aktivitas di mana siswa berperan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar
pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya mendengarkan saja hal-
hal yang disampaikan oleh guru dan kurang mendapatkan kesempatan untuk
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (Azhar Arsyad, 2011:
guru. Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, sebagian besar
pembelajaran. Dampak dari hal tersebut dapat dilihat pada saat kegiatan
yang tengah mengajar dan beberapa siswa merasa kesulitan memahami apa
SLTP.
4. Membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat, dan disiplin.
dapat dilihat melalui penilaian secara tertulis yang telah dilakukan oleh guru
terhadap hasil belajar matematika. Tujuan tersebut akan tercapai jika nilai
hasil belajar siswa mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh Sekolah yaitu
sebesar 70. Namun pada ulangan harian dengan materi faktor dan kelipatan,
bawah KKM.
materi faktor dan kelipatan tidak terlepas dari kurangnya variasi model
pembelajaran yang menekankan pada interaksi sosial antar siswa. Salah satu
kooperatif. Hal tersebut didukung oleh Johnson dan Johnson (Miftahul Huda,
2012: 265) yang menyatakan bahwa siswa yang bekerja secara kooperatif
akademik dan sosial yang memadai. Sejalan dengan pemikiran tersebut Nur
Asma (2006: 26) menyatakan “Pembelajaran kooperatif juga dapat
meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat dan lebih termotivasi”. Namun
satu kelompok yang terdiri dari 3 orang berkemampuan rendah, sedang, dan
tidak tercapai.
belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
G. Definisi Operasional
antar siswa terkait pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari.
Tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang
akademik.
ditetapkan.
hasil belajar yang termasuk dalam ranah kognitif yaitu skor yang diperoleh
siswa dari pekerjaan tes yang telah dirancang sesuai dengan materi yang
Games Tournaments).
H. Tinjauan tentang Hasil Belajar
1. Definisi Belajar
Belajar terjadi dengan karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai.
lingkungannya.
Winkel (Purwanto,2011: 39) menyatakan “belajar adalah aktivitas
dan sikap”.
permanen.
Hasil Belajar tidak terpisah dari proses belajar itu sendiri karena
hasil belajar muncul karena adanya aktivitas belajar. Dengan kata lain
hasil belajar adalah tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan belajar. Agus
ditetapkan”.
Sejalan dengan pendapat tersebut Hamzah B. Uno (2008: 213)
lingkungannya”.
hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik yang dicapai setelah
bahwa hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang termasuk
dalam ranah kognitif yaitu skor yang diperoleh siswa dari pekerjaan tes
yang telah dirancang sesuai dengan materi yang dipelajari siswa setelah
• Aritmetika
• Pengantar aljabar
• Geometri
• Pengukuran
• Kajian data
a. Bilangan.
c. Pengolahan data.
pemecahan masalah.
pemecahan masalah.
satu yaitu :
dan FPB.
kecepatan.
balok.
penelitian yaitu :
Games Tournaments)
berbagai cara, antara lain peningkatan bekal awal siswa baru, peningkatan
memadai dan penyediaan sarana belajar. Salah satu hal yang masih
menjadi masalah besar pendidikan di indonesia terkait peningkatan
kelas”.
kegiatan pembelajaran.
sosial antar peserta didik merupakan unsur yang terdapat dalam kegiatan
yang lebih menekankan pada aktivitas siswa salah satunya yaitu model
pembelajaran kooperatif.
yang berkerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah,
didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
terstruktur”.
dengan baik.
berbeda antara model pembelajaran yang satu dengan yang lainnya. Begitu
terdapat pada model pembelajaran lain. Stahl dalam Tukiran Taniredja dkk
c. Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi orang lain.
f. Apa yang bermanfaat bagi diri sendiri harus bermanfaat bagi orang
lain.
Tournaments)
Edwards”.
“Secara umum TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal : TGT
menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan
sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai
wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setara seperti mereka”.
anggota kelompok.
• Memberi evaluasi.
• Kesimpulan.
Tahap 1 : Persiapan :
• Materi.
peserta.
tim dan pemindahan atau bumping”. Menurut Nur Asma (2006: 54)
atau masalah-masalah yang diberikan oleh guru. Sebagai ganti dari tes
tertulis, setiap siswa akan bertemu seminggu sekali pada meja turnamen
akademik.
ditetapkan.
K. Kerangka Berfikir
berbagai macam hal salah satunya cara belajar matematika yang dialami
dan kritis. Anak akan cenderung bosan jika pembelajaran matematika hanya
suasana kelas yang tegang dan terlalu serius justru dapat menyebabkan
pasif. Siswa hanya mendengarkan saja hal-hal yang disampaikan oleh guru
kelipatan, 40% siswa nilainya berada di bawah KKM. Hal tersebut dapat
TGT terdapat game akademik yang sesuai dengan sifat anak usia sekolah
peserta didik dapat dengan mudah memahami materi pelajaran dengan cepat
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata
antara peneliti dan guru kelas sehingga dapat membantu guru memperbaiki
penelitian sejak awal mulai dari tahap perencanaan sampai akhir dengan hasil
hasil penelitian.
N. Subjek Penelitian
pokok bahasan bilangan bulat, FPB dan KPK semester ganjil tahun ajaran
2013/ 2014.
O. Setting Penelitian
P. Desain Penelitian
pengamat.
4.Refleksi (Reflecting)
untuk diperbaiki, dimodifikasi, dan jika perlu disusun skenario baru untuk
siklus berikutnya.
Keterangan :
Siklus I
1. Perencanaan (plan)
3. Refleksi (reflect)
Siklus II
6. Refleksi II (reflect)
Gambar 1.
diberikan pada setiap akhir pertemuan. Soal tes disusun oleh peneliti
Kedungjambal 02.
2. Tindakan.
dengan materi sifat operasi hitung bilangan bulat dan pertemuan III
dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2013 dengan materi FPB dan KPK.
akademik.
ditetapkan.
3. Observasi.
Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa, baik sebelum, saat, maupun
berlangsung.
4. Refleksi
lembar observasi peneliti dapat melihat kendala yang muncul pada saat
dijadikan acuan dalam pelaksanaan siklus II. Apabila hasil dari siklus
kekurangan pada siklus pertama dan kedua. Siklus akan berhenti jika hasil
ditentukan.
data atau disebut dengan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
1. Tes Objektif
dengan alat observasi tentang hal yang akan diamati atau diteliti.
R. Instrumen Penelitian
1. Tes Objektif
jawaban yang sudah ditentukan yaitu tes pilihan ganda (multiple choise).
Tes dilaksanakan pada awal siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa
2. Lembar Observasi
Check List yaitu lembar observasi yang berisikan daftar dari semua aspek
yang akan diobservasi sehingga observer tinggal memberi tanda cek (√)
tentang aspek yang diobservasi. Check List digunakan untuk mengamati
Indikator Model
Pembelajaran Kooperatif Jumlah Butir Nomor Butir
No
tipe TGT (Teams Games Pengamatan Pengamatan
Tournaments)
1 Pembentukan kelompok
berdasarkan kemampuan
2 1, 2
akademik siswa secara
heterogen.
2 Guru menyampaikan
2 3, 4
materi pembelajaran.
3 Siswa mengerjakan
lembar kerja siswa 3 5, 6, 7
secara kelompok.
4 Pembentukan kelompok
dengan kemampuan
akademik sama yang 2 8, 9
akan berlomba pada
meja turnamen.
5 Game akademik. 2 10, 11
6 Penghitungan skor tim. 2 12, 13
7 Penghargaan terhadap
tim yang memperoleh 2 14, 15
skor tertinggi.
diinginkan. Oleh karena itu untuk memperoleh data sesuai dengan yang
telah divalidasi oleh Rahayu Condro Murti, M.Si selaku dosen ahli bidang
Ibu Rahayu Condro Murti, M.Si pada instrumen soal objektif yang telah
diperoleh siswa.
Data yang terkumpul tidak akan bermakna tanpa analisis yakni diolah
Me =
Keterangan :
Me = mean (rata-rata)
x = skor
n = jumlah siswa
Rata-rata kelas yang diperoleh pada tiap siklus dihitung selisihnya untuk
kooperatif yang diterapkan pada saat pratindakan, siklus I dan siklus II.