Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PENGARAHAN DAN PENGKOORDINASIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengantar Manajemen

Disusun oleh:
1. Muhammad Gibran Almanfarisi (2110631020178)
2. Oktaviana Ratna Sari Dewi (2110631020182)
3. Evita Agniya Adzima (2110631020183)
4. Andrew Muhammad Kusuma (2110631020193)
5. Adinda Oktafiani (2110631020197)
6. Tiara Putri Septiani (2110631020201)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, sehingga
kami diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang risalahnya sampai
saat ini membimbing kita kepada kebaikan. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Pengarahan dan Pengkoordinasian”.
Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca sehingga pembaca dapat mempraktekkan nilai-nilai
yang terkandung di dalam makalah kami.
Kami selaku penyusun berterima kasih kepada kepada bapak Dr. H
.Odang Kusmayadi, MM selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah membimbing tugas ini hingga
tuntas dan kepada semua orang yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan agar
makalah ini menjadi lebih baik dan sempurna.

Karawang, Oktober 2021

Penyusun,
Kelompok 5 kelas 1E Manajemen

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Pengertian Koordinasi dan Pengarahan ........................................................ 3
2.1.1 Pengertian Koordinasi............................................................................. 3
2.1.2 Pengertian Pengarahan .......................................................................... 4
2.2 Tujuan Koordinasi dan Pengarahan............................................................... 6
2.2.1 Tujuan Koordinasi ................................................................................... 6
2.2.2 Tujuan Pengarahan ................................................................................. 7
2.3 Prinsip – Prinsip Koordinasi dan Pengarahan................................................ 8
2.3.1 Prinsip Koordinasi ................................................................................... 8
2.3.2 Prinsip Pengarahan ................................................................................. 9
2.4 Jenis – Jenis Koordinasi dan Pengarahan .................................................... 10
2.4.1 Jenis – Jenis Koordinasi......................................................................... 10
2.4.2 Jenis – Jenis Pengarahan....................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
3.2 Kritik dan Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen secara umum adalah sebuah proses perencanaan, proses
organisasi, proses koordinasi, profesi kontrol dan sumber daya untuk mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien, oleh karena itu manajemen memerlukan
berbagai faktor pendukung untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan
yang ada. Salah satu hal utama yang menjadi sukses berlangsungnya sebuah
proses manajemen adalah dengan melakukan pengarahan dan koordinasi.
Pengarahan dan pengordinasian sebagai aspek penting manajemen
memerlukan SDM, yang didalamnya terdapat pola pikir untuk memecahkan
suatu masalah. oleh karena itu diperlukan pembelajaran guna untuk
mengimplementasikan sehingga organisasi berjalan dengan baik dan dijalankan
oleh seluruh pihak organisasi.
Ada 4 fungsi yang penting untuk menjenjang keberhasilan dalam
managemen yaitu Planning (perencanaan), Organizing (penempatan), Actuating
(pengarahan/penggerakkan) dan Contolling (pengendalian). Seorang manajer
harus memiliki sifat tersebut untuk mengarahkan anggota – anggotanya, namun
kebanyakan dari mereka belum bisa menerapkan hal tersebut dengan baik,
Contohnya kurang memotivasi dan berkomunikasi dengan para anggotanya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengidentifikasi masalah
yang ada sebagai berikut:
1. Apa pengertian koordinasi dan pengarahan ?
2. Apa tujuan koordinasi dan pengarahan ?
3. Bagaimana prinsip koordinasi dan pengarahan ?
4. Apa saja jenis – jenis koordinasi dan pengarahan ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian koordinasi dan pengarahan.
2. Untuk mengetahui tujuan koordinasi dan pengarahan.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip koordinasi dan pengarahan.
4. Untuk mengetahui jenis – jenis koordinasi dan pengarahan.

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah:
1. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa itu pengertian
koordinasi dan pengarahan.
2. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa itu tujuan koordinasi
dan pengarahan.
3. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa saja prinsip – prinsip
koordinasi dan pengarahan.
4. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa saja jenis – jenis
koordinasi dan pengarahan.

2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koordinasi dan Pengarahan

2.1.1 Pengertian Koordinasi


Koordinasi berasal dari kata coordination, co dan ordinare yang berarti to
regulate. Dari pendekatan empirik yang dikaitkan dengan etimologi, koordinasi
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang sederajat
(equal in rank or order, of the same rank or order, not subordinate) untuk saling
memberi informasi dan mengatur (menyepakati) hal tertentu (Ndraha, T. (2003))
Secara normatif, koordinasi diartikan sebagai kewenangan untuk menggerakkan,
menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang
spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu.
Sedangngkan secara fungsional, koordinasi dilakukan guna untuk mengurangi
dampak negatif spesialisasi dan mengefektifkan pembagian kerja.
Koordinasi dapat didefinisikan sebagai proses penyepakatan bersama
secara mengikat berbagai kegiatan atau unsur yang berbeda-beda sedemikian
rupa, sehingga di sisi yang satu semua kegiatan atau unsur itu terarah pada
pencapaian, suatu tujuan yang telah ditetapkan dan di sisi lain keberhasilan yang
satu tidak merusak keberhasilan yang lain.
Definisi koordinasi menurut para ahli:
A. James A.F Stoner dan Charles Wankel
Koordinasi adalah proses menyatupadukan tujuan-tujuan dan
kegiatan-kegiatan dari unit-unit (bagian-bagian atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi yang terpisah untuk mencapai sasaran-
sasaran organisasi secara efisien.
B. Griffin, R. W. (2011)
Koordinasi adalah suatu proses menghubungkan kegiatan-
kegiatan dari bermacam-macam bagian organisasi.

3
C. Sondang P. Siagian,M.P.A, Ph.D)
Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama
untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan
bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar
pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun
menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefesien
mungkin.
D. Awaluddin Djamin dalam Hasibuan (2011:86)
sebagai suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi,
saling membantu dan saling melengkapi. Dengan demikian koordinasi
dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mampu menyelaraskan
pelaksanaan tugas maupun kegiatan dalam suatu organisasi.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kordinasi adalah proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai
kegiatan atau unsur (yang terlihat dalam proses) pemerintahan yang
berbeda-beda pada dimensi waktu, tempat, komponen, fungsi dan
kepentingan antar pemerintah yang diperintah, sehingga disatu sisi
semua kegiatan dikedua belah pihak terarah pada tujuan pemerintahan
yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak yang satu
tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain.

2.1.2 Pengertian Pengarahan


Actuating atau pengarahan adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan sebuah kegiatan yang didalamnya mengarahkan semua anggotanya atau
karyawannya agar mau bekerjasama dan bekerja secara efektif dan efisien
sehingga dapat terwujudnya tujuan akhir dari perusahaan. Dengan kata lain
actuating adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan

4
dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian
(organizing).
Actuating merupakan fungsi manajemen yang paling dasar, karena
merupakan sebuah perbuatan dari berbagai jenis tindakan itu sendiri, supaya
semua anggota mulai dari tingkat bawah sampai tingkat teratas dapat berusaha
mencapai sasaran yang sesuai dengan rencana awal yang telah ditetapkan
dengan cara yang terbaik dan benar. Sudah diakui bahwa usaha – usaha
perencanaan dan pengorganisasian bersifat sangat penting, tetapi tdak akan
menghasilkan output yang kongkrit sampai kita bisa mengimplementasikan
tindakan – tindakan yang diusahakan dan yang diorganisasikan. Maka dari itu
sangat perlu sebuah tindakan penggerak, actuating atau usaha untuk
menimbulkan action.
Actuating adalah sebuah kegiatan yang harus dikerjakan oleh seorang
pemimpin aktivitasnya berupa membimbing, mengarahkan, menggerakkan dan
mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha. Actuating ini dapat dilakukan dengan cara persuasif (bujukan)
dan instruksi tergantung dari pemimpin, ia boleh memilih cara yang efektif yang
membuat suatu tugas dapat dikerjakan dengan baik, efektif dan benar.
Ada beberapa pengertian tentang actuating / pengarahan menurut beberapa
para ahli :
A. George R Terry (1986)
Actuating adalah usaha menggerakkan anggota – anggota
kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota – anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran – sasaran tersebut.
B. Siswanto (2007: 111)

5
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi
petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
C. Prof. Dr. Sondang, M. P. A.
Penggerak adalah sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (sondang, 2004 : 120).
D. Hersey dan Blanchard
Actuating adalah kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang
secara langsung dapat mengarahkan dorongan – doronagn yang ada
dalam diri seseorang kepada kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa actuating
adalah suatu kegiatan untuk menggerakkan orang – orang dalam suatu
organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai sutu tujuan yang sudah
menjadi goal organisasi tersebut.

2.2 Tujuan Koordinasi dan Pengarahan

2.2.1 Tujuan Koordinasi


Berikut tujuan koordinasi yang dapat ditarik dari beberapa pengertian para ahli:
A. Meraih dan menjaga efektivitas organisasi semaksimal mungkin dengan
keselarasan, kebersamaan, keseimbanan dan sinkronisasi diantara
aktivitas yang saling berkaitan.
B. Melakukan pencegahan terhadap timbulnya konflik serta menciptakan
efisiensi yang optimal pada berbagai aktivitas yang interdependen
melalui kesepakatan yang mengakomodinir seluruh elemen yang
berkaitan.

6
C. Koordinasi berusaha untuk menciptakan dan menjaga agar suasana dan
tingkah laku yang ada saling merespon dan mengantisipasi di setiap unit
kerja baik yang berkaitan maupun tidak. Hal ini supaya kesuksesan setiap
unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainnya.
D. Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran
kearah tercapainya sasaran perusahaan.
E. Mengarahkan keterampilan spesialis kearah sasaran perusahaan.

2.2.2 Tujuan Pengarahan


Berikut tujuan pengarahan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian para ahli:
A. Dengan adanya penerapan dari pengarahan diharapkan adanya kesatuan
perintah, artinya dengan pengarahan ini akan diperoleh kesamaan
bahhasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana.
B. Dengan adanya penerapan dari pengarahan diharapkan adanya
hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahannya.
Pengarahannya berupa perintah atasan yang langsung diberikan kepada
bawahan. Dengan kejadian tersebut maka tidak akan terjadi
miskomunikasi dan dapat mempercepat hubungan antara atasan dan
bawahan.
C. Dengan adanya penerapan dari pengarahan diharapkan adanya umpan
balik yang langsung, pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Kemudian umpan balik ini akan
digunakan untuk memperbaiki masalah yang ada.
D. Dengan adanya penerapan dari pengarahan diharapkan kegiatan –
kegiatan dan orang – orang yang melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak terjadi
penyimpangan – penyimpangan yang membuat kemungkinan tidak akan
tercapainya sebuah tujuan yang telah ditentukan.

7
2.3 Prinsip – Prinsip Koordinasi dan Pengarahan

2.3.1 Prinsip Koordinasi


Prinsip koordinasi disingkat menjadi KOORDINASI.
A. Kesamaan, sama dalam visi, misi, dan langkah-langkah untuk mencapai
tujuan bersama (sense of purpose).
B. Orientasikan, titik pusatnya pada sekolah (sebagai kordinator) yang
simpul-simpulnya stakeholder sekolah.
C. Organisasikan, atur orang-orang yang berkoordinasi untuk membina
sekolah, yaitu harus berada dalam satu payung (terorganisasi) sehingga
sikap egosektoral dapat dihindari.
D. Rumuskan, menyatakan secara jelas wewenang, tanggung jawab, dan
tugas masing-masing agar tidak tumpang-tindih.
E. Diskusikan, mencari cara yang efektif, efesien, dan komunikatif dalam
berkoordinasi.
F. Informasikan, semua hasil diskusi dan keputusan mengalir cepat
kesemua pihak yang ada dalam sistem jaringan koordinasi (coordination
network system).
G. Negosiasikan, dalam perundingan mencari kesepakatan harus saling
menghormati (team spirit) dan usahakan menang-menang, jangan
sampai pihak sekolah sebagai koordinator justru dirugikan.
H. Atur jadwal, rencana koordinasi harus dipatuhi dengan sebaik-baiknya
oleh semua pihak.
I. Solusikan, satu masalah dalam simpul jaringan harus dirasakan dan
dipecahkan semua stakeholders dengan sebaik-baiknya.
J. Insafkan, setiap stakeholders harus memiliki laporan tertulis yang
lengkap dan siap menginformasikannya sesuai kebutuhan koordinasi.

8
2.3.2 Prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari
manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang
berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh
karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip, yaitu:
A. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang
menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin
besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan
fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-
faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
B. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang
mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka
mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan
yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai
pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini
dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik
akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan
cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat

9
bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
C. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan
arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan
hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan
hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab
mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

2.4 Jenis – Jenis Koordinasi dan Pengarahan

2.4.1 Jenis – Jenis Koordinasi


Berikut dibawah ini ada 2 macam jenis koordonasi

A. Koordinasi Interen
Koordinasi intern dibagi kedalam beberapa kategori yakni :
1. Koordinasi vertical
merupakan dimana antara yang mengkoordinasi dengan yang
dikoordinasikan secara structural ada hubungan hierarkis sebab satu
dengan yang lainnya terdapat pada satu garis komando.
2. Koordinasi horizontal
merupakan koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi
memiliki tingkat eselon yang sama.
3. Koordinasi diagonal
merupakan koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi
meiliki kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan
yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan yang lainnya tidak terdapat
dalam satu garis komando.
B. Koordinasi Eksternal

10
Koordinasi eksternal adalah koordinasi yang termasuk koordinasi
fungsional, dalam koordinasi eksternal bersifat fungsional, koordinasi itu
hanya bersifat horizontal serta koordinasi eksternal yang bersifat
diagonal.
1. Koordinasi vertical
merupakan koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala daerah
yang melaksanakan kegiatan pembangunan antar dinas atau antar
pimpinan dinas-dinas lain, contoh seperti rapat staf, rapat kerja dan
rapat pimpinan.
2. Koordinasi horizontal
merupakan dimana seorang kepala maupun pimpinan selalu
berkaitan dengan dinas-dinas lain yang dianggap ada kaitannya atau
hubungannya dengan masalah-masalah pembangunan yang
dilaksanakan di dalam wilayah kerjanya tersebut.

2.4.2 Jenis – Jenis Pengarahan


Jenis – Jenis Pengarahan (Perintah)

A. Perintah Lisan

Tidak ada yang menolak adanya perintah lisan. Meskipun


demikian, mereka tidak sependapat tentang suatu perintah dapat di
berikan secar lisan. Dalam dua hal, yaitu:

1. Tugas yang diperintahkan itu merupakan tugas yang sederhana, dan


2. Dalam keadaan darurat,

3. Bawahan yang di perintah sudah pernah mengerjakan perintah,


4. Perintah itu dapat selesai dalam waktu yang singkat,
5. Apabila dalam mengerjakan tugas itu ada kekeliruan, tidak akan
membawa akibat yang besar,
6. Apabila bawahan yang di perintah adalah buta huruf.

11
a) Dampak Positif
 Tidak membutuhkan banyak waktu untuk
mempersiapkannya.
 Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal – hal yang
kurang jelas.
 Dapat dipergunakan kepada banyak orang.
b) Dampak Negatif
 Tidak ada persiapan sebelumnya.
 Perintah langsung di berikan.
B. Perintah Tertulis

Pada umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam hal – hal sebagai
berikut:

1. Pada pekerjaan yang sulit, memerlukan ketrampilan, keterangan

detail, angka– angka yang pasti dan terperinci.


2. Bila pegawai yang diperintah berada di tempat lain.
3. Jika pegawai yang di perintah sering pula.
4. Jika tugas yang di perintah itu berlangsung dari suatu bagian ke bagian
yang lain.
5. Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahan yang terjadi dapat
menimbulkan akibat yang besar.
a) Dampak Positif:
 Perintah tertulis menyebabkan orang yang menerima
perintah mengetahui Benar tanggung jawabnya.
 Perintah tertulis mudah diperiksa guna memelihara
kebenaran Merupakan cara terbaik untuk menjamin
persamaan dan keserupaan pelaksanaan di seluruh
organisasi.

12
b) Dampak Negatif:
 Memakan waktu yang cukup lama.
 Menelan biaya yang besar.
 Mengandung infleksibilitas.

Selain dari pembagian perintah seperti yang terdapat di atas, maka perintah
itu dapat pula digolongkan berdasarkan macam – macam situasi maupun
penerima perintah, sebagai berikut :

1. Demand
Hendaknya dihindarkan, kecuali dalam keadaan darurat atau luar biasa.
Perintah semacam ini dapat memperoleh tindakan yang segera daripada
pegawai yang luntur semangatnya. Dalam keadaan yang normal pemberian
perintah semacam ini hanya akan menimbulkan suasana yang tegang.
2. Request
Perintah semacam ini akan lebih berhasi jika di berikan kepada pegawai
yang berpengalaman.
3. Suggestion
Kerapkali diberikan untuk mendorong timbulnya inisiatif, pula dalam hal
kita menghadapi pegawai – pegawai yang kompeten dan pegawai – pegawai
yang segera mau menerima tanggung jawab.
4. Volunter
Diberikan kepada pegawai yang biasanya enggan untuk
melaksanakannya, misalnya tugas – tugas pada waktu pegawai sedang
beristirahat.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengertian koordinasi sebagai kewenangan untuk menggerakkan,
menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang
spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu Tujuan
dari koordinasi adalah untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas
dari sasaran.
Actuating adalah suatu usaha yang menggerakkan seluruh orang yang
terkait dalam suatu organisasi yang secara bersama – sama melaksanakan
program kegiatan sesuai dengan bidang masing – masing dengan cara yang
terbaik dan benar. Tujuan dari actuating adalah menciptakan suasana kerja sama
diantara bawahan dengan atasan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Prinsip Koordinasi merupakan aspek yang memerlukan sebuah
sumberdaya manusia, yang didalamnya terdapat pola pikir untuk memecahkan
suatu masalah.
Prinsip pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Koordinasi sesuatu yang penting dalam organisasi, dengan berkoordinasi
suatu organisasi dapat menemukan titik permasalahan dan cara menyelesaikan
suatu masalah agar mencapai suatu keputusan dan tujuan visi miai bersama.
Didalam koordinasi setiap individu mengemukakan pendapat atau ide yang
dijadikan pacuan pemecah masalah, sehingga yang mengadakan kooordinasi
yang akan menentukan kesepakatan, namun demi kepentingan bersama, sesuai
dengan syarat-syarat koordinasi itu sendiri.

14
Suatu perintah harus datang dari pihak atasan kepada bawahan tidak
boleh sebaliknya.Bawahan yang di perintah ini haruslah bawahan dari atasan
yang bersangkutan, tidak boleh bawahan dari atasan yang lainnya, kecuali dalam
sistem organisasi fungsional. Jadi atasan yang memberi perintah kepada
bawahan itu haruslah atasan yang memiliki wewenang untuk atau atas pekerjaan
itu sendiri. Sebagai wewenang atau hak khusus, maka dia mempunyai kekuatan
sanksi, wewenang tanpa sanksi tidak ada gunanya.
Dalam suatu pengarahan dalam fungsi manajemen, komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang efektif bagi
para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai.

3.2 Kritik dan Saran


Koordinasi dan pengarahan adalah titik vital dalam manajemen,
Koordinasi dan pengarahan ini harus dimiliki oleh seorang pimpinan atau atasan
agar dapat tercapainya sebuah tujuan karena didalam Koordinasi dan
pengarahan terdapat komunikasi yang saling berhubungan. Maka dari itu
diharapkan bagi semua lini , lakukanlah Koordinasi dan pengarahan dengan baik.
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini diharapkan para pembaca
mampu memahami dengan baik tentang :
a) Pengertian koordinasi dan pengarahan
b) Tujuan koordinasi dan pengarahan
c) Prinsip koordinasi dan pengarahan
d) Jenis – jenis koordinasi dan pengarahan

15
DAFTAR PUSTAKA

Pengarahan. (2012, 07 10). Dipetik 10 14, 2021, dari blogspot:


http://todoharapantobing.blogspot.com/2012/08/pengarahan.html

Agus Tarmo K, S. V. (2017). FUNGSI PENGARAHAN (DIRECTING). FUNGSI PENGARAHAN


(DIRECTING), 2-11.

BAB III tinjauan teoritis tentang koordinasi dan pelayanan. (t.thn.). BAB III tinjauan
teoritis tentang koordinasi dan pelayanan, 1-22.

Dinda. (2014, 11 22). PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN (ACTUATING) & MENCAPAI


ACTUATING MANAGERIAL YANG EFEKTIF. Dipetik 10 14, 2021, dari wordpress:
https://dindakodok.wordpress.com/2014/11/22/prinsip-prinsip-pengarahan-
actuating-mencapai-actuating-managerial-yang-efektif/

Farah. (2013). Silabus-6. Dipetik 10 10, 2021, dari blogspot:


http://farahsaniyyah.blogspot.com/2013/10/silabus-6.html

Hanaan, U. (2017, 05 17). KOORDINASI DAN PENGARAHAN. Dipetik 10 10, 2021, dari
blogspot: http://ulfahhanaan.blogspot.com/2017/05/koordinasi-dan-
pengarahan.html

Handoko, T. (2003). Pengantar Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Mahullang, M. (2003). Dasar – Dasar Manajemen.Yogyakarta. Gadjah Mada University


Press.

Nuwril, E. (2013, 04 25). Pengertian Koordinasi. Dipetik 10 10, 2021, dari blogdetik:
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/10/06/pengertian-koordinasi/

Pace, R. F. (2005). Komunikasi Organisasi. Bandung . Remaja Rosdakarya.

pengajarku. (2021, 10 14). Koordinasi adalah. Dipetik 10 14, 2021, dari PENGAJAR.CO.ID:
https://pengajar.co.id/koordinasi-adalah/

Siswanto, D. H. (2005). Pengantar Manajemen. Bumi Aksara.

Terry, G. R. (2005). Principle Of Management.Jakarta. Bumi Aksara.

Wijayanti, I. D. (t.thn.). Manajemen. Yogyakarta: Mitra Cendikia, 2008.

16
17

Anda mungkin juga menyukai