Anda di halaman 1dari 6

Available online at: http://journal.uny.ac.id/index.

php/jpms
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 68-73

Penerapan Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir


Kritis, Motivasi, dan Hasil Belajar Matematika SMP
Novi Solindri Pangemanan1,*
1
Magister Pendidikan, Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Pelita Harapan. Jalan M. H. Thamrin Boulevard 1100, Lippo Village, Tangerang, Indonesia
*Korespondensi Penulis. E-mail: solindry129@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan proses penerapan Think Pair Share
(TPS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa, (2)
menganalisis perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa, (3) menganalisis perkembangan
motivasi belajar siswa, (4) menganalisis perkembangan hasil belajar siswa, dan (5) mengidentifikasi
kendala-kendala yang dihadapi selama proses penerapan TPS. Penelitian ini dilakukan dalam 3 Siklus
di kelas VII SMP Ichthus Jakarta, dengan subjek penelitian 12 siswa. Data dikumpulkan melalui
observasi, catatan lapangan, tes tertulis, angket serta dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
TPS; kemampuan berpikir kritis siklus 1 mencapai 70,42%, siklus 2 mencapai 81,92%, siklus 3
mencapai 90,83%. Perkembangan motivasi belajar siswa siklus 1 mencapai 73,10%, siklus 2 mencapai
82,42%, siklus 3 mencapai 92,92%. Peningkatan hasil belajar siswa siklus 1 mencapai 66,25%, siklus
2 mencapai 76,33%, siklus 3 mencapai 90,66%. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu siswa yang
masih belum terbiasa melakukan tahapan TPS dalam proses pembelajaran, siswa yang kurang aktif
dalam kelompok, dan keterbatasan waktu pembelajaran.
Kata Kunci: think pair share, kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, hasil belajar

Application of Think Pair Share (TPS) to Improve Critical Thinking Ability,


Motivation and Junior High School Mathematics Learning Outcomes
Abstract
This study aims to (1) describe the process of implementation TPS to improve students’ critical
thinking skill, learning motivation, and learning achievements, (2) analyze the development of
students’ critical thinking skill, (3) analyze the development of students’ learning motivation, (4)
analyze the development of students’ learning achievements, (5) identify the obstacles during TPS
implementation process and how to solve them. This study was conducted for 3 cycles in the 7 th grade
of Ichthus School, with 12 students as the subject. Data were collected by using observation, field
notes, written tests, questionnaire, and analyzed with descriptive qualitative. The results showed that
the learning process is based on the implementation of TPS was done according to the steps; the
achievement of students’ critical thinking skill cycle 1 is 70,42%, cycle 2 is 81,92%, cycle 3 is 90,83%.
The achievement of students’ learning motivation cycle 1 is 73,10%, cycle 2 is 82,42%, cycle 3 is
92,92%. The students’ learning achievements also show improvement, which can be seen cycle 1 is
66,25%, cycle 2 is 76,33%, cycle 3 is 90,66%. The problem faced during implementation were
students who still not get used to in applying the steps of process skills, students who do not work
actively in groups, and the limited amount of instructional time.
Keywords: think pair share, critical thinking skill, learning motivation, learning achievements

How to Cite: Pangemanan, N. S. (2019). Penerapan think pair share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, motivasi, dan hasil belajar matematika SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7(2), 68-
73. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpms.v7i2.26822

Permalink/DOI: DOI: http://dx.doi.org/10.21831/jpms.v7i2.26822

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458


Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 69
Novi Solindri Pangemanan

untuk mandiri dalam mengerjakan soal yang


PENDAHULUAN
mampu meningkatkan rasa percaya diri, di mana
Salah hal penting dalam meningkatkan siswa dapat bekerja sama dengan orang lain
pembangunan negara adalah pendidikan. dalam kelompok kecil yang heterogen (Rahayu
Kualitas pendidikan menjadi salah satu indikator & Suningsih, 2018). Model pembelajaran
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
sehingga setiap negara berusaha meningkatkan memberikan kesempatan siswa untuk berpikir
kualitas pendidikannya (Mlachila et al., 2017). dalam mencari idenya serta bekerja sama
Melalui pendidikan yang berkualitas, diharapkan dengan siswa lainnya (pair).Siswa diberi
menciptakan sumber daya manusia yang kesempatan menyajikan jawaban yang benar
berkualitas dalam pengelolaan sumber daya dari hasil diskusi dengan siswa lain, hal ini dapat
alam. Dalam meningkatkan mutu pendidikan mendorong semangat siswa dalam bekerja sama
tidak terlepas dari mutu pembelajaran, sebab (Gok, 2018). Dengan menerapkan model
sebuah pembelajaran yang berkualitas akan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
menghasilkan hasil belajar siswa yang baik (TPS) ini diharapkan hasil belajar siswa lebih
hingga akhirnya akan memberi pengaruh pada baik daripada siswa yang hanya belajar sendiri.
tingkat kualitas pendidikan (Hasibuan et al.,
2019; Vo et al., 2017). Kemampuan dalam
kehidupan yang perlu dikembangkan melalui METODE
pendidikan yaitu mengenai kemampuan Penelitian ini menggunakan jenis
berpikir. Kemampuan berpikir seseorang yang penelitian tindakan kelas (PTK) atau sering
menjadi penentu keberhasilan dalam menjalani disebut juga classroom action research. Lebih
kehidupannya dalam usaha memecahkan lanjut, Wardani (2007) mengatakan bahwa
masalah kehidupan yang dialaminya. penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
Pembelajaran matematika menjadi salah dilakukan oleh guru di dalam kelasnya yang
satu pembelajaran yang mampu melatih dan bertujuan memperbaiki kinerjanya melalui
mengembangkan kemampuan berpikir manusia. refleksi diri, sehingga proses dan hasil belajar
Kemampuan tersebut antara lain kemampuan siswa menjadi meningkat. Sejalan dengan
berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan pernyataan tersebut, Mulyasa (2010)
bekerjasama yang efektif. Melalui pembelajaran mendefisnisikan PTK sebagai bentuk penelitian
matematika yang memiliki struktur dan yang bersifat reflektif agar dapat memperbaiki
keterkaitan yang kuat dan jelas antar konsep, dengan melakukan tindakan tertentu serta
sebab siswa mampu cakap berpikir rasional meningkatkan akrivitas pembelajaran di kelas
(Hartinah et al., 2019). Fakta di lapangan selama lebih professional. Penelitian ini dilaksanakan
ini menunjukkan kemampuan berpikir siswa pada siswa kelas VII SMP Ichthus Jakarta yang
kurang dikembangkan, khususnya berpikir berlokasi di Jalan Surya Mandala III Blok N II
kritis. Fakta ini ditemukan dalam pembelajaran No. 11, Sunrise Garden, Jakarta Barat. Subjek
matematika di kelas VII SMP Ichthus Jakarta penelitian terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 10
tempat peneliti mengajar. Pembelajaran yang siswa perempuan. Peneliti dalam penelitian ini
dilaksanakan didominasi guru yang berperan bertindak sebagai guru kelas.
sebagai informan utama. Siswa juga memiliki Waktu penelitian antara minggu pertama
motivasi belajar yang rendah, cenderung pasif sampai minggu ketiga bulan April. Instrumen
selama mengikuti pembelajaran berlangsung, penelitian ini meliputi catatan lapangan, lembar
enggan bertanya, siswa hanya menerima, dan observasi rekan guru sebagai pengamat, studi
kurang bersemangat (Loh & teo, 2017). dokumentasi, uji tes tertulis siswa, rubrik
Hal ini menyebabkan banyak siswa tidak penilaian, dan angket siswa. Data yang
mampu mengkonstruksi pengetahuan yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif
dimilikinya untuk memahami konsep yang melalui tahapan reduksi data, penyajian,
dipelajari. Oleh sebab itu, guru sebagai peneliti interpretasi (Castleberry & Nolen, 2018). Data
mencari alternatif solusi yang kiranya dapat yang diperoleh diuji validitasnya melalui
mengembangkan kemampuan siswa yang triangulasi sesuai hasil pengamatan rekan guru,
dikhususkan dalam meningkatkan kemampuan bukti dokumentasi, catatan lapangan, angket
berpikir kritis, motivasi belajar dan hasil belajar siswa, dan hasil uji tertulis siswa. Seluruh data
siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe yang sudah ditabulasi, dipaparkan dalam grafik
Think Pair Share (TPS) mengajarkan siswa untuk diinterpretasikan dan ditarik kesimpulan.

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458


Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 70
Novi Solindri Pangemanan

Penerapan Think Pair Share (TPS) Tabel 1. Refleksi siklus 1 dan perencanaan
dianggap telah dilaksanakan sesuai dengan perbaikan siklus 2
langkah-langkah TPS jika mendapatkan skor di Komponen Refleksi Perbaikan
atas 70. Tindakan perbaikan pada kemampuan Penerapan Penyajian materi Mengatur waktu
Think Pair sistematis dan sesuai dengan
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa Share terstruktur, namun tahapan yang
dianggap berhasil jika 70% siswa berada pada guru terburu-buru ditemukan.
kategori sedang dan tinggi. Tindakan perbaikan dalam menjelaskan.
pada hasil belajar siswa dianggap berhasil jika Siswa masih Menekankan
lebih dari atau sama dengan 70% dari seluruh bingung dengan kepada siswa
tahapan penerapan tentang tahapan
siswa mendapat nilai di atar KKM 70. Think Pair Share. Think Pair Share.
Motivasi Siswa pasif saat Menciptakan
Belajar pembelajaran yang suasana yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Siswa didominasi oleh 2-3 memberikan
siswa yang aktif. kesempatan siswa
Deskripsi Proses Penerapan Think Pair Share terlibat aktif
dalam
Peneliti menyusun rencana tindakan menyajikan
perbaikan dengan menyusun RPP siklus 1 serta (share) hasil
mempersiapkan latihan soal untuk siswa. diskusi.
Keaktifan siswa Guru mengecek
Mengacu pada pembelajaran sebelumnya, dalam melakukan proses pair dan
peneliti merasa masih perlu melatih kemampuan kegiatan think pair share dengan
matematika dengan menyediakan soal yang share masih kurang mendatangi
bervariasi bagi siswa. Peneliti juga menyiapkan masing-masing
lembar observasi. Kemajuan siswa di kelas pasangan.
Kemampuan Siswa belum Menekankan
diobservasi oleh rekan guru. Peneliti juga Berpikir maksimal kepada siswa
membuat catatan lapangan. Sementara itu, hasil Kritis menerapkan think tentang tahapan
penilaian motivasi belajar, kemampuan berpikir pair share, sehingga Think Pair Share
kritis, dan hasil belajar siswa siklus 1 dapat kemampuan serta meminta
berpikir kritis siswa siswa dalam
disajikan seperti pada Gambar 1 berikut. belum maksimal, membaca soal
karena berada pada dengan teliti.
74 73,1 kategori sedang.
Hasil Alokasi waktu Menekankan
Nilai rata-rata kelas

72 Belajar siswa untuk pengaturan waktu


70,42
Siswa mengerjakan soal untuk pengerjaan
70 evaluasi kurang, soal evaluasi.
sehingga siswa
68 terburu-buru dalam
66,25 mengerjakannya.
66
64 Sementara itu, hasil penilaian motivasi
belajar, kemampuan berpikir kritis, dan hasil
62 belajar siswa siklus 2 dapat disajikan seperti
Motivasi belajar pada Gambar 2 berikut.
Kemampuan berpikir kritis

Hasil belajar 100 82,42 81,92


73,1 70,42 76,33
80 66,25
Nilai rata-rata kelas

Gambar 1. Hasil penilaian siswa pada siklus 1 60


40
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada 20
Siklus 1, maka peneliti membuat suatu rencana 0
perbaikan untuk lebih memperbaiki kondisi Siklus 1 Siklus 2
yang ada sehingga diharapkan hasil yang Motivasi belajar Kemampuan berpikir kritis
diperoleh pada siklus 2 akan lebih baik. Hasil
Hasil belajar
refleksi dan rencana perbaikan dapat
ditunjukkan seperti pada Tabel 1 berikut. Gambar 2. Hasil penilaian siswa pada siklus 2

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458


Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 71
Novi Solindri Pangemanan

Dengan hasil yang diperoleh dari siklus 2 Kegiatan terakhir adalah guru
ini, peneliti menemukan beberapa siswa yang memberikan pertanyaan mengenai luas
masih menunjukkan kemampuan berpikir kritis permukaan dan volume gabungan 2 bangun
dan motivasi belajar yang rendah serta memiliki ruang untuk mengukur kemampuan pemahaman
nilai di bawah KKM (70). Oleh karena itu, konsep matematika yang telah diajarkan.
peneliti membuat suatu rencana perbaikan untuk Penilaian motivasi belajar, keterampilan berpikir
lebih memperbaiki kondisi yang ada sehingga kritis, dan hasil belajar siswa pada siklus 3 dapat
diharapkan hasil yang diperoleh pada siklus 3 ditunjukkan seperti pada Gambar 3 berikut.
akan lebih baik dari siklus 2. Hasil refleksi dan
rencana perbaikan pada siklus 3 dapat 100
92,92 90,83
90,66
82,42 81,92

Nilai rata-rata kelas


ditunjukkan seperti pada Tabel 2 berikut. 80
73,1 70,42
66,25
76,33

60
Tabel 2. Refleksi siklus 2 dan perencanaan 40
perbaikan siklus 3 20
Komponen Refleksi Perbaikan
0
Penerapan Alokasi waktu Mempertahankan Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Think Pair pembelajaran alokasi waktu
Share sudah sesuai dengan tepat. Motivasi belajar Kemampuan berpikir kritis
dengan RPP.
Hasil belajar
Siswa sudah Mengingatkan
terbiasa dengan siswa dengan Gambar 3. Hasil penilaian siswa pada siklus 3
langkah think pair langkah think pair
share share.
Motivasi Siswa aktif dalam Memotivasi dan Perkembangan Motivasi Siswa
Belajar pembelajaran, mendorong siswa
Siswa beberapa siswa untuk terlibat aktif Peneliti juga melihat siswa menunjukkan
sudah mulai dalam proses
bertanya dan pembelajaran.
antusiasme yang baik dalam pembelajaran pada
menjawab kegiatan berpasangan. Dengan adanya kegiatan
pertanyaan. seperti ini, setiap siswa terlibat berpartisipasi
Keaktifan siswa Memotivasi siswa memberikan kontribusi pada kelompoknya.
sudah mulai untuk percaya diri Kesimpulan perkembangan motivasi belajar
interaktif, siswa dan berani dalam
sudah berani mengemukakan siswa dapat ditunjukkan seperti pada Tabel 3
mengemukakan pendapat maupun dan Gambar 4 berikut. Dengan demikian,
ide-ide yang hasil diskusi tahapan TPS yang dilakukan guru dapat
dimiliki dan dengan teman menciptakan kondisi kelas yang kondusif untuk
menjawab sebangkunya.
pertanyaan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
meskipun penuh
ketidakpercayaan Tabel 3. Perkembangan motivasi belajar siswa
diri dan ragu-ragu. Tingkat Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Kemampuan Siswa cukup baik Menekankan No. Motivasi To To To
Belajar % % %
Berpikir dalam kembali kepada tal tal tal
Kritis menerapkan think siswa tentang 1. Rendah 6 0 2 7 0 0
pair share langkah-langkah 2. Sedang 3 5 2 17 1 8
sehingga think pairs share 3. Tinggi 3 5 8 66 11 92
kemampuan serta meminta
berpikir kritis siswa dalam
seluruh siswa membaca soal
100 92
masih belum dengan teliti.
Persentase Nilai

maksimal, karena 80 66
rata-rata masih
60 50
berada pada
kategori sedang. 40 25 25
Hasil Alokasi waktu Memotivasi siswa 17 17
20 8
Belajar siswa untuk untuk mempelajari 0
Siswa mengerjakan soal kembali materi 0
sudah tepat, dan yang telah Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
rata-rata hasil dipelajari maupun
Rendah Sedang Tinggi
belajar siswa yang akan
sudah meningkat dipelajari sebelum
dibandingkan pembelajaran Gambar 4. Perkembangan tingkat motivasi
dengan siklus 1. dilakukan. belajar siswa

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458


Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 72
Novi Solindri Pangemanan

Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Tabel 5. Hasil belajar siswa


Nilai Perolehan (%)
No. Siswa
Peningkatan ini tidak terlepas dari Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
langkah TPS yang diterapkan guru, seperti 1 ACS 76 90 100
adanya kelompok belajar yang berpasangan. 2 BS 76 80 90
Dengan adanya kelompok belajar yang 3 CT 87 90 100
4 FC 73 96 100
berpasangan, setiap siswa terlihat menjadi lebih
5 FMS 40 60 80
partisipasi menyampaikan pendapat, 6 GM 20 30 72
memperkaya pendapat satu sama lain 7 IJT 71 75 88
(Papadopoulos et al., 2019). Kesimpulan 8 JPT 42 50 78
perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa 9 KL 76 78 100
dapat ditunjukkan seperti pada Tabel 4 dan 10 KEK 93 100 100
Gamabr 5 berikut. Dengan demikian, langkah 11 SRP 72 87 90
TPS yang dilakukan guru dapat menciptakan 12 KGY 69 80 90
pembelajaran yang mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa
seluruh siswa mampu mendapatkan nilai yang
Tabel 4. Perkembangan kemampuan berpikir baik yaitu lebih dari KKM 70. Sementara itu,
kritis siswa untuk perkembangan hasil belajar siswa dapat
Tingkat Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 ditunjukkan pada Tabel 6 dan Gambar 6 berikut.
No Keterampilan To To To
Berpikir Kritis % % %
tal tal tal
Tabel 6. Perkembangan hasil belajar siswa
1 Rendah 6 50 4 34 0 0
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
2 Sedang 1 8 1 8 2 17 Nilai Hasil
3 Tinggi 5 42 7 58 10 83 No. To To To
Belajar % % %
tal tal tal
Di bawah
1. 4 33 3 25 0 0
100 KKM 70
83
Persentase Nilai (%)

Di atas
80 2. 8 67 9 75 2 100
58 KKM 70
60 50
42
34
40
17
20 8 8 120
0 100
0
Persentase Nilai (%)

100
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
75
80 67
Rendah Sedang Tinggi
60
Gambar 5. Perkembangan tingkat kemampuan 40 33
25
berpikir kritis siswa 20
0
0
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Melihat data pada Tabel 4, maka data Dibawah KKM 70 Diatas KKM 70
hasil setelah tindakan perbaikan menunjukkan
Gambar 6. Perkembangan hasil belajar siswa
seluruh siswa mendapatkan nilai yang baik yaitu
lebih dari KKM 70. Sementara itu, hasil belajar
Kendala-kendala dalam Implementasi TPS
seluruh siswa dari ketiga siklus yang dilakukan
dalam penelitian ini dapat disajikan seperti pada Adapun kesulitan yang dihadapi peneliti
Tabel 5 berikut. Pada siklus 1, hanya 4 siswa selama proses implementasi TPS meliputi siswa
yang mendapat nilai kurang dari KKM 70, yaitu
tidak terbiasa dengan model TPS, karena
FMS, GM, JPT, dan KGY. Pada siklus 2, biasanya menggunakan metode ceramah. Hal ini
terlihat ada peningkatan hasil belajar. Terdapat 3
membuat siswa memerlukan waktu untuk
siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM 70, mengerti tahapan TPS. Beberapa siswa masih
yaitu FMS, GM dan JPT. Pada siklus 3, hasil bergantung dengan teman untuk berdiskusi. Hal
pekerjaan siswa ada peningkatan yang cukup ini mempengaruhi hasil dari penerapan model
tinggi dari siklus 2. Persentase siswa yang TPS yang dilakukan
mendapat nilai di atas KKM 100%.

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458


Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 73
Novi Solindri Pangemanan

SIMPULAN Rofiqul, U. M. A. M. (2019). Probing-


prompting based on ethnomathematics
Proses penerapan Think Pair Share (TPS) learning model: The effect on
telah dilakukan sesuai dengan langkah yang mathematical communication skill.
ditetapkan. Perkembangan keterampilan berpikir Journal for the Education of Gifted Young
kritis siswa selama penerapan TPS mengalami Scientists, 7(4), 799-814.
peningkatan. Kemampuan berpikir kritis siswa
dapat meningkat dengan adanya kelompok Hasibuan, A. M., Saragih, S., & Amry, Z.
belajar. Hal ini terlihat dari hasil diskusi yang (2019). Development of learning
didapatkan dengan teman sebangkunya selama 3 materials based on realistic mathematics
siklus. Selain itu, guru mengasah kemampuan education to improve problem solving
berpikir kritis siswa melalui masalah. Dengan ability and student learning independence.
demikian, peneliti menyimpulkan bahwa melalui International Electronic Journal of
pembelajaran berbasis pada masalah yang Mathematics Education, 14(1), 243-252.
dikerjakan secara berpasangan memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertukar ide dan Loh, C. Y. R., & Teo, T. C. (2017).
mengasah kemampuan berpikir siswa, sehingga Understanding Asian students learning
dapat saling memperkaya pendapat. Dengan styles, cultural influence and learning
demikian, penerapan TPS mampu meningkatkan strategies. Journal of Education & Social
keterampilan berpikir siswa. Perkembangan Policy, 7(1), 194-210.
motivasi belajar siswa selama penerapan TPS
terjadi peningkatan. Mlachila, M., Tapsoba, R., & Tapsoba, S. J.
Motivasi meningkat melalui diskusi (2017). A quality of growth index for
belajar karena siswa ditanamkan rasa percaya developing countries: A proposal. Social
diri yang membuat yakin berhasil. Selain itu, Indicators Research, 134(2), 675-710.
peningkatan motivasi belajar juga disebabkan
penerapan pembelajaran yang variatif. Dengan Mulyasa, E. (2010). Penelitian tindakan kelas.
demikian, peneliti menyimpulkan bahwa adanya PT Remaja Rosdakarya.
kelompok belajar dalam kelas, variasi kegiatan
pembelajaran mampu meningkatkan motivasi Papadopoulos, P. M., Natsis, A., Obwegeser, N.,
belajar siswa. Perkembangan hasil belajar siswa & Weinberger, A. (2019). Enriching
selama penerapan TPS mengalami peningkatan. feedback in audience response systems:
Peningkatan hasil belajar meningkat karena Analysis and implications of objective
pemahaman materi yang diajarkan melalui and subjective metrics on students'
penerapan TPS. Dengan demikian, penerapan performance and attitudes. Journal of
TPS mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Computer Assisted Learning, 35(2), 305-
316.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, S., & Suningsih, A. (2018). The effects
Castleberry, A., & Nolen, A. (2018). Thematic of type learning model numbered head
analysis of qualitative research data: Is it together and think pair share.
as easy as it sounds?. Currents in International Journal of Trends in
Pharmacy Teaching and Learning, 10(6), Mathematics Education Research, 1(1),
807-815. 19-21.

Gok, T. (2018). The evaluation of conceptual Vo, H. M., Zhu, C., & Diep, N. A. (2017). The
learning and epistemological beliefs on effect of blended learning on student
physics learning by think-pair-share. performance at course-level in higher
Journal of Education in Science education: A meta-analysis. Studies in
Environment and Health, 4(1), 69-80. Educational Evaluation, 53(1), 17-28.

Hartinah, S., Suherman, S., Syazali, M., Efendi, Wardani, I. G. A. K. (2007). Penelitian tindakan
H., Junaidi, R., Jermsittiparsert, K., & kelas. Universitas Terbuka.

Copyright © 2019, JPMS, p-ISSN: 1410-1866, e-ISSN: 2549-1458

Anda mungkin juga menyukai