dipadu Group
Melalui metode Role Play(Bermain Investigation untuk Meningkatkan
Peran) , guru dapat dengan mudah meres- Motivasi dan Hasil Belajar Biologi
pon potensi atau modalitas siswa dalam Siswa Kelas XI IPA-6 SMA Neg-
setiap kelompok belajar .dengan demikian eri 7 Malang. Jurnal Universitas Negeri
seorang guru yang professional dapat le- Malang.(online), http://um. ac. id/e-jour-
bih efektif dapat melakukan kegiatan pro- nal/index. php/jurnal_ipa/Diakses, 5.
ses belajar mengajar, serta dengan mudah Slameto. (1988). Belajar dan Faktor-
dapat merespons perbedaan potensi yang faktor yang Mempengaruhinya. Bina
dimiliki siswa. Aksara.
Sudjana, N. (2011). Dasar-Dasr Proses Belajar
DAFTAR PUSTAKA Mengajar. Bandung: Sinar Baru Al-
gensindo.
Abdul, A. W. (2007). Metode dan model- Syaiful, S. (2010). Konsep dan makna pem-
model mengajar. Bandung: Alfabeta. belajaran untuk membantu mem-
Ahmadi, I. K., Amri, S., & Elisah, T. (2011). ecahkan problematika belajar dan
Strategi Pembelajaran Sekolah Terpa- mengajar. Bandung: Alfabeta, CV.
du. Jakarta: Prestasi Pustaka. Uno, H. B. (2010). Teori Motivasi & Pen-
Achmadi, H. (2014). Penerapan Model As- gukurannya–Analisis di Bidang Pen-
sure Dengan Menggunakan Media didikan, Jakarta. Penerbit Bumi Aksara.
Power Point Dalam Pembelajaran
Bahasa Inggris Sebagai Usaha Pen-
ingkatan Motivasi Dan Prestasi Be-

Anda mungkin juga menyukai