KELOMPOK 1
Disusun Oleh:
JOEL PANGIHUTAN(10120559)
IRFAN WAHYUDI(10120541)
Dosen Pembimbing:
ROSNY GONIDJAYA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020/2021
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita, sehingga kami pada saat ini masih
berkesempatan untuk menyelesaikan makalah ini secara tepat waktu. Makalah ini berisi
informasi dan pengetahuan mengenai Manajemen. Makalah ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Manajemen & SIM 1 dengan dosen pengajar yaitu Ibu ROSNY
GONIDJAYA
Kami menyadari bahwa didalam proses penyusunan makalah ini, kami tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak dan mencari sumber dari berbagai media seperti web, buku,
maupun e-book. Kami juga meminta maaf apabila terdapat beberapa kesalahan baik dalam
penulisan maupun isi dari makalah yang telah disusun ini. Selama penyusunan makalah ini,
kami sudah berusaha untuk membuat makalah ini bukan hanya sekedar untuk tugas, tetapi
agar informasi yang kami kumpulkan dari beberapa sumber terpercaya dapat bermanfaat bagi
banyak orang. Apabila ada masukan atau perbaikan dengan pintu terbuka kami akan
menerima segala bentuk saran untuk mengembangkan kemampuan kami. Selamat membaca
dan semoga bermanfaat.
Salam Literasi !
Penulis,
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………….4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
a. Definisi Manajemen……………………………………………………….5
b. Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni………………………………………..6
B. Manajemen dan Manajer
a. Tingkatan Manajemen……………………………………………………..7
b. Fungsi-Fungsi Manajemen……………………………………………….11
c. Keterampilan-Keterampilan Manajerial………………………………….15
C. Evolusi Teori Manajemen
a. Teori Manajemen Klasik…………………………………………………16
b. Teori Perilaku…………………………………………………………….19
c. Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu Manajemen)…………………20
d. Evolusi Teori Manajemen………………………………………………..21
D. Manajemen dan Lingkungan Eksternal
a. Definisi Lingkungan……………………………………………………...24
b. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro…………………25
c. Tanggung Jawab Sosial Manajer…………………………………………28
E. Pengertian Wewenang, Kekuasaan, dan Pengaruh
a. Struktur Lini dan Staf…………………………………………………….28
b. Wewenang Lini, Staf, dan Fungsional…………………………………...31
c. Delegasi Wewenang……………………………………………………...34
d. Sentralisasi vs Desentralisasi…………………………………………….36
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….41
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Dizaman yang serba modern seperti sekarang ini manajemen sangatlah berarti dalam
kehidupan sehari-hari, dengan adanya manajemen semua pekerjaan akan terasa lebih mudah
dan cepat bisa terlaksana sesuai apa yang kita rencanakan dan kita inginkan sebelumnya.
Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai pentingnya manajemen dan tentang
manajemen itu sendiri secara lebih spesifik, laporan ini kami buat bertujuan untuk membuat
para pembacanya lebih paham tentang manajemen. Selamat membaca!
Salam Literasi !
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
a. Definisi Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
(Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
Manajer sendiri menurut Plunket (2005:5) merupakan people who are allocate and
oversee the use of resources jadi merupakan orang yang mengatur dan mengawasi
penggunaan sumber daya.
5|Page
organization.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen merupakan
proses mengelola dan mengkoordinasi sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Mary Parker Follet yang dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen
merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung
arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang
lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
Manajemen sebagai ilmu merupakan ilmu sosial apabila dikaitkan dengan klasifikasi
ilmu. Definisi manajemen sebagai ilmu juga berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya meski
manajemen adalah bagian dari ilmu administrasi. Secara umum manajemen merupakan ilmu
terapan dikarenakan manfaat dari manajemen baru akan dirasakan apabila diterapkan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia.
Manajemen sebagai seni merupakan cara pada mengatasi kewajiban ataupun tugas
bersama dengan kerjasama tim. Penjabaran manajemen sebagai seni memiliki sudut pandang
bahwa pada pencapaian tujuan organisasi atau kelompok maka diperlukan kerja sama dengan
orang lain.
Letak seni dalam hal ini adalah bagaimana cara memerintah orang lain supaya mau
bekerja sama untuk meraih tujuan bersama. Sehingga manajemen dianggap sebagai seni oleh
Mary Parker Follet karena pada kegiatan peraihan tujuan dilakukan melalui cara-cara
mengatur orang lain dalam menjalankan tugasnya. Pada kasus ini, kemampuan untuk melihat
integritas dan totalitas pada bagian yang terpisah pada visi yang sama merupakan seni dalam
manajemen. Seni dalam manajemen mencakup kemampuan dalam menyatukan visi atau
tujuan dan berbagai aspek seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan pengambilan
keputusan behrubungan dengan unsur manusia tentang cara pendekatan manajemen seni.
Contoh manajemen sebagai ilmu dan seni dapat dilihat dengan melakukan berbagai
studi, observasi dan praktek. Manajer yang handal pada ilmu manajemen dan memiliki seni
dalam mengelola adalah artis yang handal dalam ilmu pengetahuan. Dia harus mengatur
organisasi dengan berbagai macam orang berdasarkan teori yang dia miliki dan harus
memberi inspirasi dan motivasi kepada semua orang dengan memuji dan mengajarkan tanpa
6|Page
membedakan latar belakang. Hal yang demikian dilakukan untuk mencapai tujuan bersama
yang diharapkan. Perpaduan ilmu pengetahuan yang menggunakan rumus dan teori yang
bersifat kaku akan lebih optimal apabila dicairkan dengan perbuatan dan komunikasi yang
manusiawi. Kegiatan tersebut dapat dikatakan sebagai contoh manajemen sebagai proses
pencapaian tujuan bersama.
a. Tingkatan Manajemen
Tingkatan manajemen lini pertama adalah tingkatan manajemen paling bawah pada
sebuah organisasi.
Manajemen lini pertama memiliki tugas untuk memimpin dan mengkontrol pekerja
non manajerial pada sebuah perusahaan atau organisasi. Tingkatan pada manajemen ini tidak
membawahi tingkatan manajemen yang lainnya.
Beberapa contoh tingkatan manajemen lini pertama adalah penyelia (supervisor) atau
pengawas, manajer lokasi, manajer perkantoran, manajer departemen, manajer shift, atau
mandor.
7|Page
Manajemen ini disebut juga manajemen operasional yang terlibat secara langsung
pada proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai rencana yang
telah ditentukan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
Perlu diketahui tingkatan manajemen awal ini dipilih oleh manajemen level
menengah. Diantara keahlian yang utama dibutuhkan adalah keahlian komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal.
Manajemen tingkat awal memiliki berbagai kegiatan yang harus dilakukan seperti :
Tingkatan manajemen ini memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan rencana yang
telah ditetapkan oleh manajemen puncak.
8|Page
cabang (cabang perusahaan atau unit lokal), manajer pabrik, Junior Executive (asisten
manajer pembelian, asisten manajer pemasaran, dll) dan manajer divisi.
Manajemen level menengah ini ditunjuk oleh manajemen puncak. Kemampuan yang
dibutuhkan di antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan,
manajemen waktu dan juga teknikal.
Peran manajemen tingkat menengah pada suatu organisasi adalah sebagai berikut :
Hal yang perlu diketahui bahwa manajer tingkat menengah memiliki tugas khusus
sebagai penghubung antara manajemen puncak dengan manajemen lini pertama. Sehingga
dalam konteks ini manajer tingkat menengah harus memiliki kemampuan komunikasi dua
arah yang baik.
Klasifikasi tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak
mempunyai tanggung jawab pada semua manajemen organisasi. Tingkatan manajemen
puncak memiliki tugas membuat rencana aktivitas dan strategi perusahaan secara global dan
mengarahkan jalannya perusahaan.
Beberapa contoh tingkatan manajemen puncak seperti dewan direksi, CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Shief Informatioan Officer), CFO (Chief Financial Officer), General
Manajer atau dikenal dengan Presiden Direksi (Presdir).
9|Page
Direksi adalah wakil para pemilik perusahaan atau pemilik saham. Mereka ditetapkan
oleh para pemegang saham perusahaan dan CEO ditunjuk oleh dewan direksi perusahaan.
Untuk manajemen tingkat ini, keahlian utama yang diperlukan adalah keahlian dalam
hal konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen
waktu.
10 | P a g e
b. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan
lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:
1. Planning
11 | P a g e
Beberapa kegiatan perencanaan dalam fungsi manajemen adalah :
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan fungsi perencanaan dengan
baik adalah
Fungsi planning diadakan bukan tanpa tujuan, setidaknya inilah beberapa manfaat
proses perencanaan
12 | P a g e
2. Middle Level Planning
2. Organizing
Organizing atau proses pengorganisasian adalah 4 fungsi manajemen menurut para ahli
yang berfokus pada pengaturan sumber daya fisik dan manusia yang perusahaan miliki guna
merealisasikan rencana tujuan.
Biasanya, fungsi organizing dipakai untuk mengelompokkan seluruh alat, tugas, orang
maupun wewenang yang ada untuk tujuan pemenuhan rencana. Proses pengawasan dilakukan
oleh manajer secara mudah dengan memanfaatkan fungsi pengorganisasian. Manajer dapat
menentukan anggota kelompok, penanggung jawab hingga jenis dan klasifikasi tugas melalui
fungsi organizing.
Ada 3 unsur yang harus dipenuhi fungsi pengorganisasian. Ketiga unsur tersebut adalah
Untuk mewujudkan fungsi pengorganisasian yang baik, berikut beberapa kegiatan yang
harus dilaksanakan:
13 | P a g e
4. Menentukan struktur perusahaan sesuai tanggung jawab dan garis kewenangan.
Setidaknya, inilah beberapa manfaat yang akan diperoleh dengan menerapkan fungsi
pengorganisasian.
Actuating and directing atau fungsi pengarahan merupakan usaha untuk menghasilkan
kinerja yang lebih efektif dan efisien dengan menciptakan suasana kerja yang dinamis.
4. Controlling
Controlling atau proses pengawasan merupakan 4 fungsi manajemen menurut para ahli
terakhir yang digunakan untuk tujuan pengendalian.
Fungsi controlling juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kinerja
karyawan sesuai standar yang telah dibuat. Melalui fungsi controlling, evaluasi perbaikan
dapat dilaksanakan bila memang dibutuhkan.
14 | P a g e
Untuk merealisasikan fungsi controlling dengan efektif, berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan
c. Keterampilan/Keahlian Managerial
15 | P a g e
c. Keahlian dalam Manajemen Global (Global Management Skills), yaitu
keahlian manajerial yang tidak saja terfokus pada satu keadaan di negara
tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya.
d. Keahlian dalam hal teknologi (Technological Skills), yaitu keahlian manajerial
dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang
terjadi
Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada
abad 18. Para pemikir tersebut memberikan pengertian temadap masalah-masalah
manajemen yang timbul baik itu dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para
pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol,Frederick W Taylor dan
lainnya.
16 | P a g e
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik pada usaha
penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah
agar terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertama kali
mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat dikendalikan
dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822,
yang disebut mesin penambah dan pengurang (Difference Machine)",
17 | P a g e
4. Henry L Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus
ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem "Charting" yang terkenal
dengan "Gant Chart". yang menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal
balik antara manajemen dan para karyawan, yaitu kerja sama yang harmonis. Henry
beranggapan bahwa unsur manusia sangat penting sehingga menggaris bawahi pentingnya
mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak karyawan dan
manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala masalah manajemen. Metodenya yang
terkenal adalah metode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan
adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan menekankan pentingnya waktu
maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal ini yang
menghasilkan terciptanya "Gantt Chart" yang terkenal tersebut. Teknik ini pelopor Teknik-
teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun
1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas
pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang
kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh
dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya
ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang
tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang
bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat
diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.
Fayol membagi kegiatan danoperasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
18 | P a g e
e. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan
neraca, serta berbagai data statistik.
Mari percaya bahwa adanya hubungan yang harmonis antara karyawan dan
manajemen berdasar pada persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk
memisahkan atasan sebagai pemberi perintah dengan bawahan sebagai penerima perintah.
Beliau menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena
kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada
pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.
b. Teori Perilaku
Manajemen perilaku ini merupakan aliran yang menempatkan penekanan sikap dan
perilaku individu dalam sebuah proses kelompok. Aliran ini merupakan praktik penerapan
konsep psikologi terhadap tatanan industri yang menekankan pada kebutuhan manusia,
kelompok kerja, dan peran faktor sosial dalam lingkungan kerja.
19 | P a g e
Prinsip dasarnya adalah, semua perilaku individu yang ada di dalam organisasi harus
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Oleh karena itu maka dibutuhkan serangkaian penataan,
pengaturan, dan pengelolaan agar semua perilaku individu tersebut dapat selaras dengan
tujuan dan kebutuhan organisasi.
Ada banyak bentuk penataan, pengaturan, dan pengelolaan perilaku individu tersebut,
diantaranya yang dianggap penting adalah melalui serangkaian proses belajar sebagai
mekanisme charging bagi peningkatan kapasitas individu dalam beradaptasi dengan
perubahan lingkungan. Mekanisme charging ini bisa dilakukan dengan cara mengundang
pihak ketiga yang dipandang expert di bidangnya.
Sebagai psikolog yang expert dibidang manajemen perilaku, maka kami memberikan
layanan dan fasilitasi peningkatan keterampilan, keahlian, dan kapasitas sumber daya
manusia melalui pendekatan manajemen perilaku dalam bentuk:
20 | P a g e
yang diucapkan, dirasakan, dan dilakukan oleh partisipan atau sumber data. Peneliti
kuantitatif harus bersifat “perspektif emic” artinya memperoleh data bukan “sebagai
seharusnya”, bukan berdasarkan apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan
sebagaimana adanya yang terjadi dilapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh
partisipan/sumber data. Oleh karena itu penelitian kuantitatif jauh lebih sulit dari penelitian
kualitatif, karena peneliti kuantitatif harus berbekal teori yang luas sehingga mampu menjadi
“human instrument” yang baik. Penelitian kuantitatif jauh lebih sulit bila dibandingkan
dengan penelitian kualitatif karena data yang terkumpul bersifat subyektif dan instrument
sebagai alat pengumpul data adalah peneliti itu sendiri.
Instrument penelitian yang baik, peneliti kuantitatif dituntut untuk memiliki wawasan yang
luas, baik wawasan teoritis maupun wawasan yang berkaitan dengan konteks sosial yang
diteliti yang berupa nilai, budaya, keyakinan, hukum, adat-istiadat yang terjadi dan
berkembang pada konteks sosial tersebut. Bila peneliti tidak memiliki wawasan yang luas,
maka peneliti akan sulit membuka pertanyaan pada sumber data, sulit memahami apa yang
terjadi, tidak akan mampu memahami analisis secara induktif terhadap data yang diperoleh,
padahal pendekatan induktif memberikan panekanan pada pemahaman yang kompresif atau
“holistik" mengenai situasi sosial yang ditelaah. Artinya, kehidupan sosial dipandang sebagai
pelibatan serangkaian peristiwa yang saling berpautan, yang perlu untuk digambarkan secara
lengkap oleh peneliti kuantitatif.
Pada kenyataannya manajemen sulit dedifenisikan karena tidak ada definisi manajemen
yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para
manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi
bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada
definisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
21 | P a g e
• Manajemen Ilmiah (Scientific Management),dan
• Teori Organisasi klasik (Classiccal Prganization Theory).
2. Aliran perilaku (Behavioral School).
3. Aliran Ilmu Manajemen (Management Science School).
Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkan
pula pendekatan-pendekatan yang berusaha mengintegrasikan ketiga aliran tersebut diatas.
Pendekatan tersebut adalah:
Selain itu, terdapat beberapa tokoh lain pada teori manajemen ilmiah aliran klasik ini :
Teori ini muncul karena adanya kebutuhan akan perlunya pedoman untuk mengelolah
organisasi yang kompleks.
22 | P a g e
b. Beberapa prinsip yang mendasari prilaku manajerial yang efektif dan dapat
diajarkan, memberikan hal-hal praktis yang dapat diterapkan.
c. Padangan yang dapat membuat para manajer waspada akan masalah-masalah
mendasar yang mungkin mereka temui dalam setiap organisasi.
Aliran ini muncul karena dalam pendekatan klasik, efesiensi produksi dan keserasian kerja
tidak dapat dicapai, oleh karena itu dicari upaya untuk membantu manajer mengatasi masalah
organisasi melalui sisi perilaku karyawan.
23 | P a g e
Terkenal denga karyanya Eksperimen tentang perilaku manusia dalam situasi kerja.
Eksperimen itu disebut "Eksperimen Hawthorne". Simpulan dari eksperimen ini bahwa
Perhatian khusus dapat menyebabkan seseorang meningkatkan usahanya.
a. Model atau teori yang diajukan dipandang terlalu abstrak dan rumit untuk
diterapkan.
b. Karena perilaku manusia sangat kompleks, sering para ahli dari aliran ini
memberi saran yang berbeda untuk memecahkan masalah-masalah tertentu.
Akibatnya para manajer bingung untuk memilih saran mana yang digunakan.
• Aliran Ilmu Manajemen
24 | P a g e
a. Hanya efektif untuk kegiatan perencanaan dan pengawasan, dan tidak efektif
pada kegiatan lain (pengorganisasian dan memimpin).
b. Walaupun teknik yang dikemukakan aliran ini cukup luas dalam mengatasi
masalah manajemen, tetapi teknik-teknik tersebut tidak cukup efektif untuk
mengatasi masalah manusia dalam manajemen.
Lingkungan menurut definisi umum yaitu segala sesuatu disekitar subyek manusia
yang terkait dengan aktifitasnya. Elemen lingkungan adalah hal-hal yang terkait dengan:
tanah, udara, air, sumber daya alam, flora, fauna, manusia, dan hubungan antar faktor-faktor
tersebut. Titik sentral isu lingkungan adalah manusia. Jadi manajemen lingkungan bisa
diartikan sekumpulan aktifitas merencanakan, mengorganisasikan, dan menggerakkan
sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan
yang telah ditetapkan.
Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996), sistem manajemen lingkungan (EMS) adalah
“that part of the overall management system which includes organizational structure
planning, activities, responsibilities, practices, procedures, processes, and resources for
developing, implementing, achieving, reviewing, and maintaining the environmental policy”.
Jadi disimpulkan bahwa menurut ISO 14001, EMS adalah bagian dari sistem
manajemen keseluruhan yang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan
lingkungan. Sehingga EMS memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan
dan merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan yang lebih luas.
25 | P a g e
Manajemen Lingkungan ialah manajemen yaang mengolola organisasi berdasarkan
pada lingkungan-lingkungan, seperti dibawah ini:
Faktor lingkungan mikro dan makro merupakan variabel yang berada di dalam dan di luar
industri. Mereka dapat mempengaruhi kinerja dan produksi organisasi mana pun. Semua
faktor ini harus dipertimbangkan dan ditangani dengan baik oleh manajemen yang unggul
untuk menjalankan bisnis yang lancar dengan tetap menjaga lingkungan internal dan
eksternal organisasi yang damai.
a. Perilaku konsumen
Faktor perilaku konsumen meliputi norma, gaya hidup, dan praktik demografi dan budaya
konsumen sasaran. Menjadi ikon mode industri mode, Michael Kor perlu memperbarui tren
pakaian mereka agar sesuai dengan sasaran dan mempertimbangkan tren pasar lokal atau
pilihan mode. Oleh karena itu, kajian norma budaya dan gaya hidup sangat membantu dalam
mengarahkan produksi produk fesyen.
b. Karyawan
Karyawan merupakan faktor lingkungan mikro yang paling signifikan yang sangat
mempengaruhi kemajuan suatu organisasi. Dalam hal organisasi mode, penting bagi
karyawan untuk mengetahui semua tren mode dan preferensi konsumen yang berubah. Selain
itu, komunikasi dan koordinasi antar karyawan harus unggul dalam menjalankan tugas yang
berbeda. Perusahaan harus menetapkan strategi ramah karyawan untuk mempromosikan
pengabdian dan loyalitas di antara karyawan mereka. Hanya dengan begitu mereka dapat
bekerja menuju tujuan organisasi dan mencapai serta mempertahankan status mereka di
industri dan bisnis mode.
26 | P a g e
c. Distributor
Pemangku kepentingan dan pemegang saham adalah investor utama dalam organisasi dan
bertanggung jawab untuk menasihati strategi bagi perusahaan untuk tumbuh. Melibatkan
pemegang saham dalam pengambilan keputusan menjadi penting karena kebijakan yang
ditetapkan oleh mereka akan sangat mempengaruhi bagaimana perusahaan beroperasi dan
mempengaruhi profitabilitas. Perusahaan kita harus melibatkan pemangku kepentingan dan
pemegang saham untuk mengembangkan hubungan yang lebih baik.
a. Teknologi
Faktor teknologi mengacu pada sumber daya dan sarana yang diperlukan untuk
memenuhi permintaan dan produksi organisasi. Misalnya, jika sebuah perusahaan berurusan
dengan produk kulit, ia harus memiliki akses ke sumber daya kulit yang cukup untuk
memenuhi permintaan pelanggan. Kelangkaan sumber daya dapat menyebabkan harga yang
lebih tinggi atau permintaan yang lebih sedikit untuk produk tersebut. Selain itu,
memasukkan teknologi terkini menjadi penting karena industri fashion yang berkembang
juga menghasilkan persaingan yang tinggi. Oleh karena itu, organisasi harus berinvestasi
dalam teknologi untuk memenuhi permintaan pasar yang cepat. Seperti dijelaskan di atas,
perusahaan kita harus memperkenalkan teknologi baru agar dapat bersaing ketat dengan para
pesaingnya.
Perubahan dalam lingkungan politik dan hukum juga dapat berdampak negatif pada bisnis
seperti contoh kita, industri fashion. Oleh karena itu, perusahaan fashion kita harus
memastikan bahwa hak-hak buruh terpenuhi. Demikian pula, jika salah satu faktor berubah,
integritas tenaga kerja dan undang-undang perburuhan kita tidak boleh terpengaruh.
c. Faktor-faktor ekonomi
27 | P a g e
Fluktuasi ekonomi juga dapat mempengaruhi kemajuan suatu usaha. Melihat kembali
industri fesyen, kondisi ekonomi yang stabil dan menguntungkan memungkinkan konsumen
membelanjakan lebih banyak pendapatan mereka yang dapat dibelanjakan untuk barang-
barang mewah. Namun, inflasi atau resesi dapat berdampak negatif pada penjualan produk
fashion tersebut. Jadi, harus dipastikan harga produk atau merek harus lebih rendah untuk
bersaing dengan tantangan ekonomi di negaranya masing-masing.
Seperti yang diamati oleh media dan masyarakat umum, penampilan perusahaan dapat
sangat memengaruhi bisnis dan perilaku karyawan yang sedang berlangsung. Michael Kors
menjalin hubungan yang kuat dengan sel media yang berbeda karena mereka mampu
mewakili merek dengan cara yang baik dan buruk. Memahami bagaimana media dapat
mempengaruhi opini konsumen sangat penting untuk setiap aspek rantai produksi
Dalam beberapa tahun terakhir, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) telah
memperoleh banyak perhatian dari peneliti dan profesional. Sejumlah penelitian telah
dilakukan untuk menentukan dampak dari tanggung jawab sosial perusahaan pada dimensi
yang berbeda dari organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) terhadap Corporate Reputation dan
dampaknya pada Brand Equity. Jenis Penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif
dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan tehnik simple random
sampling. Kuesioner dikirim melalui email dan panel online ke 218 perusahaan pelanggan
PT. Bio Farma. Teknik analisis data yang digunakan adalah Path Analysis dengan alat bantu
software komputer SPSS 23.0. Studi ini menemukan bahwa tingkat CSR yang lebih tinggi
berhubungan positif dengan tingkat yang lebih tinggi dari Corporate.
Reputation serta Brand Equity. Selain itu, hasil empiris menunjukkan bahwa CSR
secara tidak langsung mempengaruhi Brand Equity melalui peran mediasi Corporate
Reputation. Hal ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dan reputasi
perusahaan memiliki dampak yang signifikan dan positif terhadap ekuitas merek. Ini juga
mendukung efek sebagian mediasi dari reputasi perusahaan pada hubungan antara CSR dan
ekuitas merek. Penelitian ini menemukan bahwa untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi
28 | P a g e
dari Brand Equity dan Corporate Reputation, PT. Bio Farma harus meningkatkan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan (CSR).
Bagi sebuah organisasi, lembaga, badan usaha atau perusahaan, keberadaan struktur
organisasi sangat penting. Selain berguna sebagai suatu alat yang bisa membimbing kinerja
setiap orang di dalamnya, struktur organisasi juga berperan sangat penting dalam pencapaian
tujuan bersama dengan efektif dan efisien. Struktur organisasi (organizational structure)
merupakan hierarki dalam bentuk garis atau kerangka bertingkat yang memuat gambaran
susunan bagian, posisi atau fungsi dan hubungan antar komponen secara formal.Gambaran
yang ada di dalam sebuah bagan struktur organisasi termasuk keterkaitan alur kerja,
sistematika laporan dan komunikasi formal yang ada di dalamnya.
Struktur organisasi juga dapat mencegah terjadinya kendala. Pembagian tugas pada
setiap bagian secara jelas, tidak hanya akan memaksimalkan kinerja sumber daya manusia di
dalamnya namun segala keputusan yang muncul dan hasil kerja dapat
dipertanggungjawabkan oleh seseorang. Di dalam organisasi maupun perusahaan, terdapat
berbagai ragam bentuk struktur. Beberapa di antaranya, yaitu struktur organisasi garis atau
lini dan staff, struktur organisasi fungsional, struktur organisasi lini dan staf, struktur
organisasi fungsional, struktur organisasi matriks dan struktur organisasi komite.
Berikut ini merupakan penjabaran tentang bentuk struktur organisasi lini dan staf serta
struktur organisasi lini dan fungsional. Adapun hal-hal yang akan kita pahami, yaitu
pengertian, ciri-ciri, kelebihan, kelemahan dan contoh penerapan dari masing-masing bentuk
struktur organisasi tersebut.
Merupakan salah satu bentuk tata organisasi, struktur organisasi lini dan staf sangat
pas untuk perusahaan atau organisasi berskala besar. Struktur organisasi lini dan staf adalah
bentuk gabungan dari struktur organisasi fungsional dan asas komando dari struktur
organisasi lini atau garis namun tugas pemimpinnya akan terbantu berkat kehadiran beberapa
staf.
29 | P a g e
Pimpinan akan melimpahkan wewenang dalam organisasi secara vertikal kepada
pimpinan bawahannya. Peran staf pada struktur organisasi tersebut sebagai penasihat dan
pemberi masukan, bantuan hingga ide dan data atau informasi yang pimpinan butuhkan.
Terdapat ciri-ciri yang membedakan struktur organisasi lini dan staff dengan bentuk
struktur organisasi lainnya. Berikut ini merupakan ciri-ciri struktur organisasi lini dan staf.
• Hanya ada satu pimpinan organisasi atau perusahaan yang dibantu staf.
• Memiliki dua kelompok wewenang, yakni lini dan staf.
• Tidak terjadi hubungan langsung antara pimpinan dan bawahan.
• Organisasi cenderung besar dan memiliki sifat kompleks.
• Jumlah anggota organisasi atau pegawai perusahaan yang cenderung banyak.
• Terdapat spesialisasi di dalam organisasi atau perusahaan.
Seperti ragam bentuk struktur organisasi yang lainnya, struktur organisasi lini dan
staff memiliki beberapa kelebihan. Berikut ini merupakan kelebihan struktur organisasi lini
dan staf.
30 | P a g e
Kelemahan Struktur Organisasi Lini dan Staf
Dalam penerapannya terdapat kelemahan pada struktur lini dan staff. Adapun
beberapa kelemahan dari struktur organisasi lini dan staf dapat kita simak berikut ini.
Dalam penerapannya, struktur organisasi lini dan staff sangat pas untuk organisasi,
badan usaha atau perusahaan dengan skala yang cukup besar. Dengan gambaran bagan
struktur yang menyerupai hierarki organisasi lini, terdapat tambahan staf sebelum garis
komando sampai ke bagian hierarki di bawahnya.
Staf pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peranan yang sangat penting.
Tugas dari staf ialah memberikan nasihat atau masukan, bahkan informasi tambahan untuk
pimpinan, terutama menjelang pengambilan suatu keputusan.
31 | P a g e
1. Wewenang lini, adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya
langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya
dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke
bawahan melalui tingkatan organisasi.
2. Wewenang staf, adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para spesialis
untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia
ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan
menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau
dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi
yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
• Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja
• Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif,
pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
• Punya semangat kerja sama yang ramah
• Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
• Kesederhanaan
• Kemauan baik dan optimis
Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang
tinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf yaitu menambah biaya
administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta
akuntabilitas. yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi.
Wewenang staf Yaitu hak para staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi
konsultasi pada personalia yang tinggi, Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan
suatu kegiatan kepada orang yang ditujuk yaitu:
32 | P a g e
3. wewenang staf fungsional, adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan
satuan-satuan lini.
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka
diperlukan adannya.
1. Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara
mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi
menjadi 2 yaitu:
o Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya
ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi
tersebut.
o Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan
pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada
pimpinan.
2. Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility) yaitu kewajiban
untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang bawahan menerima wewenang
dari atasannya. Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan
tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan
bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang
akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam menentukan keputusan-keputusan
yang akan diambil.
3. Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk
melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang yang mempengaruhi.
Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan
informasi lengkap juga penguasaan saluran komunikasi yang lebih baik.
33 | P a g e
Menurut sumber wewenang dibagi menjadi:
➢ Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier
dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan
lainnya.
➢ Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh
seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima bila
tidak melakukan perintah,
➢ Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern karena
seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
➢ Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power ) berasal dari
pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan pemberian
atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
➢ Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan
pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
➢ Kekuasaan ahli ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang
dalam bidangnya.
➢ Keluasan wewenang dan kekuasaan. Semua anggota organisasi mempunyai
peraturan, kode etik, atau batasan-atasan tertentu pada wewenang, seprti yang
ditunjukan dibawah ini:
1. Internal:
• Anggaran (Budget)
• kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
• Deskripsi jabatan
• Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi
2. Ekstern:
• Udangan dan peraturan-peraturan pemerintah
• Perjanjian kerja kolektif
34 | P a g e
c. Delegasi Wewenang
Arti delegasi pada umumnya adalah pihak individu yang dipercaya sebagai perwakilan
untuk bisa mewakili sebuah kelompok atau lembaga. Dalam ruang lingkup perusahaan,
kegiatan pendelegasian bisa diserahkan langsung kepada bawahan atau kepada mereka yang
tingkatannya lebih rendah.
Beberapa ahli ada yang mengatakan bahwa arti delegasi adalah suatu kegiatan untuk
memberikan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain untuk
melakukan suatu kegiatan yang mana pihak penerima wewenang harus mampu
mempertanggungjawabkannya kepada orang yang melimpahkan wewenang.
Penyaluran wewenang dan juga tanggung jawab kepada orang lain ini adalah suatu
kegiatan dasar dalam sebuah perusahaan. Tujuannya adalah agar upaya pengambilan
kebijakan dan proses operasional di dalam perusahaan bisa berjalan sebagaimana mestinya.
a. Utje Selamet
Pemberian wewenang dan tanggung jawab formal ke pihak lain dalam melakukan suatu
kegiatan tertentu.
b. Rusli Jacob
Pembemberian otoritas atau kekuasaan formal serta tanggung jawab kepada orang lain
untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Proses pemberian tugas yang dilakukan atasan kepada
bawahan diperlukan agar organisasi dapat berjalan secara efisien karena setiap atasan tidak
dapat mengawasi secara efisien dan pribadi setiap tugas-tugas dalam organisasi.
c. Charles J. Keating
Suatu pelimpahan sebagaian tugas tanggung jawab dan kewibawaan kepada orang lain.
Delegasi merupakan seseorang yang ditunjuk atau diutus oleh suatu negara di dalam
musyawarah, penyerahan atau pelimpahan wewenang, perutusan, atau pemberian wewenang
dari atasan ke bawahan dalam suatu lingkungan tugas dan harus bisa mempertanggung
jawabkannya kepada atasan.
35 | P a g e
Unsur-Unsur Delegasi
a. Alokasi Tugas
Dalam hal ini, maksud dari alokasi tugas adalah berbagai pekerjaan dan aktivitas yang
dilakukan oleh seorang bawahan yang berdasarkan kemauan atasan. Jadi, seorang atasan
harus lebih dulu mengalokasikan tugas dan wewenangnya kepada bawahan sebelum
melimpahkannya kepada bawahan.
Penugasan tanggung jawab suatu pekerjaan dari atasan kepada bawahan adalah unsur
delegasi selanjutnya yang harus diperhatikan. Dalam hal ini, seorang atasan bisa meminta
tolong atau memerintahkan bawahannya untuk melakukan tugas dalam jangka waktu tertentu
saja.
c. Pelimpahan Wewenang
Unsur delegasi selanjutnya adalah pelimpahan wewenang. Dalam hal ini, atasan akan
melimpahkan wewenang pada bawahannya untuk bisa melakukan dan menyelesaikan
pekerjaannya. Sehingga, dari hal tersebut akan muncul kewajiban dalam diri bawahan
tersebut untuk bisa bekerja dan menyelesaikan tugas yang diberikan atasannya.
d. Penciptaan Akuntabilitas
Seorang atasan atau manajer harus bisa menciptakan akuntabilitas khusus agar proses
pendelegasian bisa berjalan dengan baik. Sehingga, unsur penting yang ada dalam delegasi
yang mencakup tugas, wewenang dan kewajiban tidak bisa dipisahkan.
a. Delegasi bertujuan untuk memberikan tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepada
karyawan atau orang lain secara seimbang.
b. Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk proses perkembangan diri.
c. Setiap orang akan mendapatkan tugasnya masing-masing sesuai dengan skill yang
dimiliki.
d. Meningkatkan produktivitas serta kinerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.
36 | P a g e
e. Mendorong para karyawan untuk lebih berfokus pada target serta kualitas target kerja
yang ingin diraih.
d. Sentralisasi vs Desentralisasi
A. Sentralisasi
Kewenangan pemerintahan sendiri ada dua, yakni kewenangan politik dan kewenangan
administrasi. Kewenangan politik adalah kewenangan dalam membuat kebijakan. Sementara
kewenangan administrasi adalah kewenangan dalam melaksanaan kebijakan. Dalam
sentralisasi semua kewenangan, baik politik atau administrasi berada di tangan presiden dan
para menteri. Sebagai konsekuensinya dalam melaksanakan kewenangan tersebut
anggarannya dibebankan kepala APBN.
Dalam sistem sentralisasi memiliki kelebihan dan kelemahan pada pemerintahann yang
dijalankannya. Berikut kelebihan sentralisasi:
a. Hemat biaya
b. Pemerintah pusat secara langsung dapat mengurusi semua urusan sampai ke daerah
c. Peraturan diseluruh negara sama
37 | P a g e
d. Adanya kesederhanaan hukum
e. Memberikan keseragaman dalam manajemen, sejak dalam aspek perencanaan,
pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
f. Pengembangan organisasi atau negara lebih terorganisasi
B. Desentralisasi
38 | P a g e
Sistem desentralisasi memiliki kelebihan dalam menjalankan pemerintahan. Berikut
kelebihan desentralisasi:
Sistem desentralisasi tidak hanya memiliki kelebihan, tapi juga kelemahan. Berikut
kelemahan desentralisasi:
39 | P a g e
BAB III
PENUTUP
Setelah kita mengetahui lebih mengenai apa itu manajemen, mulai dari pengertian,
jenis-jenisnya, hingga sampai penerapan manajemen dalam suatu perusahaan atau bahkan
dalam kehidupan sehari-hari, menyadarkan kita bahwa ilmu manajemen merupakan ilmu
yang sangat penting untuk kita pelajari dan pahami. Karena dengan kita mengerti ilmu
manajemen, segala sesuatu dapat berjalan dengan baik dan rapih sesuai dengan harapan dan
tujuannya.
40 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
• https://jurnalmanajemen.com
• https://pekbis.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPEB/article/download/4424/4234
• https://www.kompasiana.com/wiwinwinani12/606714198ede483f39493072/pentingnya-
manajemen-di-dalam-kehidupan
• http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319413/pendidikan/Bab+2+Evolusi+Teori+Manajemen.
pdf
• https://id.seminarUNNES/document/3569655-Wewenang-Lini-Staf-Dan-Fungsional
• https://ejournal.upi.edu
• https://books.google.co.id/books?id=2aXEg7DtCS0C&printsec=frontcover#v=onepage&q&
f=false
• https://pediailmu.com/manajemen/sejarah-perkembangan-ilmu-manajemen/#
• https://www.haysia.com/article/2020/03/22/evolusi-teori-manajemen
• https://www.pendidikanonline.web.id/2016/10/manajemen-lingkungan.html
• https://andietri.tripod.com/jurnal/Manajemen_Lingkungan_x.pdf
• https://www.completecontroller.com
• http://akuntansi.uma.ac.id/2021/08/27/faktor-mikro-dan-makro-yang-mempengaruhi-dunia-
usaha/
• https://www.linovhr.com/delegasi-adalah/
• https://accurate.id/marketing-manajemen/arti-delegasi/
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/19/140000969/desentralisasi--arti-kelebihan-
dan-kelemahannya
• https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/24/180000469/sentralisasi-arti-kelebihan-dan-
kelemahannya
41 | P a g e