Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1.

April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

Upaya Meningkatkan Aktifits dan Hasil Belajar PAI Peserta Didik kelas V Semester dua
Tahun pelajaran 2018/2019 Melalui Penerapan Model STAD Di SD Negeri 47 Cakranegara

Sriulan, S.Pd.I., M.Pd.I


Guru Kelas V SD Negeri 47 Cakranegara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan model STAD dalam upaya
meningkatkan aktifitasdan hasil belajar Matematika Peserta didik kelas V SD Negeri 47
Cakranegara. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan kajian dan bahan temuan dalam
pelaksanaan proses pembelajaran di kelas senyatanya. Bagi guru untuk meningkatkan kompetensi
dalam proses pembelajaran dan bagi peserta didik untuk meningktakan aktifitas dan hasil belajar
peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus, masing-masing siklus kegiatannya adalah;
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil akhir tindakan pada siklus II menunjukkan
bahwa hasil observasi guru memperoleh skor rata-rata (4,47) dan hasil observasi peserta didik
mencapai skor rata-rata (4,55). Sedangkan hasil belajar peserta didik adalah mencapai nilai rata-rata
(81,50), artinya indikator keberhasilan (>75,00) telah terlampaui. Karena indikator keberhasilan
telah terbukti penelitian dinyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II.

Kata Kunci : Aktifitas, hasil Belajar, Penerapan Model STAD

PENDAHULUAN masuk tanpa seijin guru kelas, main lempar-


Dewasa ini pola pembelajaran di lemparan, main HP, dan tidak mengerjakan
tingkat sekolah dasar (SD) secara umum tugas yang diberikan oleh guru kelasnya.
masih cenderung di dominasi oleh guru Akibatnya proses pembelajaran menjadi tidak
kelas/guru bidang studi. Peserta didik tak bermakna, kriteria ketuntasan minimal
ubahnya seperti teori “tabula rasa”. yaitu (KKM) tidak dapat tercapai dan pelaksanaan
suatu proses pembelajaran yang mengarah ke perbaikan pembelajaran pun juga tidak
guru sentris dimana peserta didik dianggap bermakna.
seperti kertas putih bersih yang belum Proses pembelajaran di kelas V SD
ditulis/dicoret dengan tinta. Selama proses Negeri 47 Cakranegara khususnya pada mata
pembelajaran, guru berapi-api ceramah pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat
dengan suara lantang yang penuh semangat dipaparkan sebagai berikut: 1) ada yang tidak
menjelaskan materi pelajaran. Sementara mendengarkan penjelasan guru, 2) tidak mau
peserta didik duduk manis mendengarkan mengerjakan tugas, 3) ribut/bermain-main
penjelasan guru dan mencatat apa saja yang yang tidak ada hubungannya dengan mata
diminta oleh guru di kelas, tahu atau tidak pelajaran Pendidikan Agama Islam, 4) keluar
tahu yang penting patuh dan taat apa yang masuk kelas tanpa ijin dengan alasan
menjadi perintah guru kelasnya, guru meludah, mau ke kamar mandi dan alasan lain
bertindah sebagai raja kecil yang menguasai yang tidak masuk akal.
kelas dan selama proses pembelajaran di kelas Rendahnya aktivitas dan hasil belajar
senyatanya. Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas
Proses pembelajaran yang mengarah V SD Negeri 47 Cakranegara disebabkan
ke guru sentris akan berdampak terhadap cara karena : 1) guru mengajar hanya ceramah dan
belajar peserta didik. Pola ini biasanya peserta pemberian tugas yang jarang dikontrol
didik cenderung pasif, tidak mendengarkan (diawasi), 2) peserta didik kurang teraktivitas
penjelasan guru karena merasa bosan dengan untuk belajar karena hanya guru saja yang
pola ceramah melulu, di kelas ada peserta aktif berbicaradari awal sampai akhir
didik membicarakan sesuatu yang tidak ada pelajaran, 3) peserta didik banyak yang tidak
hubungannya dengan pelajaran, ada anak mau mengerjakan tugas/soal yang diberikan
yang tidur lelap selama proses pembelajaran, oleh guru karena kurang memahami materi
yang lebih parah lagi ada anak yang keluar pelajaran, 4) standar krikteria ketuntasan

Jurnal Ilmiah Mandala Education |297


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

minimal (KKM) terlalu tinggi untuk ukuran pembelajaran yang kontekstual melalui
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan penerapan Model STAD di kelas
yang ke 5) hubungan individu antara guru senyatanya serta dalam upaya perwujudan
dengan peserta didik kurang terjalin sehingga pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
peserta didik terkesan takut dengan guru efektif, dan menyenangkan (PAIKEM)
yang mengakibatkan aktivitas dan hasil sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta
belajar rendah. didik dapat ditingkatkan.
Banyak solusi yang bisa dilakukan b. Bermanfaat bagi peserta didik dalam
oleh peneliti diantaranya yaitu dengan upaya meningkatkan prestasi belajar
menerapkan pendekatan pembelajaran peserta didik.
Cooperative Learning (CL). Model KAJIAN PUSTAKA
pembelajaran ini Peserta didik belajar dengan Aktivitas Belajar
membentuk kelompok kecil. Di dalam Aktivitas belajar adalah aktivitas yang
kelompok itu Peserta didik dapat saling asah, bersifat fisik maupun mental. Dalam proses
saling asuh dalam memecahkan permasalahan belajar kedua aktivitas itu harus saling
yang diberikan oleh guru. Pendekatan berkaitan. Lebih lanjut lagi piaget
Cooperative Learning banyak macamnya, menerangkan dalam buku Sardiman bahwa
diantaranya adalah model pembelajaran tipe jika seorang anak berfikir tanpa berbuat
STAD (Student Teams Archivement sesuatu, berarti anak itu tidak berfikir
Divisions). Model pembelajaran tipe STAD (Sardiman, 2011:100).
ini terdiri dari lima komponen utama, yaitu, Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana
presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan (2010:24) menjelaskan bahwa aktivitas
individu dan rekognisi tim. Dengan model belajar dapat memberikan nilai tambah
pembelajaran tipe STAD diharapkan motivasi (added value) bagi peserta didik, berupa hal-
dan hasil belajar dari Peserta didik Kelas VI- hal berikut ini:
B di SD Negeri 47 Cakranegara dapat 1. Peserta didik memiliki kesadaran
ditingkatkan. (awareness) untuk belajar sebagai wujud
Untuk membuktikan beberapa adanya aktivitas internal untuk belajar
keunggulan Model pembelajaran tipe STAD sejati.
ini maka perlu diadakan Penelitian Tindakan 2. Peserta didik mencari pengalaman dan
Kelas (PTK) dengan judul “ Upaya langsung mengalami sendiri, yang dapat
Meningkatkan Aktifits dan Hasil Belajar PAI memberikan dampak terhadap
Peserta Didik kelas V Semester dua Tahun pembentukan pribadi yang integral.
pelajaran 2018/2019Melalui Penerapan Model 3. Peserta didik belajar dengan menurut
STAD Di SD Negeri 47 Cakranegara”. minat dan kemampuannya.
Rumusan Masalah 4. Menumbuh kembangkan sikap disiplin
“Apakah penerapan model STAD dan suasana belajar yang demokratis di
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kalangan peserta didik.
Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas 5. Pembelajaran dilaksanakan secara
VSD Negeri 47 Cakranegara semester dua konkret sehingga dapat menumbuh
tahun pelajaran 2018/2019? kembangkan pemahaman dan berfikir
Tujuan Penelitian kritis serta menghindarkan terjadinya
“Untuk mengetahui efektifitas verbalisme.
penerapan Model STAD dalam upaya 6. Menumbuh kembangkan sikap kooperatif
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dikalangan peserta didik sehingga
Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas sekolah menjadi hidup, sejalan dan serasi
VSD Negeri 47 Cakranegara Semester dua dengan kehidupan di masyarakat di
tahun pelajaran 2018/2019”. sekitarnya.
Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini yang dimaksud
a. Bermanfaat bagi guru selaku peneliti dengan aktivitas belajar adalah kegiatan
dalam rangka melaksanakan proses peserta didik mengingat, memecahkan

Jurnal Ilmiah Mandala Education |298


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat Dalam hal ini adalah materi pembelajaran
hubungan-hubungan, dan membuat keputusan Pendidikan Agama Islamkelas V.
terhadap masalah yang diberikan oleh guru Model STAD
kelas V di SD Negeri 47 Cakranegara. STAD merupakan salah satu metode
Hasil Belajar pembelajaran kooperatif yang paling
Masalah belajar adalah masalah bagi sederhana yang merupakan modul yang
setiap manusia, dengan belajar manusia paling baik untuk perencanaan bagi para guru
memperoleh keterampilan, kemampuan yang menggunakan pendekatan cooperative
sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah (Robert E. Slavin, 2010:143). Student Teams
ilmu pengetahuan. Jadi hasil belajar itu adalah Archievent Divisions (STAD) terdiri dari lima
suatu hasil nyata yang dicapai oleh peserta komponen utama yaitu: 1) presentasi kelas, 2)
didik dalam usaha menguasai kecakapan Tim, 3) kuis, 4) Skor kemajuan individu, dan
jasmani dan rohani di sekolah yang 5) Rekognisi Tim.
diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap Presentasi kelas. Materi dalam STAD
semester. pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi
Untuk mengetahui perkembangan di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran
sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh langsung seperti yang sering dilakukan atau
seseorang dalam belajar, maka harus diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru,
dilakukan evaluasi. Untuk menentukan tetapi bisa juga memasukkan presentasi
kemajuan yang dicapai maka harus ada audiovisual. Bedanya Presentasi Kelas dengan
kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi
yang telah ditentukan sehingga dapat tersebut haruslah benar-benar berfokus pada
diketahui seberapa besar pengaruh strategi unit STAD. Dengan cara ini, para Peserta
belajar mengajar terhadap keberhasilan didik akan menyadari bahwa mereka harus
belajar peserta didik. Hasil belajar peserta benar-benar memberikan perhatian penuh
didik menurut W. Winkel (dalam selama presentasi kelas, karena dengan
buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah demikian akan sangat membantu mereka
keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik, mengerjakan kuis-kuias, dan skor kuis mereka
yakni prestasi belajar peserta didik di sekolah menentukan skor tim mereka.
yang mewujudkan dalam bentuk angka. Tim. Tim terdiri dari empat atau lima
Untuk mengetahui tercapai tidaknya Peserta didik yang mewakili seluruh bagian
tujuan pembelajaran khusus, guru perlu dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis
mengadakan tes formatif pada setiap kelamin, ras dan etnisitas. Fungsi utama dari
menyajikan suatu bahasan kepada peserta tim ini adalah memastikan bahwa semua
didik. Penilaian formatif ini untuk mengetahui anggota tim benar-benar belajar, dan lebih
sejauh mana peserta didik telah menguasai khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan
tujuan pembelajaran khusus yang ingin anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis
dicapai. Fungsi penelitian ini adalah untuk dengan baik. Setelah guru menyampaikan
memberikan umpan balik pada guru dalam materinya, tim berkumpul untuk mempalajari
rangka memperbaiki proses belajar mengajar lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang
dan melaksanakan program remedial bagi paling sering terjadi, pelajaran itu melibatkan
peserta didik yang belum berhasil. Karena pembahasan permasalah bersama,
itulah, suatu proses belajar mengajar membandingkan jawaban, dan mengoreksi
dinyatakan berhasil apabila hasilnya tiap kesalahan pemahaman apabila anggota
memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari tim ada yang membuat kesalahan.
bahan tersebut. Tim adalah fitur yang paling penting
Dalam penelitian ini yang dimaksud dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang
dengan hasil belajar adalah laporan individu ditekankan adalah membuat anggota tim
dan tes dalam bentuk tertulis yang materi melakukan yang terbaik untuk tim, dan tim
soalnya hanya selintas apa yang disajikan pun harus melakukan yang terbaik untuk
oleh guru selama prose pembelajaran di kelas. membantu tiap anggotanya. Tim ini

Jurnal Ilmiah Mandala Education |299


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

memberikan dukungan kelompok bagi kinerja Penelitian tindakan kelas (PTK) ini
akademik penting dalam pembelajaran, dan akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri 47
itu adalah untu memberikan perhatian dan Cakranegarasemester duatahun pelajaran
respek yang mutual yang penting untuk akibat 2018/2019, dengan jumlah peserta didik
yang dihasilkan seperti hubungan sebanyak 23 orang.
antarkelompok, rasa harga diri, penerimaan Faktor yang Diteliti
terhadap Peserta didik-Peserta 1. Faktor Guru: yaitu dengan mengamati cara
didikmainstream. guru membuat Rencana Pelaksanaan
Kuis. Setelah sekitar satu atau dua Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaannya
periode setelah guru memberikan presentasi dalam pembelajaran di kelas senyatanya
dan sekitar satu atau dua periode praktik tim, dengan menerapkan Model STAD dalam
para Peserta didik akan mengerjakan kuis upaya meningkatkan aktivitas dan hasil
individual. Para iswa tidak diperbolehkan belajar Pendidikan Agama Islam peserta
untuk saling membantu dalam mengerjakan didik Kelas VSD Negeri 47 Cakranegara.
kuis. Sehingga, tiap Peserta didik bertanggung 2. Faktor Peserta didik: yaitu peningkatan
jawab secara individual untuk memahami aktivitas belajar peserta didik yang terlihat
materinya. pada saat melaksanakan diskusi kelompok,
Skor Kemajuan Individual. Gagasan dan pada saat tes tertulis di akhir
dibalik skor kenmajuan individual adalah pembelajaran bagi peserta didik kelas V
untuk memberikan kepada tiap Peserta didik Semester dua Tahun pelajaran 2018/2019
tujuan kinerja yang dapat dicapai apabila di SD Negeri 47 Cakranegara.
mereka bekerja lebih giat dan memberikan Rencana Tindakan
kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. kegiatan nyata di kelas V yaitu
Tiap Peserta didik dapat memberikan melaksanakan proses pembelajaran dengan
kontribusi poin yang maksimal kepada timnya menerapkan Model STAD dalam upaya
dalam sistem skor ini, tetapi tidak ada Peserta meningkatan aktivitas dan hasil belajar
didik yang dapat melakukannya tanpa Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas
memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap VSD Negeri 47 Cakranegara semester dua
Peserta didik diberikan skor “awal”, yang tahun pelajaran 2018/2019. Tindakan nyata
diperoleh dari rata-rata kinerja Peserta didik yang dilakukan oleh guru selaku peneliti
tersebut sebelumnya dalam mengerjakan kuis adalah dengan menggunakan siklus.
yang sama. Peserta didik selanjutnya akan Gambaran siklus dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan poin untuk tim mereka sebagai berikut:
berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis
mereka dibandingkan dengan skor awal
mereka.
Rekognisi Tim. Tim akan
mendapatkan sertifikat atau bentuk
penghargaan yang lain apabila skor rata-rata
mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim
Peserta didik dapat juga digunakan untuk
menentukan dua puluh persen dari peringkat
mereka.
Hipotesis Tindakan
“Penerapan Model STAD dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik kelas V SD Negeri 47
Cakranegara semester dua Tahun pelajaran Setiap siklus selama penelitian ini berisi 4
2018/2019”. (empat) tahapan yaitu: 1) Perencanaan
PROSEDUR PENELITIAN (Planning), 2) Pelaksanaan (Action), 3)
Setting Penelitian

Jurnal Ilmiah Mandala Education |300


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

Observasi (Observation), dan 4) Refleksi terhadap tindakan yang masih memerlukan


(Reflection). penyempurnaan dan pembenaran
sebagaimana mestinya.
Siklus Tindakan Data dan Cara Pengambilannya.
SIKLUS I Sumber Data
Tahap Perencanaan (Planning) Yang menjadi sumber data dalam
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah
Pembelajaran (RPP) dengan skenario semua peserta didikkelas VSD Negeri 47
sesuai dengan aturan main model STAD. Cakranegara semester duatahun pelajaran
2. Menyiapkan sumber, bahan, dan semua 2018/2019 dan guru kelas/mata pelajaran
alat yang digunakan dalam penelitian. Pendidikan Agama Islam.
3. Menyusun/membuat lembar observasi Jenis Data
guru dan lembar observasi Peserta didik. - Jenis data yang berasal dari guru selaku
4. Menyusun alat evaluasi. peneliti
Tahap Pelaksanaan (Action) 1). Data tentang Rencana Pelaksanaan
Pertemuan I Pembelajaran (RPP)
1. Guru membagi Peserta didik menjadi 6 2). Data Pelaksanaan Pembelajaran
(enam) kelompok kecil, masing-masing - Jenis data yang berasal dari peserta didik :
kelompok beranggotakan 3-4 orang 1). Data kemajuan aktivitasbelajar
Peserta didik. 2). Data hasil laporan individu hasil
2. Masing-masing kelompok diberikan diskusi kelompok
tugas/soal untuk dipecahkan bersama 3). Data hasil belajar peserta didik/tes
dalam kelompok. tertulis
Pertemuan II Cara Pengambilan data
3. selanjutnya melaksanakan 5 (lima) - Data kegiatan pembelajaran diambil dari
komponen utama STAD yaitu : 1) RPP yang dibuat oleh guru dan lembar
Presentasi Kelas, 2) Tim, 3) Kuis, 4) Skor observasi pelaksanaan model STAD
kemajuan individual, dan 5) Rekognisi - Data kemajuan aktivitas belajar; diambil
Tim. dari lembar observasi selama kerja
4. Tes tertulis kelompok dan presentasi kelompok.
Tahap Observasi (Observation) - Data kemajuan hasil belajar; diambil dari
1. Observasi guru :Dilakukan oleh laporan hasil kerja kelompok secara
pengawas/observer sekaligus sebagai individual dan nilai hasil tes tertulis yang
pembimbing guru dalam melaksanakan dilaksanakan pada akhir proses
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). pembelajaran
2. Observasi Peserta didik : Dilaksanakan
oleh guru mata pelajaran sekaligus Indikator Keberhasilan dan Teknik analisa
sebagai peneliti dalam Penelitian data
Tindakan Kelas (PTK) pada kegiatan Teknik analisa data
diskusi kelompok. Untuk menganalisis data akan dilakukan
Tahap Refleksi (Reflection) melalui analisis deskriptif kuantitatif melalui
1. Renungan hasil perolehan data pendataan, analisis dan pembahasan terhadap
2. Pengolahan dan analisa data hasil data yang diperoleh dengan mencocokkan
penelitian tingkat keoptimalan terhadap capaian
3. Mencocokkan hasil analisa data dengan indikator keberhasilan yang ada.
indikator keberhasilan Indikator Keberhasilan
4. Rencana perbaikan dan tindak lanjut 1. guru telah dinyatakan berhasil
SIKLUS II melaksanakan proses pembelajaran
Pada siklus ini semua kegiatan dan dengan pendekatan penerapan model
tahapan selama penelitian adalah sama, STAD, bila telah mencapai skor rata-rata
sifatnya mengulang dan memperbaiki > 4, 00

Jurnal Ilmiah Mandala Education |301


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

2. aktivitasbelajar Pendidikan Agama Islam Tahap Observasi


peserta didik kelas Vdinyatakan telah Observasi guru memperoleh skor rata-rata
meningkat jika > 85% dari jumlah peserta sebesar 3,21 dan 3,57, observasi peserta didik
didik telah memperoleh skor rata-rata > memperoleh skor rata-rata sebesar 3,39 dan
4,0 (kategori baik) dan hasil belajar 3,61, hasil belajar peserta didik diambil dari
dinyatakan telah meningkat jika > 85% nilai tugas dan tes tertulis memperoleh nilai
dari jumlah peserta didik memperoleh rata-rata sebesar 69,74 dan 64,35
nilai rata-rata > 75,00 (KKM Peserta Tahap Refleksi
didik). 1. Renungan data hasil perolehan data pada
siklus I
HASIL PENELITIAN 2. Pengolahan data hasil observasi guru,
DESKRIPSI SIKLUS I peserta didik dan tes tertulis.
Tahap Perencanaan 3. Mencocokkan hasil yang ada dengan
Pada tahapan ini yang telah dilakukan Indikator keberhasilan.
oleh guru selaku peneliti adalah; 1) menyusun 4. Merencanakan perbaikan terhadap jenis
RPP dengan skenario pembelajaran tindakan yang menyebabkan belum tuntas
ModelSTAD, 2) telah berhasil menyiapkan Indikator keberhasilan. Oleh karena
alat, sumber, bahan yang diperlukan dalam Indikator keberhasilan belum terbukti
penelitian, 3) berhasil menyusun instrument maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.
observasi guru dan instrument observasi DESKRIPSI SIKLUS II
peserta didik, dan 4) menyusun alat evaluasi. Tahap Perencanaan
Tahap Pelaksanaan Pada tahapan ini jenis kegiatan yang
a. Guru membagi Peserta didik dalam TIM, dilakukan masih mengacu pada kegiatan
yang keanggotaannya secara heterogen siklus I, bedanya hanya terjadi perbaikan
dengan harapan dalam satu tim ada yang seperlunya yaitu: 1) penyusunan RPP dengan
pintar, sedang dan ada yang kurang. mengacu pada penerapan model STAD dan
Pembauran agama, ras dan suku agar penyempurnaan pada bagian skenario
dalam tim benar-benar heterogen dan pembelajaran, 2) menyiapkan alat, sumber,
berbhineka tunggal ika. bahan yang diperlukan dalam proses tindakan
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dikelas senyatanyan, 3) menyiapkan lembar
dengan berbagai strategi, kemudian observasi guru dan lembar observasi peserta
memberikan tugas kepada semua tim untuk didik sebagaimana pada siklus I, 4)
dibagikan secara kelompok (mengerjakan menyiapkan alat evaluasi sebagaimana yang
kuis) telah dibuat pada siklus I.
c. Guru memberikan skor kemajuan Tahap Pelaksanaan
individual selama kerja kelompok dalam Secara umum tahapan pelaksanaan
mengerjakan kuis yang menjadi tanggung proses pembelajaran pada siklus II ini masih
jawab tim (kelompok). mengacu pada pelaksanaan proses
d. Rekognisi tim yaitu guru memberikan pembelajaran sebelumnya. Yang dilakukan
penghargaan kepada tim atau secara pada proses pembelajaran ini adalah: 1)
individual apabila hasil kerjanya sudah pelaksanaan proses diskusi kelompok kecil
mencapai criteria yang telah ditetapkan lebih dioptimalkan, 2) pelaksanaan
oleh guru. pembimbingan kelompok sekaligus observasi
a. Selama kerja kelompok dari tahap tim, peserta didik lebih di efektifkan. Utamanya
kuis, skor kemajuan individual, dan pengamatan peserta didik yang aktif, yang
rekognisi tim guru melakukan kurang aktif, peserta didik yang tidak aktif,
penyeimbangan peningkatan/kemajuan dengan harapan proses analisa data lebih
motivasi dan hasil belajarPeserta didik signifikan, 3)laporan hasil kerja kelompok
yang meliputi aspek antusias, kerjasama, yang dibuat secara individu lebih difokuskan,
aktivitas, kemampuan menjawab, dan dan 4) pelaksanaan tes tertulis sebagai tolak
efektifitas waktu dan hasil tes tertulis

Jurnal Ilmiah Mandala Education |302


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

ukur keberhasilan peserta didik lebih karenanya guru berkeliling untuk


dioptimalkan. mengamati agar Peserta didik memiliki
Tahap Observasi tanggung jawab dalam memecahkan soal
Observasi guru memperoleh skor rata-rata yang sudah disiapkan oleh guru dalam
sebesar 4,29 dan 4,64, observasi peserta didik bentuk lembar kerja Peserta didik (LKS).
memperoleh skor rata-rata sebesar 4,35 dan c. Skor kemajuan individual: pada kegiatan
4,74, hasil belajar peserta didik diambil dari ini guru memberikan apresiasi kepada
nilai tugas dan tes tertulis memperoleh nilai setiap Peserta didik yang bekerja lebih
rata-rata sebesar 82,04 dan 80,96 giat serta bekerja lebih baik bila
Tahap Refleksi dibandingkan sebelumnya. Bagi Peserta
1. Renungan atas perolehan data hasil didik yang banyak memberikan
observasi guru, observasi peserta didik, kontribusi kepada kelompok (tim)
dan hasil tes tertulis sebagai hasil dari diberikan poin sesuai dengan tingkat
peningkatan aktivitas dan hasil belajar kebenarannya, begitu seterusnya.
peserta didik di kelas senyatanya. d. Rekognisi tim: tim (kelompok) akan
2. Pengolahan data hasil observasi guru, mendapat sertifikat/penghargaan apabila
observasi peserta didik dan tes tertulis perolehan skor rata-rata mereka mencapai
3. Mencocokkan perolehan data hasil criteria yang telah ditentukan oleh guru
tindakan dengan Indikator keberhasilan IPA, PPKn, dan Pendidikan Agama
yang telah ditetapkan. Islam.
4. Guru memberikan hadiah/reward kepada Kegiatan pembelajaran diakhiri
semua peserta didik kelas V atas dengan tes tertulis, hal ini dimaksudkan untuk
keberhasilannya dalam upaya mengetahui dampak positif dari peningkatan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar aktivitasdan hasil belajar Pendidikan Agama
dan perolehan hasil belajar sesuai dengan Islam Peserta didik Kelas VSD Negeri 47
KKM yang telah ditetapkan. Cakranegara semester Dua tahun pelajaran
PEMBAHASAN 2018/2019 dengan penerapan model STAD.
SIKLUS I Asumsi bila aktivitas dan hasil belajar
Tahap Perencanaan meningkat maka akan berdampak
Dalam tahapan ini, beberapa kendala meningkatnya hasil belajar Peserta didik.
dihadapi oleh peneliti dalam mempersiapkan Tahap Observasi
segala materi yang berkaitan dengan Observasi guru memperoleh skor rata-
pendampingan. Namun setelah meminta rata pertemuan I (3,21) dan pertemuan II
petunjuk dan berkonsultasi kepada (3,57), Hasil observasi peserta didik dalam
pembimbing, kendala yang dihadapi dapat upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar
diatasi dengan baik dan kegiatan Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas
pendampingan pun dapat berjalan sesuai V semester dua tahun pelajaran 2018/2019 di
dengan yang diharapkan. SD Negeri 47 Cakranegara diperoleh skor
Tahap Pelaksanaan rata-rata pertemuan I (3,39) dan pertemuan II
a. TIM: guru membagi Peserta didika (3,61). Perolehan nilai rata-rata tugas
menjadi enam tim (kelompok), masing- individual dan tes tertulis yang dilakukan
masing beranggotakan 3-4 orang. pada akhir pelajaran adalah (69,74) dan
Kegiatan selanjutnya guru memberikan (64,35).
materi pelajaran dengan menggunakan Tahap Refleksi
berbagai strategi/tipe yang intinya Peserta Hasil analisa data perolehanaktivitas
didik bisa menyerap dan memahaminya. dan hasil belajar pada siklus I ini (3,50)
b. Kuis: setelah guru selesai menyampaikan sedangkan yang diminta dalam Indikator
materi pelajaran, setiap Peserta didik keberhasilan (> 4,0), ini artinya belum
mengerjakan soal (kuis) secara individu berhasil.
didalam kelompoknya. Para Peserta didik Karena Indikator keberhasilan belum
tidak boleh bekerjasama satu sama lain, tercapai, penelitian tindakan kelas (PTK)

Jurnal Ilmiah Mandala Education |303


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

dilanjutkan ke siklus II dengan harapan Tahap Refleksi


optimalisasi penerapan model STAD dapat Hasil analisa data peningkatan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar aktivitas dan hasil belajar peserta didik pada
Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas siklus II adalah (4,55) sedangkan Indikator
V semester dua tahun pelajaran 2018/2019 di keberhasilan (> 4,0). Ini artinya pada siklus II
SD Negeri 47 Cakranegara. hasilnya telah melampaui Indikator
SIKLUS II keberhasilan. Hasil belajar pada siklus I
Tahap Perencanaan (67,05) sedangkan pada siklus II (81,50), ini
Peneliti menyusun Rencana artinya indikator keberhasilan telah
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan dilampaui.
memperhatikan kesalahan-kesalahan pada Karena Indikator keberhasilan telah
siklus I. peneliti lebih memfokuskan tentang terbukti, maka tidak perlu ada upaya
Rencana strategi jitu sehingga proses perbaikan dan penyempurnaan. Penerapanm
pembelajaran dengan model STAD dapat model STAD telah mampu meningkatkan
terelaisasi dengan baik, karenanya dalam aktivitas dan hasil belajar peserta didik yang
penyusunan skenario benar-benar dirinci dari ditandai dengan tercapainya Indikator
tiap aspek pada proses pembelajaran dengan keberhasilan dan terjadinya peningkatan hasil
STAD. belajar peserta didik. “Penelitian Tindakan
Sebelum proses pembelajaran Kelas (PTK) dihentikan pada siklus II dengan
dilaksanakan, peneliti menyiapkan semua hasil memuaskan.”
alat, bahan, dan segala sesuatunya sehingga SIMPULAN
dalam pelaksanaan proses pembelajaran Data komulatif dari hasil penelitian
berjalan sesuai dengan skenario yang telah tindakan kelas (PTK) dari siklus I ke Siklus II
direncanakan. Agar proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
dapat teratasi maka peneliti juga menyiapkan Indikator Siklus I Siklus II
lembar observasi guru dan lembar observasi No Jenis Kegiatan Ket
Keberhasilan A B A B
peserta didik sebagai tolak ukur ketercapaian
peningkatan aktivitas dan hasil belajar 1. Hasil Observaasi Guru > 4,00 3,21 3,57 4,29 4,64 Tuntas
Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas
VSD Negeri 47 Cakranegara. 2. Observasi Peserta didik > 4,00 3,39 3,61 4,35 4,74 Tuntas
Tahap Pelaksanaan Hasil Laporan tugas kel.
3. > 75,00 69,74 82,04 Tuntas
Pada tahap pelaksanaan di siklus II ini secara individual
pada dasarnya masih mengacu pada 4. Hasil Tes tertulis > 75,00 64,35 80,96 Tuntas
pelaksanaan siklus I, yaitu penerapan model
STAD. Bedanya pada siklus ini lebih Penerapan model STAD sangat efektif
dioptimalkan. dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas
Tahap Observasi dan hasil dan hasil belajar Pendidikan Agama
Pada siklus II ini hasil observasi Islampeserta didikkelas Vsemester duatahun
memperoleh skor rata-rata pertemuan I (4,29) pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 47
dan Pertemuan II (4,64), Upaya meningkatkan Cakranegara. Fakta telah menunjukkan
aktivitas dan hasil belajar Pendidikan Agama perolehan rata-rata skor aktivitas dan hasil
Islampeserta didikkelas Vsemester duatahun belajar peserta didik pada siklus I (3,50),
pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 47 sedangkan pada siklus II (4,55), hasil belajar
Cakranegara diperoleh skor rata-rata dari 67,05 menjadi 81,50sudah melampaui
pertemuan I (4,35) dan pertemuan II (4,74), Indikator keberhasilan yang ditetapkan.
Dampak nyata dari meningkatnya aktivitas Penelitian dinyatakan “berhasil” dan
dan hasil belajar adalah prestasi belajar juga dihentikan pada siklus II.
meningkat, dari data hasil perolehan nilai SARAN
rata-rata nilai tugas dan tes tertulis adalah Disarankan kepada guru sejawat untuk
(82,04) dan (80,96)ini berarti mengalami melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas
peningkatan yang signifikan. (PTK) dalam upaya untuk meningkatkan

Jurnal Ilmiah Mandala Education |304


Jurnal Ilmiah Mandala Education Vol. 5. No. 1. April 2019
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/index p-ISSN: 2442-9511 e-ISSN: 2656-5862

aktivitas dan hasil dan hasil belajar peserta


didik sesuai dengan mata pelajaran masing-
masing.
Disarankan kepada para semua peserta
didik kelas VSD Negeri 47 Cakranegara
untuk membiasakan belajar dengan
pendekatan yang kontekstual utamanya
strategi yang mampu membangkitkan
aktivitas dan hasil dan hasil belajar peserta
didik yang dampaknya prestasi belajar dapat
ditingkatkan seperti yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2019, dalam
https://ekokhoerul.wordpress.com/201
2/06/27/konsep-aktivitas-belajar-
siswa/, diambil tanggal 6 Januari 2019,
pukul 13.46 Wita.
Anonim, 2019, dalam
http://ainamulyana.blogspot.co.id/201
2/01/pengertian-hasil-belajar-dan-
faktor.html, diambil tanggal 6 Januari
2019, Pukul 14.54 Wita
Al Hakim, S dan Riyanto, M, 2002, strategi
Pembelajaran Berdasarkan Deep
Dialogue/Critical Thinking (DD/CT),
Malang: PPPG IPS dan PMP
Arikunto, s. 2009, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta : Bumi Aksara.
Harun Rasyid dan Mansur, 2008, Penilaian
Hasil Belajar, Bandung : CV Wacana
Prima.
Lie, A, 2002, Cooperative Learning, Jakarta:
Gramedia Widiasarma Indonesia.
Lukmanul A, 2008, Perencanaan
Pembelajaran, Bandung : CV Wacana
Prima.
Mukhtar, 2003, Prosedur Penilaian, Jakarta :
Rineka Cipta.
Nurhadi, 2003, Yasin ,B dan Sendule.A,
2003, Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK, Malang : Unitipetas
Negeri Malang.
Robert E Slavin, 2010, Cooperative Learning
Teori, riset dan Praktik, Bandung :
Nusa Media.
Sardiman, 2007, Indikator Dan Aktivitas dan
hasil Belajar Mengajar, Jakarta : Raja
Grafindo Perkasa.
Supriono, 2009, Cooperative Learning Teori
dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.

Jurnal Ilmiah Mandala Education |305

Anda mungkin juga menyukai