DASAR-DASAR MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :
AULIA DINI
ENDIS SANDIKA
INDAH NURBAETI
KHALISA SALSABILA
MIFTAHUL JANNAH
MIFTAHUL ZANNAH
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah
pendidikan yang berjudul “Dasar – Dasar Manajemen” ini dapat diselesaikan dengan
maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut yang diampu oleh Ibu Emini
Pemilihan tema ini didasari atas pembagian kelompok mata kuliah yang terkait.
Semoga dengan adanya makalah pendidikan ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
mengenai Manajemen.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik
dari segi EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan
sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah
kekayaan intelektual bangsa.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penulisan ............................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen ................................................................................... 6
2.2. Unsur – Unsur Manajemen .............................................................................. 7
2.3. Fungsi Manajemen ........................................................................................... 8
2.4. Tingkatan Manajemen ..................................................................................... 9
2.5. Pendekatan Dalam Pemikiran Manajemen ..................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
1.4 Manfaat Penulisan
5|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal manajemen
adalah penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang
tinggi dalam berbagai tipe. Definisi manajemen yang dikemukakan oleh Daft (2003:4)
sebagai berikut: “Management is the attainment of organizational goals in an effective
and efficient manner through planning organizing leading and controlling organizational
resources”. Pendapat tersebut kurang lebh mempunyai arti bahwa manajemen merupakan
pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan manajemen sebagai “One or more
managers individually and collectively setting and achieving goals by exercising related
functions (planning organizing staffing leading and controlling) and coordinating various
resources (information materials money and people)”. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa manajemen merupakan satu atau lebih manajer yg secara individu
maupun bersama-sama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dgn melakukan
fungsi-fungsi terkait (perencanaan pengorgnisasian penyusunan staf pengarahan dan
pengawasan) dan mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi material uang dan
orang).
Manajer sendiri menurut Plunket dkk.(2005:5) merupakan people who are
allocate and oversee the use of resources, jadi merupakan orang yg mengatur dan
mengawasi penggunaan sumber daya.
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai: “the process of
administering and coordinating resources effectively and efficiently in an effort to
achieve the goals of the organization.” Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti
bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengoordinasi sumber daya-
sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
6|Page
Menurut Mary Parker Follet yg dikutip oleh Handoko (2000:8) manajemen
merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan.
2.2 Unsur-Unsur Manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial
yang baik. Unsur-unsur inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya
tidak sempurna atau tidak ada, maka akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk
mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-unsur tersebut diantaranya sebagai
berikut.
a) Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan.
Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses
untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada proses kerja,
sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b) Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena
itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan
berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai
gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil
yang akan dicapai dari suatu organisasi.
c) Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia
yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-
materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
7|Page
d) Machines (Mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan
mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efisiensi kerja.
e) Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata
cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode
dapat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan dari sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusia itu sendiri.
f) Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya,
proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai
penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Selain itu, laporan
keuangan juga menjadi penunjang dalam melaksanakan proses manajemen.
8|Page
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar
menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha agar dapat mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
9|Page
Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM
(General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).
Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham,
mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi
perusahaan.
10 | P a g e
Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut :
1) Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen
puncak.
2) Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak.
3) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada.
4) Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih
rendah posisinya.
5) Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga
5 tahun.
6) Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen
tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan
manajemen yang lebih rendah.
7) Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan.
3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)
Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen
yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk
memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karena salah satu tugasnya
mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan
keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi. Kemampuan konseptual hampir
tidak dibutuhkan oleh manajer ini. Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer
yang lain.
Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering
disebut dengan supervisor. Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah.
Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam
proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang
diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:
11 | P a g e
4) Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para
karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi
informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan
ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja
5) Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana
jangka panjang
12 | P a g e
Pendekatan kuantitatif terhadap manajemen titik berat terletak pada optimalisasi
atau minimalisasi usaha dengan penggunaan model-model matematika, statistik,
ekonometri, dan lain-lain sangatlah besar. Suatu jawaban yang diperoleh dengan
sendirinya perlu ditafsirkan dan kebijaksanaan dapat digariskan berdasarkan hasil
perhitungan-perhitungan yang diperoleh. Pemanfaatan komputer mempercepat
perhitungan-perhitungan tersebut sehingga manajemen dapat segera menyelesaikan
soal-soal yang dihadapinya.
3. Pendekatan Proses
Pendekatan manajemen dalam hal ini menganggap manajemen sebagai suatu
proses aktivitas yang terdiri dari berbagai sub-aktivitas yang masing-masing
merupakan fungsi fundamental manajemen. Menurut Terry sub-aktivitas tersebut
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, peng-gerakan, dan pengawasan. Keempat
sub-aktivitas tersebut merupakan fungsi fundamental manajemen yang berkaitan erat
satu sama lain: suatu fungsi tidak seluruhnya terhenti sebelum fungsi berikutnya
dimulai. Dalam keadaan saling pengaruh keempat fungsi fundamental manajemen itu
sama-sama membentuk proses manajemen merupakan suatu sirkulasi berkelanjutan
yang tak berujung.
4. Pendekatan Sistem
Sesuai dengan namanya, pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu
sistem. Pengertian sistem dapat dirumuskan sebagai suatu totalitas himpunan bagian-
bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama beroperasi mencapai suatu
tujuan tertentu di dalam suatu lingkungan. Bagian-bagian atau subsistem-subsistem
tersebut merupakan kompleksitas tersebut, tetapi dalam kebersamaan mencapai suatu
tujuan itu, berlangsung secara harmonis dalam keteraturan yang pasti.
Suatu sistem terdiri dari “input”, “proses transpormasi”, dan “output” yang
merupakan suatu totalitas, yang digerakkan oleh sistem-sistem yang lebih kecil yang
dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem yang lebih
kecil yang dinamakan subsistem tadi, dan tidak lepas dari kaitannya dengan sistem
yang lebih luas.
Sebuah organisasi, misalnya perusahaan, adalah sebuah sistem yang meliputi
bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, intern dengan
berbagai aktivitas (planning, organizing, actuating, controlling) dan pemanfaatan
sarana bersangkutan (man, money, material, machines, maket, methods dan
information = 6 M + 1 I), ekstern berkaitan dengan elemen lingkungan sebagai
13 | P a g e
perangsang input dan penerima out-put mereka. Lingkungan ini, oleh Lubis dan
Huseini (1987) seperti: industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi,
kondisi ekonomi, pemerintah, dan kebudayaan. Oleh Pamuji (1989) meliputi faktor
pisik alamiah – trigatra yaitu lokasi dan posisi geografi, iklim dan kekayaan alam,
serta kemampuan penduduk. Faktor sosial pancagatra yaitu Ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan hukum. Untuk lebih jelasnya manajemen sebagai suatu
sistem dapat dilihat pada gambar 2.3
5. Pendekatan Kontijensi (Berdasarkan keadaan/Peluang)
Pendekatan kontijensi (contingency approach) disebut juga dengan pendekatan
situasional (situational approach) Pendekatan ini termasuk pendekatan yang relatif
baru muncul yang berpendapat bahwa tidak ada resep yang terbaik untuk mengatasi
masalah tertentu dan menekankan. pentingnya relevansi tindakan manajerial dengan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam lingkungan. Dengan demikian, menurut
pendekatan ini, manajemen dipandang harus sesuai dengan lingkungan, pemecahan
masalah yang terbaik adalah menyelesaikan dengan situasi/kontijensinya.
Manajemen berdasarkan kontijensi banyak digunakan dalam manajemen
kemiliteran yang menyusun rencana untuk berbagai macam kondisi yang
diasumsikan akan terjadi. Dalam kondisi tertentu rencana tertentu yang akan
dilaksanakan tetapi apabila kondisinya berbeda akan digunakan rencana yang lain
pula.
Pendekatan ini berpendapat bahwa tindakan apa pun yang dilakukan manajer,
misalnya berkomunikasi, akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang timbul dalam
situasi secara keseluruhan. Karena sifatnya itulah maka keberhasilan dalam
manajemen tergantung pada tindakan-tindakan yang sesuai dengan faktor-faktor yang
mungkin terjadi dalam lingkungan.
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.ub.ac.id/gittadwi/2012/09/27/pendekatan-manajemen/
https://babamukmin.blogspot.com/2016/07/makalah-dasar-dasar-manajemen.html
https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/09/14/pengertian-dan-dasar-dasar-
manajemen/
16 | P a g e