Anda di halaman 1dari 9

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD Pada

Pembelajaran IPA Melalui Metode Diskusi

Oleh:

Aprilia Ayuni Io Nuwa, Cristina Marlinda Yasinta Deme, Luxcya Martir


Wona Una, Maria Alexandra Itu, Maria Ines Teresa Pare, dan Maria Dorotea
Meo Resi.

Mahasiswa Program studi pendidikan guru sekolah dasar

Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti

Abstrak

Pada Kurikulum 2013 pendidikan di Sekolah Dasar berpusat pada siswa,


yang mengharuskan siswa untuk aktif dan berpikir kritis. Namun kenyataannya
pencapaian kemampuan berpikir kritis siswa masih cenderung rendah pada
pembelajaran IPA, oleh sebab itu perlu adanya upaya dalam pembelajaran IPA.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
yang efektif, salah satunya adalah metode diskusi. Metode diskusi ini berbasis
penemuan sendiri dalam pengetahuannya, sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
berpikir kritis. Penulisan ini menggunakan metode studi literatur (Library
Research), yang digunakan untuk mengganalisis literatur terkait Metode Diskusi
sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Pengumpulan data
dilakukan dengan menelusuri jurnal hasil penelitian terdahulu dan juga dari buku
yang relevan dengan topik pembahasan sebagai sumber data. Kemudian dilakukan
analisis data dengan cara analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan, Metode Diskusi efektif diterapkan pada pembelajaran IPA karena
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Kata kunci: Metode Diskusi, pembelajaran IPA, Kemampuan Berpikir Kritis


PENDAHULUAN

Pendidikan berperan penting dalam upaya mewujudkan generasi siswa


untuk mampu mengembangkan jati dirinya menjadi manusia yang berperilaku
baik, kreatif, mandiri, berwawasan luas, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan menjunjung tinggi Pancasila dalam tanggung jawabnya sebagai
warga negara yang baik. Oleh karena itu, tujuan pendidikan adalah menciptakan
generasi muda yang berilmu dan mampu memahami penyelesaian masalah-
masalah sosial dengan segala konsep-konsep dalam ilmu sosial untuk membantu
mewujudkan masyarakat yang lebih baik.

Pembelajaran akan berhasil jika siswa ikut terlibat aktif dalam proses
kegiatan, sehingga siswa tidak hanya menerima konsep dari guru tetapi diajak ikut
serta dalam menemukan konsep tersebut. Hal ini sejalan dengan dengan teori
belajar penemuan oleh Bruner dalam Herdian, (2010) yang menyatakan bahwa
peserta didik harus berperan aktif dalam belajar di kelas. Pada kenyataannya
masih banyak siswa yang belum berhasil dalam pembelajarannya, hal tersebut
diatas terjadi karena beberapa faktor antara lain : Pembelajaran masih bersifat
teacher centered (pembelajaran berpusat pada guru), siswa tidak diajak aktif
dalam menemukan konsep, banyak siswa yang kurang berani bertanya kurang
berani menjawab pertanyaan sehingga menghambat proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka pembelajaran harus diajarkan oleh guru


agar siswa memiliki sikap kritis, siswa memiliki sikap kreatif. Dengan kata lain
seorang guru harus dapat memilih metode tertentu untuk dapat merangsang siswa
memiliki sikap kritis tersebut. Salah satu metode pembelajaran yang dapat
digunakan adalah metode diskusi yang akan membuat pembelajaran lebih
bermakna karena akan mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan
kreatif serta mengubah pembelajaran yang semula teacher centered ke student
centered.

Metode pembelajaran diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang


menitikberatkan pada aktifitas peserta didik dalam belajar. Dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode ini, guru hanya bertindak sebagai
pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan peserta didik untuk menemukan
konsepnya.

Memiliki kemampuan berpikir kritis sangatlah penting bagi siswa,


dikarenakan siswa dalam kegiatan pembelajaran serta dalam kehidupan sehari-
hari siswa memerlukan kemampuan berpikir kritis. Pada saat sekarang ini
kemampuan berpikir kritis siswa pada jenjang Sekolah Dasar khususnya yang ada
di Indonesia masih cenderung rendah. Fakta tersebut berdasarkan penelusuran
penulis terhadap beberapa artikel hasil penelitian di Indonesia, dari penelusuran
tersebut didapatkan banyaknya penelitian yang berupaya meningkatkan
pencapaian siswa dalam kemampuan berpikir kritis di jenjang Sekolah Dasar.

Upaya-upaya tersebut dilaksanakan oleh para peneliti agar meningkatnya


kemampuan berpikir kritis siswa Sekolah Dasar. Dalam meningkatkan pencapaian
kemampuan berpikir kritis siswa, tidak hanya didukung oleh kemauan siswa
untuk belajar dengan baik saja. Namun dalam pembelajaran, guru juga harus
pandai dalam memilih metode pembelajaran yang efektif diterapkan dan yang
dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa serta dapat menjadikan
siswa lebih aktif dan juga berpikir kritis. Sejalan dengan konsep yang digunakan
dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah pendidikan yang berpusat pada siswa,
yang mana siswa dapat menjadikan lebih aktif dan memiliki kemampuan berpikir
kritis yang relatif baik.

Kemampuan untuk berpikir kritis dalam proses belajar-mengajar


kurikulum 2013 wajib dimiliki siswa karena keterampilan ini sangat dibutuhkan
saat aktivitas belajar di sekolah maupun rumah serta dalam hidup bermasyarakat.
Keterampilan berpikir kritis penting untuk diasah lewat aktivitas belajar-mengajar,
namun tidak seluruh kegiatan belajar dapat mengasah keterampilan berpikir kritis
milik siswa. Aktivitas belajar yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis contohnya dengan diskusi, kebebasan berpendapat, memfasilitasi
kerjasama untuk meninjau serta mengembangkan ilmu baru.

Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa


harus didukung dengan kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam
meningkatkan pemahaman dan kemampuan analitis siswa. Pembelajaran dengan
metode diskusi merupakan salah satu cara yang dapat menjadi sarana bagi
pengembangan berpikir siswa sehingga mampu membantu siswa untuk
membangkitkan pemahaman terhadap isi materi pelajaran, menumbuhkan
semangat keterlibatan dalam keikutsertaan pada proses pembelajaran, serta
membantu siswa mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan proses berpikir
ilmiah (Herlinadkk., 2019). Penerapan pembelajaran diskusi memberikan
kesempatan dan kebebasan siswa dalam mengutarakan berbagai
pandangan/pendapatnya terhadap suatu permasalahan yang terjadi pada
lingkungan masyarakat.
PEMBAHASAN

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta


didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami pengetahuan
peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan.

Peningkatan terhadap hasil belajar maupun ketuntasan belajar secara


klasikal pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dicapai oleh siswa
pada dasarnya dari penerapan metode diskusi kelompok secara optimal.
Penerapan metode yang optimal ini memberikan pengaruh yang besar baik
terhadap guru maupun siswa. Di samping dilatih untuk berpikir secara kritis dan
cermat, dan analitis, siswa juga dihadapkan pada kemampuan untuk mampu
memecahkan masalah baik secara individu maupun kelompok terhadap tugas-
tugas yang dibebankan oleh guru. Metode diskusi kelompok yang diterapkan
memberikan banyak kelebihan sehingga pembelajaran dapat dimaksimalkan.

Kelebihan-kelebihan tersebut diantaranya:

1) memberikan peluang kepada siswa dalam pemecahan masalah secara


bersama-sama,

2) meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap tugas-tugas yang


dibebankan,

3) meningkatkan motivasi belajar karena dalam kelompok kemampuan siswa


bersifat heterogen,

4) setiap anggota kelompok memiliki peluang yang sama dalam memberikan


gagasan terhadap permasalahan yang sedang dihadapi,

5) setiap siswa dapat saling melengkapi (saling mengisi),

6) Suasana kelas menjadi lebih kompetitif dan menyenangkan,


7) Peserta didik menjadi aktif dalam pembelajaran,

8) Peserta didik terlatih untuk berpikir kritis, sistematis, dan mencari solusi.
Peserta didik terlatih untuk musyawarah dalam setiap pengambilan
keputusan,

9) Hasil pembelajaran lebih mudah diingat karena keterlibatan peserta didik


dalam pemecahan masalahnya.

Dalam pembelajaran IImu Pengetahuan Alam aktivitas belajar yang dimaksud


sangat penting untuk ditingkatkan, mengingat tujuan dari pembelajaran IPA yang
di amanatkan oleh pancasila dalam UUD 1945 (dalam BSNP KTSP 2006:271)
ialah: berpikir secara kritis, rasional dan kreatif, berpartisipasi aktif dan
bertanggung jawab serta dapat berinteraksi dengan individu lain. Beberapa tujuan
tersebut dapat tercapai apabila terjadi aktivitas belajar di dalam kelas. Berlainan
dengan kenyataan yang terjadi saat ini seringnya materi ajar IPA disampaikan
oleh guru masih menggunakan gaya mengajar yang lama seperti ceramah,
mencatat dan langsung evaluasi sehingga dapat berdampak kurangnya aktivitas
yang peserta didik lakukan di kelas.

Ini menunjukan bahwa ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kondisi ini
tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan harus dicarikan jalan keluarnya. Satu
diantara upaya yang dapat dilakukan ialah dengan mencobakan suatu metode
pembelajaran yang mungkin belum pernah dilaksanakan di sekolah yang
bersangkutan yaitu metode pembelajaran yang dapat menarik minat dan semangat
peserta didik serta dapat membuat peserta didik belajar lebih aktif. Untuk
mengatasi kesenjangan tersebut, dengan menggunakan metode diskusi kelompok
dimungkinkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
Diskusi kelompok merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat
guru terapkan untuk mencapai tujuan kegiatan pembelajaran sehingga menjadi
pendukung dalam penguasaan suatu konsep ataupun kemampuan memecahkan
permasalahan melalui suatu proses kegiatan yang mampu memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berfikir, melakukan interaksi sosial, dan melatih
siswa bersikap positif (Zulfanidar dkk., 2016). Kegiatan belajar dengan diskusi
kelompok merupakan bagian kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam
mendukung keikutsertaan siswa aktif memecahkan permasalahan melalui jejak
berpendapat. Digunakannya metode diskusi dalam pembelajaran kelompok
dengan melibatkan beberapa siswa yang tergabung dalam 1 tim untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan tugas atau memecahkan suatu permasalahan
(Ahmad, 2018). Kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam bentuk diskusi
kelompok menjadi pendorong berkembangnya kemampuan berpikir serta
kemampuan afektif masing-masing siswa.

Penggunaan metode diskusi pada proses pembelajaran merupakan salah


satu metode yang dapat mendorong keaktifan siswa untuk mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Dengan metode diskusi kelompok, siswa akan terbiasa berfikir
kritis, kreatif, serta mampu memberikan pendapat atau mengajukan argumentasi
yang dapat meningkatkan pemahaman siswa (Harahap, 2022). Keaktifan siswa
yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran menurut Yamin (2007) mampu
memberikan rangsangan serta mendukung pengembangan bakat yang dimiliki
siswa, kemampuan berfikir kritis, serta dapat memecahkan permasalahan
kehidupan. Dalam kelompok diskusi, akan terjadi proses saling menyampaikan
dan menerima informasi antar siswa. Setiap siswa akan saling menanggapi secara
rasional hasil-hasil temuan dari kelompok lainnya melalui jejak pendapat yang
dilakukan secara logis demokratis (Malik, 2019).
Pada proses demikian, memberikan ruang bagi siswa untuk
mengklasifikasikan serta mengklarifikasi nilai-nilai dari setiap makna ilmu
pengetahuan yang diberikan untuk kemudian dipahami melalui kegiatan diskusi
sehingga memberikan makna nilai atas pemaknaannya sendiri. Siswa dapat
mengembangkan kemampuannya dalam menarik kesimpulan dari berbagai
pendapat pemecahan masalah.

Interaksi tidak hanya terjadi dua arah antara siswa dan guru, akan tetapi
melalui diskusi kelompok terjadi interaksi aktif antara siswa dengan teman-teman
kelompok dan teman kelasnya (Lamajau, 2017). Siswa mampu mengembangkan
kemampuan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, serta berkolaborasi dengan
siswa lainnya yang sesuai berdasarkan perkembangan dalam mengikuti proses
pembelajaran (Dewi, 2020). Dengan diskusi kelompok, siswa dilatih untuk berani
mengutarakan pendapat dan argumentasi ilmiah dalam memecahkan suatu
permasalahan. Salah satu yang harus serta dapat dikembangkan melalui metode
pembelajaran diskusi kelompok adalah kemampuan berpikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai