Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses penerapan model pembelajaran match
a match dan pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA siswa Kelas III MI Hijriyah II Palembang. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan jumlah siswa laki-laki 13 orang dan
siswa perempuan 15 orang siswa kelas III. Informasi tentang hasil belajar dikumpulkan melalui tes.
Proses Pelaksanaan Kegiatan penelitian terdiri dari dua tahap. Setiap tahapan dilakukan melalui
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Metode analisis data yang digunakan
adalah kuantitatif. Persentase ketuntasan hasil belajar menunjukkan 4 siswa (14%) tuntas sebelum
program, meningkat menjadi 16 siswa (57%) pada Siklus I dan meningkat lagi menjadi 26 siswa
(94%) pada Siklus II. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA siswa MI Tingkat
III dapat ditingkatkan dengan menggunakan model yang tepat.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Make a Match, Pembelajaran IPA, Hasil belajar.
Pendahuluan
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kegiatan Mengajar (PTK), yang
metode utamanya adalah refleksi diri guru terhadap pembelajaran dan bertujuan untuk
mengatasi aspek peningkatan pembelajaran. Ciri khusus penelitian ini adalah tindakan yang
berulang atau dikenal dengan istilah siklus. Sampai perbaikan yang diinginkan tercapai
(Wardani dan Wihardit, 2022). Pelaksana penelitian tindakan kelas adalah guru yang
mempraktikan pengalaman berdasarkan refleksi mereka selama proses pembelajaran
(Wiriatmadja, 2007:13). Penelitian praktik kelas ini juga berupaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru, menambah pengetahuan, pemahaman dan upaya peningkatan kemampuan
perilaku guru ketika mengajar dan mendidik siswa.
Penelitian dilaksanakan melalui kolaboratif, yaitu adanya diskusi antara peneliti (guru
kepala sekolah) dan rekan sejawat. Peneliti bekerja sebagai peneliti, pengumpul data dan analis
data. Ketika rekan kerja bertindak sebagai pengamat dan pelaku. Subyeknya adalah siswa kelas
III MI Hijriyah II Palembang yang berjumlah 28 siswa. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi literatur dan pertanyaan penelitian pilihan ganda. Tes tertulis
diberikan setelah kegiatan dengan format Make A Match menggunakan kartu bergambar.
Survei ini merupakan survei kelas yang dilakukan dalam siklus satu dan siklus dua.
Proses yang peneliti lalui sebelum melakukan hal tersebut adalah mempersiapkan terlebih
dahulu apa yang harus dilakukan dan bagian mana yang penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Selama program berlangsung, rekan-rekan melakukan observasi tentang praktik
dan proses pembelajaran. Penilaian akhir didasarkan pada hasil penilaian. Gambar 1
menunjukkan struktur analisis aktivitas dikelas. Stephen Kemmis dan Robin Mc.Taggart
menggambarkan dengan gambar.
Gambar. 1
Desain Penelitian Tindakan Kelas Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart
(Arikunto, 2006:93)
94994
%
494
Pada Tabel 1 itu dapat kita lihat bahwa disiklus awal peneliti tidak menggunakan
metode Make-a-Match, persentase siswa memenuhi minimal masih kurang. Pada awalnya
hanya 4 siswa atau sekitar 14% yang selesai. Ini digunakan sebagai informasi awal untuk
memenuhi kriteria pencapaian minimum. Sedangkan 24 siswa lainnya tidak mencapai tingkat
kebodohan minimal. Selama siklus I peneliti mulai menerapkan gaya belajar yang sesuai
dalam pembelajaran, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum
siklus I dan siklus II meningkat menjadi 16 siswa yaitu 57% dari total kelas tiga 12 siswa
lainnya tidak mencapai prestasi minimal.
Siklus dua peneliti menerapkan medel pembelajaran Make a Match serta klasifikasi
berdasarkan hasil Siklus 1. Pada Siklus 2 hasil belajar siswa meningkat menjadi 26 siswa yang
tidak berada di kelas III yaitu 93% dari siswa selesai. Hanya 2 siswa yang tidak lulus. Ini
adalah gambar 1. yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa MI Hijriyah II
Palembang sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II.
Gambar 1. Tingkat prestasi Siswa
Dari gambar 1 diperoleh data bahwa persentase ketuntasan siswa yang dicapai pada
syarat utama yaitu sebesar 14%, meningkat sebesar 57% di lingkungan saya atau mengalami
kenaikan sebesar 44%. Sedagkan ketuntasan pada siklus II sebesar 94% berarti meningkat
sebesar 36% dibandingkan dengan siklus I.
Pembahasan Hasil
Peningkatan yang didapatkan peneliti dari siswa MI Hijriyah II Palembang dengan
menggunakan metode pembelajaran Make a Match mengungkapkan peningkatan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dari keadaan pertama (sebelum siklus), dari siklus I ke siklus
II Memperbaiki prestasi siswa dalam sains meningkat dibandingkan dengan pra-siklus siswa
menyelesaikan level, baik 14% naik menjadi 57% di tingkat sarjana atau meningkat sebesar
44%Tingkat ketuntasan siklus II sebesar 94%, meningkat 36% dibandingkan siklus I. Dari
hasil penelitian ini diketahui bahwa bagian pengetahuan siswa mengalami peningkatan. Selain
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan siswa, lebih baik karena pengalaman belajar
tidak terbatas pada bidang intelektual saja.
Penelitian ini menunjukkan bahwa program Make a Match memberikan dampak positif
terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan pemahaman di atas, prestasi siswa Kelas III
mengalami peningkatan dibandingkan dengan Pra-siklus, Siklus I dan Siklus II proses
pembelajaran belum melibatkan proses pembelajaran Make a Match, sehingga siswa merasa
tidak terlibat dalam proses pembelajaran. Di lingkungan saya sendiri, proses pembelajaran
menurut prinsip make-a-match learning membuahkan hasil yang baik, yaitu siswa dianggap
lebih aktif daripada siswa yang terlambat, tetapi hasil belajar siswa memburuk. nilai minimum
yang ditetapkan oleh sekolah. Juga pada periode kedua pembelajaran berlangsung sesuai
dengan proses pembelajaran sebelumnya.
Hasil tes menunjukkan nilai yang baik dan melebihi persyaratan yaitu 93% siswa
mencapai kesempurnaan. Pembelajaran pada mata pelajaran ini memiliki kelebihan
dibandingkan pembelajaran sebelumnya dan keunggulan pembelajaran ini dibandingkan
pembelajaran sebelumnya adalah kinerja siswa dalam pembelajaran saintifik dapat diukur
dengan metode penyusun. Selain itu, tidak hanya aspek kognitif yang dapat ditingkatkan
dalam penelitian ini, tetapi juga aspek emosional dan psikologis. Penggunaan metode
pembelajaran Make-a-Match juga dapat membantu siswa menjadi lebih terlibat dalam
pembelajaran, karena siswa dapat belajar bermain dengan mencoba mencocokkan dua soal
dan jawaban yang benar dari guru, sekaligus mempelajari hal-hal yang baik. Lebih
menyenangkan. sehingga tidak membosankan dan dapat menyadarkan siswa akan apa yang
akan diajarkan kepada siswa Kelas III MI Hijriyah II Palembang tahun pelajaran 2022/2023.
Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang diperoleh, tujuan pembelajaran di kelas adalah untuk
menunjukkan prinsip-prinsip yang benar untuk diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dan perubahan pada mata pelajaran Kelas III. I Hijriyah II
Palembang. Selain itu, berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dengan menggunakan
contoh-contoh yang sesuai, kita akan mempelajari metode-metode berikut: (1) Peserta
pelatihan menyiapkan banyak kartu dengan banyak ide/topik yang sesuai untuk analisis waktu
pelatihan (sisi lain dari kartu). adalah kartu soal dan sisi lainnya adalah kartu jawaban), (2)
setiap siswa mendapat satu kartu, (3) siswa menemukan dua kartu, (4) siswa kehilangan
kartunya sebelum waktu habis mengenai sasaran, (5) kemudian shooting, kartu diputar
sehingga setiap siswa menerima kartu yang berbeda dari yang pertama, dan seterusnya, (6)
selesai. Penggunaan metode ini terbukti meningkatkan hasil belajar, terlihat adanya
peningkatan persentase siswa Kelas III MI Hijriyah II Palembang. Peningkatan hasil belajar
tercermin dari peningkatan persentase hasil belajar siswa, dan keterangan mengenai persentase
peningkatan tersebut adalah sebagai berikut. Sebelum dikenalkan sistem persentase
pembelajaran 14%, setelah proses pembelajaran melalui penerapan sistem persentase
meningkat menjadi 57% dan pada Siklus II menjadi lebih dari 94%. Artinya hasil belajar siswa
lebih baik dengan metode pembelajaran Make a Match, karena mengarah pada peningkatan
hasil belajar siswa bila mempertimbangkan peningkatan pembelajaran secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Artawa, dan Suwatra. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A-Match
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Di Gugus 1 Kecamatan Selat.
Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 1 (1)
Djamaluddin, Ahdar dan Wardana. 2019. Belajar Dan Pembelajaran: 4 Pilar Peningkatan
Kompetensi Pedagogis. Sulawesi Selatan: CV. Kaaffah Learning Center
Raharjo, Wahyumi Tri dan Firosalia Kristi. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Peserta Didik
Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Pada Kelas 4 SD. Jurnal Satya Widya,
Volume XXXV No. 2.
Rusman. 2012. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sanjaya, Wina, 2010, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Sirait,
Makmur & Putri Adilah Noer. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A
Match Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Taman Cendikia, Volume 1, Nomor 3,
Oktober 2013
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Supratiknya, A. 2012. Penialian Hasil Belajar dengan Teknik Nontes. Yogyakarta : Universitas
Sanata Darma.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wijanarko, Yudi. 2017. Model Pembelajaran Make A Match Untuk Pembelajaran IPA Yang
Menyenangkan”. Jurnal Taman Cendikia, Vol 01 No 01 Juni 2017.
Wiriatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakary
Yanti, dkk. 2016. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Virus SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Universitas
Tanjungpura. Vol. 5 (9)
1
1
1
2