A. TIPS AND TRICK MEMULAI BERTANI/ BISNIS PERCABAIAN RAWIT, KERITING, CABAI BESAR
1. Meluruskan niat untuk terjun di dunia bisnis budidaya cabai.
2. Teknis petani pemula:
a. Mencoba menentukan lahan untuk mengetahui gambaran modal.
b. Memerlukan mentor. Mentor terbaik berasal dari para petani yang ada di daerah itu
sendiri. Karena petani tersebut mengetahui kondisi lahan, cuaca, iklim.
c. Memahami dasar-dasar cabai.
E. PEMASARAN CABAI
Problematika para petani: Harga cabai yang fluktuatif.
Market cabai di Indonesia: Paling besar di varietas cabai keriting, cabai besar dan cabai
rawit. Cabai rawit harga lebih tinggi.
Cara memperoleh modal:
a. Modal talangan dari tengkulak/pengepul
b. Modal sendiri
Para petani sebagian kecil ada yang menggunakan sumber pendanaan dari lembaga
formal seperti koperasi. Para informan tersebut lebih suka menggunakan sumber
pendanaan dari koperasi karena administrasi tidak serumit di perbankan, dana yang
diperoleh lebih cepat dan lebih besar tergantung pada jaminan yang diajukan petani.
Risiko kerugian dari sumber pendanaan dari koperasi yaitu para petani dibebani biaya
bunga setiap bulannya, meskipun petani mengalami gagal panen wajib membayar biaya
bunga setiap bulannya. Sehingga sedikit petani yang berminat memilih sumber
pendanaan modal kerja pada koperasi. Bagi petani yang memiliki jaminan seperti surat-
surat berharga memungkinkan mendapatkan permodalan dari koperasi, akan tetapi bagi
petani kecil yang tidak memiliki jaminan harta yang cukup untuk pinjam di koperasi lebih
memilih sumber pendanaan modal kerja dari lembaga nonformal seperti tengkulak
cabai.
Sistem pemasaran:
a. Sistem lelang
b. Sistem ijon
c. Sistem kontinuitas
Harga turun dibawah 10.000. tanaman bagus, rata2 tanaman tidak mau merawat.
Sebenarnay petani dapat menekan kerugiannya dengan merawat.
Lama budidaya tanaman cabai rawit: mulai dari semai 25 hari. Dari hari pertama tanaman
sampai panen 3 bulan/100 hari. 3 bulan perawatan 3 bulan panen.
e. Manfaat ekonomi
Harga fluktuatif. Primadona.
f. Analisis usaha tani
Membutuhkan modal besar satu hektar 100 juta. Biaya produksi budidaya belum
termasuk sewa lahan dll.
Hasil: minimal per hektar 6-10 ton
Produktivitas dipengaruhi oleh cuaca, budidaya, tenaga kerja, perawatan
mempengaruhi hasil dari budidaya tanaman cabai.
g. Keunggulan komoditas
Kebutuhan pokok untuk masyarakat di Indonesia.
B. PENYEMAIAN BUDIDAYA CABAI
Salah satu Langkah awal untuk menjadikan benih, kemudian akan menjadi bibit. Tujuan
menanaman benih ke lahan akan lebih banyak resiko atau kematian lebih tinggi. Persemaian
ini difungsikan supaya tanaman lebih adaptif terhadap lahan yang akan kita tanam.
a. Persiapan alat dan bahan
Alat untuk penyemaianc
-Ayakan/saringan
- Cetok
- Plastik Polybag
- Poultry
Bahan:
- Tanah
- Pupuk organic
- Bibit cabai
b. Fungsi alat dan bahan
Membuat pertanian skala kecil. Bahan tanam, media tanam, alat pendukung di lahan
persemaian. Media tanam 1:1, Aduk jadi satu, packing ke setiap polybag atau poltry
dengan rata di permukaan. Harus memperkiraan kandungan air tidak berlebih, tidak
terlalu basah dan kering.
c. Cara penyemaian cabai
Satu lubang di polybag satu bji cabai. Tidak boleh lebih.
d. Perawatan
Penyiraman dan penyemprotan berfungsi untuk menjaga kelembapan media tanam
Pengendalian hama dan penyakit. Dilakukan di dalam screenhouse, karena tidak boleh
terkena sinar matahari secara langsung dan hujan. Satu bulan persemaian dari menebar
benih sampai tumbuh bibit.
C. PENGOLAHAN LAHAN BUDIDAYA CABAI
Menganalisis lahan: pengecekan Ph dengan hasil 5,5 sampai 7.
LANGKAH-LANGKAH PENYEMAIAN
Persiapan bahan tanam
1. Memisahkan antara tanah yang kasar dan halus dengan cara mengayak. Tujuan nya
mempermudah perakaran. Semakin lembut tanah semakin bagus.
2. Mencampurkan bahan organic dengan dilakukan pengayakan terlebih dahulu.
3. Melihat kadar air dari media tanam, apabila terlihat kering dapat dilakukan pemberian air
secukupnya.
4. Menyediakan polybag, kemudian memberikan lubang pada sudut polybag berfungsi untuk
jalan sirkulasi akar.
5. Memasukan media tanam ke dalam polybag.
Apabila memakai poultry memasukan media tanam dengan mengisi dipermukaan poutry
dengan rata. Satu poultry bisa 128 lubang.
6. Menyediakan benih dengan mencampurkan benih dengan hipoderma.
7. Memberikan lubang pada poultry 1 cm.
8. Memasukan benih ke dalam lubang yang sudah dibuat.
9. Tutup lubang yang sudah ditanami benih cabai dengan menggunakan media tanam dan
ditaburkan secara merata.
10. Lakukan penyiraman di setiap lubang.
PERAWATAN SEMAI
Menempatkan di dalam screenhouse, perawatan di persemaian ada 2 tahapan:
1. Penyemprotan
Penyemprotan menggunakan insektisida dan fungisida.
2. Penyiraman
Penyiraman menggunakan ember berlubang di atas permukaan daun atas secara merata
supaya tanaman.
1. Membersihkan lahan dari gulma atau rerumputan yang ada disekitar lahan.
2. Lakukan pencangkulan/ pembalikan tanah.
Untuk menggunakan alat kultifator. Teknik ini memerlukan tenaga khusus untuk
mengoperasikan alat kultifator.
3. Membuat bedengan dengan menggunakan cangkul.
- Pembuatan got sekitar 10 cm dengan jarak 80 cm untuk menyimpan pupuk organic.
- Menaburkan pupuk organic pada got yang sudah dibuat
- Membuat gundukan bedengan dengan kedalaman 15-20 cm
- Pemasangan mulsa
1. Bibit cabai siap tanam hasil semai 1 bulan yang baik. (Segar, tidak ada serangan penyakit,
Sistem perakaran bagus)
2. Tugal
LANGKAH PENANAMAN
1. Membuat lubang tanam dengan jarak 60 cm antar lubang. Dan kedalaman lubang sekitar 15
cm. Dengan system double row.
2. Mengeluarkan bibit cabai dari polybag dengan melepas polybag dari bagian samping.
Pastikan akar tidak terlepas dari media tanam.
3. Masukan bibit cabai ke dalam lubang yang sudah dibuat.
4. Kemudian tutup lubang
Pemberian ajir dan tali berfungi untuk menjaga tanaman cabai tetap tegak menggunakan ajir. Tali ini
untuk mendukung dan tidak terjatuh diantara got atau parit.
Seharusnya satu pohon satu ajir, disini menggunakan 2 pohon satu ajir. 16.000 perhektar. Memakai
8000.
PEMBERSIHAN GULMA
Penyiangan
PEMBERIAN NUTRISI
Beberapa cara:
Sistem kocor
Langkah perawatan
Kegiatan memetik buah yang telah siap panen yaitu pada saat mencapai kematangan fisiologis
sesuai dengan varietas yang digunakan.
1. Keranjang plastik/karung
2. Gudang
Tingkat kematangan varietas cabai rawit: 25 % sudah bisa dipanen. Ada semu warna orens, memetik
harus disertakan dengan tangkainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabai merah adalah :
Khusus di dataran rendah, tanaman cabai merah dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari
setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabai merah di dataran tinggi biasanya lebih
lambat, yaitu umur 4-5 bulan setelah tanam.
Sortir: bagus/buruk
Dari lahan harus dipisahkan, dari hasil panen tanaman yang layu.
Cara: mengeluarkan
Packaging:
Pasca Panen
a. Sortasi
Biasanya sortasi dan grading dilakukan oleh pedagang dan jarang dilakukan oleh petani. Sortasi
dilakukan untuk memisahkan buah cabai merah yang sehat, bentuk normal dan baik. Penundaan
sortasi akan memperbesar kebusukkan, sedangkan grading untuk kepentingan pasar lokal, cukup
dipisahkan antara golongan kualitas A1 (ukuran >10 cm) dengan cabai kualitas B (ukuran <10 cm)
panjangnya.
Berdasarkan hasil penelitan tentang preferensi konsumen rumah tangga terhadap kualitas cabai
merah menunjukkan bahwa rata-rata konsumen rumah tangga menyukai kulit cabai yang merah tua.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan masakan yang akan dihasilkannya, yaitu berwarna merah dan
lebih menarik selera.
b. Curing
Curing bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna cabai merah sebelum
dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan cabai merah segar dimaksudkan untuk
membuang panas lapang, untuk mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin)
Biasanya petani cabai merah sering menghamparkan hasil panen cabai merah di dalam rumah atau
ditempat teduh sebelum dijual. Cara tersebut dimaksudkan untuk mencegah kebusukan cabai merah
sebelum dijual. Cara ini termasuk curing, karena menyesuaikan kondisi mutu sesuai dengan
keinginan pasar.
c. Penyimpanan
Pada umumnya cabai merah dijual dalam bentuk segar. Oleh karena itu perlu penguasaan teknologi
penanganan cabai merah segar, karena dapat meningkatkan daya simpan dengan mutu yang bisa
diterima oleh konsumen, mengurangi kerusakan dan harganya tetap terjangkau.
Seperti sayuran lainnya, setelah dipanen cabai merah secara fisiologis masih terus melakukan proses
kehidupan. Sehingga perlu diusahakan agar proses ini tiddak dibiarkan berlangsung cepat. Sampai
saat ini, pendinginan masih diakui sebagai cara yang terbaik dipakai untuk menyimpan cabai segar,
walaupun hanya menghasilkan masa simpan yang terbatas. Pendinginan pada dasarnya berprinsip
bahwa mikroorganisme tidak dapat berkembang dan sebagian besar perubahan secara biokimia
dapat dicegah.
Penyimpanan pda suhu dingin dengan menggunakan refrigerator (lemari pendingin) dinilai lebih
mudah dibandingkan dengan cara pendinginan lainnya.
d. Pengemasan
Pengemasan adalah suatu fasilitas perlakuan sebelum pemasaran dan dapat mencegah kerusakan.
Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, memelihara mutu dan penampilan akan
tetap baik.
Penggunaan kemasan pada cabai merah dewasa ini sudah banyak dilakukan namun jenis dan design
yang baik belum begitu diperhatikan. Kemasan yang baik adalah :
Mudah diangkat
Aman
Ekonomis
Kebersihan terjamin
Tahan benturan
Berventilasi, sehingga memudahkan pertukaran udara, yang bisa mengurangi penguapan.
e. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan dan distribusi
sayuran. Hampir seluruh hasil produksi cabai merah mengalami proses pengangkutan dari tempat
cabai merah dipanen sampai ke konsumen, pasar atau pusat-pusat perdagangan lainnya.
Selama pengengkutan, hasil panen mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik, mekanik, maupun
biologis. Kerusakan mekanik terjadi akibat benturan, gesekan, dan memar selama pengangkutan.
Sedangkan kerusakan biologis terjadi akibat adanya respirasi bahan dalam wadah tertutup. Respirasi
menyebabkan naiknya suhu, sehingga cabai mudah rusak. Salah satu cara untuk mengurangi risiko
ini, cabai merah harus dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti keranjang bambu dengan
kapasitas 20 kg atau karton/kardus berkapasitas 20 kg yang digabungkan penggunaannya dengan
keranjang jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi.
f. Pemasaran
Pemasaran buah cabai merah yang sudah dipanen tidak menjadi masalah karena peluang pasarnya
masih sangat luas, baik untuk diekspor maupun untuk pasar lokal.
Terdapat banyak cara pemasaran yang bisa dilakukan oleh petani dalam menjual hasil panennya.
Cara tersebut antara lain bisa dijelaskan sebagai berikut :
Petani menjual hasil panennya secara langsung kepada tengkulak atau pedagang. Namun
ada pula para tengkulak atau pedagang yang mendatangi langsung petani dilahan usaha
taninya. Apabila telah terjadi kesepakatan harga maka cabai segera diangkut.
Bagi petani yang memiliki lahan cabai yang luas akan lebih menguntungkan bila langsung
dijual kepada pedagang besar.
Pemasaran hasil cabai dengan jalur tata niaga pendek akan lebih memberikan keuntungan karena
tidak banyak melibatkan berbagai pemasaran.