LAPORAN STUDI KASUS

Nama : Rahmi Yunita

LPTK : Universitas Riau
Rumpun : IPA (Pendidikan Fisika)

A. Deskripsi Studi Kasus

Topik yang akan saya uraikan adalah tentang partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran fisika. Partisipasi aktif dalam pembelajaran dapat berupa menjawab pertanyaan
guru, memberi pendapat, atau bertanya tentang hal yang belum dipahami. Partisipasi aktif
peserta didik adalah hal yang penting dalam kegiatan belajar mengajar. Interaksi antara guru
dan peserta didik tidak akan optimal jika partisipasi aktif peserta didik kurang. Keaktifan
peserta didik di kelas dapat memudahkan pemahaman materi yang dipelajari.
Partisipasi aktif peserta didik kelas X9 SMA Negeri 4 Pekanbaru tergolong rendah.
Peserta didik yang terlibat aktif selama pembelajaran hanya beberapa orang saja. Kurangnya
partisipasi aktif peserta didik disebabkan oleh materi fisika yang melibatkan angka dan
hitungan. Selain itu, jam pelajaran fisika adalah pada jam 13.00 WIB tepat setelah makan
siang yang menyebabkan peserta didik tidak optimal menerima pelajaran karena sudah jenuh
dan mengantuk.

B. Analisis Situasi
Situasi pada saat perencanaan pembelajaran yaitu sudah ada data latar belakang peserta
didik dan tingkat motivasi belajar fisikanya. Guru mengelompokkan peserta didik secara
heterogen dan memilih strategi pembelajaran yang sesuai. Strategi, media, dan model
pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di kelas pada jam
pelajaran fisika. Kemudian, asesmen dibuat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Peran saya sebagai perancang pembelajaran adalah menyusun perencanaan pembelajaran
yang akan dilakukan. Selain itu, saya juga berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran.
Guru sebagai fasilitator agar dapat memaksimalkan potensi diri peserta didik, mengatur
kegiatan belajar mengajar di kelas, dan membuat suasana kelas menjadi lebih aktif dan
terarah. Peran saya dalam melakukan evaluasi adalah melakukan asesmen terhadap peserta
didik untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru melakukan
penilaian pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pihak yang terlibat dalam pertancangan pembelajaran dan evaluasi adalah guru pamong.
Saya bersama guru pamong mencari solusi dari permasalahan pada peserta didik. Guru
pamong memberikan masukan terkait pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang penting
dikuasi. Selain guru pamong, saya juga berdiskusi dengan teman sepamong tentang rencana
yang saya buat.
Tantangan dan hambatan yang saya hadapi adalah terdapat peserta didik yang tidak
tertarik dengan pembelajaran fisika. Fisika dinilau rumit oleh peserta didik terlebih jam
pelajaran fisika adalah pada siang hari yang membuat peserta didik tidak semangat lagi.
C. Alternatif Solusi
Langkah nyata yang saya lakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
Learning Cycle 5E dan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Model Learning
Cycle 5E memiliki 5 tahapan yang dapat meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam
pembelajaran. Partisipasi aktif peserta didik akan lebih terlihat jika pembelajaran dilakukan
secara berdiskusi dan presentasi. Diskusi dan presentasi yang dilakukan tentu dinilai oleh
guru. Selain penilaian dari guru, peserta didik melakukan penilaian diri sendiri dan penilaian
teman sebaya sesama anggota kelompok. Media pembelajaran yang digunakan haruslah
menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Motivasi belajar yang
tinggi dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran.
Pembelajaran dengan menerapkan model Learning Cycle 5E dilakukan sesuai tahapan
dan secara berkelompok. Setiap kelompok berdiskusi mencari jawaban yang diminta pada
LKPD (Lemar Kerja Peserta Didik). Keterlibatan peserta didik dalam mencari jawaban
seperti memberi pendapat, mencari referensi, atau bertanya kepada guru menjadi bagian dari
partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran fisika. Presentasi dilakukan setelah
mendapatkan jawaban. Berdasarkan presentasi kelompok, diberikan kesempatan kelompok
lain untuk bertanya atau menambahkan kekurangan kelompok yang presentasi. Tahapan
tersebut juga menunjukkan peserta didik yang terlibat aktif dalam diskusi kelas. Hal tersebut
tentu menjadi penilaian partisipasi aktif peserta didik oleh guru. Penilaian diri sendiri dan
penilaian teman sebaya dilakukan oleh setiap peserta didik. Penilaian tersebut dilakukan agar
peserta didik menyadari kekurangan diri sendiri dalam pembelajaran dan merasa terpacu
untuk belajar lebih aktif lagi pada pertemuan berikutnya. Saya menggunakan media
pembelajaran yang bervariasi. Media pembelajaran yang saya gunakan adalah video
pembelajara, infografis, dan buku elektronik yang dicantumkan pada LKPD dalam bentuk
barcode. Media pembelajaran disajikan bervariasi agar peserta didik tidak terpaku pada satu
sumber dan lebih tertarik dengan materi pembelajaran.

D. Evaluasi
Hasil penerapan model Learning Cycle 5E dan penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi mampu meningkatkan partisipasi aktif peserta didik kelas X9 SMA Negeri 4
Pekanbaru pada pembelajaran fisika. Penerapan model Learning Cycle 5E yang dilakukan
secara berkelompok dapat meningkatkan partisipasi anggota kelompok selama berdiskusi di
kelompok maupun berdiskusi bersama teman sekelas. Setiap peserta didik memiliki
kesempatan untuk memberikan pendapat, bertanya kepada guru, atau bertanya kepada teman.
Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dapat mengakomodir kebutuhan belajar
peserta didik sehingga menjadi tertarik dengan materi pelajaran yang dibahas. Ketertarikan
akan materi pelajaran dapat memicu keaktifan peserta didik dalam diskusi kelas.
Dampak dari penerapan model Learning Cycle 5E dan penggunaan media pembelajaran
bagi peserta didik adalah baik karena mampu meningkatkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran fisika. Dampak yang saya rasakan bagi diri saya yaitu memberi kesan untuk
selalu meningkatkan semangat peserta didik dalam belajar dan meningkatkan kemampuan
diri untuk menghadapi permasalahan-permasalahan yang mungkin dijumpai pada waktu yang
akan datang.