Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR BISNIS

MAKALAH
MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU:

Bernadetta Anita Jerry S, S.E., M.Si.


(196201081989112001)

Disusun Oleh :
Alifya Daraza (2205071021)

Kelas: BK-2A

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUNGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengantar
Bisnis yang membahas tentang " Aspek – aspek Manajemen". Terimakasih saya ucapkan kepada
Ibu Dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini pada akhirnya. Besar harapan saya
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya. Amin

Medan, 25 Mei 2023

2
BAB I ....................................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4

BAB II ...................................................................................................................................................... 5

2.1. Pengertian Manajemen .................................................................................................................... 5

2.2 Fungsi Manajemen ............................................................................................................................ 8

2.3. Manajemen SDM .......................................................................................................................... ..11

2.4.Fungsi Manajemen SDM .................................................................................................................. 13

2.5. Manajemen Pemasaran .................................................................................................................. 16

2.6.Fungsi Manajemen Pemasaran ........................................................................................................ 17

2.7. Manajemen Keuangan .................................................................................................................... 19

2.8. Fungsi Manajemen keuangan ......................................................................................................... 19

2.9. Manajemen Produksi ...................................................................................................................... 20

3.0. Fungsi Manajemen Produksi .......................................................................................................... 21

BAB III ................................................................................................................................................... 22

3.1. Penutup .......................................................................................................................................... 22

3
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Manajemen merupakan bagian terpenting dari keseluruhan kegiatan organisasi. Di dalam
manajemen dianggap sebagai reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan kerja,
kondisi kerja, standar kerja. Memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang
serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan (Siswanto, 2005). Selain itu dalam manajemen
juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja dalam suatu organisasi. Dengan
pembagian kerja juga akan memudahkan dalam meningkatkan keterampilan masing-masing
tenaga kerja yang terpsesialisasi. Menurut Pophal (2008:8) pembagian kerja adalah rekaman
tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Menunjukan kualifikasi yang
dibutuhkan untuk jabaran tersebut menguraikan bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan
dengan bagian lain dalam perusahaan. Keahlian profesional biasanya mengandung unsur ilmu
pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari secara formal di
dunia pendidikan, tapi kiat didapati dengan cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang
keahlian profesional masing-masing sehingga akan tumbuh keahlian berdasarkan pengalaman
kerja.

1.2. Tujuan Masalah


 Terangkan tentang pengertian Manajamen
 Apa itu Manajemen Sumber Daya Manusia
 Jelaskan tentang Manajemen Pemasaran
 Jelaskan apa itu Manajemen Keuangan dan Manajemen Produksi
 Dan uraikan masing-masing fungsi dari Manajemen tersebut

4
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua orang, karena tanpa manajemen yang baik, segala usaha
yang dilakukan organisasiakan kurang berhasil. Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia
meneggiari yang berarti mengendalikan hewan,khususnya kuda. Dalam perkembangannya istilah
itu kemudian digunakan untuk mengendalikan organisasi.
Apakah organisasi itu? Organisasi dapat diartikan sebagai suatu kumpulan orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam organisasi dirasakan perlunya bekerja
sama atau bantuan orang lain. Keberhasilan suatu organisasi antara lain ditentukan oleh
kemampuan manager untuk mengatur kerja sama tersebut. Kegiatan memimpin, mengatur,
mengelola, mengendalikan, mengembangkan kegiatan organisasi merupakan kegiatan
manajemen.

Berikut ini dikemukakan berbagai batasan manajemen :


George R. Terry dalam bukunya The Principles of Management mengatakan bahwa manajemen
adalahpencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan menggunakan kegiatan orang
lain.

Henry Fayol dalam bukunya General Industrial Management mengatakan bahwa manajemen
adalah proses tertentu yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, dan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.

John D. Millet dalam bukunya Management in the Public Service mengemukakan bahwa
manajemen adalah proses dalam memberikan arahan pekerjaan kepada orang-orang dalam suatu
organisasi guna mencapai tujuan.

Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalam bukunya ThePrinciples of Management mengatakan
bahwa manajemen adalah cara untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.

5
Manullang mengatakan bahwa manajemen adalah senidan ilmu pencatatan, pengorganisasian,
penyusunan,pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.

Dari berbagai batasan/definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadapusaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Dalam pengertian manajemen tersebut terdapat unsur tujuan, kegiatan,dan manusia. Ketiga hal
ini sering disebut unsur-unsur manajemen. Ketiga unsur tersebut merupakan unsur pokok
organisasi.Unsur-unsur tadi diupayakan agar sinkron dan harmonis sehingga tujuan organisasi
tercapai secara optimal, kegiatan organisasinya efektif, dan penggunaan manusianya efisien.

Manajemen memiliki manfaat dalam pengembangan berbagai organisasi/instansi, baik swasta


maupun pemerintah.
Menurut T. Hani Handoko ada tiga alasan utama mengapa manajemen dibutuhkan.
1) Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh
pribadi maupunperusahaan.
2) Manajemen membantu keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
3) Adanya manajemen akan berguna untuk mencapai efisiensi dan efektivitas serta menjaga
keseimbangan dari berbagai tujuan.

1. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni


Menurut T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul Manajemen yang mengutip pernyataan
Luther Gullick,mendefinisikan manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuanyang secara sistematis
untuk memahami mengapa danbagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu
yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Dalam setiap ilmu manajemen terdapat metode ilmiah yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen.Metode ilmiah tersebut pada
hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai berikut.
a. Mengetahui adanya masalah.

6
b. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
c. Mengumpulkan data.
d. Mengolah data guna menyusun alternatif penyelesaian.
e. Mengambil keputusan dengan memilih salah satualternatif penyelesaian.
f. Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.

Manajemen juga dapat dikatakan sebagai seni, dimana manajemen berfungsi untuk mencapai
tujuan yang nyata,mendatangkan hasil atau manfaat. Seni manajemen meliputi kemampuan
memandang bagian-bagian yang harus ada dalam organisasi sebagai suatu totalitas sistem dan
menjadi suatu kesatuan gambaran tentang visi.Seni manajemen mencakup pula kemampuan
menyampaikan visi tersebut kepada komponen manajemen. Dalam merencanakan,
mengorganisir,menggerakkan, dan mengendalikan seluruh aspek manajemen dilakukan dengan
seni, dan tidak kaku.

2. Tingkat-Tingkat Manajemen
Tingkatan manajemen dalam organisasi biasanya mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen,
yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemenlini pertama.
a. Manajemen Puncak (Top Level Management)
Manajemen puncak adalah tingkatan manajemen tertinggi dalam sebuah organisasi, yang
bertanggung jawabterhadap keseluruhan aktivitas organisasi. Sebutan orang yang memegang
posisi dalam manajemen puncak adalah: direktur,presiden direktur, dewan direksi, dan sebagainya.
b. Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah bertugas mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuan dan
tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya kepada top manajer. Sebutan orang yang
memegang posisi dalam manajemen menengah adalah: kepala departemen, kepala pengawas, dan
sebagainya.

c. Manajemen Lini Pertama (First Level/First LineManagement)


Manajemen lini pertama merupakan tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.Manajemen lini pertamaini dikenal dengan
istilah operasional (supervisor, kepala seksi,dan mandor).

7
2.2 Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang selalu melekat dalam proses manajemen
dan dijadikanacuan manajer dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Fungsi manajemen yang
paling mendasar adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating), dan pengawasan (controlling).

Di bawah ini dijelaskan fungsi manajemen sebagai berikut :


a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan serangkaian proses pemilihan/penetapan tujuan organisasi dan penentuan
berbagai strategiyang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. T. Hani Handoko mengemukakan 4
tahap yang harus dilalui dalam proses perencanaan yaitu:
1) Menetapkan Serangkaian Tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan tentang keinginan kebutuhan organisasi/kelompok kerja.
2) Merumuskan Keadaan Saat Ini
Dengan menganalisis keadaan sekarang secara baik, maka dapat diperkirakan keadaan di masa
yang akan datang.
3) Mengidentifikasi Kemudahan dan Hambatan
Dalam mengidentifikasi kemudahan dan hambatan dapat dipakai metode SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, andTreats). Kemudahan, hambatan, kekuatan, dan kelemahan dari
organisasi perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
4) Mengembangkan Rencana untuk Pencapaian Tujuan
Tahap terakhir dari proses perencanaan diperlukan berbagai penilaian alternatif dan pengambilan
keputusan untuk menentukan pilihan terbaik di antara berbagai alternative yang ada. Bagi sebuah
organisasi, perencanaan sangat diperlukan,karena tanpa perencanaan yang baik, kegiatan
organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Perencanaan yang baik akanmemberikan manfaat,
antara lain sebagai berikut.
1) dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
2) dapat menjamin tercapainya tujuan organisasi
3) dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi di masayang akan datang, dan
4) mudah dalam melakukan pengawasan.

8
b. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian merupakan rangkaian aktivitas pembagian tugas yang akan dikerjakan, serta
pengembangan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan, agar pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik.
Fungsi pengorganisasian meliputi:
1) perumusan tujuan secara jelas,
2) pembagian tugas pekerjaan,
3) mendelegasikan wewenang, dan
4) mengandung mekanisme koordinasi.
Ada beberapa bentuk organisasi yaitu sebagai berikut :
1) Organisasi Garis
Pada bentuk ini, wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan.Bawahan bertanggung
jawab langsung pada atasan. Contohnya adalah garis komando yang dilaksanakan oleh kesatuan
militer.
Ada beberapa kebaikan organisasi garis yaitu:
a. proses pengambilan keputusan cepat,
b. kesatuan komando terjamin, karena berada pada satu tangan,
c. pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan, dan
d. jumlah karyawan sedikit serta rasa solidaritasnya tinggi.

Sedangkan kelemahan dari organisasi garis adalah sebagai berikut.


a) kecenderungan pimpinan bertindak otoriter,
b) maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang,
c) kesempatan kerja untuk berkembang terbatas, dan
d) sistem kerja bersifat individual.

2) Organisasi Garis dan Staf


Pada bentuk ini, pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugas. Kewenangan tetap berada
pada pimpinan,dan pimpinan mendapat saran dari para staf ahli. Bentuk organisasi ini banyak
ditemukan di berbagai instansi/perusahaan.

9
Kebaikan dari organisasi garis dan staf adalah sebagaiberikut.
a) cocok diterapkan dalam organisasi yang bersifat kompleks;
b) dengan berpedoman pada prinsip the right man in the rightplace, maka memungkinkan adanya
spesialisasi;
c) keputusan yang diambil lebih rasional karena dipikirkan lebih dari satu orang;
d) adanya pembagian tugas secara lebih tegas antara pimpinan, staf, dan bawahan; dan
e) koordinasi dapat berjalan dengan baik karena tiap-tiap bidang telah memiliki tugas yang sesuai.

Sedangkan kelemahan dari struktur organisasi garis dan staf adalah sebagai berikut.
a) dimungkinkan terjadinya perintah lebih dari satu orang,sehingga pelaksanaan tugas sering
menjadi bingung;
b) karyawan cenderung tidak saling mengenal;
c) solidaritas karyawan kurang; dan
d) jumlah tenaga kerja yang diperlukan cukup banyak.

3) Organisasi Fungsional
Pada bentuk ini satuan-satuan organisasi disusun dalambentuk lurus, berdasarkan sifat dan macam
fungsi yang harusdilaksanakan.Wewenang fungsional merupakan wewenangstaf yang dapat
memberi perintah kepada bawahan yangsesuai dengan fungsinya.
Adapun kebaikan dan kelemahan dari struktur organisasi fungsional adalah sebagai berikut.
Kebaikan struktur organisasi fungsional antara lain:
a) adanya pembagian tugas yang jelas, maka kesimpangsiuranperintah dari atasan dapat
dihindari,
b) adanya spesialisasi pekerjaan, sehingga produktivitassemakin tinggi,
c) koordinasi dapat dilakukan dengan mudah, dan
d) penggunaan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuaidengan fungsinya.

Kelemahannya organisasi fungsional antara lain:


a) tanpa mengadakan latihan terlebih dahulu, mutasi kerjasulit dilakukan,
b) koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan,

10
c) karena bidang tugas yang berlainan, maka dapat terjadipengkotak-kotakan karyawan, dan
d) kesimpangsiuran tugas masih mungkin terjadi karenaperintah bisa datang lebih dari satu orang.

c. Penyusunan Personalia (Staffing)


Penyusunan personalia merupakan aktivitas kepegawaianyang ditujukan untuk memperoleh
tenaga kerja yang cakapdan dalam jumlah yang tepat.Fungsi staffing berkenaandengan penarikan,
pelatihan, dan pengembangan sertapenempatan, dan pemberian orientasi pada karyawan dalam
lingkungan kerjanya.

d. Pengarahan (Leading/Directing)
Pengarahan merupakan aktivitas dalam manajemen yang berhubungan dengan pemberian
bimbingan, saran-saran,motivasi, penugasan, perintah-perintah, atau instruksi kepada bawahan
untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

e. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian merupakan serangkaian pengawasan agarpekerjaan berjalan sesuai dengan rencana
yang telahditetapkan.
Ada beberapa langkah dalam proses pengendalian yaitu:
1) menetapkan standar dan metode untuk mengukurprestasi;
2) mengukur prestasi kerja;
3) membandingkan apakah prestasi kerja sudah sesuaidengan standar yang telah ditentukan; dan
4) pengambilan tindakan koreksi atau perbaikan.

2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sdm ialah pengembangan sumber daya manusia yang berfungsi melakukan
perencanaan sumber daya manusia, penerapan, perekrutan, pelatihan, pengembangan karir
karyawan atau pegawai serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasional sebuah
organisasi atau perusahaan.
Pada dasarnya, tidak ada perusahaan yang tidak membutuhkan manajemen SDM atau istilah
kerennya Human Resource (HR). Bagian Human Resource itulah yang bertanggung jawab untuk
mengurus berbagai kebutuhan perusahaan yang terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
termasuk di dalamnya ada Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) sehingga semua kegiatan
atau pekerjaan berjalan dengan lancar dan lebih efisien.

11
Dalam menjalankan kegiatan baik di organisasi atau perusahaan, dibutuhkan sumber daya manusia
yang kompeten di bidangnya masing-masing. Dalam menjalankan kegiatan di sebuah perusahaan
atau organisasi juga diperlukan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) agar kegiatan yang
akan dilaksanakan berjalan dengan baik dan mencapai target yang diinginkan.

Tantangan tersebut dapat dijawab melalui buku Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun
Paradigma Baru oleh Dickdick Sodikin, Djaka Permana, Suhenda Adia yang dalam pemaparannya
memberikan gambaran serta pemahan baru mengenai Managemen SDM.

 Pengertian Manajemen SDM


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi salah satu bidang dari manajemen umum,
seperti manajemen keuangan, manajemen pemasaran, serta manajemen operasi.

Manajemen sumber daya manusia ini menjadi bidang kajian penting dalam perusahaan karena
problem yang dihadapi perusahaan bukan hanya persoalan bahan mentah, modal, alat kerja, dan
produksi saja, tetapi juga problem sumber daya manusia yang notabene adalah pihak yang
menjalankan dan mengelola faktor-faktor produksi sekaligus merupakan tujuan dari kegiatan
produksi itu sendiri.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah “Personnel management is the
planning organizing, directing, and controlling of the procurement, development, compensation,
integration, and maintenance of the people for the purpose of contributing to organizational,
individual and social goals” (Flippo: 1976).
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan kegiatan-
kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
karyawan atau pegawai agar tercapai tujuan-tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.
Pernyataan dari Flippo tersebut menyamakan pengertian manajemen sumber daya manusia sama
dengan manajemen personalia.

Dikatakan juga oleh Rivai (2005), adanya manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi
perusahaan dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya manusia
sehingga bisa berfungsi secara efektif, produktif, serta efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pendapat Mondy dan Noe, manajemen sumber daya manusia atau human resource management
merupakan pendayagunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kemudian Anthony, Kacmar, dan Parrewe (2002) mengatakan bahwa manajemen sumber daya
manusia memiliki berbagai macam tugas berkaitan dengan usaha untuk memiliki, melatih,
mengembangkan, memotivasi, mengorganisasi, dan memelihara karyawan perusahaan.
Diungkapkan oleh Cascio (2003) bahwa setiap manajer yang bertanggung jawab terhadap sumber
daya manusia harus memperhatikan hal-hal seperti pengangkatan staf, mempertahankan
karyawan, pengembangan karyawan, menjaga ketaatan dan ketertiban karyawan, serta
meningkatkan kemampuan perusahaan.

12
Manajemen sumber daya manusia ialah pendekatan strategic serta berhubungan untuk mengelola
aset paling berharga milik perusahaan yaitu orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan baik
secara individu maupun tim dalam rangka memberikan sumbangan untuk mencapai visi
perusahaan.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) meliputi
kemampuan dan potensi yang dimiliki pimpinan dan karyawan dalam sebuah perusahaan.
Karyawan tidak boleh diperlakukan sebagai mesin dan perlu disadari bahwa karyawan adalah
mempunyai potensi dan bakat yang terus dapat dikembangkan untuk kepentingan perusahaan.
Setelah dikembangkan maka pimpinan perlu menciptakan suasana yang kondusif untuk dapat
mengaplikasikan kemampuannya dalam perusahaan.

Namun, pengaplikasian MSDM ini sendiri bukan hanya dilakukan di perusahaan saja, dalam
sebuah organisasi MSDM juga menjadi aset penting agar tujuan organisasi yang ingin diraih dapat
tercapai. Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Mahasiswa Dan Umum,
penjelasan mengenai MSDM pada sebuah organisasi dalam upaya meningkatkan efektivitas
sumber daya manusia yang ada akan dijelaskan secara rinci.

2.4 Fungsi Manajemen SDM


Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah untuk mengelola manusia seefektif
mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya manusia yang saling memberi manfaat.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen umum yang
memfokuskan pada sumber daya manusia.

fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Mondy, Noe, dan Premeaux menyebutkan bahwa perencanaan sumber daya manusia merupakan
proses pengkajian dan penelaahan kebutuhan sumber daya manusia secara sistematis untuk
memastikan bahwa sejumlah karyawan yang dibutuhkan dan sesuai dengan persyaratan keahlian
yang telah ditentukan dan tersedia pada saat diperlukan. Fungsi perencanaan Sumber Daya
Manusia (SDM) ini meliputi beberapa kegiatan, diantaranya:

Analisis jabatan dalam perusahaan untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan serta
kemampuan yang dibutuhkan.
Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja perusahaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Mengembangkan serta mengimplementasikan rencana untuk memenuhi kedua kebutuhan di atas.

Kegiatan perencanaan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pekerjaan
manajemen sumber daya manusia yang paling mengandung ketidakpastian karena adanya faktor

13
peramalan terhadap kecenderungan lingkungan bisnis yang terus bergerak sangat dinamis. Terkait
hal ini, perusahaan harus mampu melihat kecenderungan perkembangan teknologi, seperti yang
bisa berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sumber daya manusia perusahaan di masa
mendatang. Merencanakan sumber daya manusia (karyawan) secara efektif agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan demi terwujudnya tujuan perusahaan.

b. Pengangkatan dan Pemberhentian Karyawan


Pada proses ini kegiatan pengisian formasi yaitu merekrut karyawan, screening, serta seleksi
kepada pelamar juga penempatan formasi. Fungsi manajemen sumber daya manusia semakin
rumit karena berbagai peraturan memberi peluang yang sama untuk seluruh lapisan masyarakat
dalam mendapatkan pekerjaan serta semakin kompleksnya formasi jabatan yang akan diisi.
Proses pengangkatan dan pemberhentian (staffing sesuai dengan kebutuhan perusahaan) ini
meliputi:
1) Recruitment calon pelamar pekerjaan.
2) Seleksi calon pekerja atau karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan
perusahaan.

c. Pengupahan Tunjangan
Upah kepada karyawan dikatakan berhasil jika didasarkan pada keadilan dan kewajaran
1) Keseimbangan antara upah yang dibayarkan dengan pekerjaan yang berbeda dalam satu
perusahaan.
2) Pembayaran upah yang adil dan wajar kepada karyawan atau pegawai yang berada dalam
jabatan yang benar-benar sama dalam satu perusahaan.

Upah pada dasarnya adalah mencakup keseluruhan penghargaan yang diterima karyawan atau
pegawai sebagai hasil dari pekerjaannya. Mondy, Noe, dan Premeaux menyebutkan, penghargaan
dapat berupa salah satu atau gabungan dari upah, tunjangan, atau penghargaan non finansial. Upah
bisa berupa uang yang diterima oleh seorang karyawan atau pegawai atas kinerjanya. Tunjangan
ialah berupa tambahan penghargaan finansial selain gaji pokok (gapok) termasuk tunjangan cuti,
biaya sakit, Tunjangan Hari Raya (THR) serta asuransi kesehatan.

d. Penilaian Kinerja, Pengembangan Karir


Fungsi ini dilakukan setelah karyawan atau pegawai bekerja dalam sebuah perusahaan. Tidak
hanya penilaian positif, perusahaan juga menganalisis apabila kinerja karyawan atau pegawai
yang negatif. Fungsi penilaian kerja ini meliputi:
1) Penilaian dan evaluasi kinerja karyawan atau pegawai.
2) Analisis serta pemberian dorongan kinerja karyawan atau pegawai.
3) Pemberian bantuan untuk karyawan atau pegawai dalam rangka pengembangan karir.

Penilaian kinerja terhadap karyawan atau pegawai ini untuk menentukan seberapa pantas
penghargaan yang diberikan untuk karyawan atas kinerjanya sehingga bisa digunakan untuk
acuan pengembangan karir. Apabila perusahaan membantu karyawan atau pegawainya dalam

14
pengembangan karir, maka keinginan karyawan untuk berpindah tempat kerja semakin minim.
Hal ini bisa mempertahankan karyawan yang memiliki loyalitas dan komitmen tinggi terhadap
perusahaan.

e. Pelatihan dan Pengembangan


Perusahaan dapat melatih karyawannya serta mengembangkan melalui prosedur formal maupun
informal. Prosedur formal bisa dilakukan dengan pengenalan jabatan baru atau sebagai alat untuk
mengikuti perubahan secara teknologis. Sedangkan prosedur informal bisa berlangsung di tempat
kerja dan diadministrasikan oleh karyawan yang senior. Pada proses ini artinya, bidang sumber
daya manusia dapat memberikan pelatihan, kursus, workshop serta mengkoordinir peluang-
peluang di perusahaan dengan perencanaan karir karyawan atau pegawai. Pelatihan dan
pengembangan ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti perancangan serta penerapan program-
program pelatihan beserta program evaluasinya.

f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pada proses ini, manajemen sumber daya manusia berfokus pada:

1) Perancangan dan penerapan manajemen keselamatan serta Kesehatan kerja.


2) Penerapan program-program motivasi karyawan atau pegawai.
3) Penyusunan strategi mengatasi konflik perusahaan
4) Perhitungan tingkat produktivitas perusahaan.

Untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tentu harus melakukan proses integrasi yang
menghasilkan rekonsiliasi antar beberapa kepentingan yang memadai. Sehingga tercipta
peningkatan serta perbaikan kualitas fisik dan nonfisik di lingkungan kerja.

g. Penerapan Efektivitas Hubungan Kerja


Pada fungsi ini perusahaan harus mampu membuat standar bagaimana hubungan kerja yang efektif
dan efisien dapat diimplementasikan. Kegiatan yang bisa dilakukan di antaranya:

1) Saling menghormati hak-hak antar karyawan atau pegawai.


2) Menetapkan prosedur bagaimana keluhan pekerja disampaikan.
3) Melakukan kegiatan penelitian mengenai manajemen sumber daya manusia (MSDM).

Apabila perusahaan tidak berhati-hati dalam menangani setiap problem hak-hak karyawan atau
pegawai maka bisa muncul adalah aksi-aksi protes seperti yang terjadi di beberapa perusahaan di
Indonesia.

15
2.5 Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran atau yang sering disebut marketing management merupakan salah satu
jenis manajemen yang dibutuhkan untuk semua bisnis. Marketing management ini menyangkut
produk atau jasa agar lebih dikenal konsumen. Oleh sebab itu, pihak perusahaan harus mengerti
diskursus lengkap terkait management marketing ini.

Manajemen pemasaran (marketing management) harus diperhatikan oleh sebuah organisasi atau
perusahaan karena berkontribusi banyak hal untuk kelancaran proses pemasaran produk.

Manajemen pemasaran juga bertugas mengukur dan menganalisis strategis proses pemasaran suatu
perusahaan maupun organisasi. Manajemen pemasaran bertugas sangat penting dalam perusahaan
atau organisasi karena dengan adanya manajemen pemasaran perusahaan bisa meraih target pasar
yang diinginkan dan mendapat lebih banyak konsumen.

Sobat Gramedia, simak penjelasan berikut ini mengenai manajemen pemasaran yang berisi
ulasan tentang pengertian, tujuan, tugas pokok, dan konsep manajemen pemasaran.

Pengertian Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran (marketing management) merupakan analisis perencanaan, implementasi,


dan pengendalian atas program-program yang didesain untuk menciptakan, membangun dan
menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasional atau tujuan-tujuan perusahaan.

Menurut Kottler dan Keller (2012) menyebutkan bahwa marketing management as the art and
science of choosing target market and getting, keeping, and growing customers through creating,
delivering, and communicating superior customer value.

Manajemen pemasaran (marketing management) berasal dari dua kata yaitu manajemen dan
pemasaran. Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, serta pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

Sedangkan manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),


penggerakan (actuating), pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling).

Manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk merencanakan, menerapkan yang terdiri dari
kegiatan mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan
pemasaran dalam suatu perusahaan agar tercapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif.

Menurut Sofyan Assauri (2013) manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan


penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program-program yang dibuat untuk
membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari pertukaran melalui sasaran pasar guna
mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.

16
Philip (2005) juga menjelaskan bahwa manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga promosi, serta penyaluran barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dalam organisasi.

Manajemen pemasaran melibatkan pengaturan tujuan dan sasaran pemasaran, pengembangan


rencana pemasaran, pengaturan fungsi pemasaran, penerapan rencana pemasaran ke dalam
tindakan, serta mengontrol program pemasaran.

Adanya manajemen pemasaran ini sendiri dikarenakan pemasaran sebuah brand merupakan suatu
hal yang penting dari perusahaan. Oleh sebab itu, segala keputusan yang diambil harus dirancang.
Hal ini dapat kamu pelajari pada buku Manajemen Pemasaran yang ada di bawah ini.

2.6 Fungsi Manajemen Pemasaran

Fungsi manajemen pemasaran diantaranya ada aktivitas menganalisis yaitu analisis yang
dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya sehingga dapat diperoleh
seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan seberapa besar ancaman yang harus dimiliki.

Penjelasan fungsi pemasaran terpadu dan saling mendukung antara lain:

a. Analisis pasar

Tidak semua perusahaan mempunyai bagian marketing dan penjualan yang formal, akan tetapi
setiap perusahaan pasti mempunyai dan melaksanakan berbagai elemen penting yang terdapat
dalam aktivitas marketing dan penjualan yang bertujuan utama membuat konsumen yang baru
maupun yang lama tertarik kembali untuk menggunakan produk dan fasilitas yang ditawarkan
secara terus menerus.

Untuk mengetahui peluang dan ancaman serta kebutuhan dan keinginan konsumen ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam proses kegiatan analisis pasar yaitu: analisis terhadap peluang
dan ancaman, serta analisis perilaku konsumen.

b. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berbeda, di mana setiap kelompok mempunyai ciri yang hampir sama.

Dengan melakukan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan
sumber daya di bidang pemasaran dapat digunakan lebih efektif dan efisien.

Segmentasi pasar harus memenuhi syarat diantaranya: dapat diukur (measurable) baik besarnya
maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut, dapat dicapai (accessible) sehingga dapat
dilayani secara efektif, substansial sehingga dapat menguntungkan jika dilayani, dan dapat

17
dilaksanakan (actionable) dan semua program yang telah dirancang untuk menarik dan melayani
segmentasi pasar dapat efektif dan efisien.

c. Menetapkan pasar sasaran

Menetapkan pasar sasaran berarti memberikan nilai keaktifan setiap bagian kemudian memilih
salah satu dari bagian pasar atau lebih untuk dilayani.

Kegiatan menetapkan pasar sasaran meliputi: evaluasi bagian pasar (ukuran dan pertumbuhan
bagian seperti data tentang usia nasabah, pendapatan, jenis kelamin dari setiap segmen), struktural
yang menarik dilihat dari segi profitabilitas, dan sasaran serta sumber daya yang dimiliki.

d. Penempatan pasar

Perusahaan yang baru harus mampu melakukan identifikasi posisi pesaing yang ada sebelum
menentukan penempatannya sendiri. Kotler (1992) menerangkan ada dua pilihan yaitu:

1) Menempatkan diri di sebelah salah satu pesaing yang ada dan berjuang untuk mendapatkan
bagian pasar. Pimpinan bisa melakukan ini jika merasa perusahaan itu bisa membuat produk yang
unggul, pasarnya luas, dan memiliki lebih banyak sumber daya.

2) Mengembangkan sebuah produk yang hari ini belum pernah ditawarkan pada pasar. Sebelum
mengambil keputusan ini manajemen harus yakin bahwa secara teknis dapat dibuat sebuah produk
dengan cepat, secara ekonomis dapat dibuat sebuah produk unggul pada tingkat harga yang
direncanakan, serta jumlah konsumen yang suka produk tersebut yang memadai.

e. Perencanaan pemasaran

Aktivitas pemasaran (marketing) yang dilakukan sebuah perusahaan penting untuk


dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan tujuan bidang
pemasaran khususnya.

Alat koordinasi dan pengarahan pemasaran tersebut adalah planning pemasaran. Terlepas dari
jenis gaya manajemen apa yang dianut oleh sebuah perusahaan dalam melakukan perencanaan
harus melaksanakan empat tahapan sebagai berikut.

1) Menetapkan misi perusahaan


2) Mengenali unit-unit bisnis strategis perusahaan, menganalisis dan mengevaluasi portofolio
bisnis yang ada
3) Mengenali arena bisnis baru yang akan dimasuki.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa perencanaan pemasaran bertujuan untuk memberikan
pendekatan yang sistematis dan rapi bagi perusahaan dengan cara:
1) Menyeimbangkan dan menyelaraskan kegiatan pemasaran yang menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran.

18
2) Mengunakan cara-cara berusaha di bidang pemasaran secara insentif dan optimal.
3) Pengendalian yang cepat, tepat, dan teratur atas catatan, gagasan atau pemikiran serta usaha-
usaha atau aktivitas pemasaran dalam perusahaan.

Philip Kotler sebagai salah satu tokoh dari manajemen pemasaran mengeluarkan buku Manajemen
Pemasaran Edisi 13 Jilid 1 yang bisa kamu dapatkan hanya di Gramedia.

2.7 Manajemen Keuangan

Secara umum, manajemen keuangan adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan
dan penyimpanan dana. Selain itu, juga menyangkut perencanaan dana dan pengendalian aset.
Pengelolaan keuangan benar-benar harus terencana agar tidak terjadi masalah di kemudian
hari. Selain itu, jika perusahaan yang Anda bangun adalah perusahaan sendiri, Anda harus hati-
hati dalam pengelolaan dana. Jangan sampai terjadi tumpang tindih antara keuangan pribadi
dan keuangan perusahaan. Sebab, akan menjadi sesuatu yang berbahaya.

2.8 Fungsi Manajemen Keuangan

Ada beberapa fungsi manajemen keuangan yang harus diperhatikan dan di antaranya adalah:

1) Perencanaan

Dalam melakukan manajemen ini maka yang perlu Anda perhatikan pertama kali adalah
perencanaan. Nah, perencanaan dapat meliputi bagaimana merencanakan uang kas, arus kas,
dan menghitung laba dan rugi.

2) Alokasi Keuangan

Ketika hendak mengalokasikan dana maka harus benar-benar tepat dan teliti. Mana dana yang
diperlukan untuk produksi maupun mana dana yang dibutuhkan untuk promosi. Jika segalanya
jelas, menjadi lebih mudah untuk melakukan alokasi dana.

3) Kontrol Keuangan

Jika telah melakukan alokasi keuangan, yang selanjutnya adalah kontrol. Tanpa adanya
pengawasan, manajemen keuangan bisa menjadi tidak rapi. Selain pengawasan, perlu dilakukan
evaluasi. Hal tersebut untuk melihat apa saja yang menjadi kekurangan dalam pengelolaan
keuangan.

19
4) Audit

Apabila perusahaan merasa baik-baik saja melakukan manajemen keuangan maka perlu ada
pembuktiannya. Caranya dengan melakukan audit. Yang dimaksud audit adalah pemeriksaan
keuangan. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara berkala. Misal, setiap 3 atau 6 bulan sekali
dan setahun sekali.

5) Laporan

Hal terakhir yang perlu Anda lakukan adalah membuat laporan keuangan. Mengapa ini
penting? Sebab, dari laporan keuangan maka terlihat apakah keadaan keuangan perusahaan baik
atau kurang baik. Maka dari itu, dalam menyajikan laporan keuangan harus terbuka dan
transparan.

2.9 Manajemen Produksi


Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa production management merupakan sistem
penataan yang mengatur produk belum jadi menjadi produk yang siap dipasarkan ke konsumen.
Dalam hal pengelolaan, production management bertanggung jawab untuk mengawasi proses
agar nantinya hasil sesuai apa yang telah dirumuskan pada perencanaan. Ketika proses berjalan
dengan baik maka mudah bagi perusahaan untuk menentukan keputusan seperti produk mana
yang sebaiknya diluncurkan ke masyarakat terlebih dahulu.

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai apa itu manajemen produksi seperti:

Jay Heizer dan Barry Render: serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dari bentuk barang
dengan mengubah input menjadi output.

Pandji Anoraga: aktivitas yang dilakukan manusia mulai dari perencanaan, pengendalian
hingga pengawasan untuk mencapai tujuan.

Sofjan Assauri: aktivitas yang menyatukan sumber daya manusia, modal, dan bahan baku untuk
menciptakan nilai dari sebuah produk.

Vinay Panicker: proses konversi dari input (tenaga kerja dan modal) untuk menjadi output yang
dalam hal ini menjadi barang atau jasa.

Holstein: perencanaan dan pengendalian proses untuk memastikan input dan output berjalan
sesuai rencana.

Ada dua hal yang terkait dengan manajemen produksi. Pertama, pembagian kerja. Dengan
pembagian kerja yang tepat maka akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif.
Kedua, revolusi industri. Revolusi inilah yang menempatkan mesin sebagai pengganti tenaga
manusia. Harapannya, segala target yang dicita-citakan perusahaan mudah tercapai.

20
3 Fungsi Manajemen Produksi
 Perencanaan
Perencanaan mempunyai keterkaitan dengan aktivitas produksi yang bakal dilakukan agar
sesuai dengan durasi atau waktu yang telah ditentukan. Melalui perencanaan yang tepat, biaya
produksi juga bisa diminimalkan sehingga mampu memasang harga jual produk yang lebih
optimal dan menguntungkan.

 Jasa Pendukung
Maksud dari jasa pendukung adalah suatu sarana yang berguna untuk menetapkan cara yang
sebaiknya digunakan pada proses produksi agar lebih efektif. Fungsi ini juga sering kali
dibutuhkan guna membantu bisnis agar mampu bersaing dengan sehat karena mampu
mengedepankan hasil produk lebih berkualitas.

 Proses Pengolahan
Proses pengolahan ini bisa disebut sebagai metode yang dipakai dalam pengolahan produk.
Pada pelaksanaannya, proses tersebut amat krusial, khususnya dalam pemanfaatan sumber daya
dengan lebih optimal.

 Pengawasan atau Pengendalian


Fungsi manajemen produksi ini berguna untuk menjamin aktivitas produksi agar berjalan sesuai
rencana. Hal ini penting untuk didapatkan karena mampu menjamin proses produksi dapat
berjalan dengan baik.

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi atauperusahaan.


Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan perencanaan,pelaksanaan, sampai pada
penghasilan suatu tujuan ataupun barang akan di capaidengan baik dan maksimal, dan dengan
danya manajemen maka perusahaan akan dapatmencapai tujuan yang di inginkan dengan
langkah yang tepat. Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran,pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana
yangdimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yangsemurah-
murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil dalamrangka
menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu dalammembangun sistem
manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk mengindentifikasi prinsip-prinsip
manajemen keuangan yang baik.

22

Anda mungkin juga menyukai