Anda di halaman 1dari 16

Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI

untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…


Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

METODE DISKUSI DAN TANYA JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SKI UNTUK


MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VII - H MTS AL-
MAHRUSIYAH LIRBOYO KEDIRI

Ahmad Masrukin
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
ahmadmasrukin4@gmail.com
Ahmad Arba’i
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
arbaiakhyar.aa@gmail.com

Abstract.
This research article aims to determine the increase in student activity in the
learning process in class VII H Mts Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri by using
learning methods in the form of discussion and question and answer methods.
This research is classroom action research (PTK). The data collection technique
is observation with descriptive qualitative and quantitative analysis techniques.
The results of this study are: (1) Teachers in the learning process question and
answer method in the first cycle, and there is a response from students from the
questions asked, (2) in the second cycle of the 3rd and 4th meetings the teacher
starts to apply the method of discussion and question and answer, in this cycle
the activity and enthusiasm of students in learning increased. This can be seen
as an increase in the number of students active in the pre-cycle, cycle I and cycle
II. And increasing student learning activeness has increased from 7.14% to
53.57%.
Abatrak
Artikel penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran pada kelas VII H Mts Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri
dengan menggunakan metode pembelajaran berupa metode diskusi dan Tanya
Jawab. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik
pengumpulan data yakni observasi dengan teknik analisis kualitatif dan
kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Guru dalam proses
pembelajaran metode tanya jawab pada siklus I, dan terdapat respons dari siswa
dari pertanyaan yang diajukan, (2) pada siklus II pertemuan ke 3 dan 4 guru
mulai menerapkan metode diskusi dan tanya jawab, pada siklus ini keaktifan dan
antusias siswa dalam belajar mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat
adanya peningkatan jumlah siswa yang aktif pada pra siklus, siklus I dan siklus
II. Dan peningkatan keaktifan belajar siswa tersebut mengalami peningkatan
dari 7,14 % menjadi 53,57 %,

Kata kunci: Aktif, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab.

Pendahuluan menurun atau bahkan meningkat.


Dalam Proses Belajar Mengajar Karena sebagai seorang guru memiliki
(PBM), kegiatan tersebut merupakan wewenang dalam menyusun dan
suatu proses pokok yang harus dilalui menciptakan suatu proses pembelajaran
oleh seorang pendidik dalam hal ini agar dapat diterima oleh siswanya
adalah seorang guru. Guru memiliki dengan menarik dan menyenangkan.
tanggung jawab atas keberhasilan suatu Selain itu guru atau tenaga pendidik
Page451

tujuan pendidikan yang diharapkan. Atas adalah ujung tombak dalam


peran sertanyalah mutu pendidikan akan mencerdaskan kehidupan bangsa,

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

melalui berbagai jenis, jalur dan jenjang memuaskan. Begitu pula sebaliknya,
pendidikan.1 Guru sangatlah berperan tidak selamanya hasil belajar siswa yang
besar dalam dunia pendidikan eksistensi menggunakan metode diskusi dapat
guru dalam dunia pendidikan mencapai hasil yang maksimal. Sehingga
merupakan hal yang tak bisa dinafikan peneliti berkeinginan untuk mengamati
lagi keberadaannya. proses pembelajaran yang dilakukan
Didalam proses pembelajaran didalam kelas yang menggunakan
mengikutsertakan peserta didik secara metode ceramah dan metode diskusi.
aktif dapat berjalan efektif, bila Kesuksesan belajar siswa tidak
pengorganisasian dan penyampaian hanya tergantung pada intelegensi anak
materi sesuai kesiapan peserta didik. saja, akan tetapi juga tergantung pada
Sebagai seorang guru harus memilih bagaimana pendidik menggunakan
suatu metode mengajar yang tepat. metode yang tepat dan memberinya
Metode diskusi kelompok bertujuan motivasi. Banyak cara yang dapat
memberikan kesempatan kepada tiap - dilakukan untk memberikan motivasi
tiap peserta didik untuk kepada anak didik diantaranya adalah
mengembangkan kemampuan memecah- memberi angka atau nilai. Pemberian
kan masalah secara rasional. Dengan mulai dilakukan oleh guru ketika mereka
keterlibatannya, peserta didik mampu selesai ulangan atau menjawab
menerima konsep yang disampaikan, pertanyaan yang diberikan oleh guru.
dan mampu meraih prestasi yang Cara ini merangsang anak untuk giat
diharapkan.2 Dengan kata lain dengan belajar. Anak yang nilainya rendah,
diterapkannya metode diskusi siswa mereka akan termotivasi untuk
akan lebih berperan aktif dalam proses meningkatkan belajarnya dan anak yang
pembelajaran. nilainya bagus akan semakin giat dalam
Begitu juga yang disampaikan oleh belajar.
Abdul Rachman Shaleh bahwa metode Maka untuk meningkatkan
diskusi adalah suatu cara penguasaan aktivitas dan semangat belajar
bahan pelajaran melalui wahana tukar diperlukan ketrampilan dan kreativitas
pendapat berdasarkan pengetahuan dan guru dalam menyampaikan materi yaitu
pengalaman yang telah diperoleh, guna dengan cara penggunaan metode yang
memecahkan suatu masalah. 3 tepat dan motivasi.4
Ketika peneliti melakukan Praktik Sejarah memiliki peran yang
Pengalaman Lapangan (PPL)di Mts Al sangat penting dalam kehidupan. Dengan
Mahrusiyah Lirboyo Kediri peneliti sejarah orang akan mengetahui keadaan
melihat tidak selamanya hasil belajar masa lalu yang mengandung banyak nilai
siswa yang menggunakan metode dan pelajaran bagi hidup seseorang.
ceramah memiliki hasil yang kurang Menurut Kontowijoyo, mengemukakan

1 Bahasan Sistem Pemerintahan Kabupaten, Kota


Asep Suryana, Suryadi, Pengelolaan
Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal dan Provinsi”. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol.
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik 3 No. 4. (2015). h. 15
3
Indonesia, 2009), Cet. I, h. 188. Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan
Page452

2 Agama dan Keagamaan (Jakarta Pusat: PT.


Sumarni, Abduh H.Harun, dan Imran.
“Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Gemawindu Pancaperkasa, 2000), h. 62
4
Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Kecil Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar
Toraranga Pada Mata Pelajaran PKn Pokok Mengajar. (Rajawali, Jakarta. 2004). h. 76

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

bahwa sejarah bukan hanya untuk jawaban atas pertanyaan “bagaimana”.


mengenang masa lalu, sejarah Metode berasal dari bahasa Greeka, yaitu
diharapkan mampu memberikan metha berarti melalui atau melewati dan
sumbangan yang besar terhadap realitas hodos berarti jalan atau cara. Jadi, metode
kehidupan sekarang. Dan diharapkan adalah jalan atau cara yang harus dilalui
kehidupan sekarang dan yang akan untuk mencapai tujuan tertentu. Sanjaya
datang dapat berkaca pada peristiwa mengartikan metode adalah cara yang
pada masa lalu. 5 digunakan untuk mengimplementasikan
Oleh karena itu, berpijak pada rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
permasalahan di atas penulis kira perlu nyata agar tujuan yang telah disusun
sekali menerapkan metode diskusi dan tercapai secara optimal. Ini berarti, metode
tanya jawab, penerapan metode diskusi digunakan untuk merealisasikan strategi
dan tanya jawab ini dilakukan pada kelas yang telah ditetapkan.
VII H Mts Mahrusiyah Lirboyo Kediri. Sedangkan pembelajaran berasal dari
Berdasarkan latar belakang kata instruction yang dalam bahasa Yunani
permasalahan di atas, maka peneliti akan disebut instructus atau intruere yang
merumuskan beberapa fokus penelitian berarti menyampaikan pikiran. Dengan
yaitu sebagai berikut: 1. Apakah metode demikian arti instruksional adalah
tanya jawab dan diskusi bisa meningkatkan menyampaikan pikiran atau ide yang telah
keaktifan siswa di kelas VII H Mts Al diolah secara bermakna melalui
Mahrusiyah Lirboyo Kediri? 2. Bagaimana pembelajaran.
penerapan metode diskusi dan tanya jawab Gagne menyatakan bahwa:
pada siswa kelas VII H di MTs Mahrusiyah “instruction is a set of event that effect
Lirboyo Kediri? 3. Apakah metode tanya learners in such a way that learning is
jawab dan diskusi dapat meningkatkan facilitated”. Menurut Gagne, mengajar atau
keaktifan siswa pada mata pelajaran “teaching” merupakan bagian dari
Sejarah Kebudayaan Islam dengan pembelajaran (instruction), di mana peran
menggunakan di kelas VII-H MTs Al guru lebih ditekankan kepada bagaimana
Mahrusiyah Lirboyo Kediri? merancang atau mengaransemen berbagai
Dengan penggunaan metode sumber dan fasilitas yang tersedia untuk
diskusi dan tanya jawab ini di harapkan digunakan atau dimanfaatkan peserta didik
siswa lebih aktif lagi dalam belajarnya, dalam mempelajari sesuatu.
siswa diharapkan tidak hanya Metode pembelajaran adalah
mendengarkan saja melainkan ikut serta prosedur, urutan, langkah- langkah, dan
dalam berlangsungnya proses cara yang digunakan guru dalam
pembelajaran. pencapaian tujuan pembelajaran. Dapat
dikatakan bahwa metode pembelajaran
Pengertian Metode Pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu
Zakiyah Daradjat mendefinisikan pendekatan dapat dijabarkan ke dalam
metode (method) adalah suatu cara kerja berbagai metode pembelajaran. Dapat pula
yang sistematik dan umum, seperti cara dikatakan bahwa metode adalah prosedur
kerja ilmu pengetahuan. Ia merupakan pembelajaran yang difokuskan ke
Page453

5
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah.
(Yogyakarta : Yayasan Bintang Budaya, 1995), h.
17

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

pencapaian tujuan.6 Reigeluth mengartikan Metode Diskusi


bahwa metode mencakup rumusan tentang Metode diskusi adalah suatu cara
pengorganisasian bahan ajar, strategi mengajar yang dicirikan oleh suatu
penyampaian, dan pengelolaan kegiatan keterkaitan pada suatu topik atau pokok
dengan memperhatikan tujuan, hambatan, pernyataan atau masalah dimana para
dan karakteristik peserta didik sehingga peserta diskusi berusaha untuk mencapai
diperoleh hasil yang efektif, efisien, dan suatu keputusan atau pendapat yang
menimbulkan daya tarik pembelajaran. disepakati bersama maupun pemecahan
Pendapat Reigeluth tersebut didukung oleh terhadap suatu masalah dengan
Jerome Brunner (dalam Conny Semiawan, mengemukakan sejumlah data dan
1997) dengan menyebut metode argumentasi.
pembelajaran induktif atau berpikir Metode Diskusi dapat juga dimaknai
induktif. Kemudian J.E. Kemp. sebagai proses pelibatan dua orang peserta
menggunakannya untuk mengelompokan atau lebih untuk berinteraksi saling
pola mengajar dan belajar, yaitu klasikal, bertukar pendapat, dan atau saling
mandiri, dan interaksi guru-peserta didik mempertahankan pendapat dalam
atau pengajaran kelompok. pemecahan masalah sehingga didapatkan
Berbagai pendapat di atas, kesepakatan di antara mereka. Ada juga
menunjukkan bahwa metode berhubungan yang memaknai diskusi sebagai percakapan
dengan cara yang memungkinkan peserta ilmiah yang berisikan pertukaran pendapat,
didik memperoleh kemudahan dalam pemunculan ide-ide serta pengujian
rangka mempelajari bahan ajar yang pendapat yang dilakukan oleh beberapa
disampaikan oleh guru. Ketepatgunaan orang yang tergabung dalam kelompok itu
dalam memilih metode sangat berpeluang untuk mencari kebenaran.
bagi terciptanya kondisi pembelajaran yang Meskipun diungkapkan dalam
kondusif, menyenangkan, sehingga redaksi yang berbeda-beda, substansinya
kegiatan pembelajaran (instructional adalah bahwa diskusi dimaksudkan untuk
activities) dapat berlangsung secara efektif penyelesaian masalah atau mencari
dan efisien dalam memfasilitasi peserta kesepakatan dengan didukung oleh
didik untuk dapat meraih hasil belajar argumentasi. Menurut Mc.Keachie dari hasil
sesuai yang diharapkan. Dengan demikian penelitiannya, dibanding metode ceramah,
metode merupakan suatu komponen yang metode diskusi dapat meningkatkan anak
sangat menentukan terciptanya kondisi dalam pemahaman konsep dan
selama berlangsungnya kegiatan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi
pembelajaran. 7 dalam transformasi pengetahuan,
Jadi, metode pembelajaran berarti penggunaan metode diskusi hasilnya
berbagai cara atau seperangkat cara atau lambat dibanding penggunaan ceramah.
jalan yang dilakukan dan ditempuh guru Sehingga metode ceramah lebih efektif
secara sistematis melakukan upaya untuk meningkatkan kuantitas
pembelajaran bisa lebih efektif sehingga pengetahuan anak dari pada metode
bisa memenuhi tujuan pembelajaran yang diskusi. Lebih jauh, diskusi akan
telah ditetapkan. bermanfaat untuk hal-hal berikut ini:
Page454

6 7
Helmiati, Model Pembelajaran,,, h. 76 Milan Rianto, Pendekatan, Strategi, Dan
Metode,,,, h. 6

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

1. Membantu siswa berpikir atau berlatih mengatakan,”Apakah anda


berpikir dalam disiplin ilmu tertentu. mengatakan bahwa....?
2. Membantu siswa belajar menilai logika, 3. Memberi pujian atau komentar yang
bukti, dan argumentasi (hujjah), baik lebih mencerahkan. Dalam hal ini,
pendapatnya sendiri maupun pendapat guru bisa memberi komentar, “Itu ide
orang lain. bagus! saya senang anda mengangkat
3. Memberi kesempatan kepada siswa masalah itu”.
untuk memformulasikan penerapan 4. Mengelaborasi kontribusi siswa
prinsip-prinsip tertentu. dengan memberi contoh atau
4. Membantu siswa menyadari dan menyarankan cara baru melihat
mengidentifikasi problem problem. Anda dapat mengatakan,
5. lem dari penggunaan informasi dari “Pendapat saudara sangat tepat dari
buku rujukan. perpsektif kelompok minoritas. Kita
6. Memanfaatkan keahlian (sumber dapat juga mempertimbangkan
belajar) yang ada pada anggota bagaimana kelompok mayoritas
kelompok. memandang situasi yang sama.”
Selain itu, ketika proses diskusi 5. Memacu diskusi dengan
dilakukan, guru sering menghadapi mempercepat tempo, menggunakan
beberapa hambatan, antara lain humor atau kalau perlu mendorong
sebagaimana berikut: siswa untuk berpartisipasi dalam
1. Melibatkan partisipasi siswa dalam diskusi. Guru dapat mengatakan,
diskusi “Wah, di kelas ini banyak sekali
2. Membuat siswa sadar terhadap pendiamnya. Tantangan anda
pencapaian tujuan pembelajaran. sekarang, dalam lima menit ke depan
3. Mengatasi reaksi emosional siswa beberapa kata yang bisa anda
4. Memimpin diskusi tanpa banyak pikirkan tentang....?”
melakukan intervensi 6. Menolak ide siswa dengan santun
5. Membuat struktur diskusi, mulai dari untuk merangsang diskusi tetap
pengantar sampai dengan simpulan. berjalan. Guru bisa mengatakan,”Saya
Berikut ini sepuluh tips tentang paham ide saudara, tetapi saya tidak
bagaimana seorang guru memimpin proses yakin dengan apa yang saudara
diskusi, antara lain yaitu: katakan itu benar adanya. Adakah di
1. Mengungkapkan kembali antara saudara yang memiliki
(memarafrasekan) apa yang pengalaman yang berbeda?”
dikatakan oleh seorang siswa 7. Menengahi perbedaan pendapat
sehingga siswa tersebut merasa antara siswa dengan mencairkan
bahwa pertanyaan atau komentarnya ketegangan yang muncul di antara
dipahami dan siswa lain dapat mereka. Anda dapat
mendengar ringkasan apa yang telah mengatakan,”Saya pikir sebenarnya
ditanyakan. Guru dapat antara Aminah dan Tuti tidak
mengatakan,”Jadi, Anda mengatakan bertentangan satu dengan yang lain,
bahwa....”. tetapi hanya berbeda sudut
2. Mengecek pemahaman guru tentang pandangnya.”
Page455

apa yang dikatakan siswa atau 8. Menarik ide-ide yang berkembang


meminta siswa untuk menjelaskan dan menunjukkan hubungan di
apa yang mereka katakan. Anda dapat antara ide-ide tersebut. Guru bisa

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

mengatakan,”Seperti kita dengar dari Berdasarkan paparan di atas, dapat


komentar dan pendapat dari Ahmad, diambil kesimpulan tentang pengertian
Faid, dan Hartsa, bahwa.....?” metode Tanya Jawab ialah suatu metode
9. Mengubah proses diskusi dengan mengajar yang dijadikan adanya
mengganti cara partisipasi peserta komunikasi langsung di mana guru
diskusi atau dengan meminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
kelompok tampil ke depan. Guru bisa siswa menjawab tentang materi
meminta siswa, “Sekarang mari kita yang diperolehnya atau sebaliknya siswa
bagi kelas ke dalam kelompok- bertanya dan guru menjawab sehingga
kelompok kecil dan kita lihat apakah siswa termotivasi.
....?” Pengertian itu menunjukkan bahwa
10. Meringkas atau mencatat bila metode Tanya Jawab itu diperlukan adanya
diperlukan, ideide penting yang komunikasi langsung antara guru dan siswa
berkembang dalam diskusi di kelas. sehingga tidak hanya terjadi komunikasi
Anda dapat mengatakan, “Saya telah satu arah saja. Namun dalam komunikasi ini
mencatat tiga ide penting yang terlihat adanya hubungan timbal balik
muncul bahwa.....”8 secara langsung antara guru dan siswa,
bahkan siswa dan siswa. Karena ketika
Metode Tanya Jawab siswa memberikan jawaban yang tepat
Pengertian Metode Tanya jawab dapat mendorong siswa yang lainnya untuk
Kegiatan belajar, memang peranan memberikan tanggapan dan mengajukan
yang penting. Sebab pertanyaan pertanyaan.
yang tersusun dengan baik dengan tekni Dengan demikian metode Tanya
k pengajuan yang tepat akan Jawab merupakan ucapan verbal yang
meningkatkan partisipasi dan meminta respon dari seseorang yang ke
prestasi siswa dalam kegiatan belajar, nai respon yang akan diberikan dapat
membangkitkan minat dan rasa ingin ta berupa pengetahuan sampai pada hal-hal
hu siswa terhadap masalah yang sedang yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi,
dibicarakan, mengembangkan pola pikir bertanya merupakan stimulasi efektif yang
dan belajar aktif siswa sebab berpikir itu mendorong kemampuan berpikir. Metode
sendiri sebenarnya adalah pertanyaan; Tanya Jawab di sini dimaksudkan untuk
menuntun proses belajar siswa, sebab mengenalkan pengetahuan, fakta-fakta
pertanyaan yang baik akan membantu tertentu yang sudah diajarkan dan untuk
siswa dapat menentukan jawaban yang merangsang perhatian siswa
baik, memusat-kan perhatian siswa dengan berbagai cara-cara (sebagai
Menurut Armai Arief, metode Tanya appersepsi, selingan dan evaluasi).
Jawab adalah suatu teknik penyampaian
pelajaran dengan cara guru mengajukan Tujuan metode Tanya jawab
pertanyaan. Atau suatu metode di dalam Adapun tujuan penggunaan metode
pendidikan di mana guru bertanya tanya jawab dalam kegiatan belajar
sedangkan siswa menjawab tentang materi mengajar adalah untuk:
yang ingin diperoleh.9
Page456

8 9
Helmiati, Model Pembelajaran,,, h. 65 - 69 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan
Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat
Pres, 2002), hlm. 140.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

a. Menyimpulkan materi yang telah lalu. Kelebihan dan kekurangan metode Tanya
Setelah guru menguraikan suatu jawab
persoalan, kemudian guru Efektivitas suatu metode mengajar
mengajukan beberapa pertanyaan. di dalam kelas dipengaruhi oleh faktor
Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan
oleh siswa, sedangkan hasil jawaban faktor guru itu sendiri. Dengan memiliki
siswa yang betul/benar disusun pengetahuan secara umum tentang sifat
dengan baik sehingga merupakan berbagai metode, seorang guru akan lebih
ikhtisar pelajaran yang akan menjadi mudah menetapkan metode yang paling
milik siswa. baik atau sesuai dalam situasi dan kondisi
b. Melanjutkan pelajaran yang sudah pembelajaran yang khusus, dari sekian
lalu. Dengan mengulang pelajaran banyak metode tidak ada satupun yang
yang sudah diberikan dalam bentu dianggap paling baik dan paling
k pertanyaan, guru akan dapat cocok untuk selalu digunakan. Karena
menarik perhatian kepada pelajaran semua metode itu mempunyai metode itu
yang lalu. mempunyai keunggulan dan kelemahan
c. Menarik perhatian siswa untuk tersendiri. Begitu juga dengan metode
menggunakan pengetahuan dan tanya jawab ini.
pengalaman. menurut Hendayat Soetopo,
d. Memimpin pengalaman atau keunggulan atau keuntungan dari metode
pemikiran siswa. Ketika siswa tanya jawab, yaitu:
menghadapi suatu persoalan maka a. Lebih mengaktifkan siswa.
pemikiran siswa dapat dibimbing b. Memberikan kesempatan kepada
dengan mengajukan pertanyaan- untuk mengemukakan hal-hal yang
pertanyaan atau seorang siswa yang belum jelas.
tidak memperhatikan pembicaraan c. Dapat mengetahui perbedaan
guru yang dapat meng-usahakan pendapat siswa, sehingga bisa dicari
supaya perhatiannya kepada titik temunya.
keterangan-keterangan guru dengan d. Dapat mengurangi verbalisme.
mengejutkan dengan memberikan e. Memberikan kesempatan pada gur
dengan memberikan beberapa u untuk menjelaskan kembali
pertanyaan. konsep yang masih kabur.11
e. Menyelangi pembicaraan untuk Dari pendapat di atas,
merangsang perhatian siswa dalam maka peneliti dapat menyimpulkan bahw
belajar sehingga dengan demikian a kelebihan metode tanya jawab ini adalah
ada kerjasama antara siswa dengan keadaan atau situasi akan hidup,
guru dan dapat menimbulkan minat belajar siswa akan bangkit.
semangat siswa. Hal ini dimaksudkan untuk melatih siswa
f. Meneliti kemampuan siswa dalam menjadi lebih berani mengemukakan
memahami suatu bacaan yang pendapatnya dan dapat melatih cara
dibacanya atau ceramah yang sudah berpikir logis dan sistematis. Dengan
didengarnya.10
Page457

10 11
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Hendyat Soetopo, Pendidikan Dan
Metodologi,,,, h. 142 Pembelajaran, (Malang: UMM Press, 2005), hlm.
155.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

demikian guru dapat mengontrol dari hasil pada pertemuan pertama ini siswa terlihat
kegiatan belajar mengajar. belum terlalu antusias dalam belajarnya,
Metode tanya jawab ini selain eksperesinya pun cukup beragam, ada yang
memiliki keunggulan juga memiliki benar benar memperhatikan, ada yang
kelemahan. dari segi kelemahan metode main sendiri, tidak terlalu mendengarkan
tanya jawab ini adalah: penjelasan guru, bahkan ada juga yang
a. Apabila terjadi perbedaan pendapat sampai mengantuk dan kemudian terlelap
akan banyak untuk menyelesaikannya. tidur.
b. Kemungkinan akan terjadi penyimpa Untuk memancing gairah belajar
ngan perhatian siswa, terutama siswa guru berinisiatif untuk memberikan
apabila terdapat jawaban-jawaban pertanyaan kepada murid perihal materi
yang kebetulan yang menarik yang di sampaikan, dari beberapa siswa ada
perhatiannya, tetapi bukan sasaran yang berani menjawab walaupun masih
yang dituju. melihat dan mencari jawaban dari LKS yang
c. Dapat menghambat cara berpikir, ap mereka miliki.
abila guru kurang pandai dalam Setelah semua selesai guru
penyajian materi pelajaran. memberikan motivasi kepada siswa agar
d. Situasi persaingan bisa timbul, apabila lebih aktif membaca, khusus nya terkait
guru kurang pandai/ menguasai teknik dengan materi pelajaran Sejarah
pemakaian metode ini.12 Kebudayaan Islam supaya pengetahuan
mereka lebih luas, setelah mengajukan
Proses Pembelajaran dengan Metode pertanyaan dan evaluasi sejenak barulah
Diskusi dan Tanya Jawab setelah itu guru menutup pelajaran dan
Paparan Tindakan Pra Siklus 1 berdo’a bersama.
Pada pertemuan pertama guru
melakukan tindakan – tindakan Paparan Tindakan Siklus I
pendahuluan seperti halnya mengucapkan Dalam pertemuan kedua guru
salam, perkenalan menanyakan kabar melanjutkan materi pelajaran SKI yang
murid, absensi, berdo’a dan lain sebagainya. pada pertemuan pertama telah diajarkan,
Setelah pendahuluan selesai guru mulai tentunya setelah melakukan tindakan
beranjak memasuki materi Sejarah pendahuluan berupa salam dsb.
Kebudayaan Islam, yang mana pada saat Sebelum guru melanjutkan pada
pertemuan pertama materi pelajaran sudah pertemuan kedua ini, terlebih dahulu guru
mulai memasuki geografis kota yastrib, menanyakan materi pada pertemuan
tentang keadaan ekonomi nya kepercayaan pertama dengan tujuan siswa tidak mudah
penduduk yatsrib dan juga keadaan sosial lupa mengenai materi yang telah diajarkan,
budaya kota itu, yang mana mana materi Kemudian guru melanjutkan materi
tersebut sudah tercantum dalam silabus SKI mengenai Strategi Dakwah Nabi
dan juga RPP. Muhammad SAW di Madinah, yang mana
Setelah guru membuat peta konsep isinya meliputi Perubahan nama dari
dengan media belajar berupa spidol dan Yatsrib menjadi Madinah, Membangun
papan tulis dan guru menjelaskan tentang pusat dakwah dan pemerintahan,
materi pelajaran, guru memberikan Mendamaikan suku Aus dan Khadraj dll.
Page458

kesempatan kepada siswa untuk bertanya, seperti yang sudah tercantum dalam RPP.

12
Hendyat Soetopo,, h. 158

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

Pada kali ini guru mulai mencoba moderator, dan guru mempersilahkan
menerapkan metode diskusi kepada siswa, siswa untuk bertanya, setelah ada salah satu
pada awalnya guru menerangkan sekilas siswa yang menanyakan perihal perubahan
terkait materi yang akan diajarkan, dengan nama yastrib ke madinah, guru sebagai
penyampaian yang tegas dan gamblang agar moderator menyampaikan pertanyaan
siswa tak mudah mengantuk, dan tersebut kepada para peserta diskusi yang
perhatiannya lebih terfokus pada guru, tak lain yaitu para siswa itu sendiri, pada
setelah itu guru membentuk kelompok kesempatan ini masih sedikit siswa yang
dengan jumlah kelompok 4, setiap menjawab, bisa jadi hal ini siswa belum
kelompok beranggotakan 5 siswa, ada juga berani untuk menjawab dan masih malu
yang 4, karena ada sebagian siswa yang malu, tetapi yang jelas metode diskusi ini
tidak masuk, setelah itu setiap siswa lebih efektif jikalau dibandingkan dengan
berkumpul dengan kelompoknya masing – metode ceramah yang mana siswa hanya
masing dan mulai mendiskusikan materi mendengarkan materi yang diterangkan
yang dipelajari, dengan pengarahan dan guru.
pantauan dari guru tentunya. Dalam hal ini guru dituntut untuk
Dalam diskusi ini guru memberikan mengembangkan potensi yang dimiliki
waktu 30 menit untuk mempelajari materi siswa, guru berinisiatif untuk menanyakan
pelajaran bersama anggota kelompoknya, kepada kelompok peserta diskusi, dan
di saat siswa sedang berdiskusi, guru mempersilahkan untuk menyampaikan
menghimbau kepada murid untuk mencatat jawabannya, sesuai dengan diskusi
poin point penting terkait materi SKI yang kelompok yang dilakukan sebelumnya,
di pelajari, setiap siswa wajib mencatat perwakilan dari kelompok 1 mulai
perihal materi yang mereka diskusikan menjawab di kuatkan lagi oleh salah satu
minimal 3 point setiap sub bab, selain itu rekan kelompok nya, dan juga di tambah
setiap kelompok dituntut untuk membuat jawaban dari perwakilan kelompok 2,
pertanyaan untuk di diskusikan bersama, hingga jawaban selesai dan di lanjut
dengan cara seperti ini lah siswa dituntut pertanyaan berikutnya mengenai isi dari
aktif dalam belajarnya, dan bisa bertukar piagam madinah dan seterusnya.
pendapat dengan teman sekelompoknya. Setelah diskusi selesai guru
Setelah waktu diskusi bersama menyimpulkan pertanyaan pertanyaan
kelompok selesai, tahap selanjutnya yaitu yang diutarakan siswa, dan berusaha untuk
diskusi bersama antar kelompok, dalam hal menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut,
ini guru menunjuk salah satu siswa untuk setelah siswa paham dan dapat menerima
menjadi moderator (pemimpin berjalannya kesimpulan dari guru barulah guru
diskusi), tetapi dikarenakan belum siapnya menutup pelajaran dengan membaca do’a
siswa untuk menjadi moderator, pada kali bersama. Dan sebelum salam dan do’a
ini guru nya langsung yang berperan bersama guru menugaskan kepada siswa
sebagai moderator, selain itu guru juga untuk membaca materi yang akan dipelajari
secara tidak langsung memberikan contoh minggu depan, sehingga ketika masuk siswa
kepada siswa bagaimana cara menjadi sudah siap untuk berdiskusi.
moderator yang baik agar pada pertemuan Jika diamati pada pertemuan kali ini
berikutnya siswa sudah siap jikalau siswa sudah mulai aktif dalam belajarnya,
Page459

ditunjuk sebagai moderator dalam diskusi. terbukti dengan adanya siswa yang sudah
Pada saat berjalannya diskusi dan mulai berani bertanya, menjawab dan
guru langsung yang berperan sebagai membantu temannya akan jawaban

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

tersebut, walaupun memang hal tersebut 1 pertanyaan untuk di diskusikan dalam


tak lepas dari bimbingan dan perlunya diskusi bersama.
dorongan dari guru sendiri. Dalam diskusi bersama pada
pertemuan ke 3 ini siswa sudah berani
Paparan Tindakan Siklus II untuk menjadi moderator, karena pada
Pada pertemuan ke 3 siswa harus pertemuan sebelumnya guru sudah
sudah lebih siap dalam belajarnya, karena mencotohkan bagaimana tugas dari
pada pertemuan sebelumnya guru sudah seorang moderator, meskipun siswa belum
menugaskan untuk membaca terlebih benar benar menguasai dalam memimpin
dahulu materi yang akan dipelajari di kamar berjalannya diskusi.
masing – masing sehingga ketika dikelas Tetapi hal ini yang jelas sudah
siswa sudah siap untuk belajar. menjadi suatu kemajuan, karena memang
Ketika guru sudah mulai memasuki harus adanya proses dalam adanya suatu
kelas, guru langsung membagi kelompok perubahan, setelah semuanya sudah selesai,
dengan hitungan 1 sampai 4 yang dilakukan antara kelompok satu dan lainnya pun sama
siswa dari pojok kanan, melalui arahan guru sama menguatkan jawabannya ketika ada
siswa berkumpul dengan kelompoknya pertanyaan yang di ajukan dari kelompok
masing masing dan sudah bersiap untuk lainnya, dan suasana diskusi pun berjalan
melakukan diskusi. sangat ramai, pada kali ini guru hanya
Sebelum diskusi di mulai guru bertugas sebagai fasilitator dalam proses
menanyakan terlebih dahulu perihal materi pembelajaran, dan mengarahkan ketika ada
pelajaran yang di baca di kamar masing suatu hal yang perlu pengarahan dari guru,
masing, apakah siswa sudah benar benar ketika diskusi antar kelompok pun selesai
membaca atau tidak, mengenai materi yang guru menyimpulkan perihal materi yang
akan dibahas pada pertemuan ke 3 ini yaitu dipelajari hari ini, dan juga membantu
perihal Substansi Dakwah Nabi Muhammad menjawab pertanyaan yang belum
SAW di Madinah, Menanamkan sendi – terselesaikan dalam diskusi kelompok tadi.
sendi syariat, Menanamkan sendi – sendi
ibadah, Menanamkan sendi – sendi Pada pertemuan ke 4 guru
muamalah, Menanamkan sendi – sendi melanjutkan materi yang belum
politik dan pemerintahan. terselesaikan yaitu mengenai Tantangan
Dari pertanyaan pertanyaan yang Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah,
diajukan guru, terlihat dari beberapa siswa Masa Akhir Dakwah Nabi Muhammad SAW
sudah banyak yang menguasai materi di Madinah hingga wafat nya Nabi
pelajaran, sehingga akan memudahkan Muhammad SAW.
proses berjalannya diskusi. Kelompok diskusi yang sudah guru
Dalam pertemuan ke 3 ini pula guru tetapkan pada pertemuan sebelumnya di
sudah menyiapkan beberapa so’al untuk di lanjut pada pertemuan kali ini, sehingga
diskusikan, terkait materi pelajaran yang guru tak lagi repot repot membagi
akan di pelajari, setiap kelompok di beri 4 kelompok diskusi lagi. Siswa pun dengan
pertanyaan, sehingga masing masing siswa sigap berkumpul dengan kelompok nya
mendapat tanggung jawab mencari satu masing masing dan mulai mendiskusikan
jawaban dari pertanyakan yang diberikan materi yang dipelajari, siswa sangat lah
Page460

guru, setelah itu jawaban jawaban yang ada antusias dalam belajarnya kali ini.
di diskusikan dengan teman satu kelompok Siswa saling bertukar pendapat
nya, dan setiap kelompok juga menyiapkan dengan teman sekelompok nya dan

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

menyampaikan argumen mereka yang pengikutnya dari mekkah dan madinah. Apa
berbeda beda, pada pertemuan ke 4 ini isi yang dapat disimpulkan dari khutbah
diskusi hanya di cukupkan pada diskusi nabi tersebut ? Sebutkan satu saja !
kelompok saja dan setelah itu guru
melanjutkannya dengan melakukan Pembahasan
evaluasi. Pada tahap pra siklus pertemuan
Dikarenakan pada pertemuan ke 4 ini pertama guru masih menggunakan metode
pertemuan terakhir guru mengajar di Mts ceramah dalam proses pembelajaran, selain
mahrusiyah, guru melakukan evaluasi itu guru juga membuatkan peta konsep
dengan cara membuat so’al, soal tersebut terkait pelajaran SKI, menggambar point
berupa pilihan ganda sebanyak 10 so’al dan point penting yang perlu dijelaskan.
untuk so’al essai berjumlah 5 so’al, dan Setelah guru membuat peta konsep
diantara so’al tersebut guru sengaja dengan media belajar berupa spidol dan
membuat soal yang yang berbeda beda papan tulis dan guru menjelaskan tentang
untuk mengantisipasi siswa yang materi pelajaran, guru memberikan
mencontek kepada temannya. Dari 5 soal kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
tersebut antara lain yaitu: pada pertemuan pertama ini siswa terlihat
Ketika nabi hijrah ke madinah nabi belum terlalu antusias dalam belajarnya,
membangun masjid Nabawi. Pada bulan apa eksperesinya pun cukup beragam, ada yang
masjid tersebut dibangun ? dan siapakah benar benar memperhatikan, ada yang
orang yang pertama kali merenovasi masjid main sendiri, tidak terlalu mendengarkan
nabawi,? penjelasan guru, bahkan ada juga yang
Dalam mempertahankan wilayah sampai mengantuk dan kemudian terlelap
madinah nabi muhammad berjuang dengan tidur. Pada tahap ini terlihat siswa masih
sepenuh jiwa raga, dan banyak perang yang pasif dalam belajarnya, dan terasa perlunya
di laluinya, salah satu nya perang badar, ada perubahan dalam metode
Pada tanggal berapakah perang badar pembelajarannya.
terjadi,? Pada siklus I pertemuan ke 2 guru
Perang khandak yaitu salah satu mulai mencoba menerapkan metode Tanya
peperangan yang melibatkan kaum kafir jawab pada siswa, dengan penggunaan
mekkah dan Yahudi yang tidak senang metode Tanya jawab ini siswa terlihat
kepada umat islam, pada peperangan sudah mulai antusias dalam belajarnya,
tersebut siapa tokoh yang mengusulkan walaupun masih sedikit dari mereka yang
strategi membangun pertahanan parit mau bertanya dan masih belum beraninya
(khandak) ? siswa untuk menjawab.
Tujuan dakwah nabi muhammad di Untuk siklus ke II pertemuan ke 3
madinah diantaranya yaitu menanamkan guru mulai menerapkan metode diskusi dan
sendi sendi politik dan pemerintahan dan Tanya jawab, pada pertemuan kali ini siswa
juga nabi Muhammad mengangkat Mu’awin terlihat sudah mulai aktif dalam belajarnya,
(wazir) yang bertugas sebagai wakil terbukti dengan penerapan metode ini
pembantu Nabi. Siapa dua orang sahabat siswa bias meningkatkan belajar siswa.
yang diangkat Nabi sebagai Mu’azin Sebelum aksi aktivitas rata-rata kelas X
(Wazir)? adalah 36,16%. Dalam siklus yang saya
Page461

Pada masa akhir dakwah nabi di maksud persentase indikator aktivitas


madinah nabi melakukan ibadah haji wada’, siswa adalah 79,46% peningkatan pada
pada saat itu nabi berkhutbah di depan para siklus II sebesar 9,38% menjadi 88,84.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

Keuntungan dari metode diskusi dalam dijelaskan: “untuk hasil pre test X-1 sendiri
belajar yaitu siswa lebih aktif dan belajar dapat dilihat pada pertemuan pertama
lebih banyak menyenangkan.13 berdasarkan nilai rata-rata kelas 84,5,
Pada pertemuan kali ini juga guru Kemudian pada petemuan kedua 78,9,
berperan langsung sebagai pemimpin sedangkan pada pertemuan ketiga 42,5.
diskusi, karena belum adanya persiapan Hasil pre test untuk kelas X-4 pada
dari siswa untuk langsung menjadi pertemuan pertama berdasarkan nilai
moderator dalam sebuah diskusi, karena ratarata kelas yaitu 89,90, sedangkan pada
seorang guru pun harus mencontohkan apa pertemuan kedua 82,13, pada pertemuan
yang perlu dilakukan dan ditiru muridnya. ketiga 77. Berdasarkan kedua data tersebut
Setelah siklus 2 pertemuan ke 3 dapat diambil kesimpulan bahwasanya
selesai, guru melanjutkan pertemuan kelas yang menggunakan metode diskusi
selanjutnya, dikarenakan pada pertemuan memiliki persiapan yang lebih sebelum
ke 3 kelompok sudah dibentuk dan pada memulai proses pembelajaran daripada
pertemuan ke 4 kali ini guru langsung kelas yang menggunakan metode
mengintruksi siswanya agar mulai ceramah”. 15

berdiskusi. Pada pertemuan kali ini juga Begitupun dengan metode tanya
guru menerapkan metode diskusi dan jawab, metode ini pun sangat membantu
Tanya jawab sekaligus, agar belajar bisa siswa agar bisa aktif dalam belajarnya,
lebih efektif. Dengan tanya jawab, partisipasi siswa
Dalam menerapkan metode ini guru lebih besar dan mereka berusaha
juga membimbing siswa dalam melakukan mendengarkan pertanyaan guru dengan
diskusi kelompok. Hasil penelitian baik dan mencoba memberikan jawaban
menunjukkan tingkat keaktifan siswa yang tepat.16
sebelum mendapat bimbingan kelompok
51,29% berada pada kategori rendah, Hasil Belajar
setelah diberikan treatment berupa layanan Berdasarkan paparan yang telah
bimbingan kelompok diperoleh keaktifan dijelaskan di atas, baik itu mulai dari tahap
siswa dalam diskusi kelompok 70.2% pra siklus sampai siklus ke II yang
dengan kategori tinggi.14 membahas mengenai pembelajaran dengan
Selain itu metode diskusi juga dapat menggunakan metode diskusi dan tanya
melatih siswa agar selalu melakukan jawab untuk meningkatkan keaktifan
persiapan sebelum proses pembelajaran, belajar siswa, dapat dikemukakan hal – hal
seperti yang di paparkan dalam artikel sebagai berikut:

13
Sumiatie, “Penerapan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PAI di SMA
untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Negeri 44 Jakarta”. Jurnal Studi Al-Qur’an; Vol.
dalam Pembelajaran Sejarah Kelas X di SMA PGRI 10, No. 2, . (2014), h. 125 (119- 131)
2 Palangka Raya”, Vol. IV, 2 (Desember 2017), h. 16
Sri mahdalena, “Penggunaan Metode
103. Tanya Jawab Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
14
Mera Rizkina, “ Upaya Meningkatkan Siswa Pada Pembelajaran PKN Di Kelas V”,
Keaktifan Siswa dalam Diskusi Kelompok melalui artikel penelitian, (Program Studi Pendidikan Guru
Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu
VIII E Di SMPN I9 Semarang”, (Skripsi, Fakultas Pendidikan Jurusan Pendidikan Dasar Universitas
Page462

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Tanjungpura Pontianak 2014), h. 4


Semarang, 2013), h. 55.
15
Raden Rizky Amaliah, Abdul Fadhil , Sari
Narulita, “Penerapan Metode Ceramah dan Diskusi

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

selanjutnya dan pertemuan berikutnya


Proses dan keaktifan siswa dalam belajar guru mengusahakan memakai metode yang
pada pra siklus berbeda dalam proses pembelajaran agar
Berdasarkan data hasil pengamatan bisa menambah antusias dan keaktifan
pembelajaran pada pra siklus dapat belajar siswa.
disimpulkan hal-hal berikut .
a. Pada tahap ini rata – rata siswa belum Proses dan keaktifan siswa dalam belajar
terlalu bersemangat dalam pada siklus 1
belajarnya, terlihat dengan masih Berdasarkan data hasil pengamatan
banyak nya siswa yang tak mau pembelajaran pada siklus I pertemuan ke 2
mendengarkan penjelasan guru, acuh dapat disimpulkan hal-hal berikut.
tak acuh, sering izin keluar kelas a. Dengan menggunakan metode tanya
dengan alasan yang bermacam jawab siswa sudah mulai terlihat aktif
macam, bahkan ada juga yang sampai dalam belajarnya, sudah mulai terlihat
tertidur dalam proses pembelajaran. siswa yang berani mengajukan
b. Masih pasifnya siswa dalam proses pertanyaan dan menjawab pertanyaan
pembelajaran ketika menggunakan dari guru.
metode ceramah dan peta konsep, b. Siswa mulai terlihat merespons
karena dengan metode ini siswa penjelasan dari guru dan berkurangnya
hanya menjadi pendengar setia. siswa yang mengantuk.
c. Ketika guru mempersilahkan siswa c. Siswa sudah mampu menjawab
untuk bertanya, masih sedikit sekali pertanyaan pertanyaan dari guru yang
siswa yang berani untuk mengajukan di tulis di papan tulis, walaupun masih
pertanyaannya, siswa lebih memilih terlihat siswa yang tetap jenuh dan
diam dan mendengar kesimpulan masih banyak yang sering izin ke luar.
yang dipaparkan guru.Siswa ketika Tabel 2. keaktifan siswa pada siklus
diberi kesempatan bertanya tidak ada I pertemuan ke 2
yang menjawab. No Partisipan Jumlah %
1. Aktif 7 25%
2. Pasif 10 35,71%
Tabel 1. keaktifan siswa pada pra siklus 3. Antusias 7 25 %
No Partisipan Jumlah % 4. Tidak masuk 4 14,28%
1. Aktif 2 7, 14 %
2. Pasif 18 64, 28 Dari pemaparan dari tabel di atas
3. Antusias 3 10, 71% pembelajaran dengan menggunakan
3. Tidak masuk 5 17,85 % metode tanya jawab sudah mulai
mengalami peningkatan, terlihat siswa yang
Berdasarankan tabel di atas hasil aktif sudah meningkat sekitar 25 %, dan
pelajaran menggunakan metode ceramah siswa yang pasif mengalami penurunan
dan peta konsep menunjukan bahwa siswa sekitar 35,71 %, dan siswa yang antusias
yang aktif masih sekitar 7, 14 % sedangkan dalam belajarnya meningkat dari 10, 71 %
siswa yang tidak aktif mendapat prosentase menjadi 25 %, dari hasil tersebut guru
64, 28 %, dan siswa yang antusias dalam masih perlu melakukan inovasi agar
Page463

belajarnya sekitar 10, 71 %, hal ini sangat keaktifan belajar siswa lebih meningkat.
miris sekali, maka dari itu untuk siklus

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

Proses dan keaktifan siswa dalam belajar Dari pemaparan tabel di atas, sudah
pada siklus II terlihat bahwa siswa telah mengalami
Berdasarkan data hasil pengamatan peningkatan keaktifan dan antusias siswa
pembelajaran pada siklus II pertemuan ke 3 dalam belajarnya, jika di bandingkan dari
dan 4 dapat disimpulkan hal-hal berikut: tahap pra siklus sampai dengan siklus II
a. Pada siklus ke II ini guru mulai keaktifan belajar siswa meningkat sekitar
menerapkan metode diskusi, pada 46,42 %, Hal ini dibuktikan dengan aktifnya
awal penerapan metode diskusi siswa siswa dan antusias siswa dalam diskusi,
masih belum terbiasa dengan metode berani menyampaikan argumen mereka
tersebut, sehingga guru harus masing masing dan menjawab pertanyaan –
mencontohkannya terlebih dahulu. pertanyaan dari guru. Maka, dengan adanya
b. Dengan penggunaan metode diskusi peningkatan ini peneliti menganggap cukup
siswa bertambah antusias dalam dalam melakukan penelitian pada siklus ke
belajarnya, dikarenakan dengan II saja, karena siswa sudah mengalami
metode ini siswa dituntut untuk aktif peningkatan keaktifan dalam belajarnya.
dalam belajarnya.
c. Siswa dapat mulai berargumen dan
menyampaikan pendapatnya masing – Grafik 1. Perbandingan Keaktifan Pada
masing, siswa sudah mulai mampu Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
menjawab pertanyaan yang di
lontarkan teman antar kelompoknya. Diagram Keaktifan Siswa
d. Siswa yang mengantuk sudah mulai
20
berkurang, dan keaktifan siswa terlihat
sudah meningkat pesat dibandingkan 10
pertemuan pertemuan sebelumnya. 0
e. Siswa dapat menjawab pertanyaan Pra Siklus Siklus I Siklus II
pertanyaan yang di sampaikan guru,
aktif Pasif Antusias Tidak Masuk
karena metode diskusi sekaligus tanya
jawab menuntut siswa untuk Selain siswa menjadi aktif dalam
melakukan persiapan terlebih dahulu pelajaran dengan penggunaan metode
sebelum proses pembelajaran dimulai. diskusi dan metode tanya jawab, metode
diskusi juga dapat meningkatkan hasil
Tabel 3. keaktifan siswa pada siklus II belajar pada siswa.17 Begitupun dengan
pertemuan ke 2 dan 3 penggunaan metode tanya jawab siswa
No Partisipan Jumlah Presentase akan lebih aktif jikalau guru memberikan
1. Aktif 15 53,57 % stimulus stimulus berupa pertanyaan
2. Pasif 2 7,15 % pertanyaan, dan dengan tanya jawab siswa
3. Antusias 8 28,57 % akan merespons pertanyaan dari guru.18
3. Tidak masuk 3 10,71 % Apabila kedua metode ini dipadukan hal ini
tentu sangat membantu dalam menunjang
keberhasilan dalam proses pembelajaran.

17
Tri Intan Sari, Yayuk Mardiati, Khutobah, Ledokombo Jember”, Jurnal Edukasi Unej, Vol. 1.
Page464

” Penerapan Metode Diskusi dengan Menggunakan No. 2 (2014), h. 36.


Media Gambar Untuk Meningkatkan Aktivitas dan 18
Sri mahdalena, “Penggunaan Metode
Hasil Belajar Siswa kelas III dalam Pembelajaran Tanya Jawab,,, h. 12.
PKN Tema Lingkungan di SDN Sumberlesung 02

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah.


Kesimpulan Yogyakarta : Yayasan Bintang
Dari uraian yang sudah Budaya, 1995.
dipaparkan di atas dan juga melihat Kususmah, Wijaya dan Dedi Dwitagama.
rumusan masalah yang sudah Mengenal Penelitian Tindakan Kelas
ditetapkan, penulis dapat mengambil Jakarta: PT Indeks, 2012.
kesimpulan sebagai berikut:
Intan Sari, Tri. dkk. ” Penerapan Metode
1. Dalam penerapan metode
Diskusi dengan Menggunakan
pembelajaran tanya jawab siswa Media Gambar Untuk Meningkatkan
bertambah antusias dalam belajarnya Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
walaupun dengan penggunaan kelas III dalam Pembelajaran PKN
metode ini sedikit siswa yang aktif. Tema Lingkungan di SDN
2. Penerapan metode tanya jawab dan Sumberlesung 02 Ledokombo
diskusi yang berlangsung Jember”, Jurnal Edukasi Unej, Vol. 1.
No. 2 (2014).
berlangsung pada siklus I dan II
pertemuan ke 2 sampai ke 4 dengan Mahdalena, Sri. “Penggunaan Metode Tanya
melakukan diskusi kelompok terlebih, Jawab Untuk Meningkatkan Hasil
melakukan tanya jawab antar Belajar Siswa Pada Pembelajaran
kelompok kemudian melakukan PKN Di Kelas V”, artikel penelitian,
(Program Studi Pendidikan Guru
diskusi bersama dengan menunjuk
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
salah satu siswa sebagai Dan Ilmu Pendidikan Jurusan
moderatornya. Pendidikan Dasar Universitas
3. Dengan penerapan metode diskusi Tanjungpura Pontianak 2014.
dan tanya jawab siswa sangat antusias
Rachman Shaleh, Abdul. Pendidikan Agama
dalam belajarnya dalam siklus I
dan Keagamaan, Jakarta Pusat: PT.
pertemuan pertama terlihat siswa Gemawindu Pancaperkasa, 2000.
masih ada yang mengantuk acuh tak
acuh dan sebagainya tetapi pada Rizkina, Mera. “ Upaya Meningkatkan
siklus II pertemuan ke 2 dan Keaktifan Siswa dalam Diskusi
Kelompok melalui Layanan
seterusnya siswa mengalami
Bimbingan Kelompok pada Siswa
keaktifan belajar dan keaktifan Kelas VIII E Di SMPN I9 Semarang”,
tersebut meningkat mulai dari tahap (Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan
pra siklus sekitar 7,14 % sampai Universitas Negeri Semarang,
dengan siklus II menjadi 53,57 %, Semarang, 2013.
dalam hal ini siswa telah mengalami
Rizky Amaliah, Raden dkk. “Penerapan
peningkatan keaktifan dalam belajarnya Metode Ceramah dan Diskusi Dalam
sekitar 46,42 %. Meningkatkan Hasil Belajar PAI di
SMA Negeri 44 Jakarta”. Jurnal Studi
Al-Qur’an; Vol. 10, No. 2, . (2014),
Daftar Pustaka (119- 131)

Arief, Armai . Pengantar Ilmu dan Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar
Metodologi Pendidikan Islam, Mengajar. Rajawali, Jakarta. 2004.
Jakarta: Ciputat Pres, 2002.
Page465

Soetopo, Hendyat. Pendidikan Dan


Pembelajaran, Malang: UMM Press,
2005.

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018
Metode Diskusi Dan Tanya Jawab dalam Pembelajaran SKI
untuk Mengkatkan Keaktifan Siswa…
Oleh : Ahmad Masrukin & Ahmad Arba’i

Sumarni, Abduh Harun, dan Imran.


“Penerapan Metode Diskusi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar Kecil
Toraranga Pada Mata Pelajaran PKn
Pokok Bahasan Sistem
Pemerintahan Kabupaten, Kota dan
Provinsi”. Jurnal Kreatif Tadulako
Online Vol. 3 No. 4. (2015).

Suryana, Asep dan Suryadi. Pengelolaan


Pendidikan, Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama Republik
Indonesia, 2009), Cet. I.
Page466

Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman


Volume 8, Nomor 3,Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai