Anda di halaman 1dari 13

VIDEO TX 81 TEORI BAHASA UMUM ATAU ISTILAH-ISTILAH DALAM ILMU PERTANIAN

1. HST : Hari setelah tanam


2. HSS : Hari setelah semai
3. PH Tanah: Tingkat keasaman dari tanah itu sendiri
4. Persemaian: suatu proses untuk dari benih yang kita tanaman sampai bibit yang siap tanam
di lahan yang sudah disiapkan.
5. Masa vegetative: masa umur tanaman 0-30 hst. Biasanya dibarengin pembentukan vigor
tanah. Vigor tanah struktur tanah pertunbuhan dari batang daun.
6. Masa generative: pembungaan pembuahan, 30-90 hst.
7. Bedengan: gundukan yang dibuat untuk pengolahan lahan untuk mengatur pola tanaman.
8. Mulsa: plastic pertanian, atasnya silver bawahnya hitam
9. Bibit adalah yang sudah siap untuk ditanam, sudah ada batang, daun, akar.
10. Benih: berawal dari biji
11. Penyemprotan: memberikan air yang sudah emulsikan dengan laruutan pestisida untuk
disemprotkan ke dalam tanah untuk mengendalikan hama dan penyakit.
12. Penyiraman: memberikan air
13. Nutrisi: ZPT (Zat pengatur tubuh) cair/padat.
14. Gulma: tanaman pengganggu tanaman inti. Gulma daun lebar, gulma daun sempit.
15. Hama: hewan yang menyerang tanama, ham aini penghambatn pertumbuhan tanaman inti.
16. Pupuk organic: pupuk yang di dapatkan dari kotoran hewan, daun.
17. Pupuk non organic: urea, sp36 buautan dari bahan kimia.
18. Fungisida: jenis pestisida pembasmi jamur.
19. Pestisida: seluruh bahan kimia unyuk pengendalian hama dan penyakit
20. Ajir adalah bambu untuk menahan tanaman dari rubuh akibat angin.
21. Sortasi: pemisahan hasil panen. Dari yang baik dan bagus.
22. Grading: memilah ukuran besar atau kecil.
23. Packing: mengepak atau memberikan perlakukan terhadap hasil panen supaya ada nilai jual
atau tinggi.

VIDEO TX 82 Q & A BUDIDAYA TANAMAN CABAI

A. TIPS AND TRICK MEMULAI BERTANI/ BISNIS PERCABAIAN RAWIT, KERITING, CABAI BESAR
1. Meluruskan niat untuk terjun di dunia bisnis budidaya cabai.
2. Teknis petani pemula:
a. Mencoba menentukan lahan untuk mengetahui gambaran modal.
b. Memerlukan mentor. Mentor terbaik berasal dari para petani yang ada di daerah itu
sendiri. Karena petani tersebut mengetahui kondisi lahan, cuaca, iklim.
c. Memahami dasar-dasar cabai.

B. PERBEDAAN MACAM-MACAM CABAI


Untuk orang awam paling mudah menanam cabai rawit, Cabai keriting, cabai besar.
Masing-masing varietas cabai.

C. PEMBAGIAN MODAL AWAL MEMULAI BERTANI CABAI


1000 METER/10 JUTA (Tergantung lokasi)
a. Menentukan bibit 5%
b. Pengolahan tanah 40%
c. Perawatan (Pestisida) 55%

D. ANALISIS UTUK MEMULAI BERTANI CABAI


Salah satu proses Ketika memulai menanam. Satu kilogram pada saat panen 10.000 harus
bisa memanem produksi tanaman 1 tanaman satu kilogram. Masih ada 4000 keuntungan
dikalikan berapa tanaman secara matermatika.
- Menanam 1000 meter, pastikan ketersediaan modal juga 10 juta.
- Sewa lahan 20 juta per hektar/tahun.
- Pembibitan
- Biaya angkut
- Pengairan
- Tenaga kerja
- Intensitas perawatan
- Cuaca sangat berpengaruh, dan penggunaan pestisida harus sesuai.

E. PEMASARAN CABAI
Problematika para petani: Harga cabai yang fluktuatif.
Market cabai di Indonesia: Paling besar di varietas cabai keriting, cabai besar dan cabai
rawit. Cabai rawit harga lebih tinggi.
Cara memperoleh modal:
a. Modal talangan dari tengkulak/pengepul
b. Modal sendiri
Para petani sebagian kecil ada yang menggunakan sumber pendanaan dari lembaga
formal seperti koperasi. Para informan tersebut lebih suka menggunakan sumber
pendanaan dari koperasi karena administrasi tidak serumit di perbankan, dana yang
diperoleh lebih cepat dan lebih besar tergantung pada jaminan yang diajukan petani.
Risiko kerugian dari sumber pendanaan dari koperasi yaitu para petani dibebani biaya
bunga setiap bulannya, meskipun petani mengalami gagal panen wajib membayar biaya
bunga setiap bulannya. Sehingga sedikit petani yang berminat memilih sumber
pendanaan modal kerja pada koperasi. Bagi petani yang memiliki jaminan seperti surat-
surat berharga memungkinkan mendapatkan permodalan dari koperasi, akan tetapi bagi
petani kecil yang tidak memiliki jaminan harta yang cukup untuk pinjam di koperasi lebih
memilih sumber pendanaan modal kerja dari lembaga nonformal seperti tengkulak
cabai.

Sistem pemasaran:
a. Sistem lelang
b. Sistem ijon
c. Sistem kontinuitas
Harga turun dibawah 10.000. tanaman bagus, rata2 tanaman tidak mau merawat.
Sebenarnay petani dapat menekan kerugiannya dengan merawat.
Lama budidaya tanaman cabai rawit: mulai dari semai 25 hari. Dari hari pertama tanaman
sampai panen 3 bulan/100 hari. 3 bulan perawatan 3 bulan panen.

F. HAMA DAN PENYAKIT


Hama yang di takuti petani: Trips
Penyakit: Cabai yang momok di musim hujan, Busuk batang, patek, layu fusarium, layu
bakteri.
Gejala hama terlihat, dan dapat diatasi. Apabila penyakit terkadang tidak bisa terlihat dan
berpengaruh sekali.
Virus kuning itu karena kutu kebul, apit (Penghisap)
a. Pemilihan bibit
b. Pengendalian hama dan penyakit
Tanaman cabai adalah tanaman umur Panjang.

G. PERAWATAN BUDIDAYA TANAMAN CABAI


Dari pengalaman menanam cabai, tidak meremehkan di hama. Yang paling susah di
pengendalian hama dan penyakit. Cabai pertumbuhannya tergantung dengan cuaca dan
yang terpenting dari olah lahannya harus benar. Pupuk kimia, pupuk kendang, agen hayati.
Pupuk kandang 30/50kg per hektar.
a. Pengolahan lahan
Identifikasi lahan: Ph tanah 6-7 sudah sesuai.
H. MASA PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI
Masa vegetative: adalah daun, batang.
Fase kritis:
Musim hujan.
Awal tanam: rebah, layu, siput. Pemakan batang dan daun. Penggunaan pestisida sesuai
dengan dosis yang paling rendah.
Masa generative:
Unsur N dan P hasilnya lebih efektif dengan penyemprotan melalui daun. Paling krusial,
panen di fase ini. Rata- rata penyakit muncul pada masa generative ini. Menaikan dosis,
mengkolaborasi penggunaan pestisida. Fungisida sistemik dan kontak.

I. PANEN BUDIDAYA TANAMAN CABAI


3 BULAN, Berkala nya panen 3 hari sekali.
Hasil panen budiaya tanaman cabai
Rata-rata satu hektar berpotensi menghasilkan sayur cabai: hitung perbatang 0,8 hampir 1
kg/ 14 ton. Rata-rata biasa: 6,5 ton untuk cabai rawit. Harga 40.000/kg.
Prinsip: tidak pernah berhenti belajar.

VIDEO TX 83 TEORI BUDIDAYA TANAMAN CABAI

A. PENGENALAN BUDIDAYA CABAI


a. Pengertian budidaya tanaman cabai
Kegiatan tanam menanama tentanG tanaman cabai dari awal persemaian sampai
panen. Tanaman cabai tanaman holtikulturan memiliki nilai jual yang tinggi karena
komoditas unggulan.
b. Definsi
c. Manfaat
Mendapatkan nilai untung atau menambah pendapatan petani.
d. Jenis-jenis cabai
Ada 3:
- Cabai rawit budidaya lebih mudah dan biasa dilakukan oleh petani. Jeni cabai yang
banyak dibutuhkan saat ini. Semua makanan di update untuk nilai jual dengan
penggunaan cabai yang lebih meningkat atau tinggi. Cara budidaya dengan dari dataran
rendah sampai ke dataran tinggi pegunungan. Secara perkembangan tumbuh di dataran
tinggi lebih membutuhkan lama waktu panen. Harga paling mahal.
- Cabai keriting biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia, salah satu bahan pokok untuk
membuat olahan makanan. Budidaya lumayan kompleks, banyak hama dan penyakit
yang suliit dikendalikan di cabai keriting. Dapat ditanam dari dsataran rendah sampai
dataran tinggi. Harga seimbang.
- Cabai besar
Lebih ke garnies. Masakan tidak biasa. Bisa dibudidayakan di daerah dataran tinggi.
Penyesuaian terhadap lingkungan terbilang sulit. Ketinggian menengah lebih mudah
menanam cabai besar. Harga lebih murah.

e. Manfaat ekonomi
Harga fluktuatif. Primadona.
f. Analisis usaha tani
Membutuhkan modal besar satu hektar 100 juta. Biaya produksi budidaya belum
termasuk sewa lahan dll.
Hasil: minimal per hektar 6-10 ton
Produktivitas dipengaruhi oleh cuaca, budidaya, tenaga kerja, perawatan
mempengaruhi hasil dari budidaya tanaman cabai.
g. Keunggulan komoditas
Kebutuhan pokok untuk masyarakat di Indonesia.
B. PENYEMAIAN BUDIDAYA CABAI
Salah satu Langkah awal untuk menjadikan benih, kemudian akan menjadi bibit. Tujuan
menanaman benih ke lahan akan lebih banyak resiko atau kematian lebih tinggi. Persemaian
ini difungsikan supaya tanaman lebih adaptif terhadap lahan yang akan kita tanam.
a. Persiapan alat dan bahan
Alat untuk penyemaianc

-Ayakan/saringan

- Cetok

- Plastik Polybag

- Poultry

Bahan:
- Tanah

- Pupuk organic
- Bibit cabai
b. Fungsi alat dan bahan
Membuat pertanian skala kecil. Bahan tanam, media tanam, alat pendukung di lahan
persemaian. Media tanam 1:1, Aduk jadi satu, packing ke setiap polybag atau poltry
dengan rata di permukaan. Harus memperkiraan kandungan air tidak berlebih, tidak
terlalu basah dan kering.
c. Cara penyemaian cabai
Satu lubang di polybag satu bji cabai. Tidak boleh lebih.
d. Perawatan
Penyiraman dan penyemprotan berfungsi untuk menjaga kelembapan media tanam
Pengendalian hama dan penyakit. Dilakukan di dalam screenhouse, karena tidak boleh
terkena sinar matahari secara langsung dan hujan. Satu bulan persemaian dari menebar
benih sampai tumbuh bibit.
C. PENGOLAHAN LAHAN BUDIDAYA CABAI
Menganalisis lahan: pengecekan Ph dengan hasil 5,5 sampai 7.

a. Persiapan alat dan bahan


Cangkul, mesin ultifator, penggaris/ benang.
Bahan: pupuk organic, kimia, mulsa, Trichoderma
Kapur dolomite.
b. Pencangkulan manual dan mesin
Proses pembalikan tanah untuk menggemburkan tanah dapat dilakukan dengan
menggunakan mesin atau secara manul dengan manusia.
Keunggulan mesin: efisiensi waktu dan tenaga kerja. 1:7 menggunakan mesin sifatnya
hanya mencacah tidak membalik tanah.
Keunggulan dengan manusia: kesuburan lebih bagus, drainase tanah lebih bagus.
c. Pembuatan bedangan
Pembuatan bedengan tujuan untuk mengatur pola tanam. Jarak antam tanaman.
Bedengan dengan menggunakan mulsa dengan ukuran 1 meter. Membuat got sedalam
5-10 cm. Cangkul dan meteran. Jarak lebar antara got 80 cm. Ketika ditutup menjadi 50
cm.
d. Penggunakan pupuk
Pupuk organic: Menggunakan kotoran sapi, kambing, ayam, catatan pupuk in harus
terfermentasi secara maksimal akan mengakibatkan pertumbuhan penyakit. Per hektar
50 karung atau sekitar 2,5 ton tergantung dengan kondisi lahan dan tanah yang ada.
Pupuk kimia: Pupuk NPK 16 16 16. Mulai Pupuk N supaya untuk pertumbuhan cabai bisa
maksimal. 1000 meter 50 kg. Pemberian pupuk harus sesuai takaran dan dosis.
e. Penutupan bedengan
Penutupan bedengan menggunakan tanah. Kedalaman 15 cm. Untuk daerah
pegunungan: 15 – 20 cm dari permukaan pupuk organic. Dataran rendah: bedengan
lebih tinggi untu peneyerapan air lebih lama. Ketika bedengan tinggi tanaman tidak
terendam oleh air hujan. Bedengan bisa disesuaikan dengan kondisi lahan.
f. Pemasangan plastic mulsa
Dilakukan untuk meminimalisir tumbuhnya gulma. Pemasangan mulsa bisa memkaia
dengan ukuran 1 meter atau 100 meter. Mulsa teridir dari 2 layer, hitam dan silver.
Silver diatas hitam dibawah.
g. Pembuatan lubang tanam
Dua opsi:
a. Bisa dilubangi terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa.
b. Setelah pemasangan mulsa: menggunakan alat lubang plastik.
D. PENANAMAN CABAI
a. Penyiapan Alat Dan Bahan
Tugel, alat untuk melubangi lubang tanam. Berbentuk runcing.
Bahan: bibit cabai yang sudah disemai.
b. Penyiapan Bibit Siap Tanam
Cabai rawit cabai ori. Lebih tahan, dari buah lumayan bagus. Kekuatan terhadap
serangan hama dan penyakit lumayan toleran.
c. Pembuatan Lubang Tanam
d. Penanaman Tanaman Cabai
30 hari setelah semai bisa ditanam, dengan catatan dari penyemaian biasanya di
screenshouse dibawa keluar atau lapangan 5-7 hari untuk bibit cabai ini terbiasa dengan
cuaca. Setelah 7 hari adaptasi siap tanam di lubang tanah tanam yang sudah disiapkan.
Membuat lubang dengan tugal, buka polybag usahakan untuk tanah tidak hancur. Secara
perakaran masih utuh dan tingkat setresor nya tinggi.
- Memilih jenis cabai
- Pelepasan polybag jangan sampai media tanam pecah supaya bisa tumbuh maksimal.

E. PERAWATAN TANAMAN CABAI


Pertumbuhan cabai
Vegetative dan generative. Masa kritis dan masa tidak kritis.
Penyakit setelah menanam: busuk batang
a. Penyemprotan
Harus dengan diagnosis dan dosis yang sesuai. Mulai dari tanam sampai panen.
b. Pembersihan Gulma
- Cabut
- Penyemprotan/ herbisida
c. Pemberian Nutrisi
Tanaman berumur Panjang. Tanaman yang memutuhkan nutrisi dengan waktu yang
Panjang.
Masa 1-35 vegetatif memerlukan nutrisi N dan P. Dapat ditemukan di toko pertanian.
Pemberian nutrisi:
- Sistem kocor: lebih bagus karena langsung terserap oleh akar.
- Sistem semprot pada daun
Masa 35 Generatif memerlukan nutrisi P dan K.
d. Pemberian Pupuk susulan
Bentuk NPK, pupuk susulan ditaburkan di lubang tanam yang penting tidak terkena
batang. Tujuan untuk mempertsahankan performs tanaman tersebut.
e. Pemberian Ajir
Berfungsi untuk menegakan tanaman. Memberikan tali dengan beberapa metode.
Satu ajir satu tanaman, atau memberikan tali kanan kiri. Memberikan tumpuan agar
tetap kokoh dari angin.
f. Diagnosa Hama Dan Penyakit
F. PANEN
Mengetahui presentasi kematangan.
a. Panen Berkala
Sedikit, pertengahan banyak, akhir sedikt. Bisa sampai 20-30 kali. Dataran rendah 5 hari
sekali. Serangan penyakit panen; antraknosa (patek) menyerang pada buah atau sayur
cabai ditandai hitam gosong dan menyebar mengakibatkan busuk sayur. Penyinaran
sinar matahari mempengaruhi kualitas cabai dengan proses pematangan. 3 hari sekali
bisa panen. Apabila di musim dingin bisa 5 hari sekali. Terdapat grafik panen berkala
dibawah ini:
Pasar diluar jawa: 70-80%
Pasar local: 90%
Kondisi cabai harus sudah kering tidak boleh ada embun. Panen di siang hari.
b. Pengecekan Cabai Siap Panen
c. Pemanenan
d. Perlakukan Panen
Buah nya kering, tidak cepat busuk. Apalagi Ketika pengiriman ke pasar induk atau luar
kota.
G. PASCA PANEN
Perlu dilakukan untuk cabai karena cabai produk yang gampang rusak. 3 sampai 5 hari kaan
berubah warna.
a. Sortasi:
Cabai yang busuk dan bagus harus dipisahkan.
Hujan terpaks panen: dikering anginkan secara manual, gelar tanaman cabai dengan
menggunakan kipas angin atau blower.
b. Grading
Memisahkan cabai dengan ukuran besar dan kecil.
c. Packing
Teknik packing
pasar local: menggunakan karung biasa/plastic sesuai ukuran yang diinginkan.
Pasar luar kota: Menggunakan kardus. Supaya produk cabai tetap terjaga secara kualitas.

VIDEO TX 84 POINT NO 1 PENGENALAN

Pengertian budidaya cabai


Jenis-jenis cabai: Cabai Rawit, Cabai keriting, Cabai besar
Manfaat budidaya cabai: Mendapatkan keuntungan
Keunggulan komoditas: harga fluktuatif, dapat ditanam dari dataran rendah dan tinggi.
TAHAPAN PERSEMAIAN: BERAWAL DARI BENIH
TAHAPAN PENGOLAHAN LAHAN: PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN.
DST…

VIDEO TX 85 POINT NO 2 PENYEMAIAN

ALAT DAN BAHAN


Polybag dengan diameter 5 cm
Bibit
Tanah yang tidak menggumpal, atau gembur.
Pupuk organik: bisa dari kotoran sapi.
Alat:
Cetok berfungsi untuk mengambil tanah
Ayakan/saringan berfungsi untuk menghaluskan tanah

LANGKAH-LANGKAH PENYEMAIAN
Persiapan bahan tanam
1. Memisahkan antara tanah yang kasar dan halus dengan cara mengayak. Tujuan nya
mempermudah perakaran. Semakin lembut tanah semakin bagus.
2. Mencampurkan bahan organic dengan dilakukan pengayakan terlebih dahulu.
3. Melihat kadar air dari media tanam, apabila terlihat kering dapat dilakukan pemberian air
secukupnya.
4. Menyediakan polybag, kemudian memberikan lubang pada sudut polybag berfungsi untuk
jalan sirkulasi akar.
5. Memasukan media tanam ke dalam polybag.
Apabila memakai poultry memasukan media tanam dengan mengisi dipermukaan poutry
dengan rata. Satu poultry bisa 128 lubang.
6. Menyediakan benih dengan mencampurkan benih dengan hipoderma.
7. Memberikan lubang pada poultry 1 cm.
8. Memasukan benih ke dalam lubang yang sudah dibuat.
9. Tutup lubang yang sudah ditanami benih cabai dengan menggunakan media tanam dan
ditaburkan secara merata.
10. Lakukan penyiraman di setiap lubang.

PERAWATAN SEMAI
Menempatkan di dalam screenhouse, perawatan di persemaian ada 2 tahapan:
1. Penyemprotan
Penyemprotan menggunakan insektisida dan fungisida.
2. Penyiraman
Penyiraman menggunakan ember berlubang di atas permukaan daun atas secara merata
supaya tanaman.

VIDEO TX 86 POINT NO 3 PENGOLAHAN LAHAN

ALAT DAN BAHAN

1. Pengolahan lahan menggunakan alat kultifator.


Penggunaan alat kultifator ini dikhususkan untuk tanah yang sudah gembur, tidak terlalu
banyak air, dan bersih dari gulma rerumputan.
2. Membuat bedengan: Menggunakan alat cangkul
3. Alat pengukur, meteran atau benang.

LANGKAH PENGOLAHAN LAHAN:

1. Membersihkan lahan dari gulma atau rerumputan yang ada disekitar lahan.
2. Lakukan pencangkulan/ pembalikan tanah.
Untuk menggunakan alat kultifator. Teknik ini memerlukan tenaga khusus untuk
mengoperasikan alat kultifator.
3. Membuat bedengan dengan menggunakan cangkul.
- Pembuatan got sekitar 10 cm dengan jarak 80 cm untuk menyimpan pupuk organic.
- Menaburkan pupuk organic pada got yang sudah dibuat
- Membuat gundukan bedengan dengan kedalaman 15-20 cm
- Pemasangan mulsa

VIDEO TX 87 POINT NO 4 PENANAMAN CABAI

ALAT DAN BAHAN

1. Bibit cabai siap tanam hasil semai 1 bulan yang baik. (Segar, tidak ada serangan penyakit,
Sistem perakaran bagus)
2. Tugal

LANGKAH PENANAMAN

1. Membuat lubang tanam dengan jarak 60 cm antar lubang. Dan kedalaman lubang sekitar 15
cm. Dengan system double row.
2. Mengeluarkan bibit cabai dari polybag dengan melepas polybag dari bagian samping.
Pastikan akar tidak terlepas dari media tanam.
3. Masukan bibit cabai ke dalam lubang yang sudah dibuat.
4. Kemudian tutup lubang

VIDEO TX 88 POINT NO 5 PERAWATAN TANAMAN CABAI

Sudah panen 16 kali.

ALAT DAN BAHAN

Ajir dan tali

Pemberian ajir dan tali berfungi untuk menjaga tanaman cabai tetap tegak menggunakan ajir. Tali ini
untuk mendukung dan tidak terjatuh diantara got atau parit.

TEKNIK PEMASANGAN AJIR

Seharusnya satu pohon satu ajir, disini menggunakan 2 pohon satu ajir. 16.000 perhektar. Memakai
8000.
PEMBERSIHAN GULMA

Penyiangan

PEMBERIAN NUTRISI

P&K sangat mempengaruhi, untuk memperbesar buah, mempertebal daging buah.

Beberapa cara:

1. Setiap lubang tanam 200 ml. (kocor)


2. Masa generative: membuat lubang tanam untuk tempat pupuk. 20 gram. 4 lubang cabai
ditengahnya terdapat satu lubang. 1-2 sendok. (taburkan)

Sistem kocor

Langkah perawatan

1. Pemberian ajir dan tali


2. Pembersihan gulma pada vase vegetative
3. Lakukan pemberian nutrisi

VIDEO TX 89 POINT NO 6 PANEN

Kegiatan memetik buah yang telah siap panen yaitu pada saat mencapai kematangan fisiologis
sesuai dengan varietas yang digunakan.

Alat dan Bahan

1. Keranjang plastik/karung
2. Gudang

Tingkat kematangan varietas cabai rawit: 25 % sudah bisa dipanen. Ada semu warna orens, memetik
harus disertakan dengan tangkainya.

Panen berkala: interval 4 hari sekali

Cara Panen: memetik menggunakan tangan

Packing dari lahan: menggunakan karung untuk ke Gudang

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan cabai merah adalah :

 Tingkat kematangan cabai disesuaikan dengan tujuan penggunaannya.


 Jumlah buah per pohon dan jumlah pohon tanaman dalam areal pertanaman yang siap
dipanen, berkaitan dengan biaya panen.
 Saat pemetikan buah sebaiknya dilakukan setelah air habis terhempas dari permukaan kulit
buah untuk mengurangi kontaminasi mikroba pembusuk.
 Waktu panen yang baik adalah pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal sebagai
hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari sebelumnya dan pada saat ini tanaman
belum banyak mengalami penguapan.
 Pemanenan dilakukan dengan tangan, caranya yaitu memetik buah beserta tangkainya
supaya buah tidak cepat busuk.
 Hindari terjadinya luka dan patahnya cabang/ranting dengan melakukan pemetikan yang
tepat dan hati-hati.
 Interval panen biasanya 3 – 5 hari sekali dan masa panen berkisar 1-2 bulan setelah
pemanenan yang pertanama sehingga bisa panen 15-17 kali bahkan bisa mencapai 15-17 kali
apabila tanamannya dirawat dengan baik. Tanaman cabai merah merah ini biasanya
mengalami masa istirahat selama 7-14 hari, setelah itu berbunga lagi. Namun bunga kedua
biasanya menghasilkan buah cabai yang berukuran kecil sehingga hasinya menurun. Hasil
buah terbanyak pada umumnya terjadi pada panen ke empat sampai ke tujuh.
 Pisahkan segera buah yang busuk, untuk mencegah terjadinya penularan mikroba ke buah
cabai yang sehat.
 Hindarkan penutupan dengan karung plastik.
 Hindarkan hasil panen terkena sinar matahari yang panas dengan kata lain hasil panen
segera dibawwa ketempat yang teduh.

Khusus di dataran rendah, tanaman cabai merah dapat dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari
setelah tanam. Sedangkan waktu panen pertama untuk cabai merah di dataran tinggi biasanya lebih
lambat, yaitu umur 4-5 bulan setelah tanam.

II. Pasca Panen

VIDEO TX 90 POINT NO 7 PASCA PANEN

Sortir: bagus/buruk

Dari lahan harus dipisahkan, dari hasil panen tanaman yang layu.

Cara: mengeluarkan

Grading: besar/kecil (waktu panen) panen 20x ke atas

Packaging:

Pasca Panen

a. Sortasi

Biasanya sortasi dan grading dilakukan oleh pedagang dan jarang dilakukan oleh petani. Sortasi
dilakukan untuk memisahkan buah cabai merah yang sehat, bentuk normal dan baik. Penundaan
sortasi akan memperbesar kebusukkan, sedangkan grading untuk kepentingan pasar lokal, cukup
dipisahkan antara golongan kualitas A1 (ukuran >10 cm) dengan cabai kualitas B (ukuran <10 cm)
panjangnya.

Berdasarkan hasil penelitan tentang preferensi konsumen rumah tangga terhadap kualitas cabai
merah menunjukkan bahwa rata-rata konsumen rumah tangga menyukai kulit cabai yang merah tua.
Hal ini sangat erat kaitannya dengan masakan yang akan dihasilkannya, yaitu berwarna merah dan
lebih menarik selera.

b. Curing

Curing bertujuan untuk memaksimalkan pembentukan dan penstabilan warna cabai merah sebelum
dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan cabai merah segar dimaksudkan untuk
membuang panas lapang, untuk mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin)

Biasanya petani cabai merah sering menghamparkan hasil panen cabai merah di dalam rumah atau
ditempat teduh sebelum dijual. Cara tersebut dimaksudkan untuk mencegah kebusukan cabai merah
sebelum dijual. Cara ini termasuk curing, karena menyesuaikan kondisi mutu sesuai dengan
keinginan pasar.

c. Penyimpanan

Pada umumnya cabai merah dijual dalam bentuk segar. Oleh karena itu perlu penguasaan teknologi
penanganan cabai merah segar, karena dapat meningkatkan daya simpan dengan mutu yang bisa
diterima oleh konsumen, mengurangi kerusakan dan harganya tetap terjangkau.

Seperti sayuran lainnya, setelah dipanen cabai merah secara fisiologis masih terus melakukan proses
kehidupan. Sehingga perlu diusahakan agar proses ini tiddak dibiarkan berlangsung cepat. Sampai
saat ini, pendinginan masih diakui sebagai cara yang terbaik dipakai untuk menyimpan cabai segar,
walaupun hanya menghasilkan masa simpan yang terbatas. Pendinginan pada dasarnya berprinsip
bahwa mikroorganisme tidak dapat berkembang dan sebagian besar perubahan secara biokimia
dapat dicegah.

Penyimpanan pda suhu dingin dengan menggunakan refrigerator (lemari pendingin) dinilai lebih
mudah dibandingkan dengan cara pendinginan lainnya.

d. Pengemasan

Pengemasan adalah suatu fasilitas perlakuan sebelum pemasaran dan dapat mencegah kerusakan.
Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil, memelihara mutu dan penampilan akan
tetap baik.

Penggunaan kemasan pada cabai merah dewasa ini sudah banyak dilakukan namun jenis dan design
yang baik belum begitu diperhatikan. Kemasan yang baik adalah :

 Mudah diangkat
 Aman
 Ekonomis
 Kebersihan terjamin
 Tahan benturan
 Berventilasi, sehingga memudahkan pertukaran udara, yang bisa mengurangi penguapan.

e. Pengangkutan

Pengangkutan merupakan mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan dan distribusi
sayuran. Hampir seluruh hasil produksi cabai merah mengalami proses pengangkutan dari tempat
cabai merah dipanen sampai ke konsumen, pasar atau pusat-pusat perdagangan lainnya.
Selama pengengkutan, hasil panen mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik, mekanik, maupun
biologis. Kerusakan mekanik terjadi akibat benturan, gesekan, dan memar selama pengangkutan.
Sedangkan kerusakan biologis terjadi akibat adanya respirasi bahan dalam wadah tertutup. Respirasi
menyebabkan naiknya suhu, sehingga cabai mudah rusak. Salah satu cara untuk mengurangi risiko
ini, cabai merah harus dikemas dalam wadah yang berventilasi seperti keranjang bambu dengan
kapasitas 20 kg atau karton/kardus berkapasitas 20 kg yang digabungkan penggunaannya dengan
keranjang jala yang dimasukkan ke dalam kardus berventilasi.

f. Pemasaran

Pemasaran buah cabai merah yang sudah dipanen tidak menjadi masalah karena peluang pasarnya
masih sangat luas, baik untuk diekspor maupun untuk pasar lokal.

Terdapat banyak cara pemasaran yang bisa dilakukan oleh petani dalam menjual hasil panennya.
Cara tersebut antara lain bisa dijelaskan sebagai berikut :

 Petani menjual hasil panennya secara langsung kepada tengkulak atau pedagang. Namun
ada pula para tengkulak atau pedagang yang mendatangi langsung petani dilahan usaha
taninya. Apabila telah terjadi kesepakatan harga maka cabai segera diangkut.
 Bagi petani yang memiliki lahan cabai yang luas akan lebih menguntungkan bila langsung
dijual kepada pedagang besar.

Pemasaran hasil cabai dengan jalur tata niaga pendek akan lebih memberikan keuntungan karena
tidak banyak melibatkan berbagai pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai