ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa kelas X 1 SMAN 10
Muaro Jambi dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada materi listrik dinamis.Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK.Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus.Tiap siklus
terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.Instrumen penelitian berupa
angket minat belajar siswa,lembar observasi kegiatan guru dan tes hasil belajar dengan soal pilihan
ganda.Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.Pada siklus I proses pembelajaran
belum berjalan dengan baik, sehingga hasil belajar masih rendah yaitu 69,6 dan rata-rata angket yang
diperoleh seluruh siswa adalah 45,33. Hal ini disebabkan karena guru belum mampu menciptakan sesuatu
yang menarik diawal pembelajaran, masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, serta siswa
yang masih banyak bermain dan ngobrol saat guru menjelaskan pelajaran.Solusinya yaitu dengan
memberikan apersepsi dan motivasi yang menarik diawal pembelajaran dan menggunakan bantuan power
pointdalam menyampaikan materi untuk membuat siswa memperhatikan guru saat menjelaskan materi. Pada
siklus II proses pembelajaran mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya namun hasil belajar siswa
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 77,06 dan angket minat belajar siswa sudah berada pada
rata-rata skor dengan kriteria minat (59,85). Kendala yang masih ditemukan yaitu siswa masih melakukan
aktivitas lain pada saat proses pembelajaran serta manejemen waktu yang masih kurang baik. Solusinya yaitu
guru menegur beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain dan menggunakan beberapa media seperti
power point dan video pembelajaran untuk menghemat waktu saat menyampaikan materi pelajaran. Pada
siklus III terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu 80,1dan angket minat belajar siswa yaitu 64
atau berada pada kategori minat.
dan memotivasi diri sendiri. Padahal aspek- Pembelajaran dengan model Talking
aspek tersebut merupakan kunci keberhasilan Stick mendorong peserta didik untuk berani
dalam suatu pembelajaran, masalah ini banyak mengemukakan pendapat.Menurut Suyatno
dijumpai dalam kegiatan proses belajar dalam (Saparina, 2013), “Model Talking Stick
mengajar di kelas. Untuk itu perlu diterapkan dapat diartikan sebagai model pembelajaran
model pembelajaran yang sesuai dan dapat bermain tongkat, yaitu pembelajaran yang
meningkatkan minat belajar siswa dalam dirancang untuk mengukur tingkat penguasaan
belajar khususnya pada pembelajaran fisika, materi pelajaran oleh murid dengan
mampu mengembangkan pikiran dan nalar menggunakan media tongkat”. Model Talking
siswa serta mengembangkan kemampuan Stick adalah model pembelajaran yang
untuk menyampaikan informasi yang mereka dipergunakan guru dalam mencapai tujuan
ketahui dengan cara lisan maupun tulisan. pembelajaran yang diinginkan. Dalam proses
Salah satumodel pembelajaran yang belajar mengajar di kelas model pembelajaran
dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam Talking Stick berorientasi pada terciptanya
belajar adalah model pembelajaran kooperatif kondisi belajar melalui permainan tongkat
(cooperatif learning). Model pembelajaran ini yang diberikan dari satu siswa kepada siswa
menekankan siswa saling bekerja sama dalam yang lainnya pada saat guru menjelaskan
kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan
banyak tipenya, dari sekian banyak tipe model pertanyaan. Saat guru selesai mengajukan
pembelajaran kooperatif diantaranya adalah pertanyaan, maka siswa yang sedang
model pembelajaran Talking Stick. Model memegang tongkat itulah yang memperoleh
inisebagaimana dimaksudkan penelitian ini, kesempatan untuk menjawab pertanyaan
dalam proses belajar mengajar di kelas tersebut. Hal ini dilakukan hingga semua
berorientasi pada terciptanya kondisi belajar siswa berkesempatan mendapat giliran
melalui permainan tongkat yang diberikan dari menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
satu siswa kepada siswa yang lainnya. Menurut Endang (2015), langkah-
Kemudiaan guru menghidupkan musik dan langkah model pembelajaran Talking Stick
pada saat musik telah berhenti, maka siswa adalah sebagai berikut:
yang sedang memegang tongkat itulah yang 1. Guru terlebih dahulu menyiapkan tongkat.
memperoleh kesempatan untuk menjawab 2. Guru membentuk kelompok yang terdiri
pertanyaan tersebut.Model cooperative atas 5 orang
learning tipe talking stick berorientasi pada 3. Guru menjelaskan materi pokok atau materi
penciptaan kondisi dan suasana belajar aktif yang akan dipelajari selanjutnya siswa
dari siswa karena adanya unsur permainan diberi kesempatan untuk membaca dan
dalam proses pembelajaran. Salah satu mempelajari materi, kemudian diberikan
kelebihan model pembelajaran Talking Stick waktu.
adalah menguji kesiapan siswa. Materi pokok 4. Setelah siswa selesai mempelajari materi,
yang dipilih dalam penelitian ini adalah Listrik guru mempersilahkan siswa untuk menutup
Dinamis. bukunya
Menurut Baharuddin (2015) “Model 5. Guru mengambil tongkat dan
pembelajaran adalah kerangka konseptual memberikannya kepada salah satu siswa
yang melukiskan prosedur yang sistematik untuk digulirkan dengan diiringi musik,
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar pada saat musik berhenti maka siswa yang
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan memegang tongkat tersebut yang akan
berfungsi sebagai pedoman bagi perancang menjawab pertanyaan dari guru , demikian
pengajaran dan para guru dalam merencanakan seterusnya sampai sebagian besar siswa
dan melaksanakan aktivitas belajar berkesempatan mendapat giliran untuk
mengajar”.Model pembelajaran kooperatif menjawab pertanyaan dari guru.
adalah model pembelajaran yang didalamnya 6. Guru memberikan kesempatan kepada
mengkondisikan para siswa bekerja bersama- siswa untuk melakukan refleksiterhadap
sama didalam kelompok-kelompok kecil untuk materi yang telah dipelajari.
membantu satu sama lain dalam belajar. 7. Guru memberikan ulasan terhadap seluruh
jawaban yang diberikan siswa
Hasil dan Pembahasan siswa yang mengikuti tes yang nilainya berada
Siklus I di atas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM),
Siklus I merupakan pelaksanaan yaitu di atas 75. Pada siklus I siswa yang
tindakan awal yang dilakukan pada memiliki nilai tertinggi dari keseluruhan siswa
pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Pada adalah 100 dan nilai terendah adalah 50. Nilai
pelaksaan awal ini dilakukan dengan 2 kali rata-rata siswa masih rendah yaitu 69,70.Hal
pertemuan, di mana sub materi yang diajarkan ini disebabkan karena guru belum mampu
yaitu tentang besaran kuat arus dalam menciptakan sesuatu yang menarik diawal
rangkaian tertutup sederhana dan menjelaskan pembelajaran, masih terdapat siswa yang
Hukum Ohm. Pembelajaran dengan kurang memperhatikan pelajaran, serta siswa
menggunakan model kooperatif tipe Talking yang masih banyak bermain dan ngobrol saat
Stick ini lebih ditekankan pada beberapaaspek guru menjelaskan pelajaran.Solusinya yaitu
diantaranya. Hal ini dilakukan untuk dengan memberikan apersepsi dan motivasi
meningkatkan minat dan hasil belajar siswa yang menarik diawal pembelajaran dan
dalam proses pembelajaran. menggunakan bantuan power pointdalam
Pada proses pembelajaran tahap awal menyampaikan materi untuk membuat siswa
guru melakukan apersepsi dengan memberikan memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
pertanyaan kepada siswa terkait materi yang Untuk hasil minat belajar siswa yang
akan dipelajari, kemudian guru memotivasi diperoleh, dapat disimpulkan bahwa siswa
siswa dengan mengaitkan materi dengan pada siklus I belum ada rasa minat belajar
kehidupan sehari-hari serta guru terhadap pelajaran fisika, ini terlihat dari
menyampaikan tujuan pembelajaran kepada jumlah skor jawaban seluruh siswa adalah
siswa yang akan dicapai. Kemudian pada inti 1496 dengan jumlah siswa keseluruhan 33
pembelajaran dilaksanakan proses siswa atau rata – rata skor siswa yaitu 45,33
pembelajaran dengan menggunakan model ini berarti siswa di kelas tersebut berada pada
kooperatif tipe Talking Stick sesuai dengan kategori tidak minat.
langkah-langkah pembelajaran tersebut. Pada Pada siklus I proses pembelajaran
pertemuan akhir siklus, siswa diberikan belum terlaksana dengan baik, aktivitas siswa
evaluasi dalam bentuk tes formatif, yang yang teramati belum sesuai dengan yang
terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan angket diharapkan,Akibatnya masih kurangnya minat
minat belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk siswa dalam proses pembelajaran tersebut dan
mengetahui hasil belajar siswa dan minat hasil belajar siswa menjadi rendah. Untuk itu
belajar siswa selama proses pembelajaran. perlu adanya tindakan lanjutan dalam usaha
Adapun hasil belajar siswa pada siklus untuk meningkatkan minat siswa dalam
I dapat dillihat pada tabel berikut: kegiatan pembelajaran yaitu pelaksanaan
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I pembelajaran siklus II.
No Variabel yang Jumlah Persentase
Diamati (%) Siklus II
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan
1 Jumlah Peserta 33 100 pada siklus II terdiri dari dua kali pertemuan
2 Nilai rata-rata siswa 69,70 - dan satu kali tes hasil belajar siklus II.
3 Jumlah siswa yang 17 51,52 Pertemuan pertama pada siklus II membahas
telah berhasil dalam mengenai Hukum Kirchoff I dan II dan
belajar pertemuan kedua pada siklus II membahas
4 Jumlah siswa yang 16 48,48 mengenai Rangkaian Hambatan Listrik.
belum berhasil dalam Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan
belajar dilaksanakan sesuai dengan RPP III dan RPP
IV. Langkah-langkah pembelajaran tersebut
Berdasarkan tabel 4.1ada33 orang merupakan perbaikan dari langkah-langkah
siswa yang mengikuti tes atau 100% dari pembelajaran pada siklus I.
jumlah keseluruhan dan dari 33 siswa yang Untuk mengetahui penguasaan siswa
mengikuti tes hasil belajar, jumlah siswa yang pada materi yang telah di ajarkan pada siklus II
berhasil ada17 orang atau 51,52 % dari jumlah maka diadakan ulangan formatif II dengan
jumlah soal 11 butir dalam bentuk pilihan
Upaya Meningkatkan Minat…. (Dewi Sasmita P, dkk)
66
Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 P-ISSN:2477-7935
E-ISSN: 2548-6225
ganda. Materi yang diujikan adalah materi yang Pada siklus II proses pembelajaran
berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sudah terjadi perubahan yang baik dari proses
pada siklus II. pembelajaran di siklus I. Ini berarti minat
Hasil belajar yang diperoleh siswa dari siswa dalam belajar semakin meningkat dan
tes hasil belajar pada siklus II dapat dilihat pada upaya meningkatkan minat dan hasil belajar
tabel 4.4 berikut: fisika siswa dapat terlaksana dengan baik
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II walaupun belum memiliki hasil yang
No Variabel yang Jumlah Persentase memuaskan.Untuk itu perlu adanya tindakan
Diamati (%) lanjutan dalam usaha untuk meningkatkan
minat siswa dalam kegiatan pembelajaran
1 Jumlah Peserta 33 100 yaitu pelaksanaan pembelajaran siklus III.
2 Nilai rata-rata siswa 77,06 -
3 Jumlah siswa yang 2678,8 Siklus III
telah berhasil dalam Pelaksanaan tindakan yang dilakukan
belajar pada siklus III terdiri dari dua kali
4 Jumlah siswa yang 7 21,2 pertemuan.Pertemuan pertamamengenai
belum berhasil dalam penerapan DC dalam kehidupan sehari – hari.
belajar Pertemuan kedua mengenai penerapan AC
Berdasarkan tabel di atas, dapat dalam kehidupan sehari – hari dan energi dan
diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada daya listrik.
siklus II sudah mengalami peningkatan dari
Langkah-langkah tindakan pada siklus
siklus I. Hal ini terlihat dari hasil belajar III ini dilakukan sesuai dengan rencana
siklus II yang diikuti oleh 33 siswa yang pelaksanaan pembelajaran V sampai rencana
memperoleh nilai rata-rata hasil belajar pembelajaran VI. Di setiap awal pembelajaran
siswa meningkat dari 69,6 pada siklus I guru memotivasi dan memberikan keyakinan
menjadi 77,06 pada siklus II. Nilai tertinggi kepada siswa akan keberhasilan siswa dengan
dari seluruh siswa adalah 89 dan nilai memberikan pertanyaan yang berhubungan
terendah adalah 48. Jumlahsiswa yang dengan materi yang akan diajarkan.
memperoleh nilai 75 sebanyak 26 orang, Pelaksanaan pembelajaran dengan
ini berarti keberhasilan klasikal telah menggunakan model pembelajaran Talking
mencapai 78,8 % dan siswa yang belum Stick.
Pada pertemuan terakhir siklus,
berhasil hanya 21,2%. Dilihat dari
diadakan evaluasi siklus III untuk mengetahui
keberhasilan yang dicapai pada siklus II penguasaan siswa pada materi yang telah
mengalami peningkatan dari siklus I, tapi diajarkan.Evaluasi siklus III ini terdiri dari 12
belum mencapai kriteria indikator yang soal pilihan ganda yang berkaitan dengan
telah ditetapkan yaitu 80% dari jumlah materi yang telah dipelajari.
keseluruhan siswa yang memperoleh nilai Hasil belajar yang diperoleh siswa dari
75. Kendala yang masih ditemukan yaitu tes hasil belajar pada siklus III dapat dilihat
siswa masih melakukan aktivitas lain pada saat pada tabel 4.7 berikut:
proses pembelajaran serta manejemen waktu
yang masih kurang baik. Solusinya yaitu guru Tabel 4.7 Hasil Belajar Siklus III
menegur beberapa siswa yang melakukan No Variabel yang Jumla Persentase
diamati h (%)
aktivitas lain dan menggunakan beberapa
1 Jumlah siswa peserta 33 100
media seperti power point dan video tes
pembelajaran untuk menghemat waktu saat 2 Nilai Rata-rata 80,1 -
menyampaikan materi pelajaran. 3 Jumlah siswa yang 27 81,8
Untuk hasil minat belajar siswa yang telah berhasil dalam
diperoleh dari siklus I, pada siklus II terjadi belajar
peningkatan yaitu dari jumlah skor jawaban 4 Jumlah siswa yang 6 18,2
seluruh siswa 1496 menjadi 1975 atau rata – bellum berhasil
rata skor siswa di siklus I yaitu 45,33 menjadi dalam belajar
59,85 atau berada pada kategori Minat.
Upaya Meningkatkan Minat…. (Dewi Sasmita P, dkk)
67
Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 P-ISSN:2477-7935
E-ISSN: 2548-6225
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu
diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada 77,06 dan angket minat belajar siswa sudah
siklus III sudah mengalami keberhasilan berada pada rata-rata skor dengan kriteria
pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil belajar minat (59,85). Kendala yang masih ditemukan
siklus III yang diikuti oleh 33 siswa yang yaitu siswa masih melakukan aktivitas lain
memperoleh nilai rata-rata hasil belajar dari pada saat proses pembelajaran serta
77,06 pada siklus II menjadi 80,1 pada siklus III manejemen waktu yang masih kurang baik.
yang sekaligus menunjukkan bahwa nilai rata- Solusinya yaitu guru menegur beberapa siswa
rata siswa telah melebihi indikator keberhasilan yang melakukan aktivitas lain dan
untuk penelitian ini. Pada siklus III nilai menggunakan beberapa media seperti power
tertinggi yang diperoleh dari seluruh siswa point dan video pembelajaran untuk
adalah 100 dan nilai tertinggi adalah 58,3. menghemat waktu saat menyampaikan materi
Jumlah siswa pada siklus III yang memperoleh pelajaran.
nilai 75 juga lebih banyak dari siklus Pada siklus III terlihat adanya
sebelumnya yaitu sebanyak 27 siswa atau peningkatan hasil belajar siswa yaitu 80,1 dan
sebesar 81,8 %. Angka keberhasilan ini angket minat belajar siswa yaitu 64 atau
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan berada pada kategori minat.Berdasarkan hasil
telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan lagi yang diperoleh maka dapat disimpulkan
pada siklus berikutnya. bahwadengan meningkatnya minat belajar
Berdasarkan hasil angket minat belajar siswa maka meningkat pula hasil belajar siswa
siswa terhadap pelajaran fisika yang telah di dengan kategori sangat minat, untuk itu
dapatkan, pada siklus III terjadi peningkatan penelitian ini dapat dikatakan telah berhasil.
yaitu dari jumlah skor jawaban seluruh siswa Saran
1975 menjadi 2112 atau rata – rata skor siswa
Untuk itu diharapkan bagi guru fisika
di siklus II yaitu 59,85 menjadi 64 atau berada
yang akan menggunakan model pembelajaran
pada kategori Minat..
Talking Stick agar menyiapkan dan
Pada siklus III proses pembelajaran
memperhatikan hal-hal seperti manejemen
sudah terjadi perubahan yang baik dari proses
waktu, ruang, sarana dan prasarana serta
pembelajaran di siklus II. Ini berarti minat
menciptakan proses pembelajaran yang
siswa dalam belajar semakin meningkat dan
menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk
upaya meningkatkan minat dan hasil belajar
belajar dan proses pembelajaran bisa tercapai
fisika siswa dapat terlaksana dengan baik.
sesuai dengan yang diinginkan.
Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Simpulan
Arikunto, Suharsimi., 2013. Dasar – dasar
Pada siklus I proses pembelajaran Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
belum berjalan dengan baik, sehingga hasil Aksara.
belajar masih rendah yaitu 69,6 dan rata-rata
angket yang diperoleh seluruh siswa adalah Baharuddin, H., 2015. Teori Belajar dan
45,33. Hal ini disebabkan karena guru belum Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
mampu menciptakan sesuatu yang menarik Media.
diawal pembelajaran, masih terdapat siswa
yang kurang memperhatikan pelajaran, serta Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar.
siswa yang masih banyak bermain dan ngobrol Bandung: Yrama Widya.
saat guru menjelaskan pelajaran.Solusinya
Endang, V.W., 2015. Pengaruh Model
yaitu dengan memberikan apersepsi dan
Pembelajaran Talking Stick Terhadap
motivasi yang menarik diawal pembelajaran
Hasil Belajar Matematika Siswa KelasVII
dan menggunakan bantuan power pointdalam
SMPN 6 Lubuklinggau Taahun Pelajaran
menyampaikan materi untuk membuat siswa
2014/2015. Geliga Sains, 4(1): 23-27.
memperhatikan guru saat menjelaskan materi.
Pada siklus II proses pembelajaran Halliday, Resnick. 1977. Fisika Jillid 2 Edisi
mengalami peningkatan dari siklus Ketiga. Jakarta: Erlangga
sebelumnya namun hasil belajar siswa belum
Upaya Meningkatkan Minat…. (Dewi Sasmita P, dkk)
68
Jurnal EduFisika Vol. 02 No. 01, Juli 2017 P-ISSN:2477-7935
E-ISSN: 2548-6225