Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KONSEP MASYARAKAT DALAM FALSAFAH PENDIDIKAN


ISLAM
Resume ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Al-Rasyidin, MA.
Disusun Oleh :
Nama: Khairunnisa Adha
NIM: 0301182099

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Falsafah Pendidikam Islam


Nama Penulis : Dr. Al-Rasyidin,M.Ag
Tempat Penerbit : Jl. Cijotang indah II No. 18-A Bandung
Tahun Terbit : 2017
Cetakan : Kelima
Penerbit : Perdana Mulya Sarana
Penata Letak : Rahmat Ismail Nasution
E-mail : citapustakagmail.com
ISBN : 978-602-8208-66-6
A. PENDAHULUAN
Istilah masyarakat berasal dari bahasa arab Musyarakah. dalam bahasa arab
sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama’ yang menurut Ibn Manzur
dalam Lisan al ‘arab mengandung arti pokok dari segala sesuatu, yakni tempat
tumbuhnya keturunan, kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda. Sedangkan
musyarakah mengandung arti bersyarikat, bersekutu dan saling bekerja sama.
Dalam pembahasan ini, masyarakat Muslim sering disebut dengan istilah
ummah yang berarti dasar asal, tempat kembali, kelompok, agama, postur tubuh,
masa, dan tujuan. Masyarakat Muslim yang hidup di suatu perkumpulan yang
memilki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang diikat melalui
keyakinan yang sama yaitu Islam. Maka segala kegiatan yang dilakukan berdasarkan
Alquran dan Sunnah yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya.

RINGKASAN ISI BUKU

Konsep dan Karakteristik Masyarakat Muslim

Kata masyarakat terambil dari kosa kata bahasa Arab, namun secara eksplisit
terma ini tidak ditemukan di dalam Al quran. Terma yang biasanya digunakan
dalam hubungannya dengan muslim sebagai entetitas bersifat kolektif adalah al
ummah. Dalam beberapa surah dalam Al Quran, terma al ummah (jamkanya
ummam) digunakan untuk menyebut kelompok manusia yang dihimpun oleh
sesuatu, seperti agama, idiologi, waktu atau tempat yang sama. Dlam Konteks
yang terakhiral ummah selalu dihubungkan dengan pemimpin nabi atau rosul.
Berdasarkan beberapa beberapa pengertian itu, maka ummah itu dengan
sendirinya adalah
1. Kumpulan individu yang menghimpunkan dirinya kedalam suatu
kelompok
2. Semua individu yang mengelompokkan diri tersebut bergerak kearah
atau tujuan tertentu
3. Dalam menuju arah tersebut maka dipimpin oleh seorang imam

Masyarakat Muslim dan Pendidikan Islami


Antara masyarakat Muslim saling berkaitan dengan pendidikan islami.
Hubungan ini dapat dicermati dari dua sisi. Pertama, Masyarakat Muslim merupakan
subjek yang merencanakan, melaksanakan, bahkan sumber bagi pendidikan islami.
Kedua, pendidikan islami itu sendiri adalah upaya memberi bantuan kemudahan bagi
setiap individu dan masyarakat Muslim melalui rekayasa pedagogik dalam
mengembangkan potensi jismiyah dan ruhiyah-‘aqliyah, nafsiyah dan qalbiyah,
sehingga terbentu masyarakat paripurna sebagaimana dikonsepsikan Alquran dan
Sunnah.
Masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan pendidikan, dan sebaliknya
pendidikan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat. Karena kegiatan pendidikan
merupakan tugas dan kewajiban masyarakat dalam satu sisi. Keduanya saling
melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Secara umum, massyarakat memiliki
tanggung jawab edukatif untuk mengingatkan, mengajarkan, mendidik, melatih,
mengarahkan, dan membimbing sesamanya agar tetap berpegang teguh pad
perjanjian atau syahadah dengan Allah Swt. Adapun tugas-tugas edukatif yang harus
dilaksanakan masyarakat, yaitu:
a. Mengarahkan diri dan semua anggota masyarakat (ummah) untuk
bertauhid dan bertaqwa kepada Allah.
b. Masyarakat berkewajiban menta’lim menta’dib, dan mentarbiyahkan
syariat Allah Swt. sebagaimana dilakukan para nabi dan rasul.
c. Masyarakat berkewajiban saling menyeru ke jalan Allah, dan
meberitahu tentang amar ma’ruf nahi munkar.
d. Masyarakat harus mendidik sesamanya untuk selalu berlomba-lomba
dalam mengerjakan kebajikan.
e. Masyarakat berkewajiban membagi rahmat Tuhan atau berkorban
untuk sesamanya.
f. Masyarakat harus menegakkan keadilan dan bisa menjadi saksi akan
perbuatan sesamnya.
g. Masyarakat berkewajiban mendidikan tanggung jawab pada setiap
warganya, sebab mereka hanya hidup dalam suatu rentang waktu.
Dalam perspektif falsafah pendidikan islami, program dan aktivitas
pendidikan merrupakan instrumen bagi pembentukkan massyarakat ideal, yakni
massyarakat yang dicita-citakan Alquran.

RELEVANSI DENGAN TOPIK PEMBELAJAR

Pada hakikatnya masyarakat tidak terlepas dari pendidikan termasuk pendidikan


islam. Masyarakat akan selalu memerlukan pendidikan islam agar ia mampu
mempertahankan hidup atau dapat mencapai kehidupannya agar lebih baik lagi.
Pendidikan islam selalu berlangsung dalam suatu latar kemasyarakatan dan
kebudayaan tertentu. Pandangan tentang masyarakat dalam kontek filsafat pendidikan
islam memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang sangat erat dan kuat sekali. Dan
kita harus lebih memahami dengan konsep masyarakat dalam pendidikan islam agar
kita lebih memahami masyarakat seutuhnya lewat pandangan islam dengan cara yang
lebih baik.

KESIMPULAN

Dalam al-Qur’an, didapati beberapa terma yang dinisbahkan kepada kata ummah,
sehingga membentuk suatu gagasan atau konsep tentang masyarakat ideal yang
diciptakan al-Qur’an. Terma tersebut adalah; (1) ummatan wahidah yaitu masyarakat
yang satu, (2) ummatan wasathan yakni masyarakat pertengahan, moderat, adil, (3)
ummatan muqtashidah yakni masyarakat yang tidak berlebih-lebihan, dan (4) khaira
ummah yakni masyarakat terbaik, unggul, ideal.
Masyarakat sangat berpengaruh dalam sebuah lingkungan,untuk menjajadikan
seseorang itu berperilaku baik. Karena lingkungan yang baik akan menjadikan
seeorang menjadi baik,begitu juga sebaliknya.
RINGKASAN ISI BUKU

Anda mungkin juga menyukai