Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
SEKOLAH DASAR

Suhada, Tahmid Sabri, Siti Halidjah


Program Studi Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Email :suhadasdn02ptkutara@gmail.com

Abstract
Can the Edutainment method improve students' learning outcomes in Thematic Class
1 lesson of North Pontianak 2nd Elementary School. The research method used in
this research is descriptive method with form of collaborative class action research.
Research subjects of students and teachers of class I with the number of students 27.
This research is done III cycle and each cycle consists of 1 meeting. The results
obtained are the ability of teachers to plan learning by using Edutainment method
with the total score in the first cycle is 14.40 or 2.88 average. In cycle II the total
score increased to 15.67 or 3.13 in average. In cycle III the total score increased to
16.00 or 3.20 average. The results obtained by the ability of teachers in
implementing learning by using Edutainment method with a total cycle score I 13.21
or 3.30 average. In cycle II the total score 14.46 or 3.61 average. In total cycle III
15.08 or 3.77 average. In this study the student learning outcomes also increased
with student learning outcomes, the first cycle of 86.30, the second cycle of 89.26,
and the third cycle of 90.00. From the data obtained shows that the use of
Edutainment method can improve the ability of teachers in planning,
melaksanakandan student learning outcomes in class ICT learning
Keywords: Metode Edutainment, Pembelajaran Tematik
PENDAHULUAN melelahkan otak anak. Menjejali otak anak
Pendidikan adalah suatu pembelajaran, dengan sejumlah besar informasi dan
pengetahuan, dan keterampilan. Menurut pengetahuan malah akan mematikan
Rusman (2010: 254) “pembelajaran tematik kecerdasan (Desmita. 2012: 95). Anak harus
merupakan salah satu model dalam dipandang sebagai organisme yang sedang
pembelajaran terpadau (integrated berkembang dan memiliki potensi, bukan
instruction) yang merupakan suatu sistem menjejalkan materi pelajaran atau memaksa
pembelajaran yang memungkinkan siswa, agar anak dapat menghafal data dan fakta
baik secara individual maupun kelompok, (Wina Sanjaya. 2010: 1-3). Pendidik harus
aktif menggali dan menemukan konsep serta melibatkan siswa untuk aktif mengembangkan
prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, potensi dirinya. Setiap siswa merupakan
bermakna, dan autentik”. Pendekatan makhluk yang aktif dan mempunyai potensi
pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu dasar untuk ditumbuhkembangkan. Tugas
tema yang dipilih dan dikembangkan oleh pendidik adalah mengaktifkan siswa, baik
guru dan siswa dengan memperhatikan secara fisik, mental, intelektual, emosional,
keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. maupun sosialnya, sehingga potensi dirinya
Proses pembelajaran harus jauh dari dapat tumbuh dengan lebih baik (Sukardi.
upaya menjejalkan pengetahuan ke dalam 2012: 40).
otak anak. Penjejalan pengetahuan secara Penelitian tindakan kelas adalah salah
berlebihan akan mengganggu pemahaman dan satu cara yang strategis bagi pendidik untuk

1
meningkatkan dan/atau memperbaiki layanan esensial bagi semua manusia. Edutainment
pendidikan dalam konteks pembelajaran di adalah suatu cara untuk membuat proses
kelas (Suharsimi Arikunto. 2008:106). pendidikan dan pengajaran dapat menjadi
Sekolah Dasar Negeri 02 Pontianak Utara menyenangkan, sehingga para siswa dapat
tahun ajaran 2016/2017 masih menerapkan dengan mudah menangkap esensi dari
kurikulum KTSP. Guru menjelaskan materi pembelajaran itu sendiri, tanpa merasa bahwa
pembelajaran menggunakan media mereka tengah belajar. Game dipilih karena
powerpoint. Proses kegiatan pembelajaran dapat melatih kerjasama, membuat siswa aktif
sudah berjalan dengan baik, namun aktivitas dimana siswa bermain mencocokkan kartu
siswa kurang selama proses pembelajaran. gambar yang sesuai dengan pasangannya
Dalam proses pembelajaran siswa cenderung dalam suasana menyenangkan. Dengan
pasif dan kegiatan pembelajaran yang kurang adanya game siswa akan bersemangat dalam
mengaktifkan siswa. pembelajaran karena setiap siswa dalam
Salah satu kesulitan siswa kelas 1 yaitu kelompok akan berkompetisi dengan
sulit memperoleh suasana kelas yang kelompok lain untuk mendapatkan nilai
menyenangkan bagi para siswa dan tertinggi. Kerjasama atau saling membantu
pengalaman yang dirasa nyata dalam setiap dalam pelajaran sangat bermanfaat bagi siswa
kegiatan pembelajaran. Melalui pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman dan
tematik atau terpadu, siswa dapat memperoleh penguasaan pembelajaran. Pembelajaran yang
pengalaman langsung sehingga dapat menyenangkan merupakan langkah awal
menambah kekuatan untuk menerima, keberhasilan dan pada akhirnya dapat
menyimpan, dan menerapkan konsep yang meningkatkan hasil belajar siswa
telah dipelajarinya.. Oleh karena itu
diperlukan suatu inovasi pembelajaran yang METODE PENELITIAN
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian
Menurut Sardiman (2003:42), kegiatan belajar Tindakan Kelas (Classroom Action Reseach)
akan lebih berhasil jika orang yang belajar itu yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 02
aktif, bertindak, dan memberikan reaksi secara Pontianak Utara. Menurut Suharsimi Arikunto
optimal. (2008: 16) Penelitian tindakan kelas adalah
Berdasarkan hasil temuan pada saat penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas
pembelajaran guru masih mengalami kesulitan atau di sekolah tempat guru mengajar dengan
dalam penentuan metode yang tepat pada tujuan perbaikan dan atau peningkatan
penyampaian materi tertentu khususnya pada kualitas proses dan praktik pembelajaran.
pelajaran tematik kelas 1 sehingga Selanjutnya, Wijaya Kusumah dan Dedi
berpengaruh hasil belajar yang diperoleh Dwitagama (2011: 9) mengatakan bahwa
siswa yaitu 65 < 70 (KKM SD Negeri 02 “Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom
Pontianak Utara). Oleh karena itu perlu Action Reseach adalah action research yang
dilakukan perbaikan dimulai penerapan dilaksanakan oleh guru di dalam kelas yang
metode yang tepat sampai kepada hasil belajar merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-
yang diperoleh siswa dalam pembelajaran. tindakan-riset-tindakan”, yang dilakukan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar dalam rangkaian guna memecahkan masalah”.
siswa mendapatkan nilai yang maksimal Secara umum, Penelitian Tindakan Kelas
sesuai standar KKM yang berlaku di SD adalah digunakan untuk mengetahui secara
Negeri 02 Pontianak Utara maka penulis jelas masalah-masalah yang ada di kelas dan
berasumsi bahwa metode yang tepat bagaimana mengatasi masalah tersebut.
digunakan adalah metode Eduatainment Penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu
dalam bentuk game. perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
Johan Huizinga (dalam Sholeh Hamid. refleksi (Wijaya Kusuma dan Dedi
2014: 20) menyatakan bahwa bermain dan Dwitagama, 2011: 25).
bersenang-senang merupakan aktivitas yang

2
Berdasarkan dari penjelasan-penjelasan dianalisis oleh guru yang bersangkutan untuk
di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian memecahkan masalah pembelajaran yang
Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu dihadapinya di kelas.
penelitian yang dirancang, dilaksanakan
Penelitian tindakan kelas bersifat perencanaan antara lain: (1) menetapkan
kolaboratif yaitu peneliti bekerjasama dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
orang lain yang disebut teman sejawat. Indikator; (2) Menetapkan jaring tema; (3)
Menurut Hadari Nawawi (2007: 27), Metode Menyepakati pelaksanaan pembelajaran
penelitian terdiri dari enam sifat yaitu salah menggunakan metode Edutainment, (4)
satunya adalah “penelitian mempergunakan Menyusun perangkat pembelajaran berupa
cara kerja dengan prosedur yang teliti, jelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),)
sistematik, dan dapat dipertanggungjawabkan, dan membuat soal beserta pedoman penilaian
sebagai proses yang memberi kemungkinan dan kunci jawaban; (5) Memilih materi yang
yang tertinggi bagi tercapainya pengetahuan akan diajarkan; (6) Menyiapkan media
yang benar. Dengan kata lain penelitian harus pembelajaran; (7) Menyiapkan alat
mempergunakan cara kerja ilmiah sebagai pengumpul data berupa lembar observasi guru
jaminan untuk mencapai pengetahuan yang dan siswa.Pelaksanaan tindakan pada tiap
memiliki persesuaian dengan objeknya”. siklus sesuai dengan perencanaan yang
Metode penelitian yang digunakan adalah direncanakan, yaitu persiapan, penerapan, dan
penelitian tindakan kelas yang dirancang, penutup.Pengamatan dilakukan secara terus
dilaksanakan, dianalisis oleh guru atau menerus mulai dari siklus pertama dilanjutka
peneliti untuk memecahkan masalah yang siklus kedua dan seterusnya apabila terdapat
dihadapinya dikelas. hambatanatau kekurangan dengan perubahan
yang dicapai. Refleksi dilakukan setiap satu
Tahap Perencanaan tindakan siklus berakhir. Dalam tindakan ini
Rencana tindakan kelas pada kelas I peneliti melakukan refleksi tehadap hal-hal
SDN 02 Pontianak Utara ini dilaksanakan yang berkaitan pada tiap pembelajaran serta
beberapa siklus, apabila terdapat hambatan pencapaian keberhasilan guru mengajar serta
atau kekurangan maka dapat dilanjutkan pada peningkatan hasil belajar siswa.
siklus selanjutnya dan sesuaikan dengan Untuk memudahkan dalam memahami
perubahan yang ingin dicapai, langkah- keempat langkah penelitaian tindakan kelas,
langkah yang dilakukan pada tahap dapat dilihat gambar model PTK berikut:

Bagan
Model Penelitian Kelas oleh Suharsimi Arikonto (2007)

3
Tehnik yang dilakukn adalah (1) Tehnik cara pengumpula data yang dilakukan oleh
observasi langsung, Tehnik langsung yaitu peneliti/pengamat saat penelitian tindakan
langsung dalam pembelajaran. (2) Tehnik Keterangan:
pengukuran yaitu cara pengumpulan data P = persentase ketuntasan
yang bersifat kuantitatif untuk mengetahui S = jumlah siswa yang tuntas
tingkat atau derajat aspek tertentu N = jumlah siswa yang mengikuti tes
dibandingkan dengan norma tertentu pula
sebagai satuan ukur yang relevan ( Hadari HASIL DAN PEMBAHASAN
Nawawi, 2007:101). Hasil Penelitian
Alat pengumpul data yang digunakan Penelitian ini bertujuan untuk
adalah (1) Lembar Observasi. Digunakan mengetahui kemampuan guru dalam
untuk menilai kemampuan guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta dampak terhadap hasil
pembelajaran. (2) Tes yang digunakan untuk belajar siswa dengan metode Edutainmen
mengukur hasil belajar siswa dalam dalam pembelajaran Tematik kelas I Sekolah
memahami materi pembelajaran. Dasar Negeri 02 Pontianak Utara dengan
Analisis data yang terkumpul berupa tes jumlah siswa 27 orang yang terdiri dari 14
pembelajaran secara deskriptif kuantitatif. anak laki-laki dan 13 orang anak perempuan.
Untuk menghitung rata-rata kelas dilakukan Berdasarkan hasil pengamatan
sebagai berikut: kemampuan guru merencanakan pembelajaran
pada setiap siklus terlihat bahwa ada
𝛴𝑥 peningkatan yaitu dari 2,88 pada siklus I
𝑀= ..........................................( 1)
𝑁
menjadi 3,13 pada siklus II, dengan selisih
peningkatan sebesar 0,22. Pada siklus III
Keterangan:
terjadi lagi peningkatan nilai rata-rata guru
M = rata-rata kelas
merencanakan pembelajaran tematik pada
Σx = jumlah nilai semua siswa
siklus III adalah 3,20 meningkat dari siklus II
N = jumlah siswa
yang rata-ratanya 3,13 . ini berarti terjadi
kenaikan nilai rata-rata kemampuan guru
Kemudian untuk menghitung presentase
merencanakan pembelajaran tematik dari
ketuntasan klasikal dilakukan sebagai berikut:
𝑆 siklus II ke siklus III sebesar 0,07. Untuk
𝑃 = 𝑁 𝑥 100% ....................( 2) lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel I
Perencanaan Pelaksanaan pembelajaran Siklus I

No Aspek Yang Diamati Skor


A Perumusan tujuan pembelajaran 3,67
B Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 3,67
C Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran 3,50
D Skenario/kegiatan pembelajaran 3,57
E Penilaian hasil belajar 4,00
Skor total rata-rata A + B + C + D + E = 14,40
Skor rata-rata IPKG 1 = 14,40 : 5 2,88

4
Tabel 2
Pelaksanakan Pembelajaran Siklus I

Skor
No Aspek Yang Diamati
A Membuka Pembelajaran 3,00
B Melaksanakan Pendekatan Strategi Pembelajaran 3,38
C Menggunakan Alat/Media Pembelajaran 3,33
D Kemampuan Khusus Pembelajaran tematik di SD 3,50
Skor total rata-rata A + B + C + D 13,21
Rata-rata skor IPKG 2 = 13,21 : 4 3,30

Tabel 3
Hasil Belajar Siswa Siklus 1

Jumlah nilai dari semua siswa 2330


Rata-Rata kelas 86,30

Tabel 4
Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Skor
No Aspek Yang Diamati
A Perumusan tujuan pembelajaran 4,00
B Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 3,67
Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
C 4,00
D Skenario/kegiatan pembelajaran 4,00
E Penilaian hasil belajar 4,00
Skor total rata-rata A + B + C + D + E = 15,67
Skor rata-rata IPKG 1 = 15,67: 5 3,13

Tabel 5
Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Skor
No Aspek Yang Diamati
A Membuka Pembelajaran 3,67
B Melaksanakan Pendekatan Strategi Pembelajaran 3,63
C Menggunakan Alat/Media Pembelajaran 3,67
D Kemampuan Khusus Pembelajaran tematik di SD 3,50
Skor total rata-rata A + B + C + D 14,46
Rata-rata skor IPKG 2 = 14,46 : 4 3,61

Tabel 6
Hasil Belajar Siswa Siklus II

Jumlah nilai dari semua siswa 2410


Nilai rata-rata kelas 89,26

5
Tabel 7
Perencanaan Pembelajaran Tematik Siklus III

Skor
No Aspek Yang Diamati
A Perumusan tujuan pembelajaran 4,00
B Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 3,67
C Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran 4,00
D Skenario/kegiatan pembelajaran 4,00
E. Penilaian hasil belajar 4,00
Skor total rata-rata A + B + C + D + E = 16,00
Skor rata-rata IPKG 1 =16,00 : 5 3,20
Tabel 8
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus III

Skor
No Aspek Yang Diamati
A Perumusan tujuan pembelajaran 4,00
B Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 3,67
C Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran 4,00
D Skenario/kegiatan pembelajaran 4,00
E Penilaian hasil belajar 4,00
Skor total rata-rata A + B + C + D + E = 16,00
Skor rata-rata IPKG 1 =16,00 : 5 3,20

Tabel 9
Hasil Belajar Siswa Siklus 3

Jumlah nilai dari semua siswa 2430


Nilai rata-rata kelas 90,00

Tabel 10
Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran Tematik
Menggunakan Metode Edutainment Pada Siklus I, II, dan III

Penilaian
No Aspek Yang Diamati
Siklus I Siklus II Siklus III
A Perumusan tujuan pembelajaran 3,67 4,00 4,00
Pemilihan dan pengorganisasian materi
B 3,67 3,67 3,67
ajar
Pemilihan sumber belajar/media
C 3,50 4,00 4,00
pembelajaran
D Skenario/kegiatan pembelajaran 3,57 4,00 4,00
E Penilaian hasil belajar 4,00 4,00 4,00
Skor total rata-rata A + B + C + D + E = 14,40 15,67 16,00
Skor rata-rata IPKG 1 = 2,88 3,13 3,20

6
Berdasarkan hasil pengamat kemapuan rata-rata guru melaksanakan pembelajaran
guru melaksanakan pembelajaran pada setiap tematik pada siklus III adalah 3,77 meningkat
siklus terlihat bahwa ada peningkatan yaitu dari dari siklus II yang rata-ratanya 3,61. Ini berarti
3,30 pada siklus I menjadi 3,61 pada siklus II, terjadi kenaikan nilai rata-rata kemampuan guru
dengan selisih peningkatan sebesar 0,31. Pada melaksanakan pembelajaran tematik dari siklus
siklus III terjadi lagi peningkatan nilai rata-rata II ke siklus III sebesar 0,16. Untuk jelasnya
guru melaksanakan pembelajaran tematik. Nilai dapt dilihat pada tabel 11 berikut:

Tabel 11
Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Tematik Siklus I, II, Dan III

Penilaian
No Aspek Yang Diamati
Siklus I Siklus II Siklus III
A Membuka Pembelajaran 3,00 3,67 3,67
Melaksanakan Pendekatan Strategi
B 3,38 3,63 3,75
Pembelajaran
C Menggunakan Alat/Media Pembelajaran 3,33 3,67 3,67
Kemampuan Khusus Pembelajaran tematik
D 3,50 3,50 4,00
di SD
Skor total rata-rata A + B + C + D 13,21 14,46 15,08
Rata-rata skor IPKG 2 3,30 3,61 3,77

Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar peningkatan nilai rata-rata siswa dari siswa dari
siswa, diketahui bahwa terdapat peningkatan 86,30 pada siklus I menjadi 89,26 pada siklus
hasil belajar siswa yaitu siswa yang II, dengan selisih peningkatan sebesar 2,96.
memperoleh nilai 70 sebanyak 7 orang Pada siklus III terjadi peningkatan hasil belajar
(25,92%), siswa yang memperoleh nilai 80 siswa. Nilai rata-rara siswa pada siklus III
sebanyak 5 orang (18,51), siswa yang adalah 90,00 meningkat menjadi dari siklus II
memperoleh 90 sebanyak 8 orang (29,63), dan yang rata-ratanya 89,26. Ini berarti terjadi
yang mendapat nilai 100 sebanyak 7 orang kenaikan rata-rata hasil belajar siswa dari
(25,93). Pada silkus II dilakukan perbaikan siklus II ke siklus III sebesar 0,74, ini dapat
pembelajajaran, dimana nilai rata-rata siswa dilihat pada tabel berikut :
meningkat menjadi 89,26. Ini berarti terjadi

Tabel 12
Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus I, II dan III

Frekuensi(f) f.x Persentase (%)

No Nilai Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus Siklus
I II III I II III I II III

1 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 70 7 2 3 490 140 210 25,93 7,41 11,11

3 80 5 6 4 400 480 320 18,51 22,22 14,81

4 90 8 11 10 720 990 900 29,63 40,74 37,04

7
5 100 7 8 10 700 800 1000 25,93 29,63 37,04

Jumlah 27 27 27 2310 2410 2430 100 100 100

Rata-rata 85,56 89,26 90,00

Pembahasan skor 14,40 dan meningkat menjadi 15,67 pada


Data yang dikumpulkan dalam penelitian siklus kedua kemudian meningkat lagi menjadi
ini terdiri dari kemampuan guru dalam 16,00 pada siklus ketiga atau dengan skor rata-
merencanakan dan melaksanakan serta hasil rata 2,88 meningkat menjadi 3,13 pada siklus
belajar siswayang kemudian dihitung dengan kedua dan meningkat lagi 3,20 pada siklus
rata-rata. ketiga, begitu juga dengan hasil pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan kemampuan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran
guru dalam merancang pembelajaran pada pada setiap siklus terlihat ada peningkatan.
setiap siklus terlihat bahwa ada peningkatan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 1
yaitu pada siklus pertama jumlah keseluruhan berikut

Grafik 1
Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian Hasil belajar siswa kelas 1 pada pembelajaran
tentang kemampuan guru dalam merencakan tematik juga mengalami peningkatan pada
dan melaksanakan pembelajaran dengan setiap siklus. Peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan metode Edutainment, terlihat ada pada setiap siklus yaitu 85,56 pada siklus
peningkatan kemapuan dalam merencakan dan pertama, meningkat menjadi 89,26 pada siklus
melaksanakan pembelajaran yang dibuktikan kedua, kemudian ada lagi peningkatan hasil
dengan meningkatnya aspek kemampuan belajar siswa menjadi 90 pada siklus ketiga.
merancang dan melaksanakan pembelajaran. dapat dilihat pada Grafik 2 berikut.

8
100 89.26 90
85.56
80

60

40

20

0
SIKLUS 1 SIKLUS 2 SIKLUS 3

HASIL BELAJAR

Grafik 2.
Rata rata kelas hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil refleksi diri peneliti dalam kemampuan guru dalam merencanakan
sebagai guru sebelum melakukan penelitian pembelajaran tematik meningkat menjadi 3,20.
tindakan kelas dengan menggunakan metode Kemudian kemampuan guru melaksanakan
Edutainment Proses kegiatan pembelajaran pembelajaran meningkat menjadi 3,77 serta
sudah berjalan dengan baik, namun aktivitas hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan
siswa kurang selama proses pembelajaran. yaitu 90, dengan pelaksanaan pembelajaran
Dalam proses pembelajaran siswa cenderung tematik dengan menggunakan metode
pasif dan kegiatan pembelajaran yang kurang Edutainment untuk meningkatkan hasil belajar
mengaktifkan siswa. Serta sulit memperoleh siswa kelas 1 SDN 02 Pontianak Utara
suasana kelas yang menyenangkan bagi para mengalami peningkatan.
siswa dengan pengalaman yang dirasa nyata
dalam setiap kegiatan pembelajaran. Saran
Berdasarkan dari hasil dan pembahasan Beberapa saran peneliti dapat sampaikan
penelitian yang dilakukan, maka masalah dan yaitu (1) . Guru hendaknya menggunakan
sub masalah tercapai sesuai dengan tujuan yang media pembelajaran yang sesuai dengan tema
dirumuskan. Dengan demikian terdapat yang dipelajari. (2) Upayakan dalam
peningkatan kinerja guru dalam merencanakan pembelajaran, media yang disediakan cukup
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran serta sehingga semua siswa mendapatkan
hasil belajar siswa meningkat dengan kesempatan yang sama. (3) Upayakan dalam
menggunakan metode edutainment dalam pembelajaran tematik siswa mampu bekerja
pembelajaran tematik kelas 1 Sekolah Dasar secara individu, berpasangan maupun
Negeri 02 Pontianak Utara. Namun yang lebih berkelompok. (4) Upayakan dalam mengatur
penting dengan pembelajaran tematik terjadi waktu disesuaikan dengan banyaknya kegiatan
interen selisih nilai secara terintegresi antara supaya semua materi dapat tersampaikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai dengan baik. (5) Upayakan guru hendaknya
modal dasar terbentuknya siswa-siswa yang dalam membimbing siswa dengan penuh kasih
berkepribadian mulia ( Sabri, T: 2017). sayang.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN


Simpulan Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosda
dilaksanakan, diperoleh niai kemampuan guru Karya Offset.

9
Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Sholeh Hamid. (2014). Metode Edutainment.
Bidang Sosial. Pontianak: Gadjah Mada Yogyakarta: DIVA Press
University Press Suharsimi, Arikunto. (2008). Penelitian
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Bandung: Rajawali Pers Sukardi. (2012). Evaluasi Pendidikan Prinsip
Sabri, T. (2017). Practical Ways dan Operasionalnya. Yogyakarta: Bumi
Internalization Tematik by Students in Aksara
Learning Through Peer Teaching in Wijaya Kusuma, Dedi Dwitagama. 2009.
PGSD FKIP at Tanjungpura University. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Journal of Education, Teaching and Indeks.
Learning, 2(1), 138-142 Wina, Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran
Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Jakarta:Prena
Grafindo Persada.

10
11

Anda mungkin juga menyukai