Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

DASAR-DASAR MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

AULIA DINI

ENDIS SANDIKA

INDAH NURBAETI

KHALISA SALSABILA

MIFTAHUL JANNAH

MIFTAHUL ZANNAH

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI TAHUN 2018

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah
pendidikan yang berjudul “Dasar – Dasar Manajemen” ini dapat diselesaikan dengan
maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut yang diampu oleh Ibu Emini

Pemilihan tema ini didasari atas pembagian kelompok mata kuliah yang terkait.
Semoga dengan adanya makalah pendidikan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
mengenai Manajemen.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.

Jakarta, 25 Agustus 2018

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen ................................................................................... 6
2.2. Unsur – Unsur Manajemen .............................................................................. 7
2.3. Fungsi Manajemen ........................................................................................... 8
2.4. Tingkatan Manajemen ..................................................................................... 9
2.5. Pendekatan Dalam Pemikiran Manajemen ..................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen sering didefinisikan sebagai "pencapaian tujuan melalui orang lain".


Kedengarannya memang terlalu sederhana, akan tetapi memberi kita gambaran tentang
beberapa hal mendasar. Yang pertama berkaitan dengan "pencapaian tujuan". Manajemen
selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk mencapai tujuan tertentu dan bukan semata-
mata sebuah posisi atau jabatan di dalam perusahaan. Banyak orang memiliki jabatan
"manajer", akan tetapi dalam kenyataannya mereka hanya menjalankan kedudukan dan
bukan mengarahkan sesuatu ke arah pencapaian tujuan yang tertentu. Pokok yang kedua
adalah berkaitan dengan aspek "melalui orang lain".

Sebagai sebuah aktivitas, manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni


bawahan-bawahan; dan pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi kerja dari
orang-orang tersebut. Meskipun setiap manajer memang memiliki tugas-tugas khusus
yang hanya bisa dilakukan olehnya, peran seorang manajer lebih didasarkan pada
kenyataan bagaimana dia mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas
bawahannya. Dalam arti ini, seorang manajer seharusnya lebih mementingkan pencapaian
hasil dari para bawahannya daripada prestasinya sendiri. Sebab pencapaian hasil bersama
itulah yang menentukan keberhasilan dari organisasi secara keseluruhan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Manajemen?


2. Apa saja system-system Manajemen?
3. Bagaimana cara pendekatan dalam ilmu manajemen?
4. Serta apa saja fungsi- fungsi Manajemen?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mengetahui definisi manajemen


2. Mengetahui sistem-sistem manajemen
3. Memahami cara pendekatan ilmu manajemen
4. Mengetahui fungsi-fungsi manajemen

4|Page
1.4 Manfaat Penulisan

Mampu memahami pengertian, unsur-unsur, fungsi, proses, dan pendekatan manajemen.

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen
adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang
tinggi dalam berbagai tipe. Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2003:4)
sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective
and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational
resources”. Pendapat tersebut kurang lebh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan
pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more
managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related
functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various
resources (information materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yg secara individu
maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan
pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan
orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people who are
allocate and oversee the use of resources, jadi merupakan orang yg mengatur dan
mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of
administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to
achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengoordinasi sumber daya-
sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

6|Page
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen
merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan.
2.2 Unsur-Unsur Manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial
yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya
tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai
berikut.
a) Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b) Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena
itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai
gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c) Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia
yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-
materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

7|Page
d) Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efisiensi kerja.
e) Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata
cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode
dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusia itu sendiri.
f) Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai
penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan
keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.

2.3 Fungsi Manajemen


1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan

8|Page
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.

2.4 Tingkatan Manajemen

1. Manajemen Puncak | Top Level of Management


Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang
paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan
bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen
puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal
teknis. Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara
manajemen pada tingkatan lainnya. Manajemen puncak berhak untuk memilih,
mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya.

9|Page
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM
(General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham,
mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.

Peran dan tugas manajemen puncak, seperti:

1. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan


2. Menentukan tujuan perusahaan
3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak
4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management


Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki
manajemen pada sebuah perusahaan. Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak
dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang
sudah ditentukan oleh manajemen puncak.
Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja
mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis. Kurang membutuhkan
ketrampilan yang sifatnya konseptual. Manajemen tingkat menengah membawahi dan
mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya.
Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang
terhadap beberapa karyawan operasionalnya.
Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :

1. Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer


pembelian, manajer produksi.
2. Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit
3. Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer
keuangan, asistem manajer produksi.

10 | P a g e
Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :
1) Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen
puncak.
2) Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak.
3) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada.
4) Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih
rendah posisinya.
5) Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga
5 tahun.
6) Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen
tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan
manajemen yang lebih rendah.
7) Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan.
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen
yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk
memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karena salah satu tugasnya
mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan
keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi. Kemampuan konseptual hampir
tidak dibutuhkan oleh manajer ini. Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer
yang lain.
Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering
disebut dengan supervisor. Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.
Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam
proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

1) Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja


2) Mengembangkan moral para karyawan
3) Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para
pekerja

11 | P a g e
4) Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para
karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi
informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan
ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja
5) Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana
jangka panjang

2.5 Pendekatan Dalam Pemikiran Manajemen


Apabila dilihat berbagai literatur manajemen, akan ditemukan beberapa
pendekatan dalam pemikiran manajemen, yaitu:
1. Pendekatan Tingkah Laku
Pendekatan ini didasarkan pada teori bahwa manajemen berarti pencapaian
tujuan dengan bantuan orang lain, maka mempelajari manajemen harus dipusatkan
pada hubungan antara orang. Kadang-kadang juga disebut penelaahan “human factor
approach” (Liem Tjeng Bie) atau “behavior science approach”.
Pendekatan ini merupakan perkembangan dari penerapan ilmu-ilmu tentang
perilaku dan ilmu jiwa sosial pada manajemen. Menurut pendekatan ini, titik fokus
tindakan manajerial adalah perilaku manusia. Apa yang dicapai, bagaimana
mencapainya dan mengapa dapat dicapai dipandang ada kaitannya dengan dampaknya
dan pengaruhnya terhadap manusia. Individu dianggap sebagai mahluk sosio-
psikologis. Dengan demikian, yang diper-soalkan dalam pendekatan tingkah laku ini
antara lain: hubungan manusiawi, motivasi, kepemimpinan, latihan dan komunikasi.
Pendekatan perilaku menyatakan “manajemen tidaklah melakukannya: justru
manajemen menyebabkan orang lain melakukannya”.
Pendekatan tingkah laku memberikan sumbangan pikiran yang penting antara
lain: penggunaan “partisipasi” dan cara-cara dalam menghadapi pertentangan yang
timbul akibat perbedaan pendapat, serta penekanan pengaruh lingkungan dan
pengaruh irasionalitas terhadap perilaku.
2. Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif dikenal juga sebagai pendekatan matematis. Di dalam
studi manajemen, pendekatan ini menitik beratkan peranan pemakaian data angka,
matematika, dan statistik dalam membantu manajemen dalam memecahkan
persoalan-persoalan yang dihadapinya. Karena itu, studi manajemen diberi label
penelitian operasi (operations research) atau ilmu manajemen (management science).

12 | P a g e
Pendekatan kuantitatif terhadap manajemen titik berat terletak pada optimalisasi
atau minimalisasi usaha dengan penggunaan model-model matematika, statistik,
ekonometri, dan lain-lain sangatlah besar. Suatu jawaban yang diperoleh dengan
sendirinya perlu ditafsirkan dan kebijaksanaan dapat digariskan berdasarkan hasil
perhitungan-perhitungan yang diperoleh. Pemanfaatan komputer mempercepat
perhitungan-perhitungan tersebut sehingga manajemen dapat segera menyelesaikan
soal-soal yang dihadapinya.
3. Pendekatan Proses
Pendekatan manajemen dalam hal ini menganggap manajemen sebagai suatu
proses aktivitas yang terdiri dari berbagai sub-aktivitas yang masing-masing
merupakan fungsi fundamental manajemen. Menurut Terry sub-aktivitas tersebut
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, peng-gerakan, dan pengawasan. Keempat
sub-aktivitas tersebut merupakan fungsi fundamental manajemen yang berkaitan erat
satu sama lain: suatu fungsi tidak seluruhnya terhenti sebelum fungsi berikutnya
dimulai. Dalam keadaan saling pengaruh keempat fungsi fundamental manajemen itu
sama-sama membentuk proses manajemen merupakan suatu sirkulasi berkelanjutan
yang tak berujung.
4. Pendekatan Sistem
Sesuai dengan namanya, pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu
sistem. Pengertian sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-
bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu
tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem-subsistem
tersebut merupakan kompleksitas tersebut, tetapi dalam kebersamaan mencapai suatu
tujuan itu, berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.
Suatu sistem terdiri dari “input”, “proses transpormasi”, dan “output” yang
merupakan suatu totalitas, yang digerakkan oleh sistem-sistem yang lebih kecil yang
dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem yang lebih
kecil yang dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem
yang lebih luas.
Sebuah organisasi, misalnya perusahaan, adalah sebuah sistem yang meliputi
bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, intern dengan
berbagai aktivitas (planning, organizing, actuating, controlling) dan pemanfaatan
sarana bersangkutan (man, money, material, machines, maket, methods dan
information = 6 M + 1 I), ekstern berkaitan dengan elemen lingkungan sebagai

13 | P a g e
perangsang input dan penerima out-put mereka. Lingkungan ini, oleh Lubis dan
Huseini (1987) seperti: industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi,
kondisi ekonomi, pemerintah, dan kebudayaan. Oleh Pamuji (1989) meliputi faktor
pisik alamiah – trigatra yaitu lokasi dan posisi geografi, iklim dan kekayaan alam,
serta kemampuan penduduk. Faktor sosial pancagatra yaitu Ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Untuk lebih jelasnya manajemen sebagai suatu
sistem dapat dilihat pada gambar 2.3
5. Pendekatan Kontijensi (Berdasarkan keadaan/Peluang)
Pendekatan kontijensi (contingency approach) disebut juga dengan pendekatan
situasional (situational approach) Pendekatan ini termasuk pendekatan yang relatif
baru muncul yang berpendapat bahwa tidak ada resep yang terbaik untuk mengatasi
masalah tertentu dan menekankan. pentingnya relevansi tindakan manajerial dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan. Dengan demikian, menurut
pendekatan ini, manajemen dipandang harus sesuai dengan lingkungan, pemecahan
masalah yang terbaik adalah menyelesaikan dengan situasi/kontijensinya.
Manajemen berdasarkan kontijensi banyak digunakan dalam manajemen
kemiliteran yang menyusun rencana untuk berbagai macam kondisi yang
diasumsikan akan terjadi. Dalam kondisi tertentu rencana tertentu yang akan
dilaksanakan tetapi apabila kondisinya berbeda akan digunakan rencana yang lain
pula.
Pendekatan ini berpendapat bahwa tindakan apa pun yang dilakukan manajer,
misalnya berkomunikasi, akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang timbul dalam
situasi secara keseluruhan. Karena sifatnya itulah maka keberhasilan dalam
manajemen tergantung pada tindakan-tindakan yang sesuai dengan faktor-faktor yang
mungkin terjadi dalam lingkungan.

14 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).

Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen


adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang
tinggi dalam berbagai tipe. Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2003:4)
sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective
and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational
resources”. Pendapat tersebut kurang lebh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan
pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.

15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ub.ac.id/gittadwi/2012/09/27/pendekatan-manajemen/

https://babamukmin.blogspot.com/2016/07/makalah-dasar-dasar-manajemen.html

https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/09/14/pengertian-dan-dasar-dasar-
manajemen/

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai