Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MANAJEMEN AKK

FUNGSI FUNGSI MANAJEMEN

OLEH :

KELOMPOK I

INDAH ASRIANI ( G2U123059 ) C


HESTY SUPRYANTI ( G2U013053 ) C
MARIAH ALQIBTHIAH ( G2U123046 ) C
WD. DEWI SRI MULIANINGSIH ( G2U123035 ) A
FEBRI YANTI ( G2U123018 ) A

PRODI PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

nikmat kesehatan, kesempatan yang di berikan-Nya, sehingga kelompok ini dapat

menyelesaikan tugas pengantar manajemen dengan tema “ Fungsi-fungsi Majemen”

ini dengan baik. Kami menyadari bahwa penulisan ini masih banyak kekurangan yang

harus dilengkapi. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

diharapkan guna tercapainya sebuah penulisan yang baik. Kiranya yang Maha Kuasa

tetap menyertai kita sekalian, dengan harapan pula agar tugas ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………
2.1 Planning ( Perencanaan ) ………………………………………………..
2.2 Organizing ( Pengorganisasian )…………………………………………
2.3 Staffing ( Penyusunan Personalia )………………………………………
2.4 Directing ( Pengarahan )…………………………………………………
2.5 Coordinating ( Koordinasi )……………………………………………..
2.6 Budgetting ( Pembuatan Anggaran )…………………………………….
2.7 Evaluating ( Penilaian )………………………………………………….
BAB III KESIMPULAN……………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno "management", yang

memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur". Manajemen belum memiliki definisi

yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,

mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang

lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen

sebagai sebuah oroses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan

pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif

berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien

berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai

dengan jadwal. Manajemen juga memiliki fungsi-fungsi, yaitu planning, organizing,

staffing, directing, coordinating, budgeting, dan evaluating.

Istilah manajemen dalam kehidupan sehari- hari menunjukan gejala semakin lama

semakin akrab bagi segala aktivitas kehidupan manusia, meskipun awalnya lebih

dominan dipergunakan dalam lingkungan organisasi bidang ekonomi. Dalam lingkup

dunia organisasi yang bergerak dibidang perekonomian dan berbagi jenis usaha

(perusahaan) lainnya yang bersifat profit, penggunaan istilah manajemen merupakan

sebuah keniscayaan untuk dapat diaplikasikan pada sebuah organisasi secara efektif

dan efisien, agar tujuan sebuah organisasi bisa tercapai dengan baik . Dengan adanya

mata kuliah Pengantar Manajemen mahasiswa akan mampu merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai

tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi. Mahasiswa


diharapkan akan mampu bekerjasama dengan sekelompok orang dengan terkoordinasi,

dengan cara yang terstruktur, untuk mencapai tujuan tertentu. Mahasiswa juga

diharapkan mampu menerapkan konsep dasar manajemen pada situasi-situasi yang

problematik.Supaya bisa mencapai hal diatas para mahasiswa memerlukan

dasar-dasar pengantar dan fungsi-fungsi manajemen.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang ada , maka kami dapat mengangkat beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi planning ( perencanaan )

2. Apa definisi Organizing ( pengorganisasian )

3. Apa definsi Staffing ( penyusunan pegawai )

4. Apa definisi Directing ( pengarahan )

5. Apa definisi Coordinating ( koordinasi )

6. Apa definisi Budgetting ( pembuatan anggaran )

7. Apa definisi evaluating ( penilaian )

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apa definisi planning ( perencanaan )

2. Untuk mengetahui apa definsi organizing ( pengorganisasian )

3. Untuk mengetahui apa definsi staffing ( penyusunan pegawai )

4. Untuk mengetahui apa definsi directing ( pengarahan )

5. Untuk mengetahui apa definsi coordinating ( koordinasi )

6. Untuk mengetahui apa definsi budgeting ( pembuatan anggaran )

7. Untuk mengetahui apa definsi evaluating ( penilaian )


BAB III
PEMBAHASAN

1. Pengertian Manajemen

Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok

dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen berorientasi

pada proses (process oriented ) yang berarti bahwa manajemen membutuhkan

sumber daya manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar aktivitas lebih efektif

atau dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan (Torang, 2015:

165). Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengurus, mengatur,

melaksanakan, mengelolah. Pengaturan ini dilakukan dengan tahap- tahap tertentu

melalui proses yang teratur untuk mencapai tujuan yang diinginkan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Istilah manajemen (management) juga telah diartikan oleh

berbagai kalangan dari berbagai dari kegiatan - kegiatan manajemen, yaitu

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, perspektif yang

berbeda- beda .

Beberapa pakar manajemen berpendapat, sebagaimana yang dikutip oleh B. Siswanto:

John D. Millett, Management is the process of directing and facilitating the work

of people organized in formal groups toachive a desired goal ( Manajemen adalah

suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang di

organisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan ).

James A.F. Stonner dan Charles Wankel, management is the process of planning,

organizing, leading , and controlling the efforts of organizational resources to achive

stated organizational goals ( Manajemen adalah proses, perencanaan,

pengorganisasian , kepemimpinan , dan pengendalian upaya anggota organisasi dan


penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi terwujudnya tujuan

organisasi ).

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard, Management is working with and

through individuals and groups to accomplish organizational goals ( Manajemen

adalah suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok

untuk mencapai tujuan ).

2. Fungsi Manajemen
Menurut George R untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan

fungsi-fungsi manajemen. terdapat beberapa fungsi-fungsi manajemen yang

dikemukakan para pakar. Fungsi-fungsi manajemen menurut beberapa para pakar

adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan

tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi Manaiemen ialah

berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan

bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

AF. Stonner dan Charles Wankel lebih menekankan pada berfungsinya

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sebuah perusahaan

yang di kelolanya, dimana keempat unsur yang dimaksud merupakan rangkaian

aktivitas yang saling mendukung dan mengisi secara berurutan. Paul Hersey dan

Kenneth H. Blanchard lebih menekankan pada proses pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan dengan dan oleh masing- masing individu maupun kelompoknya untuk

mencapai tujuan organisasi bersama, berarti disini ada kerja sama yang saling

menguntungkan.
a. Planning ( Perencanaan )

Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan adalah

pengambilan keputusan (Usman, 2015: 77). Perencanaan adalah proses dasar yang

digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Suatu

perencanaan adalah suatu aktivitas integrative yang berusaha memaksimumkan

efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. Perencanaan sebagai langkah awal sebelum melaksanakan

fungsi- fungsi manajemen lainnya adalah menetapkan pekerjaan yang harus di

laksanakan oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang digariskan oleh

lembaga/ organisasi

 Tujuan dan manfaat perencanaan

Adapun tujuan diadakan perencanaan adalah :

Malayu S.P. Hasibuan berpendapat bahwa tujuan dilaksanakan perencanaan adalah

a) Perencanaan bertujuan untuk menentukan tujuan, kebijakan - kebijakan, prosedur,

dan program serta memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif

dalam mencapai tujuan

b) Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis, karena semua

potensi yang dimiliki terarah dengan baik kepada tujuan

c) Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil resiko yang dihadapi pada

masa yang akan datang

d) Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara teratur dan

bertujuan

e) Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkaptentang seluruh

pekerjaan

f) Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja


g) Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian

h) Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam

penempatan karyawan

i) perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.

Baik Husain maupun Malayu sepakat bahwa perencanaan bertujuan agar pelaksanaan

suatu kegiatan organisasi berjalan dengan tertib sesuai dengan tujuan yang telah

disepakati bersama, sehingga dapat meminimalkan gangguan-gangguan yang akan

menghambat tercapainya tujuan. Adapun manfaat dari perencanaan adalah

 Standar pelaksanaan dan pengawasan

 Pemilihan berbagai alternatif terbaik

 Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan

 Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi

 Membantu menejer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan

 Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait dan

 Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

Manfaat perencanaan diatas bernilai besar bagi terselenggaranya kegiatan

organisasi dengan menerapkan skala prioritas kegiatan yang lebih mendesak.

Kegiatan yang dianggap belum mendesak tidak dilaksanakan dulu

b. Pengorganisasian (Organizing)

Setelah menyusun rencana, selanjutnya diperlukan penyusunan / pengelompokan

kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka usaha kerja sama. Perlunya

pengorganisasian, pengelompokkan tanggung jawab, penyusunan tugas, tugas bagi

setiap individu yang mempunyai tanggung jawab. Pengorganisasian adalah suatu

proses mendistribusikan pekerjaan dan tugas-tugas serta mengkoordinasikannya untuk


mencapai tujuan organisasi. Manullang berpendapat bahwa pengorganisasian adalah

pengelompokan aktivitas yang akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi

kepada setiap individu yang ada dalam organisasi (Torang, 2015: 170).

Dalam proses pengorganisasian ada 4 hal yang harus diperhatikan:

 Pembagian kerja

 Pengelompokan pekerjaan

 Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi.

 Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktivitas antar bagian dalam

organisasi atau koordinasi.

Keempat hal di atas merupakan aktivitas pengorganisasian yang bisa menentukan

keberhasilan organisasi dalam menjalankan fungsi pengorganisasian.

 Tujuan Pengorganisasian

Tujuan Pengorganisasian adalah agar pembagian kerja dapat dilakukan dengan

penuh tanggung jawab. Pembagian tugas diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola tugas yang

ditugaskan. Jika organisasi dijalankan dengan kejam dan tidak sesuai dengan bidang

keahliannya, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kesalahan dalam pelaksanaan

pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa tujuan dari pengorganisasian:

a. Membantu Koordinasi , tetapkan unit kerja secara terkoordinasi sehingga tujuan

organisasi dapat dicapai dengan mudah dan efektif

b. Memperlancar Pengawasan , ukung pengawasan dengan menunjuk anggota

manajer yang kompeten di setiap unit organisasi

c. Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi , membantu seseorang menjadi lebih

berpengalaman dalam profesi tertentu.


d. Penghematan Biaya, pertimbangan tentang peningkatan efisiensi. Oleh karena itu,

para pelaku organisasi akan berhati-hati setiap kali mereka menambahkan unit

kerja baru yang juga mencakup penambahan tenaga kerja yang membutuhkan

jumlah tambahan upah yang relatif besar.

e. Meningkatkan Kerukunan Hubungan Antar Manusia , setiap karyawan di antara

unit-unit kerja dapat bekerja secara komplementer, mengurangi kebosanan

mempromosikan perasaan saling menderita dan mengurangi pendekatan

materialistis.

 Manfaat Fungsi Pengorganisasian

Fungsi organisasi harus dilakukan karena banyak Manfaatnya. Berikut adalah

manfaat dari fungsi Pengorganisasian:

 Fasilitasi koordinasi antara para pihak dalam kelompok

 Pembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini

 Semua orang tahu apa yang sedang dilakukan

 Sederhanakan pemantauan

 Maksimalkan manfaat spesialisasi

 Efisiensi biaya

 Hubungan antar individu menjadi lebih harmonis.

c. Penyusunan personalia ( staffing )

Penyusunan personalia atau staffing menurut Janet B. Parks (2007: 338) adalah

Recruiting, selecting, orienting, training, developing, and replacing employees to

produce goods and services in the most effective and efficient manner. Staffing

merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu
organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha

agar setiap tenaga kerja memberikan daya guna yang maksimal bagi organisasi. Di

dalam menyusun sebuah organisasi, perlu sekali pembagian tugas yang sebaik-baiknya

dan memberi wewenang- wewenang yang tepat, namun demikian yang lebih penting

lagi ialah menempatkan orang secara tepat pada tempat-tempat sesuai struktur

organisasi yang telah ditetapkan . Menurut Terry (1961: 112) menyebutkan bahwa

staffing merupakan kegiatan merekrut, memilih, mempromosikan, memindahkan dan

pengunduran diri dari para staf organisasi. Dan sumber daya manusia Indonesia

(termasuk aparatur pemerintahan) yang dibutuhkan menurut Tangkilisan (2005: 189)

harus memiliki tiga kualifikasi, yaitu pertama, melekat sifat-sifat loyalitas, dedikasi,

dan motivasi kerja dalam mengemban tugastugasnya. Kedua, dimilikinya kemampuan

dan keahlian profesional. Ketiga, dilaksanakannya sikap-sikap mental yang

berorientasi pada etos kerja yang tertib, jujur, disiplin, produktif, dan bekerja tanpa

pamrih.

 Tujuan Penyusunan Personalia

Menurut Janet B. Parks (2007: 338) tujuan penyusunan personalia adalah:

 Terwujudnya sinergitas pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan kewajibannya.

 Terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu.

 Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing menyelesaikan

tugasnya dengan baik.

 Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang maksimal

bagi organisasi.
d. Directing ( Pengarahan )

B Siswanto berpendapat bahwa pengarahan adalah suatu proses bimbingan,

pemberian petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka dapat bekerja sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Hadari Nawawi berpendapat bahwa kegiatan

dalam directing adalah melakukan pengarahan (commanding) bimbingan (directing),

dan komunikasi (communication), termasuk koordinasi (coordination) dalam sebuah

organisasi. Pengarahan dalam organisasi atau lembaga adalah kegiatan untuk

menentukan bagi bawahan atau karyawan tentang apa yang harus dikerjakan atau

tidak boleh dikerjakan, supaya tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Dengan pengarahan membuat semua orang dapat bekerja sama dan bekerja secara

ikhlas dan bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan

pengorganisasian . Fungsi directing adalah fungsi pokok dalam manajemen yang

dilaksanakan setelah fungsi perencaan dan pengorganisasian. Dapat dikatakan

pengarahan adalah bagian yang cukup kritis dari tugas seorang manajer. Agar fungsi

pengarahan ini terlaksana dengan baik dan tepat, maka diperlukan kepemimpinan

(leadership) yang baik. Jiwa kepemimpinan yang baik akan mampu mengarahkan

anggotanya dengan baik. Fungsi directing dalam organisasi lebih menekankan pada

kegiatan pengarahan, menggerakkan, membimbing dan mengatur yang berhubungan

langsung dengan orangorang. Fungsi perencanaan dan pengorganisasian saja belum

cukup, sehingga harus diikuti dengan menggerakkan seluruh potensi sumber daya

manusia dengan benar dan tepat dalam mencapai tujuan.

 Tujuan dan Manfaat Pengarahan (Directing)

Pada dasarnya, tujuan utama dari fungsi pengarahan atau directing adalah untuk

mencapai target dan tujuan dari sistem manajemen yang sesuai dengan perencanaan

yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dengan cara yang benar dan tepat. Namun
secara luas, ada banyak sekali manfaat dan tujuan yang diperoleh dari penerapan fungsi

actuating dalam manajemen, antara lain

 Memprakarsai Aksi (Initiation Action) Pengarahan dari seorang manajer sangat

dibutuhkan, karena bawahan tidak akan melaksanakan pekerjaan jika tidak ada

instruksi dari atasan. Tanpa ada tuntunan yang jelas dari atasan, bawahan juga

takut salah dan tidak sesuai.

Untuk itu dengan pengarahan, seorang manajer dapat mengkomunikasikan dan

menjelaskan beberapa hal, seperti:

 Apa yang harus bawahan kerjakan?

 Kapan harus dikerjakan?

 Dan bagaimana cara melakukannya?

Sehingga fungsi pengarahan dapat membuat seorang karyawan mampu memahami dan

melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perintah dan harapan manajer.

 Sebagai Alat Motivasi ( Means of Motivation ), seorang manajer harus mampu

menciptakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi kerja anggota atau bawahan. Membuat bawahan memiliki motivasi

berlebih dalam menjalankan intruksi yang telah direncanakan, bahkan bisa dengan

cara memberikan reward bagi bawahan. Secara umum motivasi seorang pekerja

adalah uang. Mereka menjalankan sejumlah pekerjaan hanya karena tugasnya dan

untuk mendapatkan uang. Hal ini membuat para pekerja tidak memiliki rasa

kepedulian terhadap perusahaan, yang mana hasil pekerjaannya pasti belum tentu

maksimal. Fungsi pengarahan mampu menjadi alat yang memotivasi setiap

anggotanya. Disini seorang manajer dalam pengarahan harus bisa memberikan

berbagai hal maupun inspirasi untuk meningkatkan motivasi berlebih.

Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan setiap bawahan. Sehingga


semua anggota atau bawahan akan menjalankan tugasnya secara maksimal dan

baik.

 Mengintegrasikan Upaya (Integrates Effort) manfaat dan tujuan ketiga dari

pengarahan adalah dapat mengintegrasikan berbagai departeman atau unik kerja

dalam organisasi agar mampu berjalan beriringan, saling bekerja sama dan saling

mendukung. Pada umumnya, disetiap organisasi maupun perusahaan terdiri dari

beberapa departemen dan unit kerja. Dimana masing-masing dari departeman dan

unit kerja ini memiliki peran dan tugas yang berbeda-beda. Agar pelaksanaan

pengarahan berhasil dalam mengintegrasikan berbagai departemen, seorang

manajer harus melakukan sebuah “persuasive leadership”. Pendekatan persuasive

yang dilakukan kepada semua pihak bawahan dalam menjalankan pekerjaannya.

Dan komunikasi secara efektif antara departemen dan unit kerja di perusahaan /

organisasi.

 Menyediakan Stability (Provides Stability) Fungsi directing dapat menciptakan

stabilitas perusahaan atau organisasi. Kondisi internal perusahaan yang stabil harus

selalu terjaga dalam manajemen. Agar semua departemen dapat menjalankan

fungsinya sesuai dengan rencana. Sebuah konfllik dan gejolah tidak dapat

dipungkiri dapat terjadi kapan saja dalam perusahaan. Hal ini tentu akan

menyebabkan perubahan dan memerlukan banyak penyesuaian. Untuk itu fungsi

pengarahan sangat berperan penting dalam kondisi ini. Perusahaan atau organisasi

harus selalu terkendali dengan kondisi yang lebih stabil. Dalam hal ini peran

manajer harus tepat dalam menjalankan fungsi pengarahan. Manajer harus

memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, persuasive, supervisi yang tegas

dan motivasi. Sehingga jika terjadi konflik atau perubahan, dapat teratasi dengan
cepat dan tepat. Dan semua bagian dapat menyesuaikan serta menjalankan

fungsinya masing-masing dapat terkendala untuk mencapai tujuan.

 Efisiensi Sumber Daya Fungsi directing dapat mengefisiensikan penggunaan

berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Baik sumber daya manusia,

sumber daya modal, peralatan, waktu dan sebagainya. Penggunaan berbagai

sumber daya perusahaan secara maksimal dan efektif akan mampu meminimalkan

pengeluaran biaya dan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Dengan

fungsi pengarahan yang tepat, akan menyeleksi hal – hal yang tidak jelas. Yang

tidak jelas dan tidak efisien harus ditinggalkan dan tidak perlu dijalankan.

Sehingga setiap orang dalam departemen maupun unit kerja akan jelas dan paham.

Apa yang harus dia lakukan , dimana melakukannya, kapan waktunya, bagaimana

caranya dan berapa anggarannya.

e. Koordinasi ( coordinating )

Hasibuan (2006:85) berpendapat bahwa : “Koordinasi adalah kegiatan

mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan

pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan organisasi”. Koordinasi

adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan- kegiatan pada satuan-satuan

yang terpisah (departemen-departemen atau bidang- bidang fungsional) pada suatu

organisasi untuk mencapai tujuan secara efisien dan efektif (Handoko 2003 : 195).

Menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2006 : 85) berpendapat bahwa koordinasi adalah

suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat,

dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan

harmonis pada sasaran yang telah ditentukan. Menurut E. F. L. Brech dalam bukunya,

The Principle and Practice of Management yang dikutip Handayaningrat (2002:54)


Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi

kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu

dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.

 Tujuan Koordinasi

Apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi secara efektif maka ada beberapa

manfaat yang didapatkan. Handoko (2003:197) berpendapat bahwa Adapun manfaat

koordinasi antara lain:

 Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan terlepas satu sama lain, antara

satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi.

 Menghindari suatu pendapat atau perasaan bahwa satuan organisasi atau pejabat

merupakan yang paling penting.

 Menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan antara bagian dalam

organisasi.

 Menghindari terjadinya kekosongan pekerjaan terhadap suatu aktifitas

dalam organisasi. Menimbulkan kesadaran diantara para pegawai untuk saling

membantu.

Hasibuan (2006:86) berpendapat bahwa koordinasi penting dalam suatu organisasi,

yakni:

 Untuk mencegah terjadinya kekacauan, percecokan, dan kekembaran atau

kekosongan pekerjaan.

 Agar orang-orang dan pekerjaannya diselaraskan serta diarahkan untuk pencapaian

tujuan perusahaan.

 Agar sarana dan prasarana dimanfaatkan untuk mencapai tujuan.


 Supaya semua unsur manajemen dan pekerjaan masing-masing individu pegawai

harus membantu tercapainya tujuan organisasi.

 Supaya semua tugas, kegiatan, dan pekerjaan terintegrasi kepada sasaran yang

diinginkan.

Jadi koordinasi sangat penting dalam mengarahkan para bawahan untuk mencapai

tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan perusahaan.

 Fungsi Koordinasi

Menurut Handayaningrat (1989:119-121) menjelaskan fungsi koordinasi adalah

sebagai berikut :

 Sebagai salah satu fungsi manajemen, disamping adanya fungsi perencanaan,

penyusunan pegawai, pembinaan kerja, motivasi dan pengawasan. Dengan kata

lain koordinasi adalah fungsi organik dari pimpinan.

 Untuk menjamin kelancaran mekanisme prosedur kerja dari berbagai komponen

dalam organisasi. Kelancaran mekanisme prosedur kerja harus dapat terjamin

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi dengan menghindari seminimal

mungkin perselisihan yang timbul antara sesama komponen organisasi dan

mengusahakan semaksimal mungkin kerjasama di antara komponen- komponen

tersebut.

 Sebagai usaha yang mengarahkan dan menyatukan kegiatan yang mengandung

makna adanya keterpaduan (integrasi) yang dilakukan secara serasi dan

simultan/singkronisasi dari seluruh tindakan yang dijalankan oleh organisasi,

sehingga organisasi bergerak sebagai kesatuan yang bulat guna melaksanakan

seluruh tugas organisasi yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. Hal itu sesuai

dengan prinsip koordinasi, integrasi, dan singkronisasi.


 Sebagai faktor dominan dalam kelangsungan hidup suatu organisasi pada tingkat

tertentu dan ditentukan oleh kualitas usaha koordinasi yang dijalankan.

Peningkatan kualitas koordinasi merupakan usaha yang perlu dilakukan secara

terus menerus karena tidak hanya masalah teknis semata tetapi tergantung dari

sikap, tindakan, dan langkah dari pemegang fungsi organik dari pimpinan.

 Untuk melahirkan jaringan hubungan kerja atau komunikasi. Jaringan hubungan

kerja tersebut berbentuk saluran hubungan kerja yang membutuhkan berbagai

pusat pengambilan keputusan dalam organisasi. Hubungan kerja ini perlu

dipelihara agar terhindar dari berbagai rintangan yang akan membawa organisasi

ke situasi yang tidak berfungsi sehingga tidak berjalan secara efektif dan efisien.

 Sebagai usaha untuk menyelaraskan setiap tindakan, langkah dan sikap yang

terpadu dari para pejabat pengambil keputusan dan para pelaksana organisasi yang

besar dan kompleks, pertumbuhan organisasi akan menyembabkan penambahan

beban kerja, penambahan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan dan penambahan

jabatan yang perlu di koordinasikan.

 Untuk penataan spesialisasi dalam berbagai keanekaragaman tugas. Karena

timbulnya spesialisasi yang semakin tajam merupakan konsekuensi logis dari

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Pembuatan Anggaran ( Budgetting )

Menurut Munandar (2010), aktivitas penyusunan kegiatan perusahaan dalam

periode tertentu di masa yang akan datang, di susun dalam angka atau unit moneter

disebut anggaran. Sedangkan menurut Hongren (2010) anggaran dinyatakan:

1) Perencanaan oleh manajemen selama periode tertentu, dimana didalamnya

didapatkan jumlah produk dan harga jual dimasa mendatang.


2) Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen melakukan koordinasi melalui

anggaran untuk mendukung operasional perusahaan.

3) Melalui anggaran, manajemen memiliki gambaran secara umum terhadap sumber

daya yang diperlukan untuk menjalankan operasional perusahaan.

4) Koordinasi antar bagian, dapat digambarkan melalui anggaran yang dimiliki oleh

perusahaan dalam mencapai tujuan.

5) Perencanaan keuangan yang dinyatakan dalam satuan moneter disebut anggaran.

6) Melalui anggaran, dapat dinilai efisiensi dan efektifitas aktifitas masing-masing

depertemen atau bagian di internal perusahaan.

7) Secara prinsip anggaran adalah salah satu tugas manajemen dalam mengendalikan

dan mendapatkan pedoman terhadap pendapatan, biaya, dan berbagai transaksi

keuangan selama periode tertentu di masa yang akan datang.

 Manfaat Anggaran

Perusahaan membuat anggaran memiliki kegunaan:

 Memiliki rencana yang terintegrasi

 Sebagai alat pengkoordinasian kerja

 Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan

 Sebagai alat untuk mengevaluasi kegiatan perusahaan

 Sebagai alat pemantau kerja

Untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran, harus mematuhi beberapa kriteria saat

membuat anggaran seperti:

 Realistis yaitu tetap optimis tetapi tidak over

 Luwes yaitu tidak terlalu kaku dan selalu memantau keadaan atau situasi dan

kondisi dengan melihat perubahan baik internal maupun eksternal,


 Kontinyu yaitu memonitor atau mengawasi secara berkesinambungan dan tidak

acak atau asal.

 Tujuan Penyusunan Anggaran adalah :

 Nyatakan dengan jelas dan formal ekspektasi perusahaan untuk menghindari

kebingungan dan arahkan pasti terhadap kebijakan manajemen.

 Menyampaikan kepada stakeholder agar terlaksana, didukung dan dipahami semua

tujuan yang akan dicapai.

 Devisi, bagian maupun personal mendapatkan penerangan secara jelas, terperinci

untuk mengurangi ketidakpastian dalam menjalankan operasional perusahaan

dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

 Mengoptimalkan segala sumber daya perusahaan melalui berbagai Teknik dan

metode.

 Melalui anggaran, didapatkan media untuk mengukur dan mengawasi kinerja

personal maupun bagian sebagai upaya melakukan koreksi jika didapatkan hal-hal

yang dirasakan tidak efisien

g. Evaluasi ( Evaluating )

Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas

anggota perusahaan atau organisasi sesuai standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan.

 Manfaat Evaluasi

Abdullah 2014) menvebutkan bahwa mantaat dari evaluasi kinerja dilihat dari

sudut pandang organisasi/perusahaan antara lain:

 Pertimbangan dalam tawar menawar antara perusahaan dan karyawan. Evaluasi

kinerja yang dilakukan secara tidak langsung memberikan keuntungan bagi kedua
belah pihak. Jika karyawan meningkatkan kinerianya dengan baik, tentunva secara

tidak langsung meningkatkan daya tawarnya, sehingga karyawan vang

bersangkutan dapal menuntut kompensasi yang lebih baik kepada perusahaan.

Sebaliknya jika karyawan mengalami penurunan dari evaluasi kinerja yang

dilakukan, secara lidak langsung akan menurunkan daya tawarnya terhadap

perusahaan, sehingga karyawan dapat kompensasi yang lebih baik karena daya

tawarnya lemah.

 Kinerja karyawan dan perusahaan dapat diusahakan untuk diperbaiki. Hasil

evaluasi kinerja yang dilakukan tentunya akan memberikan

informasi terkait dengan kinerja karyawan yang bersangkutan, tetapi di sisi lain

perusahaan juga dapat mengevaluasi melihat apakah kebijakan atau tuntutan

perusahaan sudan sesual dengan kemampuan karyawan, fasilitas dan infrastruktur

yang tersedia, dan sebagainya. Misalnya: hasil evaluasi kinerja dalam sebuah divisi

mengalami penurunan, ternyata setelah dianalisa ternyata bukan dari sisi sumber

daya manusia yang dimiliki tetapi dari sisi infrastruktur perusahaan yang perlu

ditingkatkan (upgrade), dalam hal ini perusahaan perlu terbuka untuk melakukan

perbaikan terhadap infrastrukturnya sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai

bersama.

 Pertimbangan atas penyesuaian pembayaran kompensasi karyawan. Hasil evaluasi

kinerja karyawan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Melihat hal

tersebut perusahaan tidak boleh tinggal diam, untuk menghargai usaha karyawan

dalam meningkatkan kinerjanya, perusahaan perlu memberikan penghargaan

kepada karyawan dengan menyesuaikan kompensasi yang diberikan bagi

karyawan-karyawan yang berprestasi.


 Dasar keputusan Ketika menempatkan karyawan pada bagiannya (staffing). Melali

sebuah evaluasi kineri danat diketahui apakah seorang karyawan sesuai dengan

bidangnya dan mampu menguasai tugas pekerjaan yang diberikan. Jika analisa

yang dilakukan ternyata karyawan yang bersangkutan lidak mampu mengusasi

pekerjaan yang diberikan, sebaiknya perusahaan dapat menempatkan karyawan

tersebut pada bagian yang lebih tepat sesuai dengan bidang dan kemampuan yang

dimilikinya

 Dasar untuk menentukan pelatihan dan pengembangan. Jika hasil analisa evaluasi

kinerja memberikan hasil yang kurang signifikan terhadap kinerja karyawan,

perusanaan dapat mempertimbangkan melaksanakan pelatihan dan pengembangan.

Melalui pelatihan dan pengembangan tersebut diharapan dapat meningkatkan

kemampuan yang dimiliki sehingga mampu meningkatkan kinerjanya

 Sebagai alat untuk membantu perencanaan serta pengembangan karier karyawan.

Melalui evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala, hal ini dapat memberikan

informasi kepada perusahaan terhadap karyawan-karyawan yang berprestasi.

Sumber daya manusia yang berprestasi seperti ini yang perlu untuk diperhatikan

oleh perusahaan, karena mereka yang nantinya dapat membawa kemajuan bag

perusahaan. Oleh Karena itu. salah satu usaha verusanaan untuk

mempertahankannya vaitu dengan membantu karvawan tersebut calam

perencanaan dan pengembangan karier di perusahaan di mana mereka bekerja.

 Memudahkan perusahaan dalam melakukan evaluasi proses staffing. Melalui

evaluasi kinerja perusahaan akan lebih mudah melakukan pengkategorian terhadap

kesesuaian bidang dan kemampuan karyawan, sehingga proses staffing dapat

dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.


 Sebagai dasar peninjauan kembali terhadap prosedur penempatan karvawan.

Adanva evaluasi kinerja menjadi evaluasi bagi perusahaan apakah kebijakan atau

prosedur dalam staffing telah dilakukan dengan benar didasarkan atas kesesuaian

bidang yang dimiliki, kemampuan, minat, atau hanya atas dasar kebutuhan

tenaga kerja saja


BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

1. Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaan adalah

pengambilan keputusan (Usman, 2015: 77). Perencanaan adalah proses dasar

yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya.

Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas integrative yang berusaha

memaksimumkan efektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu

sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2. Pengorganisasian adalah suatu proses mendistribusikan pekerjaan dan tugas-tugas

serta mengkoordinasikannya untuk mencapai tujuan organisasi. Manullang

berpendapat bahwa pengorganisasian adalah pengelompokan aktivitas yang

akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi kepada setiap individu yang

ada dalam organisasi (Torang, 2015: 170).

3. Menurut Terry (1961: 112) menyebutkan bahwa staffing merupakan kegiatan

merekrut, memilih, mempromosikan, memindahkan dan pengunduran diri dari

para staf organisasi. Dan sumber daya manusia Indonesia (termasuk aparatur

pemerintahan) yang dibutuhkan.

4. Pengarahan dalam organisasi atau lembaga adalah kegiatan untuk menentukan

bagi bawahan atau karyawan tentang apa yang harus dikerjakan atau tidak boleh

dikerjakan, supaya tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai. Dengan

pengarahan membuat semua orang dapat bekerja sama dan bekerja secara ikhlas
dan bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan

pengorganisasian .

5. Hasibuan (2006:85) berpendapat bahwa : “Koordinasi adalah kegiatan

mengarahkan, mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur

manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan

organisasi”. Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan

kegiatan- kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen-departemen

atau bidang- bidang fungsional) pada suatu organisasi untuk mencapai tujuan

secara efisien dan efektif (Handoko 2003 : 195).

6. Menurut Munandar (2010), aktivitas penyusunan kegiatan perusahaan dalam

periode tertentu di masa yang akan datang, di susun dalam angka atau unit

moneter disebut anggaran.

7. Evaluasi kinerja adalah suatu metode dan proses penilaian pelaksanaan tugas

anggota perusahaan atau organisasi sesuai standar kinerja atau tujuan

yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara,2008)

Sondang P.Siagian, Fungsi- fungsi manajerial (Jakarta: Bumi Aksara, 1999

George R. Terry, Guide to Managenent, terj. J. Smith DFM., Prinsip-prinsip


Manajemen (Cet VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2003),h.17.

Husaini Usman, Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Cet.I;


Jakarta: Bumi Aksara,2006),h.48

Hermawan Anton, Kristiasari Anggita, N.Bhiju Fransiska, Manik Dona. Berkala Ilmu
Perpustakaan dan Informasi. Vol. 16 No.1 Juni 2020

L. Idrus, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam.Volume 9 No.2 Agustus 2019

Santioso Linda, Agusya Abdallah Abel. Pemberdayaan dan perlindungan konsumen di


era ekonomi digital . April 2022

Masjunadi, Makalah fungsi funsi manajemen. 2021

Anda mungkin juga menyukai