Pengantar Manajemen
Disusun oleh:
1. Muhammad Gibran Almanfarisi (2110631020178)
2. Oktaviana Ratna Sari Dewi (2110631020182)
3. Evita Agniya Adzima (2110631020183)
4. Andrew Muhammad Kusuma (2110631020193)
5. Adinda Oktafiani (2110631020197)
6. Tiara Putri Septiani (2110631020201)
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-NYA, sehingga
kami diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang risalahnya sampai
saat ini membimbing kita kepada kebaikan. Adapun judul dari makalah ini adalah
“Pengarahan dan Pengkoordinasian”.
Kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca sehingga pembaca dapat mempraktekkan nilai-nilai
yang terkandung di dalam makalah kami.
Kami selaku penyusun berterima kasih kepada kepada bapak Dr. H
.Odang Kusmayadi, MM selaku Dosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah membimbing tugas ini hingga
tuntas dan kepada semua orang yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga selesai.
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan agar
makalah ini menjadi lebih baik dan sempurna.
Penyusun,
Kelompok 5 kelas 1E Manajemen
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1 Pengertian Koordinasi dan Pengarahan ........................................................ 3
2.1.1 Pengertian Koordinasi............................................................................. 3
2.1.2 Pengertian Pengarahan .......................................................................... 4
2.2 Tujuan Koordinasi dan Pengarahan............................................................... 6
2.2.1 Tujuan Koordinasi ................................................................................... 6
2.2.2 Tujuan Pengarahan ................................................................................. 7
2.3 Prinsip – Prinsip Koordinasi dan Pengarahan................................................ 8
2.3.1 Prinsip Koordinasi ................................................................................... 8
2.3.2 Prinsip Pengarahan ................................................................................. 9
2.4 Jenis – Jenis Koordinasi dan Pengarahan .................................................... 10
2.4.1 Jenis – Jenis Koordinasi......................................................................... 10
2.4.2 Jenis – Jenis Pengarahan....................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 14
3.2 Kritik dan Saran............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian koordinasi dan pengarahan.
2. Untuk mengetahui tujuan koordinasi dan pengarahan.
3. Untuk mengetahui prinsip – prinsip koordinasi dan pengarahan.
4. Untuk mengetahui jenis – jenis koordinasi dan pengarahan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini adalah:
1. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa itu pengertian
koordinasi dan pengarahan.
2. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa itu tujuan koordinasi
dan pengarahan.
3. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa saja prinsip – prinsip
koordinasi dan pengarahan.
4. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui apa saja jenis – jenis
koordinasi dan pengarahan.
2
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
3
C. Sondang P. Siagian,M.P.A, Ph.D)
Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan dari usaha bersama
untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam usaha pencapaian tujuan
bersama pula. Koordinasi adalah suatu proses yang mengatur agar
pembagian kerja dari berbagai orang atau kelompok dapat tersusun
menjadi suatu kebutuhan yang terintegrasi dengan cara seefesien
mungkin.
D. Awaluddin Djamin dalam Hasibuan (2011:86)
sebagai suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu, sehingga terdapat saling mengisi,
saling membantu dan saling melengkapi. Dengan demikian koordinasi
dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mampu menyelaraskan
pelaksanaan tugas maupun kegiatan dalam suatu organisasi.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
kordinasi adalah proses kesepakatan bersama secara mengikat berbagai
kegiatan atau unsur (yang terlihat dalam proses) pemerintahan yang
berbeda-beda pada dimensi waktu, tempat, komponen, fungsi dan
kepentingan antar pemerintah yang diperintah, sehingga disatu sisi
semua kegiatan dikedua belah pihak terarah pada tujuan pemerintahan
yang ditetapkan bersama dan disisi lain keberhasilan pihak yang satu
tidak dirusak keberhasilan pihak yang lain.
4
dengan berpedoman pada perencanaan (planning) dan usaha pengorganisasian
(organizing).
Actuating merupakan fungsi manajemen yang paling dasar, karena
merupakan sebuah perbuatan dari berbagai jenis tindakan itu sendiri, supaya
semua anggota mulai dari tingkat bawah sampai tingkat teratas dapat berusaha
mencapai sasaran yang sesuai dengan rencana awal yang telah ditetapkan
dengan cara yang terbaik dan benar. Sudah diakui bahwa usaha – usaha
perencanaan dan pengorganisasian bersifat sangat penting, tetapi tdak akan
menghasilkan output yang kongkrit sampai kita bisa mengimplementasikan
tindakan – tindakan yang diusahakan dan yang diorganisasikan. Maka dari itu
sangat perlu sebuah tindakan penggerak, actuating atau usaha untuk
menimbulkan action.
Actuating adalah sebuah kegiatan yang harus dikerjakan oleh seorang
pemimpin aktivitasnya berupa membimbing, mengarahkan, menggerakkan dan
mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam melaksanakan suatu
kegiatan usaha. Actuating ini dapat dilakukan dengan cara persuasif (bujukan)
dan instruksi tergantung dari pemimpin, ia boleh memilih cara yang efektif yang
membuat suatu tugas dapat dikerjakan dengan baik, efektif dan benar.
Ada beberapa pengertian tentang actuating / pengarahan menurut beberapa
para ahli :
A. George R Terry (1986)
Actuating adalah usaha menggerakkan anggota – anggota
kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota – anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran – sasaran tersebut.
B. Siswanto (2007: 111)
5
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi
petunjuk, dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
C. Prof. Dr. Sondang, M. P. A.
Penggerak adalah sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga
mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (sondang, 2004 : 120).
D. Hersey dan Blanchard
Actuating adalah kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang
secara langsung dapat mengarahkan dorongan – doronagn yang ada
dalam diri seseorang kepada kegiatan – kegiatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa actuating
adalah suatu kegiatan untuk menggerakkan orang – orang dalam suatu
organisasi agar dapat bekerja untuk mencapai sutu tujuan yang sudah
menjadi goal organisasi tersebut.
6
C. Koordinasi berusaha untuk menciptakan dan menjaga agar suasana dan
tingkah laku yang ada saling merespon dan mengantisipasi di setiap unit
kerja baik yang berkaitan maupun tidak. Hal ini supaya kesuksesan setiap
unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainnya.
D. Untuk mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta pemikiran
kearah tercapainya sasaran perusahaan.
E. Mengarahkan keterampilan spesialis kearah sasaran perusahaan.
7
2.3 Prinsip – Prinsip Koordinasi dan Pengarahan
8
2.3.2 Prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena
disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari
manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang
berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh
karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada
beberapa prinsip, yaitu:
A. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang
menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin
besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai tujuan.
Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan
fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-
faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta kemampuan bawahan.
B. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang
mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka
mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan
yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai
pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan. Semua ini
dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik
akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan
cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat
9
bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
C. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan
arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan
hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan
hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab
mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
A. Koordinasi Interen
Koordinasi intern dibagi kedalam beberapa kategori yakni :
1. Koordinasi vertical
merupakan dimana antara yang mengkoordinasi dengan yang
dikoordinasikan secara structural ada hubungan hierarkis sebab satu
dengan yang lainnya terdapat pada satu garis komando.
2. Koordinasi horizontal
merupakan koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi
memiliki tingkat eselon yang sama.
3. Koordinasi diagonal
merupakan koordinasi fungsional dimana yang mengkoordinasi
meiliki kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya dibandingkan
yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan yang lainnya tidak terdapat
dalam satu garis komando.
B. Koordinasi Eksternal
10
Koordinasi eksternal adalah koordinasi yang termasuk koordinasi
fungsional, dalam koordinasi eksternal bersifat fungsional, koordinasi itu
hanya bersifat horizontal serta koordinasi eksternal yang bersifat
diagonal.
1. Koordinasi vertical
merupakan koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepala daerah
yang melaksanakan kegiatan pembangunan antar dinas atau antar
pimpinan dinas-dinas lain, contoh seperti rapat staf, rapat kerja dan
rapat pimpinan.
2. Koordinasi horizontal
merupakan dimana seorang kepala maupun pimpinan selalu
berkaitan dengan dinas-dinas lain yang dianggap ada kaitannya atau
hubungannya dengan masalah-masalah pembangunan yang
dilaksanakan di dalam wilayah kerjanya tersebut.
A. Perintah Lisan
11
a) Dampak Positif
Tidak membutuhkan banyak waktu untuk
mempersiapkannya.
Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal – hal yang
kurang jelas.
Dapat dipergunakan kepada banyak orang.
b) Dampak Negatif
Tidak ada persiapan sebelumnya.
Perintah langsung di berikan.
B. Perintah Tertulis
Pada umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam hal – hal sebagai
berikut:
12
b) Dampak Negatif:
Memakan waktu yang cukup lama.
Menelan biaya yang besar.
Mengandung infleksibilitas.
Selain dari pembagian perintah seperti yang terdapat di atas, maka perintah
itu dapat pula digolongkan berdasarkan macam – macam situasi maupun
penerima perintah, sebagai berikut :
1. Demand
Hendaknya dihindarkan, kecuali dalam keadaan darurat atau luar biasa.
Perintah semacam ini dapat memperoleh tindakan yang segera daripada
pegawai yang luntur semangatnya. Dalam keadaan yang normal pemberian
perintah semacam ini hanya akan menimbulkan suasana yang tegang.
2. Request
Perintah semacam ini akan lebih berhasi jika di berikan kepada pegawai
yang berpengalaman.
3. Suggestion
Kerapkali diberikan untuk mendorong timbulnya inisiatif, pula dalam hal
kita menghadapi pegawai – pegawai yang kompeten dan pegawai – pegawai
yang segera mau menerima tanggung jawab.
4. Volunter
Diberikan kepada pegawai yang biasanya enggan untuk
melaksanakannya, misalnya tugas – tugas pada waktu pegawai sedang
beristirahat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian koordinasi sebagai kewenangan untuk menggerakkan,
menyerasikan, menyelaraskan, dan menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang
spesifik atau berbeda-beda agar semuanya terarah pada tujuan tertentu Tujuan
dari koordinasi adalah untuk menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas
dari sasaran.
Actuating adalah suatu usaha yang menggerakkan seluruh orang yang
terkait dalam suatu organisasi yang secara bersama – sama melaksanakan
program kegiatan sesuai dengan bidang masing – masing dengan cara yang
terbaik dan benar. Tujuan dari actuating adalah menciptakan suasana kerja sama
diantara bawahan dengan atasan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Prinsip Koordinasi merupakan aspek yang memerlukan sebuah
sumberdaya manusia, yang didalamnya terdapat pola pikir untuk memecahkan
suatu masalah.
Prinsip pengarahan merupakan aspek hubungan antar manusiawi dalam
kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaga kerja efektif serta efesien untuk mencapai tujuan.
Koordinasi sesuatu yang penting dalam organisasi, dengan berkoordinasi
suatu organisasi dapat menemukan titik permasalahan dan cara menyelesaikan
suatu masalah agar mencapai suatu keputusan dan tujuan visi miai bersama.
Didalam koordinasi setiap individu mengemukakan pendapat atau ide yang
dijadikan pacuan pemecah masalah, sehingga yang mengadakan kooordinasi
yang akan menentukan kesepakatan, namun demi kepentingan bersama, sesuai
dengan syarat-syarat koordinasi itu sendiri.
14
Suatu perintah harus datang dari pihak atasan kepada bawahan tidak
boleh sebaliknya.Bawahan yang di perintah ini haruslah bawahan dari atasan
yang bersangkutan, tidak boleh bawahan dari atasan yang lainnya, kecuali dalam
sistem organisasi fungsional. Jadi atasan yang memberi perintah kepada
bawahan itu haruslah atasan yang memiliki wewenang untuk atau atas pekerjaan
itu sendiri. Sebagai wewenang atau hak khusus, maka dia mempunyai kekuatan
sanksi, wewenang tanpa sanksi tidak ada gunanya.
Dalam suatu pengarahan dalam fungsi manajemen, komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang efektif bagi
para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai.
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB III tinjauan teoritis tentang koordinasi dan pelayanan. (t.thn.). BAB III tinjauan
teoritis tentang koordinasi dan pelayanan, 1-22.
Hanaan, U. (2017, 05 17). KOORDINASI DAN PENGARAHAN. Dipetik 10 10, 2021, dari
blogspot: http://ulfahhanaan.blogspot.com/2017/05/koordinasi-dan-
pengarahan.html
Nuwril, E. (2013, 04 25). Pengertian Koordinasi. Dipetik 10 10, 2021, dari blogdetik:
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/10/06/pengertian-koordinasi/
pengajarku. (2021, 10 14). Koordinasi adalah. Dipetik 10 14, 2021, dari PENGAJAR.CO.ID:
https://pengajar.co.id/koordinasi-adalah/
16
17