Anda di halaman 1dari 12

e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI DENGAN METODE
TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VI
SDIT AL AMIN KAPUAS

Siti Jubaidah
Email: jubaidahsiti171@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI melalui


metode Team Quiz pada siswa kelas VI SDIT AL Amin, kota Kapuas (Kalteng).
Jenis penelitian ini adalah PTK, menggunakan model John Elliot. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VI. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar, lembar
observasi, angket, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis
deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan metode Team Quiz dapat meningkatkan proses dan hasil belajar PAI
siswa kelas VI. Peningkatan proses pembelajaran ditunjukkan oleh siswa yang
lebih aktif, komunikatif serta suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa. Selain itu, hasil belajar ditunjukkan dengan persentase ketuntasan pada
siklus I 27%, dan pada siklus II 86%.
Keyword: Team Quiz, Hasil belajar, QS. Surah Al Kaafirun.

243
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
PENDAHULUAN
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, idealnya seorang guru telah melakukan
berbagai persiapan mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
sebagaimana mestinya (Surawan, 2020: 163). Diantara tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai adalah meningkatkan pemahaman dan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam. Karena, kemampuan guru dalam mengembangkan program
bimbingan dan pengajaran Pendidikan Agama Islam sangat berpengaruh terhadap
proses pembelajaran.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk siswa kelas VI semester
ganjil berisikan tentang “Memahami makna surah Al Kaafirun” yang semestinya
dapat dikuasai dengan baik oleh setiap peserta didik. Peneliti mengambil materi
tentang Makna Surah Al- Kaafirun, karena materi pembelajaran ini memiliki nilai
sejarah factual pada masa Rasulullah saw. yang memiliki nilai moral yang sangat
urgent untuk bisa diterapkan oleh setiap umat manusia di seluruh dunia.
Berkenaan dengan sikap keteladanan yang menitik beratkan pada perilaku saling
bertoleransi antar umat beragama, Allah swt menetapkan sejarah tersebut dengan
mengabadikannya dalam kitab suci umat Islam (Al Quran) yang terdapat pada
juz 30, yaitu surah yang ke 109 Surah Al Kaafirun.
Berkenaan dengan hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengangkat
judul dengan materi penelitian tentang Memahami Makna Surah Al Kaafirun
apalagi diketahui daya serap belajar siswa sebagaimana hasil ulangan KD-3
pada bulan Juli 2021 menunjukkan bahwa pemahaman siswa berdasarkan
penilaian diperoleh rata-rata kelas dari 15 siswa sekitar 47 atau 27% dan masuk
dalam kategori sangat kurang. Sebagai informasi tambahan, sebanyak 11 siswa
(dari 15 siswa) menunjukkan hasil belajar yang belum berhasil mencapai
Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) PAI yaitu 70.
Adapun faktor-faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya adalah:
Saat proses pembelajaran berlangsung guru kurang mempersiapkan
perangkat pembelajaran. Akibatnya dalam kegiatan belajar mengajar sejumlah
materi dan penugasan dalam pembelajaran tidak berlangsung secara sistematis
dan cenderung membingungkan siswa. Guru kurang memperhatikan
pemanfaatan waktu secara efektif dan efisien sehingga siswa cepat mengalami
kelelahan karena merasa tergesa- gesa dalam melakukan proses pembelajaran
244
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
dan penugasan. Kemudian guru belum memiliki kemampuan dalam menentukan
strategi atau metode pembelajaran yang tepat. Akibatnya kegiatan belajar
mengajar berlangsung secara monoton atau kurang variasi sehingga kurang dapat
meningkatkan pemahaman siswa berkenaan materi yang disampaikan. Untuk
mengatasi masalah tersebut, ada banyak metode pembelajaran yang ditawarkan
oleh insan yang peduli dan berkecimpung dalam dunia pendidikan. Satu diantara
metode tersebut adalah dengan menerapkan metode team quiz dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah pada
Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diidentifikasikan sebagai, Rendahnya hasil
belajar siswa kelas VI SDIT Al AMIN KAPUAS. Adapun masalah pada penelitian
kelas ini dibatasi pada rendahnya hasil belajar PAI pada materi ajar Pemahaman
Makna Surah Al Kaafirun di SDIT AL AMIN KAPUAS dengan merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VI SDIT AL AMIN KPAUAS?
2. Bagaimana penerapan metode team quiz dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VI SDIT AL AMIN KPAUAS?
Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai upaya untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yaitu dengan menerapkan
metode team quiz. Seperti yang diungkapkan oleh Zaini, Munte, dan Aryani
(2002:57) bahwa melalui penggunaan strategi team quiz setiap siswa diberikan
tanggung jawab besar dalam penguasaan materi pembelajaran yang dibangun
secara berkelompok dalam suasana menyenangkan. Penggunaan metode team
Quiz ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar
mengajar, sehingga dalam proses belajar mengajar tersebut aktivitas pembelajaran
tidak hanya didominasi oleh guru, dengan demikian siswa akan terlibat secara
fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan Memahami
makna surah Al Kaafirun dapat dipahami oleh siswa.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research), karena ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di
kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses dan hasil belajar
PAI menggunakan metode pembelajaran team quiz pada siswa kelas VI SDIT Al
Amin Kapuas (Kalteng). Pengertian Team Quiz (Quiz Kelompok) Yaitu suatu
245
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
metode yang bermaksud untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
belajar. Dalam tipe ini siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil dengan
masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama atas
keberhasilan kelompoknya dalam memahami materi dan menjawab soal. Yang
diwali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi
kedalam tiga kelompok besar. Semua anggota kelompok bersama-sama
mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan
pertanyaan dan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai
materi maka diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya
pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar kelompok, para siswa
akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat
memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. Sedangkan menurut Hisyam
Zaini, metode Team Quiz merupakan salah satu metode pembelajaran bagi siswa
yang membangkitkan semangat dan pola pikir kritis.
Secara definisi metode Team Quiz yaitu suatu metode yang bermaksud
melempar jawaban dari kelompok satu kekelompok yang lain. Model
pembelajaran aktif Tipe Team Quiz yang dikemukakan Model pembelajaran aktif
Tipe team quiz yang dikemukakan oleh Dalvi bahwa: “Merupakan salah satu tipe
pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar”.
Sedangkan menurut Nurhayati, “Team quiz merupakan metode pembelajaran
aktif yang dikembangkan oleh Mel Silberman, yang mana dalam tipe team quiz ini
siswa dibagi menjadi tiga tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk
menyiapkan kuis jawaban singkat, dan tim yang lain menggunakan waktunya
untuk memeriksa catatan”. Jadi dapat disimpulkan, Tipe Team Quiz adalah model
pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan dan
semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi,
saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah
materi selesai diadakan suatu pertandingan akademis. Teknik ini meningkatkan
kemampuan tanggung jawab peserta didik terhadap apa yang mereka dipelajari
melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan. Ada beberapa prinsip-
prinsip, kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode Team Quiz.
Adapun prinsip-prinsip penggunaan yang terdapat dalam metode ini, sebagai
berikut : Menumbuhkan semangat motivasi untuk berkompetisi antar kelompok,
Membuat siswa aktif bekerja sama dalam proses pembelajaran baik secara
emosional maupun social Melatih keterampilan daya ingat atau berpikir kritis

246
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
siswa, Memberikan stimulus siswa belajar aktif, Membuat proses pembelajaran
lebih menarik.
Metode Team Quiz mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: Dapat
meningkatkan keseriusan, dapat menghilangkan kebosanan dalam lingkungan
belajar, mengajak siswa untuk terlibat penuh, meningkatkan proses belajar,
membangun kreatifitas diri, meraih makna belajar melalui pengalaman,
memfokuskan siswa sebagai subjek belajar, menambah semangat dan minat
belajar siswa. Metode Team Quiz juga mempunyai beberapa kelemahan,
diantaranya adalah: Memerlukan kendali yang ketat dalam mengkondisikan kelas
saat keributan terjadi, hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam
kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal Quiz. Karena permainan yang
dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat, waktu yang
diberikan sangat terbatas jika quiz dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu
pertemuan.
Penggunaan metode team quiz ini sudah pernah dilakukan oleh Urai Dewi
Erlianti menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif tipe team quiz dapat
meningkatkan kemampuan bertanya dan hasil belajar peserta didik pada pokok
bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan kelas XI IPA 4 SMA Muhammdiyah 2
Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Peningkatan kemampuan bertanya
ditunjukkan oleh kenaikan rerata kemampuan bertanya peserta didik dari
11,43% (pada siklus I) menjadi 25,71% (pada siklus II) Peningkatan hasil
belajar kognitif peserta didik ditunjukkan dengan adanya nilai effect size antara
siklus I dan siklus II sebesar 3,82.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ernawati SDN 07
Pontianak Timur yang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif model
team quiz dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar PAI siswa
kelas VI SDN 07 Pontianak Timur, Kota Pontianak(kalbar). Mengungkapkan
bahwa pada siklus I diperoleh nilai rata- rata kelas sebesar 73.85 dengan
ketuntasan belajar sebesar 61,29%. Pada siklus II diperoleh nilai rata- rata kelas
sebesar 87,70 dengan ketuntasan belajar 90,32%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode team quiz dalam pembelajaran PAI.
Selain itu, hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Adelaide
Yunitha mengungkapkan bahwa pada siklus I, siswa yang mencapai KKM, hanya
10 siswa dari 30 siswa atau sekitar 35%. Pada siklus II, siswa yang mencapai

247
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
KKM yaitu 23 siswa dari 30 siswa atau sekitar 85%. Sehingga disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPS
dikelas IV SD model kooperatif tipe Team Quiz. Penggunaan model pembelajaran
aktif tipe Team Quiz diharapkan dapat memudahkan siswa mengingat dan
memahami keseluruhan informasi yang disampaikan oleh guru.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam pembahasan ini diuraikan mengenai hasil dari penelitian yang telah
dilaksanakan. Pembahasan hasil penelitian memuat pengelolaan data tentang hasil
pengamat aktivitas belajar peserta didik dan hasil post test peserta didik terhadap
aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI pada materi memahami
makna QS al kaafirun.

Data Siklus I
Hasil pengamatan terhadap data siklus I terdiri atas data hasil tes siklus I.
Data siklus I ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal peserta
didik terhadap materi yang akan dijadikan topik pembelajaran sebelum penelitian
tindakan kelas berlangsung. data awal dari 15 orang peserta didik terdapat 11
orang peserta didik yang mendapatkan skor hasil PAI masih rendah yakni kurang
dari KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Skor nilai tes siklus I
selanjutnya dijadikan sebagai nilai dasar untuk menghitung peningkatan hasil
belajar individu pada siklus II.
Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar didapat hasil
tes siklus I peserta didik kelas VI SDIT Al- Amin Kapuas didapat rata-rata sebesar
47 dengan ketuntasan belajar sebesar 27% yang termasuk dalam kategori tidak
tercapai. Nilai rata-rata peserta didik yang sebesar 47 masih belum mencapai
kriteria ketuntasan minimal yaitu 70 dan nilai ketuntasan belajar sebesar 27%
masih jauh dari kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 85%. Sehingga pada tes
siklus I tingkat ketercapaian keberhasilan pembelajaran masih belum memenuhi
syarat ketuntasan hasil belajar data tes siklus I hal tersebut menunjukkan tingkat
kemampuan peserta didik sebelum dilakukan atau diberi tindakan dalam
penelitian. Sehingga perlunya dilakukan penelitian lanjutan.

248
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Data Siklus II
Data hasil pengamatan siklus II terhadap aktivitas belajar peserta didik dalam
pembelajaran PAI pada materi memahami makna QS al kaafirun dapat dilihat
pada tabel dan diagram dibawah ini:
[

Tabel 1
Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar
Peserta Didik Selama Pembelajaran Siklus 2

Rata-rata Nilai
No. Aktivitas Kategori
Siklus 2 Rata-rata

1. Peserta Didik 3,8 3,8 Baik


(Sumber: Pengamatan Siklus 2 KelasVI SD IT Al-Amin Kapuas
Tahun Pelajaran 2021)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dengan menggunakan


metode team quiz aktivitas belajar peserta didik menjadi lebih aktif dengan
memperoleh kategori baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Dalvi bahwa: “Team Quiz Merupakan salah satu tipe
pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar”.
Aktivitas belajar peserta didik pada siklus I memperoleh nilai rata-rata adalah 2,6
sedangkan pada siklus 2 aktifitas belajar siswa meningkat menjadi 3,8. Sejalan
dengan makna team quiz yaitu suatu metode yang bermaksud untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar. Dalam hal ini siswa dibentuk
dalam kelompok-kelompok kecil dengan masing- masing anggota kelompok
mempunyai tanggung jawab yang sama atas keberhasilan kelompoknya dalam
memahami materi dan menjawab soal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Hisyam Zaini, Munte, dan Aryani (2002:57) bahwa melalui penggunaan metode
team quiz setiap siswa diberikan tanggung jawab besar dalam penguasaan materi
pembelajaran yang dibangun secara berkelompok dalam suasana menyenangkan.
Sehingga siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar
dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Hasil belajar yang diperoleh berdasarkan hasil pos test siklus 1 sebelum
penggunaan metode team quiz dan hasil post test silkus 2 setelah menggunakan
metode team quiz pada peserta didik kelas VI SDIT Al-Amin Kapuas.

249
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Adapun rekapitulasi data dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Belajar PAI Peserta didik kelas VI
SDIT Al- Amin Kapuas

Nilai
No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 2
(Post tes) (Post test)
1 Alena 80 90
2 Kinar 80 70
3 Hana 20 90
4 Laila 30 90
5 Fatimah 80 70
6 Shaffa 50 60
7 Suci 20 80
8 Joana 80 80
9 Salwa 40 80
10 Naura 50 60
11 Askana 40 70
12 Zahra 50 90
13 Aira 30 90
14 Khairana 30 90
15 Rara 20 80
Jumlah 700 1190
Rata-rata 47 79
Ketuntasan Hasil Belajar 27% 86%
(Sumber: Hasil Belajar Kelas VI SDIT Al-Amin Kapuas
Tahun Pelajaran 2021)

Berdasarkan tabel diatas, pada hasil post test siklus 1 peserta didik belum
mencapai nilai maksimal karena hanya mendapatkan nilai rata-rata 47 dengan
persentase ketuntasan hasil belajar 27%. Kemudian pada siklus 2 peserta didik
mendapatkan nilai rata-rata 79 dengan persentase ketuntasan 86%. Peneliti
menganggap pada siklus 2 ini telah berhasil karena telah mencapai nilai Kriteria

250
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥70 dan telah berhasil mencapai nilai ketuntasan
secara klasikal ≥85%.

Diagram Persentase
100
90
80
70
60
50
Diagram Persentase
40
30
20
10
0
Siklus 1 Siklus 2

Gambar Diagram Batang Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan tabel dan diagram diatas, post test siklus 1 dan siklus 2 terlihat
ada peningkatan hasil belajar pada pembelajaran PAI materi memahami makna
QS. Al Kaafirun dengan menggunakan metode team quiz pada peserta didik kelas
VI SDIT Al-Amin Kapuas. Pada Post test siklus 1 peserta didik hanya memperoleh
nilai rata-rata 47 nilai ini masih jauh dari nilai KKM yaitu 70. Dapat dilihat
ketuntasan hasil belajar peserta didik pun hanya memperoleh nilai sebesar 27%.
Nilai ini sangat jauh dari kriteria ketuntasan klasikal dimana nilai yang ditentukan
yaitu 85%. Kemudian pada siklus 2 nilai rata-rata peserta didik meningkat menjadi
79. Hasil ketuntasan klasikal belajar peserta didik pun meningkat yakni
memperoleh nilai 86% nilai ini telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang
ditentukan. Berdasarkan hasil tersebut telah terjadi peningkatan hasil belajar PAI
dengan menggunakan model team quiz dari post test siklus 1 dengan rata-rata 47,
siklus 2 rata-rata 79, sehingga dapat dilihat bahwa hasil belajar meningkat dari
siklus 1 ke siklus 2.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Urai
Dewi Erliani di SMA 4 Muhammadiyah yang menunjukkan bahwa metode team
quiz ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada ke aktifan dan

251
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
kemampuan siswa dalam bertanya. Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Ernawati SDN 07 Pontianak Timur yang
menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif model team quiz dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar PAI siswa kelas VI SDN 07
Pontianak Timur, Kota Pontianak(kalbar). Mengungkapkan bahwa terjadi
peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode team
quiz dalam pembelajaran PAI. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
Adelaide Yunitha mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
setelah diterapkan pembelajaran IPS dikelas IV SD model kooperatif tipe Team
Quiz.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan metode team quiz dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar PAI pad a siswa kelas
VI di SDIT Al- Amin Kapuas. Penggunaan metode team quiz tersebut
dilakukan dengan baik sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar
siswa. Tes hasil belajar pada pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas
sebesar 47 dengan ketuntasan belajar sebesar 27 %. Pada siklus II diperoleh nilai
rata- rata kelas sebesar 79 dengan ketuntasan belajar 86%. Secara proses, hasil
belajar dapat dilihat dari meningkatnya kualitas pembelajaran, yaitu siswa menjadi
aktif, lebih antusias, dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa.
Hal tersebut sesuai dengan hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa
dari penerapkan pembelajaran dengan metode team quiz.
Hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam menerapkan pembelajaran
dengan metode team quiz pada pembelajaran PAI adalah sebagai berikut (1) guru
harus melaksanakan pembelajaran PAI dengan efektif dan efisien dengan
menerapkan langkah- langkah pembelajaran metode team quiz dengan tepat; (2)
suasana kelas dan pembelajaran harus dibuat santai tetapi serius dan
menyenangkan sehingga siswa merasa percaya diri dan komunikatif dengan guru.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebaiknya menerapkan metode-
metode belajar yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang disarankan
oleh peneliti dan dapat diterapkan oleh guru adalah metode team quiz.

252
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Hasil yang dicapai siswa dalam penelitian ini diupayakan untuk tetap
dipertahankan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
pengetahuan bagi para peneliti berikutnya dalam menerapkan strategi
pembelajaran aktif model team quiz pada mata pelajaran PAI.

REFERENSI
Sumber Ilmu http://miratriani.blogspot.com/2012/07/metode-team-quiz-dan
talking-stick.html tgl 29122012
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, hlm. 229

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010

Syaiful Bahri Djamah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Syaiful Bahri Djamah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

H.C. Whiterington, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Aksara Baru, 1978), hal. 124.4

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran,(Jakarta: Gransindo, 1996)

Nawawi, Hadari. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi di kalangan Murid terhadap

Prestasi Belajar di Sekolah.Yogyakarta. IKIP Yogyakarta.

Abdulkarim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas II SD. Bandung:

Media Grafindo

Sujana, Nana . .2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Andayani. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesi. Universitas Terbuka. Jakarta

Zulfa, Umi. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (edisi revisi). Yogyakarta: Cahaya

Ilmu.

253
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
e-ISSN: 2807-8632

Published by: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya
Nizar Alam Hamdani, & Dody Hermana. (2008). Teknik Penulisan dan Contoh

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Rahayasa Research &

Training.

Andri Saleh. (2009). Kreatif Mengajar dengan Team Quiz. Bogor: CV. Regina.

Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Arifin, Zainal. 2011 Evaluasi Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Aqib,Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB,

TK. Yrama Widya. Bandung.

Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendeketan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media

https://youtu.be/OPYYwiPC2nk

https://eprints.uny.ac.id/7713/3/BAB%202%20-%2008108241049.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/11246/6/Bab%202.pdf

254
Vol. 1 No. 1, September 2021│ Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai