Anda di halaman 1dari 8

Hasil Survei Petani Singkong

Di Desa Bandar Sakti


1. Angga Riyan Saputra 21754031
2. Anisa Agustina Miranti 21754032
3. Bella Septiana Surbakti 21754033
4. Rama Aditama 21754047
5. Yoshe Risky Haexal 21754056
Tanaman singkong atau Monikot esculentan yang sering disebut sebagai singkong dan juga ketela pohon.
Tanaman ini meerupakan tumbuhan perdu tahunan tropika sertta subtropika Sinngkong ini dikenal sebagai buah
makan pokok yang berguna sebagai sebuah sumber karbohidrat nomor 3 setelah padi dan jagung .

A. Klasifikasi Tanaman Singkong


• Kingdom : Plantae (tumbuhan)
• Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan yang memiliki bunga)
• Kelas : Magnoliopsid (tumbuhan dengan biji berkeping dua)
• Ordo / bangsa ; Euphorbiales
• Familia / suku : Euphorbiaceae
• Genus / marga : Manihot
• Species / jenis : Manihot esculenta Crantz

B. Morfologi Tanaman Singkong


• Batang
• Umbi
• Daun
C. Syarat Pertumbuhan
a. Iklim

1. Curah Hujan
Untuk dapat bertumbuh dengan baik, curah hujan yang sesuai untuk tanaman ketela pohon berkisar antara 1500-
2500mm/thn.

2. Suhu
Ketela pohon (singkong) cocok dengan suhu antara 10˚C. Suhu dibawah tersebut dapat menyebabkan tanaman
tumbuh tidak sempurna.

3. Kelembaban Udara
Kelembaban yang optimal antara 60-65%

4. Sinar Matahari
Tanaman singkong membutuhkan sinar matahari setidaknya 10 jam/hari untuk mendukung kesuburan daun dan
perkembangan umbinya.

b. Media tanam

1. Tanah
2. Jenis tanah
3. Derajat keasaman (pH)
4. Ketinggian tempat
c. Jenis Singkong
1. Singkong Mukibat
2. Singkong Gajah
3. Singkong Mangu
4. Singkong Emas
5. Singkong Putih
6. Singkong Thailand
7. Singkong Casessat

e. Pupuk
Jenis pupuk yang digunakan pada tanaman singkong adalah jenis pupuk organik, contohnya pupuk kandang, pupuk hijau,
pupuk cair, maupun pupuk kompos. Fungsinya untuk memperbesar umbi singkong. Sementara itu pupuk an-organik yang
dibutuhkan untuk tanaman singkong yaitu Urea, TSP, SP-36, KCL.
Dosis pupuk tanaman singkong
dalam 1 hektar untuk pupuk organik ini dalam 1 hektar memmbutuhkan sekitar 100-200kg. Sementara itu pupuk kimia
dalam 1 hektar membutuhkan sekitar 200-500kg.
f. Cara Pemupukan Dasar Tanaman Singkong
Pupuk Dasar
Setelah lahan di bajak lahan ditaburkan dengan pupuk kandang sebanyak 100-200 kg/hektar. Jika sudah sampai
7-10 hari, maka selanjutnya taburkan pupuk non-organik atau pupuk kimia dengan dosis setiap pupuk ½ dari
pupuk yang disiapkan.

Tata letak geografis :


Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang berada Di Provinsi Lampung.
Ibukota dari Lampung Tenggah adalah Gunung Sugih.

g. Peranan Kelembagaan Terhadap Pertanian


Mengatasi masalah pemasaran produk pertanian yang dialami oleh petani, maka perlu dipikirkan
paradigma baru dalam mengatasi masalah tersebut. Untuk memperkuat tawar menawar ditingkat petani, petani
harus bersatu dalam satu wadah kepentingan bersama dalam bentuk organisasi ekonomi atau badan usaha di
tingkat desa. Tanpa kelembagaan tidak mungkin agribisnis kecil dapat berkembang.

Lembaga pelaku kunci yang memiliki daya penggerak (driver power) yang kuat dalam perumusan dan
implementasi kebijakan pengembangan usahatani organik di Kabupaten tersebut adalah :
Lembaga pelaku kunci yang memiliki daya penggerak (driver power) yang kuat dalam perumusan dan implementasi kebijakan
pengembangan usahatani organik di Kabupaten tersebut adalah :
a. dinas pertanian
b. Dinas pertahanan pangan
c. Dinas peternakan dan perikanan
d. Penyuluhan pertanian lapangan
e. Perusahaan (perusda), koperasi unit desa (KUD)
f. Kelompok tani atau gapokan

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Usaha tani ubi kayu yang dilaksanakan oleh petani masih belum optimal, yaitu : penggunaan bibit ubi kayu dengan umur yang tidak
sesuai, penggunaan jarak tanaman ubi kayu, para petani hanya mengandalkan hujan untuk penyiraman, tidak melakukan pencegahan
terhadap hama dan penyakit tumbuhan karena kurangnya pengetahuan petani tentang budidaya ubi kayu yang berdampak pada hasil
pnen ubi kayu yang rendah. Hal ini dikarenakan usahatani yang dilaksanakan oleh petani ubi kayu masih berdasarkan pengalaman
petani. Belum terlaksananya kegiatan-kegiatan usahatani yang sesuai dengan hasil literatur ubi kayu.
2. Dari hasil analisis usahatani yang dilakukan dapat diketahui bahwa usahatani ubi kayu yang dilakukan oleh petani di
Kecamatan Bandar Sakti telah berhasil dan memberikan keuntungan yang cukup besar, penerimaan, pendapatan dan
keuntungan yang diperoleh petani adalah ; Untuk usahatani yang dilakukan oleh petani ubi kayu di Kecamatan Bandar Sakti
memiliki pendapatan rata-rata, 29.739.609,09/hektar, dan produksi rata-rata ubi kayu yang dihasilkan dalah 17.662,33 kg.
Keuntungan petani ubi kayu di Kecamatan Bandar Sakti adalah Rp. 8.706.181,82/hektar. Selanjutnya, usaha ubi kayu yang
dilakukan petani sampel mempunyai R/C ratio sebesar 1,23, hal ini menunjukan bahwa usahatani ubi kyu di Kecamatan
Bandar Sakti menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.
r te
Ma

SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai