ABSTRAK
Kata Kunci : TGT, TTS, ular tangga, motivasi belajar, materi koloid.
PENDAHULUAN
Kekurangaktifan siswa yang terlibat guru sehingga kurang membangun
dalam proses pembelajaran dapat persepsi, minat/motivasi, dan sikap
terjadi karena model pembelajaran siswa yang lebih baik. Kebanyakan
yang digunakan kurang melibatkan siswa mengalami kebosanan
siswa secara langsung. Pembelajaran dikarenakan model pengajaran yang
di kelas masih banyak didominasi oleh berpusat pada guru sehingga
Tabel 2. Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata Menggunakan Uji Anava Satu Jalan Sel Tak
Sama Nilai Rata- Rata Ketiga Kelas.
Sumber Nilai Signifikansi (p) Kriteria Keputusan Uji
Nilai Rata-rata Ketiga Kelas 0,338 p> 0,05 H0 diterima
Nilai Signifikansi
Kelompok Kriteria Keputusan Uji Kesimpulan
(p)
Memotivasi siswa bertujuan agar yang siginifikan. Hal ini juga dapat
mereka berhasil di sekolah dilihat pada Gambar 1.
merupakan salah satu tantangan
terbesar karena kurangnya motivasi
dalam belajar adalah penyebab dalam
kemerosotan standar pendidikan.
Orang dengan motivasi tinggi akan
bertindak dengan cara yang akan
membantu mereka untuk mengungguli
orang lain, memenuhi atau melampaui
standar beberapa keunggulan, atau
melakukan sesuatu yang unik.
Motivasi berprestasi memberikan
kontribusi positif terhadap nilai siswa
pada pencapaian orientasi. Siswa
yang memiliki motivasi tinggi lebih
baik secara akademis daripada siswa
bermotivasi rendah [3].
Selain itu, guru harus memberikan Gambar 1. Grafik perhitungan uji
pemahaman kepada siswa tentang lanjut anava pengaruh
tujuan mereka belajar yang membuat motivasi belajar terhadap
siswa lebih fokus pada penguasaan pestasi belajar siswa.
keterampilan dan perubahan perilaku
daripada menghafal materi. Guru Dari Gambar 1 tersebut
membutuhkan strategi pembelajaran menunjukkan menunjukkan grafik
dalam mengurangi perbedaan gender perhitungan uji lanjut pascaanalisis
akademis. Oleh karena itu, guru perlu variansi dua jalan mengenai pengaruh
memotivasi semua siswa untuk motivasi belajar terhadap pestasi
mencapai potensinya dan memberi belajar siswa. Dari gambar tersebut
mereka dukungan emosional serta dapat diketahui bahwa grafik prestasi
akademis bila diperlukan [3]. koginitif siswa yang dikenai media
TTS pada tiap tingkatan motivasi
4. Hipotesis Ketiga belajarnya (tinggi, sedang, dan
Hasil analisis uji anava dua jalan rendah) semuanya selalu terletak di
sel tak sama menggunakan software atas grafik prestasi koginitif siswa
SPSS pada uji interaksi antara yang dikenai media permainan ular
metode pembelajaran TGT yang tangga. Tidak adanya interaksi juga
berbantuan media TTS dan dapat dijelaskan bahwa siswa dengan
permainan ular tangga dengan motivasi belajar tinggi, sedang, dan
motivasi belajar terhadap prestasi rendah mempunyai efek yang sama
belajar kognitif siswa didapatkan nilai pada kelas yang dikenai metode
signifikansi (p) sebesar 0,093, (p) > pembelajaran TGT berbantuan media
0,05 maka H0 diterima. Hal ini berarti TTS maupun kelas dengan metode
tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran TGT berbantuan media
pembelajaran dengan motivasi belajar permainan ular tangga terhadap
terhadap prestasi belajar kognitif prestasi belajar kognitif.
siswa. Berdasarkan hal tersebut juga
Tidak adanya interaksi antara dapat diketahui bahwa apapun media
penggunaan media TTS dan pembelajaran yang digunakan baik
permainan ular tangga dalam media TTS maupun permainan ular
penerapan metode pembelajaran TGT tangga, siswa yang memiliki motivasi
dengan motivasi belajar terhadap belajar tinggi akan memiliki prestasi
prestasi belajar kognitif siswa belajar kognitif yang lebih baik
menunjukkan tidak ada perbedaan daripada siswa yang memiliki motivasi
belajar sedang dan rendah. Jadi, dari