Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Dalam Jaringan

Asistensi Mengajar di Era Merdeka Belajar: LP3 P3KPL


Inovasi Pembelajaran untuk Generasi Z dan Alpha

Analisis Butir Soal Penilaian Akhir Tahun Mata Pelajaran


Geografi Lintas Minat Kelas X
Gustiano Mohammad, Yohana Ayu Kristanti 2, Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc, Ph.D, Shima
Tandya Lestari
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
*Surel: emailpenulis1@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menetahui kualias butir soal Penilaian Akhir Tahun (PAT)
pada mata pelajaran geografi lintas minat kelas X SMA di Kabupaten Malang tahun 2022. Soal-soal
tersebut dianalisis berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan validitas. Jenis dari
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena semua data
atau informasi yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka-angka dan dianalisis dengan
statistik. Penilitian ini ditujukan untuk mengetahui lebih lanjut tingkatan dan atau kualitas dari
butir soal yang terdapat pada PAT semester genap tahun ajaran 2021/2022 di SMA Negeri 1
Lawang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa dari kelas X IBB SMA Negeri 1 Lawang yang
berjumlah 36 siswa dimana semua hasil dari siswa disertakan ke dalam analisis. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh
data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes siswa. Analisis butir soal dilakukan dengan
cara klasik dengan menggunakan analisis tingkat kesukaran, daya pembeda, dan validitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)

Kata kunci: Analisis butir soal; Penilaian Akhir Tahun (PAT); Geografi

1. Pendahuluan
Guru atau pendidik memiliki peran yang sangat dominan dalam suatu proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah atau bahkan di luar dari sekolah. Dalam proses
pembelajaran, guru dituntut untuk dapat merencanakan apa yang akan diajarkan kepada
murid atau siswanya, bagaimana caranya, dan lain sebagainya hingga merealisasikan rencana
tersebut di dalam kelas. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat menilai atau menentukan
hasil belajar dari siswa tersebut dengan mengadakan evaluasi hasil belajar atau mungkin juga
sering disebut dengan ujian, ulangan, atau penilaian.

Evaluasi merupakan proses yang tidak dapat dilewatkan didalam proses pembelajaran
yang diterima oleh siswa. Ilmu yang telah siswa didapatkan semasa kegiatan pembelajaran
berlangsung baik di sekolah maupun di luar sekolah hendaknya dapat di interpretasi lebih
lanjut ke dalam bentuk angka atau nilai sehingga guru dapat dengan mudah mengetahui sejauh
mana pemahaman siswanya. Kegiatan evaluasi ini nantinya dapat dimanfaatkan lebih lanjut
oleh guru untuk merencanakan atau menentukan apakah siswa tersebut dapat dikatakan layak
untuk menempuh tahapan selanjutnya dalam kegiatan pembelajaran di sekolah atau tidak.

Secara etimologi, evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation. Febriana (2018)
menjabarkan bahwa evaluasi pembalajaran merupakan evaluasi yang dilakukan oleh pendidik
terhadap hasil belajar dari setiap siswa. Sementara itu, Rahman dan Nasryah (2019)
mengartikan bahwa evaluasi adalah langkah-langkah mengukur kemudian menilai sesuatu
sebelum mengambilnya. Menurut Qodir (2017), evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data
untuk mengukur dan memberikan penilaian sehingga dari pengukuran dan penilaian tersebut
dapat mengetahui sejauh mana tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Seminar Nasional Asistensi Mengajar Era Merdeka Belajar untuk Peningkatan Inovasi Belajar

Keberhasilan dari suatu kegiatan pembelajaran yang ada disekolah dapat ditentukan
melalui adanya kegiatan evaluasi ini. Keberadaan kegiatan atau mungkin tahapan evaluasi ini
tidak hanya memberikan guru hasil atau ukuran mengenai pengetahuan dari siswa yang di
evaluasi tetapi juga bisa menjadi refleksi mengenai keberhasilan dari perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Dengan adanya kegiatan evaluasi ini, guru atau pendidik dapat
mengetahui apakah pembelajaran yang telah dirancang dan dilaksanakannya berhasil
diterima, dicerna oleh siswanya atau tidak.

Kegiatan evaluasi di sekolah dapat diterapkan melalui beberapa hal seperti adanya soal-
soal baik latihan maupun ulangan harian yang mana nantinya hasil dari pengerjaannya dapat
menjadi bahan untuk kegiatan evaluasi. Evaluasi juga dapat dilaksanakan dengan mengadakan
kegiatan seperti ulangan yang dilaksanakan secara serentak di sekolah dan diikuti oleh seluruh
siswa. Pelaksanaan atau aplikasi dari kegiatan evaluasi sering kali muncul dengan sebutan
ujian, ulangan, penilaian, hingga evaluasi hasil belajar.

Guru atau pendidik tentunya memiliki peran penting dalam penulisan atau pembuatan
soal yang akan digunakan untuk mengevaluasi hasil dari belajar siswanya. Dalam kegiatan
penyusunan soal ini tentunya guru akan mempertimbangkan berbagai hal seperti Kompetensi
Dasar (KD) yang telah diajarkan ke siswanya dan kemampuan siswanya dalam menerima,
mencerna dan mengolah informasi yang telah diberikan oleh guru selama kegiatan
pembelajaran.

2. Metode
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif
karena semua data atau informasi yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka-angka dan
dianalisis dengan statistik. Penilitian ini ditujukan untuk mengetahui lebih lanjut tingkatan dan
atau kualitas dari butir soal yang terdapat pada Penilaian Akhir Tahun (PAT) semester genap
tahun ajaran 2021/2022 di SMA Negeri 1 Lawang. Populasi dari penelitian ini adalah siswa
dari kelas X IBB SMA Negeri 1 Lawang yang berjumlah 36 siswa dimana semua hasil dari siswa
disertakan ke dalam analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
metode dokumentasi untuk memperoleh data butir-butir soal, kunci jawaban, dan hasil tes
siswa. Analisis butir soal dilakukan dengan cara klasik dengan menggunakan analisis tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan validitas.

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau deskriptif. Pemuatan tabel dan
gambar seharusnya hanya berisi informasi esensial hasil riset. Analisis dan interpretasi hasil
ini diperlukan sebelum dibahas.

Pembahasan difokuskan pada mengaitkan data dan hasil analisisnya dengan


permasalahan atau tujuan penelitian dan konteks teoretis yang lebih luas. Dapat juga
pembahasan merupakan jawaban pertanyaan mengapa ditemukan fakta seperti pada data.
Pembahasan ditulis melekat dengan data yang dibahas. Pembahasan diusahakan tidak
terpisah dengan data yang dibahas.

Tabel 1. Nama style dan fungsinya

No Nama style Fungsi


1 Judul

2
Seminar Nasional Asistensi Mengajar Era Merdeka Belajar untuk Peningkatan Inovasi Belajar

2 Nama penulis
3 Afiliasi
4 Abstrak isi
5 Sub Judul 1
6 Teks
7 Judul Tabel dan Gambar

Gambar 1. Memunculkan Style dalam Template


3.1. Tingkat Kesukaran
Menurut Ratnawulan dan Rusdiana (2019) Tingkat Kesukaran (TK) merupakan
peluang bagi siswa untuk menjawab suatu soal secara benar pada tingkat kemampuan
tertentu yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk indeks. Tingkat kesukaran pada
umumnya dapat menunjukkan proporsi atau presentase dari siswa yang mampu menjawab
sebuah soal dengan benar. Analisis ini juga berfungsi untuk mengetahui dan menentukan
apakah soal yang dikerjakan dapat dijawab dengan mudah oleh siswa atau tidak.
Indeks yang digunakan dalam analisis ini memiliki besaran angka dari 0,00 hingga
1,00. Dalam indeks ini, semakin besar angka yang dihasilkan dari hasil perhitungan akan
menundakan bahwa soal tersebut dapat dikatakan mudah karena banyak siswa yang mampu
menjawab dengan benar. Sebaliknya, jika nilai yang diperoleh rendah atau mendekati 0,00
maka soal tersebut dapat dinyatakan susah atau sukar.
Perhitungan tingkat kesukaran dapat dilakukan dengan cara membandingkan jumlah
jawaban benar dengan jumlah peserta tes atau dengan cara

3.2. Daya Pembeda


3.3. Validitas
Paragraf berisi uraian sub judul 2.

3.3.1. Sub Judul 3


Paragraf berisi uraian sub judul 3.

4. Simpulan dan Saran


Simpulan dapat bersifat generalisasi temuan sesuai permasalahan penelitian. Saran
dapat masukan perbaikan dan juga berupa rekomendatif untuk langkah selanjutnya.

3
Seminar Nasional Asistensi Mengajar Era Merdeka Belajar untuk Peningkatan Inovasi Belajar

Ucapan Terima Kasih (Opsional)


Ditujukan kepada berbagai pihak yang membantu penulisan, misalnya sponsor
penelitian dan narasumber.

Daftar Rujukan
Daftar rujukan ditulis menggunakan gaya APA edisi keenam

Anggoro, B. K., Hubeis, M., & Sailah, I., (2018). Information system interoperability maturity model. Bulletin of
Social Informatics Theory and Application, 2(1), 22–33. https://doi.org/10.31763/businta.v2i1.103

Health and Safety in Employment Act 1992. (2013, December 16). Retrieved from
http://www.legislation.govt.nz

Irawan, M. Y., Pujiyanto, & Sudarmanto, J. A., (2021). Perancangan Media Promosi Brand “Raishin Apparel”
untuk Memperluas Target Pasar. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(12), 1747–1764.
DOI: 10.17977/um064v1i122021p1747-1764

Ministry of Health. (2017). Looking at long-term residential care in a rest home or hospital: What you need to
know. Wellington, New Zealand: Author.

Salsabila, A. F., & Karkono., (2021). Unsur Elemen tak Tereduksi (Irreducible Element) Realisme Magis dalam
Novel Bumi Karya Tere Liye. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(1), 49–61. DOI:
10.17977/um064v1i12021p49-61

Stefanie. (2019, October 8). What a tangled web: Website versus webpage [Blog post]. Retrieved from
http://blog.apastyle.org/apastyle/2014/10/what-a-tangled-web-website-versus-webpage.html

Zen, E. L. & Starr, R. L., (2021). Variation and contact-induced change in Javanese phonology among
multilingual children in Indonesia. Asia-Pacific Language Variation, 7(2), 295–119.
DOI: https://doi.org/10.1075/aplv.20005.zen

Anda mungkin juga menyukai