Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGURUSAN


JENAZAH METODE DEMONSTRASI SISWA ATP
SMK NEGERI 2 MUARA TEWEH

SUMIATI, S.Pd.I
Email
sumiati19870505@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam penggunaan media


pembelajaran yang menjadikan hasil belajar peserta didik kurang baik. Dalam kasus
yang terjadi di SMK Negeri 2 Muara Teweh ini media pembelajaran yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih menggunakan
metode ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara dan siswanya cenderung diam
untuk mendengarkan penyampaian, sehingga menjadikan siswa tidak bisa
menguasai materi dengan baik. Untuk mengatasi itu semua peneliti menyarankan
untuk menggunakan media baru sebagai cara untuk meningkatkanminatbelajar
siswa. Metode Demonstrasi adalah media yang mempunyai unsur gambar
danunsur peragaan.Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan
“Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Di SMK Negeri 2 Muara Teweh.
Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan
melalui dua siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui observasi
di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data dari guru
kelas, dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan
setelah dilakukan tindakan kelas yang dilakukan di setiap siklus. Hasil yang
penelitian peroleh adalah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI ATP dengan jumlah siswa 15 orang. Hal ini dapat
dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan belajar siswa yang cukup signifikan dari
dua siklus yang telah dilaksanakan, indikasinya adalah kenaikan nilai rata-rata
siswa pada pra siklus yaitu 66,77; pada siklus I 75,00 dan 80,00 pada siklus II.
Demikian pula pada persentase ketuntasan belajar siswa juga mengalami
peningkatan, yaitu 33,3% pada pra siklus, 53,3 % pada siklus I, dan 100% pada
siklus II.

1362
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

Berarti kenaikan persentase ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus


I setelah dilakukan perbaikan sebesar 20%, dan meningkat pada siklus
I kesiklus II sebesar 46,7%.
Kata Kunci : Metode Demonstrasi dan Hasil Belajar

PENDAHULUAN
Pendidikan menjadikan manusia mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan merupakan sebuah upaya sadar dan
terencana untuk menjadikan peserta didik menjadi manusia yang memiliki
kecerdasan, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,kepribadian yang baik,
berakhlak mulia dan keterampilan untuk mengembangkan kemampuan dan
potensi diri. Tujuan dari pendidikan menjadikan manusia berbeda dengan
makhluk ciptaan Allah lainnya. Manusia diciptakan dengan bentuk sebaik-
baiknya dan dianugerahi akal oleh Allah. Melalui pendidikan manusia dapat
mengembangkan akal untuk kepentingan dirinya, kepentingan orang lain dan
kepentingan berbangsa dan bernegara. Inti dari pendidikan yaitu memanusiakan
manusia.
Menurut marimba, dalam Tafsir pendidikan merupakan bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani
anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama (Tafsir, 2014: 46). Abdul
Fattah Jalal mengungkapkan tujuan dari pendidikan islam adalah terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah. Tujuan itu adalah untuk semua manusia. Jadi,
menurut Islam pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia menjadikan
manusia yang menghambakan diri atau selalu beribadah kepada Allah.
Sudah jelas bahwa peran pendidikan sangatlah penting bagi kehidupan
manusia yang akan membawa manusia menuju kearah taqwa dan perdamaian
baik dalam kehidupan di dunia yang hidup berdampingan dengan makhluk lain,
maupun menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan selalu beriman kepada Allah.
Tidak hanya pendidikan secara umum saja yang penting, namun Pendidikan
Agama Islam disekolahan tidak kalah penting terutama disekolah –sekolah
umum.
Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran wajib
bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia. Pendidikan Agama Islam
dalam sistem pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting
karena melalui mata pelajaran Pendidikan Agam Islam inilah siswa dapat
mengetahui agama Islam lebih jauh.
Namun kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa peserta didik
kurang termotivasi untuk belajar agama karena proses pembelajaran yang
kurang inovasi dan hanya menggunakan metode pembelajaran yang
monoton. Perserta didik kurang tertarik dan termotovasi untuk aktif dalam

1363
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

kegiatan pembelajaran sehingga materi kurang dipahami oleh peserta


didik.
Untuk menumbuhkan semangat motivasi peserta didik dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam, harus ada pembelajaran yang aktif,
kreatif, menarik dan tidak membosankan. (Surawan, 2020: 92) Peneliti
memilih untuk menerapkan metode Demonstrasi yaitu cara penyajian
pembelajaran dengan memperagakan atau mempertujukan kepada peserta
didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik
dalam bentuk tiruan maupun sebenarnya yang dipertunjukan oleh guru
atau sumber lain yang ahli dalam proses dalam topik pembahasan
(Mulyani Sumantri dalam Roetiyah 2001: 82)
Fathurrohman P. (2007:98) mengemukakan bahwa tujuan penerapan
metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan
memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu
seperti :
a. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses, atau prosedur
keterampilan – keterampilan fisik dan motorik.
b. Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan
para siswa secara bersama- sama.
c. Mengkonkritkan informasi yang disajikan kepada siswa.
Dengan kata lain, metode demonstrasi dapat membantu siswa
dalam mengatasi kesulitan belajar dan pemahaman pelajaran yang
diajarkan oleh guru
Dari pemaparan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Pengurusan Jenazah Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Semester 2
SMK Negeri 2 Muara Teweh Tahun Ajaran 2021/2022.

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas
adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian
tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4)
refleksi. (Arikunto & Suharsimi, 2010: 16).

1364
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal
ini sesuai dengan pendapat (Arikunto 2006: 12)yang mengemukakan
penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang banyak
dituntut menguakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat penelitian ini adalah di kelas XI
ATP SMKN 2 Muara Teweh. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Agustus sampai September 2021 tahun pelajaran 2021/2022, dimulai
dari penyusunan proposal penelitian,pengembangan instrument
penelitian, pengolahan dan analisis data penelitian sampai penulisan
laporan hasil penelitian.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pengetahuan tentang pengurusan
jenazah siswa kelas IX masih sangat rendah, mulai dari penegtahuan
tentang tata cara pengurusan serta pengetahuan tentang doa-doa
yang wajib dilakukan. Siswa merasa kesulitan dalam prakteknya
sehingga siswa kurang respon terhadap pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan materi pembelajaran pengurusan jenazah.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang dilakukan
secara bertahap-tahap sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sebelum melaksanakan suatu penelitian terlebih dahulu harus
menentukan wilayah dan batas-batas daerah objek penelitian, yang
sering disebut dengan istilah populasi. Menurut Sutrisno Hadi ( 2006
: 220 ) yang dimaksud dengan populasi adalah “seluruh penduduk
atau sejumlah individu yang sama”. Dengan demikian menentukan
populasi terlebih dahulu akan menghilangkan kekaburan tentang
objek penelitian.
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI ATP SMKN 2 Muara Teweh Tahun Pelajaran
2021/2022 dengan jumlah keseluruhan 15siswa. Teknik
pengumpulan data
Untuk memperoleh data-data yang akurat, penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini

1365
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

dimaksudkan agar metode yang satu dengan

yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan


adalah:
a. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian
untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang
diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara
lain:
1. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum
lokasi penelitian.
2. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus
akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-
buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto,
2010: 274)
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui
data terkait dengan sejarah berdirinya SMK Negeri 2 Muara Teweh,
jumlah guru, absensi kelas untuk mengetahui data siswa kelas XI ,
daftar nilai siswa kelas XI, sarana dan prasarana, serta data terkait
lainnya.
c. Metode Tes
Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan post-tes dalam
setiap siklus yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Metode tes
bertujuan untuk mengukur prestasi peserta didik.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, maka dilakukan teknik analisis
data, peneliti memberi uraian mengenai hasil penelitian.
Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti
untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan
hanya oleh orang yang meneliti tetapi juga orang lain yang ingin

1366
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar


siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru
pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan respon siswa
terhadap metode demontrasi setelah pembelajaran berakhir. Hasil
belajar siswa dianalisis dengan melihat nilai posttest siswa yang
sudah berada di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 dan
menganalisis nilai pretest dan posttest dengan menggunakan rumus
N-Gain untuk melihat peningkatan nilai siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran. Prosesur / Langkah – Langkah Penelitian
1. Siklus Penelitian
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)

perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.


Adapun model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai
berikut (Arikunto dkk, 2007: 16).
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Merencanakan materi pembelajaran PAI tentang Pengurusan Jenazah.
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
3. Menyiapkan tes dengan materi tentang Pengurusan Jenazah,
mengkafani jenazah menggunakan metode Demonstrasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
1. Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu
pada skenario Metode Demonstrasi adapun kegiatannya: Guru
memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat
dan jelas.
2. Guru menyajikan materi pembelajaran.
3. Gurumelaksanakantindakan yang tertera dalam RPP menggunakan
metode Demonstrasi
4. Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

1367
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

2. Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui


keberhasilan pembelajaran pada siklus I.
Siklus II
Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan
tindakannII. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang
didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:
1. Perencanaan Tindakan
a. Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika
pembelajaran berlangsung pada siklus I.
b. Menyusun perencanaan pembelajaran.
c. Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang
meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
d. Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan
pada akhir siklus.
2. Pelaksanaan Tindakan.
Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan
jelas.
Guru menyampaikan materi pembelajaran.
Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan
metode Demonstrasi.
. Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II. Semua data dari
observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis.

HASILPENELITIAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data
yang terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metode
pembelajaran Demonstrasi pada pembelajaran PAI dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan menggunakan metode
demonstrasi dalam pembelajaran PAI yang dilaksanakan dalam
penelitian tindakan kelas tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat

1368
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

menerima materi pengurusan jenazah dengan baik. Hal ini dibuktikan


dengan peningkatan hasil belajar siswa selama pelajaran berlangsung.
Oleh karena itu maka pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dapat dikatakan menjadi salah satu solusi untuk
mencapai target yang telah ditentukan. Berdasarkan dari hasil
ulangan harian pada kondisi awal atau pra siklus, nilai rata-rata dari
15 siswa yaitu 60,77 dengan rincian 5 siswa sudah yang mencapai
KBM. dan dinyatakan tuntas, sedangkan 10 siswa yang belun
mencapai KBM. dan dinyatakan belum tuntas. Hal tersebut
dikarenakan guru dalam proses belajar mengajar masih
menggunakan metode konvesional sehingga pembelajaran yang
muncul kurang menarik siswa dan siswa menjadi kurang aktif.
Dengan demikian hasil belajar siswa kurang maksimal dan masih
banyak yang belum mencapai Kriteria Belajar Minimum (KBM).
Melihat hal tersebut agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan metode Demonstrasi. Dari penelitian tersebut
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini
dapat dilihat dari nilai –nilai tes formatif yang diperoleh siswa
disetiap siklusnya pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4Hasil Rekapitulasi Nilai –Nilai Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus
II
Sik lus
N Nama siswa
o Pra
Siklus I Siklus II
Siklus
1 AP 60 75 75

2 A 65 65 80

3 AW. 70 7 75
0
4 DS 65 7 75
5
5 D 65 6 80
5

1369
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

6 DSP 75 7 75
S 5
7 DL 65 6 80
5
8 KI 75 7 95
5
9 MY 75 7 80
5
10 MR 70 7 85
5
11 NAS 70 7 85
5
12 PH 70 7 85
5
13 RAP 75 7 85
N 5
14 RI 65 7 80
5
15 R 70 7 80
0
Jumlah 1035 1085 1215

Rata – 60,77 75,00 80,00


rata
Persentase ketuntasan 33,3% 53,3% 100%

Jumlah ketuntasan 5 8 15

Jumlah ketidaktuntasan 10 7 0

Nilai tertinggi 80 8 100


0
Nilai terendah 65 6 65
5

Pada Pra siklus sebelum diterapkan metode Demonstrasi nilai rata –rata
dari 15 siswa yaitu 60,77 (33,3%) dengan rincian 5 siswa dari jumlah siswa
yang telah mencapai KBM yaitu 75 dan dinyatakan tuntassedangkan 10
siswa dari jumlah siswa belum mencapai KBM dan dinyatakan tidak tuntas.
Dengan demikian dapat dijadikan pijakan dalam menilai hasil belajar siswa

1370
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

setelah diterapkan metode Demonstrasi. Meningkatnya hasil belajar siklus


I dan siklus II disebabkan kerana pembelajaran menggunakan metode
Demonstrasi dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar yaitu dari Pra siklus sebesar 60,77 yaitu 33,3%
yang diantarannya 5 tuntas dan 10 tidak tuntas dan 75,00 yaitu 53,3%
diantaranya 8 tuntas dan 7 tidak tuntas pada siklus I menjadi 80,00 yaitu
100%, 15 tuntas semua pada siklus II. Nilai rata-rata yang dicapai pada
siklus II sebesar 80.00 menunjukan bahwa telah melampaui KBM individu
yaitu 75.
Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian peneliti
menyimpulkan bahwa hipotesis yang duajukan dapat diterima
kebenarannya, dengan kata lain penerapan metode Demonstrasi di SMK
Negeri 2 Muara Teweh dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Peningkatan Hasil Belajar PAI Pengurusan Jenazah metode Demonstrasi
pada pembelajaran PAI dalam memberi materi kepada siswa.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam pada materi Pengurusan jenazah di kelas XI ATP
pada tahun ajaran 2021/2022dan mempermudah guru dalam mencapai
tujuan belajar yang diinginkan.
Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata dari sebelum
diterapkan metode Demonstrasi atau pra siklus sampai siklus II. Pada pra
siklus nilai rata-rata yaitu 66,77. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada
siklus I yaitu 75,00 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 8,00. Apabila
dilihat dari perolehan nilai tertiggi pada setiap siklusnya juga mengalami
peningkatan. Pada pra siklus nilai tertinggi 80, pada siklus I nilai tertinggi
meningkat menjadi 95, dan pada siklus II nilai tertinggi meningkat menjadi
100.
Persentase ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami
peningkatan yaitu pada pra siklus yang tuntas hanya 33,3%, pada siklus I
meningkat menjadi 53,3%, dan pada siklus II meningkat menjadi 100%.
Pada siklus II semua siswa sudah mencapai nilai KBM. Oleh karena itu
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
Peserta didik hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam maupun pembelajaran lainnya,
karena dengan motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi

1371
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Palangka Raya.

tercapainya tujuan pembelajaran yang dapat diukur dari hasil belajar


peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Abdurrahman, Mulyono. 1993. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa
Cipta.
Fathurrohman, Pupuh. 2007. Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Refika
Aditama. Hasan, Chalijah. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan.
Surabaya: Al- Ikhlas.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Ibnu Mas‟ud, zainal Abidin S, fiqh mazhab syafi’i, (Bandung: Pustaka
Setia,2000), hlm.449
Imam an-nawawi, al-majmu‟ syarh al-muhazzab. Kitab Al-Jana’iz, Bab
Ma Yuf’al Bi Al-Mayyit, (Beirut: Dar al-fikr,tt), V:10
Kunandar.2011.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta:Rajawali Pres
Mardianto. 2002. Psikologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Mendikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.
Mulyasa. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan
Implementasi.
Surawan. 2020. Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.
Yogyakarta : K-Media.

1372
Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama
Islam

Anda mungkin juga menyukai