Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa minimnya penguasaan terhadap disiplin ilmu yang
diperoleh melalui proses pendidikan dan kemampuan guru yang kurang dalam membuat strategi pembelajaran
yang baik. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan cara menggunakan pembelajaran
berfikir otak sinergis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana kemampuan guru menerapkan pembelajaran
berfikir otak sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X SMA Negeri 1 Kedamean. 2) Bagaimana
aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran berfikir otak sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X
SMA Negeri 1 Kedamean. 3) Bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran berfikir otak
sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X SMA Negeri 1 Kedamean. 4) Bagaimana respon siswa
dengan diterapkannya pembelajaran berfikir otak sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X SMA
Negeri 1 Kedamean. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran berfikir otak sinergis (BOS) dalam mengajarkan pada pokok bahasan kubus kelas X SMA Negeri
1 Kedamean, aktivitas siswa dalam pembelajaran berfikir otak sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas
X SMA Negeri 1 Kedamean, hasil belajar siswa dengan diterapkannya pembelajaran berfikir otak sinergis
(BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X SMA Negeri 1 Kedamean dan respon siswa saat penerapan
pembelajaran berfikir otak sinergis (BOS) pada pokok bahasan kubus kelas X SMA Negeri 1 Kedamean.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan desain one shot case. Dalam penelitian
hanya deteliti tentang kemampuan guru, aktivitas siwa, hasil belajar siswa dan respon siswa. Uji coba dilakukan
pada siswa kelas X-IPA 3 SMA Negeri 1 Kedamean. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi
kemampuan guru, lembar observasi aktivitas siswa, tes hasil belajar siswa dan angket respon siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil observasi kemampuan guru sangat baik dan terdapat
peningkatan dari petemuan pertama dengan skor 16 dan hari kedua dengan skor 18. Pada aktivitas siswa
terdapat peningkatan aktifitas siwa yang sangat baik antara pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar
0,67%. Hasil belajar siswa secara klasikal terpenuhi dengan skor 87,1%. Respon siswa terhadap pembelajaran
berupa respon negative, karena diperoleh skor rata-rata siswa yang menjawab tidak sebanyak 70,5%.