Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP


IT AN-NAJIYAH TAHUN AJARAN 2020/2021

ARTIKEL ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana (S-1) di Universitas


Pasir Pengaraian

Oleh :
Yusuf Setiawan
NIM. 1733017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
PASIR PENGARAIAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP
IT AN-NAJIYAH TAHUN AJARAN 2020/2021

Karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana (S-1) di Universitas
Pasir Pengaraian

Ditetapkan dan disahkan di Pasir Pengaraian


pada tanggal 23 Juni 2021

Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II

Rena Lestari, M.Pd Ria Karno, S.Pd.,M.Si


NIDN. 1016108702 NIDN. 0017078503

Diketahui,
Ketua Program Studi Biologi

Jismi Mubarrak, M.Si


NIDN. 1008068203
1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK


MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP
IT AN-NAJIYAH TAHUN AJARAN 2020/2021

Yusuf Setiawan(1) Rena Lestari(2) Ria Karno(3)


1
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Email: Yusufsetiawan8856@gmail.com
2
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Email: rena.nasution@yahoo.com
3
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian
Email: ria_karno@ymail.com

ABSTRACT

The aims of this research is for improve the result from students by used talking
stick model at SMP IT AN-NAJIYAH on 2020/2021. The kind of this research is action
research. This research was conducted in two cycle, each of their are: planning, action,
and reflection. This research was conducted on March until April 2021. Sample of this
research are 20 students and used purposive sampling. There are significant result from
this research there are 50% is cognitive in first cycle and significant result from this
research there are 80% is second cycle. There are 30% in cycle I to cycle II.

Keyword: Action Research (PTK), Activeness, Talking Stick.

1. PENDAHULUAN Pendidikan pada pasal 19 ayat 1 bahwa


Pendidikan merupakan proses proses pembelajaran pada satuan
perubahan sikap dan tingkah laku, pendidikan diselenggarakan secara
pendidikan memiliki peran dalam interaktif, inspiratif, kreativitas dan
pengembangan sumber daya manusia kemandirian sesuai dengan bakat,
dan tatanan kehidupan secara global. minat dan perkembangan fisik
Pendidikan mampu mendukung psikologis peserta didik.
pembangunan dimasa mendatang dan Pembelajaran merupakan bantuan
mengembangkan potensi peserta yang diberikan guru agar dapat terjadi
didik, sehingga peserta didik yang proses perolehan ilmu dan
bersangkutan mampu menghadapi pengetahuan, penguasaan kecakapan,
dan memecahkan masalah (Syah, pembentukan sikap dan kepribadian
2006: 10). Peraturan pemerintah peserta didik (Hardianto, 2012: 5-6).
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun Proses pembelajaran dapat berlangsung
2013 tentang perubahan atas karena adanya peserta didik, pendidik,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 dan kurikulum. Peserta didik dapat
Tahun 2005 tentang Standar Nasional belajar dengan baik jika sarana dan
2

prasarana untuk belajar memadai, memahami materi dengan saling tanya


model pembelajaran guru menarik, jawab. Model pembelajaran talking
peserta didik ikut aktif dalam proses stick sangat cocok diterapkan dalam
pembelajaran sehingga peserta didik pembelajaran ilmu pengetahuan alam
tidak merasa jenuh atau bosan ketika karena pembelajaran ilmu pengetahuan
mengikuti pembelajaran kelas. alam selama ini dianggap oleh peserta
Peningkatan hasil belajar yang baik didik sebagai mata pelajaran yang
tidak hanya didukung oleh kemauan membosankan, dimana siswa harus
siswa untuk mau belajar dengan baik, memahami bahasa-bahasa yang asing
tetapi metode pembelajaran yang untuk didengar, Sehingga dengan
digunakan oleh pendidik juga menerapkan model pembelajaran
mempengaruhi hasil belajar peserta talking stick ini peserta didik diajak
didik. Fakta dilapangan masih untuk memahami materi ilmu
terdapat beberapa pendidik yang pengetahuan alam dengan cara yang
menggunakan model pembelajaran santai dimana peserta didik diajak
yang kurang menarik bagi peserta untuk bermain tongkat sambil
didik membuat peserta didik kurang dihidupkan musik, ketika musik
serius dalam mengikuti proses menyala maka tongkat tersebut terus
pembelajaran sehingga peserta didik berjalan ke peserta didik namun jika
pasif dalam mengikuti proses musik berhenti peserta didik yang
pembelajaran (Kristin, 2016: 91). memegang tongkat tersebut wajib
Talking stick (tongkat berbicara) menjawab pertanyaan dari guru.
adalah metode pembelajaran talking Dengan menerapkan model
stick dilakukan dengan bantuan pembelajaran talking stick pada
tongkat, siapa yang memegang kegiatan pembelajaran dapat
tongkat wajib menjawab pertanyaan memberikan pengaruh baik dan dapat
dari guru setelah siswa mempelajari membantu peserta didik untuk lebih
materi pokoknya Selain itu dapat cepat memahami materi sistem
merubah paradigma guru dalam pernapasan pada manusia, talking stick
pembelajaran, yaitu dari guru sebagai sangat cocok diterapkan pada materi
pusat belajar agar beralih sistem pernapasan pada manusia
kepembelajaran yang berpusat pada karena pada materi ini cendrung siswa
siswa. Aktivitas belajar diharapkan harus banyak mengingat mengenai
terdapat hubungan timbal balik antara materi dari sistem pernapasan pada
siswa dengan guru (siregar 2015: manusia, dengan cara menggunakan
102). Dengan menerapkan model bahasa sendiri tentu juga dapat
pembelajaran talking stick di kelas meningkatkan daya ingat dalam materi
sangat membantu peserta didik untuk sistem pernapasan pada manusia.
lebih aktif dalam belajar di kelas, Berdasarkan hasil observasi peneliti
karena dengan menerapkan model di SMP IT AN- NAJIYAH Kecamatan
pembelajaran talking stick dapat Tambusai Utara Kabupaten Rokan
dijadikan sebagai hiburan bagi Hulu, permasalahan yang ada dikelas
peserta didik dimana guru mencoba bahwa proses pembelajaran yang ada
mempermudah peserta didik untuk cenderung pasif, seperti kurangnya
3

keaktifan siswa dalam mengikuti purposive sampling yang merupakan


pembelajaran, kurangnya minat teknik penentuan sampel.
dalam bertanya, menjawab Penelitian ini dilaksanakan dalam
pertanyaan dari guru dan kurangnya bentuk siklus. Prosedur penelitian
siswa dalam berpendapat pada saat dalam penelitian ini digambarkan
proses pembelajaran. Untuk sebagai berikut:
mengatasi permasalahan tersebut Siklus I
perlu diterapkan model pembelajaran Penelitian tindakan kelas ini
yang lebih efektif, salah satunya dilakukan secara berkelanjutan. Dalam
model pembelajaran yang dapat penelitian tindakan kelas ini
diterapkan adalah model diharapkan kita dapt mengetahui
pembelajaran talking stick. efektifitas dari penggunaan model
Berdasarkan latar belakang diatas pembelajaran talking stick dalam
penulis tertarik untuk melakukan mengatasi aktivitas belajar siswa.
penelitian yang berjudul Penelitian ini dilaksanakan dengan
“Peningkatan Hasil Belajar Peserta harapan akan terlihat perbaikan yang
Didik Menggunakan Model signifikan. Adapun langkah atau
Pembelajaran Talking Stick Kelas prosedurnya adalah sebagai berikut :
VIII Di SMP IT AN-NAJIYAH 1. Perencanaan meliputi penyusunan
Tahun Ajaran 2020/2021” dengan silabus, RPP, penetapan materi yang
tujuan membuat peserta didik lebih akan dterapkan dengan
aktif untuk mengikuti proses menggunakan model pembelajaran
pembelajaran dikelas. kooperatif tipe talking stick.
2. Persiapan media speaker yang akan
2. METODE PENELITIAN
digunakan dalam pembelajaran
Penelitian ini merupakan jenis
3. Persiapan soal test yang akan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
diberikan pada setiap siklus.
PTK merupakan salah satu cara yang
4. Pelaksanaan tindakan, tahap ini guru
strategis bagi guru untuk
akan melakukan pembelajaran aktif
memperbaiki layanan kependidikan
tipe talking stick yang telah
yang harus diselenggarakan dalam
direncanakan sesuai dengan
konteks pembelajaran di kelas dan
panduan yang telah dibuat dan
peningkatan program sekolah secara
tertuang dalam RPP dan disesuaikan
keseluruhan (Sumadayo, 2013: 23).
dengan kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan pada
Tahap refleksi peneliti melakukan
bulan Maret sampai dengan bulan
penilaian dan pengkajian terhadap
April tahun 2021 di sekolah SMP IT
hasil evaluasi data kaitannya dengan
An-najiyah, Kecamatan Tambusai
indikator kinerja Siklus I. Tahap
Utara, Kabupaten Rokan Hulu.
refleksi meliputi aspek kekutan,
Populasi dalam penelitian ini adalah
kelemehan, dan pelaksanaan rancangan
seluruh siswa kelas VIII di SMP IT
tindakan yang akan menjadi dasar
An-Najiyah. Sampel dalam penelitian
tindak lanjut pada siklus berikutnya (
ini adalah siswa kelas VIII B SMP IT
Kesuma, 2013: 35). Refleksi atas
An-Najiah. Teknik pengambilan
pelaksanaan tindakan yang didasarkan
sampel menggunakan teknik
4

pada hasil analisis data dan evaluasi penelitian ini adalah berupa tes. Tes
pelaksanaan tindakan, berdasarkan yang disusun dimaksud untuk melihat
indikator yang telah ditetapkan. hasil beberapa siswa dalam mengikuti
Indikator keberhasilan pada hasil pembelajaran. Soal yang digunakan
belajar ini adalah 75% siswa berbentuk objektif pilihan ganda
mencapai nilai di atas KKM. Nilai dengan empat option (a, b, c dan d )
KKM pada pelajaran Ilmu yang berjumlah 20 soal.
Pengetahuan Alam di SMP IT AN- Untuk mengetahui peningkatan hasil
NAJIAH TAHUN AJARAN belajar siswa dengan menerapkan
2020/2021 sebesar 75. model pembelajaran talking stick maka
Siklus II data yang diperlukan berupa data hasil
Sesuai hasil refleksi siklus I maka belajar yang diperoleh dari hasil
perencanaan siklus II meliputi belajar/nilai tes. untuk menghitung
kegiatan sebagai berikut: hasil belajar dengan membandingkan
1. Identifikasi masalah pada siklus I jumlah nilai yang diperoleh siswa
dan penetapan alternatif dengan jumlah skor maksimum
pemecahan masalah. kemudian dikalikan 100% atau
2. Membuat Rencana Pelaksanaan digunakan rumus :
Pembelajaran (RPP) dengan
model talking stick. 𝑅
S = 𝑁 x 100%
3. Mengembangkan skenario
pembelajaran, menyiapkan sumber
S: Nilai yang dicari/diharapkan
belajar, mengembangkan format
R: jumlah skor dari item/soal yang
evaluasi pembelajaran.
dijawab benar
Pelaksanaan tindakan-tindakan
N: skor maksimal ideal dari tes
dilakukan dengan memperbaiki
tersebut.
tindakan sesuai dengan skenario
Adapun teknik analisis data yang
pembelajaran yang telah
digunakan untuk mengetahui
disempurnakan. Dalam tahap refleksi,
peningkatan hasil belajar siswa pada
peneliti melakukan penilaian dan
penelitian ini yakni dengan
pengkajian terhadap hasil evaluasi
membandingkan persentase ketuntasan
data kaitannya dengan indikator
belajar dalam penerapan model
kinerja Siklus II. Penilaian formatif
pembelajaran talking stick pada siklus I
dilakukan untuk menilai hasil atau
dan siklus II.
dampak metode talking stick yang
akan telah dilaksanakan pada siklus
Presentasi Ketuntasan:
II. Jika pada siklus ke II terjadi
peningkatan yang signifikan dari 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴 𝑌𝐴𝑁𝐺 𝑇𝑈𝑁𝑇𝐴𝑆 𝐵𝐸𝐿𝐴𝐽𝐴𝑅
P= x 100%
siklus satu maka penelitian akan 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐼𝑆𝑊𝐴 𝑀𝐴𝐾𝑆𝐼𝑀𝐴𝐿

diberhentikan dan jika pada siklus ke


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
II tidak terjadi peningkatan yang
signifikan maka akan dilanjutkan Hasil kemampuan belajar peserta
pada siklus ke III. didik pada siklus I diperoleh dari post-
Instrumen yang digunakan dalam test pada akhir siklus, untuk soal post-
5

test terdiri dari 20 soal dalam bentuk siswa. Tahap refleksi dilakukan dengan
objektif. Data ini digunakan untuk menganalisis hasil tindakan seberapa
mengetahui hasil peserta didik dalam besar tingkat kemampuan peserta didik
mengikuti proses pembelajaran pada pada saat menerapkan model
siklus I. Menurut penelitian dari pembelajaran talking stick. Adapun
(Alfiyana, Sukaesih dan Setiati 2018:
229) Faktor-faktor yang refleksi yang didapatkan pada siklus I
mempengaruhi hasil belajar peserta adalah penggunaan model talking stick
didik pada hasil belajar yaitu faktor pada siklus I kurang maksimal, hal ini
internal yang berasal dari dalam diri dikarenakan oleh beberapa masalah
siswa berupa kesiapan belajar siswa, yaitu (a) terdapat peserta didik yang
dan keaktifan siswa pada saat tidak fokus dalam proses pembelajaran,
pembelajaran dengan metode Talking kurangnya konsentrasi pada saat proses
stick . hasil post test dapat dilihat pembelajaran sangat berpengaruh
pada tabel 1. terhadap hasil siklus I; (b) peneliti
Tabel 1. Persentase Nilai Post test
belum sepenuhnya optimal dalam
Siklus I
Kriteria Post test Siklus I Jumlah Peserta Didik
memperaktekkan model pembelajaran
talking stick, pada siklus I peneliti
Baik 35% 7 belum mampu dalam mempraktekkan
Cukup 15% 3 model pembelajaran secara optimal,
Kurang 50% 10
hal ini dikarenakan keterbatasan waktu
Dari tabel di atas persentase nilai di dalam proses pembelajaran; (c)
post test siklus 1 dapat diketahui beberapa peserta didik tidak paham
bahwa sebanyak 7 orang atau aturan dari model pembelajaran talking
dipersentasekan sebesar 35%, peserta stick, hal ini dikarenakan peserta didik
didik yang memperoleh nilai > 75 belum terbiasa dengan model
dengan kategori baik dan dinyatakan pembelajaran talking stick sehingga
tuntas, sedangkan 3 orang jika peserta didik belum sepenuhnya paham
dipersentasekan sebesar 15% peserta terhadap model pembelajaran talking
didik yang mendapat nilai KKM 75 stick.
dengan kategori cukup dan Dari hasil refleksi siklus I, peneliti
dinyatakan tuntas, selanjutnya peserta memutuskan untuk melanjutkan
didik yang berjumlah 10 orang pembelajaran pada siklus II. Proses
memperoleh nialai < 75 dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus
kategori kurang dan dinyatakan tidak II terdiri dari satu kali pertemuan
tuntas. Secara keseluruhan dari tabel dengan satu kali post test untuk
diatas presentase kelulusan pada
mengetahui hasil belajar peserta didik,
Siklus I adalah 50%. Sehingga Hasil kemampuan belajar peserta didik
peneliti melanjutkan penelitian ke
pada siklus II diperoleh dari post test
siklus II guna memperbaiki nilai pada akhir siklus, untuk soal post test
kognitif peserta didik pada siklus I.
terdiri dari 20 soal dalam bentuk
Setelah dilaksanakan perencanaan, objektif. Data ini digunakan untuk
tindakan dan pengamatan, maka
mengetahui hasil peserta didik dalam
tahap selanjutnya yang dilaksanakan mengikuti proses pembelajaran pada
peneliti adalah refleksi untuk melihat
siklus I, hasil post test dapat dilihat
adakah peningkatan hasil belajar
6

pada tabel 2. pembelajaran serta memberikan


Tabel 2. Persentase Nilai Post-test aktivitas yang lebih kepada peserta
Siklus II didik dengan penggunaan metode
Kriteria Post-test Siklus II Jumlah Peserta Didik pembelajaran talking stick, maka
hambatan pada siklus I dapat teratasi
Baik 50% 10 (Ketaren 2015: 55). Minat belajar
Cukup 30% 6
siswa meningkat menjadi baik dan
Kurang 20% 4
sangat baik pada Siklus II, hal ini
Dari tabel di atas persentase nilai menandakan bahwa siswa yang
post test siklus 1 dapat dilihat dari mengikuti pembelajaran pada setiap
nilai post test peserta didik pertemuan di Siklus II mulai memiliki
ketuntasannya mencapai 80% atau keinginan untuk belajar dan menyukai
sebanyak 10 orang mendapat nilai > pelajaran. Evaluasi hasil belajar
80 dan 6 orang mendapat nilai KKM kognitif siswa juga mengalami
yaitu 75. Hal ini disebabkan oleh perubahan atau peningkatan pada
minat belajar peserta didik semakin setiap Siklus II (Iwan,Wambrauw dan
bertambah, dengan diterapkannya Fidmatan 2016: 10).
model pembelajaran yang sesuai 4. KESIMPULAN
dengan karakter peserta didik Berdasarkan hasil penelitian
tersebut. Dengan demikian penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan,
dianggap telah mencapai target yang dapat disimpulkan bahwa terjadi
ditetapkan oleh peneliti, yaitu peningkatan hasil belajar peserta didik
ketuntasan klasikal peserta didik yang dengan menggunakan Model
telah mencapai KKM > 75% dan Pembelajaran Talking Stick terhadap
dapat dihentikan. Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII
Pada siklus II peserta didik mulai Di SMP It An-Najiyah Tahun Ajaran
terbiasa dengan penerapan model 2020/2021, pada siklus I presentase
pembelajaran talking stick, hal ini kelulusan peserta didik yaitu sebanyak
dikarenakan peserta didik sangat 50% dan pada siklus II memiliki
tertarik dengan model pembelajaran presentase 80% sehingga terjadi
talking stick. Peneliti sebagai guru peningkatan pada siklus I ke siklus II
juga lebih optimal dalam sebesar 30%.
mempraktekkan model pembelajaran 5. DAFTAR PUSTAKA
talking stick, hal ini dapat dilihat dari Alfiyana, R, Sukaesih, S, dan, Setiati,
jumlah putaran permainan talking N. 2018. Pengaruh Model Arcs
stick lebih banyak pada siklus II (Attention, Relevance,
dibandingkan dengan siklus I. Pada Confidence, Satisfaction) Dengan
siklus II peserta didik kelas VIII B Metode Talking Stick Terhadap
memeliki hasil nilai yang memuaskan Motivasi Dan Hasil Belajar
dan terdapat peningkatan yang Siswa Materi Sistem Pencernaan
signifikan pada siklus II Makanan. 7 (2): 226-236
dibandingkan dengan siklus I.
Setelah dilakukan beberapa Hardianto. 2012. Belajar Dan
perubahan dalam proses Pembelajaran. Kampus
7

Universitas Pasir Pengaraian: Biotik. 3(2): 100-106


UPP press. .
Sumadayo, S. 2013, Penelitian
Iwan, Wambrauw, H, L, Fidmatan, S, Tindakan Kelas. Yogyakarta:
S. 2016. Penerapan Model Graha Ilmu.
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Talking Stick Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Syah, D. 2006. Pengantar Statistik
Belajar Biologi Siswa Pada Pendidikan. Jakarta: Universitas
Materi Pencemaran Islam Negri. Jakarta Press.
Lingkungan Kelas Xa Di Sma
Yapis Manokwari. 5 (1): 1-12.

Kesuma, A.T. 2013.Menyusun PTK


Itu Gampang. Jakarta:
Erlangga.

Ketaren, E. 2015. Upaya


Meningkatkan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Biologi Dengan
Menggunakanmetode
Pembelajaran Cooperative
Learning Tipe Berjalan
(Talking Stick) Pada Siswa
Kelas Xi Ipa 3 Sman 1 Lembah
Melintang. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan. 1 (2): 49-56.

Kristin, F. 2016. Analisis Model


Pembelajaran Discovery
Learning Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SD. Jurnal
Pendidikan Dasar Perkhasa. 2
(1): 90-98.

Peraturan Pemerintah RI No 32.


2013. Standar Nasional
Pendidikan.

Siregar, S. 2015. Pengaruh Model


Pembelajaran Talking Stick
Terhadap HasilBelajar Dan
Aktivitas Visual Siswa Pada
KonsepSistem Indra.Jurnal
8

Anda mungkin juga menyukai