Anda di halaman 1dari 14

e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR


MELALUIMETODE TALKING STICK PADA PESERTA DIDIK
KELAS VII SMPN 2 KAHAYAN KUALA.

YENI RAHMAN
Email yenirahman41@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil
belajar peserta didik pada materi ketentuan shalat berjamaah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik kelas VII SMPN 2 Kahayan Kuala melalui metode
pembelajaran Talking Stick.dengan tujuan untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada materi ketentuan shalat
berjamaah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini
dilaksanakan di SMPN 2 Kahayan Kuala dengan jumlah peserta didik
30 orang pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023. Prosedur
dilaksanakan melalui dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari;
(1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting),(3) observasi
(observing), (4) refleksi (reflecting). Pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan lembar observasi aktivitas peserta didik, lembar
observasi kinerja guru dan soal tes untuk mengukur hasil belajar
peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Talking
Stick pada materi ketentuan shalat berjamaah kelas VII SMPN 2
Kahayan Kuala dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta
didik. Hal ini dapat dilihat dari persentase aktivitas peserta didik pada
siklus I (55%), pada siklus II (85%) terjadi peningkatan sebesar (30%).
Persentase ketuntasan hasil belajar peserta didik pada siklus I (66,66%),
pada siklus II (86,66%) dan terjadi peningkatan sebesar (20,00%). Hal
ini menandakan bahwa tindakan yang telah dilakukan sudah sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya dan telah

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

726
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

mencapai proses dan hasil belajar yang diharapkan

Kata kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Talking Stick

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah salah satu faktor utama dalam


pembangunan bangsa, karena pendidikan memiliki peran yang
penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Aspek pendidikan juga terkadang menjadi tolak ukur terhadap
kemajuan suatu bangsa, sehingga pendidikan haruslah menjadi
prioritas bagi perhatian pemerintah supaya benar-benar mengarah
kepada tujuan yang akan dicapai.
Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan proses pembelajaran
yang terencana supaya peserta didik dapat belajar secara aktif dalam
mengembangkan dan meningkatkan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini sesuai dengan isi Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal 1 yang berbunyi:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (UU, 2003: 3).
Dalam proses pembelajaran tidak semua peserta didik
berperan aktif dalam setiap kegiatan. Minat belajar serta
ketertarikan peserta didik pada kegiatan pembelajaran menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi keaktifan peserta didik dalam
mengembangkan kreatifitas berpikirnya. Dengan adanya kegiatan
pembelajaran yang menarik diharapkan peserta didik termotivasi,
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

727
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

aktif serta senang dalam melakukan kegiatan belajar sehingga


tercapai tujuan dari pembelajaran tersebut. Hal ini berarti, model,
metode serta media pembelajaran sangatlah penting dalam kaitannya
dengan keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran serta
untuk meningkatkan hasil belajar pada waktu selanjutnya.
Proses pembelajaran yang berlangsung biasanya masih
menggunakan metode ceramah yaitu guru hanya menerangkan
materi dan peserta didik hanya fokus pada mendengarkan serta
mencatat saja, sehingga pembelajaran hanya terpusat pada satu arah
yaitu guru sebagai sumber pengetahuan peserta didik. Akibatnya
pada peserta didik tidak terdapat keaktifan saat proses
pembelajaran. Penggunaan model dan metode pembelajaran oleh
seorang guru sangatlah mempengaruhi pada keaktifan peserta didik
dalam belajar. Seorang guru bisa menggunakan berbagai macam
metode ataupun model dalam mengajar agar tercapai tujuan
pembelajaran, dimana metode atau model pembelajaran yang
digunakan mampu menarik minat dan perhatian peserta didik
sehingga keaktifan dan hasil belajar peserta didik di dalam proses
pembelajaran dapat meningkat.
Pada dasarnya proses pembelajaran di kelas VII SMPN 2
Kahayan Kuala, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran
yaitu peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami atau
menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru, terutama pada
materi aspek fikih yaitu ketentuan shalat berjamaah. Hal ini menjadi
salah satu kendala guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Oleh karena itu, salah satu yang menjadi tugas guru
yaitu bagaimana supaya peserta didik dapat memahami ketentuan
shalat wajib berjamaah serta dapat mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam menanggapi permasalahan tersebut
maka guru dapat menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang
melibatkan peran serta peserta didik secara aktif dan mampu
meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi sehingga
tujuan pembelajaran akan tercapai, maka untuk membangkitkan
motivasi dan meningkatkan keaktifan serta hasil belajar peserta
didik, sehingga peneliti memfokuskan pada penerapan metode
pembelajaran metode Talking Stick. Metode Talking Stick merupakan

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

728
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

metode pembelajaran yang menggunakan alat berbentuk tongkat,


selaku alat bantu untuk guru dalam mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik dengan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan. Tongkat tersebut digilirkan pada peserta didik dan
untuk peserta didik yang mendapatkan tongkat sesuai dengan aba-
aba dari guru, maka peserta didik tersebut diberikan pertanyaan
oleh guru dan harus dijawab (Suyatno, 2011: 122). Oleh karena itu,
penggunaan metode Talking Stick ini diharapkan mampu menarik
perhatian peserta didik sehingga dapat memotivasi peserta didik di
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara aktif serta dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Metode Talking Stick
sebaiknya menggunakan iringan musik ketika stick bergulir dari
satu siswa ke siswa lainnya dalam menentukan siswa yang
menjawab pertanyaan didalam tongkat bertujuan siswa menjadi
lebih semangat, termotivasi serta proses belajar mengajar menjadi
lebih menyenangkan (Suprijono, 2009).

Langkah-langkah Metode Pembelajaran Talking Stick


a. Guru menyiapkan sebuah tongkat
b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi.
c. Setelah selesai membaca materi/buku pelajaran dan
mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.
d. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta
didik, setelah itu guru memberikan pertanyan dan peserta didik
memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian
seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat
bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e. Guru memberikan kesimpulan
f. Evaluasi
g. Penutup (Suyatno, 2011: 124)

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Reseacrh). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dimaksudkan

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

729
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan


salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
.Subyek dari penelitian ini adalah peserta didk kelas VII di SMPN 2
Kahayan Kuala tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 30 orang.
Waktu penelitan dilaksanakan bulan Juni 2022 dengan durasi 2 kali
pertemuan selama 3 x 40 menit. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
siklus. Prosedur penelitian dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut
Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan proses
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran Talking Stick.
Adapun Langkah-langkah perencanaannya yaitu sebagai berikut:
1) Menetapkan materi pokok pembelajaran yang akan diajarkan
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Membuat media pembelajaran power point (PPT)
4) Mempersiapkan lembar observasi kinerja guru dan aktivitas
peserta didik
5) Menyusun instrument evaluasi pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan Siklus I ini melaksanakan langkah-langkah
metode pembelajaran Talking Stick yang telah dirancang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Adapun langkah-langkah metode pembelajaran Talking Stick
yang dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan sebuah stick (tongkat)
2) Apersepsi memberikan stimulus pengetahuan awal peserta
didik mengenai materi yang akan dipelajari
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
4) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari yaitu
materi ketentuan shalat berjamaah, kemudian memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi
5) Setelah selesai membaca materi ketentuan shalat berjamaah
pada buku pelajaran dan mempelajarinya, peserta didik
menutup bukunya.

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

730
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

6) Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta


didik, setelah itu guru memberikan pertanyan dan peserta
didik memegang tongkat tersebut harus menjawabnya,
demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik
mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
7) Guru memberikan kesimpulan
8) Evaluasi (Post Tes)
9) Penutup
c. Tahap Pengamatan
Dalam melakukan pengamatan, peneliti diamati oleh pengamat
(observer) yaitu guru teman sejawat yang mengamati proses
pembelajaran berlangsung. Dalam proses pembelajaran peneliti
meminta pengamat (guru) untuk mengamati proses pembelajaran
yang dilakukan oleh peneliti dengan memakai lembar observasi
yang telah dirancang. Pengamatan terhadap proses pembelajaran
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan ataupun
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran talking stick pada materi ketentuan shalat
berjamaah.
d. Tahap Refleksi
Hasil dari observasi pengamatan yang telah dikumpulkan dan
dianalisis. Dari hasil observasi, guru mengadakan refleksi untuk
mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala berlangsungnya
proses pembelajaran. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar
dan acuan untuk mengevaluasi keberhasilan guru dan peserta didik
selama proses kegiatan pembelajaran. Hasil analisis digunakan
untuk merencanakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Berdasarkan hasil temuan kekurangan, hambatan dan kendala pada
proses pembelajaran siklus I, maka dilakukan perbaikan dan
pengembangan tindakan pada siklus II, yaitu dengan dimulai
Kembali tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Untuk membuktikan adanya perubahan pada siklus II dan
peningkatan aktivitas serta hasil belajar peserta didik setelah
mendapatkan tindakan pada siklus II, maka dilakukan evaluasi.
Indikator keberhasilan adalah persentase aktivitas peserta didik
mencapai ≥ 75%,hasil belajar secara klasikal peserta didik 80%

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

731
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

mencapai nilai ≥70. KKM pada pelajaran PAI dan Budi Pekerti
sebesar 70
Nilai aktivitas peserta didik diperoleh dengan
rumus:

R
N= x 100%
SM
Keterangan:

N : nilai persentase capaian


R : skor yang diperoleh
SM : skor maksimum ideal
100 : bilangan tetap

Data hasil belajar diambil dari tes akhir pada peserta didik,
dilaksanakan setiap akhir pertemuan dan akhir siklus. Untuk
mendapatkan nilai rata-rata dihitung menggunakan rumus
∑χ
χ=
N

Keterangan:

x = Nilai rata-rata yang dicari


Σ𝑥 = Jumlah nilai
N = Jumlah peserta didik (Arikunto, 2013: 264)

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar peserta


didik digunakan rumus sebagai berikut

Σ𝑛1
P= x 100
Σ 𝑛𝑠

Keterangan:
P : Persentase ketuntasan belajar peserta didik
Σ𝑛1 : Jumlah peserta didik tuntas secara klasikal
Σ𝑛𝑠 : Jumlah seluruh peserta didik
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

732
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

HASIL PENELITIAN
Observasi aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan
metode Talking Stick dilaksanakan dengan bantuan dari teman sejawat
sebagai observer menggunakan lembar observasi aktivitas peserta
didik. Data aktivitas belajar peserta didik setelah menerapkan metode
Talking Stick pada siklus I selengkapnya dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4.2
Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus I

Skor
N Aspek Yang Diamati
o 1 2 3 4

1 Memperhatikan penjelasan materi

2 Mengajukan pertanyaan

3 Memberikan tanggapan dari

pertanyaan teman
4 Menjawab pertanyaan dari guru
pada
r
kegiatan talking stick
5 Antusias pada kegiatan talking
stick

Jumlah Skor 11

Persentase Capaian (%) 55

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat di lihat bahwa aktivitas


belajar peserta didik pada siklus I masih terbilan rendah. Pada
pertemuan pertama ini terlihat peserta didik masih belum berani dan

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

733
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

percaya diri dalam mengemukakan pendapat atau memberikan


tanggapan atas pertanyaan dari peserta didik lainnya sehingga
persentase aktivitas peserta didik hanya mencapai 55%. hasil Belajar
Peserta Didik Siklus I
Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada
kemampuan akademik peserta didik. Setelah dilaksanakan
pembelajaran pada siklus I hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut :

Tabel 4.3
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus
Siklus I
No Indikator
Pretest Posttest
1 Nilai rata-rata 50,00 67,83
2 Nilai tertinggi 70 80
3 Nilai terendah 30 50
4 Tuntas 9 (30,00%) 20 (66,66%)
5 Tidak tuntas 21 (70,00%) 10 (33,33%)
Berdasarkan data hasil belajar peserta didik pada kelas VII
SMPN 2 Kahayan Kuala yang diikuti seluruh peserta didik
berjumlah 30 orang, dapat diketahui bahwa hasil belajar pada siklus
I, peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70 pada pretest berjumlah 9
orang atau sekitar 30,00% dan peserta didik yang memperoleh nilai <
70 berjumlah 21 orang atau sekitar 70,00%. Sedangkan posttest,
peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70 berjumlah 20 orang atau
sekitar 66,66% dan peserta didik yang memperoleh nilai < 70 yaitu
berjumlah 10 orang atau sekitar 33,33%. Dengan demikian dapat
dilihat bahwa persentase peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 70
masih belum mencapai indikator yang diinginkan yaitu 80% dari
jumlah seluruh peserta didik. Hal ini disebabkan pada proses
pembelajaran yang belum maksimal. Namun untuk memperkuat
kebenarannya, maka perlu dicoba ulang kembali pembelajaran yang
serupa hingga tujuan pembelajaran mampu tercapai secara optimal.
Observasi aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

734
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

metode Talking Stick dilaksanakan dengan bantuan dari teman


sejawat sebagai observer menggunakan lembar observasi aktivitas
peserta didik. Data aktivitas belajar peserta didik setelah
menerapkan metode Talking Stick pada siklus II selengkapnya dapat
dilihat di bawah ini

Tabel 4.5
Data Observasi Aktivitas Peserta Didik Siklus II

Skor
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan materi
2 Mengajukan pertanyaan
3 Memberikan tanggapan dari
pertanyaan teman
4 Menjawab pertanyaan dari guru
pada
kegiatan talking stick
5 Antusias pada kegiatan talking
stick
Jumlah
17
Skor
Persentase Capaian (%) 85

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat di lihat bahwa aktivitas


belajar peserta didik pada siklus II sudah baik dengan persentase
85%. Pada pertemuan ini terlihat bahwa peserta didik sudah
memahami pembelajaran ketentuan shalat berjamaah dengan
menggunakan metode Talking Stick. Peserta didik terlihat antusias
dalam mengikuti pembelajaran terutama pada saat kegiatan
permainan Talking Stick
Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada
kemampuan akademik peserta didik. Setelah dilakukan siklus II
hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

735
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Tabel 4.6
Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II

Siklus
No Indikator II
Pretest Posttest

1 Nilai rata-rata 67,14 75,71

2 Nilai tertinggi 80 90

3 Nilai terendah 50 60

4 Tuntas 20 (66,66%) 26 (86.66%)

5 Tidak tuntas 10 (33,33%) 4 (13.33%)

Berdasarkan data hasil belajar peserta didik kelas VII SMPN 2


Kahayan Kuala di atas, yang berjumlah 30 orang telah mengikuti tes
hasil belajar berupa pretest dan posttest pada siklus II. Peserta didik
yang mendapat nilai ≥ 70 berjumlah 20 orang atau sekitar 66,66% pada
pretest dan 26 orang atau sekitar 86,66% pada posttest. Hal ini berarti
ada 10 orang peserta didik atau sekitar 33,33% yang nilainya < 70
pada pretest dan 4 orang peserta didik atau sekitar 13,33% pada
posttest.
Dengan demikian dapat dilihat pada persentase peserta didik
yang mendapatkan nilai ≥ 70 telah mencapai indikator yang
diinginkan yaitu 80% meskipun masih terdapat 4 orang peserta didik
yang belum tuntas pada siklus II disebabkan selama proses
pembelajaran peserta didik tersebut kurang fokus memperhatikan
materi pembelajaran pelajaran serta kurang aktif dalam bertanya pada
hal-hal yang masih kurang dipahami dari materi sehingga berdampak
kepada hasil yang kurang memuaskan yakni hasil belajar yang belum
tuntas

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

736
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran materi ketentuan shalat berjamaah melalui metode
pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik kelas VII SMPN 2 Kahayan Kuala. Hal ini terbukti
dengan adanya peningkatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus I diperoleh
persentase aktivitas peserta didik sebesar 55% sedangkan pada
siklus II diperoleh persentase aktivitas peserta didik sebesar 85%.
Terjadi peningkatan dari siklus I dan II sebesar 30%.
2. Pembelajaran materi ketentuan shalat berjamaah melalui metode
pembelajaran Talking Stick meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas VII SMPN 2 Kahayan Kuala. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Pada siklus I
diperoleh persentase ketuntasan sebesar 66,66% dan pada siklus II
diperoleh persentase ketuntasan sebesar 86,66%. Terjadi
peningkatan persentase nilai dari siklus I ke siklus II sebesar
20,00%.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, M. 2018 Urgensi Penerapan Metode Paikem Bagi Guru Dalam


Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 3(1).
https://doi.org/10.37348/cendekia.v3i1.42
Aminah Hasibuan, S. 2018. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Talking Stick Pada
Mata Pelajaran Ipa Materi Gaya Di Kelas V Min Medan Maimun
Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas, 279–288. Skripsi
S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara Medan.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Elvinawati. 2018. Penerapan Model Talking Stick Untuk Meningkatkan
Keaktifan Belajar Peserta didik Pada Pembelajaran Tematik Di

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

737
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Sekolah Dasar Negeri 33/Iv Kota Jambi. Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah


dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Hamalik, O. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Imas, K. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran


UntukMeningkatkan Profesional Guru. Kata Pena
Purwanto, M. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.
Bandung:Remaja Rosdakarya.
Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum
2013.

Yogyakarta: Ar Rozz Media.


Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka

Cipta.
Sudjana, Na. 1999. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung:
Rosdakarya. Supadi, Y. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Talking
Stick Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Di Kelas Viii Smp Negeri 31 Seluma, 1–81. Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah
dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (Iain) Bengkulu.
Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.

Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar


(Cetakanke-4). Jakarta: Prenadamedia Group, 2, 185.
Suwandi, B. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka
Cipta. Suyatno. 2011. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Bumi
Aksara. Syafaruddin. 2006. Metodologi Penelitian. Medan: Perdana
Publish.
Thobroni, M., & Mustofa, A. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
ArRozz Media.
Usman, M. U. 2002. Menjadi guru profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 154.
UU. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

738
e-ISSN: 2807-8632

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

tentangSistem Pendidikan Nasional

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety
5.0

739

Anda mungkin juga menyukai