Anda di halaman 1dari 1

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan media video animasi dan ice breaking dalam meningkatkan
minat dan hasil belajar pada materi pokok suhu dan kalor siswa kelas XI SMA Negeri Detusoko
(Oleh Gregorius Raja,S.Pd Dosen Pembimbing Aloysius Harso,M.Pd,Guru Pamong Fransiskus BambutS.Pd)

Pendahuluan
Menurut (Supardi ) Rendahnya minat dan hasil belajar Fisika siswa disebabkan oleh
kurang tepatnya penggunaan media pembelajaran yang menyenangkan oleh guru,guru masih menggunakan model
pembelajaran yang tidak melibatkan siswa untuk berkolaborasi
Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar yang dipelajari dapat dipahami.
Berkaitan dengan minat dan hasil belajar saya sebagai guru fisika SMA Negeri Detusoko juga mengalami
permasalahan pembelajaran yang sama yaitu siswa mengalami kesulitan belajar, hal ini dilihat dari hasil belajar siswa sebagian
besar masih dibawah rata-rata,sementara minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika juga masih renda hal ini dilihat dari
hasil pemilihan peminatan fase F mata pelajaran fisika lebih kurang dibanding dengan mata pelajaran peminatan lain.
Model Kooperatif dipilih menjadi inovasi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru mata
pelajaran fisika pada SMA Negeri Detusoko,karena selama ini model yang digunakan yaitu model ceramah dari awal sampai
akihir kegiatan LKPD juga belum optimal diterapkan kepada peserta didik, kegiatan guru masi monoton belum memberi
kesempatan kepada siswa untuk berkolaborasi sehingga tidak membuat peserta didik aktif mereka hanya mendengar informasi
yang disampaikan oleh guru.
Menurut Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan Model kooperatif ini memiliki kelebihan membantu peserta didik
untuk berkolaborasi dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir, memecahkan masalah dalam berdiskusi diantara mereka
dalam kelompok sehingga menjadi pembelajar yang mandiri, dan dapat menigkatkan hasil belajar dan motivasi belajar.
Media video animasi juga membuat peserta didik sangat antusias untuk mangamati tayangan video tersebut karena
menurut mereka merupakan hal baru dalam pembelajaran.disamping itu juga disela-sela pembelajaran ada ice breaking yang
membuat peserta didik menjadi lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Praktik ini dilakukan agar peserta didik mampu berkolaborasi dan bekerja sama dalam belajar terutama dalam
kegiatan berkelompok. Praktek pembelajaran ini juga sangat penting untuk disebarkan karena praktik pembelajaran ini bias
memotivasi diri saya sendiri maupun orang lain untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Melalui praktik
pembelajaran ini juga bisa menjadi referensi dan inspirasi guru-guru lain untuk mengatasi permasalahan pembelajaran
khususnya dalam aktivitas belajar peserta didik.Mengenai peran dan tanggung jawab saya dalam Pembelajaran praktik ini
adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang inovatif, kreatif, menantang dan
menyenangkan menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang tepat sehingga mencapai tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efektif

Pembahasan

Berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah memahami
karakteristik siswa, disini guru memilih model pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan media video animasi, ice
breaking dan mengoptimalkan LKPD sebagai bahan diskusi siswa.

Dalam menggunakan Pembelajaran kooperatif, siswa diberikan pengantar materi keterkaitan yang akan dibahas dengan
materi sebelumnya berupa kompetensi awal, siswa juga diberikan stimulus berupa pertanyaan pertanyaan pemantik yang
merangsang persiapan pembelajaran.siswa di kelompokan untuk mendiskusikan materi yang dipelajari berupa pengisian
LKPD, masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi dan kelompok lain memberikan tanggapan/pendapatnya
kepada kelompok yang sedang presentasi. sebagian besar peran terdapat pada peserta didik,sedangkan guru hanya mengamati,
memberikan penguatan dan membantu verifikasi dalam menyiarkan diskusi. Sumber daya yang digunakan adalah media digital
untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran fisika.
Pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan praktik baik ini hasil yang dapat iperoleh yaitu mengalami
peningkatan hasil belajar.hal ini dilihat dari hasil analisis penilaian pengetahuan, dari jumlah siswa 17 orang yang tuntas 14
orang atau 82,3% sementara 3 orang atau 17,6% masih belum tuntas. Yang belum tuntas ini dari pengamatan guru selama
proses pembelajaran mereka masih cenderung mengganggu teman dalam kelompoknya.mereka masih dalam taraf adaptasi dari
pembelajaran konvensional ke pembelajaran yang inovatif,ini menjadi tugas dan tanggung jawab guru mata pelajaran untuk
terus membimbing siswa yang belum tuntas. untuk minat belajar siswa dalam pembelajaran fisika dilihat dari hasil pengisian
kuesioner siswa rata rata menjawab pada kriteria baik.

Kesimpulan
Dari data pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif dengan menggunakan video
animasi dan ice breking pada materi suhu dan kalor efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.jadi model ini dapat
digunakan dalam pembelajaran selanjutnya.

Daftar Pustaka

1. Abbas,Muhammad Yusuf Hidayat. 2018 Faktor-Faktor kesulitan belajar pada kelas IPA sekolah menengah atas .Jurnal
Pendidikan Fisika
2. Febri Tia Aldila.2020 identifikasi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika.Jurnal Of Science Education.
3. Astuti,S.P.2015. Pengaruh kemampuan awal dan minat belajar Terhadap prestasi belajar fisika.Jurnal Formatif
4. https://www.niatku.com/2019/03/kelebihan-dan-kelemahan-model-pembelajaran-kooperatif.html

Anda mungkin juga menyukai