Anda di halaman 1dari 12

STKIP PGRI BANDAR LAMPUNG Lampung, 2022

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ


TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS
SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI OLEH :
ANISA PUTRI(18150009)

Pembimbing I
Dr. Supriyono, M.Pd, M.M.,

Pembimbing II
Dyanti Mahrunnisya, M.Pd
Latar Belakang Masalah

• masih terbatasnya bahan ajar atau perangkat pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik
dalam membangun pengetahuan dan keaktifan peserta didik, serta menunjang kemampuan
pemecahan masalah.
• peserta didik hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Sumber belajar yang
hanya menggunakan buku paket membuat peserta didik kurang tertarik dan sulit untuk
memahami karena materi disajikan secara umum sehingga menyebabkan pembelajaran
menjadi membosankan.
• metode yang digunakan selama ini lebih berpusat kepada guru sedangkan peserta didik
cenderung mendengarkan dan mencatat pembelajaran, karena keterbatasan bahan ajar di
sekolah
Rumusan Masalah
Bagaimana pengembangan LKPD berbasis active
01 learning tipe Team Quiz terhadap hasil belajar
ekonomi peserta didik pada siswa kelas XI IPS di
SMA Negeri 6 Bandar Lampung?

Bagaimana dampak setelah dilakukan


02 pengembangan LKPD berbasis active learning tipe
Team Quiz terhadap hasil belajar ekonomi peserta
didik pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 6
Bandar Lampung?
Kajian
1.

2.
Pengertian Pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD)


Teori
3. Active Learning

4. Team Quiz

5. Hasil Belajar
1 Pengertian Pengembangan

Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan
segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta
didik. Iskandar Wiryokusumo dalam Afrilianasari (2014:117), mengemukakan pada hakikatnya pengembangan adalah upaya
pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab
dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh,
selaras, pengetahuan, keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan kemampuan sebagai bekal atas prakarsa
sendiri untuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi
yang optimal dan pribadi mandiri.

2 LKPD

LKPD didefinisikan sebagai suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-
petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik dengan mengacu Kompetensi Dasar (KD)
yang harus dicapai (Andi Prastowo, 2012: 204). Hal ini sesuai dengan definisi LKPD menurut Trianto (2010: 111) Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan panduan peserta didik yang digunakan untuk melakukan pengembangan aspek
kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan kegiatan penyelidikan atau
pemecahan masalah sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus dicapai.
3 Active Learning

Pembelajaran aktif atau active learning merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang menuntut keterlibatan mental dan fisik
bagi setiap pembelajar (Silberman 2010: 1). Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang menekankan kepada
siswa untuk dapat berperan aktif selama proses pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk melakukan hal yang lebih
banyak. Kegiatan belajar dalam strategi pembelajaran aktif, diwujudkan dengan berbagai bentuk kegiatan seperti
mendengarkan, berdiskusi, menulis laporan, memecahkan masalah, memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana dan
sebagainya. Untuk dapat mempelajari sesuatu dengan baik,siswa perlu untuk mendengar, melihat, mengajukan berbagai
pertanyaan, membahas apa yang sedang dipelajari dengan orang lain, serta yang paling penting ialah siswa harus melakukan
sebuah aktivitas.

4 Team Quiz

Pengertian Team Quiz yaitu suatu metode yang bermaksud untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar.
Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan masing-masing anggota kelompok mempunyai
tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Yang diwali
dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota
kelompok bersama- sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan
jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut.
5 Model Pengembangan

Model Pengembangan dapat diartikan sebagai upaya memperluas untuk membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang
kepada situasi yang lebih sempurna atau lebih lengkap maupun keadaan yang lebih baik. Menurut Wiyani (2013), Model ADDIE
merupakan salah satu model desain pembelajaran yang deskriptif sistematik. Model ini merupakan salah satu model penelitan
pengembangan yang dapat digunakan dalam penelitian berfungsi untuk membantu menghasilkan suatu produk dan untuk
menguji keefektifan sebuah produk pembelajaranxS

6 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Abdurahman dalam Jihad (2013: 14) Mendefinisikan hasil
belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar , belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Sedangkan, Sudjana
(2003: 3) mendefinisikan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang timbul misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu.Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan
disadari atau dengan kata lain bukan karena kebetulan
Metodologi Penelitian

Model Pengembangan Model ADDIE

• Observasi
• Wawancara
Teknik Pengumpulan Data • Angket
• Dokumentasi

Jenis Peneltian Kuantitatif


Teknik Analisis Data
Jawaban angket validasi menggunakan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Skala Likert yang digunakan terdiri dari lima kategor yang
dijadikan pada tabel 3.8 (Sugiyono, 2013:135), yaitu:
Tabel 3.8 Kategori Penilaian Skala Likert

No Pilihan Jawaban Skor

1 Sangat Layak (SL) 5


2 Layak (L) 4
3 Cukup Layak (CL) 3
4 Kurang Layak (KL) 2
5 Sangat Kurang Layak (SKL) 1

Dari tabel kategori penilaian skala likert di atas maka akan dihitung persentase rata-
rata tiap komponen dengan menggunakan rumus menurut (Arikunto, 2013) sebagai
berikut:
P=

Keterangan:
P = persentase skor (dibulatkan)
∑x = jumlah nilai jawaban responden dalam satu item
∑xi = jumlah skor ideal dalam satu item

Pemberian makna dan pengambilan keputusan tentang kualitas produk LKPD


akan menggunakan konversi tingkat pencapaian dengan skala 5 seperti tabel 3.9,
yaitu:
Tabel 3.9 Kriteria kevalidan data angket penilaian validator media dan materi

No Skor Kualitas Kriteria Kelayakan


1 81 - 100% Sangat Layak (SL)
2 61 - 80% Layak (L)
3 41 - 60% Cukup Layak (CL)
4 21 - 40% Kurang Layak (KL)

5 < 20% Sangat Kurang Layak (SKL)


Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengembangan Produk Awal
1. Analysis(Analisis)
a. Analisis Karekteristik Siswa
b. Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran
2. Design
a. Kompetensi Dasar dan Kompetisi Inti
b. Mendesain LKPD

B. Hasil Pengembangan Produk Awal


1. Development(Pengembangan)
a. Validasi Ahli Materi
b. Validasi Ahli Bahasa
c. Validasi Ahli Media
2. Implementation(Implementasi)
3. Evaluation(Evaluasi)
Simpulan
• Pengembangan bahan ajar berbentuk modul pada Materi Pendapatan Nasional untuk kelas XI
IPS 1 dikembangkan melalui prosedur ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Education). Pada tahap analysis peneliti melakukan analisis dengan
mencari tahu mengenai kebutuhan siswa, dan materi yang akan dikembangkan dalam modul
pembelajaran ini. selanjutnya peneliti akan medesign LKPD Pendapatan Nasional. Kemudian
tahap Development, LKPD pembelajaran yang telah didesain selanjutnya dilakukan uji validasi
oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media dalam hal ini di lakukan oleh dosen STKIP PGRI
Bandar Lampung. Dan pada tahap implementation dilakukan uji kepraktisan sekaligus
inplementasi LKPD pembelajaran terhadap peserta didik hingga menghasilkan bahan ajar
berbentuk LKPD yang praktis bagis siswa sebagai sumber belajar dan media belajar Ekonomi.
Berdasarkan hasil uji kepraktisan diperoleh persentase 82,44% dari perhitungan angket siswa.

• LKPD Ekonomi pada Materi Pendapatan Nasional untuk kelas XI IPS 1 dinyatakan layak
sebagai media dan bahan ajar dengan capaian persentase pada ahli materi 80%(Layak). Pada
aspek Kelayakan isi mendapatkan nilai rata-rata 80% dengan kategori kelayakan "Layak".
Kemudian pada aspek kelayakan penyajian mendapatkan nilai rata-rata 80% dengan kategori
kelayakan "Layak". Sedangkan pada aspek Belajar mandi mendapatkan nai rata-rata 80%
dengan kategori kelayakan "Layak".

Anda mungkin juga menyukai