NIM : 2003020109
Matkul: Manajemen Agribisnis
Hari/ Tanggal: Jumat, 19 Mei 2023
Quiz 1
1. AGRIBISNIS PELUANG USAHA
1.1. Yang dimaksud dengan agribisnis yaitu adalah sebuah bisnis dengan basis
usaha pertanian maupun bidang lain. Tujuan dari agribisnis tersebut adalah untuk
mendukung pertanian, mulai dari sektor hulu hingga ke hilir. Artinya, pandangan
pokok dari bidang ini mengacu pada rantai sektor pangan atau food supply chain.
Sehingga, agribisnis juga dapat diartikan sebagai cara pandang ekonomi dalam
upaya penyediaan suatu pangan. Fungsi dan Manfaat dalam Memahami Agribisnis
Dapat meningkatkan pendapatan dari produsen.
Dapat menambah penyerapan tenaga kerja.
Dapat menumbuhkan devisa negara.
Dapat meningkatkan jumlah agroindustri.
Mendukung tingkat keberhasilan pembangunan dalam bidang pertanian.
Untuk Indonesia sendiri, agribisnis bisa dilakukan dengan cara meningkatkan
penggunaan dari teknologi baru dan juga canggih, serta memberlakukan efisiensi
pada semua bidang guna menekan modal untuk produksi. Dengan begitu, melalui
sistem ini, sektor pertanian di Indonesia dapat menghasilkan keuntungan yang lebih
besar. Salah satu caranya adalah dengan cara memprioritaskan komoditas unggulan
yang ada di Indonesia. Peluang usaha dan contoh usaha agribisnis adalah :
1. Usaha Hidroponik
Contoh usaha agribisnis yang pertama adalah hidroponik, yaitu usaha budidaya
tanaman tanpa tanah sebagai medianya. Sebagai gantinya, tanaman akan digantung
dengan akar menyentuh/tenggelam menyentuh air. Agar tetap bergizi dan sehat,
tanaman hidroponik akan diberi nutrisi tiap hari.Usaha agribisnis ini sangat cocok
dibuka di kota-kota besar yang media tanahnya sedikit.
2. Menjual Bibit Unggul
Kedua, contoh usaha agribisnis adalah menjual bibit unggul. Anda tidak harus
menjadi petani untuk membuka agribisnis. Hanya dengan menjual bibit unggul yang
diperlukan petani, Anda bisa meraup keuntungan besar.
3. Budidaya Tanaman Hias
Ketiga, contoh usaha agribisnis adalah budidaya tanaman hias. Saat ini, banyak
orang ingin bercocok tanam dari rumah dengan memelihara tanaman hijau. Anda
bisa melihat peluang menjanjikan ini dengan menjual tanaman hias.
4. Usaha Terrarium
Keempat, contoh usaha agribisnis adalah bisnis terrarium. Terrarium merupakan
seni bercocok tanam tumbuhan hias dalam media terbatas berupa kaca atau plastik
transparan. Tujuan orang membeli terarium adalah koleksi, sehingga makin cantik
terarium buatan Anda, akan makin banyak orang menyukainya.
5. Budidaya Lele
Contoh kelima agribisnis adalah budidaya lele. Bisnis ternak lele merupakan
penerapan agribisnis yang mudah dilakukan di mana saja. Selain itu, menjalani
bisnis ini cukup mudah, karena lele tidak membutuhkan lahan luas dan perawatan
rumit untuk membudidayakannya.
6. Usaha Perah Susu
Contoh usaha agribisnis berikutnya adalah usaha perah susu. Jika Anda tinggal di
daerah dataran tinggi, maka beternak sapi perah merupakan peluang yang
menjanjikan, terutama jika Anda bisa menyediakan teknologi pengolahan tingkat
tinggi untuk meningkatkan kualitas dan harga susu.
7. Pengolahan Limbah Organik
Terakhir, contoh usaha agribisnis adalah pengolahan limbah organik. Petani
memerlukan pupuk organik. Orang bisa membuka peluang menjanjikan dengan
menjual pupuk organik melalui pengolahan limbah organik. Banyak sekali potensi
limbah sekitar yang bisa diolah menjadi pupuk organik, seperti daun mati, ampas
kopi, ampas tahu, buangan hewan, dan sebagainya.
1.2. Penerapan manajemen pada perusahaan agribisnis berbeda dengan
perusahaan non agribisnis berbeda seperti perencanaan dalam agribisnis harus
memperhatikan faktor musim, karakter alamiah dari komoditas, karakter dari lahan,
kemungkinan dari serangan hama dan penyakit, serta lain-lain. Hal ini yang tidak
ada di bisnis lain, sehingga perbedaan antara manajemen agribisnis dengan
manajemen bisnis yang lain adalah :
1) . Keanekaragaman jenis bisnis pada agribisnis yaitu dari produsen primer ke
para shipper, perantara, pedagang borongan, pengolah, pengepak,
penyimpanan, pengecer, jaringan, restoran dan seterusnya.
2) Jumlah agribisnis yang sangat banyak, sehingga rute perjalanan komoditas
dari produsen sampai konsumen.
3) Pendirian agribisnis dikelilingi oleh petani atau pengusaha pertanian.
4) Skala usaha agribisnis yang beragam, dari kecil, menengah dan besar.
5) Usaha agribisnis cenderung sebagai usaha keluarga dan pengelolaan banyak
secara tradisional.
6) Agribisnis, kebanyakan berbasis pedesaan.
7) Sifat produk yang umumnya cepat busuk, sehingga perlu pengelolaan dan
perhatian yang khusus dalam pengelolaannya
Skill yang perlu dimiliki dalam melakukan agribisnis adalah
• Pengetahuan Agribisnis
• Manajemen dan Kepemimpinan
• Analisis Perencanaan
• Keuangan dan Akuntansi
• Ketrampilan Komunikasi
• Ketrampilan Pemasaran
• Ketrampilan Teknologi
• Ketrampilan Negosiasi
• Ketekunan dan ketahanan
1.3. Peluang usaha agribisnis sedikit dimanfaatkan oleh masyarakat karena faktor
yang terjadi adalah keterbatasan lahan, masyarakat masih mengelolanya
menggunakan cara tradisional, dan keuntungan yang didapatkan tidak terlalu
banyak. Dan faktor lain adalah karena adannya faktor hama pada beberapa jenis
tanaman.
1.4. Prospek agribisnis di Indonesia terbilang menjanjikan, karena wilayah dan
bentang alam Indonesia cukup bersahabat. Di Indonesia banyak ditemukan tanah
subur, curah hujan dan iklim yang mendukung produktivitas pertanian. Terdapat
pula energi matahari yang membantu kegiatan pertanian, serta sarana irigasi yang
memadai.
Selain itu, perkembangan teknologi di bidang pertanian membuat prospek agribisnis
semakin besar. Dukungan alat-alat pertanian yang semakin canggih tersebut
mengakibatkan produktivitas pertanian berjalan secara efektif dan efisien.
1.5. Perbedaan agribisnis dan agrobisnis adalah Agroteknologi menitikberatkan
pada kajian pengetahuan teknologi produksi pertanian. Sehingga, kita akan
mempelajari tentang cara budidaya tanaman, baik itu tanaman hidroponik, tanaman
perkebunan dan sebagainya. Sedangkan, agribisnis berkaitan erat dengan
perencanaan produk pertanian.
1.6. Dampak Positif dan negative perubahan pertanian tradisional ke agribisnis
adalah :
Dampak positifnya adalah mempercepat penggunaan alat,mengalihkan
fungsi alat tradisional ke modern,adanya anti hama,pupuk
anorganik,tanaman tidak mudah mati,banyaknya ilmu mengenai
pertanian,dan adanya pembibitan untuk mempercepat pembuahan negatif :
pengusir hama dapat mematikan hewan yg menguntungkan,adanya
pembuatan rumah kaca dari pada alami.
Dampak negatifnya dalam perubahan sosial dari adanya teknologi pertanian
yaitu disini terjadi kurangnya intraksi sosial antar masyarakat hilangnya alat-
alat pembajak sawah yang masih tradisional seperti garu dan ani-ani karena
semua alat-alat itu sudah tergantikan dengan teknologi pertanian yang lebih
modern.
1.7. Contoh usaha agribisnis yang ada di wilayah kami adalah usaha ayam
potong, usaha tanaman hias.
1.8. Contoh usaha yang masih didominasi oleh produk impor adalah:
Usaha Terrarium. Terrarium merupakan seni bercocok tanam tumbuhan hias
dalam media terbatas berupa kaca atau plastik transparan.
Usaha Perah Susu, Contoh usaha agribisnis berikutnya adalah usaha perah
susu.
Usaha Hidroponik, Contoh usaha agribisnis yang pertama adalah hidroponik,
yaitu usaha budidaya tanaman tanpa tanah sebagai medianya.
1.9.
2. Konsep Agroindustri
2.1. Alur kegiatan agroindustry adalah :
a) Alur pra-panen
1. Pemilihan varietas tanaman yang tepat dan pengaturan jadwal
penanaman.
2. Penyiapan lahan, termasuk pengolahan tanah, pemupukan, dan
pengendalian hama dan penyakit.
3. Pemilihan bibit atau ternak yang berkualitas tinggi
b) Perawatan tanaman ternak
1. Penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit secara
teratur
2. Pemangkasan dan pemeliharaan tanaman agar tumbuh dengan baik.
3. Pemberian vaksin, pakan yang tepat, dan pemeliharaan kandang bagi
ternak.
c) Pemantauan Pertumbuhan:
1. Memantau pertumbuhan tanaman atau hewan ternak untuk memastikan
bahwa mereka tumbuh dengan baik.
2. Pengaturan kondisi lingkungan yang sesuai, seperti suhu, kelembaban,
dan pencahayaan.
d) Pemanenan:
1. Menentukan waktu pemanenan yang tepat untuk tanaman atau
ternak.
2. Menggunakan metode pemanenan yang sesuai untuk meminimalkan
kerugian dan mempertahankan kualitas hasil.
3. Penggunaan alat dan teknik yang tepat untuk mempercepat proses
pemanenan
e) Penanganan Pasca-Panen:
1. Pengolahan awal hasil panen, seperti pemisahan biji, pemotongan, atau
pengupasan kulit.
2. Pengklasifikasian hasil panen berdasarkan ukuran, kualitas, dan tujuan
penggunaan.
3. Penyimpanan sementara hasil panen dalam kondisi yang optimal untuk
menjaga kualitasnya.
f) Pengolahan Hasil:
1. Pengolahan lanjutan hasil panen, seperti pengeringan, penggilingan,
penggorengan, atau fermentasi.
2. Penggunaan teknologi dan peralatan khusus untuk meningkatkan
nilai tambah hasil panen.
3. Pengemasan produk yang sesuai untuk menjaga kesegaran dan
memenuhi standar keamanan pangan.
g) Distribusi dan Pemasaran:
1. Distribusi produk agroindustri ke pasar lokal, regional, atau
internasional.
2. Pemasaran melalui saluran distribusi yang tepat, seperti agen, toko,
atau e-commerce.
3. Promosi produk untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan
menarik minat pasar.
h) Pengelolaan Sisa Panen:
1. Pengolahan limbah atau sisa panen dengan metode yang ramah
lingkungan, seperti kompos atau pakan ternak.
2. Penerapan praktik pengelolaan limbah yang sesuai dengan peraturan
lingkungan
2.2. Tahapan dalam agroindustry, yaitu :
1. Produksi dan Pengolahan Bahan Baku: Tahapan ini melibatkan produksi
bahan baku pertanian, seperti tanaman, hewan ternak, atau hasil perikanan.
Pertanian dapat meliputi kegiatan seperti budidaya tanaman, peternakan, dan
perikanan. Bahan baku tersebut kemudian dipanen atau dipetik dan siap
untuk diproses lebih lanjut.
2.3. Agroindustri dengan agroteknologi adalah dua konsep yang berbeda dalam
konteks pertanian Agroindustri berfokus pada pengolahan dan pemasaran
produk pertanian, sementara agroteknologi berfokus pada penerapan teknologi
dalam produksi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
2.4. Hal-hal yang dapat dicapai dari kegiatan agroindustry :
1. Peningkatan produksi dan produktifitas
2. Peningkatan nilai tambah dengan mengubah bahan baku pertanian menjadi
produk yang lebih bernilai
3. Agroindustri telah menghasilkan berbagai produk baru dan diversifikasi
produk pertanian
4. Peningkatan ekspor
5. Pengembangan teknologi pertanian
2.5. Contoh penerapan produk untuk agroindustry adalah :
1. Sensor dan Internet of Things (IoT): Sensor dan teknologi IoT dapat
digunakan untuk memantau lingkungan pertanian seperti suhu, kelembaban,
keasaman tanah, dan tingkat kelembaban udara. Data yang dikumpulkan
oleh sensor ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber
daya seperti air dan pupuk serta memonitor pertumbuhan tanaman secara
real-time.
2.7. Tolak ukur yang diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan negara dalam
pembangunan dan pengembangan agroindustri secara tepat dengan
dukungan sumberdaya lain dan menjadi strategi arah kebijakan pemerintah,
1. Infrastruktur yang memadai: Untuk mendukung pertumbuhan agroindustri,
diperlukan infrastruktur yang memadai seperti jaringan transportasi yang
baik, aksesibilitas yang mudah ke pasar dan pelabuhan, sistem irigasi yang
andal, dan fasilitas penyimpanan dan pengolahan yang modern. Infrastruktur
yang baik akan memudahkan transportasi produk pertanian, mengurangi
kerugian pasca panen, dan meningkatkan efisiensi pasokan agroindustri.