Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING DALAM

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SEKOLAH SMPN 06 BENGKALIS

Siti Alisya Rahma1


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Bengkalis
sitialisyar@gmail.com

Supardi Ritonga2
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Bengkalis
Supardirtg54@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran brainstorming


dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas
VII Di SMPN 06 Bengkalis.Alasan pemilihan judul karena Metode Braistorming ini penting
untuk tenaga pendidik yang selalu melihat, dan memperhatikan Berbagai perilaku yang
kurang baik dikalangan siswa sehingga judul ini menarik untuk diteliti. Rumusan masalah
Bagaimana implementasi Metode pembelajaran Brainstorming dalam meningkatkan minat
Belajar Siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama islam kelas VII Di SMPN 06
Bengkalis, dan Faktor- faktor apa saja yang menjadi kendala dan penghambat implementasi
Metode pembelajaran Brainstorming dalam meningkatkan minat Belajar Siswa pada mata
pelajaran pendidikan Agama islam kelas VII Di SMPN 06 Bengkalis. Teori yang mendasari
dalam penelitian ini adalah implementasi metode brainstorming dan minat belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan
penelitian analisa deskriptif. Pengumpulan data dan pengolahan data observasi dan interview,
Hasil dalam penelitian ini bahwa implementasi Metode pembelajaran Brainstorming dalam
meningkatkan minat Belajar Siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama islam kelas VII
Di SMPN 06 Bengkalis masih 65% yang berada pada rentang angka antara 56 % − 75 %
yang dikategorikan cukup Artinya implementasi Metode pembelajaran Brainstorming dalam
meningkatkan minat Belajar Siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama islam kelas VII
Di SMPN 06 Bengkalis masih ada yang beberapa aspek yang belum terlaksana dan faktor
yang cukup berpengaruh adalah Siswa masih malu-malu menyatakan pendapat, Kurang nya
partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok, Tidak semua siswa dapat memahami penjelasan
dari guru, Kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada pendapat yang
kurang tepat, Hanya sebagian kecil saja dapat membuat argumentasi yang diminta oleh guru.

Kata kunci: Brainstorming, Pendidikan, Minat belajar

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (STAIN) Bengkalis
Syawal (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
2
Dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam (STAIN) Bengkalis
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi anak, baik itu dari segi

ilmu pengetahuan, kedewasaan, dan pembentukan karakter anak, pada dasarnya

pendidikan tidak hanya berlangsung disekolah saja akan tetapi bisa dirumah, lingkungan

masyarakat, ataupun lingkungan pergaulan (teman), semua pembentukan diatas hanya

melalui proses belajar.

Dalam dunia pendidikan peran guru sangat penting yaitu sebagai motivator dan juga

sebagai fasilitator untuk membantu siswa dalam belajar. Dengan seperti itu akan

memudahkan bagi guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa untuk bisa mencapai

hasil belajar yang lebih. Dengan minat tersebut siswa akan mengerti arah mereka dalam

belajar, hal ini akan menentukan keberhasilan siswa dalam mengembangkan potensi

yang ada dalam diri masing-masing siswa.

Belajar merupakan suatu proses yang dilalui oleh individu untuk memperoleh

perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik sebagai hasil dari pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat

terjadi melalui usaha mendengar, melatih atau mencoba sendiri dengan pengajaran atau

latihan.3

Pada pelaksanaan belajar dikelas, dapat dikelompok kedalam dua yaitu secara

individual maupun secara klasikal, kedua kelompok ini juga memberikan perbedaan

yang jelas serta memberikan kemudahan bagi guru untuk mengukur tingkat keberhasilan

materi yang diberikan.4

Bertitik dari konsep diatas, maka pembelajaran yang dilakukan antara guru dan

siswa adalah melalui suatu proses peyampaian materi oleh guru dan siswa sebagai pihak

3
Ramayulis, ilmu pendidikan islam, (jakarta: kalam mulia, 2008) h. 225
4
Zakiyah daradjat, metodhik khusus pengajaran agama islam (Jakarta: bumi aksara, 2004) h. 139
yang menerima materi pelajaran dalam suatu suasana yang kondusif dan harus mengacu

kepada peningkatan aktivitas dan partisipasi siswa. Pengajar/guru tidak hanya melakukan

kegiatan menyampaikan pengetahuan, keterampilanda sikap kepada siswa, akan tetapi

guru harus mampu membawa siswa untuk aktif dalam berbagai kegiatan belajar berupa

belajar penemuan, belajar mandiri, belajar berkelompok, belajar memecahkan masalah

dan sebagainya. Guru dalam proses pembelajaran dikelas, dapat menggunakan berbagai

pendekatan mengajar, salah satunya adalah teknik brainstroming.

Brainstorming adalah suatu teknik atau cara mengajar dengan melontarkan suatu

masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau

dapat diartikan pula sebagai satu cara untuk mendapat banyak ide dari sekelompok

manusia dalam waktu yang sangat singkat.5

Dari Definisi Brainstorming diatas, maka dapat disimpulksn bahwa Brainstorming

merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan, pendapat,

informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta didik. Berbeda dengan diskusi.

Berbeda dengan diskusi, dimana gagasan dari seorang dapat ditanggapi (didukung,

dilengkapi, dikurangi, dan atau tidak disepakati) orang peserta didik, pada penggunaan

metode curah pendapat, pendapat orang lain.

Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat,

informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya pengalaman

atau kemudian peta dijadikan gagasan peta (mindmap), informasi, untuk peta konsep

menjadi pembelajaran bersama. Metode curah pendapat sesuai sebagai upaya untuk

mengumpulkan pendapat atau ide yang dikemukakan oleh seluruh anggota kelompok,

baik secara individu maupun kelompok. Metode curah pendapat akan menghasil kan

berbagai pendapat atau ide dari peserta, baik yang sama saling mendukung dan ide-ide

yang berbeda beda atau saling bertentangan. Kedua bentuk ide tersebut dapat memicu
5
Roestiyah. 2001. Strategi belajar mengajar (jakarta: rineka cipta, 2008) h. 73-75)
terjadinya perdebatan diantara pesera didik. Metode brainstroming merupakan salah satu

teknik untuk memperkirakan sejauh mana pengetahuan penguasaan materi yang telah

dimiliki mahasiswa.6

Dalam pelaksanaan Metode ini tugas guru memberikan masalah yang mampu

merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi dan guru tidak boleh

mengomentari bahwa pendapat siswa itu benar atau salah, juga tidak boleh disimpulkan

guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa sehingga semua siswa

didalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. Murid bertugas

menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, atau bertanya dan

mengemukakan masalah baru, mereka belajar dan melatih merumuskan siswa yang

kurang aktif perlu dipancing dengan pertanyaan dari guru agar turut berpartisipasi aktif

dan berani mengemukakan pendapat. Teknik-teknik tersebut tergantung pada partisipasi

guru dalam membawa suasana kelas menjadi seperti apa, oleh karena itu keberhasil suatu

teknik pembelajaran tergantung pada guru. Karena mengatasi kesulitan-kesulitan belajar

pada siswa itu tidaklah mudah terutama menyatukan pada minat belajar mereka. Untuk

itu guru harus pandai-pandai memilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

belajar mereka, agar nantinya pemberian teknik pembelajaran tersebut tidak salah arah.

Untuk itu guru harus pandai-pandai memilih teknik pembelajaran yang sesuai dengan

kondisi belajar mereka, agar nantinya pemberian teknik pembelajaran tersebut tidak

salah arah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran pendidikan agama Islam

di SMPN 06 bengkalis, pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam yang

dilakukan masih berpusat pada guru, selama pembelajaran siswa hanya mendengarkan

penjelasan dari guru dan menulis yang menurut siswa penting, selain daripada itu guru

kurang menyiapakan masalah yang menarik dalam pembelajaran, masalah yang


6
http://www.sekolahdasar.net/2013/05/merode-brainstroming-untuk-himpunide.html #ixzz2f48X09VL
diberikan siswa kurang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka kurang

tertarik untuk menanggapi, dan guru masih terlihat mengomentari pendapat yang

dikemukakan oleh siswa, jarang mengatur pendapat siswa secara bergiliiran pada semua

siswa didalam kelas,dan jarang memberikan pertanyaan untuk memancing siswa untuk

aktif dalam belajar. Dan guru kurang memberikan rangsangan ucapan bagus bagi siswa

yang menyampaikan pendapatnya. Guru lebih dominan dalam kegiatan curah pendapat

dikelas.

Sehingga dalam hal ini di butuhkan suatu strategi pembelajaran yang mampu

membuat siswa menjadi lebih aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Maka

dari itu perlu adanya tindakan serta solusi untuk permasalahan ini. Salah satunya yaitu,

penerapam metode pembelajaran “Brainstorming”. Model yang dapat mengikutsertakan

semua siswa dalam proses pembelajaran. Guru memilih harus menerapkan metode

pembelajaran yang dapat mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

sehingga dapat meninggkat kan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan latar Belakang tersebut maka peneliti mengakat judul penelitian

“Implementasi Metode Pembelajaran “Brainstorming” Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII di Sekolah

SMPN 06 Bengkalis”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dipaparkan maka, maka dapat ditentukan

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, sebagai berikut:

a. Bagaimana Implementasi Metode Pembelajaran “Brainstorming” Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis?


b. Faktor- faktor apa saja yang menjadi kendala dan penghambat dalam

Implementasi Metode Pembelajaran “Brainstorming” Dalam Meningkatkan

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VII

di Sekolah SMPN 06 Bengkalis?

3. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan bertujuan:

a. Untuk mengetahui Implementasi Metode Pembelajaran “Brainstorming” Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis!

b. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dan

penghambat dalam Metode Pembelajaran “Brainstorming” Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam Kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis!

4. Definisi

Sedangkan pengertian metode pembelajaran brainstorming adalah cara penyajian

bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu

proses, situasi atau benda tertentu sedangkan dipelajari atau untuk memperlihatkan

bagaimana proses terjadinya sesuatu yang telah diajari secara teori. 7

B. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu cara atau

metode penelitian yang lebih menekankan analisa atau deskriptif. Dalam sebuah proses
7
Syaiful Bahri djamrah, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta. 2002) h.102
penelitian kualitatif hal hal yang bersifat perspektif subjek lebih ditonjolkan dan andasan

teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar proses penelitian sesuai dengan

fakta yang ditemui di lapangan ketika melakukan penelitian jenis penelitian ini

menggunakan data hasil wawancara , observasi dan data lain nya yang tersajikan dalam

tulisan

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 06 Bengkalis Penelitian ini dilakukan bulan

Februari 2023 sampai dengan Mei 2023 dan pada semester genap tahun pelajaran

2022/2023.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambil sampel. 8 Sedangkan

sampel berarti contoh atau sebagai dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. 9

Sehubungan dengan pengertian Diatas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah guru agama Islam kelas VII Smp Negeri 06 Bengkalis yang berjumlah 1 orang

guru agama Islam. Karena populasi yang penulis teliti tidak besar, maka penulis tidak

menggunakan sampel dalam penelitian ini

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data penelitian ini, penelitian menggunakan teknik observasi,

wawancara dan dokumentasi.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu aktifitas memeriksa menafsirkan hakikat dan makna suatu

data.10 Dari rumusan langkah awal dalam analisis data adalah mengorganisasikan data,

yaitu mengatur, mengurutkan, mengelompokan, mengkode dan mengkategorikan semua

data yang sudah terkumpul.


8
Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1993) h. 53
9
lbid, h.55
10
Hidayat Syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian (Suska pres: 2010) h. 186
Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan analisa dan memberikan

kemudahan dalam memberikan beberapa kesimpulan, maka penulis akan menggunakan

rumus serta dengan memberikan beberapa kategori yaitu:

F
×100 %
N

Keterangan:

F = Frekuensi jawaban responden

N = jumlah populasi yang diteliti

C. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Pada bagian bab IV ini penulis akan menyajian beberapa data yang berhasil penulis

kumpulkan dari hasil pengamatan dan observasi secara langsung tentang implementasi

metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06 Bengkalis, adapaun tujuan

penelitian ini (observasi) diatas adalah untuk melihat rumusan masalah pertama adalah

bagaimana implementasi metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06

Bengkalis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruh implementasi metode

pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama islam kelas VII disekolah SMPN 06 Bengkalis, disamping itu juga penulis

mengumpulkan data melalui interview (wawancara) dengan guru agama Sekolah SMPN 06

Bengkalis yang mengajar, aspek yang diinterview adalah masalah masalah yang berkaitan

dengan pembelajaran brainstorming.

Aspek yang diobservasi menyangkut 10 aspek dengan menggunakan dua alternatif

observasi yaitu ya dan tidak yang dilakukan sebanyak 6 kali observasi selanjutnya data-data

yan telah diperoleh melalui observasi disajikan dalam tabel-tabel berikut:

Tabel
Rekaptulasi hasil observasi terhadap implementasi metode pembelajaran brainstorming
dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama
islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis

Alternatif jawaban

Ya Tidak
No Pelaksanan observasi pada

Aspek F P (%) F P(%) N

1. Guru memberikan informasi 5 83% 1 17% 6

masalah yang akan dibahas kepada

siswa

2. Guru memberikan motivasi 3 50% 3 50% 6

3 Guru menjelaskan masalah yang 6 100% 0 0 6

akan dibahas

4 Guru mengajak siswa aktif 4 67% 2 33% 6

memberikan tanggapan

5 Guru mengajak siswa aktif 4 67% 2 33% 6

memberikan sumbang saran

sebanyak-banyak nya

6 Guru menampung setiap sumbang 2 33% 4 67% 6

saran dari siswa

7 Guru mengajak siswa untuk 4 67% 2 33% 6

meninjau ulang sumbang saran

siswa
8 Guru mencatat setiap sumbang 4 67% 2 33% 6

saran

9 Guru menyuruh siswa membuat 4 67% 2 33% 6

argumentasinya

10 Guru beserta siswa menentukan 3 50% 3 50% 6

kesimpulan

Jumlah/persentase 39 65% 21 35% 60

Dari hasil tabel rekaptulasi observasi tentang implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis diatas dapat diketahui

bahwa frekuensi masing-masing alternatif jawaban Ya dan Tidak dapat dilihat sebagai

berikut :

Untuk jumlah jawaban Ya sebanyak = 39 (65%)

Untuk jumlah jawaban Tidak sebanyak = 21 (35%)

Maka selanjutnya untuk mengetahui tentang implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis apakah dikategorikan

dengan baik, cukup, tidak baik, maka perlu menggunakan rumus :

F
×100 %
N

1. Untuk frekuensi jawaban pada alternatif jawaban Ya terlihat hasilnya sebagai berikut :
39
×100 %=65 %
60

2. Untuk frekuensi jawaban pada alternatif jawaban tidak terlihat hasilnya sebagai

berikut :

21
×100 %=35 %
60

a. Implementasi metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat

belajar siswa-siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di

Sekolah SMPN 06 Bengkalis.

Berdasarkan teknik analisis data diatas apabila dipergunakan dengan kategori maka

dapat disimpulkan bahwa implementasi metode pembelajaran brainstorming dalam

meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam

kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis bahwa angka 65% berada pada rentang

angka antar 56% - 75% yang dikategorikan cukup, artinya implementasi metode

pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis belum

semuanya terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Faktor-faktor apa saja yang menjadi kendala dan penghambat dalam implementasi

metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06

Bengkalis.

1) Data hasil wawancara dengan ibu Liwan Hazritayani

Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil interview dengan guru agama Islam. 11

Smp Negeri 06 Bengkalis yang berkaitan implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran

11
Tohirin, Dasar-Dasar Metode Penelitian Pendekatan Proposal (Pekanbaru: IAIN, 2003) h.21
pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis dan hasilnya

sebagai berikut :

a) Hasil jawaban yang diberikan oleh guru agama, ia mengatakan kemampuan


belajar siswa terutama kemampuan dalam menyatakan pendapat sudah terliat
tetapi hanya sebagian kecil saja yang berani, hal itupun harus diberi bimbingan
oleh guru bagaimana menyatakan pendapat

Dari hasil jawaban guru diatas, dapat disimpulkan bahwa guru agama diatas,

para dalam belajar sebagian besar perlu mendapatkan bimbingan terutama

bagaimana dalam menytakan pendapat, mengungkapkan ide maupun gagasan.

b) Dari hasil jawaban sering yang diberikan adalah sering sekali memberikan
motivasi kepada siswa dalam bertanya, bahkan diberikan pancingan bagi siswa
yang berani bertanya akan diberikan hadiah terutama nilai yang baik. Tetapi
hanya sebagian kecil saja ang mampu bertanya terutama siswa yang pintar saja

Dari hasil jawaban yang diberikan oleh guru agama mengatakan masih ada
kurang aktif.
c) Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran dikelas adalah bagaimana
menciptakan strategi pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif adalah
pembelajaran yang memunculkan kegiatan belajar terpusat pada siswa dan
guru hanya sebagai fasilatator. Dengan melihat hasil jawaban diatas yang
mengarah kepada masih ada sebagian besar siswa yang kurang aktif, maka
tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar dan dapat mendesain
setiap materi belajar yang dapat menciptakan aktivitas belajar yang baik.

Dari hasil jawaban yang diberikan oleh guru agama mengatakan pada

umumnya para siswa disekolah SMPN 06 Bengkalis masih menunjukan

kurangnya partisipasi dalam berdiskusi dalam kelompoknya

Sejalan dengan hasil jawaban yang diberikan oleh guru diatas, yang

tergambar masih ada sebagian besar siswa nya kurang menunjukan tingkat

partisipasi atau kerja sama dalam berdiskusi banyak faktor yang mempengaruhi

seperti ketidakmampuan siswa memahami masalah yang ada, kurang baiknya

perencanaan pembelajaran oleh guru dan metode apa yang digunakan saat proses

pembelajaran dikelas. Dengan melihat ini, maka guru perlu menyiapkan sebaik
baiknya strategi pembelajaran sebelum menyampaikannya kepada siswa dikelas

sehingga dalam belajar dapat terbangun partisipasi yang baik.

d) Dari hasil yang diberikan guru tersebut mengatakan cukup sering


memberikan bimbingan terutama dalam memecahkan masalah saat
berdiskusi, menyampaikan pendapat maupun ide tetapi saat menyampaikan
para siswa mash malu malu.
e) Dari hasil jawaban yang diberikan ia mengatakan kadang – kadang saja.

Pembelajaran yang menarik adalahh pembelajaran yang harus mengandung

isu –isu, yang mengandung konflik (conflict issue) yang bisa bersumber dari

berita, rekaman video, bahan-bahan ini dapat menarik keinginan siswa untuk

lebih cepat dalam mempelajarinya. Bahan pembelajaran seperti ini akan lebih

mudah dicerna dan dapat dijadikan alat membantu siswa memecahkan masalah

jika diberikan tugas atau masalah oleh guru

Dari hasil interview (wawancara) yang penulis laksanakan dengan guru

agama di SMPN 06 Bengkalis yang berkaitan implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis,

maka faktor yang menjadi kendala dan Penghambat adalah :

1. Siswa masih malu-malu menyatakan pendapat

2. Kurangnya partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok

b. Data Hasil Wawancara Dengan Siswa

1) Interview, Kamis 4 Mei 202312

Siswa diatas memberikan jawaban dengan guru sering memberikan penjelasan


kepada siswa berkaitan dengan metode brainstorming, terutama pengertian dan
manfaatnya bagi siswa, selanjutnya siswa diatas menambahkan lagi bahwa
pada saat melaksanakan pembelajaran dengan metode brainstorming tidak
semua siswa dapat memahami penjelasan dari guru.

12
liwan Hazritayani(interview, Hari Kamis, Tanggal 6 april 2023)
2) Interview, Kamis 4 Mei 202313
Siswa diatas mengatakan guru nya sering sekali memberikan motivasi kepada
siswa berkaitan dengan manfaat dari penggunaan metode brainstorming.

3) (Interview, Kamis 4 Mei 2023)14

Adapun jawaban dari siswa diatas adalah sering memberikan pendapat, ide
maupun gagasan saat belajar kelompok atau bersama- sama dengan siswa
lainnya, dia menambahkan jika kurang tepat selalu meminta bantuan siswa lain.

4) (Interview, Kamis 4 Mei 2023)15

Adapun jawaban yang diberikan siswa diatas adalah guru kadang-kadang ada
juga memberikan motvasi, jika ada siswa tidak bisa memberikan jawaban,
ditambah lagi kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada
yang kurang tepat.

5) (Interview, Kamis 11 Mei 2023)16

Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa diatas adalah kadang-kadang guru
membetulkan, ia menambahkan lagi bahwa siswa tidak mengetahui apakah
jawaban yang diberikan benar atau salah kadang- kadang guru memberikan
bimbingan sampai siswa berani memberikan jawaban.

6) (Interview, Kamis 11 Mei 2023)17

Dari hasil jawaban yang diberikan oleh siswa diatas, mengatakan kadang-
kadang guru memberikan bantuan, dan dari siswa yang lain jarang sekali.

7) (Interview, Kamis 11 Mei 2023)18

Dari hasil jawaban yang diberikan adalah sering, artinya guru sering
memberikan motivasi kepada siswa agar belajar mengeluarkan pendapat
masalah salah tidak menjadi masalah, ditambahkan lagi katanya walaupun
sering diberikan motivasi oleh guru, tetapi masalahnyaia tidak mengerti apalagi
yang mau disampaikan.

8) (Interview, Kamis 11 Mei 2023) 19

Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa adalah selalu, tetapi karena kurang
memahami masalah yang akan disampaikan maka akan diam

13
Abi Ramadhan (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
14
Anisa Dhia Syarafana (Interview, Kamis 4 mei 2023)
15
Ristanazura Sari (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
16
Sherly Azlina (Interview, Kamis 4 Mei 2023)
17
Hendra Gunawan ( Interview, Kamis 11 Mei 2023)
18
Suryani (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
19
Nurul Atiqah (Interview, Kamis 11 Mei 2023)
Dari hasil interview (wawancara) yang penulis laksanakan dengan siswa di

SMPN 06 Bengkalis yang berkaitan implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis,

maka faktor yang menjadi kendala dan penghambat adalah:

a) Siswa masih malu-malu menyatakan pendapat

b) Kurang nya partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok

c) Tidak semua siswa dapat memahami penjelasan dari guru

d) Kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada pendapat yang

kurang tepat.

e) Hanya sebagian saja yang dapat membuat argumentasi yang dimintai oleh

guru

D. KESIMPULAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan paparan analisa data dapat disimpulkan bahwa Implementasi metode

pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata

pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis.

Berdasarkan analisa data diatas bahwa, implementasi metode pembelajaran

brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama islam kelas VII di SMPN 06 Bengkalis masih 65% yang berada pada

rentang angka antara 56 % - 75% yang dikategorikan cukup, artinya implementasi

metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada

mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis masih

ada yang beberapa aspek yang belum terlaksana.


Faktor- faktor apa saja yang menjadi kendala dan penghambat dalam Implementasi

metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada

mata pelajaran pendidikan agama islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis. Dari

hasil interview yang penulis laksanakan dengan guru dan siswa kelas VII di SMPN 06

Bengkalis yang berkaitan Implementasi metode pembelajaran brainstorming dalam

meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam

kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis, maka faktor yang menjadi kendala dan

menghambat adalah: Siswa masih malu-malu menyatakan pendapat, Kurang nya

partisipasi siswa dalam berdiskusi kelompok, Tidak semua siswa dapat memahami

penjelasan dari guru, Kadang-kadang guru agama memberikan bimbingan jika ada

pendapat yang kurang tepat, Hanya sebagian kecil saja dapat membuat argumentasi yang

diminta oleh guru

2. Saran

Setelah diketahui tentang hasil penelitian ini dan faktor- faktor yang mempengaruhi

Implementasi metode pembelajaran brainstorming dalam meningkatkan minat belajar

siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di Sekolah SMPN 06

Bengkalis sebagai alternatif agar Implementasi metode pembelajaran brainstorming

dalam meningkatkan minat belajar siswa siswa pada mata pelajaran pendidikan agama

islam kelas VII di Sekolah SMPN 06 Bengkalis dapat terlaksana dengan baik, maka

penulis menyarankan:

Kepada guru mata pelajaran agama islam harus sering menggunakan metode

pembelajaran “brainstorming” pada setiap menyampaikan pelajaran pada siswa dan

memberikan motivasi dan lebih dapat melatih siswa memiliki sikap kritis dalam belajar.

Kepada guru agama islam perlu mendesain materi pelajaran agama dengan dibantu

dengan menyiap kan bahan- bahan ajar.


Kepada guru agama islam dpat memberikan bimbingan kepada siswa cara-cara

berdiskusi, menyampaikan informasi, menyampaikan gagasan-gagasan baru dalam

belajar

E. DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk, (2005). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia

Nata, Abuddin, (2001). Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo

Depdikbud, (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta, BP

Dimyati, (2002) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Syah, Hidayat, (2010) Pengantar Umum Metodologi Penelitian, Suska Pers

http://www.sekolahdasar.net/2013/05/merode-brainstroming-untuk-himpunide.html#
ixzz2f48X09VL

M. Suparta, (2003). Metodologi Pengajaran Agama islam, Jakarta: Amisco

Mardalis, (1993). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara

Martinis, Yamin, (2007) Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta, GP, Press

Hamalik, Oemar, (2005) Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara

Ramayulis, (2008). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia

Ramayulis, (2010). Metodologi Pendidikan Agama islam, Jakarta, Kalam Mulia

Roestiyah, (2001), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

S. Nasution, (2000). Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsini, (1989). Prosedur Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.

Syaiful Bahri Djamrah, dkk, (2002). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta

Sagala, Syaiful, (2009). Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, Cet. Ketujuh

Tohirin, (2003). Dasar-dasar Metode penelitian pendekatan proposal pekanbaru: IAIN

Daradjat, Zakiyah, (2004) Metodhik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai