Ahmad Masrukin
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
ahmadmasrukin4@gmail.com
Ahmad Arba’i
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
arbaiakhyar.aa@gmail.com
Abstract.
This research article aims to determine the increase in student activity in the
learning process in class VII H Mts Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri by using
learning methods in the form of discussion and question and answer methods.
This research is classroom action research (PTK). The data collection technique
is observation with descriptive qualitative and quantitative analysis techniques.
The results of this study are: (1) Teachers in the learning process question and
answer method in the first cycle, and there is a response from students from the
questions asked, (2) in the second cycle of the 3rd and 4th meetings the teacher
starts to apply the method of discussion and question and answer, in this cycle
the activity and enthusiasm of students in learning increased. This can be seen
as an increase in the number of students active in the pre-cycle, cycle I and cycle
II. And increasing student learning activeness has increased from 7.14% to
53.57%.
Abatrak
Artikel penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran pada kelas VII H Mts Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri
dengan menggunakan metode pembelajaran berupa metode diskusi dan Tanya
Jawab. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik
pengumpulan data yakni observasi dengan teknik analisis kualitatif dan
kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Guru dalam proses
pembelajaran metode tanya jawab pada siklus I, dan terdapat respons dari siswa
dari pertanyaan yang diajukan, (2) pada siklus II pertemuan ke 3 dan 4 guru
mulai menerapkan metode diskusi dan tanya jawab, pada siklus ini keaktifan dan
antusias siswa dalam belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang aktif pada pra siklus, siklus I dan siklus
II. Dan peningkatan keaktifan belajar siswa tersebut mengalami peningkatan
dari 7,14 % menjadi 53,57 %,
melalui berbagai jenis, jalur dan jenjang memuaskan. Begitu pula sebaliknya,
pendidikan.1 Guru sangatlah berperan tidak selamanya hasil belajar siswa yang
besar dalam dunia pendidikan eksistensi menggunakan metode diskusi dapat
guru dalam dunia pendidikan mencapai hasil yang maksimal. Sehingga
merupakan hal yang tak bisa dinafikan peneliti berkeinginan untuk mengamati
lagi keberadaannya. proses pembelajaran yang dilakukan
Didalam proses pembelajaran didalam kelas yang menggunakan
mengikutsertakan peserta didik secara metode ceramah dan metode diskusi.
aktif dapat berjalan efektif, bila Kesuksesan belajar siswa tidak
pengorganisasian dan penyampaian hanya tergantung pada intelegensi anak
materi sesuai kesiapan peserta didik. saja, akan tetapi juga tergantung pada
Sebagai seorang guru harus memilih bagaimana pendidik menggunakan
suatu metode mengajar yang tepat. metode yang tepat dan memberinya
Metode diskusi kelompok bertujuan motivasi. Banyak cara yang dapat
memberikan kesempatan kepada tiap - dilakukan untk memberikan motivasi
tiap peserta didik untuk kepada anak didik diantaranya adalah
mengembangkan kemampuan memecah- memberi angka atau nilai. Pemberian
kan masalah secara rasional. Dengan mulai dilakukan oleh guru ketika mereka
keterlibatannya, peserta didik mampu selesai ulangan atau menjawab
menerima konsep yang disampaikan, pertanyaan yang diberikan oleh guru.
dan mampu meraih prestasi yang Cara ini merangsang anak untuk giat
diharapkan.2 Dengan kata lain dengan belajar. Anak yang nilainya rendah,
diterapkannya metode diskusi siswa mereka akan termotivasi untuk
akan lebih berperan aktif dalam proses meningkatkan belajarnya dan anak yang
pembelajaran. nilainya bagus akan semakin giat dalam
Begitu juga yang disampaikan oleh belajar.
Abdul Rachman Shaleh bahwa metode Maka untuk meningkatkan
diskusi adalah suatu cara penguasaan aktivitas dan semangat belajar
bahan pelajaran melalui wahana tukar diperlukan ketrampilan dan kreativitas
pendapat berdasarkan pengetahuan dan guru dalam menyampaikan materi yaitu
pengalaman yang telah diperoleh, guna dengan cara penggunaan metode yang
memecahkan suatu masalah. 3 tepat dan motivasi.4
Ketika peneliti melakukan Praktik Sejarah memiliki peran yang
Pengalaman Lapangan (PPL)di Mts Al sangat penting dalam kehidupan. Dengan
Mahrusiyah Lirboyo Kediri peneliti sejarah orang akan mengetahui keadaan
melihat tidak selamanya hasil belajar masa lalu yang mengandung banyak nilai
siswa yang menggunakan metode dan pelajaran bagi hidup seseorang.
ceramah memiliki hasil yang kurang Menurut Kontowijoyo, mengemukakan
5
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah.
(Yogyakarta : Yayasan Bintang Budaya, 1995), h.
17
6 7
Helmiati, Model Pembelajaran,,, h. 76 Milan Rianto, Pendekatan, Strategi, Dan
Metode,,,, h. 6
8 9
Helmiati, Model Pembelajaran,,, h. 65 - 69 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan
Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Pres, 2002), hlm. 140.
a. Menyimpulkan materi yang telah lalu. Kelebihan dan kekurangan metode Tanya
Setelah guru menguraikan suatu jawab
persoalan, kemudian guru Efektivitas suatu metode mengajar
mengajukan beberapa pertanyaan. di dalam kelas dipengaruhi oleh faktor
Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan
oleh siswa, sedangkan hasil jawaban faktor guru itu sendiri. Dengan memiliki
siswa yang betul/benar disusun pengetahuan secara umum tentang sifat
dengan baik sehingga merupakan berbagai metode, seorang guru akan lebih
ikhtisar pelajaran yang akan menjadi mudah menetapkan metode yang paling
milik siswa. baik atau sesuai dalam situasi dan kondisi
b. Melanjutkan pelajaran yang sudah pembelajaran yang khusus, dari sekian
lalu. Dengan mengulang pelajaran banyak metode tidak ada satupun yang
yang sudah diberikan dalam bentu dianggap paling baik dan paling
k pertanyaan, guru akan dapat cocok untuk selalu digunakan. Karena
menarik perhatian kepada pelajaran semua metode itu mempunyai metode itu
yang lalu. mempunyai keunggulan dan kelemahan
c. Menarik perhatian siswa untuk tersendiri. Begitu juga dengan metode
menggunakan pengetahuan dan tanya jawab ini.
pengalaman. menurut Hendayat Soetopo,
d. Memimpin pengalaman atau keunggulan atau keuntungan dari metode
pemikiran siswa. Ketika siswa tanya jawab, yaitu:
menghadapi suatu persoalan maka a. Lebih mengaktifkan siswa.
pemikiran siswa dapat dibimbing b. Memberikan kesempatan kepada
dengan mengajukan pertanyaan- untuk mengemukakan hal-hal yang
pertanyaan atau seorang siswa yang belum jelas.
tidak memperhatikan pembicaraan c. Dapat mengetahui perbedaan
guru yang dapat meng-usahakan pendapat siswa, sehingga bisa dicari
supaya perhatiannya kepada titik temunya.
keterangan-keterangan guru dengan d. Dapat mengurangi verbalisme.
mengejutkan dengan memberikan e. Memberikan kesempatan pada gur
dengan memberikan beberapa u untuk menjelaskan kembali
pertanyaan. konsep yang masih kabur.11
e. Menyelangi pembicaraan untuk Dari pendapat di atas,
merangsang perhatian siswa dalam maka peneliti dapat menyimpulkan bahw
belajar sehingga dengan demikian a kelebihan metode tanya jawab ini adalah
ada kerjasama antara siswa dengan keadaan atau situasi akan hidup,
guru dan dapat menimbulkan minat belajar siswa akan bangkit.
semangat siswa. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa
f. Meneliti kemampuan siswa dalam menjadi lebih berani mengemukakan
memahami suatu bacaan yang pendapatnya dan dapat melatih cara
dibacanya atau ceramah yang sudah berpikir logis dan sistematis. Dengan
didengarnya.10
Page457
10 11
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Hendyat Soetopo, Pendidikan Dan
Metodologi,,,, h. 142 Pembelajaran, (Malang: UMM Press, 2005), hlm.
155.
demikian guru dapat mengontrol dari hasil pada pertemuan pertama ini siswa terlihat
kegiatan belajar mengajar. belum terlalu antusias dalam belajarnya,
Metode tanya jawab ini selain eksperesinya pun cukup beragam, ada yang
memiliki keunggulan juga memiliki benar benar memperhatikan, ada yang
kelemahan. dari segi kelemahan metode main sendiri, tidak terlalu mendengarkan
tanya jawab ini adalah: penjelasan guru, bahkan ada juga yang
a. Apabila terjadi perbedaan pendapat sampai mengantuk dan kemudian terlelap
akan banyak untuk menyelesaikannya. tidur.
b. Kemungkinan akan terjadi penyimpa Untuk memancing gairah belajar
ngan perhatian siswa, terutama siswa guru berinisiatif untuk memberikan
apabila terdapat jawaban-jawaban pertanyaan kepada murid perihal materi
yang kebetulan yang menarik yang di sampaikan, dari beberapa siswa ada
perhatiannya, tetapi bukan sasaran yang berani menjawab walaupun masih
yang dituju. melihat dan mencari jawaban dari LKS yang
c. Dapat menghambat cara berpikir, ap mereka miliki.
abila guru kurang pandai dalam Setelah semua selesai guru
penyajian materi pelajaran. memberikan motivasi kepada siswa agar
d. Situasi persaingan bisa timbul, apabila lebih aktif membaca, khusus nya terkait
guru kurang pandai/ menguasai teknik dengan materi pelajaran Sejarah
pemakaian metode ini.12 Kebudayaan Islam supaya pengetahuan
mereka lebih luas, setelah mengajukan
Proses Pembelajaran dengan Metode pertanyaan dan evaluasi sejenak barulah
Diskusi dan Tanya Jawab setelah itu guru menutup pelajaran dan
Paparan Tindakan Pra Siklus 1 berdo’a bersama.
Pada pertemuan pertama guru
melakukan tindakan – tindakan Paparan Tindakan Siklus I
pendahuluan seperti halnya mengucapkan Dalam pertemuan kedua guru
salam, perkenalan menanyakan kabar melanjutkan materi pelajaran SKI yang
murid, absensi, berdo’a dan lain sebagainya. pada pertemuan pertama telah diajarkan,
Setelah pendahuluan selesai guru mulai tentunya setelah melakukan tindakan
beranjak memasuki materi Sejarah pendahuluan berupa salam dsb.
Kebudayaan Islam, yang mana pada saat Sebelum guru melanjutkan pada
pertemuan pertama materi pelajaran sudah pertemuan kedua ini, terlebih dahulu guru
mulai memasuki geografis kota yastrib, menanyakan materi pada pertemuan
tentang keadaan ekonomi nya kepercayaan pertama dengan tujuan siswa tidak mudah
penduduk yatsrib dan juga keadaan sosial lupa mengenai materi yang telah diajarkan,
budaya kota itu, yang mana mana materi Kemudian guru melanjutkan materi
tersebut sudah tercantum dalam silabus SKI mengenai Strategi Dakwah Nabi
dan juga RPP. Muhammad SAW di Madinah, yang mana
Setelah guru membuat peta konsep isinya meliputi Perubahan nama dari
dengan media belajar berupa spidol dan Yatsrib menjadi Madinah, Membangun
papan tulis dan guru menjelaskan tentang pusat dakwah dan pemerintahan,
materi pelajaran, guru memberikan Mendamaikan suku Aus dan Khadraj dll.
Page458
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, seperti yang sudah tercantum dalam RPP.
12
Hendyat Soetopo,, h. 158
Pada kali ini guru mulai mencoba moderator, dan guru mempersilahkan
menerapkan metode diskusi kepada siswa, siswa untuk bertanya, setelah ada salah satu
pada awalnya guru menerangkan sekilas siswa yang menanyakan perihal perubahan
terkait materi yang akan diajarkan, dengan nama yastrib ke madinah, guru sebagai
penyampaian yang tegas dan gamblang agar moderator menyampaikan pertanyaan
siswa tak mudah mengantuk, dan tersebut kepada para peserta diskusi yang
perhatiannya lebih terfokus pada guru, tak lain yaitu para siswa itu sendiri, pada
setelah itu guru membentuk kelompok kesempatan ini masih sedikit siswa yang
dengan jumlah kelompok 4, setiap menjawab, bisa jadi hal ini siswa belum
kelompok beranggotakan 5 siswa, ada juga berani untuk menjawab dan masih malu
yang 4, karena ada sebagian siswa yang malu, tetapi yang jelas metode diskusi ini
tidak masuk, setelah itu setiap siswa lebih efektif jikalau dibandingkan dengan
berkumpul dengan kelompoknya masing – metode ceramah yang mana siswa hanya
masing dan mulai mendiskusikan materi mendengarkan materi yang diterangkan
yang dipelajari, dengan pengarahan dan guru.
pantauan dari guru tentunya. Dalam hal ini guru dituntut untuk
Dalam diskusi ini guru memberikan mengembangkan potensi yang dimiliki
waktu 30 menit untuk mempelajari materi siswa, guru berinisiatif untuk menanyakan
pelajaran bersama anggota kelompoknya, kepada kelompok peserta diskusi, dan
di saat siswa sedang berdiskusi, guru mempersilahkan untuk menyampaikan
menghimbau kepada murid untuk mencatat jawabannya, sesuai dengan diskusi
poin point penting terkait materi SKI yang kelompok yang dilakukan sebelumnya,
di pelajari, setiap siswa wajib mencatat perwakilan dari kelompok 1 mulai
perihal materi yang mereka diskusikan menjawab di kuatkan lagi oleh salah satu
minimal 3 point setiap sub bab, selain itu rekan kelompok nya, dan juga di tambah
setiap kelompok dituntut untuk membuat jawaban dari perwakilan kelompok 2,
pertanyaan untuk di diskusikan bersama, hingga jawaban selesai dan di lanjut
dengan cara seperti ini lah siswa dituntut pertanyaan berikutnya mengenai isi dari
aktif dalam belajarnya, dan bisa bertukar piagam madinah dan seterusnya.
pendapat dengan teman sekelompoknya. Setelah diskusi selesai guru
Setelah waktu diskusi bersama menyimpulkan pertanyaan pertanyaan
kelompok selesai, tahap selanjutnya yaitu yang diutarakan siswa, dan berusaha untuk
diskusi bersama antar kelompok, dalam hal menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut,
ini guru menunjuk salah satu siswa untuk setelah siswa paham dan dapat menerima
menjadi moderator (pemimpin berjalannya kesimpulan dari guru barulah guru
diskusi), tetapi dikarenakan belum siapnya menutup pelajaran dengan membaca do’a
siswa untuk menjadi moderator, pada kali bersama. Dan sebelum salam dan do’a
ini guru nya langsung yang berperan bersama guru menugaskan kepada siswa
sebagai moderator, selain itu guru juga untuk membaca materi yang akan dipelajari
secara tidak langsung memberikan contoh minggu depan, sehingga ketika masuk siswa
kepada siswa bagaimana cara menjadi sudah siap untuk berdiskusi.
moderator yang baik agar pada pertemuan Jika diamati pada pertemuan kali ini
berikutnya siswa sudah siap jikalau siswa sudah mulai aktif dalam belajarnya,
Page459
ditunjuk sebagai moderator dalam diskusi. terbukti dengan adanya siswa yang sudah
Pada saat berjalannya diskusi dan mulai berani bertanya, menjawab dan
guru langsung yang berperan sebagai membantu temannya akan jawaban
guru, setelah itu jawaban jawaban yang ada antusias dalam belajarnya kali ini.
di diskusikan dengan teman satu kelompok Siswa saling bertukar pendapat
nya, dan setiap kelompok juga menyiapkan dengan teman sekelompok nya dan
menyampaikan argumen mereka yang pengikutnya dari mekkah dan madinah. Apa
berbeda beda, pada pertemuan ke 4 ini isi yang dapat disimpulkan dari khutbah
diskusi hanya di cukupkan pada diskusi nabi tersebut ? Sebutkan satu saja !
kelompok saja dan setelah itu guru
melanjutkannya dengan melakukan Pembahasan
evaluasi. Pada tahap pra siklus pertemuan
Dikarenakan pada pertemuan ke 4 ini pertama guru masih menggunakan metode
pertemuan terakhir guru mengajar di Mts ceramah dalam proses pembelajaran, selain
mahrusiyah, guru melakukan evaluasi itu guru juga membuatkan peta konsep
dengan cara membuat so’al, soal tersebut terkait pelajaran SKI, menggambar point
berupa pilihan ganda sebanyak 10 so’al dan point penting yang perlu dijelaskan.
untuk so’al essai berjumlah 5 so’al, dan Setelah guru membuat peta konsep
diantara so’al tersebut guru sengaja dengan media belajar berupa spidol dan
membuat soal yang yang berbeda beda papan tulis dan guru menjelaskan tentang
untuk mengantisipasi siswa yang materi pelajaran, guru memberikan
mencontek kepada temannya. Dari 5 soal kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
tersebut antara lain yaitu: pada pertemuan pertama ini siswa terlihat
Ketika nabi hijrah ke madinah nabi belum terlalu antusias dalam belajarnya,
membangun masjid Nabawi. Pada bulan apa eksperesinya pun cukup beragam, ada yang
masjid tersebut dibangun ? dan siapakah benar benar memperhatikan, ada yang
orang yang pertama kali merenovasi masjid main sendiri, tidak terlalu mendengarkan
nabawi,? penjelasan guru, bahkan ada juga yang
Dalam mempertahankan wilayah sampai mengantuk dan kemudian terlelap
madinah nabi muhammad berjuang dengan tidur. Pada tahap ini terlihat siswa masih
sepenuh jiwa raga, dan banyak perang yang pasif dalam belajarnya, dan terasa perlunya
di laluinya, salah satu nya perang badar, ada perubahan dalam metode
Pada tanggal berapakah perang badar pembelajarannya.
terjadi,? Pada siklus I pertemuan ke 2 guru
Perang khandak yaitu salah satu mulai mencoba menerapkan metode Tanya
peperangan yang melibatkan kaum kafir jawab pada siswa, dengan penggunaan
mekkah dan Yahudi yang tidak senang metode Tanya jawab ini siswa terlihat
kepada umat islam, pada peperangan sudah mulai antusias dalam belajarnya,
tersebut siapa tokoh yang mengusulkan walaupun masih sedikit dari mereka yang
strategi membangun pertahanan parit mau bertanya dan masih belum beraninya
(khandak) ? siswa untuk menjawab.
Tujuan dakwah nabi muhammad di Untuk siklus ke II pertemuan ke 3
madinah diantaranya yaitu menanamkan guru mulai menerapkan metode diskusi dan
sendi sendi politik dan pemerintahan dan Tanya jawab, pada pertemuan kali ini siswa
juga nabi Muhammad mengangkat Mu’awin terlihat sudah mulai aktif dalam belajarnya,
(wazir) yang bertugas sebagai wakil terbukti dengan penerapan metode ini
pembantu Nabi. Siapa dua orang sahabat siswa bias meningkatkan belajar siswa.
yang diangkat Nabi sebagai Mu’azin Sebelum aksi aktivitas rata-rata kelas X
(Wazir)? adalah 36,16%. Dalam siklus yang saya
Page461
Keuntungan dari metode diskusi dalam dijelaskan: “untuk hasil pre test X-1 sendiri
belajar yaitu siswa lebih aktif dan belajar dapat dilihat pada pertemuan pertama
lebih banyak menyenangkan.13 berdasarkan nilai rata-rata kelas 84,5,
Pada pertemuan kali ini juga guru Kemudian pada petemuan kedua 78,9,
berperan langsung sebagai pemimpin sedangkan pada pertemuan ketiga 42,5.
diskusi, karena belum adanya persiapan Hasil pre test untuk kelas X-4 pada
dari siswa untuk langsung menjadi pertemuan pertama berdasarkan nilai
moderator dalam sebuah diskusi, karena ratarata kelas yaitu 89,90, sedangkan pada
seorang guru pun harus mencontohkan apa pertemuan kedua 82,13, pada pertemuan
yang perlu dilakukan dan ditiru muridnya. ketiga 77. Berdasarkan kedua data tersebut
Setelah siklus 2 pertemuan ke 3 dapat diambil kesimpulan bahwasanya
selesai, guru melanjutkan pertemuan kelas yang menggunakan metode diskusi
selanjutnya, dikarenakan pada pertemuan memiliki persiapan yang lebih sebelum
ke 3 kelompok sudah dibentuk dan pada memulai proses pembelajaran daripada
pertemuan ke 4 kali ini guru langsung kelas yang menggunakan metode
mengintruksi siswanya agar mulai ceramah”. 15
berdiskusi. Pada pertemuan kali ini juga Begitupun dengan metode tanya
guru menerapkan metode diskusi dan jawab, metode ini pun sangat membantu
Tanya jawab sekaligus, agar belajar bisa siswa agar bisa aktif dalam belajarnya,
lebih efektif. Dengan tanya jawab, partisipasi siswa
Dalam menerapkan metode ini guru lebih besar dan mereka berusaha
juga membimbing siswa dalam melakukan mendengarkan pertanyaan guru dengan
diskusi kelompok. Hasil penelitian baik dan mencoba memberikan jawaban
menunjukkan tingkat keaktifan siswa yang tepat.16
sebelum mendapat bimbingan kelompok
51,29% berada pada kategori rendah, Hasil Belajar
setelah diberikan treatment berupa layanan Berdasarkan paparan yang telah
bimbingan kelompok diperoleh keaktifan dijelaskan di atas, baik itu mulai dari tahap
siswa dalam diskusi kelompok 70.2% pra siklus sampai siklus ke II yang
dengan kategori tinggi.14 membahas mengenai pembelajaran dengan
Selain itu metode diskusi juga dapat menggunakan metode diskusi dan tanya
melatih siswa agar selalu melakukan jawab untuk meningkatkan keaktifan
persiapan sebelum proses pembelajaran, belajar siswa, dapat dikemukakan hal – hal
seperti yang di paparkan dalam artikel sebagai berikut:
13
Sumiatie, “Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA
untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Negeri 44 Jakarta”. Jurnal Studi Al-Qur’an; Vol.
dalam Pembelajaran Sejarah Kelas X di SMA PGRI 10, No. 2, . (2014), h. 125 (119- 131)
2 Palangka Raya”, Vol. IV, 2 (Desember 2017), h. 16
Sri mahdalena, “Penggunaan Metode
103. Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
14
Mera Rizkina, “ Upaya Meningkatkan Siswa Pada Pembelajaran PKN Di Kelas V”,
Keaktifan Siswa dalam Diskusi Kelompok melalui artikel penelitian, (Program Studi Pendidikan Guru
Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
VIII E Di SMPN I9 Semarang”, (Skripsi, Fakultas Pendidikan Jurusan Pendidikan Dasar Universitas
Page462
belajarnya sekitar 10, 71 %, hal ini sangat keaktifan belajar siswa lebih meningkat.
miris sekali, maka dari itu untuk siklus
Proses dan keaktifan siswa dalam belajar Dari pemaparan tabel di atas, sudah
pada siklus II terlihat bahwa siswa telah mengalami
Berdasarkan data hasil pengamatan peningkatan keaktifan dan antusias siswa
pembelajaran pada siklus II pertemuan ke 3 dalam belajarnya, jika di bandingkan dari
dan 4 dapat disimpulkan hal-hal berikut: tahap pra siklus sampai dengan siklus II
a. Pada siklus ke II ini guru mulai keaktifan belajar siswa meningkat sekitar
menerapkan metode diskusi, pada 46,42 %, Hal ini dibuktikan dengan aktifnya
awal penerapan metode diskusi siswa siswa dan antusias siswa dalam diskusi,
masih belum terbiasa dengan metode berani menyampaikan argumen mereka
tersebut, sehingga guru harus masing masing dan menjawab pertanyaan –
mencontohkannya terlebih dahulu. pertanyaan dari guru. Maka, dengan adanya
b. Dengan penggunaan metode diskusi peningkatan ini peneliti menganggap cukup
siswa bertambah antusias dalam dalam melakukan penelitian pada siklus ke
belajarnya, dikarenakan dengan II saja, karena siswa sudah mengalami
metode ini siswa dituntut untuk aktif peningkatan keaktifan dalam belajarnya.
dalam belajarnya.
c. Siswa dapat mulai berargumen dan
menyampaikan pendapatnya masing – Grafik 1. Perbandingan Keaktifan Pada
masing, siswa sudah mulai mampu Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
menjawab pertanyaan yang di
lontarkan teman antar kelompoknya. Diagram Keaktifan Siswa
d. Siswa yang mengantuk sudah mulai
20
berkurang, dan keaktifan siswa terlihat
sudah meningkat pesat dibandingkan 10
pertemuan pertemuan sebelumnya. 0
e. Siswa dapat menjawab pertanyaan Pra Siklus Siklus I Siklus II
pertanyaan yang di sampaikan guru,
aktif Pasif Antusias Tidak Masuk
karena metode diskusi sekaligus tanya
jawab menuntut siswa untuk Selain siswa menjadi aktif dalam
melakukan persiapan terlebih dahulu pelajaran dengan penggunaan metode
sebelum proses pembelajaran dimulai. diskusi dan metode tanya jawab, metode
diskusi juga dapat meningkatkan hasil
Tabel 3. keaktifan siswa pada siklus II belajar pada siswa.17 Begitupun dengan
pertemuan ke 2 dan 3 penggunaan metode tanya jawab siswa
No Partisipan Jumlah Presentase akan lebih aktif jikalau guru memberikan
1. Aktif 15 53,57 % stimulus stimulus berupa pertanyaan
2. Pasif 2 7,15 % pertanyaan, dan dengan tanya jawab siswa
3. Antusias 8 28,57 % akan merespons pertanyaan dari guru.18
3. Tidak masuk 3 10,71 % Apabila kedua metode ini dipadukan hal ini
tentu sangat membantu dalam menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran.
17
Tri Intan Sari, Yayuk Mardiati, Khutobah, Ledokombo Jember”, Jurnal Edukasi Unej, Vol. 1.
Page464
Arief, Armai . Pengantar Ilmu dan Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar
Metodologi Pendidikan Islam, Mengajar. Rajawali, Jakarta. 2004.
Jakarta: Ciputat Pres, 2002.
Page465