ABSTRAK
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Team Games Tournament (TGT) berbantuan media
crossword puzzle terhadap hasil belajar dan mengetahui tanggapan siswa. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA. Pengambilan sampel secara cluster random
sampling yaitu kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol dan X MIA 3 sebagai kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil uji peerbedaan dua rata-rata hasil belajar yang diperoleh kelas eksperimen
54,73-78,06 dan kelas kontrol 49,65-72,06. Sedangkan uji ketuntasan hasil belajar kelas
eksperimen mencapai 87,10% dan kelas kontrol 40,54%. Berdasarkan hasil uji peningkatan
hasil belajar kelas eksperimen mencapai 16,30 dan kelas kontrol 12,80. Adapun hasil observasi
terhadap aspek sikap diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 84,21 dan kelas kontrol 82,08.
Sedangkan untuk hasil observasi terhadap aspek keterampilan diperoleh rata-rata nilai siswa
kelas eksperimen 79,66 dan kelas kontrol 72,70. Berdasarkan hasil angket tanggapan siswa,
model pembelajaran Team Games Tournament memperoleh tanggapan positif yaitu siswa
merasa senang dan dapat meningkatkan pemahaman pada materi tata nama senyawa.
Simpulan dari penelitian ini yaitu model pembelajaran tipe Team Games Tournament
berbantuan media crossword puzzle berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar dan
mendapat tanggapan positif dari siswa.
Kata kunci: hasil belajar, media crossword puzzle, model team games tournament
ABSTRACT
This research is experimental research. This study aims to determine the effect of
learning Team Games Tournament (TGT) media-aided crossword puzzle on learning outcomes
and determine responses that students. The population in this study were all students of X MIA
class. The sampling is a cluster random sampling, they are the X MIA 2 class as a control class
and X MIA 3 class as the experimental. Based on the test, the results of the difference of two
average are 54.73-78.06 for the experimental class and 49.65-72.06 for the control class. While
the result of the test is based on the learning completeness are 87.10% for the experimental
class and 40.54% for the control class. Based on the learning outcome test, the results are the
experimental class reached 16.30 and 12.80 the control class. The observation result of
students attitude aspects are 82.07 for the experimental class and 84.21 for the control class.
As for the results of the observations of the students skills aspects gained an average value are
73.15 for the experiment class and 80.73 for the control class. Based on the result of the
questionnaire for the students responses, that the TGT learning technique get the positive
responses that students feel happy and not boring and it can improve the understanding of the
nomenclature of compound and material. The conclusions from this research that the type of
learning technique, Team Games Tournament media-aided crossword puzzle influences
thelearning outcomes significantly and get the positive responses from students.
Keywords: learning outcomes, crossword puzzle media, team games tournament model
pendidikan sangat ditekankan demi me- siswa di suatu bidang. Aspek penilaian
wujudkan suatu tujuan pembelajaran keterampilan bertujuan untuk meningkatkan
terutama peningkatan sumber daya keterampilan siswa dalam membuat,
manusia yang berkreativitas tinggi. Dari melaksanakan dan mengerjakan suatu soal
pembelajaran ini, diharapkan siswa dengan atau proyek sehingga siswa dapat terlatih
input yang baik mengikuti proses sifat ilmiah dan karakter yang merujuk pada
pembelajaran di sekolah dengan baik dapat aspek keterampilan (Ratna, 2015).
menghasilkan output siswa yang lebih baik Penelitian yang dilakukan didasar-
lagi. Output siswa selama pembelajaran kan pada hasil studi pendahuluan yang
tidak hanya untuk mengetahui kecerdasan dilakukan peneliti di suatu MAN di
siswa saja, melainkan dapat membentuk Magelang dengan wawancara terhadap
kepribadian siswa yang baik pula. guru bidang studi kimia diperoleh data hasil
Pelaksananya mengukur masukan (input), belajar kelas X tahun 2014/2015 pada
proses, dan keluaran (output) pembelajaran materi tata nama senyawa dan hasil
(Permendikbud, 81a 2013). Proses yang ketuntasan belajar siswa belum mencapai
terjadi dalam pembelajaran yaitu proses 75% dari KKM yang ditentukan. Selain itu
penerimaan informasi untuk kemudian siswa sedikit yang bertanya maupun
diolah sehingga menghasilkan keluaran menanggapi pertanyaan guru saat pem-
dalam bentuk hasil belajar. belajaran berlangsung maka dapat
Hasil belajar merupakan perilaku disimpulkan aktivitas siswa rendah.
yang diperoleh siswa setelah mengalami Pembelajaran di kelas belum bervariasi
aktvitas belajar. Bloom dalam (Sagala, menggunakan model pembelajaran lain
2006) mengklasifikasikan ada tiga ranah selama pembelajaran yang telah dilakukan
yang dapat menjelaskan tentang kualitas oleh guru kimia, siswa merasa jenuh
hasil belajar yaitu :1) kognitif; 2) afektif; 3) sehingga minat untuk mengikuti pem-
psikomotorik.Dalam kurikulum 2013 tiga belajaran masih tergolong menengah
ranah diatas yang semula ranah afektif, kebawah. Oleh karena itu perlu adanya
kognitif, dan psikomotorik, kini kurikulum upaya untuk menemukan metode
2013 menyebutkan ranah sikap, pembelajaran yang dapat memotivasi siswa
pengetahuan, dan keterampilan. Ketiga untuk terus aktif dalam pembelajaran.
ranah tersebut pada pembelajaran Selain itu, didapatkan hasil nilai ulangan
dilakukan penilaian dari masing-masing akhir semester 1 belum mencapai batas
ranah dengan aspek penilaian yang KKM yang ditentukan yaitu 75.
berbeda-beda. Aspek penilaian sikap Penelitian model pembelajaran
merupakan aspek penilaian dengan menilai Team Games Tournament dapat mening-
sikap peserta didik selama proses katkan prestasi belajar siswa (Astrissi, et
pembelajaran. Aspek pengetahun merupa- al., 2014) dan pembelajaran kooperatif tipe
kan aspek yang ada di dalam materi TGT dilengkapi dengan teka-teki silang
pembelajaran untuk menambah wawasan dapat meningkatkan kualitas proses belajar
1674 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 10, No. 1, 2016, hlm 1672-1682
dimana keaktifan siswa tampak pada siklus yaitu pembelajaran kooperatif. Model
I 60,72% dan siklus II 71,43% (Fajr dan pembelajaran kooperatif berbagai macam,
Nugroho, 2012). Berdasarkan hasil pe- salah satunya adalah Team Games
nelitian tersebut, peneliti terdorong untuk Tournament (TGT). Dengan menerapkan
menerapkan suatu metode yang efektif permainan dalam pelaksanaan pembelajar-
dalam pembelajaran terkait dengan materi an menjadikan iklim pembelajaran di kelas
yang dibahas dengan memanfaatkan media menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.
yang digunakan untuk menunjang Pemilihan model pembelajaran yang akan
pembelajaran siswa. Pembelajaran yang digunakan sebagai cara untuk mengatasi
efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan kesulitan mengenai pemahaman konsep
dapat menerapkan model pembelajaran tata nama senyawa dan mengurangi rasa
kooperatif. Dalam pembelajaran ini kejenuhan siswa dalam proses pem-
menekankan siswa untuk berpartisipasi belajaran di suatu MAN di Magelang adalah
aktif dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
cara memecahkan masalah, mendiskusikan berbantuan media crossword puzzle (teka-
masalah dengan teman kelompoknya, teki silang). Metode TTS ini mempunyai
keberanian menyajikan hasil diskusi dan kelebihan diantaranya permainan merupa-
bertanggung jawab untuk dapat me- kan strategi pengajaran yang dapat dipakai
nyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. dalam proses belajar mengajar, aktifitas
Salah satu materi dalam mata pelajaran yang dilakukan para siswa dalam
kimia yaitu tata nama senyawa. Materi ini permaianan ini bukan saja aktifitas fisik tapi
meliputi penamaan senyawa organik dan juga aktifitas mental, permainan dapat
anorganik. Materi ini membutuhkan pema- dipakai untuk membangkitkan kembali
haman agar siswa lebih paham benar kegairahan belajar siswa yang mulai bosan,
mengenai meteri yang dipelajari. Pem- materi yang dikomunikasikan lewat per-
belajaran yang banyak pemahaman dan mainan biasanya mengesankan, sehingga
siswa diharapkan bisa paham dengan sukar dilupakan. Dalam pembelajaran
sendirinya dari membaca buku-buku yang kooperatif model TGT terdapat komponen
menunjang materi, dapat membuat siswa utama, yaitu presentasi kelas, belajar tim,
jenuh untuk belajar. Maka itu diperlukan turnamen, dan rekognisi tim.
suatu metode pembelajaran yang dapat Berdasarkan uraian diatas, maka
membuat siswa merasa senang, tidak peneliti melakukan penelitian yang ber-
bosan belajar dan juga dapat lebih efektif tujuan untuk mengetahui pengaruh pem-
dalam pemahaman siswa, oleh karena itu belajaran kooperatif tipe team games
dibutuhkan variasi model pembelajaran tournament berbantuan media crossword
untuk dapat menyelesaikan permasalahan puzzle terhadap hasil belajar siswa pada
yang ada. materi tata nama senyawa dan mengetahui
Variasi model pembelajaran yang tanggapan siswa akan model pembelajaran
dapat mengaktifkan siswa salah satunya yang diterapkan.
Sopiyatun Munawaroh, dkk., Pengaruh Pembelajaran Team …. 1675
Penelitian ini dilakukan di suatu basa, dan senyawa garam. Sedangkan tata
MAN di Magelang pada bulan Maret-April nama senyawa organik pada senyawa
2015. Metode yang digunakan pada hidrokarbon yang terdiri dari alkana, alkena,
panelitian ini dengan pretest-posttest dan alkuna. Variabel dalam penelitian ini
control group design, yaitu penelitian yang digunakan variabel bebas yaitu
kelas eksperimen dan kontrol. Pemilihan media crossword puzzle pada kelas
penelitian dilakukan pengecekan hasil yang sudah diberikan oleh guru pengampu
normalitas dan homogenitas terlebih pada kelas kontrol. Variabel terikat yaitu
dahulu. Kelas yang digunakan sebagai hasil belajar siswa kelas X MIA pada materi
subyek penelitian diambilkan dari populasi tata nama senyawa. Sedangkan variabel
yaitu seluruh siswa kelas X MIA di sekolah kontrol yaitu guru, kurikulum, mata
genitas berdasarkan nilai ulangan akhir penelitian ini dengan metode dokumentasi,
semester 1 untuk memperoleh kelas yang metode tes, metode observasi dan metode
berdistribusi normal dan homogen. Kelas angket. hasil penelitian dianalisis untuk
dengan distribusi normal dan homogen tahap awal yaitu uji normalitas dan uji
kelas eksperimen dan kelompok kelas untuk analisis tahap akhir yaitu uji
kontrol. Teknik yang digunakan dalam normalitas data, uji kesamaan dua varian,
sampling, yaitu pengambilan sampel secara koefisien determinasi, uji ketuntasan hasil
acak. Sampel dalam penelitian ini adalah belajar, uji peningkatan hasil belajar,
kelas X MIA 2 sebanyak 37 siswa bertindak analisis hasil belajar sikap dan
sebagai kelas kontrol dan X MIA 3 keterampilan, dan analisis respon siswa
sebanyak 38 siswa bertindak sebagai kelas terhadap pembelajaran. Selain itu untuk
tata nama senyawa. Pada materi tersebut reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
terdiri dari tata nama senyawa anorganik beda (Arikunto, 2006). Analisis lembar
dan organik. Tata nama senyawa anorganik observasi dengan validitas dan reliabilitas
dari logam dan non logam, non logam dan lembar angket dengan validitas dan
non logam, logam dan oksigen, non logam reliabilitas lembar angket (Mardapi, 2008).
Penelitian ini dilakukan pada dua posttest kelas eksperimen diperoleh nilai
kelas yang diberikan perlakuan berbeda. 7,66 dan kelas kontrol sebesar 8,22 dengan
Kelas kontrol menggunakan metode kriteria α=5% dan dk=k–3 diperoleh dari
pembelajaran yang sudah diberikan oleh data tabel sebesar 9,49. Perhitungan hasil
guru, sedangkkan kelas eksperimen normalitas lebih kecil dari data tabel
media crossword puzzle. Sebagaimana kontrol untuk hasil pretest maupun posttest
pembelajaran kooperatif tipe TGT ber- kesamaan dua varians bertujuan untuk
bantuan media crossword puzzle terhadap mengetahui apakah kelas eksperimen dan
hasil belajar dan mengetahui tanggapan kelas kontrol mempunyai tingkat varians
siswa. Hasil belajar diukur dalam tiga ranah yang sama atau tidak. Hasil perhitungan
penilaian yaitu ranah sikap, pengetahuan, diperoleh harga kesamaan dua varian data
dilakukan penilaian dengan memberikan 1,3935 dan untuk hasil posttest sebesar
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa varians
sebelum dan sesudah pembelajaran kedua kelas sama pada taraf signifikansi
dilaksanakan pada materi tata nama 5%. Pada uji perbedaan dua rata-rata hasil
senyawa dengan KKM yang ditentukan di belajar data posttest dengan pengujian uji t
sekolah yaitu 75. Hasil analisis nilai pretest- diperoleh nilai sebesar 3,44 dan data tabel
Peningkatan Hasil
tasan.Sedangkan hasil perhitungan
20
pening-katan hasil belajar diihat dari nilai
Belajar
pretest dan posttest pada kelas 10 16.30 12.80
eksperimen sebesar 16,30 sedangkan
untuk kelas kontrol sebesar 12,80 0
Eksperimen Kontrol
dengan data tabel sebesar 2,03. Hasil
perhitungan pening-katan hasil belajar
Gambar 1. Hasil uji t peningkatan hasil
disajikan dalam Tabel 2. belajar aspek pengetahuan
kelas eksperimen dan kelas
kontrol
Tabel 2. Hasil peningkatan hasil belajar
Kelompok N Md thitung ttabel
Selain penilaian hasil belajar ranah
Eksperimen 38 23,33 16,30 2,03
pengetahuan, dilakukan penilaian untuk
Kontrol 37 22,41 12,80 2,03
ranah sikap dan ranah keterampilan. Aspek
lebih besar dibandingkan data tabel, namun teknik observasi berdasarkan kriteria
kelas eksperimen lebih signifikan dari kelas penskoran. Penilaian aspek sikap diperoleh
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa dari data hasil observasi pada saat
dilihat juga pada Gambar 1. dengan kriteria tiap aspek meliputi sangat
tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah
(skor berturut-turut 4 sampai dengan 1).
Jumlah aspek dan kriteria yang diobservasi
untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
sama.
Skor rata-rata sikap siswa kelas
eksperimen mencapai mencapai skor 84,21
sehingga termasuk kriteria “baik”. Sedang-
kan skor rata-rata sikap kelas kontrol
1678 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 10, No. 1, 2016, hlm 1672-1682
4.5
4
3.5
3
2.5 Eksperimen
2 Kontrol
1.5
1
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Aspek Penilaian
Gambar 2. Perbedaan skor rata-rata tiap aspek sikap kelas eksperimen dan kelas kontrol
3.4
Rata-rata Tiap Aspek Penilaian
3.3
3.2
3.1
3 Eksperimen
2.9 Kontrol
2.8
2.7
2.6
1 2 3 4 5
Aspek Penilaian
Gambar 3. Perbedaan rata-rata tiap aspek keterampilan kelas eksperimen dan kelas kontrol
Sopiyatun Munawaroh, dkk., Pengaruh Pembelajaran Team …. 1679
Pembelajaran kooperatif tipe Team media crossword puzzle pada materi tata
Games Tournament berbantuan media nama senyawa, dapat diterima oleh siswa
crossword puzzle diberikan kepada siswa, atau tidak. Pembagian angket pada akhir
untuk mendapatkan tanggapan dari siswa pembelajaran di kelas X MIA 3 selaku kelas
dengan mengguakan lembar angket yang eksperimen. Hasil perhitungan angket
diberikan. Pembagian angket dalam tanggapan siswa dapat dilihat pada
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambar 4.
apakah pembelajaran TGT berbantuan
80
70
Jumlah Responden
60
50 SS
40
S
30
20 TS
10 STS
0
1 2 3 4 5 6
Pernyataan Angket
70 72.06
60 pembelajaran kooperatif tipe
54.73 Eksperimen
50 TGT berbantuan media
49.65 Kontrol
40 crossword puzzle
30 memberikan hasil belajar
20
Pretest Posttest lebih baik daripada
pembelajaran kooperatif
Gambar 5. Perbedaan hasil belajar rata-
pada materi tata nama senyawa. Sehingga
rata nilai pretest dan posttest
siswa kelas eksperimen dan dapat disimpulkan bahwa penggunaan
kelas control
pembelajaran kooperatif tipe TGT
berbantuan media crossword puzzle
Hasil pretest dan posttest yang
memberikan pengaruh positif terhadap hasil
disajikan pada Gambar 5 menunjukkan
belajar.
adanya perbedaan rata-rata nilai antar
Uji ketuntasan dan peningkatan
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai
hasil belajar dihitung dengan
tersebut digunakan pada analisis tahap
membandingkan hasil perhitungan dengan
akhir menggunakan uji normalitas, uji
data tabel. Pada pengujian ketuntasan hasil
kesamaan dua varian, uji hipotesis satu
belajar, kelas eksperimen berdasarkan hasil
pihak kanan, uji ketuntasan hasil belajar,
perhitungan diperoleh hasil lebih besar
dan uji peningkatan hasil belajar. Hasil
daripada kelas kontrol. Pada kelas
normalitas diperoleh data posttest
eksperimen diperoleh 2,24 sedangkan
berdistribusi normal karena diperoleh hasil
untuk kelas kontrol - 2,74 dengan data tabel
perhitungan lebih kecil dari data tabel
2,03. Hal ini menunjukkan kelas
dengan dk=k-3 dan α=5%. Oleh karena itu
eksperimen telah mencapai ketuntasan
selanjutnya diuji dengan statistik
belajar dengan persentase ketuntasan
parametrik. Hasil uji kesamaan dua varian
sebesar 87,10 dengan rata-rata kelas
berdasarkan hasil perhitungan data pretest
78,06. Sedangkan pada kelas kontrol
dan posttest diperoleh nilai pretest sebesar
dengan rata-rata kelas 72,06 belum
1,3935 sedangkan posttest sebesar 2,3033.
mencapai ketuntasan belajar terlihat dari
Dengan harga F0,5α(n1-1)(n2-1)sebesar 2,3475
persentase siswa yang tuntas sebesar
sehingga dapat disimpulkan bahwa varian
40,54.
kedua kelas sama.
Pengujian peningkatan hasil belajar
Pada uji perdebaan rata-rata satu
sama dengan uji ketuntasan hasil belajar,
pihak kanan, diperoleh nilai 3,44 dan data
yaitu dengan membandingkan hasil
tabel 2,03. Karena hasil perhitungan lebih
perhitungan dengan data tabel. Uji
besar dari data tabel maka Ho ditolak
peningkatan ini untuk mengetahui ada
berarti hipotesis diterima sehingga dapat
tidaknya pengaruh yang signifikan terhadap
Sopiyatun Munawaroh, dkk., Pengaruh Pembelajaran Team …. 1681
pembelajaran. Data yang digunakan dalam hasil diskusi. Masing-masing komponen ini
uji peningkatan hasil belajar ini memiliki aspek berdeda-beda yang dinilai.
menggunakan nilai pretest dan posttest Untuk penilaian pelaksanaan media
baik kelas eksperimen maupun kelas crossword puzzle ada empat aspek yang
kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dinilai, sedangkan penilaian hasil diskusi
pada kelas ekserimen diperoleh 16,30 ada tiga aspek yang dinilai. Berdasarkan
sedangkan kelas kontrol 12,80 dengan data hasil observasi nilai sikap dan keterampilan
tabel 2,03. Dari hasil perhitungan dapat kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
diambil kesimpulan bahwa kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan tiap
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap aspek sikap dan keterampilan yang dinilai.
pembelajaran, hanya saja pengaruh pada Hasil analisis penilaian sikap dan
kelas eksperimen lebih signifkan daripada keterampilan kelas eksperimen dan kelas
kelas kontrol. Hasil perhitungan uji kontrol dapat dilihat dari Gambar 7.
ketuntasan dan peningkatan hasil belajar
dapat dilihat pada Gambar 6.
100
90
80
100 70
60
80 50 Sikap
60 40
40
30 Keterampilan
20
20 10
0
Eksperimen
Kontrol
Gambar 7. Rata-rata nilai sikap dan
Gambar 6. Rata-rata nilai posttest, keterampilan kelas ekspe-
persentase ketuntasan belajar, rimen dan kelas kontrol
peningkatan hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol
menggunakan lembar observasi. Penilaian analisis data, maka dapa diambil simpulan
untuk aspek sikap ada delapan indikator bahwa model pembelajaran Team Games
dengan kriteria sangat tinggi, tinggi, rendah, Tournament (TGT) berbantuan media
dan sangat rendah. Sikap yang dinilai pada crossword puzzle berpengaruh signifikan
saat siswa mengikuti pembelajaan dikelas. terhadap peningkatan hasil belajar siswa
Sedangkan penilaian keterampilan yang pada materi tata nama senyawa dan model
dinilai ada dua komponen, yaitu penilaian pembelajaran Team Games Tournament
media crossword puzzle dan presentasi mendapat tanggapan positif dari siswa
dilihat dari angket tanggapan siswa yang
1682 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 10, No. 1, 2016, hlm 1672-1682
diberikan pada siswa yang mana siswa Mardapi, D., 2008, Tehnik Penyusunan
Instrumen Tes Nontes, Yogyakarta:
merasa senang dan pembelajaran tidak
PT. Mitra Cendekia.
membosankan. Penelitian dengan model
Ratna, D., 2015, Kurikulum 2013, Tersedia
pembelajaran Team Games Tournament di
http://doubleddodewii.blogspot.com
(TGT) dapat digunakan menggunakan
[diakses 20-6-2015].
media pembelajaran lain yang dapat
Sagala, S., 2006, Konsep dan Makna
menunjang pembelajaran di kelas. Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,