1.
Fungsi-Fungsi Manajemen yang Perencanaan (Planning)
Menurut Hani Handoko, ada empat tahap yang perlu dilalui dalam proses fungsi-
fungsi manajemen perencanaan:
Adapun peran peran manajer menurut Mintzberg Silalahi,2002:53 yaitu terdiri dari
peran interpersonal, peran informasional dan peran Desisional :
c. Peran Desisional Peran desisional berhubungan dengan apa yang dapat atau akan
dilakukan dan yang tidak dapat atau tidak akan dilakukan oleh bawahannya atau
oleh organisasi unit kerjanya. Manajer berperan sebagai “wirausaha”, pemrakarsa
perubahan dan penyempurnaan organisasi, atau mencari pengembangan dan
peningkatan organisasi, sebagai peredam gangguan yaitu tanggap terhadap tekanan
atau gangguan, sebagai pengalokasi sumber yaitu mengatur dan menentukan alokasi
sumber sumber organisasional, sebagai perunding yaitu menjadi perantara dalam 9
konflik iternal pada semua level organisasi dan melakukan negoisasi dengan orang
diluar unit organisasinya.
2.
Spiritual Manajemen didefinisikan sebagai manajemen yang mengedepankan
nilai-nilai yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa (Samsu, 2009).
3.
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan yang mengatur organisasi untuk
memperoleh hasil yang optimal dan bermuara pada pencarian keridaan Allah.
Sama hal nya di dalam manajemen konvensional di dalam manajemen syariah
juga terdapat beberapa fungsi manajemen yaitu : Fungsi Perencanaan
(Planning).
Globalisasi Dalam Perspektif Islam Globalisasi dalam perspektif Islam dapat diketahui
dari Al-Qur an dan Hadist. Globalisasi dalam Al-Qur an yang pertama dapat
ditemukan dalam Al-Qur an Surat Al;Hujurat [49] ayat 13.
4.
Fungsi manajemen Syariah
a) Perencanaan (planning)
Planning atau perencanaan adalah keseluruhan proses dan penentuan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Dalam perencanaan terlebih yang harus
diperhatikan adalah apa yang harus dilakukan dan siapa yang akan melakukannya.
Jadi perencanaan disini berarti memilih sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagimana, dan oleh siapa.
b) Pengorganisasian (organizing)
Wujud dari pelaksanaan organizing ini adalah tampaknya kesatuan yang utuh,
kekompakan, kesetiakawanan dan terciptanya mekanisme yang sehat, sehingga
kegiatan lancar, stabil dan mudah mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses
organizing yang menekankan pentingnnya tercipta kesatuan dalam segala tindakan,
dalam hal ini al-Qur'an telah menyebutkan betapa pentingnya tindakan kesatuan
yang utuh, murni dan bulat dalam suatu organisasi.
Firman Allah :
“Dan taatilah Allah dan RasulNya, jangalah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar, hilang kekuatanmu, dan bersabarlah,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Al-Anfal : 46)
c) Penggerakan (actuating)
Fungsi actuating merupakan bagian dari proses kelompok atau organisasi yang tidak
dapat dipisahkan. Adapun istilah yang dapat dikelompokkan ke dalam fungsi ini
adalah directing commanding, leading dan coordinating. Karena tindakan actuating
sebagaimana tersebut di atas, maka proses ini juga memberikan motivating, untuk
memberikan penggerakan dan kesadaran terhadap dasar dari pada pekerjaan yang
mereka lakukan, yaitu menuju tujuan yang telah ditetapkan, disertai dengan
memberi motivasi-motivasi baru, bimbingan atau pengarahan, sehingga mereka bisa
menyadari dan timbul kemauan untuk bekerja dengan tekun dan baik.
Al-Qur'an dalam hal ini telah memberikan pedoman dasar terhadap proses
pembimbingan, pengarahan ataupun memberikan peringatan dalam bentuk
actuating ini.
Allah berfirman :
“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih
dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang
mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik, (QS.
al-Kahfi: 2)”
d) Evaluasi/Controlling
Controlling itu penting sebab merupakan jembatan terakhir dalam rantai fungsional
kegiatan-kegiatan manajemen. Pengendalian merupakan salah satu cara para
manajer untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi itu tercapai atau tidak
dan mengapa terpai atau tidak tercapai. Selain itu controlling adalah sebagai konsep
pengendalan, pemantau efektifitas dari perencanaan, pengorganisasian, dan
kepemimpinan serta pengambilan perbaikan pada saat dibutuhkan.
5.
Organisasi Syariah adalah Sekelompok orang yang mengikatkan diri dalam suatu
wadah untuk tujuan bersama dimana seluruh aktivitasnya berdasarkan Alquran
dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Dalam kehidupan yang telah modern ini kita tidak terlepas dari yang namanya
organisasi banyak berbagai kegiatan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
baik individu maupun kelompok . Suatu organisasi harus memiliki manajemen yang
kuat dengan maksud bertujuan untuk agar tercapainya tujuan yang telah disepakati ,
perencaan dan pengelolaan pengawasan manajemen sangat diperlukan dengan
menanamkan ajaran dan aturan islam agar senantiasa melalukan segala manajerial
dengan halal dan menjauhi segala hal tentang riba , dan juga aktivitas yang berkaitan
kelompok atau organisasi harus didasari dengan kebaikan dan hal-hal jujur dan
solid .Dan sesuai dengan ajaran islam
Dari segi bentuknya Organisasi syariah dapat berupa Perusahaan bisnis yang mencari
keuntungan dan Organisasi nirlaba dan sektor publik yang cenderung melayani.
Diantara Perusahaan Bisnis Syariah yang mencari Keuntungan diantaranya Koperasi
Syariah, Perbankan Syariah, BMT (Baitul Mall wa Tamwil), Asuransi Syariah
6.
Budaya mempengaruhi perilaku, di mana budaya itu sendiri mendorong kembali
manifestasi dari budaya. (Peter dan Olson, 1998). Perilaku yang dimiliki oleh
seorang individu mungkin dipandang dan ditiru atau ditolak oleh individu yang
lain. Hal tersebut kemudian menjadi norma-norma perilaku grup dan
diidentifikasikan sebagai bagian dari budaya yang diperlihatkan di dalam
populasi. Tindakan-tindakan manajemen bertindak sebagai suatu sarana untuk
mentransfer arti-arti atau nilai-nilai yang secara kultural terdapat di lingkungan
eksternal untuk diadopsi ke dalam organisasi, sehingga komunikasi yang
digambarkan di dalam model merupakan suatu moderator utama dari pengaruh
budaya terhadap perilaku. Kebanyakan riset-riset yang ada juga menyimpulkan
pentingnya komunikasi untuk menyampaikan budaya yang ada di dalam suatu
kelompok/grup.