Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
ERWAN EFENDI
Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya
Email : efendierwan0184@gmail.com
ABSTRAK
968
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
PENDAHULUAN
Metode pembelajaran yang statis dan kaku, sikap dan mental pendidik
yang kurang relevan menyebabkan proses pembelajaran meteri Syaja’ah
kurang menarik. Adanya kelemahan-kelamahan metode yang digunakan
karena metode yang digunakan masih cendrung menggukan metode ceramah.
metode yang biasa dipakai untuk pendidikan agama menyebabkan
pelaksanaan pembelajaran cendrung mononton. Sedangkan dalam proses
pembelajaran peran guru sangat menentukan keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Adapun tugas guru adalah membantu siswa mencapai
tujuannya. Pada pembelejaran meteri syaja’ah pada siswa kelas XI SMA Negeri
1 Tamiang Layang masih dominan menggunakan metode ceramah sehingga
siswa hanya pasif mendengarkan ceramah guru saja. Karena hanya
mendengarkan ceramah guru, ada sebagian siswa yang kurang konsentrasi.
Akibatnya siswa tidak memahami materi yang disampaikan.
Menurut seorang ahli bernama Adi S, (2003: 67) peningkatan berasal dari
kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan
kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti
pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
proses pembuatan cara memahami (Em Zul, Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008:
607-608).
970
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
METODOLOGI PENELITIAN
971
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
X =
X
N
Dengan : = Nilai rata-rata
ΣN = Jumlah siswa
P=
Siswa. yang.tuntas.belajar x100%
Siswa
HASIL PENELITIAN
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
observasi berupa pengamatan pengelolaan metode pemberian tugas belajar dan
resitasi dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran, dan
data tes formatif siswa pada setiap siklus.
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang
betul-betul mewakili apa yang diinginkan, Data ini selanjutnya dianalisis
tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data
pengamatan penglolaan metode pemberian tugas belajar dan resitasi yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode metode pemberian
tugas belajar dan resitasi dalam meningkatkan prestasi
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diterapkan metode pemberian tugas belajar dan resitasi.
Pada awal belajar mengajar siswa diberi Pre Test I dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang
telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai
berikut:
Tabel 1 Hasil Pre Test Siswa Pada Siklus I
No Nilai Keterangan
973
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
T TT
1 60 √
2 60 √
3 0 √
4 90 √
5 20 √
6 60 √
7 50 √
Jumlah 340 1 orang 6 orang
Jumlah Skor = 340
Rata-rata Skor Tercapai = 48,57
Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa dengan pemberian tes awal
sebelum memulai aktivitas proses belajar dan mengajar dengan tujuan untuk
mengatahui sampai sejauh mana pengatahuan dan pemahaman siswa tentang
materi syaja’ah, diperoleh nilai rata-rata prestasi siswa adalah 46.57 dan
ketuntasan belajar mencapai 14,28% pada 1 siswa dari 7 siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa pres test awal pada siklus I secara klasikal siswa belum
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai hanya sebasar 14.28% lebih
kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebasar 85%. Hal ini
disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang
dimaksudkan dan digunakan guru dengan pemberian masalah yang berkaitan
materi syaja’ah.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi Post Test dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa paham dan pengetahun yang didapat pada proses belajar
mengajar. Adapun data hasil Post Tes
Keterangan
No Nilai
1 100 √
2 90 √
3 90 √
4 100 √
5 100 √
6 90 √
7 50 √
974
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
1 80 √
2 100 √
3 95 √
4 100 √
5 100 √
6 60 √
7 100 √
8 90 √
9 100 √
Jumlah = 825
Jumlah Skor = 825
Rata-Rata Tercapai = 91,66
Bedasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata post Test sebasar 91,66
dan dari 8 siswa yang telah tuntas. Maka secara klasikal ketuntasan belajar
yang telah tercapai sebasar 88,88% termasuk kategori tuntas. Hal pada siklus II
ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil
belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan
guru dalam dalam menerapkan model Discovery Learning sehingga siswa
975
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih
mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Pada siklus II ini
ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penilitian ini hanya sampai
pada siklus II.
Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
Discovey Learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan pemhaman siswa terhadap
meteri syaja’ah yang disampaikan guru ketuntasan belajar meningkat dari
siklus I sampai Siklus II yaitu masing masing 85,71%, 88,88% pada siklus II
ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai.
Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis
data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar model
Pembelajaran Discovery Learning dalam setiap siklus mengalami peningkatan.
Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang
terus mengalami peningkatan.
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis
data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran agama islam pada
pokok bahasan meteri syaja’ah yang paling dominan adalah bekerja dengan
menggunakan alat/media, melihat tayangan vedio, mendengarkan/
memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan
guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langah-langkah model pembelajaran Discovery Learning dengan
baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan
LKS/menemukan konsep, menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi
umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas
cukup besar.
KESIMPULAN
976
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
DAFTAR PUSTAKA
977
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema:
e-ISSN: 2807-8632
Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Berg, Euwe Vd. (1991). Miskonsepsi agama islam dan Remidi Salatiga: Universitas
Kristen Satya Wacana.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Joyce, Bruce dan Weil, Marsh. 1972. Models of Teaching Model. Boston: A Liyn
dan Bacon.
Mukhlis, Abdul. (Ed). 2000. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Panitia Pelatihan
Penulisan Karya Ilmiah untuk Guru-guru se-Kabupaten Tuban.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.
Universitas Negeri Surabaya.
Soedjadi, dkk. 2000. Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi. Surabaya; Unesa
Universitas Press.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
978
Vol. 3, No 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: