Supardi Ritonga2
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Bengkalis
Supardirtg54@gmail.com
Abstrak
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (STAIN) Bengkalis
Syawal (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
2
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (STAIN) Bengkalis
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi anak, baik itu dari segi
pendidikan tidak hanya berlangsung disekolah saja akan tetapi bisa dirumah, lingkungan
Dalam dunia pendidikan peran guru sangat penting yaitu sebagai motivator dan juga
sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam belajar. Dengan seperti itu akan
memudahkan bagi guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa untuk bisa mencapai
hasil belajar yang lebih. Dengan minat tersebut siswa akan mengerti arah mereka dalam
belajar, hal ini akan menentukan keberhasilan siswa dalam mengembangkan potensi
Belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk memperoleh
perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat
terjadi melalui usaha mendengar, melatih atau mencoba sendiri dengan pengajaran atau
latihan.3
Pada pelaksanaan belajar dikelas, dapat dikelompok kedalam dua yaitu secara
individual maupun secara klasikal, kedua kelompok ini juga memberikan perbedaan
yang jelas serta memberikan kemudahan bagi guru untuk mengukur tingkat keberhasilan
Bertitik dari konsep diatas, maka pembelajaran yang dilakukan antara guru dan
siswa adalah melalui suatu proses peyampaian materi oleh guru dan siswa sebagai pihak
3
Ramayulis, ilmu pendidikan islam, (jakarta: kalam mulia, 2008) h. 225
4
Zakiyah daradjat, metodhik khusus pengajaran agama islam (Jakarta: bumi aksara, 2004) h. 139
yang menerima materi pelajaran dalam suatu suasana yang kondusif dan harus mengacu
kepada peningkatan aktivitas dan partisipasi siswa. Pengajar/guru tidak hanya melakukan
guru harus mampu membawa siswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan belajar berupa
dan sebagainya. Guru dalam proses pembelajaran dikelas, dapat menggunakan berbagai
Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar dengan melontarkan suatu
masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau
dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapat banyak ide dari sekelompok
informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta didik. Berbeda dengan diskusi.
Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seorang dapat ditanggapi (didukung,
dilengkapi, dikurangi, dan atau tidak disepakati) orang peserta didik, pada penggunaan
informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya pengalaman
atau kemudian peta dijadikan gagasan peta (mindmap), informasi, untuk peta konsep
menjadi pembelajaran bersama. Metode curah pendapat sesuai sebagai upaya untuk
mengumpulkan pendapat atau ide yang dikemukakan oleh seluruh anggota kelompok,
baik secara individu maupun kelompok. Metode curah pendapat akan menghasil kan
berbagai pendapat atau ide dari peserta, baik yang sama saling mendukung dan ide-ide
yang berbeda beda atau saling bertentangan. Kedua bentuk ide tersebut dapat memicu
5
Roestiyah. 2001. Strategi belajar mengajar (jakarta: rineka cipta, 2008) h. 73-75)
terjadinya perdebatan diantara pesera didik. Metode brainstroming merupakan salah satu
teknik untuk memperkirakan sejauh mana pengetahuan penguasaan materi yang telah
dimiliki mahasiswa.6
Dalam pelaksanaan Metode ini tugas guru memberikan masalah yang mampu
merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi dan guru tidak boleh
mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar atau salah, juga tidak boleh disimpulkan
guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa sehingga semua siswa
didalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. Murid bertugas
mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan siswa yang
kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif
guru dalam membawa suasana kelas menjadi seperti apa, oleh karena itu keberhasil suatu
pada siswa itu tidaklah mudah terutama menyatukan pada minat belajar mereka. Untuk
itu guru harus pandai-pandai memilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
belajar mereka, agar nantinya pemberian teknik pembelajaran tersebut tidak salah arah.
Untuk itu guru harus pandai-pandai memilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan
kondisi belajar mereka, agar nantinya pemberian teknik pembelajaran tersebut tidak
salah arah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran pendidikan agama Islam
dilakukan masih berpusat pada guru, selama pembelajaran siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru dan menulis yang menurut siswa penting, selain daripada itu guru
tertarik untuk menanggapi, dan guru masih terlihat mengomentari pendapat yang
dikemukakan oleh siswa, jarang mengatur pendapat siswa secara bergiliiran pada semua
siswa didalam kelas,dan jarang memberikan pertanyaan untuk memancing siswa untuk
aktif dalam belajar. Dan guru kurang memberikan rangsangan ucapan bagus bagi siswa
yang menyampaikan pendapatnya. Guru lebih dominan dalam kegiatan curah pendapat
dikelas.
Sehingga dalam hal ini di butuhkan suatu strategi pembelajaran yang mampu
membuat siswa menjadi lebih aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Maka
dari itu perlu adanya tindakan serta solusi untuk permasalahan ini. Salah satunya yaitu,
semua siswa dalam proses pembelajaran. Guru memilih harus menerapkan metode
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di Sekolah
SMPN 06 Bengkalis”.
2. Rumusan Masalah
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII
3. Tujuan Penelitian
4. Definisi
bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu sedangkan dipelajari atau untuk memperlihatkan
B. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu cara atau
metode penelitian yang lebih menekankan analisa atau deskriptif. Dalam sebuah proses
7
Syaiful Bahri djamrah, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta. 2002) h.102
penelitian kualitatif hal hal yang bersifat perspektif subjek lebih ditonjolkan dan andasan
teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesuai dengan
fakta yang ditemui di lapangan ketika melakukan penelitian jenis penelitian ini
menggunakan data hasil wawancara , observasi dan data lain nya yang tersajikan dalam
tulisan
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 06 Bengkalis Penelitian ini dilakukan bulan
Februari 2023 sampai dengan Mei 2023 dan pada semester genap tahun pelajaran
2022/2023.
Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambil sampel. 8 Sedangkan
sampel berarti contoh atau sebagai dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. 9
Sehubungan dengan pengertian Diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah guru agama Islam kelas VII Smp Negeri 06 Bengkalis yang berjumlah 1 orang
guru agama Islam. Karena populasi yang penulis teliti tidak besar, maka penulis tidak
Analisis data adalah suatu aktifitas memeriksa menafsirkan hakikat dan makna suatu
data.10 Dari rumusan langkah awal dalam analisis data adalah mengorganisasikan data,
F
×100 %
N
Keterangan:
Pada bagian bab IV ini penulis akan menyajian beberapa data yang berhasil penulis
kumpulkan dari hasil pengamatan dan observasi secara langsung tentang implementasi
metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06 Bengkalis, adapaun tujuan
penelitian ini (observasi) diatas adalah untuk melihat rumusan masalah pertama adalah
belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06
pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06 Bengkalis, disamping itu juga penulis
mengumpulkan data melalui interview (wawancara) dengan guru agama Sekolah SMPN 06
Bengkalis yang mengajar, aspek yang diinterview adalah masalah masalah yang berkaitan
observasi yaitu ya dan tidak yang dilakukan sebanyak 6 kali observasi selanjutnya data-data
Tabel
Rekaptulasi hasil observasi terhadap implementasi metode pembelajaran brainstorming
dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama
islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis
Alternatif jawaban
Ya Tidak
No Pelaksanan observasi pada
siswa
akan dibahas
memberikan tanggapan
sebanyak-banyak nya
siswa
8 Guru mencatat setiap sumbang 4 67% 2 33% 6
saran
argumentasinya
kesimpulan
brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis diatas dapat diketahui
bahwa frekuensi masing-masing alternatif jawaban Ya dan Tidak dapat dilihat sebagai
berikut :
brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis apakah dikategorikan
F
×100 %
N
1. Untuk frekuensi jawaban pada alternatif jawaban Ya terlihat hasilnya sebagai berikut :
39
×100 %=65 %
60
2. Untuk frekuensi jawaban pada alternatif jawaban tidak terlihat hasilnya sebagai
berikut :
21
×100 %=35 %
60
belajar siswa-siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di
Berdasarkan teknik analisis data diatas apabila dipergunakan dengan kategori maka
meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis bahwa angka 65% berada pada rentang
angka antar 56% - 75% yang dikategorikan cukup, artinya implementasi metode
pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis belum
Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dan penghambat dalam implementasi
pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06
Bengkalis.
Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil interview dengan guru agama Islam. 11
brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran
11
Tohirin, Dasar-Dasar Metode Penelitian Pendekatan Proposal (Pekanbaru: IAIN, 2003) h.21
pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis dan hasilnya
sebagai berikut :
Dari hasil jawaban guru diatas, dapat disimpulkan bahwa guru agama diatas,
b) Dari hasil jawaban sering yang diberikan adalah sering sekali memberikan
motivasi kepada siswa dalam bertanya, bahkan diberikan pancingan bagi siswa
yang berani bertanya akan diberikan hadiah terutama nilai yang baik. Tetapi
hanya sebagian kecil saja ang mampu bertanya terutama siswa yang pintar saja
Dari hasil jawaban yang diberikan oleh guru agama mengatakan masih ada
kurang aktif.
c) Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran dikelas adalah bagaimana
menciptakan strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah
pembelajaran yang memunculkan kegiatan belajar terpusat pada siswa dan
guru hanya sebagai fasilatator. Dengan melihat hasil jawaban diatas yang
mengarah kepada masih ada sebagian besar siswa yang kurang aktif, maka
tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar dan dapat mendesain
setiap materi belajar yang dapat menciptakan aktivitas belajar yang baik.
Dari hasil jawaban yang diberikan oleh guru agama mengatakan pada
Sejalan dengan hasil jawaban yang diberikan oleh guru diatas, yang
tergambar masih ada sebagian besar siswa nya kurang menunjukan tingkat
partisipasi atau kerja sama dalam berdiskusi banyak faktor yang mempengaruhi
perencanaan pembelajaran oleh guru dan metode apa yang digunakan saat proses
pembelajaran dikelas. Dengan melihat ini, maka guru perlu menyiapkan sebaik
baiknya strategi pembelajaran sebelum menyampaikannya kepada siswa dikelas
isu –isu, yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari
berita, rekaman video, bahan-bahan ini dapat menarik keinginan siswa untuk
lebih cepat dalam mempelajarinya. Bahan pembelajaran seperti ini akan lebih
mudah dicerna dan dapat dijadikan alat membantu siswa memecahkan masalah
12
liwan Hazritayani(interview, Hari Kamis, Tanggal 6 april 2023)
2) Interview, Kamis 4 Mei 202313
Siswa diatas mengatakan guru nya sering sekali memberikan motivasi kepada
siswa berkaitan dengan manfaat dari penggunaan metode brainstorming.
Adapun jawaban dari siswa diatas adalah sering memberikan pendapat, ide
maupun gagasan saat belajar kelompok atau bersama- sama dengan siswa
lainnya, dia menambahkan jika kurang tepat selalu meminta bantuan siswa lain.
Adapun jawaban yang diberikan siswa diatas adalah guru kadang-kadang ada
juga memberikan motvasi, jika ada siswa tidak bisa memberikan jawaban,
ditambah lagi kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada
yang kurang tepat.
Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa diatas adalah kadang-kadang guru
membetulkan, ia menambahkan lagi bahwa siswa tidak mengetahui apakah
jawaban yang diberikan benar atau salah kadang- kadang guru memberikan
bimbingan sampai siswa berani memberikan jawaban.
Dari hasil jawaban yang diberikan oleh siswa diatas, mengatakan kadang-
kadang guru memberikan bantuan, dan dari siswa yang lain jarang sekali.
Dari hasil jawaban yang diberikan adalah sering, artinya guru sering
memberikan motivasi kepada siswa agar belajar mengeluarkan pendapat
masalah salah tidak menjadi masalah, ditambahkan lagi katanya walaupun
sering diberikan motivasi oleh guru, tetapi masalahnyaia tidak mengerti apalagi
yang mau disampaikan.
Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa adalah selalu, tetapi karena kurang
memahami masalah yang akan disampaikan maka akan diam
13
Abi Ramadhan (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
14
Anisa Dhia Syarafana (Interview, Kamis 4 mei 2023)
15
Ristanazura Sari (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
16
Sherly Azlina (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
17
Hendra Gunawan ( Interview, Kamis 11 Mei 2023)
18
Suryani (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
19
Nurul Atiqah (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
Dari hasil interview (wawancara) yang penulis laksanakan dengan siswa di
kurang tepat.
e) Hanya sebagian saja yang dapat membuat argumentasi yang dimintai oleh
guru
D. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata
brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran
pendidikan agama islam kelas VII di SMPN 06 Bengkalis masih 65% yang berada pada
metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada
mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis masih
metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada
mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis. Dari
hasil interview yang penulis laksanakan dengan guru dan siswa kelas VII di SMPN 06
meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam
kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis, maka faktor yang menjadi kendala dan
partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok, Tidak semua siswa dapat memahami
penjelasan dari guru, Kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada
pendapat yang kurang tepat, Hanya sebagian kecil saja dapat membuat argumentasi yang
2. Saran
Setelah diketahui tentang hasil penelitian ini dan faktor- faktor yang mempengaruhi
siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06
dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama
islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis dapat terlaksana dengan baik, maka
penulis menyarankan:
Kepada guru mata pelajaran agama islam harus sering menggunakan metode
memberikan motivasi dan lebih dapat melatih siswa memiliki sikap kritis dalam belajar.
Kepada guru agama islam perlu mendesain materi pelajaran agama dengan dibantu
belajar
E. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dkk, (2005). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
http://www.sekolahdasar.net/2013/05/merode-brainstroming-untuk-himpunide.html#
ixzz2f48X09VL
Mardalis, (1993). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara
Syaiful Bahri Djamrah, dkk, (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Sagala, Syaiful, (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, Cet. Ketujuh
Daradjat, Zakiyah, (2004) Metodhik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara