Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN

OLEH

TERESIA SISILIA NIRMALA(2105030401)


ALBERTUS INGGAL(2105030081)
ASTRINI WINI BUU(2105030298)
GRENSIA PAULINA SAKO BERE MAU(2105030330)
IMANUEL CRISTIAN UMBU(2105030334)

JURUSAN ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANAKUPANG

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan rahmatnya,
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai ringkasan tentang “KONSEP DASAR-
DASAR MANAJEMEN”tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliahDASAR-DASAR MANAJEMEN. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami berterima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami.

kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
menyempurnakan makalah ini.

Kupang,8 Oktober 2021

Penulis

DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………......1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………………..1

1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….1

1.3. Tujuan………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….2

2.1. Batasan Dan Hakekat Manajemen, Ilmu Dan Seni Manajemen……………………….3

2.2. Manajer Dan Kepemimpinan…………………………………………………………..9

2.3. Keterampilan Dan Peran Manajemen………………………………………………….12

2.4. Proses Manajemen……………………………………………………………………..14

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..16

3.1. KESIMPULAN………………………………………………………………………...16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Ilmu manajemen bila dicermati sama usianya dengan kehidupan manusia. Manusiasebagai
makluk sosial ada kecenderungan untuk berorganisasi dan bekerja sama. dalamkehidupan sehari-
hari manusia adalah anggota suatu organisasi , misalnya organisasi agama,olah raga, seni, usaha
dan organisasi lainnya. masing-masing organisasi berbeda satu denganlainnya, ada yang resmi
dan tidak resmi. Namun organisasi-organisasi tersebut memiliki tidak-tidak yang sama, yaitu
adakelompok orang, ada tujuan yang hendak tercapai, ada rencana cara penolong tujuan, ada
pemimpin (manajer) yang bertanggung jawab jawab atas keberhasil penolong tujuan. Dengan
katalain para manajer diberi tanggung jawab untuk menentukan kegiatan yang
memungkinkansetiap individu dapat memberikan sumbangan yang terbaik untuk mencapai
tujuan yang telahditetapkan bersama.Hampir semua orang dalam melakukan segala kegiatan dan
aktivitasnya dapat dipastikanselalu menggunakan manajemen. Manajemen dibutuhkan oleh
semua orang, semua macamkegiatan dan semua tipe organisasi. dalam sebenarnya, manajemen
dibutuhkan dimana sajaorang-orang didekati dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
beberapa macamorganisasi antara lain organisasi sekolah ,perkumpulankesenian,
perkumpulanolahragaatau organisasi perusahaan. Manajemen dibutukan semua orang karena
memiliki tujuanyang hendak tercapai baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi dan dapat
mencapai efisiensi dan efektifitas.Ilmu manajemen sebenarnya sama usianya dengan kehidupan
manusia, mengapademikian? Karena pada dasar manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak
bisa terlepasdari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung. Manajemen
pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan
secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan tersebut, akan berhasil
dengan baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas baik pengetahuan, teknologi, keahlian
maupun waktu yang dimiliki itu dikembangkan dengan membagi tugas pekerjaan, berwenang
dan tanggung jawab sedang, untuk orang lain, sehingga secara sinergis membentuk kerja sama
yang baik.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Menjelaskan bagaimana batasan dan hakekat manajemen, ilmu dan seni manajemen
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan manajer dan kepemimpinan
3. Menjelaskan bagaimana keterampilan dan peran manajer
4. Menjelaskan bagaimana proses-proses manajemen
1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui batasan dan hakekat manajemen, ilmu dan seni manajemen
2. Untuk mengetahui pengertian manajer dan kepemimpinan
3. Untuk mengetahui keterampilan dan peran manajer
4. Untuk mengetahui proses-proses manajemen
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Batasan Dan Hakekat Manajemen, Ilmu Dan Seni Manajemn

A.Batasan dan Hakekat Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu
yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan
atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya
yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur
sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah sering terjadi di
kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak
langsung setiap harinya.

Pengertian Manajemen menurut para ahli


 George Robert Terry, mengartikan manajemen sebagai proses khas dari beberapa
tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh
tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia.

 Ricky W. Griffin,
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi,
dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di
sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen
dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.
 Lawrence A. Appley mengartikan manajemen sebagai keahlian dalam membangkitkan
orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian manajemen
juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.
 Hilman berpendapat bahwa manajemen merupakan fungsi untuk mencapai suatu target
melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Den begitu, tujuan dapat tercapai
bersama.
2. Batasan dan Hakekat Manajemen
, berikut ini akan disajikan beberapa pendapat ahli tentang batasan manajemen yang sangat
berbeda.
1. John D. Millet mendefenisikan manajemen sebagai is the process of directing and
facilitating the work of people organized in formal groups to achieve a desired goal (adalah
suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan
dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan yang diinginkan). Millet menekankan bahwa
manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu rangkaian aktivitas yang satu sama lainnya
saling berurutan.
a) Proses pengarahan (process of directing).
b) Proses pemberian fasilitas kerja (process of facilitating the work)
3. James A. F. Stoner dan Charles Wankel (1986), memberikan batasan manajemen sebagai
berikut. Management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the
efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve
stated organizational goals (manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kempimpinan dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber
daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi). Menurut Stoner dan Wankel
bahwa process adalah cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Dalam batasan
manajemen di atas, prosesnya meliputi :
a). Perencanaan,.
b). Pengorganisasian
c). Kepemimpinan.
d). Pengendalian,
3. Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980), memberikan batasan manajemen, as
working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai
suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai
tujuan organisasi). Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa defenisi tersebut tidaklah
dimaksudkan untuk hanya satu jenis organisasi saja, tetapi dapat diterapkan dalam berbagai
jenis organisasi tempat individu dan kelompok tersebut menggabungkan diri untuk
mewujudkan tujuan bersama. Untuk keperluan pembahasan lebih lanjut, manajemen
diberikan batasan sebagai berikut : Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.

B. ILMU DAN SENI MANAJEMEN


1. Pengertian Ilmu dan Seni Manajemen

Pengertian Manajemen Sebagai Ilmu

Manajemen dikategorikan sebagai ilmu, yang berarti manajemen dapat dipelajari dan
diajarkan kepada orang lain. Oleh karena manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu,
maka untuk meyakinkan hal tersebut lebih baik perlu mengetahui fungsi ilmu bagi
manusia.

Tentang fungsi ilmu atau teori bagi manusia menurut Soehardi Sigit (1984) dapat dijelaskan
sebagai berikut:

 Supaya kita dapat mengerti (to understand) tentang sesuatu kejadian.


 Supaya kita dapat menerangkan (to explain) tentang sesuatu kejadian.
 Supaya kita dapat meramal (to predict) mengenai suatu kejadian di masa depan.
 Supaya kita dapat mengendalikan (to control) apabila benar-benar terjadi sesuatu.
 Akhirnya dengan usaha-usaha tersebut di atas supaya kita sukses, berhasil (happy)
dalam usaha mencapai tujuan.

Dengan demikian ilmu manajemen mengajarkan agar kita:


 Dapat mengerti tentang kejadian-kejadian dalam bidang manajemen.
 Dapat menerangkan tentang kejadian-kejadian dalam bidang manajemen.
 Dapat meramalkan tentang akan terjadinya sesuatu dalam bidang manajemen.
 Dapat melakukan pengendalian atau penguasaan apabila terjadi sesuatu dalam
bidang manajemen.
 Dapat berhasil, sukses, atau dapat memperoleh sesuatu yang akan dicapainya
dalam bidang manajemen.
Pengertian manajemen sebagai seni
Pengertian manajemen sebagai seni berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur-unsur
bakat atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat
mengatur, mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa
kepemimpinan yang berbeda-beda pada setiap orang.Menurut Mary Parker Follet (stoner,
1986) manajemen adalah The art of getting things done through people yang berarti seni
bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja sama untuk melaksanakan
pekerjaan. Pada dasarnya kegiatan manusia adalah managing (mengatur) dan untuk
mengatur disini diperlukan suatu seni, jadi, manajemen di pandang sebagai seni oleh
Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain
menjalankan dalam tugas. Meskipun terjadi pertentangan tentang seni manajemen itu
sendiri karena bersifat subjektif yaitu dilihat dari orang yang melakukannya dan
kebebasan untuk melakukan apa saja yang dia inginkan, namun peranan manajemen
bertujuan agar cita-cita dan harapannya tercapai dengan baik.

2. ILMU DAN SENI MANAJEMEN


Ilmu (science) adalah sekumpulan pengetahuan yang telah disistematisasikan di
kumpulkan, dan di terima menurut pengertian umum keadaan suatu subjek dan objek
tertentu. Science management (manajemen ilmiah) adalah suatu kumpulan pengetahuan
yang di sistematisasi, dikumpulkan, dan diterim menurut pengertian kebenaran-
kebenaranuniversal mengenai manajemen.Scientific management adalah manajemen
yang menggunakan ilmu (science) dan scientific method. Scientific method adalah suatu
pendekatan yang tepat terhadap suatu objek ilmu dan tujuan utamanya ialah untuk
menambah pengetahuan yang sudah ada. Science managemen memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
 Tersusun secara sistematis/teratur.
 Dapat di pelajari dan di ajarkan.
 Menggunakan metode- metode ilmiah.
 Dapat di jadikan suatu teori.
 .Objektif dan rasional.

Scientific manager ialah manajer yang menggunakan science dan scientific method dalam suatu
usaha memimpin kegiatan-kegiatan bawahannya melalui fungsi-fungsi manajemen.Seni (art)
adalah sesuatu krativitas pribadi yang kuat dan disertai keterampilan.Science mengjarkan kepada
orang suatu pengetahuan, sedangkan art (seni) mendorong orang untuk berpraktek.

Manajer adalah seorang ilmuan dan sekaligus seniman, yang mengandalkan diri pada ilmu, ia
pun harus mempunyai ’’firasat, keyakinan-keyakinan, kreativitas’’ dan menguasai cara-cara ‘’
penerapannya ‘’. Karena itu seorang yang mempunyai pengetahuan luas tentang manajemen bisa
saja gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang manajemen yang kompeten, jika ia
kurang menguasai art of management (seni manajemen).
PERBEDAAN ANTAR SCIENCE DAN ART
Science Art Art/seni
1. Perkembangan secara teoretis 1. Berkembang secara praktis
2. Membuktikan 2. Merasa
3. Meramalkan 3. Menerka
4. Memberikan definisi 4. Menguraikan/mengajarkan
5. Memberikan kepastian/ukuran 5. Memberikan pendapat

Dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa ilmu mengajarkan kita tentang sesuatu,
sedangkan seni/art mengajarkan kita bagaimana sesuatu hal dilakukan. Pendekatan ilmu yang
dilakukan oleh para ahli dikenal atas ’’ pendekatan klasik dan pendekatan modern’’

2.2. Manajer dan Kepemimpinan

Manajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah, dan
pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan
kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka
mampu bekerja sama secara lebih efisien dan efektif. Secara singkat. Kepemimpinan adalah sifat
yang harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk
mempengaruhi orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan.

 James A. F. Stoner dan Charles Wankel (1986) menspesifikasikan secara lebih lengkap
tentang manajer sebagai manajer :
1) Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain (manager work with and through
other people). Yang dimaksud orang di sini adalah, bawahan, para penyelia, dan
manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki lain dalam organisasi
2) Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat (managers are responsible
and accountable)
3) Manajer menyeimbangkan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas (manager
balance competing goals and set priorities).
4) Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual (managers must think
analytically and conceptually).
5) Manajer adalah penengah (Managers are mediators).
6) Manajer adalah politikus (managers are politician).
7) Manajer adalah diplomat (managers are diplomats).
8) Manajer adalah lambang (managers are symbols)
9) Manajer mengambil keputusan yang sulit (managers make difficult decisions)
 George R. Terry mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya sebagai
berikut:
1.Plening (Perencanaan).
Perencanaan merupakan fungsi pertama dalam manajemen, dimaksudkan untuk :
 menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan;
 memperkirakan
 menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja;
 menetapan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan;
 menetapkan rencana penyelesaian;
 menetapkan kebijakan;
 merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian;
 mengetahui lebih dahulu permasalahan yang akan datang dan mungkin terjadi.
2.Organizing (pengorganisasian).
Setelah menetapkan tujuan suatu perusahaan atau organisasi, maka selanjutanya dilakukan
pengorganisasian dengan maksud untuk :
a. mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan;
b. mengklasifikasikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasional;
c. mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan dapat
dikelola;
d. menetapkan syarat pekerjaan;
e. mengkaji dan menempatkan individu pada pekerjaan yang tepat;
f. mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen;
g. memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya lainnya;
h. menyesuaikan organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian.
3.Actuating (penggerakan).
fungsi penggerakkan ini dimaksudkan untuk :
 memberitahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan;
 mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin;
 membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional (pelaksanaan);
 mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya;
 memberikan orang hak untuk mendengarkan;
 memuji dan memberikan sanksi secara adil;
 memberikan hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan yang
diselesaikan dengan baik;
 memperbaiki usaha penggerakkan dipandang dari sudut hasil pengendalian.
4.Controlling (pengendalian).
dilakukan pengawasan dengan tujuan untuk :
a. membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya;
b. menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan;
c. mencptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan;
d. memberitahukan alat pengukur;
e. memudahkan data yang mendetail dalam bentuk yang menunjukkan
perbandingan dan pertentangan
f. menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan;
g. memberitahukan anggota tentang interpretasi yang bertanggung jawab;
h. menyesuaikan pendengandalian dengan hasil.

2.3. KETRAMPILAN DAN PERAN MANAJER

Manajer memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi.
Seberapa organisasi mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan masyarakat, sangat
bergantung pada baik tidaknya manajer organisasi yang bersangkutan mengoperasikan
pekerjaannya. Ketika manajer tidak baik dalam mengoperasikan pekerjaannya, niscaya
organisasi tersebut tidak akan berhasil mencapai tujuannya dengan baik pula. Hampir sama
dengan manajer yang berfungsi dalam organisasi, organisasi pun memiliki fungsi yang lebih
luas dalam masyarakat. Keberhasilan suatu organisasi yang merupakan suatu kelompok
adalah suatu faktor kunci (key factor) dalam masyarakat.

Manajer memerlukan ketrampilan konseptual yang cukup untuk mengenali bagaimana berbagai
macam faktor pada suatu kondisi tertentu berkaitan satu sama lain. Dengan demikian, tindakan
yang diambilnya akan ditujukan untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan.Semakin tinggi
kedudukan seorang manajer dalam suatu hierarki organisasi, semakin sedikit ketrampilan teknis
yang diperlukan. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan seorang manajer dalam suatu hierarki
organisasi, semakin penting ketrampilan teknis yang diperlukan. Henry Mintzberg yang
selanjutnya dikutip oleh Stoner dan Wankel (1986) mengemukakan bahwa terdapat kesamaan
yang kuat dalam perilaku manajer pada semua hierarki organisasi. Semua manajer memiliki
wewenang formal atas unit-unit organisasi mereka sendiri dan memperoleh status dari wewenang
tersebut. Status tersebut menyebabkan semua manajer terlibat dalam hubungan antar pribadi
dengan bawahan, rekan, dan atasan, yang pada gilirannya mereka memberikan kepada manajer
informasi yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan. Perbedaan aspek- aspek pekerjaan
tersebut menyebabkan manajer semua hierarki organisasi terlibat dalam serangkaian peran antar
pribadi, peran informasional, dan peran pengambilan keputusan, menurut Mintzberg tersebut
“sekelompok pribadi yang terorganisasi (organized sets of behaviors)”.

1. Peran antar pribadi manajer (The manager’s impersonal roles). Dalam peran antarpribadi,
manajer harus bertindak sebagai sebagai tokoh, sebagai pemimpin, dan sebagai
penghubung agar organisasi yang dikelolanya berjalan dengan lancar. Sebagai tokoh
(central figure ) manajer seringkali berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan
tugas seremonial, seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahan,
menghadiri undangan, dan sebagainya. Sebagai pemimpin (leader), manajer harus
melakukan aktivitas, seperti merekrut bawahan, mengangkat dan memberikan pelatihan,
memotivasi, mengembangkan, dan menggiatkannya. Sebagai penghubung (liaison), yaitu
berhubungan dengan orang yang bukan bawahan atau atasannya (misalnya dengan rekan-
rekannya dalam organisasi atau dengan pelanggan, kreditur, investor, pemasok, dan para
pihak luar organisasi lainnya).
2. Peran informasional manajer (The manager’s informasional roles). Dalam perannya
sebagai informasional dalam suatu organisasi, manajer bertindak sebagai pengumpul dan
penyebar informasi. Dalam hal ini, manajer harus memainkan 3 peran : pemantau,
penyebar, dan juru bicara. Pertama, sebagai seorang pemantau, manajer secara kontinyu
mencari informasi yang dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif. Kedua, sebagai
penyebar, manajer menyebarkan menyalurkan kepada para bawahan informasi penting
karena tanpa dia informasi tersebut tidak dapat diperoleh. Ketiga, sebagai juru bicara,
manajer menyampai-kan sebagian dari informasi yang dikumpulkannya kepada individu
di luar unitnya atau bahkan pula para pihak lain di luar organisasinya.
3. Peran pengambil keputusan manajer (The manager’s decisional roles). Dalam peran ini,
manajer harus bertindak dalam 4 peran yang bertalian dengan pengambilan keputusan
yang dapat diambil oleh manajer. Peran manajer yang dimaksudkan adalah peran :
wirausaha, pereda gangguan, pengalokasian sumber daya, dan perunding. Dalam peran
wira-usaha, manajer berusaha untuk menyempurkan unitnya. Sebagai wirausaha, manajer
membuat perubahan secara sukarela. Dalam peran pereda gangguan, manajer bertindak
terhadap kondisi yang berada di luar pengendaliannya, misalnya pemogokan, pelanggan
yang pailit, pembatalan kontrak, dan sejenisnya. Sebagai pengalokasian sumber daya,
manajer bertanggung jawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya
yang dimiliki organisasi dan waktu yang dimilikinya sendiri akan digunakan. Sebagai
perunding, manajer melakukan perundingan dengan pihak lain di luar organisasi.
Misalnya presiden direktur perusahaan melakukan perundingan dengan perusahaan
konsultan, manajer produksi melakukan perundingan kontrak dengan pemasok, manajer
bawahan berunding dengan wakil serikat kerja, manajer pemasaran melakukan
perundingan dengan pedagang eceran, dan sebagainya. Para manajer menggunakan
banyak waktunya sebagai perunding karena hanya merekalah yang memiliki informasi
dan otoritas yang dibutuhkan seorang perunding.

2.4. PROSES MANAJAMEMEN


Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah
suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi.
Rangkaian aktivitas dimaksudkan adalah merupakan fungsi seorang manajer. Fungsi manajer
tersebut membentuk suatu proses keseluruhannya.
Kajian fungsi manajer secara garis besarnya dapat dilihat dari dua arah, yaitu fungsi manajer ke
dalam organisasi dapat dilihat dari 2 sudut berikut :
1. Fungsi manajer dari sudut proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, dan pengendalian.. Fungsi manajer dari sudut proses, merupakan tahapan
aktivitas yang secara kontinyu mutlak dioperasikan meliputi : planning, organizing, directing,
motivating, dan controlling.
a) Perencanaan (Planning); aktivitas perencanaan dilakukan untuk menetapkan sejumlah
pekerjaan yang harus dilaksanakan kemudian. Tujuan dari setiap organisasi dalam
proses perencanaan merupakan hal yang sangat penting karena tujuan inilah yang
menjadi pegangan dalam aktivitas selanjutnya. Tujuan yang ingin direalisasikan
tersebut harus tetap diperhatikan, dipedomani, dan dijadikan bacaan oleh setiap elemen
organisasi, khususnya manajer yang memegang kemudi organisasi.
b) Pengorganisasian (Organizing), sebagai fungsi manajemen yang kedua, dalam arti baik
statis maupun dinamis. Organisasi dalam arti statis adalah skema, bentuk, bagan yang
menunjukkan hubungan di antara fungsi serta otoritas dan tanggung jawab yang
berhubungan satu sama lain dari individu yang diberi tugas atau tanggung jawab atas
setiap fungsi yang bersangkutan. Sedangkan organisasi dalam arti dinamis, adalah
proses pendistribusian pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh individu atau kelompok
dengan otoritas yang diperlukan untuk pengoperasiannya. Dengan demikian, kewajiban
yang dijalankan memberikan saluran yang efektif bagi setiap aktivitasnya yang
dilaksanakan. Jadi, pengorganisasian berarti menetapkan sistem organisasi yang dianut
organisasi dan mengadakan distribusi kerja agar mempermudah perealisasian tujuan.
c) Pengarahan (directing). Aktivitas pengarahan adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan pemberian perintah dan saran. Agar organisasi selalu dinamis, manajer haruslah
memberikan perintah dan saran kepada bawahan yang sudah ditempatkan pada posisi
sesuai dengan kemampuannya. Perintah dan saran yang diberikan oleh manajer kepada
bawahan terseut harus jelas dan realistis. Karena kesamaran perintah dan saran yang
diberikan oleh manajer kepada bawahan akan memberikan dampak yang negatif dalam
pelaksanaannya.
d) Pemotivasian (Motivating). Agar tercipta kerja yang menggairahkan, manajer harus
melaksanakan fungsinya, memotivasi bawahannya. Oleh karena adanya perbedaan
motif, tujuan, dan kebutuhan dari masing-masing individu untuk bekerja, juga karena
perbedaan waktu dan tempat.
e) Pengendalian (controlling). Dengan aktivitas pengendalian, berarti manajer harus
mengevaluasi dan menilai pekerjaan yang dilakukan bawahan. Aktivitas pengendalian
dimaksudkan untuk mencari penyimpangan sehingga tindakan perbaikan dapat
dilakukan ke arah rencana yang telah ditetapkan. Aktivitas ini berarti bahwa dalam
mengoperasikan fungsinya, manajer berusaha membimbing bawahan ke arah
terealisasinya tujuan organisasi.

2. Fungsi manajer dari sudut spesialisasi kerja, merupakan penerapan fungsi sesuai dengan
bidang kerja yang dalam dalam organisasi. Fungsi yang dimaksudkan sebagai berikut :

 Fungsi Keuangan, manajer harus berusaha agar posisi keuangan organisasi setiap saat
dapat memberikan dana dalam aktivitas secara rutin maupun berkala.
 Fungsi Ketenagakerjaan, manajer harus berusaha agar bawahan selalu berada dalam
kondisi moral dan disiplin kerja yang tinggi. Dengan kondisi moral dan disiplin yang
tinggi, bawahan diharapkan mampu memberikan angka kontribusi produktivitas kerja
yang tinggi pula. Dengan tinggi angka produktivitas kerja berarti organisasi dapat
mewujudkan tujuan.
 Fungsi Pemasaran, manajer harus berusaha agar pelaksanaan aktivitas organisasi yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen dapat memenuhi para
konsumen dengan sebaik-sebaiknya.
 Fungsi Pembelian, manajer harus berusaha agar pembelian bahan baku dan bahan
penolong dapat terjamin kualitasnya dan dengan harga yang serendah mungkin. Dengan
demikian, bahan baku dan bahan penolong tersebut setelah diproses mampu memberikan
keluaran produksi yang berkualitas.
 Fungsi produksi, manajer harus berusaha agar barang dapat diproduksikan dengan teknik
yang tidak berbelit. Dengan demikian, proses produksi tidak memerlukan alokasi dana
dan waktu yang tinggi, serta kualitas produksi dapat terjamin. Secara singkat proses
produksi dapat dicapai secara efisien dan efektif.
3. Fungsi manajer ke luar organisasi, merupakan pelaksanaan aktivitas manajer yang
berhubungan dengan pihak yang berkepentingan dengan organisasi maupun organisasi
yang berkepentingan dengan pihak tertentu. Fungsi manajer ke luar organisasi, antara lain
berupa:
 penyampaian informasi ekonomis kepada pihak yang berkepentingan dengan
organisasi, misalnya kepada pemegang saham, investor, pemasok, pelanggan,
bank, kreditur, pemerintah, dan sejenisnya;
 penyampaian informasi umum kepada pihak luar, misalnya pengumuman,
pameran, siaran, dan sejenisnya; dan
 kerja sama dengan pihak lain, pemerintah maupun swasta dalam maupun luar
negeri.
Pelaksanaan fungsi manajer ke luar organisasi tidak selamanya harus sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. Akan tetapi, seringkali timbul fungsi manajer secara
spontanitas. Misalnya, adanya kunjungan pihak luar ke dalam organisasi, timbulnya
kerjasama dengan pihak lain yang kesemuanya tidak direncanakan. Oleh karena itu, amat
sulit kiranya untuk mendetail jenis fungsi manajer ke luar organisasi. Yang jelas secara
garis besar, fungsi tersebut berbentuk komunikasi maupun kerjasama.

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Manajemen adalah ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,


pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan. Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan
kepercayaan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial.
Oleh karena itu, dalam filsafat manajemen terkandung suatu dasar pandangan hidup yang
mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan
efektivitas dalam pekerjaan manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.bsi.ac.id
https://www.maxmanroe.com
modul dasar-dasar manajemen

Anda mungkin juga menyukai