PENDAHULUAN
Perkembangan data saat ini semakin berkembang dan tidak terbatas karena
model pembelajaran yang sukses dan mahir untuk bekerja pada aset berkualitas.
karakter pengganti dengan tujuan agar mereka dapat menjadi sosok dewasa yang
Sudut pandang yang dapat menentukan sifat persekolahan adalah sifat belajar dan
sifat siswa yang mencakup minat, bakat, dan kemampuan. Sifat pembelajaran
dapat disurvei melalui kolaborasi siswa dengan aset pembelajaran dan instruktur.
1
2
utama dalam sistem persekolahan adalah mendidik atau mengajar siswa tentang
berpikir permintaan yang lebih tinggi yang dapat diciptakan pada siswa dalam
penalaran yang tegas dapat diterapkan pada siswa dengan tujuan agar mereka
matematika. Karena sains memiliki desain yang total dan jelas serta
berkonsentrasi di antara ide-ide. Latihan penalaran tegas siswa harus terlihat dari
penguasaan siswa sendiri dalam menangani masalah secara total dan terorganisir.
metodis, berwawasan luas, dan inventif. Matematika adalah sumber atau alasan
untuk hampir semua kemampuan atau ilmu yang tersisa. Artinya, banyak ilmu
mata pelajaran matematika sangat berharga bagi siswa sebagai ilmu dasar yang
akan diterapkan pada berbagai bidang. Dalam aplikasi ini, siswa diharapkan
3
memiliki pilihan untuk mencapai target belajar matematika itu sendiri. Seperti
bahwa tugas matematika dalam kehidupan begitu signifikan, tidak didukung oleh
siswa kelas VIII SMP Satap SMPN 1 Kambowa masih tergolong sangat rendah.
Hal ini disebabkan model pembelajaran yang di terapkan di kelas masih berpusat
sehingga mengakibatkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses
menuliskan hasil akhir tanpa di sertai cara yang jelas dan terstruktur.
memberikan 2 butir soal cerita tentang Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kritis yang dapat dilihat
pada lampiran 1.1 halaman 54. Adapun jawaban siswa dari salah satu butir soal
yang ada dalam soal. Namun, siswa belum mampu memberikan pemahaman
lanjutan dan siswa belum bisa menuliskan model matematika dari soal yang telah
menentukan dan menuliskan jawaban dari soal yang diberikan siswa nampaknya
dapat menuliskan hasil akhirnya. Tetapi, tidak disertai dengan cara yang jelas dan
permasalahan yang telah di peroleh. Dari hasil tes kemampuan berpikir kritis ini,
sebagian besar siswa tidak dapat meneyelesaikan butir soal yang diberikan dengan
guru matematika kelas VIII bahwa, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya minat
kelas VIII SMP Satap SMPN 1 Kambowa. Dalam hal ini guru di tuntut untuk
memilih, melihat, dan mampu menerapkan model, pendekatan, dan strategi yang
5
efektif sehingga akan tercipta suasana pembelajaran yang kondusif dan memberi
baik, diperlukan model pembelajaran pilihan yang cakap dan menarik agar dapat
dalam pengembangan lebih lanjut kemampuan berpikir kritis, salah satu model
siswa untuk memberikan pendapat dan siswa dapat mengambil bagian yang
Examination (GI) terdiri dari enam tahap, antara lain: gathering (mengumpulkan),
siswa dan kelompoknya merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Pada tahap
pengujian siswa dapat bekerja pada kemampuan untuk menetapkan prosedur dan
penentuan dari data. Pada tahap pengenalan dan penilaian, siswa diharapkan
6
model pembelajaran Gathering Examination (GI) untuk siswa kelas VIII SMP
B. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka lingkup
Investigation (GI) pada materi statistika di kelas VIII SMP Satap SMPN 1
Kambowa.
C. Rumusan Masalah
berpikir kritis ?
D. Tujuan Penelitian
berpikir kritis.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi sekolah
2. Bagi guru
Dengan adanya Penelitian ini maka diharapkan dapat memberi saran atau
3. Bagi siswa
mengatur strategi dan taktik dalam bekerja sama dengan sesama anggota
kelompok.
4. Bagi penulis
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
keterlibatan.
ini juga sesuai dengan gagasan belajar yang dikemukakan oleh Nook dan
perubahan tingkah laku atau individu yang diharapkan dilihat dari keterlibatan
dianggap bahwa belajar adalah fase yang dilalui individu sambil mencari atau
9
10
pada individu yang tidak terlalu memperhatikan lingkungan umum. Hal ini
membuat perbedaan dan perubahan perilaku pada orang yang sedang belajar.
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pandangan Achjar Chalil (dalam Zulvia
mahasiswa dengan pendidik dan aset pembelajaran dalam iklim pendidikan dan
penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan melalui saluran
antara pengajar dan siswa sebagai penerima data tidak akan berfungsi dengan
baik tanpa metode khusus untuk menyampaikan data atau media. Dengan
penting, yaitu siklus yang direncanakan oleh pendidik, peserta didik dan aset
pembelajaran.
2. Berpikir Kritis
memilih apa yang harus diterima atau dilakukan. Kemampuan penalaran yang
suatu masalah, atau perlu memahami sesuatu, maka dia melakukan gerakan
penalaran.
menentukan adalah siklus penalaran yang sah dan harus diciptakan untuk
tujuan dan menilai data. Data ini dapat diperoleh melalui persepsi, pengalaman
f. menyelidiki informasi,
Menurut Ennis (Siti Zubaidah, 2018: 3), ada 6 komponen penting dalam
kenyataan penting.
secara menyeluruh.
4) Bentuk/rencanakan masalah.
2) Periksa konsistensi.
3) Mengenali prasangka.
kepercayaan.
c. Menyelidiki/Membuat keputusan
memadai.
mengenali pertengkaran.
pertanyaan ini.
3. Pembelajaran Kooperatif
kapasitas (tinggi, sedang, dan rendah) dengan bekerja sama dan saling
pembelajaran yang terbaik. Hal ini sesuai dengan Service of Public Training
pembelajaran.
menyenangkan akan menjadi penemuan yang membuka pintu bagi siswa untuk
tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan bekerja sama dalam kelompok atau
lebih penting untuk fokus pada kolaborasi antar siswa sebagai pengumpulan
dalam pertemuan, dan memberikan pintu terbuka yang luar biasa bagi siswa
sebagai siswa atau sebagai pendidik. Dengan bekerja secara kooperatif untuk
luar sekolah.
dan rendah.
18
c. Dengan asumsi di dalam kelas terdapat siswa yang terdiri dari beberapa
ras, identitas, masyarakat, orientasi seksual yang unik, diupayakan agar setiap
sebuah. Siswa dalam tandan harus berharap bahwa mereka hidup masing-
masing, berbagi
mereka.
sekelompok individu,
Model perolehan ini berasal dari jam John Dewey (1978) yang pertama kali
model ini diperluas dan disempurnakan oleh Yael Sharen, Shlomo, dan Rachel
kumpul yang heterogen dengan berbagai informasi. Dalam model ini siswa
menentukan akhir dari titik pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penilaian
dipertimbangkan.
orang untuk mendorong hasil dari kelompok Hughes (dalam Nova Irwan, dkk:
2015).
ujian, siswa mencoba untuk berbagi sumber data di dalam dan di luar kelas
c. Tugas pendidik
dengan asumsi mereka mengalami masalah bekerja sama dengan banyak orang.
Menurut Slavin (dalam Narulita Yusron 2005:218-220) ada enam fase yang
sebuah. Siswa dihadapkan pada hal-hal yang berkaitan dengan materi yang
akan dipelajari. Kemudian, pada saat itu, siswa berbagi perspektif dan
c. Pendidik membantu siswa dengan data urusan sosial dan bekerja dengan
banyak rencana.
(Arranging)
berlanjut.
kelas.
sebuah. Siswa saling memberikan kritik pada poin dan tugas yang telah
mereka selesaikan.
belajar siswa.
Penalaran yang tegas sangat penting bagi siswa untuk menangani masalah,
sehingga siswa dapat mengatasi masalah secara terorganisir dan imajinatif dan
merencanakan masalah penting. Fruner dan Robin (dalam Siti Munafiah, 2015)
24
merencanakan apa yang akan mereka lakukan. Pada tahap pengujian siswa
dapat bekerja pada kemampuan untuk menetapkan prosedur dan strategi yang
data. Pada tahap pengenalan dan penilaian, siswa diharapkan memiliki pilihan
untuk memperkenalkan tujuan dari berpikir kritis dan memberikan pilihan yang
Kerjasama dinamis siswa dapat diperiksa dari tahap awal hingga tahap
akhir pembelajaran yang memberikan pintu terbuka yang luar biasa bagi siswa
pemikiran siswa dan dapat mengatasi kesalahan dari pemikiran atau pemikiran
ini dapat menciptakan suasana belajar yang ideal, karena siswa secara langsung
6. Tinjauan Materi
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
membuat prediksi.
Indikator :
diberikan.
distribusi data, nilai rata-rata, median, modus, dan sebaran data dari
masa lalu yang telah memimpin ujian serupa, lebih spesifiknya sebagai berikut.
hasil belajar kelas XII siswa IPA di SMA Negeri I Puggur tahun ajaran
2015/2016.
pada setiap siklus, khususnya siklus I (72,5%), siklus II (80,0%), siklus III
meningkat dari 90,4 pada siklus utama menjadi 92,48 pada siklus II dengan
kemampuan sangat dinamis, dinamis, hingga sangat dinamis sebesar 63% pada
siklus primer dan 75% pada siklus berikutnya; nilai hasil belajar matematika
siswa pada siklus kepala sekolah mencapai 83,29 dan pada siklus selanjutnya
70,14; dan (3) 68,57% siswa menjawab setuju dan dengan tegas menyetujui
pembelajaran Matematika.
hasil belajar siswa kelas X di SMK Tuma'ninah Yasin Metro pada semester
dengan metode pengumpulan informasi melalui persepsi dan tes. Tinjauan ini
Hal ini terlihat dari rata-rata perolehan hasil belajar siswa yang meningkat dari
27,5% pada siklus utama menjadi 54,54% pada siklus berikutnya, dan dari
Examination (GI) pada mata pelajaran matematika di kelas VIII SMP Satap
C. Kerangka Berpikir
(GI) kelas VIII SMP Satap SMPN 1 Kambowa”. Sistem penalaran dalam
penalaran yang tegas, dan kemampuan penalaran yang tegas masih sangat
kumpulan kecil yang heterogen dan mencakup siswa dari menyusun, baik
Kambowa.
Alur eksplorasi yang akan dilibatkan oleh para analis dalam model
D. Hipotesis Penelitian
30
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
mengganggu untuk melacak hubungan sebab akibat antara dua elemen (Suharsimi
Arikunto, 2013:9).
Dalam tinjauan ini, rencana eksplorasi yang digunakan adalah rencana pra-
percobaan. Rencana ini sering disebut sebagai rencana semi eksplorasi karena
123). Jenis rencana yang digunakan dalam rencana pra-eksplorasi dalam tinjauan
ini adalah rencana pertemuan satu tes dan pasca tes, khususnya rencana yang
hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas uji coba tanpa kelas ujian atau kelas
Keterangan :
31
32
01 : Tes Awal
02 : Tes Akhir
2. Pendekatan Penelitian
Metodologi yang dilakukan oleh para ahli dalam penelitian ini adalah
berpikir positivisme, strategi ini digunakan untuk memeriksa populasi atau tes
yang dikemukakan.
Tenggara, dan penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada semester genap
tahun ajaran 2021/2022, yaitu mulai bulan April 2022 hingga bulan Mei 2022.
1. Polulasi Penelitian
dilihat oleh para ahli di suatu wilayah tertentu. (Sugiyono, 2013:80) mencirikan
ciri khusus yang masih diudarakan oleh para ilmuwan untuk dikonsentrasikan
dan kemudian dibuat penentuannya. Populasi dalam tinjauan ini adalah seluruh
33
siswa kelas VIII SMP Satap SMPN 1 Kambowa yang berjumlah 21 siswa yang
2. Sampel Penelitian
anggota populasi sebagai sampel. Hal ini sering terjadi pada populasi yang
relatif kecil, sehingga sampel untuk penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
pengujian berarti dunia dalam struktur apa pun yang tidak diatur oleh para
penentuan. Faktor-faktor dalam penelitian ini terdiri dari dua faktor, yaitu
sebagai berikut:
Variabel otonom dalam penelitian ini adalah ujian kumpul (GI) yang
sebagai berikut.
atau data tentang objek pemeriksaan. Dengan strategi ini, sangat mungkin
direnungkan.
b. Strategi uji
Strategi tes dalam tinjauan ini digunakan sebagai tolak ukur untuk
perlakuan. Tes yang akan digunakan adalah tes kemampuan nalar yang
c. Strategi dokumentasi
informasi atau data yang tepat tentang latihan siswa selama pengalaman
pendidikan.
36
2. Instrumen penelitian
lebih baik, dalam perasaan lebih tepat, lengkap, dan disengaja sehingga
dalam menyebutkan fakta-fakta yang dapat diamati. Dengan cara ini, para
b. rubrik evaluasi
Rubrik adalah alat yang digunakan oleh para ahli dalam memperkirakan
nalar yang menentukan. Untuk skor paling ekstrim untuk setiap pointer
sebagai berikut :
skor mentah
Nilai= × 100
skor maksimum ideal
Keterangan :
tingkat kemampuan nalar yang menentukan menurut Desy Novita Putri (2017:
oleh sekolah. Secara terpisah, siswa diharapkan berhasil dalam belajar jika
memperoleh nilai 65,00 atau diurutkan ke dalam klasifikasi tinggi atau sangat
a. Kuesioner
responden dan apa yang mereka ketahui (Suharsimi Arikunto, 2013: 194).
Jajak pendapat yang digunakan dalam ulasan ini adalah survei reaksi siswa
b. Tes
merupakan uji coba kemampuan penalaran menentukan siswa yang terdiri dari
adalah kelas uji coba diberikan post-test, dan hasilnya akan dikontraskan
dengan pre-test. Bertekad untuk mendapatkan kontras antara nilai pre-test dan
post-test.
ulasan ini, analis akan memanfaatkan konten dan membangun tes legitimasi.
Dimana dalam uji legitimasi bahagia ini instrumen akan disetujui oleh 2
n ( ∑ xy )−( ∑ x )( ∑ y )
r xy =
√ {n ∑ x −(∑ x ) }{n ∑ y −(∑ y ) }
2 2 2 2
Keterangan :
Konsekuensi dari r_xy yang telah ditemukan kemudian dikontraskan dan r_tabel
a. Uji Reliabilitas
Setelah ahli menguji keabsahan butir kedua dengan bantuan SPSS pada
Uji kualitas tak tergoyahkan yang digunakan dalam tinjauan ini adalah uji
pemrograman SPSS.
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha > r_tabel.
yang diungkapkan oleh Desti Daragita Nayan (2020:59) dapat dilihat pada
Tes tingkat masalah adalah tes yang berarti melihat pertanyaan tentang
Pertanyaan yang layak adalah pertanyaan yang tidak terlalu sederhana atau
P=
∑x
N . Sm
Keterangan :
P = Tingkat kesukaran
43
Lestari (2018: 54) dapat dipesan model tingkat kesulitan penyelidikan dapat
diurutkan sebagai siswa berkapasitas tinggi dan siswa yang tidak dapat
penelitian adalah instrumen yang paling tidak memiliki model yang bagus.
X A −¿ X
DP= B
¿
SMI
Keterangan :
44
DP = Daya pembeda
XA = Rata-rata skor jawaban siswa berkemampuan tinggi
XB = Rata-rata skor jawaban siswa berkemampuan rendah
SMI = Skor maksimum ideal
Adapun kriteria uji beda instrumen yang digunakan yaitu klasifikas
daya pembeda menurut Yunia Lestari (2018:56) dapat dilihat pada tabel 3.8
berikut.
adalah pre-test, post-test, dan t-score. Kemudian dari informasi tersebut akan
Sebelum uji-t dilakukan, informasi dari pre-test dan post-test harus memenuhi tes
esensial, khususnya tes ordinaris. Tes keteraturan merupakan salah satu tes
apakah suatu informasi berasal dari suatu populasi yang biasanya tersampaikan
atau tidak (Yulinga dan Wasis, 2013:67). Uji keteraturan yang digunakan dalam
3. Uji Hipotesis
Uji spekulasi yang digunakan dalam tinjauan ini adalah uji-t contoh yang
cocok di mana uji ini dapat digunakan dengan asumsi informasi biasanya
tersebar. Sesuai dengan Widiyanto Contoh uji-t adalah uji yang digunakan
perbedaan normal ketika diberi perlakuan (Zainal Arifin, 2019: 214). Uji-t
yang cocok.
46
Setelah t_hitung didapat, maka pada saat itu dikontraskan dan biaya
t_tabel dengan besaran 5%. Kemudian akhir ditarik berdasarkan pilihan untuk