php/jpms
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7 (2), 2019, 68-73
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan proses penerapan Think Pair Share
(TPS) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, dan hasil belajar siswa, (2)
menganalisis perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa, (3) menganalisis perkembangan
motivasi belajar siswa, (4) menganalisis perkembangan hasil belajar siswa, dan (5) mengidentifikasi
kendala-kendala yang dihadapi selama proses penerapan TPS. Penelitian ini dilakukan dalam 3 Siklus
di kelas VII SMP Ichthus Jakarta, dengan subjek penelitian 12 siswa. Data dikumpulkan melalui
observasi, catatan lapangan, tes tertulis, angket serta dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan sesuai dengan langkah-langkah
TPS; kemampuan berpikir kritis siklus 1 mencapai 70,42%, siklus 2 mencapai 81,92%, siklus 3
mencapai 90,83%. Perkembangan motivasi belajar siswa siklus 1 mencapai 73,10%, siklus 2 mencapai
82,42%, siklus 3 mencapai 92,92%. Peningkatan hasil belajar siswa siklus 1 mencapai 66,25%, siklus
2 mencapai 76,33%, siklus 3 mencapai 90,66%. Kendala-kendala yang dihadapi yaitu siswa yang
masih belum terbiasa melakukan tahapan TPS dalam proses pembelajaran, siswa yang kurang aktif
dalam kelompok, dan keterbatasan waktu pembelajaran.
Kata Kunci: think pair share, kemampuan berpikir kritis, motivasi belajar, hasil belajar
How to Cite: Pangemanan, N. S. (2019). Penerapan think pair share (TPS) untuk meningkatkan kemampuan
berpikir kritis, motivasi, dan hasil belajar matematika SMP. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, 7(2), 68-
73. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpms.v7i2.26822
Penerapan Think Pair Share (TPS) Tabel 1. Refleksi siklus 1 dan perencanaan
dianggap telah dilaksanakan sesuai dengan perbaikan siklus 2
langkah-langkah TPS jika mendapatkan skor di Komponen Refleksi Perbaikan
atas 70. Tindakan perbaikan pada kemampuan Penerapan Penyajian materi Mengatur waktu
Think Pair sistematis dan sesuai dengan
berpikir kritis dan motivasi belajar siswa Share terstruktur, namun tahapan yang
dianggap berhasil jika 70% siswa berada pada guru terburu-buru ditemukan.
kategori sedang dan tinggi. Tindakan perbaikan dalam menjelaskan.
pada hasil belajar siswa dianggap berhasil jika Siswa masih Menekankan
lebih dari atau sama dengan 70% dari seluruh bingung dengan kepada siswa
tahapan penerapan tentang tahapan
siswa mendapat nilai di atar KKM 70. Think Pair Share. Think Pair Share.
Motivasi Siswa pasif saat Menciptakan
Belajar pembelajaran yang suasana yang
HASIL DAN PEMBAHASAN Siswa didominasi oleh 2-3 memberikan
siswa yang aktif. kesempatan siswa
Deskripsi Proses Penerapan Think Pair Share terlibat aktif
dalam
Peneliti menyusun rencana tindakan menyajikan
perbaikan dengan menyusun RPP siklus 1 serta (share) hasil
mempersiapkan latihan soal untuk siswa. diskusi.
Keaktifan siswa Guru mengecek
Mengacu pada pembelajaran sebelumnya, dalam melakukan proses pair dan
peneliti merasa masih perlu melatih kemampuan kegiatan think pair share dengan
matematika dengan menyediakan soal yang share masih kurang mendatangi
bervariasi bagi siswa. Peneliti juga menyiapkan masing-masing
lembar observasi. Kemajuan siswa di kelas pasangan.
Kemampuan Siswa belum Menekankan
diobservasi oleh rekan guru. Peneliti juga Berpikir maksimal kepada siswa
membuat catatan lapangan. Sementara itu, hasil Kritis menerapkan think tentang tahapan
penilaian motivasi belajar, kemampuan berpikir pair share, sehingga Think Pair Share
kritis, dan hasil belajar siswa siklus 1 dapat kemampuan serta meminta
berpikir kritis siswa siswa dalam
disajikan seperti pada Gambar 1 berikut. belum maksimal, membaca soal
karena berada pada dengan teliti.
74 73,1 kategori sedang.
Hasil Alokasi waktu Menekankan
Nilai rata-rata kelas
Dengan hasil yang diperoleh dari siklus 2 Kegiatan terakhir adalah guru
ini, peneliti menemukan beberapa siswa yang memberikan pertanyaan mengenai luas
masih menunjukkan kemampuan berpikir kritis permukaan dan volume gabungan 2 bangun
dan motivasi belajar yang rendah serta memiliki ruang untuk mengukur kemampuan pemahaman
nilai di bawah KKM (70). Oleh karena itu, konsep matematika yang telah diajarkan.
peneliti membuat suatu rencana perbaikan untuk Penilaian motivasi belajar, keterampilan berpikir
lebih memperbaiki kondisi yang ada sehingga kritis, dan hasil belajar siswa pada siklus 3 dapat
diharapkan hasil yang diperoleh pada siklus 3 ditunjukkan seperti pada Gambar 3 berikut.
akan lebih baik dari siklus 2. Hasil refleksi dan
rencana perbaikan pada siklus 3 dapat 100
92,92 90,83
90,66
82,42 81,92
60
Tabel 2. Refleksi siklus 2 dan perencanaan 40
perbaikan siklus 3 20
Komponen Refleksi Perbaikan
0
Penerapan Alokasi waktu Mempertahankan Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Think Pair pembelajaran alokasi waktu
Share sudah sesuai dengan tepat. Motivasi belajar Kemampuan berpikir kritis
dengan RPP.
Hasil belajar
Siswa sudah Mengingatkan
terbiasa dengan siswa dengan Gambar 3. Hasil penilaian siswa pada siklus 3
langkah think pair langkah think pair
share share.
Motivasi Siswa aktif dalam Memotivasi dan Perkembangan Motivasi Siswa
Belajar pembelajaran, mendorong siswa
Siswa beberapa siswa untuk terlibat aktif Peneliti juga melihat siswa menunjukkan
sudah mulai dalam proses
bertanya dan pembelajaran.
antusiasme yang baik dalam pembelajaran pada
menjawab kegiatan berpasangan. Dengan adanya kegiatan
pertanyaan. seperti ini, setiap siswa terlibat berpartisipasi
Keaktifan siswa Memotivasi siswa memberikan kontribusi pada kelompoknya.
sudah mulai untuk percaya diri Kesimpulan perkembangan motivasi belajar
interaktif, siswa dan berani dalam
sudah berani mengemukakan siswa dapat ditunjukkan seperti pada Tabel 3
mengemukakan pendapat maupun dan Gambar 4 berikut. Dengan demikian,
ide-ide yang hasil diskusi tahapan TPS yang dilakukan guru dapat
dimiliki dan dengan teman menciptakan kondisi kelas yang kondusif untuk
menjawab sebangkunya.
pertanyaan
meningkatkan motivasi belajar siswa.
meskipun penuh
ketidakpercayaan Tabel 3. Perkembangan motivasi belajar siswa
diri dan ragu-ragu. Tingkat Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Kemampuan Siswa cukup baik Menekankan No. Motivasi To To To
Belajar % % %
Berpikir dalam kembali kepada tal tal tal
Kritis menerapkan think siswa tentang 1. Rendah 6 0 2 7 0 0
pair share langkah-langkah 2. Sedang 3 5 2 17 1 8
sehingga think pairs share 3. Tinggi 3 5 8 66 11 92
kemampuan serta meminta
berpikir kritis siswa dalam
seluruh siswa membaca soal
100 92
masih belum dengan teliti.
Persentase Nilai
maksimal, karena 80 66
rata-rata masih
60 50
berada pada
kategori sedang. 40 25 25
Hasil Alokasi waktu Memotivasi siswa 17 17
20 8
Belajar siswa untuk untuk mempelajari 0
Siswa mengerjakan soal kembali materi 0
sudah tepat, dan yang telah Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
rata-rata hasil dipelajari maupun
Rendah Sedang Tinggi
belajar siswa yang akan
sudah meningkat dipelajari sebelum
dibandingkan pembelajaran Gambar 4. Perkembangan tingkat motivasi
dengan siklus 1. dilakukan. belajar siswa
Di atas
80 2. 8 67 9 75 2 100
58 KKM 70
60 50
42
34
40
17
20 8 8 120
0 100
0
Persentase Nilai (%)
100
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
75
80 67
Rendah Sedang Tinggi
60
Gambar 5. Perkembangan tingkat kemampuan 40 33
25
berpikir kritis siswa 20
0
0
Deskripsi Hasil Belajar Siswa Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
Melihat data pada Tabel 4, maka data Dibawah KKM 70 Diatas KKM 70
hasil setelah tindakan perbaikan menunjukkan
Gambar 6. Perkembangan hasil belajar siswa
seluruh siswa mendapatkan nilai yang baik yaitu
lebih dari KKM 70. Sementara itu, hasil belajar
Kendala-kendala dalam Implementasi TPS
seluruh siswa dari ketiga siklus yang dilakukan
dalam penelitian ini dapat disajikan seperti pada Adapun kesulitan yang dihadapi peneliti
Tabel 5 berikut. Pada siklus 1, hanya 4 siswa selama proses implementasi TPS meliputi siswa
yang mendapat nilai kurang dari KKM 70, yaitu
tidak terbiasa dengan model TPS, karena
FMS, GM, JPT, dan KGY. Pada siklus 2, biasanya menggunakan metode ceramah. Hal ini
terlihat ada peningkatan hasil belajar. Terdapat 3
membuat siswa memerlukan waktu untuk
siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM 70, mengerti tahapan TPS. Beberapa siswa masih
yaitu FMS, GM dan JPT. Pada siklus 3, hasil bergantung dengan teman untuk berdiskusi. Hal
pekerjaan siswa ada peningkatan yang cukup ini mempengaruhi hasil dari penerapan model
tinggi dari siklus 2. Persentase siswa yang TPS yang dilakukan
mendapat nilai di atas KKM 100%.
Gok, T. (2018). The evaluation of conceptual Vo, H. M., Zhu, C., & Diep, N. A. (2017). The
learning and epistemological beliefs on effect of blended learning on student
physics learning by think-pair-share. performance at course-level in higher
Journal of Education in Science education: A meta-analysis. Studies in
Environment and Health, 4(1), 69-80. Educational Evaluation, 53(1), 17-28.
Hartinah, S., Suherman, S., Syazali, M., Efendi, Wardani, I. G. A. K. (2007). Penelitian tindakan
H., Junaidi, R., Jermsittiparsert, K., & kelas. Universitas Terbuka.