PENDAHULUAN
dapat mempengaruhi rendahnya prestasi belajar peserta didik. Masalah yang sering
dihadapi guru antara lain; rendahnya motivasi belajar siswa, siswa kurang
kurang berminat dan ada kecenderungan tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Hal ini ditunjukkan adanya sikap yang masa bodoh ketika kegiatan belajar mengajar.
Rendahnya respon dan umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan yang diberikan
Kabupaten Magetan, fisika merupakan mata pelajaran yang sukar dipahami dan
menjadi momok yang menakutkan. Dari hasil pengamatan selama mengajar di SMA
Negeri 1 Karas, sebagian siswa kurang berminat mengerjakan tugas yang diberikan
guru. Terlebih bila tugas itu berupa pekerjaan rumah untuk menyelesaikan soal-soal
hitungan. Siswa akan berdalih tidak membuat pekerjaan rumah karena tidak bisa
dengan rumus, angka dan hitungan yang susah dipahami sehingga tidak sedikit siswa
yang takut dengan fisika sehingga malas untuk belajar. Kemungkinan penyebab anak
malas belajar karena kesan rumit yang selalu ditonjolkan oleh guru pada saat kegiatan
belajar mengajar. Padahal ilmu fisika yang sarat dengan misteri-misteri semesta itu
bisa dikuasai oleh siapapun. Fisika sebagai ilmu pengetahuan mempunyai sifat yang
universal, dan untuk menguasainya tidak memandang pembedaan jenis kelamin, ras,
agama atau asal negara dan unsur-unsur alamiah lainnya. Siapapun yang mau belajar
hitungan dan siswa tidak dilibatkan secara aktif. Hal ini akan berpengaruh pada
prestasi belajar fisika para siswa.Proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan
dengan baik, bila terjadi interaksi antara guru dengan siswa yang kondusif. Kondisi
belajar mengajar seperti itu tidak akan tercipta secara spontan, akan tetapi diperlukan
suatu persiapan dari seorang guru sebelum mengajar di depan kelas, meliputi
dengan baik, tetapi tidak kalah pentingnya adalah bagaimana cara memotivasi siswa
pembelajaran, maka aktifitas siswa sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan siswa
merupakan subyek peserta didik yang merencanakn dan melaksanakan belajar dengan
Banyak metode yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran fisika agar
pembelajaran dapat lebih bermakna dan suasana belajar lebih menyenangkan bagi
peserta didik. Guru hendaknya mengajarkan Fisika dengan cara-cara yang mudah
dimengerti dan diterima oleh daya nalar siswa sehingga siswa merasa senang dan
termotivasi untuk mempelajarinya lebih jauh. Selain itu agar terjadi kegiatan belajar
sebelum guru memulai proses belajar mengajar diperlukan suatu persiapan yang baik
dan ditunjang dengan kondisi yang mendukung suasana belajar di dalam kelas.
Menurut Usman (1996), “dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif
ditentukan lima variabel yaitu: (1) Menarik minat dan perhatian siswa, (2) Melibatkan
siswa secara aktif, (3) Membangkitkan motivasi siswa, (4) Variasi interaksi, dan (5)
guru dalam keberhasilan proses pembelajaran di kelas sangatlah penting. Untuk itu
guru harus pandai membuat variasi metode mengajar sehingga dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa untuk ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa faktor penyebab kurangnya minat belajar siswa di SMA Negeri
1 Karas Magetan terhadap mata pelajaran fisika diatas, maka diperlukan usaha
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan memberikan tanggung jawab
Untuk menyajikan materi fisika secara lebih menarik, guru harus mempunyai
kooperatif sebagai alternatif dari model kompetitif dan model individual selayaknya
mulai digunakan guru sebagai suatu solusi terhadap dampak negatif dari model
setiap jenjang pendidikan akan membangun pribadi-pribadi siswa yang suka bekerja
sama, menghormati perbedaan, menjunjung tinggi nilai gotong royong yang menjadi
tentang upaya meningkatkan minat belajar fisika dengan menerapkan metode Team
Game Tournament (TGT) menggunakan wordsquare pada siswa kelas XII.IA.1 SMA
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut di atas, maka dapat
1. Guru
sehingga menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas
XII.IA.1 di SMA Negeri 1 Karas Magetan pada pembelajaran fisika melalui metode
2. Siswa
a. Sebagai upaya untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran fisika pada
b. Melatih siswa untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
3. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan informasi yang penting pada
pembelajaran fisika.
BAB II
A. Kajian Pustaka
1. Hakikat Belajar
bagaimana caranya agar sesuatu yang diketahui seseorang dapat dibentuk secara
terstruktur dalam dirinya”(Ratna Wilis, 1989: 112). Dengan demikian belajar dapat
pembelajar”. Pendapat ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Slameto (1998:2),
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman individu itu
menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu
adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-
Terdapat empat unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu : (1) adanya
peserta dalam kelompok; (2) adanya aturan kelompok; (3) adanya upaya belajar
setiap anggota kelompok; dan (4) adanya tujuan yang harus dicapai.
berikut : (1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya; (2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
tinggi, sedang dan rendah; (3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari
ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda; (4) Penghargaan lebih
kehidupan manusia, mulai dari anak-anak sampai dewasa. Seperti yang dinyatakan
kebudayaan manusia dan merupakan pemenuhan mendasar bagi setiap orang, maka
sehingga akan menarik dan memberikan pengaruh rekreatif dalam belajar siswa.
lingkungan tanpa stres, dan aman serta memungkinkan untuk melakukan kesalahan,
tetapi harapan untuk sukses tinggi; (2) menjamin bahwa bahan ajar itu relevan.
Seseorang ingin belajar ketika melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar; (3)
menjamin bahwa belajar secara emosional positif, yang biasanya terjadi ketika
belajar bersama dengan orang lain, ketika humor dan dorongan semangat, ada waktu
jeda, dan antusiasme; (4) melibatkan secara sadar semua indera dan juga otak kanan
dan kiri; (5) menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar; dan (5) merefleksikan bahan
yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam suasana yang relaks.
menuntut guru sadar dapat membuat suasana yang menyenangkan sehingga siswa
kemampuannya, siswa tidak takut, dianggap sepele. Guru harus memposisikan diri
sebagai mitra belajar siswa dan selalu memberi motivasi kepada siswa selama
pembelajaran.
Team Game Tournament ini akan memunculkan adanya kelompok dan kerjasama
dalam belajar, disamping itu juga terdapat persaingan antar individu maupun
kelompok.
3. Permainan Wordsquare
Jawaban dari pertanyaan itu sudah disediakan dalam kotak-kotak yang berisi huruf-
huruf yang disusun tidak beraturan. Tugas siswa adalah mencari jawaban
kearah mendatar, menurun, atau diagonal sehingga tersusun kata-kata sesuai dengan
mencari jawaban yang tersusun acak dalam permainan, b. permainan yang masih
siswa merasa tertantang untuk terus mencari jawaban permainan, d. rasa senang dan
langkah yang perlu dilakukan oleh guru adalah: 1). Guru menyampaikan materi
sesuai kompetensi yang ingin dicapai, 2). Guru membagi siswa dalam kelompok-
kelompok, 4). Peserta didik menjawab soal, mengarsir huruf dalam kotak sesuai
jawaban, 5). Memberikan waktu setiap jawaban dalam kotak dan memberikan poin
permainan, bila salah/tidak bisa/lewat waktu yang ditentukan baru ganti nomor urut
hadiah atau pujian bagi keberhasilan dan hukuman bagi pelanggaran atau
ketidaktuntasan tugas. Hadiah dan sanksi tidak boleh lepas dari tujuan belajar, yaitu
agar siswa menjadi puas atas apa yang telah ditemukannya, sehingga perbaikan-
perbaikan harus dilakukan sedemikian rupa agar siswa tidak kembali sekedar
Minat siswa dalam hal ini berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu atau gairah belajar lebih tinggi. Untuk menumbuhkan minat siswa terhadap
penghargaan (reward) yang berupa sertifikat setelah menghitung skor tim seusai
turnamen tersebut.
dipengaruhi oleh adanya penghargaan yang dihitung berdasarkan skor tim dan
sertifikat yang diberikan. Predikat yang diperoleh siswa dalam sertifikat dapat
B. Hipotesis Tindakan
tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: “Penerapan
siswa pada pembelajaran Fisika kelas XII.IA.1 di SMA Negeri 1 Karas Magetan”.