Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha atau sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Perkembangan potensi diri terjadi dalam
lingkungan belajar melalui serangkaian kegiatan belajar yang untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional1. Akan tetapi salah satu diantara masalah besar dalam bidang
pendidkan diindonesia yang banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan
yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar. Masalah lain dalam pendidikan
di Indonesia yang juga banyak diperbincangkan adalah bahwa pendekatan dalam
pembelajaran masih terlalu didominasi peran guru (teacher center). Guru banyak
menempatkan siswa sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Pendidikan kita
kurang memberikan kesempatan pada siswa dalam berbagai mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan berpikr holistic (menyeluruh), kreatif, objektif, dan logis.
Proses pengajaran akan berhasil, selain ditentukan oleh kemampuan guru dalam
menetukan metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran, juga ditentukan oleh
minat belajar siswa. Didalam proses belajar mengajar yang sering menjadi kendalanya
adalah kurangnya minat belajar siswa, Misalnya dalam mapel matematika, ketika siswa
kurang berminat belajar matematika maka itu akan membuatnya menjadi cepat bosan,
tidak ada gairah, malas, dan dan akibatnya prestasi menurun. Ada berapa alasan yang
menyebabkan siswa kurang berminat dalam belajar matematika diantaranya: 1)
matematika itu sulit, 2) kurang menyukai gurunya dikarenakan sulit paham ketika
dijelaskan, 3) metode yang digunakan guru mengajar kurang tepat.
Oleh karena itu menumbuhkan minat siswa belajar merupakan pokok yang paling
penting dalam menentukan kualitas belajar siswa, karena minat adalah suatu rasa suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal atau aktitas
tersebut (slameto, 2010:180 Menurut Abu Ahmadi dan Supriyono (2004:83), tidak
adanya minat seseorang terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan dalam
1
Agung Putra Wijaya,”Minat Siswa Terhadap Matematika Dan Hubungannya Dengan Metode Pembelajaran Dan
Efikasi Diri”. Vol 13, No. 1, januari 2019, hal. 83.
belajar. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar
tanpa minat. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga
sulit untuk berhasil.
Berdasarkan penjabaran beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan salah satu factor penting dalam proses belajar mengajar. Belajar dengan
dilandasi minat akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk lebih giat dan
tekun dalam PBM sehingga materi pelajaran tersebut dapat lebih mudah diserap dan
dipahami oleh siswa. Oleh karena itu menumbuhkan minat belajar pada diri siswa sangat
penting2.

Pada penelitian sebelumnya, ada bebrapa orang telah meneliti kasus tersebut
diantaranya adalah suradi (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa Tindakan guru
dalam pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah: a). Menggunakan
pola pembelajaran dengan kombinasi klasikal, kelompok, dan individual, b)
Memberitahukan tujuan pembelajaran inti materi ajaran kegiatan yang akan dilkukan, c)
Menyampaikan materi ajar secara sistematis dan jelas sesuai dengan pendekatan belajar
tuntas, d) Memberikan petunjuk dan langkah – langkah pengerjaan pada setiap soal yang
dianggap sulit, e) Selalu mengingatkan siswa untuk mengulangi materi ajar yang akan
dibahas, f) Mendorong semangat belajar siswa agar menumbuhkan minat belajar, g)
Menciptakan iklim yang kondusif, sehingga mampu mendorong siswa untuk aktif belajar,
h) Mendorong siswa untuk saling belajar dan mengajar dalam suatu kelompok 3. Akan
tetapi itu belumlah cukup untuk meningkatkan minat belajar siswa Mulyasa (2008)
menyatakan bahwa agar proses pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar
maka yang disajikan harus sesuai dengan minat dengan minat peserta didik. Karena
setiap peserta didik memiliki perbedaan individual, sulit bagi guru untuk memerhatikan
minat mereka secara keseluruhan. Namun demikian ada minat-minat umum yang dapat
diperhatikan guru sesuai dengan factor-faktor yang memengaruhinya, seperti usia, jenis
kelamin, lingkungan, adat, budaya dan status social ekonomi masyarakat pada umumnya.
Agar guru dapat mengajar dengan memerhatikan minat belajar peseta didik maka perlu
2
Yushanafi Marsid,”Perbedaan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Mengoperasikan Sistem
Pengendali Elektronik Dengan Menggunakan Software Tutorial PLC Siswa Kelas XI Negri 2 Pengasih”.
(Yogyakarta: UNY, 2012), Hal. 2.
3
Suradi,”Upaya Peningkatan Minat Belajar Matematika”(Surakarta: UMS), Hal. 5.
memerhatikan factor-faktor tersebut. Misalnya, mengaitkan pembelajaran dengan hal-hal
yang terjadi dilingkungannya atau adat istiadat yang dijunjung oleh masyarakatnya
(indigenous education)4.
Pentingnya minat dalam menunjang prestasi dipertegas oleh Heinze, Reis, dan
Augsburg (2005) yang menyatakan bahwa interest in mathematics could be regarded a
predictor for mathematics achievement. Hal ini meninjukkan hubungan antara minat
terhadap matematika dengan prestasi belajar5.
A. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab siswa kurang berminat belajar matematika serta memberikan solusui
bagaimana cara efektif untuk meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran mata
matematika, sehingga ini akan menjadi modal seorang guru untuk mengajar agar prestasi
siswa meningkat pada mata pelajaran matematika.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran matematika?
2. Apakah berpengaruh minat belajar siswa dengan prestasi siswa?
3. Apa yang menyebabkan siswa kurang berminat pada mata pelajaran matematika?

4
Mulyasa.Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekola, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), Cet. 3, Hal. 198.
5
Agung Putra Wijaya,”Minat Siswa Terhadap Matematika Dan Hubungannya Dengan Metode Pembelajaran Dan
Efikasi Diri”. Vol 13, No. 1, januari 2019, hal. 86.
C. Daftar Pustaka
 Mulyasa. (2009). Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan kemandirian
guru dan kepala sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.
 Yushanafi Mursyid. Perbedaan Minat Dan Prestasi Siswa Pada Mata Diklat
Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektronik Dengan Menggunakan Software
Tutorial PLC Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih. Jurnal Skripsi. Diakses
pada hari Selasa tanggan 15 Oktober 2019 pada pukul 20:18.

Anda mungkin juga menyukai