Anda di halaman 1dari 10

Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No.

2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

Mengefektifkan Model Small Group Discussion (Diskusi kelompok kecil)


Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Agama Hindu Peserta Didik
Kelas IV Semester Dua Tahun Pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 7 Mataram
Desak Made Ratna Dewi
Guru Agama Hindu Kelas IV SD Negeri 7 Mataram

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan Small
Group Discussion (Diskusi Kelompok Kecil) dalam upaya meningkatkan motivasi belajar Agama
Hindu Peserta Didik Kelas IV SD Negeri 7 Mataram. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan
kajian dan bahan temuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas senyatanya. Bagi guru untuk
meningkatkan kompetensi dalam proses pembelajaran dan bagi Peserta Didik untuk meningktakan
motivasi belajar yang berdampak meningkatnya hasil belajar Peserta Didik. Penelitian ini dilaksanakan
dua siklus, masing-masing siklus kegiatannya adalah; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil akhir tindakan pada siklus II pertemuan II menunjukkan bahwa hasil observasi guru memperoleh
skor rata-rata (4,57) dan hasil observasi Peserta Didik mencapai skor rata-rata (4,48). Sedangkan
dampak dari peningkatan motivasi belajar adalah meningkatnya perolehan hasil belajar Peserta Didik
mencapai nilai rata-rata (83,942), artinya indikator keberhasilan (> 4,0) telah terlampaui. Karena
indicator keberhasilan telah terbukti penelitian dinyatakan berhasil dan dihentikan pada siklus II.

Kata Kunci : Motivasi dan Hasil Belajar – Model Small Group Discussion

PENDAHULUAN Pola pembelajaran di SD Negeri 7


Latar Belakang Mataram, secara umum telah menerapkan
Motivasi dan hasil belajar peserta didik pendekatan pembelajaran yang mengarah ke
perlu dibangkitkan dengan menggunakan peserta didik aktif, dan sudah menerapkan
berbagai macam strategi dan model Kurikulum 2013 (K.13). proses pembelajaran
pembelajaran yang mengarah pada pola kebanyakan kelas sudah menunjukkan bahwa
pembelajaran peserta didik aktif. Dalam peserta didiklah yang aktif, inovatif, kreatif,
praktiknya peserta didiklah yang harus mampu dan model guru yang menyampaikan materi
memecahkan ide-ide baru dari materi pelajaran pembelajaran sangat menyenangkan.
yang disampaikan oleh guru, ide-ide ini bisa Kendatipun demikian massih juga ditemukan
muncul secara individual dan bias juga peserta didik yang ketika mengikuti pelajaran
merupakan hasil kesepakatan kelompok kecil terkesan cuek, acuh tak acuh, tidak
ketika peserta didik sedang melaksanakan mendengarkan penjelasan guru. Ketika
diskusi kelompok di kelas senyatanya. diberikan tugas untuk memecahkan masalah
Pembelajaran yang mengarah pada peserta bersama dalam kegiatan diskusi kelompok
didik aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan kecil, ada yang belum faham, ada yang main
menyenangkan (PAIKEM) ini merupakan kucing-kucingan, dan bahkan hanya satu atau
model pembelajaran yang diharapkan sesuai dua orang saja yang aktif berdiskusi dan
dengan penerapan kurikulum 2013 (K.13). mengerjakan tugas yang menjadi tanggung
peserta didik di motivasi sedemikian mungkin jawab kelompoknya.
agar proses pembelajaran menjadi hangat, Rendahnya motivaasi dan hasil belajar
semua peserta didik mengambil peran sesuai peserta didik kelas IV khususnya pada mata
dengan tugas dan tanggung jawabnya serta pelajaran Agama Hindu disebabkan karena; 1)
sesuai dengan kompetensi maksimal yang peserta didik belum memiliki rasa tanggung
dimilikinya. jawab dan belum ada rasa percaya diri akan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 30


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

hak dan kewajibannya sebagai peserta didik senyatanya. Diyakini bahwa dengan
ketika berada di kelas, 2) sangat rendahnya mengefektifkan penerapan model Small Group
rassa ingin tahu peserta didik terhadap mata Discussion (Diskusi kelompok kecil) motivasi
pelajaran yang diberikan oleh guru, dan yang dan hasil belajar peserta didik dapat
ke 3) model pembelajaran yang diterapkan ditingkatkan. Untuk membuktikan wacana itu
oleh guru belum mampu menyentuh hati maka perlu diadakan Penelitian Tindakan
nurani peserta didik sehingga proses Kelass (PTK) dengan judul “Mengefektifkan
pembelajaran tidak berjalan sebagaimana Model Small Group Discussion (Diskusi
mestinya. Ketiga factor inilah yang merupakan kelompok kecil) Upaya Meningkatkan
penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar Motivasi Dan Hasil Belajar Agama Hindu
peserta didik kelas IV khususnya pada mata Peserta Didik Kelas IV Semester Dua Tahun
pelajaran Agama Hindu. Pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 7
Dari hasil rembuk dengan guru sejawat Mataram”.
ketika sedang melakanakan kelompok kerja Rumusan Masalah
guru (KKG), ada beberapa model “Bagaimana cara mengefektifkan model
pembelajaran yang mampu meningkatkan Small Group Discussion (Diskusi kelompok
motivasi dan hasil belajar peserta didik. Model kecil) upaya meningkatkan motivasi dan hasil
pembelajaran yang dimaksud diantaranya belajar Agama Hindu peserta didik kelas IV
adalah dengan mengefektifkan model Small semester dua tahun pelajaran 2018/2019 di SSD
Group Discussion (Diskusi kelompok kecil). Negeri 7 Mataram?”
Alasannya karena model Small Group Tujuan penelitian
Discussion (Diskusi kelompok kecil) ini 1. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
menurut peneliti memiliki beberapa penerapan model pembelajaran Small
keunggulan bia dibandingkan dengan model Group Discussion (Diskusi kelompok kecil)
pembelajaran yang lain, khususnya bila dalam upaya meningkatkan motivasi dan
diterapkan pada mata pelajaran Agama Hindu hasil belajar Agama Hindu Peserta didik
di SD Negeri 7 Mataram. Keunggulan Kelas IV SD Negeri 7 Mataram.
dimaksud adalah; 1) aktivitas pembelajaran 2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan
peserta didik menjadi termotivasi sehingga hasil belajar Peserta didik Kelas IV SD
peserta didik bias menentukan ide/gagasan Negeri 7 Mataram tahun pelajaran
baru melalui pengalaman belajarnya, 2) 2018/2019 sebagai dampak dari penerapan
menumbuhkan rasa ingin tahu, berinovasi, model pembelajaran Small Group
berkreativitas terhadap suatu permassalahan Discussion (Diskusi kelompok kecil).
nyata melalui pengalaman belajarnya, dan 3)
peserta didik mampu berkomunikasi, Manfaat Penelitian
bersosialisasi, berkolaborasi, peserta didik  Bermanfaat bagi guru selaku peneliti dalam
sesuai dengan perkembangan selama rangka melaksanakan proses pembelajaran
mengikuti proses pembelajaran di kelas yang kontekstual melalu penerapan model
senyatanya. pembelajaran Small Group Discussion
Rendahnya motivasi dan hasil belajar (Diskusi kelompok kecil) di kelas
Agama Hindu peserta didik kelass IV senyatanya serta dalam upaya perwujudan
semester dua tahun pelajaran 2018/2019 di SD pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
Negeri 7 Mataram, disebabkan belum efektif, dan menyenangkan (PAIKEM)
efektifnya guru dalam menerapkan model sehingga motivasi Peserta didik dapat
pembelajaran “Small Group Discussion ditingkatkan.
(Diskusi kelompok kecil) dalam proses  Bagi Peserta didik sangat bermanfaat dalam
pembelajaran AAgama Hindu di kelass upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 31


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

yang berdampak meningkatnya prestasi Sistem pembelajaran yang baik


belajar Peserta didik. seharusnya dapat membantu peserta didik
mengembangkan diri secara optimal serta
mampu mencapai tujuan-tujuan belajarnya.
KAJIAN PUSTAKA Meskipun proses belajar-mengajar tidak dapat
Kerangka teoritis sepenuhnya berpusat pada peserta didik (pupil
Small Group Discussion (Diskusi kelompok centered instruction) seperti pada sistem
kecil) pendidikan terbuka, tetapi perlu diingat bahwa
Small group discussion adalah proses pada hakekatnya peserta didiklah yang harus
pembelajaran dengan melakukan diskusi belajar.
kelompok kecil tujuannya agar peserta didik Dengan demikian, proses belajar
memiliki ketrampilan memecahkan masalah mengajar perlu berorientasi pada kebutuhan dan
terkait materi pokok dan persoalan yang kemampuan peserta didik, misalnya dengan
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Small pendekatan “inquiry-discovery learning”.
group discussion juga berarti proses Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sini
penglihatan dua atau lebih individu yang harus dapat memberikan pengalaman belajar
berinteraksi secara global dan saling yang menyenangkan dan berguna baginya.
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran Guru perlu memberikan bermacam-macam
yang sudah tertentu melalui tukar menukar situasi belajar yang memadai untuk materi yang
informasi, mempertahankan pendapat atau disajikan, dan menyesuaikannya dengan
pemecahan masalah. kemampuan dan karakteristik serta gaya belajar
Sebagai metode belajar, belajar kelompok peserta didik. Sebagai konsekuensi logisnya,
diskusi atau small group discussion guru dituntut harus kaya metodologi mengajar
mengandung tujuan yang ingin dikembangkan. sekaligus terampil menerapkannya, tidak
Tujuan diskusi atau small group discussion monoton dan variatif dalam melaksanakan
antara lain : pembelajaran.
1. Agar peserta didik berbincang-bincang Sesuai dengan pengertian mengajar yaitu
untuk memecahkan masalahmasalah menciptakan suasana yang mengembangkan
sendiri. inisiatif dan tanggungjawab belajar peserta
2. Agar peserta didik berbincang-bincang didik. Maka sikap guru hendaknya:
mengenai masalah-masalah apa saja yang 1. Buka mau mendengarkan pendapat peserta
berhubungan dengan kehidupan mereka didik.
sehari-hari, dengan kehidupan mereka di 2. Membiasakan peserta didik untuk
sekolah, dengan sesuatu yang terjadi di mendengarkan bila guru atau peserta didik
lingkungan sekitar mereka dan sebagainya. lain berbicara.
3. Agar peserta didik berbincang-bincang 3. Menghargai perbedaan pendapat.
mengenai pelajaran di kelas dengan 4. “Mentolelir” salah dan mendorong untuk
maksud saling mengoreksi pemahaman memperbaiki.
yang mereka atas pelajaran yang 5. Menumbuhkan rasa percaya diri peserta
diterimanya, agar masing-masing anggota didik.
memperoleh pemahaman yang lebih baik. 6. Memberi umpan balik terhadap hasil kerja
Sedangkan menurut Ismail SM Tujuan guru.
penerapan strategi ini adalah agar peserta didik 7. Tidak terlalu cepat membantu peserta
memiliki ketrampilan memecahkan masalah didik.
terkait materi pokok dan persoalan yang 8. Tidak kikir untuk memuji atau menghargai.
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 32


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

9. Tidak mentertawakan pendapat atau hasil Dalam penelitian ini, motivasi dan hasil
karya peserta didik sekalipun kurang belajar yang akan diukur adalah pola belajar
berkualitas. Peserta didik dalam proses pembelajaran
10. Mendorong peserta didik untuk tidak takut Agama Hindu di kelas yaitu sikap antusias
salah dan berani menanggung resiko. terhadap materi yang diajarkan. Prilaku untuk
Langkah-langkah penerapan metode small anak bekerjasama dalam kelompok kecil,
group discussion diantaranya : keaktifan dalam melaksanakan kerjasama
a. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok dalam kelompok, kemampuan tiap-tiap Peserta
kecil (maksimal 5 murid) dengan didik untuk menjawab pertanyaan dari teman
menunjuk ketua dan sekretaris sejawat maupun yang berasal dari guru mata
b. Berikan soal studi kasus (yang pelajaran, dan yang terakhir adalah kemampuan
dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan Peserta didik untuk memanage waktu yang
Standar Kompetensi (SK) & Kompetensi diberikan oleh guru untuk masing-masing
dasar (KD). kelompok.
c. Instruksikan setiap kelompok untuk
mendiskusikan jawaban soal tersebut Hasil belajar
d. Pastikan setiap anggota berpartisipasi aktif Masalah evaluasi hasil belajar meliputi
dalam diskusi alat ukur yang digunakan, cara menggunakan,
e. Instruksikan setiap kelompok melalui juru cara penilaian dan evaluasinya (Harus Rasid
bicara yang ditunjuk menyajikan hasil dan Mansur, 2008:9). Evaluasi hasil belajar
diskusinya dalam forum kelas yang berhubungan dengan tugas guru rutin
f. Klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut dilakukan evaluasi hasil, yang juga dijadikan
(Guru) umpan balik, evaluasi hasil bertujuan menilai
apakah hasil belajar dicapai sesuai dengan
Motivasi tujuan (Lukmanul Hakim, 2008:165). Pakar
Motivasi dapat diartikan serangkaian pendidikan lain mendefinisikan bahwa yang
usaha menyediakan kondisi-kondisi tertentu, dimaksud hasil belajar adalah perubahan
sehingga seorang itu mau dan ingin melakukan perilaku secara keseluruhan bukan salah satu
sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan aspek potensi kemanusiaan saja (Supriyono,
berusaha meniadakan dan meyalahkan perasaan 2009:19). Berbeda dengan pendapatnya Bloom
tidak suka itu (Sardiman, 2007). Pendapat lain (Dalam Sumiati danAska, 2008). Hasil belajar
mengatakan bahwa motivasi dan hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan
adalah merupakan faktor fisik yang bersifat non psikomotorik. Jadi pendapat ini mengisyaratkan
intelektual (Hil,2002). Peserta didik yang bahwa haasil belajar Peserta didik harus diukur
memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai dengan tes tertulis, tes sikap, dan kemampuan
banyak energy untuk melakukan kegiatan skiil secara nyata selama proses pembelajaran
(Sardiman, 2007). Jika guru memiliki suatu di kelas senyatanya.
kejelasan ide mengenai arah program Dalam penelitian ini yang dimaksud
pembelajaran Peserta didik dapat diberi dengan hasil belajar adalah tes ulangan harian
kebebasan untuk menyesuaikan bahan dan yang dilaksanakan secara tertulis pada akhir
program tersebut pada suatu arah dan konteks pembelajaran.
dari pilihannya sendiri (Nurhaadi, 2003). Jika
Peserta didik berpartisAgama Hindusi dalam Hipotesis Tindakan.
pembuatan perencanaan pengalaman belajarnya Penerapan pendekatan Small Group
sendiri, motivasi Peserta didik akan meningkat Discussion (Diskusi kelompok kecil) dapat
dan terjaga dengan baik. meningkatkan motivasi dan hasil belajar
Agama Hindu Peserta didik Kelas IV SD

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 33


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

Negeri 7 Mataram semester dua tahun pelajaran (Planning), 2) Pelaksanaan (Action), 3)


2018/2019. Observasi (Observation), dan 4) Refleksi
METODE PENELITIAN (Reflection).
Setting Penelitian Siklus Tindakan
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan SIKLUS I
dilaksanakan di Kelas IV SD Negeri 7 Mataram Tahap Perencanaan (Planning)
semester dua Tahun pelajaran 2018/2019, 1. Pada tahapan ini guru selaku peneliti
dengan jumlah Peserta didik sebanyak 8 orang melakukan kegiatan-kegiatan sebagai
peserta didik. berikut:
Faktor yang Diteliti 2. Menyusun Rencana Pelaksanaan
 Faktor Guru: yaitu dengan mengganti cara Pembelajaran (RPP) dengan skenario
guru membuat Rencana Pelaksanaan sesuai dengan aturan main model
Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaannya pembelajaran Small Group Discussion
dalam pembelajaran di kelas senyatanya (Diskusi kelompok kecil).
dengan menerapkan pendekatan Small 3. Menyiapkan sumber, bahan, dan
Group Discussion (Diskusi kelompok kecil) semua alat yang digunakan dalam
dalam upaya meningkatkan motivasi dan penelitian.
hasil belajar Agama Hindu Peserta didik 4. Menyusun/membuat lembar observasi
Kelas IV SD Negeri 7 Mataram. guru dan lembar observasi Peserta
 Faktor Peserta didik: yaitu peningkatan didik.
motivasi dan hasil belajar Peserta didik yang 5. Menyusun alat evaluasi.
terlihat pada perilaku Peserta didik selama Tahap Pelaksanaan (Action)
diskusi kelompok, dan pada saat Pertemuan I
mengerjakan tes tertulis. 1. Guru membagi peserta didik menjadi 2
Rencana Tindakan (dua) kelompok kecil, masing-masing
kegiatan nyata di Kelas IV yaitu melaksanakan kelompok beranggotakan 4 orang peserta
proses pembelajaran dengan menerapkan didik.
pendekatan Small Group Discussion (Diskusi 2. Guru memberikan soal/kasus yang sesuai
kelompok kecil) dalam upaya meningkatan dengan materi yang diajarkan pada hari itu
motivasi dan hasil belajar Agama Hindu Peserta 3. Masing-masing kelompok diinstruksikan
didik kelas IV SD Negeri 7 Mataram semester untuk mendiskusikan soal/kasus yang
dua tahun pelajaran 2018/2019. Tindakan nyata diperoleh bersama anggota kelompok
yang dilakukan oleh guru selaku peneliti adalah masing-masing
dengan menggunakan siklus. Gambaran siklus Pertemuan II
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 4. Setelah selesai berdiskusi, guru memberi
instruksi kepada masing-masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
5. Guru memberikan klarifikasi, penyimpulan
dan tindak lanjut dari hasil diskusi
kelompok yang telah dilakukan
6. Tes tertulis
Tahap Observasi (Observation)
1. Observasi guru : Dilakukan oleh pengawas
mata pelajaran Agama Hindu observer
sekaligus sebagai pembimbing guru dalam
Setiap siklus selama penelitian ini berisi
4 (empat) tahapan yaitu: 1) Perencanaan

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 34


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pembelajaran Small Group Discussion


(PTK). (Diskusi kelompok kecil)
2. Observasi Peserta didik : Dilaksanakan oleh - Data kemajuan motivasi dan hasil
guru mata pelajaran sekaligus sebagai belajar; diambil dari lembar observasi
peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas selama diskusi kelompok.
(PTK) pada kegiatan diskusi kelompok. - Data kemajuan hasil belajar; diambil
Tahap Refleksi (Reflection) dari nilai pada saat tes tertulis yang
1. Renungan hasil perolehan data dilaksanakan pada akhir proses
2. Pengolahan dan analisa data hasil penelitian pembelajaran.
3. Mencocokkan hasil analisa data dengan Indikator Keberhasilan dan Teknik analisa
indikator keberhasilan data
4. Rencana perbaikan dan tindak lanjut Teknik analisa data
SIKLUS II Untuk menganalisis data akan dilakukan
Pada siklus ini semua kegiatan dan melalui analisis deskriptif kuantitatif melalui
tahapan selama penelitian adalah sama, sifatnya pendataan, analisis dan pembahasan terhadap
mengulang dan memperbaiki terhadap tindakan data yang diperoleh dengan mencocokkan
yang masih memerlukan penyempurnaan dan tingkat keoptimalan terhadap capaian indikator
pembenaran sebagaimana mestinya. keberhasilan yang ada.
Apabila indikator keberhasilan pada Indikator Keberhasilan
siklus II sudah terpenuhi, maka Penelitian  Guru telah dinyatakan berhasil melaksanakan
Tindakan Kelas (PTK) dihentikan. Tetapi proses pembelajaran dengan pendekatan
dalam indikator keberhasilan bahwa tercapai Small Group Discussion (Diskusi kelompok
maka penelitian dilanjutkan pada siklus kecil), bila telah mencapai skor rata-rata > 4,
berikutnya. 00
Data dan Cara Pengambilannya.  Motivasi dan hasil belajar Agama Hindu
Sumber Data Peserta didik Kelas IV dinyatakan telah
Yang menjadi sumber data dalam meningkat jika > 85% dari jumlah Peserta
penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah didik telah memperoleh skor perolehan skor
semua Peserta didik Kelas IV semester dua rata-rata > 4,0, hasil belajar dinyatakan
tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 7 meningkat jika > 85% dari jumlah Peserta
Mataram dan semua tim peneliti. didik memperoleh nilai rata-rata > 75,00
Jenis Data (Sesuai KKM)
- Jenis data yang berasal dari guru selaku HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti Laporan Hasil
1). Data tentang Rencana Pelaksanaan DESKRIPSI SIKLUS I
Pembelajaran (RPP) Tahap Perencanaan
2). Data Pelaksanaan Pembelajaran Pada tahapan ini yang telah dilakukan
- Jenis data yang berasal dari Peserta oleh guru selaku peneliti adalah; 1) menyusun
didik : RPP dengan skenario pembelajaran Small
1). Data kemajuan motivasi dari Peserta Group Discussion (Diskusi kelompok kecil), 2)
didik telah berhasil menyiapkan alat, sumber, bahan
2). Data hasil belajar Peserta didik yang diperlukan dalam penelitian, 3) berhasil
Cara Pengambilan data menyusun instrument observasi guru dan
- Data kegiatan pembelajaran diambil dari instrument observasi Peserta didik, dan 4)
RPP yang dibuat oleh guru dan lembar menyusun alat evaluasi.
observasi pelaksanaan model Tahap Pelaksanaan
Pertemuan I

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 35


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

1. Guru membagi peserta didik menjadi 2 pada bagian skenario pembelajaran, 2)


(dua) kelompok kecil, masing-masing menyiapkan alat, sumber, bahan yang
kelompok beranggotakan 4 orang peserta diperlukan dalam proses tindakan dikelas
didik. senyatanyan, 3) menyiapkan lembar observasi
2. Guru memberikan soal/kasus yang sesuai guru dan lembar observasi Peserta didik
dengan materi yang diajarkan pada hari itu sebagaimana pada siklus I, 4) menyiapkan alat
3. Masing-masing kelompok diinstruksikan evaluasi sebagaimana yang telah dibuat pada
untuk mendiskusikan soal/kasus yang siklus I.
diperoleh bersama anggota kelompok Tahap Pelaksanaan
masing-masing Secara umum tahapan pelaksanaan proses
Pertemuan II pembelajaran pada siklus II ini masih mengacu
4. Setelah selesai berdiskusi, guru memberi pada pelaksanaan proses pembelajaran
instruksi kepada masing-masing kelompok sebelumnya. Pemecahan yang dilakukan pada
untuk mempresentasikan hasil diskusi proses pembelajaran ini adalah: 1) pelaksanaan
kelompok di depan kelas. proses diskusi kelompok kecil lebih
5. Guru memberikan klarifikasi, penyimpulan dioptimalkan, 2) pelaksanaan pembimbingan
dan tindak lanjut dari hasil diskusi kelompok sekaligus observasi Peserta didik
kelompok yang telah dilakukan lebih di efektifkan. Utamanya pengamatan
6. Tes tertulis Peserta didik yang termotivasi, yang kurang
Tahap Observasi motivasi, Peserta didik yang tidak termotivasi,
Observasi guru memperoleh skor rata- dengan harapan proses analisa data lebih
rata pertemuan I (3,14) dan pertemuan II (3,71). signifikan, 3)laporan hasil kerja kelompok yang
Observasi peserta didik memperoleh skor rata- dibuat secara individu lebih difokuskan, dan 4)
rata spertemuan I (3,13) dan pertemuan II pelaksanaan tes tertulis yang merupakan dari
(3,58). Hasil belajar diperoleh dari hasil tugas peningkatan motivasi dan hasil belajar Peserta
dan tes tertulis masing-masing memperoleh didik lebih diperketat.
nilai rata-rata sebesar (70,88) dan (67,13). Tahap Observasi
Tahap Refleksi Observasi guru memperoleh skor rata-
1. Renungan data hasil perolehan data pada rata pertemuan I (4,00) dan pertemuan II (4,57).
siklus I Observasi peserta didik memperoleh skor rata-
2. Pengolahan data hasil observasi guru, rata spertemuan I (4,08) dan pertemuan II
Peserta didik dan tes tertulis. (4,48). Hasil belajar diperoleh dari hasil tugas
3. Mencocokkan hasil yang ada dengan dan tes tertulis masing-masing memperoleh
Indikator keberhasilan. nilai rata-rata sebesar (82,25) dan (85,63).
4. Merencanakan perbaikan terhadap jenis Tahap Refleksi
tindakan yang menyebabkan belum tuntas 1. Renungan atas perolehan data hasil
Indikator keberhasilan. Oleh karena observasi guru, observasi Peserta didik,
Indikator keberhasilan belum terbukti maka dan hasil tes tertulis sebagai dampak dari
penelitian dilanjutkan ke siklus II. peningkatan motivasi dan hasil belajar
DESKRIPSI SIKLUS II Peserta didik di kelas senyatanya.
Tahap Perencanaan 2. Pengolahan data hasil observasi guru,
Pada tahapan ini jenis kegiatan yang observasi Peserta didik dan tes tertulis
dilakukan masih mengacu pada kegiatan siklus 3. Mencocokkan perolehan data hasil
I, bedanya hanya terjadi perbaikan seperlunya tindakan dengan Indikator keberhasilan
yaitu: 1) penyusunan RPP dengan mengacu yang telah ditetapkan.
pada pendekatan Small Group Discussion 4. Guru memberikan hadiah/reward kepada
(Diskusi kelompok kecil) dan penyempurnaan semua Peserta didik Kelas IV atas

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 36


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

keberhasilannya dalam upaya berdampak meningkatnya hasil belajar Peserta


meningkatkan motivasi dan hasil belajar didik.
yang berdampak terhadap perolehan hasil Tahap Observasi
belajar sesuai dengan KKM yang telah Observasi guru memperoleh skor rata-rata
ditetapkan. pertemuan I (3,14) dan pertemuan II (3,71),
Pembahasan Hasil observasi Peserta didik dalam upaya
SIKLUS I peningkatan motivasi dan hasil belajar Agama
Tahap Perencanaan Hindu Peserta didik Kelas IV semester dua
Peneliti menyusun RPP dengan skenario tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri 7
penerapan Small Group Discussion (Diskusi Mataram diperoleh skor rata-rata pertemuan I
kelompok kecil), menyiapkan alat, sumber, (3,13) dan pertemuan II (3,58). Dampak dari
bahan yang diperlukan dalam proses peningkatan motivasi/belum meningkatnya
pembelajaran, menyusun instrument observasi motivasi dan hasil belajar Peserta didik yang
guru maupun instrument observasi Peserta dilihat dari hasil tugas dan tes tertulis yang
didik mengalami beberapa kendala, tetapi materinya hanya sekitar yang diajarkan pada
setelah berkonsultasi dan meminta petunjuk saat itu juga, diperoleh nilai rata-rata (70,88)
dari pembimbing, kendala yang dihadapi pun dan (67,13) kategori cukup.
dapat diatasi dengan baik. Tahap Refleksi
Tahap Pelaksanaan Hasil analisa data peningkatan motivasi
Pertemuan I dan hasil belajar pada siklus I pertemuan II ini
1. Guru membagi peserta didik menjadi 2 (3,58) sedangkan yang diminta dalam Indikator
(dua) kelompok kecil, masing-masing keberhasilan (> 4,0), ini artinya belum berhasil.
kelompok beranggotakan 4 orang peserta Karena Indikator keberhasilan belum
didik. tercapai, penelitian tindakan kelas (PTK)
2. Guru memberikan soal/kasus yang sesuai dilanjutkan ke siklus II dengan harapan
dengan materi yang diajarkan pada hari itu optimalisasi penerapan strategi pembelajaran
3. Masing-masing kelompok diinstruksikan dengan pendekatan Small Group Discussion
untuk mendiskusikan soal/kasus yang (Diskusi kelompok kecil) dapat meningkatkan
diperoleh bersama anggota kelompok motivasi dan hasil belajar Agama Hindu Peserta
masing-masing didik Kelas IV semester dua tahun pelajaran
Pertemuan II 2018/2019 di SD Negeri 7 Mataram.
4. Setelah selesai berdiskusi, guru memberi SIKLUS II
instruksi kepada masing-masing kelompok Tahap Perencanaan
untuk mempresentasikan hasil diskusi Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan
kelompok di depan kelas. Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan
5. Guru memberikan klarifikasi, penyimpulan kesalahan-kesalahan pada siklus I. peneliti lebih
dan tindak lanjut dari hasil diskusi memfokuskan tentang Rencana strategi jitu
kelompok yang telah dilakukan sehingga proses pembelajaran dengan
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pendekatan Small Group Discussion (Diskusi
tes tertulis, hal ini dimaksudkan untuk kelompok kecil) dapat terelaisasi dengan baik,
mengetahui dampak positif dari peningkatan karenanya dalam penyusunan skenario benar-
motivasi dan hasil belajar Agama Hindu Peserta benar dirinci dari tiap aspek pada proses
didik Kelas IV SD Negeri 7 Mataram semester pembelajaran dengan Small Group Discussion
dua tahun pelajaran 2018/2019 dengan (Diskusi kelompok kecil).
penerapan pendekatan Small Group Discussion Sebelum proses pembelajaran
(Diskusi kelompok kecil). Asumsi bila motivasi dilaksanakan, peneliti menyiapkan semua alat,
dan hasil belajar meningkat maka akan bahan, dan segala sesuatunya sehingga dalam

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 37


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

pelaksanaan proses pembelajaran berjalan hasil belajar Peserta didik yang ditandai dengan
sesuai dengan skenario yang telah tercapainya Indikator keberhasilan dan
direncanakan. Agar proses pembelajaran dapat terjadinya peningkatan hasil belajar Peserta
teratasi maka peneliti juga menyiapkan lembar didik. “Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
observasi guru dan lembar observasi Peserta dihentikan pada siklus II dengan hasil
didik sebagai tolak ukur ketercapaian memuaskan.”
peningkatan motivasi dan hasil belajar Agama Simpulan
Hindu Peserta didik Kelas IV SD Negeri 7 Data komulatif dari hasil penelitian
Mataram. tindakan kelas (PTK) dari siklus I ke Siklus II
Tahap Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Pada tahap pelaksanaan di siklus II ini
pada dasarnya masih mengacu pada
pelaksanaan siklus I, yaitu penerapan
pendekatan Small Group Discussion (Diskusi
kelompok kecil). Bedanya pada siklus ini lebih
dioptimalkan.
Tahap Observasi Penerapan pendekatan Small Group
Pada siklus II ini hasil observasi Discussion (Diskusi kelompok kecil) sangat
memperoleh skor rata-rata pertemuan I (4,00) efektif upaya untuk meningkatkan motivasi dan
dan pertemuan II (4,57). Upaya meningkatkan hasil belajar Agama Hindu Peserta didik Kelas
motivasi dan hasil belajar Agama Hindu Peserta IV semester dua tahun pelajaran 2018/2019 di
didik Kelas IV semester dua tahun pelajaran SD Negeri 7 Mataram. Fakta telah
2018/2019 di SD Negeri 7 Mataram diperoleh menunjukkan perolehan rata-rata skor motivasi
skor rata-rata pertemuan I (4,08) dan pertemuan dan hasil belajar Peserta didik pada siklus I
II (4,48). Sebagai tolak ukur keberhasilan pertemuan II (3,58), sedangkan pada siklus II
proses pembelajaran adalah hasil belajar pertemuan II (4,48), hasil belajar siklus I
Peserta didik meningkat, dari data hasil (69,01) dan Siklus II (83,94) sudah melampaui
perolehan nilai rata-rata tugas dan tes tertulis Indikator keberhasilan yang ditetapkan.
adalah (82,25 dan (85,63)) sementara pada Penelitian dinyatakan “berhasil” dan dihentikan
siklus sebelumnya hanya (70,88) dan (67,13 pada siklus II.
berarti mengalami peningkaatan yang Saran-Saran
signifikan. Disarankan kepada guru sejawat untuk
Tahap Refleksi melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Hasil analisa data peningkatan motivasi dalam upaya untuk meningkatkan motivasi dan
dan hasil belajar Peserta didik pada siklus II atau hasil belajar Peserta didik sesuai dengan
pertemuan II adalah (4,48) sedangkan Indikator mata pelajaran masing-masing.
keberhasilan (> 4,0). Ini artinya pada siklus II Disarankan kepada para semua Peserta
hasilnya telah melampaui Indikator didik Kelas IV SD Negeri 7 Mataram untuk
keberhasilan, sedangkan hasil belajar rata-rata membiasakan belajar dengan pendekatan yang
(83,94) dari indikator keberhasilan > 75,00, kontekstual utamanya strategi yang mampu
artinya telah melampaui indikator keberhasilan membangkitkan motivasi dan hasil belajar
yang ditentukan. Peserta didik yang dampaknya hasil belajar
Karena Indikator keberhasilan telah dapat ditingkatkan seperti yang diharapkan.
terbukti, maka tidak perlu ada upaya perbaikan DAFTAR PUSTAKA
dan penyempurnaan. Model pembelajaran Anonim, 2019, dalam
Small Group Discussion (Diskusi kelompok http://caramengajarefektif.blogspot.com/
kecil) telah mampu meningkatkan motivasi dan 2016/03/metode-small-group-

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 38


Jurnal dan Pendidikan Ilmu Sosial Vol. 4. No. 2 Maret 2020
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/index p-ISSN: 2598-9944 e-ISSN: 2656-6753

discussion.html, diambil tanggal 29


Januari 2019, Pukul 23.42 Wita
Arikunto, s. 2009, Penelitian Tindakan Kelas,
Jakarta : Bumi Aksara.
Harun Rasyid dan Mansur, 2008, Penilaian
Hasil Belajar, Bandung : CV Wacana
Prima.
Lukmanul A, 2008, Perencanaan Pembelajaran,
Bandung : CV Wacana Prima.
Mukhtar, 2003, Prosedur Penilaian, Jakarta :
Rineka Cipta.
Nurhadi, 2003, Yasin ,B dan Sendule.A, 2003,
Kontekstual dan Penerapannya dalam
KBK, Malang : Unitipetas Negeri
Malang.
Robert E Slavin, 2010, Cooperative Learning
Teori, riset dan Praktik, Bandung : Nusa
Media.
Sardiman, 2007, Indikator Dan Motivasi dan
hasil belajar Mengajar, Jakarta : Raja
Grafindo Perkasa.
Supriono, 2009, Cooperative Learning Teori
dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.

Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan 39

Anda mungkin juga menyukai