Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) ISSN 2541-0393 (Media Online)

Vol. 1, No. 1, September 2016 2541-0385 (Media Cetak)

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL


PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Gurnito
SD Negeri 07 Adiwerna Kab. Tegal, Jawa Tengah

*Diterima Agustus 2016, disetujui Agustus 2016, dipublikasikan September 2016

Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu adalah meningkatkan kualitas belajar pada pembelajaran PKn materi
bentuk keputusan bersama melalui model pembelajaran Contextual Teaching And Learning pada
siswa kelas V SD Negeri Adiwerna 07. Metode penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas
yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus 2 pertemuan. Data hasil penelitian berupa data
kualitatif dan kuantitatif yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran CTL yaitu pada siklus I pertemuan I diperoleh hasil 19 siswa atau 41,4% mengalami
ketuntasan dan 27 siswa atau 58,6% dinyatakan tidak tuntas, sedangkan pertemuan 2 diperoleh
hasil 25 siswa atau 54,3% mengalami ketuntasan dan 21 siswa atau 45,7% dinyatakan tidak tuntas.
Pada siklus 2 pertemuan 1 diperoleh hasil yaitu 33 siswa atau 71,8% mengalami ketuntasan dan 13
siswa atau 28,2% dinyatakan tidak tuntas, untuk pertemuan 2 diperoleh hasil 41 siswa atau 89,1%
mengalami ketuntasan dan 5 siswa atau 10,9% dinyatakan tidak tuntas.

©2016 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter

Kata Kunci: Kualitas Belajar; Contextual Teaching And Learning

PENDAHULUAN

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, guru menyampaikan berbagai mata


pelajaran yang termuat dalam kurikulum. Kurikulum pada jenjang pendidikan dasar terdiri dari
beberapa kelompok mata pelajaran, salah satunya yakni kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian yang mencakup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Pembelajaran mata pelajaran PKn diharapkan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki
mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi. Namun selama ini
proses pembelajaran mata pelajaran PKn kebanyakan masih menggunakan paradigma yang lama
dimana guru memberikan pengetahuan saja tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
secara afektif. Guru seringkali mengabaikan proses pembinaan tatanan nilai, sikap, dan tindakan,
sehingga mata pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warga negara yang
menekankan pada kesadaran akan hak dan kewajiban. Pembelajaran mata pelajaran PKn cenderung
kurang bermakna karena hanya berpatokan pada penilaian hasil bukan pada penilaian proses.
Guru mengajar dengan metode konvensional dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar,
catat dan hafal. Dalam pembelajaran, guru tidak menggunakan media pembelajaran.Hal tersebut

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


28 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Gurnito
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016

mengakibatkan siswa tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, serta tidak tertarik dengan mata
pelajaran PKn karena membosankan, akibatnya, aktivitas dan hasil belajar siswa rendah, sarana dan
prasarana pembelajaran yang kurang memadai, lingkungan sekolah yang kurang mendukung, dan
rendahnya partisipasi orangtua terhadap prestasi belajar, hal ini menyebabkan rendahnya kualitas
siswa. Kondisi demikian, terjadi di kelas V SD Negeri Adiwerna 07 Kecamatan Adiwerna Kabupaten
Tegal. Data hasil belajar yang didokumentasikan oleh guru kelas V SD Negeri Adiwerna 07
Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal semester II tahun ajaran 2015/2016 menunjukkan masih
terdapat 13 orang siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dari jumlah
seluruhnya 33 orang siswa. Jadi, sejumlah 39,13% masih berada dibawah KKM. KKM mata
pelajaran PKn di SD Negeri Adiwerna 07 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal yaitu 70.
Untuk mengatasi permasalahan ini, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat
mendorong keterlibatan siswa baik keterlibatan kognitif, sosial maupun emosional, sehingga
pembelajaran mata pelajaran PKn akan lebih bermakna. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
digunakan yaitu model pembelajaran Contextual Teaching And Learning. Penggunaan strategi
pembelajaran ini, diharapkan dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL agar dapat dilakukan secara efektif,
maka dilengkapi dengan menggunakan media CD pembelajaran. Secara fisik CD pembelajaran
merupakan program pembelajaran yang dikemas dalam CD. CD merupakan media yang cocok untuk
berbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun.
CD pembelajaran termasuk multimedia juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe
pebelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan melakukan pembelajaran CTL akan membuat belajar menjadi lebih bermakna
dengan bekerjasama dalam kelompok dan mengkontruk sendiri pengetahuannya sehingga
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang semula pasif menjadi
aktif, dan siswa menjadi aktif, kreatif dan kritis. Adapun digunakannya media CD pembelajaran akan
lebih membantu siswa memahami materi yang dipelajarinya. Dengan melakukan strategi
pembelajaran tersebut diarahkan agar pembelajaran lebih efektif dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Kualitas pembelajaran yaitu mutu atau efektivitas tingkat pencapaian belajar terdiri dari
tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat belajar, siswa dan guru. Sekolah dikatakan berkualitas dilihat
dari hasil lulusan yang dapat mengubah perilaku, sikap, keterampilan berkaitan dengan tujuan
pendidikan. Pencapaian kualitas pembelajaran ditinjau dari peningkatan pengetahuan, pemahaman
sebagai hasil pembelajaran. Menurut Depdiknas (2004: 7), terdapat tujuh indikator kualitas
pembelajaran: (1) aktivitas siswa, yaitu segala bentuk kegiatan siswa baik secara fisik maupun non-
fisik; (2) keterampilan guru mengelola pembelajaran, yaitu kecakapan melaksanakan pembelajaran
demi tercapainya tujuan pembelajaran; (3) hasil belajar siswa, yaitu perubahan perilaku setelah
mengalami aktivitas belajar;(4) iklim pembelajaran, mengacu pada interaksi antar komponen-
komponen pembelajaran seperti guru dan siswa; (5) materi, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang harus dikuasai siswa; (6) media pembelajaran, merupakan alat bantu untuk
memberikan pengalaman belajar pada siswa; dan (7) sistem pembelajaran di sekolah, yaitu proses
yang terjadi di sekolah.
Model yang digunakan dalam pembelajaran Pkn materi keputusan bersama yaitu
CTL(Contectual Teaching and Learning).Pembelajaran CTL merupakan suatu konsepsi yang
membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa
membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. penerapan pembelajaran CTL di kelas merupakan
pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam pembelajaran CTL akan
menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 29
Gurnito
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016

masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu
konstruktivisme (Constuctivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar (learning
community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian sebenarnya (authentic assessment).
Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah Melalui model pembelajaran Contextual Teaching
And Learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi ketrampilan guru, aktivitas
siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran PKn materi bentuk keputusan bersama pada siswa kelas
V SDN Adiwerna 07.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Adiwerna 07 Kecamatan Adiwerna Kabupaten


Tegal. Subjek penelitian ini adalah kelas V dengan jumlah 33 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra
dan 17 siswa putri.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
tes,observasi.teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes tertulis.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa secara deskriptif kuantitatif –
kualitatif,data kuantitatif berupa hasil belajar siswa kelas V yang diambil dengan cara memberikan tes
evaluasi pada akhir setiap siklus.Data kualitatif didapatkan dari hasil pengamatan aktivitas belajar
siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan CTL.
Prosedur penelitian ini dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua
siklus. Sedangkan tahap-tahap pelaksanaan dalam tiap siklus, adalah sebagai berikut : (1)
Perencanaan Umum; (2) Pengamatan; (3) Tindakan; (4) Refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan tempat pembelajaran
di kelas V SD N Adiwerna 07 Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Tindakan dalam penelitin ini
adalah model pembelajaran CTL.

Pengamatan Keterampilan Guru


Hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui pembelajaran CTL
pada siklus 1 pertemuan 1 mendapatkan jumlah skor 21 dengan kategori baik (B), pada siklus 1
pertemuan 2 mendapatkan jumlah skor 26. Pada siklus 2 pertemuan 1 mendapatkan jumlah skor 28
dengan kategori baik sekali (A), siklus 2 pertemuan 2 mendapatkan jumlah skor 30 dengan kategori
baik sekali (A). Hal ini ditunjukkan dari keterampilan guru dalam menyiapkan pra pembelajaran,
melakukan apersepsi dan tanya jawab, menggunakan CD pembelajaran, membimbing siswa dalam
diskusi kelompok, memberi motivasi dan penguatan, pengelolaan waktu, serta menutup pelajaran
sudah tampak dilakukan guru.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Keterampilan Guru


Siklus I Siklus II
Pertemuan
Skor Kategori Skor Kategori
Pertemuan I 21 B 28 A
Pertemuan II 26 B 30 A

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


30 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Gurnito
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016

Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa


Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hasil observasi
aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui pembelajaran CTL pada siklus I pertemuan 1,
diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 937 dengan rata-rata 22,45 dengan kategori Baik (B), pada siklus
I pertemuan II di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 1080 dengan rata-rata 23,33 dengan
kategori Baik (baik). Pada siklus II pertemuan I di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 1236
dengan rata-rata 26,77 dengan kategori Baik (B), siklus II pertemuan II di atas, diperoleh jumlah
keseluruhan yaitu 1341 dengan rata-rata 29,11 dengan kategori Baik sekali (A). Hal ini ditunjukkan
dengan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru, bertanya dan
menjawab pertanyaan dari guru, bekerjasama dalam diskusi kelompok dan memperhatikan tayangan
CD pembelajaran, serta mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan melakukan refleksi sudah
tampak dilakukan siswa.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa


Siklus I Siklus II
Jumlah
Jumlah Jumlah
Pertemuan Rata-rata Kategori Rata-rata Kategori
Keseluruhan Keseluruhan
Pertemuan I 937 22.45 B 1236 26.77 B
Pertemuan II 1080 23.33 B 1341 29.11 A

Hasil Tes Ketuntasan Siswa


Hasil tes pada pembelajaran PKn melalui CTL pada siklus 1 pertemuan 1 secara keseluruhan
siswa belum mengalami ketuntasan dalam belajar, dengan rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 60. Jika
dilihat secara individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 95. Siswa
yang mengalami ketuntasan belajar sebesar 41,3%, dan siswa yang belum tuntas belajar 58,7%. Dari
data hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 pertemuan 1 belum
memenuhi indikator keberhasilan, oleh karena itu peneliti melanjutkan penelitian pada siklus 1
pertemuan 2.
Hasil tes pada pembelajaran PKn melalui CTL pada siklus 1 pertemuan 2 secara keseluruhan
siswa sudah mengalami ketuntasan dalam belajar, dengan rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 66. Jika
dilihat secara individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 40 dan nilai tertinggi yaitu 95. Dari
data tersebut, dapat disimpulkan persentase ketuntasan hasil tes pembelajaran PKn siklus I pertemuan
2 sebesar 54,7% siswa dinyatakan tuntas, sedangkan 45,7% dinyatakan tidak tuntas.
Pada siklus 2 pertemuan 1 diperoleh hasil yaitu 24 orang siswa atau 74% mengalami
ketuntasan dan 9 orang siswa atau 26% dinyatakan tidak tuntas. Nilai rata-rata kelas sebesar 76
dengan nilai terendah 40 dan nila tertinggi 100.
Pada siklus 2 pertemuan 2 diperoleh hasil yaitu 29 orang siswa atau 88,1% mengalami
ketuntasan dan 4 orang siswa atau 11,9% dinyatakan tidak tuntas. Nilai rata-rata kelas sebesar 84
dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 100.

Tabel 3. Hasil Tes Ketuntasan belajar siswa


Siklus I Siklus II
Jumlah Pertemuan
Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
Pertemuan I 41.3% 58,7% 54.7% 45.7%
Pertemuan II 74% 26% 88.1% 11.9%

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 31
Gurnito
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016

Hasil tes pada pembelajaran PKn melalui CTL pada siklus 2 pertemuan 2 secara keseluruhan
siswa sudah mengalami ketuntasan dalam belajar, dengan rata-rata nilai yang diperoleh yaitu 84. Jika
dilihat secara individu nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 50 dan nilai tertinggi yaitu 100. Dari
data tersebut menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil tes pembelajaran PKn siklus II
pertemuan 2 sebesar 88,1% sehingga sudah memenuhi indikator keberhasilan, oleh karena itu
penelitian dinyatakan berhasil.

Hasil Ketuntasan Belajar Siswa


100%
88,10%
90%
80% 74%
70%
60% 54,70%
50%
41,30%
40%
30%
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II

Gambar 1. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan Contextual Teaching And
Learning untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn materi bentuk keputusan bersama pada
siswa kelas V SDN Adiwerna 07, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Hasil pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui pembelajaran CTL
pada siklus 1 pertemuan 1 mendapatkan jumlah skor 21 dengan kategori baik (B), pada siklus 1
pertemuan 2 mendapatkan jumlah skor 26. Pada siklus 2 pertemuan 1 mendapatkan jumlah skor 28
dengan kategori baik sekali (A), siklus 2 pertemuan 2 mendapatkan jumlah skor 30 dengan kategori
baik sekali (A).
Aktivitas belajar siswa pada proses pembelajaran mengalami peningkatan. Hasil observasi
aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui pembelajaran CTL pada siklus I pertemuan 1,
diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 937 dengan rata-rata 22,45 dengan kategori Baik (B), pada siklus
I pertemuan II di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 1080 dengan rata-rata 23,33 dengan
kategori Baik (baik). Pada siklus II pertemuan I di atas, diperoleh jumlah keseluruhan yaitu 1236
dengan rata-rata 26,77 dengan kategori Baik (B), siklus II pertemuan II di atas, diperoleh jumlah
keseluruhan yaitu 1341 dengan rata-rata 29,11 dengan kategori Baik sekali (A).
Hasil belajar yang diperoleh pada pembelajaran PKn yang dilaksanakan melalui Contextual
Teaching And Learning (CTL) mengalami peningkatan yaitu pada siklus I rata-rata 63, dan pada siklus

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


32 CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING
Gurnito
Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 1 Nomor 1, September 2016

II rata-rata 80. Presentase ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I adalah 52,1% dan pada
siklus II menjadi 80,4%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih ditujukan kepada kepala sekolah dan guru SD Negeri Adiwerna 07, siswa-
siswi kelas V, seluruh pihak terkait yang bersedia memberikan bantuan.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2009. Strategi Pembelajaran SD. Jakarta: Universitas Terbuka.


Arikunto, Suharsimi dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sardjiyo dkk. 2009. Pendidikan PKn di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran PKn. Jakarta: Bumi Aksara.
Subyantoro. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: UNNES PRESS
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Trianto. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrutivistik. 2007. Jakarta: Prestasi pustaka
Trianto. 2010. Model – Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Wahab, Abdul Azis. 2009. Konsep Dasar PKn. Jakarta: Universitas Terbuka

PENINGKATAN KUALITAS BELAJAR SISWAMELALUI MODEL PEMBELAJARAN


CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 33
Gurnito

Anda mungkin juga menyukai